JAWABAN
1. a. Gonorrhoe
Pembahasan : gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria
gonorrhoeae. Pada infeksi gonore, gejala khas yang timbul adalah adanya pus yang
mukopurulen, tanda tanda radang seperi kemerahan, bengkak dan demam. Penularannya
melalui kontak seksual, dengan masa tunas yang singkat, umumnya 2-5hari.
2. a. Glomerulonefritis akut
Pembahasan : glomerulonefritis akut biasanya didahului oleh infeksi ekstra renal, terutama di
traktus respiratorius bagian atas oleh kuman streptococcus beta hemoliticus tipe A. antara
infeksi dan timbulnya glomerulonefritis akut terdapat masa laten selama kurang dari 10 hari.
Pada pemeriksaan laboratorium akan ditemukan proteinuria (+), hematuria (+), jumlah urin
menurun dan berat jenis urin meninggi, dapat ditemukan juga albumin, eritrosit leukosit,
silinder leukosit dan hialin. Albumin serum sedikit menurun, ureum dan kreatinin meningkat.
4. c. Diuretika
Pembahasan :
Inkontensia urin adalah keluarnya urine di luar kemauan seseorang tanpa ia dapat
mengendlikan dan menahannya. Penatalaksanaan terdiri atas pengobatan penyakit
penyebabnya bila ada. Hiperaktivitas detrusor dapat dihambat dengan parasimpatolitik, seperti
probantin atau antrenil. Kadang digunakan juga latihan kandung kemih.
1
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
5. d. Sirkumsisi langsung
Pembahasan :
Fimosis harus ditangani dengan sirkumsisi. Sebaiknya, dilakukan sayatan dorsal terlebih
dahulu yang disusul dengan sirkumsisi sempurna
Jawaban D sirkumsisi langsung
2
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
klinik yang timbul lebih riingan dari infeksi primer dan berlangsung 7-10 hari. Sering
ditemukan gejala prodormal lokal sebelum pada tempat yang sama.
(Ilmu penyakit kulit dan kelamin, edisi ketiga, ha. 355-357)
8. a. Kriptorkismus
Pembahasan
Pasien mengalami infertilitas dan ada benjolan padda daerah inguinal sesuai testis normal
orang dewasa (4x3x2,5 cm). Diagnosa banding utama pada kasus ini adalah kriptokismus dan
hernia inguinalis. Karena keluhan utama pasien berupa infertilitas (bukan keluhan
gastrointestinal), maka lebih dipikirkan untuk terjadi kriptokismus. Diagnosa akan lebih kuat
jika pemeriksaan skrotum tidak teraba adanya penis.
Referensi
Purnomo B, 2003, Dasar-dasar Urologi, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, edisi 2,
hal. 138-142.
Tanagho E et al, 2004, Smith’s General Urology, 16th ed., hal. 13.
3
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
5%. Pembesaran prostat jinak (benign prostatic hyperplasia, BPH) rata-rata berasal dari zona
transisional. Oleh karena itu , pada pemeriksaan IVP dapat menimbulkan gambaran indentasi
vesika urinaria (karena posisi zona transisional dekat dengan perlekatan uretra dan vesika).
Referensi
Tanagho E et al, 2004, Smith’s General Urology, 16th ed., hal. 367-368.
Purnomo B, 2003, Dasar-dasar Urologi, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya,
edisi 2, hal. 173-174.
12. d. CVVH berkaitan dengan peningkatan survival yang lebih baik dibandingkan
dengan dialisis peritoneal.
Pembahasan
Studi terbaru pada pasien dengan infeksi –dengan ARF, tingkat kematian pada pasien yang
diobati dengan dialisis peritoneal adalah 47%, sedangkan pasien yang menggunakan CVVH
4
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
laju kematian 15%. Di banyak studi yang membandingkan RRT kronis (CRRT) dengan
hemodiaisis intermittent, tidak ada manfaat konsistensi pada survival dari CRRT. Uji klinik
kontrol acak terbesar, CRRT dikaitkan dengan kematian yang lebih tinggi, walaupun studi
tersebut tidak sempurna karena pengacakan yang tidak seimbang yang menghasilkan akuitas
penyakit yang lebih tinggi pada kelompok CRRT. Tidak ada data untuk membandingkan hasil
SLED atau EDD dengan hasil hemodialisis intermittent, atau CRRT. Walaupun mekanisme
pembuangan solut berbeda antara CVVH (terutama klirens secara konvektif) dan CVVHD
(klirens terutama secara difusi), tingkat kontrol solut yang sama untuk urea dan solute lain
dengan berat molekul rendah dapat diperoleh menggunakan salah satu dari kedua cara
tersebut.
13. e. Dalam sebuah analisis retrospektif pasien‐pasien ARF, memulai RRT secara
dini mengurangi jumlah kematian 50%
Pembahasan
Hanya ada sedikit data mengenai kapan waktu yang tepat memulai terapi renal pada ARF.
Dalam satu analisis retrospektif, angka survival pasien yang mulai mendapat RRT pada BUN
<60 mg/dl adalah 39% sedangkan pasien yang RRTnya dimulai setelah BUN >60 mg/dl
angka survivalnya 20 %. Tidak ada uji klinik kontrol acak yang dilaksanakan untuk
mengevaluasi pertanyaan ini.
