Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

RESPIRASI ANAEROB : FERMENTASI ALKOHOL

DISUSUN OLEH :
1. FIKRI FADLURRAHMAN DEVA
2. HIFZAH DWI HILMI
3. SALWA MAWADDAH

MAN 2 KOTA PADANG PANJANG


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
A. JUDUL
Judul dari praktikum yang telah dilaksanakan yaitu "Respirasi Anaerob : Fermentasi
Alkohol"
B. TUJUAN
1. Mengetahui proses terjadinya fermentasi alkohol dari ragi
2. Mampu mengidentifikasi hasil reaksi fermentasi berdasarkan percobaan
C. DASAR TEORI
Metabolisme adalah keseluruhan reaksi kimia yang terjadi secara serentak di seluruh
tubuh, terdiri atas anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah sintesis (pembentukan)
molekul organik yang menyerap (membutuhkan energi), sedangkan katabolisme adalah
pemecahan molekul organik yang menghasilkan energi.
Respirasi Anaerob adalah proses pembebasan energi tanpa adanya oksigen. Gula
adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah
etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga
dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang
umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan
minuman beralkohol lainnya. Respirasi aerob terjadi di Sitoplasma, contoh respirasi
anaerob adalah Fermentasi yaitu fermentasi alkohol, fermentasi asam laktat, dan
fermentasi asam/cuka. Mikroorganisme pada ferementasi (Fermenter) adalah
Saccharonnyces Cerevisae (Ragi).
D. ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
1. Tabung erlemeyer 2buah 1.Plastisin
2. Selang kecil (diameter 5 mm) 2. Larutan fenolftalen(PP)
3. Gelas ukur 3.Aquades
4. Batang pengaduk 4. Ragi (fermipan)
5.Glukosa (bisadigantigulapasir)
6. Air kapur

E. PROSEDUR KERJA
a. Untuk memahami proses fermentasi lakukan percobaan berikut:
b. Susun langkah percobaan seperti gambar berikut:
c. Masukkan 50ml aquades kedalam labu Erlenmeyer A. Lalu tambahkan 5 gr gula dan 5gr
ragi, aduk hingga larut
d. Masukkan 50ml air kapur kedalam Erlenmeyer B.Lalu beri 3 tetes indikator pp hingga
larutan berwarna merah muda.
e. Tutup labu erlenmeyer A dan B dengan plastisin. Hubungkan labu erlenmeyer A dan B
dengan selang.
erlenmeyer A. Rapatkan plastisinnya agar tidak ada udara yang mauk/keluar.
f. Amati warna,bau, keadaan larutan dan ukur suhu pada larutan A dan B sebelum proses
fermentasi.
g. Biarkan selama 30 menit agar terjadi proses fermentasi.
h. Amat iperubahan warna,bau,dan suhu yang terjadi setelah 30 menit.

F. DATA PENGAMATAN
Tabung A : Air kapur + PP
Tabung B : Air gula + ragi

Sebelum Fermentasi Sesudah Fermentasi


Indikator
Tabung A Tabung B Tabung A Tabung B

Cokelat muda Putih bening Coklat muda


Warna Merah muda
kekuningan sedikit keruh kekuningan

Suhu - - - Lebih hangat

Seperti
Bau - - Seperti tape
adonan roti

Gelembung - Sedikit Sedikit sekali Banyak

Sebelum fermentasi Sesudah fermentasi


G. PEMBAHASAN
Fermentasi pada percobaan diatas menggunakan Fermiphan/ ragi yang berperan
sebagai Mikroorganisme Saccharomyces, dan gula sebagai bahan dasar fermentasi.
Semakin tinggi C6H12O6 yang digunakan maka semakin tinggi/banyak pula CO₂
yang dihasilkan.
Reaksi fermentasi pada umumnya dinyatakan dengan C6H12O6 -> C2H5OH +
2CO₂+2 ATP. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat dibuktikan bahwa
fermentasi menghasilkan CO2. Fermentasi menghasilkan CO2 dibuktikan dengan
perubahan warna pink dari Phenphtalein yang kian lama semakin memudar. Hal ini
dikarenakan produk fermentasi yaitu gas CO2. Semakin cepat pudamya warna air
menandakan bahwa CO₂ yang dihasilkan semakin banyak. Mengukur perubahan
suhu yang terjadi di lakukan untuk membuktikan ATP sebagai hasil fermentasi
karena ATP hasil fermentai di ubah menjadi energi panas sehingga akan terjadi
kenaikan suhu pada larutan gula sebagai bahan dasar fermentasi.
Sebelum percobaan, air kapur yang ditetesi Phenolphthalein berubah warna
menjadi merah muda. Hal tersebut disebabkan karena indikator PP memiliki trayek
PH 8,3-10 dengan indikasi tidak berwarna hingga berwarna. Jika warna yang
dihasilkan merah, mengindikasikan bahwa PH lebih dari 10. Itulah yang
menyebabkan hasil reaksi berbau seperti alkohol dimana alkohol bersifat basa.

Pada reaksi:

Ca(OH); + CO₂-> CaCO₂+H₂O

Reaksi ini terjadi secara terus menerus sehingga larutan air kapur + PP yang
semula berwarna merah muda menjadi putih bening agak keruh. Pada tabung
erlemeyer B tercium bau alkohol, hal ini menunjukan adanya zat etanol setelah reaksi
berlangsung.

H. DISKUSI
1. Adakah perbedaan warna larutan pada tabung B sebelum dan sesudah fermentasi?.....
(a)….Jika ada sebutkan perubahannya!.........(b).............
2. Adakah perbedaan suhu larutan pada tabung A sebelum dan sesudah fermentasi? ……
(a)…… Jika ada sebutkan perubahannya!........(b)............
3. Adakah perbedaan bau pada tabung A sebelum dan sesudah fermentasi?.....(a) ….. Jika
ada sebutkan perubahannya!.....(b)….
4. Apakah muncul gelembung gas pada tabung A?......(a)…. . Jika muncul gelembung gas,
gas apakah sebenarnya?........(b)....... Dan dari manakah asalnya?...(c)…….
5. Tuliskan reaksi yang terjadi pada percobaan tersebut…………………………………

Anda mungkin juga menyukai