+ khamir 2 C2H5OH
(Glukosa)
2 CO2
C. Hasil
Fermentasi
Bahan
Air
Alko-hol
mikrobia
warna
rasa
manis,
bau
Alko-
keruh
asam
holis
buah
kelapa
Nama
Uji organoleptik
Khamir
pH
D. Pembahasan
Pada percobaan ini, digunakan cairan buah kelapa baik dengan perlakuan
aerasi dan non aerasi serta yeast/khamir yang biasanya digunakan pada fermentasi
alkohol yaitu Saccharomyces cerevisiae. Mikrobia yang berperan dalam proses
fermentasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu konsentrasi gula yang
dibutuhkan sekitar 10-18% (konsentrasi gula tinggi dapat menghambat kerja
khamir, fermentasi berjalan lama, dan beberapa gula tidak habis digunakan), pH
minimum yang mampu mendorong pertumbuhan khamir dan menghambat
pertumbuhan mikroorganisme lain yaitu sekitar 4-4,5, dan suhu diatur antara 20350C, kemudian komposisi bahan dasar dan adanya zat-zat pendukung, dan yang
terakhir adalah ketersediaan O2 yang diperlukan untuk pertumbuhan khamir
(proses fermentasi berlangsung secara anaerob).
Dalam percobaan ini, dilakukan proses pembuatan starter dari sebagian
cairan buah kelapa. Cairan buah kelapa diambil dan diinokulasikan dengan
khamir. Proses pembuatan starter bertujuan agar sel khamir beradaptasi dengan
medium substrat, serta mengkondisikan sel khamir pada fase pertumbuhan
eksponensial. Dalam fase ini, bakteri sudah melalui proses adaptasi pada medium
dan terjadi aktivitas metabolik konstan serta terjadi peningkatan jumlah substansisubstansi dalam sel. Ketika larutan starter dituang dalam medium tidak terjadi fase
lag atau fase adaptasi. Jadi, inkubasi tidak terlalu lama karena khamir sudah
teradaptasi terlebih dahulu pada larutan starter untuk hidup pada medium tersebut.
Saat inkubasi, bakteri langsung memproduksi hasil-hasil metabolismenya seperti
alkohol (Pelczar dan Chan, 1981).
Saccharomyces cerevisiae melakukan fermentasi gula sederhana yang
menghasilkan akohol dan terbentuknya asam-asam organik yang dihasilkan dari
Bakteri
Khamir
Bakteri