5
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
tidak nyeri yang jarang melewati garis tengah. Hipertensi terjadi pada 63% pasien. Karena
pengaruhnya pada vena kava, anak dengan tumor Wilms dapat mengalami varikokel atau
gagal jantung kongestif.
Berikut ini nadalah perbandingan tumor Wilms dan neuroblastoma:
6
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
Sangat letal (kelangsungan hidup : 18%)
Pengobatan : belum ada kemoterapiyang jelas terbukti efektif
Clear cell sarcoma
Metastasis : tulang dan otak
Predominan pada bayi laki-laki
Pengobatan : kemoterapi dengan adriamisin memperbaiki prognosis
Kanker yang jarang
Rabdomiosarkoma (tidak seperti tumor rabdoid, kankerini mengandung
otot lurik fetal)
Neuroblastoma
Leiomiosarkoma
Karsinoma sel transsional
Referensi :
Nachtsheim D, 2003, Vademicum Urological Oncology, Landes Bioscience, California, hal.
117-125.
15. a. Glomerulonephritis
PEMBAHASAN :Pada glomerulonefritis akut terjadi injury pada sel-sel glomerulus yang
mengakibatkan infiltrasi sel-sel radang dan proliferasi sel-sel glomerulus. Hal tersebut
menimbulkan obstruksi lumen kapiler glomerulus. Akibatnya, aliran darah ginjal dan laju
filtrasi glomerulus (GFR) menurun. Terjadi oliguria (volume urin <=400 ml/hari).
Banyaknya cairan tubuh (plasma darah) yang tidak terfiltrasi lewat ginjal mengakibatkan
cairan tersebut menumpuk dalam tubuh mengakibatkan edema, dan hipertensi. Sebagai akibat
dari injury pada dinding kapiler glomerulus, urinalisis secara khas menunjukkan adanya sel
darah merah (hematuria), leukosit, dan protein. Seringkali hematuria dapat dilihat secara
makroskopis sebagai kencing berwarna gelap. Protein (albumin) tubuh yang keluar lewat urin
mengakibatkan hipoalbuminemia (Harrison’s Principles of Internal Medicine, 16th ed,
hal.1679)
16. e. Nefrotoksis
7
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
Jawaban yang benar adalah E.
Kombinasi dari sindrom Fankoni dan jejas ginjal akut dengan nekrosis tubular akut mengarah
ke dugaan adanya toksisitas tenofovir. Nefropati HIV yang cepat progresinya tidak mungkin
jika tidak ada proteinuria. Diagnosis luka ginjal akut karena toksisitas pada mitokondria oleh
penghambat ‘nukleoside reverse transcriptase’ tidak didukung oleh nilai gap anion yang
normal dan tidak adanya myoglobinuria (dipstick urin negative‐heme). Mikroskopik urin tidak
menunjukkan alergi nephritis interstisial. Efavirenz adalah sebuah penghambat
‘nonnukleosida reverse transcriptase’, sampai saat ini tidak ada laporan adanya
nefrotoksisitas.
8
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
Pembahasan
Rekumben erythropoietin (rHuEpo) menurunkan kebutuhan transfuse pada pasien kritis, tapi
tidak berefek pada survival pasien. Penggunaan strategi transfusi restriktif (ambang batas
hemoglobin 7 g/dl) berkaitan dengan tingkat kematian yang lebih rendah di rumah sakit
dibandingkan dengan strategi biasa yang menjaga kadar hemoglobin di atas 10 g/dl. Tidak ada
peningkatan resiko ketika strategi transfusi restriktif digunakan untuk pasien dengan penyakit
kardiovaskuler.
Seorang anak laki‐laki usia 10 tahun dengan sindrom nefrotik dan sedang menjalani terapi
steroid dibawa paramedis ke bagian gawat darurat. Pasien dilaporkan terjatuh pada saat keluar
dari kamar mandi dua hari sebelumnya dan tidak dapat bangun kembali. Katanya tidak
memiliki riwayat penyakit ginjal. Pada saat pemeriksaan fisik, dia memiliki ecchymosed difus
di punggung dan ekstremitas bawah, dan pinggul kirinya terputar lateral.
20. c. Terlipressin
Pembahasan
Pasien ini mengalami sindrom hepatorenal (HRS). Satu‐satunya terapi farmakologi yang
paling efektif saat ini untuk menangani HRS adalah pemberian vasokontriktor. Dua kelas obat
telah digunakan‐ analog vasopressin dan agonis α‐adrenergik’‐kebanyakan diberikan sebagai
kombinasi dengan albumin intravena supaya dapat lebih lanjut memperbaiki keadaan arteri
‘underfilling’nya. Sukses terbaik jika digunakan agonis reseptor ‐V1 vasopressin yaitu
terlipressin. Iskemia akibat vasokonstriksi arteri merupakan komplikasi utama yang berkaitan
dengan penggunaan terlipressin, di mana efek samping iskemik ini akan memerlukan tindakan
penghentian terapi pada 5‐10 % pasien. Ornipressin adalah agonis reseptor ‐V1 vasopressin
9
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
lainnya. Kejadian komplikasi iskemik pada pasien yang diobati dengan ornipressin berkisar
30‐40%. Octreotide adalah analog somatostatin yang menyebabkan vasokonstriksi organ
dalam. Tidak efektif untuk meningkatkan fungsi ginjal pada HRD jika digunakan sebagai
agen tunggal, tetapi bermanfaat jika dikombinasi dengan midodrine. Dopamin tidak efektif
untuk pengobatan HRS. Spironolakton‐ antagonis reseptor aldosteron ‐sangat efektif pada
pasien dengan penyakit hati lanjut, tapi tidak mempengaruhi fungsi ginjal pasien HRS.
