Anda di halaman 1dari 64

SKRIPSI

ANALISIS KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP


PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA

Diajukan sebagai salah satu syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi Jurusan Akuntansi

Oleh:
Mc. Owen Punne
16 13 092

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR
TAHUN 2020
SKRIPSI
ANALISIS KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP
PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA

Usulan Penelitian untuk Skripsi Sarjana Akuntansi

Oleh:
Mc. Owen Punne
16 13 092

Menyetujui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Fransiskus Randa, S.E, M.Si., Ak., CA Alfonsus Jantong, S.E., MSA., Ak., CA
Tanggal Tanggal:

ii
SKRIPSI
ANALISIS KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP
PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA

Diajukan sebagai salah satu syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi Jurusan Akuntansi

Oleh:
Mc. Owen Punne
16 13 092

Menyetujui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Fransiskus Randa, S.E, M.Si., Ak., CA Alfonsus Jantong, S.E., MSA., Ak., CA
Tanggal Tanggal:

iii
SKRIPSI
ANALISIS KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP
PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA

Diajukan sebagai salah satu syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi Jurusan Akuntansi

Oleh:
Mc. Owen Punne
16 13 092
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Fransiskus Randa, S.E., M.Si, Ak, CA Alfonsus Jantong, S.E., MSA., Ak., CA
Tanggal: Tanggal:
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. Fransiskus E. Daromes, S.E., M.Si, Ak, CA Dr. Paulus Tangke, S.E., M.Si, Ak, CA
Tanggal: Tanggal:

iv
SKRIPSI
ANALISIS KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP
PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA

yang dipersembahkan dan disusun oleh

Mc. Owen Punne


16 13 092

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal 28 Juli 2020


dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima

Menyetujui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Fransiskus Randa, S.E., M.Si, Ak, CA Alfonsus Jantong, S.E., MSA., Ak., CA
Tanggal: Tanggal:
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. Fransiskus E. Daromes, S.E., M.Si, Ak, CA Dr. Paulus Tangke, S.E., M.Si, Ak, CA
Tanggal: Tanggal:

v
UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
STATUS TERAKREDITASI
Kampus Tanjung Bunga Jl. Tanjung Alang No. 23
Telp. (0411) 871038/871733 Fax. (0411) 870294 Makassar 90224
Website: http://www.fe.uajm.ac.id Email: akuntansi@fe.uajm.ac.id

PENGESAHAN TIM PENGUJI


Penulisan skripsi dari mahasiswa Mc. Owen Punne dengan Nomor Pokok

1613092 dengan judul: ANALISIS KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN TORAJA

UTARA telah dipertahankan di depan Tim Penguji yang dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal :
Tempat : Ruang Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UAJM
Jl. Tanjung Alang No. 23, Makassar

Susunan Tim Penguji sebagai berikut:

Ketua

Sekretaris

Anggota

Mengesahkan
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Atma Jaya Makassar

Dr. Fransiskus E. Daromes, S.E., M.Si.,Ak., CA

vi
Telp. +62-411-871038 / 871733
Fax. +62-411-870294
UNIVERSITAS
Email: uajm@uajm.ac.id
ATMA JAYA JL. Tanjung Alang No. 23
Makassar 90224
MAKASSAR
Sulawesi Selatan INDONESIA

SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT


Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Mc. Owen Punne
NIM : 16 13 092
Judul Skripsi :ANALISIS KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA
TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
KABUPATEN TORAJA UTARA

Dengan ini menyatakan bahwa:


1. Skripsi ini adalah hasil karya tulis sendiri, murni gagasan, rumusan dan
penelitian saya sendiri, tanpa bantuan dari pihak lain, kecuali arahan dari Tim
Pembimbing, dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik
sarjana, baik Universitas Atma Jaya maupun perguruan tinggi lainnya.
2. Dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat orang lain yang telah
ditulis atau dipublikasikan (termasuk dari buku, artikel jurnal, catatan kuliah,
tugas mahasiswa lain dan lainnya), kecuali secara tertulis telah dipustakakan
dalam naskah dengan baik dan benar menurut kaidah akademik yang baku
dan berlaku dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
3. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya seperti yang tercantum
dalam Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan yang berlaku di perguruan
tinggi ini.
Makassar, 24 Juni 2020
Yang memberi pernyataan,

Mc. Owen Punne

vii
Telp. +62-411-871038 / 871733
Fax. +62-411-870294
UNIVERSITAS
Email: uajm@uajm.ac.id
ATMA JAYA JL. Tanjung Alang No. 23
Makassar 90224
MAKASSAR
Sulawesi Selatan INDONESIA

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI


Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Mc. Owen Punne


NIM : 16 13 092

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan


kepada Universitas Atma Jaya Makassar Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-
exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul “ANALISIS
KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP PENDAPATAN ASLI
DAERAH (PAD) KABUPATEN TORAJA UTARA” beserta perangkat yang
diperlukan (bila ada).
Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini, Universitas Atma Jaya
Makassar berhak menyimpan, mengalih-media/format-kan, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan
menampilkan/mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai peneliti/pencipta.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan
pihak Universitas Atma Jaya Makassar, segala bentuk tuntutan hukum yang
timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Makassar, 24 Juni 2020

Yang memberi pernyataan,

Mc. Owen Punne

viii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

You Can If You Think You Can

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Kedua Orang Tuaku

Adikku

Sahabat dan Temanku

Semua yang telah mendukungku

ix
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat

dan anugerah-nya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “ANALISIS

KONTRIBUSI SEKTOR PARIWWISATA TERHADAP PENDAPATAN ASLI

DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA” dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan studi pada jenjang stara

satu, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Atma Jaya

Makassar.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan bebagai pihak. Oleh karena

itu, penulis menucapkan trima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa;

2. Kedua orang tua saya yang telah melahirkan, mengasihi dan membesarkan

saya dengan penuh tanggung jawab, saudara-saudari saya (Delicia dan

rore), seluruh keluarga, sahabat-sahabit yang selalu menjadi inspirasi,

dengan setia mendoakan, serta memberikan yang terbaik;

3. Bapak Dr. Fransiskus Randa, S.E., M.Si, Ak, CA,. dan bapak Alfonsus

Jantong, S.E., MSA., Ak., CA., yang selalu memberikan bimbingan dan

petunjuk kepada penulis, semoga tuhan selalu memberikan kesehatan dan

berkat yang melimpah.

