0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan1 halaman
Dokumen ini membahas tentang faktor-faktor yang menyebabkan konflik antara Indonesia dan Belanda setelah kemerdekaan, peran dunia internasional dalam penyelesaian konflik, pengaruh konflik terhadap keberadaan NKRI, upaya diplomasi Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan, perjuangan rakyat melawan penjajahan kembali, dan faktor yang memaksa Belanda keluar dari Indonesia.
Dokumen ini membahas tentang faktor-faktor yang menyebabkan konflik antara Indonesia dan Belanda setelah kemerdekaan, peran dunia internasional dalam penyelesaian konflik, pengaruh konflik terhadap keberadaan NKRI, upaya diplomasi Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan, perjuangan rakyat melawan penjajahan kembali, dan faktor yang memaksa Belanda keluar dari Indonesia.
Dokumen ini membahas tentang faktor-faktor yang menyebabkan konflik antara Indonesia dan Belanda setelah kemerdekaan, peran dunia internasional dalam penyelesaian konflik, pengaruh konflik terhadap keberadaan NKRI, upaya diplomasi Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan, perjuangan rakyat melawan penjajahan kembali, dan faktor yang memaksa Belanda keluar dari Indonesia.
1. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia- Belanda setelah
proklamasi kemerdekaan sebagai berikut. a. Sekutu (AFNEI) secara diam-diam membawa orang-orang NICA. b. Kedatangan Belanda ( NICA ) untuk menegakkan kembali kekuasaannya atau menjajah Indonesia. 2. Peran dunia internasional dalam penyelesaian konflik Indonesia-Belanda, antara lain : a. DK PBB mengeluarkan resolusi tanggal I Agustus 1947 mengajak kedua belah pihak menghentikan tembak menembak dan menyelesaikan pertikaian secara damai. Selanjutnya dibentuk Komisi Tiga Negara (KTN) oleh DK PBB. Komisi Tiga Negara ini nantinya diubah menjadi UNCI. b. Konferensi Asia menghasilkan resolusi yang disampaikan kepada DK PBB yang isinya antara lain penarikan tentara Belanda dari seluruh Indonesia. 3. Pengaruh konflik Indonesia-Belanda terhadap keberadaan negara NKRI adalah : a. Pada waktu Agresi Militer Belanda I ( 21 Juli 1947 ) walaupun Belanda berhasil menduduki beberapa daerah kekuasaan RI, akan tetapi secara politis Rl naik kedudukannya di mata dunia dan mendapat simpati dari negara-negara Arab (Timur Tengah). b. Pada waktu Agresi Militer Belanda II (19 Desember 1948) walaupun pimpinan pimpinan Rl ditawan Belanda dan ibu kota Rl Yogyakarta jatuh akan tetapi Rl tetap ada karena dibentuk PDRl di Bukittinggi di bawah pimpinan Syafruddin Prawiranegara. Belanda hanya menguasai di kota-kota dan jalan raya sedangkan pemerintah RI masih berlangsung sampai di desa-desa. 4. Untuk mempertahankan kemerdekaan, Indonesia melakukan serangkaian aktivitas diplomasi di dunia internasional, yaitu Pertemuan Soekarno-van Mook, Pertemuan Syahrirvan Mook dilanjutkan perundingan, Perundingan di Hooge Veluwe, Perundingan Linggajati, Perundingan Renville, Persetujuan Roem-Royen dan Konferensi Meja Bundar (KMB ). Dengan ditandatanganinya KMB maka Indonesia diakui kedaulatannya oleh Belanda pada tanggal 27 Desember 1949. 5. Dengan kedatangan Sekutu yang diboncengi NICA, di mana NICA berusaha mempersenjatai KNIL maka rakyat dan pemerintah di berbagai daerah berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Perjuangan melawan Sekutu itu antara lain Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, Pertempuran Ambarawa, dan Pertempuran Medan Area. Selain itu juga terjadi peristiwa - peristiwa penting yang merupakan perjuangan rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan Rl adalah Bandung Lautan Api, Puputan Margarana, Peristiwa Westerling di Makasar dan Serangan Umum 1 Maret 1949. 6. Faktor- faktor yang memaksa Belanda keluar dari Indonesia adalah : a. Faktor dari dalam 1) Belanda menyadari bahwa kekuatan militernya tidak cukup kuat memaksa Rl tunduk kepadanya. 2) Perang yang berkepanjangan merugikan perkebunan dan pabrik- pabrik Belanda. 3) Belanda tidak mendapat dukungan politik dari dalam negeri Indonesia. 4) Para pejuang Rl terus melakukan perang gerilya dan Serangan Umum. b. Faktor dari luar Amerika Serikat mengancam akan menghentikan bantuan pembangunan kepada Belanda.