10
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
ke saluran kemih atas. Umumnya mikroorganisme yang menyerang adalah flora normal
tubuh. Di soal dijelaskan bahwa dari pemeriksaan kulur, hasilnya merupakan bakteri gram
negatif, dan bakteri gram negatif yang tersering adalah Escherichia coli. Sedangkan
Staphylococcus aureus juga bakteri gram negatif, tetapi insidensi terjadinya ISK karena
bakteri ini cukup jarang. Kalaupun terjadi, biasanya bakteri ini menyebar melalui darah
(hematogen) sehingga pasti didapatkan gejala lain yang lebih spesifik.
24. b. Phymosis
Kesulitan berkemih yang terjadi pada pasien dikarenakan adanya konstriksi cincin preputium
dimana konstriksi ini terjadi akibat ketidakmampuan preputium mengalami retraksi. Keadaan
ini yang disebut sebagai Fimosis. Normalnya pada usia di atas 3-4 tahun, seorang anak laki-
laki prepurtium dari penisnya sudah mengalami pelepasan dari glans penis karena proses
deskuamasi epitel preputium bagian dalam yang akhirnya menyebabkan preputium
mengalami dilatasi perahan-lahan dan kemudian retraktil ke proksimal. Namun ada beberapa
keadaan yang menyebabkan preputium tidak lepas dari kepala penis, yaitu lengketnya
preputium terhadap glans penis sehingga akhirnya menyebabkan kesulitan dan kesakitan
dalam proses miksi.
11
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
Untuk penatalaksanaan dapat diberikan dexametasone 0,1% yang dioleskan sebanyak 3
sampai 4 kali selama 6 minggu dengan harapan setelah itu preputium dapat retraksi spontan.
Tetapi jika keluhannya sudah berat, maka dapat dilakukan sirkumsisi.
25. d. Derajat IV
Pembahasan
Sebagian besar trauma ginjal (85%) adalah trauma minor (derajat I dan II) ,15% adalah cedera
mayor (derajat III dan IV), serta 1% adalah trauma pedikel ginjal.
Table penentuan derajat cedera ginjal AAST (moore, 1989)
Deraja Deskripsi Cedera
t
I Kontusio ginjal atau subcapsular hematoma yang tidak meluas.Tidak ada
laserasi
II Hematoma perirenal yang tidak meluas.Laserasi kortikal <1cm dalam tanpa
ekstravasasi
III Laserasi kortikal >1cm tanpa esktravasasi urin
IV Laserasi : melalui corticomedullary junction ke system kolektifus; atau
vascular ;trauma arteri atau vena ginjal segmental dengan hematoma atau
laserasi pembuluh darah parsial atau thrombosis pembuluh darah
V Laserasi : ginjal hancur (remuk) ; atau vascular ;pedikel atau avulse ginjal.
12
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
Refrensi :
Purnomo B, 2003, Dasar-dasar Urologi, hal 44-45
13
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
pseudohernaphrodite(CA um dias ingk
H) at
Male XY Testis Hipospa Tidak Nor
pseudohernaphrodite dias/mikr ada mal
openis
Mixed gonadal genesis XY/XO Streak Hipospa Bervaria Nor
Dyge dias s/ mal
netic rudement
er
True hermaphrodite XX/mos Ovote Hipospa Bervaria Nor
aik stis dias sa/ mal
atau rudement
ovariu er
m dan
testis
karena kasus pseudohermaproditisme bukan merupakan kompetensi bagi dokter umum, maka
tindakan terbaik adalah segera merujuk ke dokter yang berkompeten.
30. a. Kriptokismus
Pembahasan:
pasien mengalami masalah infertilitas dan ada benjolan pada daerah inguinal sesuai ukuran
testis normal orang dewasa. Diagnosis banding utama pada kasus ini adalah kriptokidismus
dan hernia inguinalis. Karena keluhan utama pasien berupa infertilitas, maka lebih dipikirkan
untuk terjadi kriptokidismus. Diagnosis akan lebih kuat jika pada pemeriksaan skrotum tidak
teraba adanya testis.
Pasien dewasa yang mengalami kriptokidismus akan datang dengan keluhan infertilitas.
Kadang-kadang merasa ada benjolan di perut bagian bawah yang disebabkan testis
maldesensus mengalami trauma, torsio, atau berubah menjadi tumor testis. infeksi pada kulit
skrotum terlihat hipoplaspia kulit skrotum karena tidak ditempati testis. Pada palpasi, testis
tidak teraba dikantong, melainkan berada di inguinal atau tempat lain. Pada saat memeriksa
keberadaan testis dalam skrotum, tangan pemeriksa harus ada dalam keadaan hangat.
14
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
Jika kedua testis tidak ditemukan pada skrotum, harus dibedakan dengan terjadinya
anorkismus bilatera. Keberadaan testis sering kali sulit ditentukan, apalagi testis yang terletak
intra abdominal dan pasien yang gemuk. Untuk itu diperlukan bantuan beberapa saran berupa
flebografi selektif atau diagnostik laparoskopi. Sering kali dijumpai testis yang berada
dikantong tiba-tiba berada di daerah inguinal dan pada keadaan lain kembali pada tempat
semula. Keadaan ini terjadi karena reflek kremaster yang terlalu kuat akibat cuaca dingin atau
setelah melakukan aktifitas fisik. hal ini disebut dengan testis rektraktil/ kriptokidismus
fisiologis dan kelainan ini tidak perlu diobati.