4. Segenap Bapak/Ibu Dosen dan Staf di lingkup Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Atma Jaya Makassar yang memberikan banyak ilmu selama

penulis berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Atma Jaya

Makassar;

x
5. Staf Jurusan dan Fakultas yang melancarkan segala urusan selama

perkuliahan;

6. Segenap Pemerintahan Kabupaten Toraja Utara yang berada dibagian Badan

Pendapatan Daerah serta bagian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Toraja Utara yang memberikan izin kepada peneliti untuk mengambil dan

mengumpulkan informasi yang mendukung penelitian ini;

7. Teman-teman seperjuangan Angkatan 2016 yang membantu dan mendukung

selama masa perkuliahan;

8. Teman-teman anggota Kaleng-kaleng yang membantu dan mendukung

peneliti selama masa perkuliahan;

9. Tim KKN Kaleng-kaleng, Saluallo Lampio, Sangalla, Tana Toraja;

10. Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi FEB UAJ-M yang telah

memberikan pengalaman Organisasi;

11. PPGT Jemaat Pniel Perumnas yang membantu dan mendukung peneliti

selama masa perkuliahan;

12. Pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu

dan mendukung dalam penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari kekurangan dan

kelemahan serta masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat diharapkan oleh penulis. Namun dengan segala kerendahan

xi
hati, penulis berharap agar karya sederhana ini dapat memberikan sumbangan

terhada ilmu pengetahuan terutama pada bagian Akuntansi Sektor Publik.

Makassar, 28 Juli 2020

Penulis

Mc. Owen Punne

xii
ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini untuk Menganalisis besarnya kontribusi

pendapatan dari sektor pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Toraja Utara 2016 sampai dengan 2018. Penelitian ini menggunakan metode

dekriptif kualitatif yaitu menganalisis tingkat kontribusi dari sektor pariwisata

terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Toraja Utara, maupun informasi

dari aspek lainnya yang dapat dijadikan acuan penelitian ini. Teknik

pengumpulan data yang digunakan yaitu Teknik primer dan sekunder.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kontribusi dari sektor

pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah berada pada tingkat sangat

memuaskan. Faktor penyebab terjadinya peningkatan penerimaan kontribusi

dari tahun 2016-2018 adalah: (1) jumlah objek wisata, (2) sajian yang diberikan

kepada pengunjung, (3) wisatawan atau pengunjung meningkat, (4) upaya-upaya

yang dilakukan pemerintah seperti bantuan pengelolaan objek wisata,

mempromosikan objek wisata

Kata kunci : Kontribusi,

ABSTRACT

xiii
The purpose of this study is to Analyze the amount of revenue contribution

from the tourism sector to the North Toraja Regency's Original Revenues 2016 to

2018. This study uses a qualitative descriptive method that analyzes the level of

the contribution of the tourism sector to the North Toraja Regency's Original

Revenue, as well as information from other aspects which can be used as a

reference for this research. Data collection techniques used are primary and

secondary techniques.

The results of this study indicate that the level of contribution from the tourism

sector to Local Revenue is at a very satisfactory level. The contributing factors

for the increase in revenue contribution from 2016-2018 are: (1) the number of

attractions, (2) offerings given to visitors, (3) tourists or visitors increase, (4)

efforts made by the government such as assistance in managing objects tourism,

promoting attractions.

DAFTAR ISI

xiv
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI................................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI.................................................................iv

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI.........................................................v

SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT..........................................................vi

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.......................................vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................................viii

KATA PENGANTAR..........................................................................................ix

ABSTRAK.........................................................................................................xiii

ABSTRACT......................................................................................................xiv

DAFTAR ISI......................................................................................................xv

DAFTAR TABEL.............................................................................................xviii

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xix

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xx

CURRICULUM VITAE......................................................................................xxi

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1 Latar Blakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................7

xv
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................7

1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................7

BAB II KERANGKA TEORI.................................................................................8

2.1. Pendapatan Asli Daerah..............................................................................8

2.2. Pajak Daerah...............................................................................................8

2.3. Retribusi Daerah..........................................................................................9

2.4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah..............................................12

2.5. Dana Perimbangan....................................................................................13

2.6. Kontribusi...................................................................................................14

2.7. Evektivitas.................................................................................................15

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................16

3.1. Metode Penelitian......................................................................................16

3.2. Jenis dan Sumber Data.............................................................................16

3.3. Informan Penelitian....................................................................................17

3.4. Instrumen Penelitian..................................................................................17

3.5. Lokasi Penelitian........................................................................................18

3.6. Prosedur Pengumpulan Data.....................................................................18

3.7. Teknik Analisis Data..................................................................................18

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................20

xvi
4.1. Gambaran Umum Daerah penelitian.........................................................20

4.2. Deskripsi Data Penelitian..........................................................................24

4.3. Analisis Data dan Pembahasan.................................................................26

BAB V PENUTUP.............................................................................................38

5.1. Kesimpulan................................................................................................38

5.2. Keterbatasan.............................................................................................39

5.3. Saran.........................................................................................................40

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................41

LAMPIRAN.......................................................................................................50

xvii
DAFTAR TABEL

Tabel 1............................................................................................................ 14

Tabel 2.............................................................................................................. 12

Tabel 3.............................................................................................................. 12

Tabel 4.............................................................................................................. 12

xviii
DAFTAR GAMBAR

2.6 Rumusan Pengukuran Kontribusi............................................................... 14

2.6 Tabel Pengukuran Kontribusi...................................................................... 14

2.7 Rumusan Efektifitas.................................................................................... 15

2.7 Tabel Pengukuran Efektivitas..................................................................... 15

xix
DAFTAR LAMPIRAN

Tabel 1............................................................................................................ 14

Tabel 2.............................................................................................................. 12

Tabel 3.............................................................................................................. 12

Tabel 4.............................................................................................................. 12

xx
CURRICULUM VITAE
I. IDENTITAS DIRI

Nama Lengkap : Mc. Owen Punne

Tempat/Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 24 Mei 1998

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Kristen

Alamat : Jl. Tidung V Stp. 9 No. 147

Nomor Telepon : 085341653558

Email : mcopsuzuran@gmail.com

II. PENDIDIKAN

Jenjang Pendidikan Nama Lembaga Priode


SD SD Impres Perumnas 1 2004-2010
SMP SMP Negri 33 Makassar 2010-2013
SMA SMA Kristen Gamaliel 2013-2016

III. SERTIFIKAT/PENGHARGAAN

Jenis Kegiatan Sebagai Waktu


Sertifikat Seminar Akuntansi, HMJA FE UAJM Peserta 1/10/2016
Sertifikat Seminar Nasional Peserta 16/4/2016
Sertifikat Sebagai Anggota HMJA FE UAJM Priode Anggota 8/5/2018
2017/2018
Sertifikat Kunjungan Perusahaan PT. Semen Panitia 18/5/2017
Tonasa, HMJA FE UAJM
Sertifikat LDK, FE UAJM Peserta 15-16/7/2017
Sertifikat Seminar Akuntasi, HMJA FE UAJM Panitia 30/9/2017

xxi
Sertifikat AAC XV, HMJA FE UAJM Panitia 21/10/2017
Sertifikat HMJA Cup, HMAJ FE UAJM Panitia 25/11/2017
Sertifikat DIES NATALIS FE UAJM Panitia 1/12/2017
Sertifikat Bakti Sosial, HMJA FE UAJM Panitia 2/2/2018
Sertifikat Seminar Akuntansi, HMJA FE UAJM Panitia 29/9.2018
Sertifikat AAC XVI, HMJA FE UAJM Panitia 28/10/2018
Sertifikat HMJA Cup, HMJA FE UAJM Panitia 24/11/2018
Sertifikat Bakti Sosial, HMJA FE UAJM Panitia 28/02/2019
Sertifikat Seminar Akuntansi, HMJA FEB UAJM Panitia 26/10/2019
Sertifikat HMJA Cup, HMJA FEB UAJM Panitia 14/12/2019
Sertifikat AAC XVII, HMJA FEB UAJM Panitia 1/2/2020

xxii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebijakan desentralisasi ditujukan untuk mewujudkan kemandirian daerah.

Pemerintah daerah otonom mempunyai kewenangan untuk mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasar

aspirasi masyarakat (UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah). Inti

hakekat otonomi adalah adanya kewenangan daerah, bukan pendelegasian.

Dalam rangka menjalankan pemerintahan, pemerintah membutuhkan kucuran

dana dalam mendukung kegiatan yang dilakukan. Sumber dana yang menjadi

permasalahan dalam mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah karena

pemerintah daerah dituntut untuk mandiri.

UUD 1945 alinea ke-4 yaitu memajukan kesejahteraan umum, pemerintah

harus berupaya meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat daerahnya. Salah

satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan umum adalah dengan

memanfaatkan berbagai macam potensi yang dimiliki oleh suatu daerah. Potensi

yang dimaksud adalah kekayaan alam, sumber daya manusia, dan kebudayaan

setempat.

Dengan adanya pelaksanaan otonomi daerah, pendapatan dari daerah

menjadi salah satu tanggung jawab pemerintah daerah. Dengan melihat kondisi

dari daerah, pemerintah dapat menentukan apa saja yang dapat menjadi sumber

pemasukan untuk menambah pendapatan. Salah satu opsi yang dapat dilakukan

oleh pemerintah adalah peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk

memenuhi tuntutan tersebut.

1
2

Menurut Undang-undang RI nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, PAD bertujuan

memberikan kewenangan kepada Pemerintah Daerah untuk mendanai

pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi daerah sebagai perwujudan

desentralisasi. Untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan sinergi dengan masyarakat

setempat untuk membangun potensi daerah. Potensi yang telah dibangun dapat

menjadi sumber pendapatan dari daerah yang bersangkutan.

Pendapatan Asli Daerah adalah retribusi yang dipungut oleh pemerintah.

Pemungutan retribusi dilakukan terhadap jasa atau pemberian izin yang

diberikan oleh pemerintah setempat. Dengan dimanfaatkannya potensi dari suatu

daerah, maka sumber pemungutan dari retribusi daerah akan semakin

bertambah.

Sektor yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah dalam peningkatan

pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata. Retribusi obyek wisata

siginfikan memediasi hubungan antara Pendapatan Sektor PHR (perdagangan,

hotel, restoran) dengan pendapatan asli daerah di Kabupaten Gianyar (Swantara

& Darsana, 2017). Hasil penelitian dari (Amnar,dkk. 2017) yang dilakukan di kota

Sabang menyatakan bahwa pariwisata berpengaruh signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi regional.

Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh

dan melibatkan masyarakat, sehingga memberikan berbagai dampak terhadap

masyarakat setempat dan Pemerintahan di kawasannya. Bahkan pariwisata

mampu membuat masyarakat ataupun pemerintahan setempat mengalami

perubahan dalam berbagai aspek kehidupannya baik secara ideology, politik,

ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan. Hal tersebutlah yang


3

mengakibatkan dampak akan sebuah pariwisata menjadi studi yang paling sering

mendapatkan perhatian masyarakat maupun pemerintah karena sifat pariwisata

yang dinamis dan melibatkan banyak pemangku kepentingan.

Suatu tempat wisata yang direncanakan dengan baik, tidak hanya

memberikan keuntungan ekonomi yang memperbaiki taraf, kualitas dan pola

hidup komunitas setempat, tetapi juga peningkatan dan pemeliharaan lingkungan

yang lebih baik. Bila dilakukan dengan benar dan tepat maka pariwisata dapat

memaksimalkan keuntungan dan dapat meminimalkan permasalahan. Penduduk

setempat dan pemerintah mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya

pengembangan obyek wisata, karena mau tidak mau terlibat langsung dalam

aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan kepariwisataan di daerah tersebut.

pariwisata juga mendorong proses perlindungan terhadap suatu

lingkaran fisik maupun social budaya dari masyarakat setempat,karena hal

tersebut merupakan asset yang dapat dijual kepada wisatawan dan jika ingin

berlanjut maka harus di pertahankan. (Ahmar. 2012)

Toraja Utara sebagai ikon pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai

potensi wisata yang sangat besar yang dapat menarik minat wisatawan baik

wisatawan domestik (nusantara) maupun wisatawan mancanegara. Potensi-

potensi wisata tersebut berupa keindahan alam dan kebudayaan yang unik.

Melihat potensi wisata yang tiada duanya tersebut, tempat pariwisata Toraja

Utara menjadi tujuan wisata utama di Provinsi Sulawesi Selatan. Maka daripada

itu pemerintah harus mampu mengelolah obyek pariwisata dengan dengan baik,

tetapi ada tempat wisata yang masih belum dapat dikelola dengan oleh dari

pengelolah tepat wisata ataupun pemerintah, sehinga dapat mengurangi tingkat

kunjungan wisatawan di toraja utara menjadi menurun. Dalam kegiatan


4

pariwisata ada produsen (objek wisata) dan konsumen (wisatawan).

Berkembangnya sektor pariwisata di Toraja Utara dapat dilihat dari berhasilnya

produk barang dan jasa wisata yang dihasilkannya dan dijual kepada wisatawan.

Dengan kata lain maju mundurnya sektor pariwisata dapat mempengaruhi tingkat

pendapatan daerah. (Menurut Amnar 2017) Salah satu indikator kemunduran

industri pariwisata suatu daerah adalah jumlah kunjungan wisatawan yang

menurun. Menurunnya jumlah wisatawan tersebut dapat disebabkan oleh kondisi

internal dan kondisi eksternal. Kondisi internal dan eksternal tersebut berupa

unsur-unsur yang seharusnya disediakan oleh daerah tujuan wisata. Kemudian

kurang memadainya fasilitas yang diberikan kepada wisatawan untuk

mendapatkan hiburan yang diinginkan.

Dalam hal kenyamanan, Toraja Utara sebagai ikon pariwisata Provinsi

Sulawesi Selatan mempunyai atraksi keindahan alam dan budaya yang unik.