31. b. T3 Nx M1
Pembahasan : Pasien mengalami karsinomabuli. perhatikan tabel dibawah pada CT scan
didapatkan bahwa tumor telah menginvasi dinding buli (T3), serta telah terjadi metastasis jauh
(M1) namun tidak terdapat data mengenai invasi limfonodi sehingga dapat dinilai sebagai Nx.
Penentuan Stadium TNM Kanker Kandung Kemih
Tumor Primer (T)
Tx: Tumor primer tidak dapat dinilai
T0: tidak ada bukti keberadaan tumor primer
Ta: karsinoma papiler non-Invasif
Tis: karisnoma in situ “flat tumor”
T1: tumor menginvasi otot
T3: tumor menginvasi jaringan perivesikal
T4: tumor menginvasi struktur atau organ contiguous.
Nodus Limfe Regional (N)
Nx: nodus limfe regional tidak dapat dinilai
N0: tidak ada metastasis nodus limfe regional
N1: metastasis pada nodus limfe tunggal
N2: metastasis pada nodus limfe tunggal atau multipel
N3: metastasis pada nodus limfe >5cm dalam dimensi terbesar
Metastasis jauh (M)
Mx: metastasis jauh tidak bisa dinilai
15
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
M0: tidak ada metastasis jauh
M1: terdapat metastasis jauh
Pengelompokan Stadium dari Stadium Kanker Kandung Kemih
0a Ta N0 M0
0is Tis N0 M0
I T1 N0 M0
II T2a N0 M0
T2b N0 M0
III T3a N0 M0
T3b N0 M0
III T4a N0 M0
T4b N0 M0
Setiap T N1-3 M0
Setiap T Setiap N M1
Penetapan Derajat Histopatologik Kanker Kandung Kemih
Gx: derajat tidak dapat dinila
G1: tumor berdeferensiasi secara baik
G2: tumor berdeferensiasi secara moderat
G3: tumor berdeferensiasi secara buruk/tidak berdeferensiasi
16
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
beta-hemolitikus grup B dapat menyebabkan ISK pada wanita hamil.S. saproophyticus juga
dilaporkan dapat menyebabkan ISK pada wamita muda.
Agen –agen penyebab ISK pada anak-anak agak berbeda dengan agen –agen penyebab pada
orang dewasa Agen penyebabISK pada anak – anak meliputi Klebsiella, Enterococcus, spp.
Bakteri bakteri anaerob seperti Lactobacillus, Coryebacteria, Streptoccus (tidak termasuk
Enterococcus), dan Stphylococcus epidermidis ditemukan flora periuretra. Bakter- bakteri
tersebut tidak sering menyerang ISK pada individu sehat dan dikethui sebagai common urine
contaminant.
17
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
3. Renal atau instrinsik atau parenkimal
Akibat penyakit pada ginjal ataupembuluhnya. Terdapat kelainan histology dan kesembuhan
tidak terjadi dengan segera pada perbaikan faktor pre-renalatau obstruksi,misalnya nekrosis
tubular akut,nekrosis kortikal akut,penyakit glomerulus akut,obstruksi vascular akut, dan
nefrektomi
Sumber : Mansjoer et al.Gagal ginjal Akut. Dalam : kapita selekta kedokteran. Edisi
ketiga.Jakarta ; media Aesculapius, 2001;529-531
35. b. Epididimo-orkitis
Pembahasan : radang akut di dalam skrotum merupakan epididimitis akut atau orkitis akut.
Orkitis akut ditemukan sebagai penyulit penyakit virus,misalnya yang terkenal adalah
paroritis epidemika. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pembengkakan seluruh testis yang
tidak nyeri,konsistensi agak kenyal seperti karet.
Sumber ; Sjamsuhidajat R,Jong WD. Buku Ajar Ilmu Bedah.Ed 3. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC,2010 hal 916
18
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
Sumber ; K,NilawatiGAP.Pedoman Pelayanan Medis Kesehatan Anak.Edisi ke-1.Denpasar :
SMF-Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana RSUP
Sanglah,2011;370-1
19
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
Pembahasan:
Penatalaksaan Fimosis :
~Tidak dianjurkan melakukan dilatasi / retraksi scara dipaksa
~ Fimosis dengan balanitis xerotika obliterans diberikan salep dexametason 0,1 % 3-4 kali
sehari selama 6 minggu
~Indikasi sirkumsisi bila ada infeksi postitis
~Pada balanopostitis diberikan antibiotikSumber :Dasar-dasar Urologi Hal. 239
2- 4 Well differentiated
20
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
Pembahasan :
Uretritis disebabkan oleh gonore dikenal dengan nama uretritis gonocal, diagnosis ditunjang
dengan ditemukannya gonococus gram negatif dari pemeriksaan duh tumbuh. Jika ditemukan
maka disebut nongonococal uretritis.
Jawaban A (Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin,edisi ketiga, hal 343-349)
43. a. Hidrokel
Pembahasan
Hidrokel adalah penumpukan cairan berlebihan diantara lamina parietal dan lamina visceral
tunika vaginalis,kondisi ini menyebabkan skrotum bengkak berisi cairan. Pemeriksaan
transiluminasi memberikan hasil postif.
Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan oleh belum sempurnanya
penutupan proccesus vaginalis,sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke proccesus
vaginalis atau belum sempurnanya system limfatik di daerah skrotum dalam melakukan
reabsorpsi cairan hidrokel.
Pada oramg dewasa,hidrokel dapat terjadi secra idiopatik(primer) dan sekunder.penyebab
sekunder terjadi karena didapatkan kelainan pada testis atau epididimis yang menyebabkan
terganggunya system sekresi atau reabsorpsi cairan di kantong hidrokel.Kelainan pada testis
tersebut mungkin berupa tumor,infeksi, atau trauma.
Pasien mengeluh adanya benjolan dikantong skrotum yang tidak nyeri.Pada pemeriksaan fisik
didapatkan adanya benjolan dikantong skrotum dengan konsistensi kistus dan pada
pemeriksaan penerawangan menunjukan adanya transiluminasi.
21
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
turner’s sign (hematoma yang menyebar ke regio flank), cullen’s sign (hematoma yang
menyebar ke region periumbilikal) atau fox’s sign (hematoma yang menyebar ke paha).
Sedangkan cedera ginjal dapat kita curigai bila :
o Adanya trauma pada daerah pinggang,punggung,dada sebelah bawah, perut bagian atas
dengan disertai nyeri pada daerah tersebut.
o Hematuria
o Fraktur costa bagian bawah (8-12) atau fraktur prossesus spinosus.
Referensi
American College of Surgeon, 2004, advance trauma life support, 7th ed, hal. 79-81.
22
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
47. c. Mengangkat seluruh jaringan patologis
Pembahasan:
Kolestatoma merupakan salah satu OMSK maligna. Prinsip terapinya
a d a l a h dengan pembedahan yaitu mastoidektomi. Hal ini untuk menghentikan
infeksi permanen dan mengangkat infeksi permanen dan mengangkat jaringan patologis.
49. b. Coli
Diagnosis Infeksi Saluran Kemih
ISK adalah keadaan adanya infeksi ( ada pertumbuhan dan perkembang biakan bakteri )
dalam saluran kemih, meliputi infeksi di parenkim ginjal sampai infeksi di kandung kemih
dengan jumlah bakteriuria bermakna yaitu ≥ 100000 koloni / ml urin segar. Bakteriuria adalah
ditemukannya bakteri dalam urin. Bakteriuria asimtomatik adalah bila ditemukannnya
bakteriuria bermakna tanpa adanya gejala klinis. Hal ini lebih sering terjadi pada anak
perempuan.
23
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
Epidemiologi ISK pada anak bervariasi tergantung usia, jenis kelamin, dan faktor-faktor
lainnya. Insidens ISK tertinggi terjadi pada tahun pertama pada anak. Selama tahun pertama
kehidupan, prevalensi bakteriuria 0,9% pada anak perempuan dan 2,5% pada anak laki-laki.
Prevalensi ISK pada anak usia 2 bulan sampai 2 tahun adalah 5%. Insidens ISK pada anak
usia kurang dari 6 tahun adalah 3-7% pada anak perempuan dan 1-2% pada anak laki-laki.
Insidens ISK pada anak remaja adalah 10%, dimana 7,8% diantaranya dijumpai pada anak
perempuan
Penyebab terbanyak ISK baik yang simtomatik maupun yang asimtomatik, termasuk pada
neonatus adalah Escherichia coli (70-80%).Pada suatu studi di Arab didapatkan E.coli pada
ISK lebih sering dijumpai pada perempuan (81,7%).Pada uropati obstruktif dan pada kelainan
saluran kemih sering ditemukan Proteus species. Pada penelitian di Iran pada ruangan
Intensive Care Unit, bakteri yang paling banyak dijumpai adalah K.pneumonia. Menurut
peneliti hal ini berhubungan dengan infeksi nosokomial.
Gejala klinis ISK adalah nyeri perut, demam, malaise, mual, muntah dan terkadang diare.
Pada bayi biasanya gejalanya kurang spesifik misal penurunan nafsu makan, gelisah dan
penurunan berat badan. Studi yang dilakukan di negara berkembang mendapatkan anak yang
menderita demam 10% diantaranya adalah ISK.Tidak jarang pada bayi dan anak usia lebih
kecil ISK tidak menunjukkan gejala. Faktor predisposisi terjadinya ISK adalah jenis kelamin
wanita, anak laki-laki yang tidak disirkumsisi, anak yang sedang belajar buang air kecil,
konstipasi, pemakaian popok sekali pakai dalam waktu yang lama, kelainan anatomi, dan
lainnya.
ISK dapat dibagi menjadi ISK atas (upper UTI) dan ISK bawah (lower UTI). ISK atas yaitu
bila infeksi terjadi terutama di parenkim ginjal, lazim disebut pielonefritis. ISK bawah yaitu
bila infeksi terjadi di vesika urinaria atau uretra. ISK atas paling sering terjadi pada bayi usia
kurang dari 12 bulan dengan gejala demam tanpa sebab.
Hal penting yang perlu diperhatikan untuk konfirmasi sebelum menegakkan diagnosa ISK
adalah cara pengambilan sampel urin. Sampel untuk pembiakan urin sebaiknya dilakukan
segera (kurang dari setengah jam sesudah sampel urin diambil). Bila waktu tidak
memungkinkan dapat disimpan dalam lemari es pada suhu 40C dan masih dapat dilakukan
pembiakan sebelum 48 jam. Waktu pengambilan sampel urin untuk pemeriksaan rutin yang
24
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
terbaik adalah pagi hari segera sesudah bangun tidur, sedang bila untuk biakan bisa diambil
urin sewaktu asalkan sudah lebih dari 4 jam urin terkumpul dalam kandung kemih.