Keindahan alam dan budaya yang unik tersebut tidak saja memukau wisatawan

domestik bahkan juga menarik minat wisatawan.yang memiliki konsep alam dan

mengandung unsur budaya yang ada di sana Seperti tempat wisata Kete Kesu,

yang dimana tempat wisata yang diberikan situs pemakaman yang kuno yang

berusia 500 tahun yang lalu dimana jenasah disemayamkan berada di bukit

berbatu.

Pemerintah Kabupaten Toraja Utara mengatakan bahwa sektor pariwisata,

pertanian, perkebunan, perdagangan, perikanan, peternakan, perindustrian, dan

pertambangan merupakan potensi pendapatan yang dimiliki daerah Toraja Utara.

Sektor pariwisata merupakan sektor yang memberikan pemasukan cukup besar

terhadap penerimaan daerah di Toraja Utara. Wisata alam, budaya, dan sejarah

adalah kegiatan usaha di sektor pariwisata yang dapat memberikan


5

Di Toraja Utara, daerah-daerah yang berpotensi menjadi tujuan wisatawan.

Pemerintah daerah harus membenahi daerahnya agar industri pariwisatanya

tetap eksis dan berkembang. Namun situasi dan kondisi politik yang tidak stabil

serta beberapa kejadian buruk seperti bencana alam, dan lain sebagainya yang

dapat merugikan tempat pariwisata tersebut, membuat industri pariwisata di

Toraja dapat menurun. Tidak dapat disangkal bahwa kejadian buruk tersebut

menjadi promosi negatif pariwisata di Toraja Utara Ke mata dunia internasional

terutama bagi negara pengirim wisatawan ke Indonesia. Menghadapi situasi

yang tidak kondusif tersebut, diperlukan suatu kebijakan yang memberikan suatu

situasi yang kondusif baik dari segi politik, ekonomi, keamanan, kenyamanan

dalam memulihkan industri pariwisata di daerah Toraja.

Sebagian besar masyarakat toraja mulai memudar dari adat yang telah ada

di Toraja. Sebagian masyarakat toraja mulai mengikuti perkembangan zaman

sehingga adat yang merupan cirikhas dari toraja tersebut mulai menghilang,

mengakibatkan menurunnya minat pariwisatawan untuk berkunjung di daerah

toraja. Maka daripada itu tugas bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk

dapat meningkatkan kualitas dan cirikhas dari daerah Toraja Utara, agar

pariwisatawan yang berkunjung ke Toraja Utara meningkat sehingga dapat

mempengaruhi tingkat pendapatan daerah.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah merupakan salah satu indikator dari

kemadirian otonomi daerah dalam menggali potensi untuk meningkatkan

sumber-sumber penerimaan. Semakin besar PAD maka semakin mandiri daerah

dalam mengambil keputusan dan kebijakan pembangunan. Besarnya kontribusi

pengeluaran pemerintah daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah


6

seharusnya merupakan sebuah peluang yang dapat dimanfaatkan secara

optimal untuk mendorong perekonomian daerah.

Kekayaan alam pengunungan dan lembah di Kabupaten Toraja Utara yang

masih sangat natural, berdampingan dengan pola hidup masyarakat yang masih

tradisional menjadi potensi pariwisata yang sangat menarik, hal ini sesuai

dengan UU. No.10 Tahun 2009 pasal 1 ayat 5 tentang Kepariwisataan yang

mengisyaratkan bahwa komponen utama dalam pariwisata ialah obyek dan daya

tarik wisata yang didefinisikan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan,

keindahan, dan nilai yang berupa keaneka ragaman kekayaan alam, budaya dan

hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

Kontribusi yang diberikan sektor pariwisata terhadap Pendapatan Asli

Daerah Toraja Utara, diketahui bahwa pariwisata belum bisa memberikan

kontribusi yang maksimal terhadap PAD Toraja Utara sedangkan Toraja Utara

memiliki banyak tempat wisata.yang dapat meningkatkan tingkat pendapatan

Pendapatan daerah dalam sektor pariwisata. seperti tempat pariwisata Bori

Kalimbuan tahun 2016 kontribusi yang diberikan kepada Pemerinta daerah

sebesar 3.568.000. pada tahun 2017 kontribusi yang diberikan 2.528.000

sedangkan pada tahun 2018 Bori kalimbuang tidak memberikan kontribusi

kepada Pemerintah daerah.

Berdasarkan uraian diatas dan sistem Pemerintahan Dinas Pariwisata

Kabupaten Toraja Utara. Maka peneliti mengambil penelitian yang berjudul

“Analisis Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Kabupaten Toraja Utara”.


7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar Belakang yang ada, dapat disimpulkan Bagaimanakah

Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Toraja Utara?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini untuk

Menganalisis besarnya kontribusi pendapatan dari sektor pariwisata terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Toraja Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat Teoris adalah dengan penelitian ini diharapkan mampu mengambil

perang tentang ilmu Akuntansi Sektor Publik. Manfaat Dari hasil penelitian ini

diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah kabupaten Toraja Utara untuk

mengembangkan tingkat pariwisata yang ada di Kabupaten Toraja Utara.


BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Pendapatan Asli Daerah

Menurut PSAK no.23 Revisi 2010, pendapatan adalah arus masuk bruto dari

manfaat ekonomik yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode

jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari

kontribusi penanam modal. Pendapatan diakui pada saat diterima pada rekening

kas umum negara/daerah. Menurut UU no. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah pasal 1 ayat 18,

Pendapatan Asli Daerah, selanjutnya disebut PAD adalah pendapatan yang

diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan. Menurut UU RI no. 33 tahun 2004 PAD

bertujuan memberikan kewenangan kepada Pemerintah Daerah untuk mendanai

pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi daerah sebagai perwujudan

desentralisasi. Menurut UU RI no. 33 tahun 2004 pasal 6 ayat 1, PAD bersumber

dari:

a. Pajak Daerah

b. Retribusi Daerah

c. Hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan

d. Lain-lain PAD yang sah

2.2 Pajak Daerah

Menurut UU RI no 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah, Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut Pajak, adalah kontribusi wajib

kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat

8
9

memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan

secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat. Subjek Pajak adalah orang pribadi atau Badan yang dapat

dikenakan Pajak. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi

pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak

dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan daerah. Masa Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) bulan

kalender atau jangka waktu lain yang diatur dengan peraturan kepala daerah

paling lama 3 (tiga) bulan kalender, yang menjadi dasar bagi Wajib pajak untuk

menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang. Adapun jenis pajak

kabupaten/kota terdiri atas:

a. Pajak Hotel;

b. Pajak Restoran;

c. Pajak Hiburan;

d. Pajak Reklame;

e. Pajak Penerangan Jalan;

f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;

g. Pajak Parkir;

h. Pajak Air Tanah;

i. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan;

j. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

2.3 Retribusi Daerah

Menurut UU RI no 28 tahun 2009, Retribusi Daerah, yang selanjutnya

disebut Retribusi, adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau

pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh


10

Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan. Wajib Retribusi

adalah orang pribadi atau Badan yang menurut peraturan perundang-undangan

retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi, termasuk pemungut

atau pemotong retribusi tertentu. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu

tertentu yang merupakan batas waktu bagi Wajib Retribusi untuk memanfaatkan

jasa dan perizinan tertentu dari Pemerintah Daerah yang bersangkutan.

Menurut Peraturan Daerah kabupaten Toraja Utara No 20 Tahun 2011,

Retribusi yang dapat dipungut di wilayah Kabupaten Toraja Utara adalah

Retribusi Tempat Rekerasi dan Olah Raga. Objek Retribusi adalah pelayanan

yang disediakan atau diberikan Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan

dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau Badan,

sehingga digolongkan dalam Retribusi Jasa Usaha. Adapun obyek retribusi

adalah:

a. Jasa Umum

Objek Retribusi Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakan atau

diberikan Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan

umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau Badan.

Jenis Retribusi Jasa Umum adalah:

1) Retribusi Pelayanan Kesehatan;

2) Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan;

3) Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta

Catatan Sipil;

4) Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat;

5) Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum;

6) Retribusi Pelayanan Pasar;


11

7) Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor;

8) Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran;

9) Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta;

10) Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus;

11) Retribusi Pengolahan Limbah Cair;

12) Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang;

13) Retribusi Pelayanan Pendidikan; dan

14) Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi.

b. Jasa Usaha

Objek Retribusi Jasa Usaha adalah pelayanan yang disediakan oleh

Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial yang meliputi:

1) Pelayanan dengan menggunakan/ memanfaatkan kekayaan Daerah

yang belum dimanfaatkan secara optimal; dan/atau

2) Pelayanan oleh Pemerintah Daerah sepanjang belum disediakan

secara memadai oleh pihak swasta.

Jenis Retribusi Jasa Usaha adalah:

1) Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah;

2) Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan;

3) Retribusi Tempat Pelelangan;

4) Retribusi Terminal;

5) Retribusi Tempat Khusus Parkir;

6) Retribusi Tempat Penginapan / Pesanggrahan/Villa;

7) Retribusi Rumah Potong Hewan;

8) Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan;

9) Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga;


12

10) Retribusi Penyeberangan di Air; dan

11) Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah.

c. Perizinan Tertentu

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Toraja Utara nomor 17 tahun 2011

tentang Retribusi Perizinan Guna, kegiatan tertentu Pemerintah Daerah

dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang

dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan

pengawasan atas kegiatan, pemanfaatan ruang, serta penggunaan

sumber daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna

melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.

2.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Menurut UU RI no. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah pasal 6 ayat 2, Lain-lain Pendapatan

terdiri atas pendapatan hibah dan pendapatan dana darurat. pendapatan hibah

merupakan bantuan yang tidak mengikat. Hibah kepada daerah yang bersumber

dari luar negeri dilakukan melalui pemerintah. Pemerintah mengalokasikan dana

darurat yang berasal dari APBN untuk keperluan mendesak yang diakibatkan

oleh bencana nasional dan/atau peristiwa luar biasa yang tidak dapat

ditanggulangi oleh daerah dengan menggunakan sumber APBDPAD yang sah

meliputi:

1) Hasil penjualan kekayaan Daerah yang tidak dipisahkan;

2) Jasa giro;

3) Pendapatan bunga;

4) Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; dan
13

5) Komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan

dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh Daerah.

2.5 Dana Perimbangan

Menurut UU RI no. 33 tahun 2004, Dana Perimbangan adalah dana yang

bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk

mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana

perimbangan bertujuan mengurangi kesenjangan fiskal antara pemerintah dan

pemerintahan daerah dan antar-pemerintah daerah. Dana Perimbangan terdiri

atas:

a. Dana Bagi Hasil

Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN

yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka persentase untuk

mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

b. Dana Alokasi Umum

Dana Alokasi Umum, selanjutnya disebut DAU adalah dana yang

bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan

pemerataan kemampuan keuangan antar-daerah untuk mendanai

kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

c. Dana Alokasi Khusus

Dana Alokasi Khusus, selanjutnya disebut DAK, adalah dana yang

bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah

tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang

merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.


14

2.6 Kontribusi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kontribusi diartikan sebagai

sumbangan, uang iuran. Jika dihubungkan dengan retribusi pariwisata, kontribusi

berarti sumbangan, dan uang iuran yang didapatkan dari sektor pariwisata lalu

dibagi dengan PAD. Maka dapat disimpulkan untuk menghitung kontribusi

retribusi pariwisata terhadap PAD digunakan rumus: (Hastuti, 2011)

Keterangan:

Kontribusi : Persentasi Penerimaan dari sector paiwisata

terhadap total PAD


Retribusi Pariwisata : Besarnya penerimaan dari sektor pariwisata

dalam tahun n.
total PADn : Total PAD tahun n.

2.7 Efektivitas
15

Menurut KBBI, efektivitas adalah keefektifan yang berarti keadaan

berpengaruh, hal berkesan; kemanjuran, kemujaraban; keberhasilan,

kemangkusan, hal mulai berlakunya. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan

bahwa efektivitas adalah suatu keadaan menunjukkan tingkat keberhasilan atau

pencapaian suatu tujuan yang diukur dengan kualitas, kuantitas, dan waktu,

sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya. Untuk menghitung

efektivitas PAD digunakan rumus:

Adapun kriteria yang digunakan untuk mengukur efektivitas adalah sebagai

berikut:

Persentase Kriteria
>100% Sangat Efektif
90%-100% Efektif
80%-90% Cukup Efektif
70%-80% Kurang Efektif
70%> Tidak Efektif
Sumber: Kepmendagri nomor: 690.900/327 tahun 1996
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah studi kasus,

dengan pendekatan kualitatif. Studi kasus adalah penyelidikan empiris yang

menyelidiki fenomena kontemporer dalam konteks kehidupan nyata terutama

ketika batas-batas antara fenomena dan konteks tidak jelas terbukti (Yin, 2002).

Menurut Merriam (1998) seperti yang dikutip dalam (Yazan, 2015), Penelitian

kualitatif adalah bahwa kenyataan adalah holistik, multidimensi, berubah-ubah;

bukan fenomena tunggal, tetap dan tujuan yang menunggu untuk ditemukan,

diobservasi, dan diukur seperti penelitian kuantitatif.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Menurut Kuncoro, (2014), Data primer adalah data yang diperoleh

dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data

original. Data primer akan diperoleh melalui wawancara terhadap pegawai Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara, Pegawai Dinas

Pendapatan Daerah Kabupaten Toraja Utara dan dari pihak-pihak yang berkaitan

langsung dengan kepariwisataan di Kabupaten Toraja Utara.