Baku emas untuk diagnostik ISK adalah pemeriksaan kultur urin dimana dijumpai bakteriuria
≥ 100000 koloni / ml urin segar. Pemeriksaan lainnya adalah dengan cara urin dip slide dan
tes dipstik urin.Urin dipslide adalah suatu gelas objek yang dilapisi media biakan diatasnya,
direndam ke dalam pot yang berisi urin di dalamnya dan diinkubasi selama 24 jam. Tes
dipstik urin adalah batang plastik tipis yang pada ujungnya terdapat reagens pads dan yang
penting diperhatikan untuk ISK adalah nitrit, leukosit esterase dan protein.
Novak, dkk .menyebutkan bahwa urinalisa dapat membantu dalam memprediksi terjadinya
ISK dengan sensitivitas 82%. Dipstik urin baik dilakukan sebelum kultur urin sebagai
petunjuk awal dalam mendiagnosis ISK oleh karena hasil kultur urin baru diperoleh lebih dari
24 jam. Suatu studi metaanalisis menyimpulkan bahwa adanya bakteri yang dilihat dari nitrit
dan leukosit esterase pada dipstik urin dapat menggambarkan adanya ISK pada anak.
Sumber: KTI,USU2011
51. a. 10-15%
25
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
MENYUSUN MENU DIET ANDA
Setelah mengetahui kebutuhan kalori, Anda dapat memulai menyusun menu diet Anda sesuai
proporsi zat-zat makanan yang seimbang, yaitu:
Karbohidrat 60-75%
Protein 10-15%
Lemak 10-25%
Fluoride membantu melindungi gigi dari pembusukan gigi, gigi berlubang dan
penumpukan karang gigi. Ini akan membantu mencegah sakit karena sensitivitas gigi. Tartar
dapat menyebabkan masalah besar dalam gigi Anda. Jika akan diakumulasikan pada gigi
Anda Anda akan selalu membutuhkan bantuan ahli dari dokter gigi Anda. Dokter gigi akan
melakukan pembersihan dan karang gigi mengikis. Tartar dapat menyebabkan masalah gusi
dan penyakit gigi.
Hal ini juga dapat membantu Anda membangun kalsium dalam tubuh dan dalam gigi.
Mencegah akumulasi bakteri dalam mulut. Bakteri yang sangat berbahaya untuk tubuh
terutama yang ditemukan dalam mulut.
Untuk meningkatkan produksi air liur. Ketika Anda tidur Anda akan menghasilkan lebih
sedikit air liur. Air liur juga membantu melindungi gigi terhadap plak dan bakteri di dalam
mulut. Bermalam bakteri akan memecah enzim yang baik di mulut.
Membantu Anda membangun kepercayaan ketika Anda tersenyum karena manfaat dari
memiliki gigi yang indah yang kuat.
Untuk memiliki kebersihan mulut yang baik dan kondisi gigi.
Untuk mencegah bau mulut atau halitosis. Fluorida (Fluor) akan memberikan Anda nafas
segar.
Untuk memiliki gusi sehat ini dapat melindungi gusi dari pendarahan.
26
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
Untuk menghemat uang dan waktu dari pergi ke dokter gigi sering. Dengan memulai
pada usia dini dan sering mengunjungi dokter gigi akan mencegah Anda untuk menghabiskan
dengan masalah lebih lanjut mengenai kerusakan gigi. Beberapa masalah juga terhubung
dengan penyakit jantung dan osteoporosis tulang.
Ini akan mencegah Anda dari memiliki kondisi medis serius yang berhubungan dengan
kerusakan gigi dan gigi berlubang. Salah satu contoh dari suatu kondisi medis yang serius
adalah diabetes melitus. Itu dapat mempersulit kondisi serius lainnya dalam tubuh.
Dalam rangka untuk memiliki senyum yang sehat baik Anda harus mengunjungi dokter gigi
secara teratur. Senyum Anda selalu dapat mencerminkan bagian yang baik dalam kesehatan
Anda dan tidak boleh diambil untuk diberikan. Anda harus menyikat gigi dua kali sehari
sehingga dapat mengurangi kemungkinan mengembangkan banyak masalah di masa depan.
Pasta gigi yang baik dengan fluorida (Fluor) dan sepasang sikat gigi yang baik akan menjadi
kombinasi yang baik untuk mempertahankan dan memiliki sikap yang baik kebersihan mulut.