Menurut Kuncoro, (2014), data sekunder adalah data yang telah

dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada

masyarakat pengguna data. Data sekunder yang akan digunakan adalah laporan

target pendapatan dari sektor pariwisata dan realisasi pendapatan dari sektor

pariwisata dan data-data yang berhubungan dengan penelitian ini.

16
17

3.3 Informan Penelitian

Adapun Informan penelitan adalah:

a. Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Toraja Utara beserta

jajarannya;

b. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara

beserta jajarannya; dan

c. Lembaga atau organisasi yang terkait dengan penelitian.

3.4 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti sendiri akan menjadi instrumen penelitian

dengan terjun langsung ke lapangan. Peneliti akan berperan sebagai pengamat

penuh untuk mengamati faktor-faktor yang memengaruhi kontribusi sektor

pariwisata. Kehadiran peneliti akan diketahui langsung oleh subjek penelitian.

Selain peneliti itu sendiri, instrumen penelitian dalam penelitian kali ini adalah:

1. Wawancara

Peneliti akan menggali informasi dengan bertanya secara langsung

terhadap fenomena yang terjadi kepada subjek penelitian.

2. Observasi

Peneliti akan mengamati mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

penelitian dengan terjun langsung ke lapangan.

3. Dokumentasi

Peneliti akan mengamati dokumen-dokumen yang berkaitan dengan

penelitian dan fenomena yang terjadi.


18

3.5 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Alasan

peneliti memilih lokasi ini adalah karena akses dan potensi dari sektor pariwisata

yang begitu besar di daerah ini.

3.6 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang akan dilakukan adalah:

1. Mendokumentasikan laporan mengenai target dan realisasi pendapatan

dari sektor pariwisata dan laporan total PAD.

2. Mengobservasi laporan mengenai target dan realisasi pendapatan dari

sektor pariwisata dan laporan total PAD.

3. Mewawancarai subjek penelitian berdasarkan dari hasil temuan mengenai

kontribusi dan efektivitas.

3.7 Teknik Analisis Data

Adapun langkah-langkah penelitian dalam menganalisis data Menurut

(Sugiyono 2012) Sebagai Berikut:

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

mengfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya

dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

yang jelas dan mempermudah penelitian untuk melakukan pengumpulan

data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian data.

Dalam penelitian ini penyajian data sebagian bentuk tabel dan sejenisnya.

Sugiono (2012) menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk


19

menyajikan data dalam penelitian kualitatifadalah dengan teks yang

bersifat naratif/menguraikan. Dengan menyajikan data, maka akan

memudahkan untukmemahami apa yang terjadi.

3. Penarikan Kesimpulan

Jika data yang diperoleh telah cukup dan sesuai dengan informasi yang

dibutuhkan, dan jika kesimpulan yang diberikan dalam penelitian kualitatif

didukung oleh bukti-buktiyang vaild dan konsisten maka dapat ditarik

sebuah kesimpulan yang bersifat kredibel atau dapat dipercaya dan dapat

menjawab rumusan maslah yang di rumuskan.


BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian

1. Letak geografis dan keadaan alam.

Lokasi objek penelitian terletak di Kabupaten Toraja Utara. Kabupaten

Toraja Utara adalah salah satu Kabupaten yang ada di Provensi Sulawesi

Selatan. Luas Kabupaten Toraja Utara menjadi 1.157,47 km2, dengan ibu kota

Kecamatan Rantepao.

Kabupaten Toraja Utara terletak antara 2o – 3o Lintang Selatan dan 119o

– 120o Bujur Timur dengan suhu udara sekitar 21,70 – 23,00 0C. Kabupaten

Toraja Utara memiliki wilayah yang berbatasan dengan bagian utara

berbatasan dengan Kab. Luwu dan Prop. Sulawesi barat, bagian selatan

Berbatasan dengan Kab. Tana Toraja, sedangkan dibagian timur berbatasan

dengan Kab. Luwu, dan bagian barat berbatasan dengan Prop. Sulawesi

Barat.

2. Pemerintah.

Secara administratif, Kabupaten Toraja Utara meliputi 21 kecamatan

dengan jumlah kelurahan sebanyak 515 dan 111 lembaga.

3. Penduduk.

Penduduk Kabupaten Toraja Utara berdasarkan data hasil sensus

penduduk tahun 2018 berjumlah 229.797 yang terdiri dari laki-laki sebanyak

115.086 jiwa dan perempuan sebanyak 114.712 jiwa, dengan laju

pertumbuhan penduduk sebesar 0,61%.

20
21

4. Ekonomi.

Sebagian besar masyarakat Toraja Utara memiliki sawah dan kebun

sehingga membuat sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai

petani. Selain bertani, masyarakat di Toraja Utara juga ada yang berternak

seperti ayam, kerbau dan babi yang paling mendominasi.

5. Potensi pariwisata Kabupaten Torja Utara.

a. Klasifikasi obyek wisata Kabupaten Toraja Utara

Klasifikasi objek wisata di Kabupaten Toraja Utara adalah sebagai berikut:

Obyek wisata budaya

1) Tongkonan : Rumah tradisional Toraja

2) Rante : Lapangan tempat upacara pemakaman

3) Liang Lo’ko’ : Kuburan dalam goa alam

4) Liang Erong : Kuburan kuno dalam kayu dekoratif

5) Liang Paa : Kuburan batu pahat

6) Patane : Kuburan bentuk bangunan rumah

7) Liang Pia : Kuburan bayi dalam pohon

8) Tau-Tau : Patung prang meninggal di pekuburan

9) Pengrajin tenun dan pahat

Ada 300 lebih objek wisata yang beroperasi yang terdaftar di Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Toraja Utara. Akan tetapi hanya ada 27

objek wisata yg berkontribusi ke pemerintahan.


22

Tabel 1

Jumlah objek wisata yang berkontribusi ke pemerintah Kabupaten Toraja

Utara

No Nama Objek Wisata Keterangan


1 Pasar Bolu Pemda
2 Museum Pongtiku Pemda
3 Ke'te' Kesu Yayasan
4 Londa Yayasan
5 To'Tombi Yayasan
6 Kalimbuang Bori' Yayasan
7 Museum Ne' Gandeng Yayasan
8 Palawa' Yayasan
9 Lo'ko' Mata Yayasan
10 Sesean Suloara' Yayasan
11 Tiro Tiku Yayasan
12 To' Barana' Yayasan
13 Museum landorundun Yayasan
14 Siguntu' Yayasan
15 Sinar Lempe Yayasan
16 Kolam Alam Limbong Non Yayasan
17 Salib Singki' Non Yayasan
18 Tambolang Non Yayasan
19 Lombok Parinding Non Yayasan
20 Marante Non Yayasan
21 Galugu Dua Non Yayasan
22 Pana' Non Yayasan
23 Sarambu Sikore Non Yayasan
24 Nato Non Yayasan
25 Balandong Non Yayasan
26 Sarambu Manurun Non Yayasan
27 Gumuk Pasir Non Yayasan
Sumber : data sekunder (diolah, 2020)

Dari table 1 diatas di ketahui ada 27 objek wisata yang sudah

berkontribusi dengan pememrintah. Dalam 27 objek wisata yang ada

diatas ada dua objek wisata yang dikelola oleh pemerintah dikarenakan

pemerintah yang membangun objek wisata tersebut dan hasil dari


23

kontribusi dari pendapatan objek wisata tersebut 100% akan masuk ke

pemerintah. Lalu ada ada 13 objek wisata yang dikelola oleh yayasan,

dalam artian objek wisata tersebut telah membentuk yayasan yang terdiri

dari masyarakat lokal yang berada di dekat objek wisata tersebut, yang

dimana akan mengurus objek wisata tersebut dan pembagian hasil dari

pendapatan antara objek wisata dengan pemerintah sebesar 60% ke

objek wisata dan 40% ke pemerintah. Sedangkan ada 12 objek wisata

yang dikelola oleh non yayasan yang berarti objek wisata tersebut

dikelola oleh pihak keluarga yang mempunyai objek wisata tersebut, dan

pembagian hasil dari pendapatan yang diterima 50% ke objek wisata dan

50% ke pemerintah.

Terdapat beberapa objek wisata yang tidak berkontribusi ke

pemerintah. Namun, objek wisata tersebut sudah mendaftarkan objek

wisatanya ke pemerintah yang dimana objek wisata tersebut tidak

berkontribusi ke pemerintah. Jika objek wisata tersebut ingin berkontribusi

ke pemerintah harus mengisi surat Perjanjian Kerjasama antara

pemerinatah dengan objek wisata yang di daftarkan.

b. Jumlah wisatawan

Berikut adalah data kunjungan wisatawan yang berkunjung ke objek

wisata yang ada di toraja Utara dalam tahun 2016-2018.


24

Tabel 2

Jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata

Tahun Jumlah Pengunjung


2016 164.421
2017 285.566
2018 310.114
Sumber : data sekunder (diolah, 2020)

4.2. Deskripsi Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder dimana data

primer diperoleh dengan melakukan wawancara dengan tiga informan yakni

berasal dari staf bidang kasubag program dan keuangan, kepala dinas

kebudayaan dan pariwisata serta staf bidang tata kelolah dan pemberdayaan

masyarakat, dan didukung dengan data laporan anggaran dan realisasi

pendapatan asli daerah serta laporan anggaran dan realisasi pendapatan sektor

pariwisata dari tahun 2016 sampai 2018 yang diperoleh dari BPD (Bapeda)

Kabupaten Toraja Utara.

Pendapatan asli daerah yaitu semua penerimaan daerah yang bersumber

dari sumber ekonomi asli daerah itu sendiri. Sumber pendapatan asli daerah

terdiri dari pajak, hasil perusahaan milik daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan

daerah lainnya yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan yang sah. Salah satu

penyumbang PAD yakni dari kontribusi sektor pariwisata. Dalam penelitian ini

data-data yang digunakan adalah data anggaran dan realisasi pendapatan asli

daerah Kabupaten Toraja Utara yang di dalamnya termasuk data target dan

realisasi penerimaan kontribusi pariwisata selama tiga tahun, yaitu dari tahun
25

2016-2018. Data tersebut diperoleh dari dinas kebudayaan dan paiwisata serta

dari kantor badan pendapatan daerah (Bapenda) kabupaten toraja utara. Dalam

penelitian ini maka disajikan rekapitulasi anggaran dan realisasi PAD Kabupaten

Toraja Utara tahun anggaran 2016-2018 serta data anggaran dan realisasi

pendapatan sektor pariwisata sebagai berikut:

Tabel 3

Laporan Anggaran dan Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Kabupaten Toraja Utara

Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)


2016 44,045,099,325.00 34,896,515,041.55
2017 66,508,803,000.00 44,165,976,209.12
2018 58,220,028,100.00 41,976,382,836.30

Dari table 3 diatas menunjukkan anggaran dan realisasi pendapatan asli

daerah dari tahun 2016 sampai dengan 2017 mengalami kenaikan akan tetapi

pada anggaran dan realisasi pada tahun 2017 sampai dengan 2018 mengalami

penurunan.

Tabel 4

Laporan Anggaran dan Realisasi Penerimaan Konribusi dari Sektor

Pariwisata Kabupaten Toraja Utara

Tahun Anggran (Rp) Realisasi (Rp)


2016 820,000,000.00 1,089,622,400.00
2017 3,000,000,000.00 1,487,420,000.00
2018 3,000,000,000.00 3,340,968,600.00
26

Table 4 menunjukkan bahwa pada tahun 2016 tingkat realisasi melebihi

anggaran, pada tahun 2017 terjadi penambahan anggaran akan tetapi

peningkatan realisasi yang diterima lebih realisasi tahun 2016, pada tahun 2018

di ketahui realisasi pendapatan yang di terima melebihi anggaran.

4.3. Analisis Data dan Pembahasan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah merupakan salah satu indikator dari

kemandirian otonomi daerah dalam menggali potensi untuk meningkatkan

sumber-sumber penerimaan. Menurut UU RI no. 33 tahun 2004 PAD bertujuan

memberikan kewenangan kepada Pemerintah Daerah untuk mendanai

pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi daerah sebagai perwujudan

desentralisasi. Menurut UU RI no. 33 tahun 2004 pasal 6 ayat 1, PAD bersumber

dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang

dipisahkan, dan Lain-lain PAD yang sah.

Pendapatan asli daerah Kabupaten Toraja Utara dari tahun 2016 sampai

tahun 2019 mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Perumbahan ini terjadi

bukan tanpa sebab, pemerintah telah memikirkan perkiraan berapa pendapatan

yang bisa pemerintah terima tahun kedepan. Maka daripada itu perubahan

anggaran maupun pendapatan dari tahun 2016 sampai dengan 2018 yang di

terima akan mengalami fluktuasi. Dari data table diatas terjadi perubahan

anggaran maupun realisasi PAD.

Table 3 menunjukkan anggaran tahun 2018 menurun dan hasil dari realisasi

tahun 2018 juga menurun, hal ini peneliti melakukan wawancara dengan Ibu
27

Veny selaku staf Kasubag program dan keuangan dengan pertanyaan dan

pernyataan sebagai berikut:

Mengapa anggaran PAD tahun 2018 bisa menurun anggaran serta

realisasinya?

“ohh,, iaia,, karena ada satu rekening pada tahun 2017 dia masuk

tetapi pada tahun 2018 dia tidak masuk lagi, nama akunnya di situ

dana kapasitas JKN.”

Hal ini membuat peneliti kembali melakukan pertanyan:

Mengapa bisa dana JKN itu sudah tidak masuk lagi pada tahun 2018?