27
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
kira 1 cm,berwarna putih abu-abu. Lokasinya dapat ditemukan di sela jari tangan,
pergelangan tanagn, ketiak, sekitar pusat, paha bagian dalam,genitalia pria, dan bokong
Pembahasan
Intususepsi / Invaginasi: Seorang bayi dengan intususepsi tiba-tiba timbulnya nyeri perut
kram; lutut bayi itu terangkat, dan bayi menangis dan menunjukkan pucat dengan pola kolik
terjadi setiap 15 hingga 20 menit. Pemberian makan ditolak. Sebagai intususepsi berkembang,
dan obstruksi menjadi berkepanjangan, muntah-muntah menjadi menonjol, dan usus melebar,
lelah menghasilkan lebih sedikit tekanan dan lebih sedikit rasa sakit. Aliran keluar vena dari
intussus-ceptum terhambat, menyebabkan edema, tangisan cairan, dan kemacetan dengan
pendarahan. Cairan ruang ketiga kerugian dan tinja "currant jelly" dihasilkan. Massa
berbentuk sosis disebabkan oleh usus bengkak, intususepsi mungkin teraba kuadran kanan
28
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
atas atau epigastrium. - Volvulus: Volvulus usus adalah suatu kondisi di mana usus menjadi
bengkok, yang mungkin merupakan akibat malrotasi. Gejala volvulus berkembang dengan
cepat dan umumnya dramatis cukup bahwa bayi dibawa lebih awal ke ruang gawat darurat,
yang dapat menjadi penting untuk kelangsungan hidup, seperti: nyeri perut atau distensi
(pembengkakan perut), mual atau muntah, muntah cairan hijau tua atau bahan bernoda hijau
(juga disebut bilious muntah), feses berdarah atau merah tua, sembelit atau kesulitan
mengeluarkan tinja, syok.
- Penyakit Hirschprung: Biasanya timbul pada periode bayi baru lahir dengan kegagalan
untuk lulus meconium pada usia 24 jam. Gejala obstruksi usus distal terjadi dengan distensi
dan muntah-muntah. Pemeriksaan colok dubur mengungkapkan adanya dubur kosong itu
mengepalkan jari pemeriksa, memberi kesansfingter memanjang.
29
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
64. a. Torsio testis
Pembahasan
- Nyeri testis mendadak : akut scrotum (torsio testis, torsio appendix testis, epididimoorchitis
akut, perdarahan, hernia scrotalis inkarserata/stranggulata, tumor testis yang pecah)
- Testis lebih tinggi, letak horizontal/melintang/mendatar tanda torsio testis. Doppler
ditemukan vaskularisasi menurun meningkatkan diagnosis torsio testis. Pada
epididimoorchitis akut vaskularisasinya meningkat.
66. c. Klorokuin
Pembahasan :
Pada dasarnya untuk pencegahan memakai Klorokuin, diberikan 1 minggu sebelum berangkat
dan 4 minggu setelah pulang. Klorokuin aman digunakan utuk ibu hamil.
68. a. Neurodermatitis
Pembahasan
Neurodermatitis atau dikenal juga sebagai liken planus simplex, adalah penyakit kulit yang
gatal dan muncul karena garukan berulang pada area yang sama dalam waktu lama. Pada
umumnya muncul karena kondisi stress yang tidak dibarengi dengan manajemen yang baik.
Meskipun nantinya stress bisa teratasi, gejala gatal biasanya akan menetap. Neurodermatitis
dapat dibedakan dari atopic dermatitis dari area kulit lainnya yang sehat pada neurodermatitis,
selain itu pada atopic dermatitis dapat ditemui gejala atopi lainnya. DKI harus ada data
paparan bahan bersifat asam atau basa. Psoriasis vulgaris berbentuk seperti tetesan lilin,
berlokasi di area trauma.
Sumber: American Academy of Dermatology
70. e. Ketokonazol 2%
31
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
Pembahasan
Dermatofitosis atau tinea atau ringworm adalah infeksi jamur dermatofit yang menyerang
epidermis bagian superfisialis, kuku dan rambut. Status lokalis macula eritematus berbatas
jelas dengan tepi polisiklis, aktif dengan central healing tertutup skuama. Terapi pilihan
adalah dengan antifungi (ketokonazol 2%)
72. a. Erysipelas
Pembahasan
- Erysipelas : inflamasi jaringan dermis dan subkutan atas; eritema lokal batas jelas, tepi
meninggi, nyeri
- Impetigo : infeksi piogenik pada kulit superfisial; jenisnya impetigo krustosa dan impetigo
bulosa.
- Selulitis : inflamasi jaringan subkutan; eritema meluas, batas tak jelas, tepi tidak meninggi,
nyeri
- Abses : kumpulan nanah dalam jaringan; fluktuatif +.
- Ektima : mirip dengan impetigo, namun kerusakan dan daya invasive lebih dalam;
membentuk ulkus dangkal yang ditutupi krusta berlapis.
(Dep/SMF Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UA/RSUD Dr.Soetomo, 2011. Atlas Penyakit
Kulit dan Kelamin. Surabaya: Airlangga University Press)
73. c. Poxvirus
32
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
- HSV : menyebabkan herpes simpleks. vesikel berkelompok di atas kulit yang sembab dan
merah, berisi cairan bening kemudian keruh, gatal dan menjadi krusta.
- VZV : menyebabkan varisela dan herpes zooster. Varisela, klinis: vesikel polimorfik
berdinding tipis seperti tetes air berukuran milier dan lentikuler diatas makula eritematus.
Reaktivasi dari VZV menyebabkan Herpes Zooster.
- Poxvirus : menyebabkan moluskum kontagiosum. Klinis: papule milier bentuk kubah
dengan delle; tersebar dan bila dipijat mengeluarkan massa putih spt nasi. Dapat terjadi di
manapun pada tubuh termasuk wajah, leher , lengan, kaki , perut , dan area genital , sendiri
atau berkelompok.
- HPV: menyebabkan veruka vulgaris. Klinis nodul abu kecoklatan dengan permukaan
verikosa.
74. e. M. Canis
Terdapat sisa rambut putus, alopesia areata, gatal ' tinea capitis tipe grey patch : Microsporum
sp. (termasuk Microsporum canis)
33
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
79. d. Fraktur
Dari analisa look, feel, movement (dalam hal ini hanya look dan feel) dan riwayat jatuh, dapat
disimpulkan adanya fraktur. Untuk kelainan lain memerlukan waktu untuk bermanifestasi.
Sumber: Apley and Solomon's Concise System of Orthopaedics and Trauma, The Hip.
81. d. Thorakal
Pembahasan
Apabila yang dimaksud oleh soal adalah fungsi motorik ataupun dermatom, rontgen tetap
diambil di area thorakal. Apabila corpus vertebranya yang dimaksud maka rontgen yang
dilakukan tetap area thorakal. Sumber: Sobotta
82. c. Pyelonephritis
Pembahasan : Tampilan klasik pasien dengan pyelonefritis akut seperti:
34
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
1. Demam - tidak selalu ada, namun bila disertai demam biasanya suhu badan lebih dari
39,4°C
2. Nyeri ketok kostovertebral - nyeri bisa ringan, sedang atau berat
3. Mual dan/atau muntah
4. Gross hematuria, jarang pada laki-laki dengan pyelonefritis. Terjadi pada 30-40% wanita,
tersering pada wanita muda, dengan suatu kelainan lain.
Gejala-gejala tersebut biasanya berkembang dalam beberapa jam atau beberapa hari tetapi
dapat muncul secara tidak bersamaan. Bila pada pasien laki-laki, tua, atau anak-anak gejala
telah berlangsung lebih dari 7 hari, infeksinya harus dianggap berkomplikasi sampai terbukti
sebaliknya.
35
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
- Fraktur acetabulum: terjadi utamanya pada dewasa muda sebagai akibat trauma kecepata
tinggi. Fraktur ini sering berkaitan dengan luka mengancam nyawa lainnya.
86. c. Asfiksia
Pembahasan :
Luka bakar yang terjadi di daerah wajah dan leher dapat menyebabkan trauma inhalasi yang
menyebabkan obstruksi jalan nafas.Selain itu sindroma kompartemen dapat juga ditemukan
pada luka bakar dada dan perut yang menyebabkan gangguan inspirasi. Eskarotomi pada dada
dan perut dengan melakukan incisi di linea aksilaris anterior kebawah menyilang kearah
pertemuan perut dan dada sehingga menghilangkan gangguan yang terjadi. Dengan demikian
penyebab kematian yang paling memungkinkan pada kasus ini adalah asfiksia.
36
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
88. e. CT scan di IGD dan di observasi 24 jam
89. b. EDH
Pembahasan : Tidak sadar kemudian sadar kemudian kembali tidak sadar lucid interval, tanda
dari EDH.
37
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
94. a. Kolesistitis akut
Pembahasan
- Kolesistitis akut : nyeri kuadran kanan atas, lebih lama dari kolik bilier sebelumnya, adalah
gejala yang khas. Bisa diikuti demam, mual, muntah. Pada pemeriksaan fisik terdapat
tenderness kuadran kanan atas, guarding, dan rigiditas. Massa (kandung empedu + omentum
di sekitarnya) biasanya teraba, murphy's sign juga dapat muncul
- Kolelithiasis : Faktor yang mendasari 7F: fat, forty, female, fertile, flatulence, food, family.
Kolelithiasis tanpa komplikasi kolesistitis jarang menimbulkan demam dan jaundice.
97. c. Osteoporosis
38
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
- Spondilitis TB (penyakit Pott) ditandai awalnya dengan nyeri punggung, yang dapat disertai
gejala sistemik seperti demam dan penurunan berat badan rata-rata selama minimal 4 bulan,
dan paling sering mengenai daerah thorakalis; Fraktur kompresi pada daerah lumbal pada
pasien berusia muda sering diakibatkan kecelakaan sedangkan pada pasien yang lebih tua
disebabkan penyakit degeneratif seperti osteroporosis; Osteoporosis dapat dipercepat dengan
beberapa faktor risiko seperti penggunaan steroid jangka panjang, dsb.;
- HNP disebabkan dengan keluarnya nukleus pulposus melalui diskus intervertebralis tanpa
adanya kerusakan pada susunan tulang belakang; Spondilolistesis umumnya disebabkan
penggunaan tulang belakang secara berlebihan pada beberapa olahraga, terjadinya fraktur pars
interartikularis disertai pergeseran vertebra ke depan menjadi proses terbentuknya kelainan
ini.
39
MEP Wilayah 3 ISMKI 2020
100. a. FAM
- Fibroadenoma mammae (FAM) merupakan tumor padat, jinak, umum ditemukan pada
wanita berusia muda, dan mengalami peningkatan ukuran selama hamil dan menyusui;
- Mastitis ditandai dengan nyeri dan kemerahan pada payudara, disertai nyeri bagian tubuh
lain dan demam, sering dialami oleh wanita yang sedang menyusui;
- Ca mammae merupakan tumor ganas payudara yang ditandai dengan massa yang tidak
nyeri, skin dimpling, inversi puting, cairan dari puting yang umumnya mengandung darah,
dan massa di aksila;
- Tumor phyllodes umumnya ditandai dengan massa yang cepat bertambah besar, jarang
mengenai daerah puting-areola atau membentuk ulkus.
40