“waduh,,, kalau soal itu panjang ceritanya, makanya sampai

begitu.”

Dalam hal ini peneliti belum bisa mengetahui penyebab dana JKN tidak

masuk pada tahun 2018, di karenakan pihak terkait tidak memberikan informasi

yang jelas.

Salah satu sumber PAD Kabupaten Toraja Utara dari sektor pariwisata.

Sektor pariwisata meliputi pendapatan dari pajak hotel, pajak restoran dan

retribusi dari tempat pariwisata teratur dalam peraturan daerah Kabupaten Toraja

Utara pada no. 20 tahun 2011. Akan tetapi peneliti mendapatakan hasil yang

berbeda dari analisis ini. Dinas budaya dan pariwisata hanya mengelolah

retribusi objek wisata sedangkan pajak hotel dan restoran berada di bapenda di

bagian pajak. Hal ini membuat peneliti untuk melakukan wawancara terhadap Ibu

Veny selaku staf kasubag program dan keuangan dengan pertanyaan dan

pernyataan sebagai berikut:


28

Mengapa dinas pariwisata hanya mengelolah retribusi dari tempat

pariwisata, sedangkan dalam Peraturan daerah, sektor pariwisata meliputi

pajak hotel dan pajak restoran?

“ia,, ini dipisah, dikarenakan ini retribusi pariwisata masuk dalam

golongan retribusi sedangkan pajak hotel dan restoran itukan

golongan pajak jadi dipisah dan ada bagian yang menangani hal

tersebut.”

Bagaimana dengan pelaporannya, apakah juga dipisah atau di satukan?

“kan saya sudah bilang, ini kategorinya berbeda yang satu

retribusi yang satu pajak, masing-masing ada bagiannya, jikalau

digabung nanti kita amati juga akan sulitkan, kita tidak tau berapa

pendaatan dari hotel, berapa pendapatan dari restoran, makanya

kami pisah, yang dua ini bagian pajak yang satu ini bagian

retribusi.“

Bukannya hal tersebut bertentangan dengan Perda?

“Kalau masalah itu saya tidak bisa jawab dek, dikarenakan bukan

hak saya menjawabnya.”

Dari pernyataan yang diterima, peneliti menyimpulkan bahwa dinas

pariwisata hanya mengelolah retribusi dari pariwisata sedangkan pajak hotel dan

restoran ada ditangani oleh bagian pajak. Maka dari pada itu peneliti hanya

mengambil sampel dari pendapatan sektor pariwisata yang ditangani oleh dinas

pariwisata.
29

Dinas budaya dan pariwisata menerima kontribusi dari objek pariwisata

akan tetapi dinas pariwisata juga pernah mengalami beberapa kendala yang

pernah diterima oleh pegawai dinas pariwisata terhadap tempat pariwisata,

sebagaimana didukung pertanyaan dan pernyataan hasil wawancara dengan Ibu

Debora sebagai informan wawancara di staf dinas budaya dan pariwisata

Kabupaten Toraja Utara dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal 16 Juni

2020 mengatakan sebagai beriku:

Apakah pernah ada kendala yang dihadapi oleh dinas pariwisata

terhadap objek wisata?

“ada pernah kami dapat di objek wisata yang tidak membagikan

tiketnya kepada pengunjung yang datang, jadi mereka melakukan

itu untuk mendapatkan keuntungan secara sepihak dan pernah ini

ada objek wisata yang tidak mendaftarkan objek wisatanya

kepada pemerintah, tetapi dia memungut biaya masuk kalau

istilah mereka itu uang kebersihan tapi tetap itu juga tidak boleh,

nah itu disebut Pangli. objek wisata tidak boleh memungut biaya

masuk terhadap pengunjung yang datang kecuali tempat

pariwisatanya sudah mendaftarkan ke pemerintah sini baruh deh

boleh memungut biaya masuk.”

Dari hasil wawancara di atas ada ditemukan tempat objek wisata yang tidak

membagikan karcisnya kepada pengunjung yang datang, seharusnya sebagai

pengelolah objek wisata harus memberikan karcis kepada pengunjung yang

datang, dikarenakan sebagian penghasilan dari pendapatan tempat pariwisata

yang akan disetor ke pemerintah ditentukan seberapa banyak karcis yang terjual
30

dan ada objek wisata yang tidak mendaftarkan objek wisatanya akan tetapi

pengelolah objek wisata tersebut memungut biaya masuk terhadap pengunjung

yang berkunjung ke objek wisatanya, jika pengelolah objek wisata ingin meminta

bayaran masuk terhadap pengunjung yang datang, maka objek wisata tersebut

harus terdaftar dalam dinas kebudayaan dan pariwisata Toraja Utara.

Kontribusi dari sektor paiwisata merupakan penyumbang pendapatan asli

daerah dari sektor pariwisata yang ada di Toraja Utara. Kontribusi dari sektor

pariwisata terhadap PAD dapat dihitung dengan rumus sebagai beriku.

Dari hasil perhitungan menggunakan rumus tersebut, apabila kontribusi dari

sektor pariwisatanya tinggi maka akan semaki baik dalam meningkatkan

pendapatan asli daerah. Kontribusi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

bagian kontribusi dari sektor pariwisata dalam PAD.

Setelah diperoleh persentasentasenya maka dapat dilihat dengan

mencocokkan dengan kriteria pengukuran kontribusi. Adapun kriteria yang

digunakan dalam menilai kontribusi adalah sebagai berikut:


31

Berikut ini persentase perbandingan kontribusi dari sektor pariwisata

terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Toraja Utara dari tahun 2016

sampai dengan tahun 2018.

Tabel 5

Perhitungan kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD

Kabupaten Toraja Utara

Realisasi Penerimaan Persentase


Tahun Total PAD (Rp)
Sektor Pariwisata (Rp) (%)
2016 1,089,622,400.00 34,896,515,041.55 3.12
2017 1,487,420,000.00 44,165,976,209.12 3.36
2018 3,340,968,600.00 41,976,382,836.30 7.95
Sumber : data sekunder (diolah, 2020)

Table 5 menunjukkan bahwa kontribusi dari sektor pariwisata terhadap

PAD Kabupaten Toraja Utara dalam 3 tahun yaitu dari tahun 2016-2018

mengalami peningkatan. Pada tahun 2016 persentase mencapai 3.12%. Pada

tahun 2017 kontribusi dari sektor pariwisata terhadap PAD mengalami

peningkatan sebesar 3.36%. Dan pada tahun 2018 tingkat kontribusi dari sektor

pariwisata kembali mengalami peningkatan sebesar 7.95%.

Tahun Kontribusi (%) Tanda/Kode Keterangan


2016 3.12 B Mempunyai kontribusi
2017 3.36 B Mempunyai kontribusi
2018 7.95 SB Sangat Berkontribusi
Sumber : sata sekunder (diolah, 2020)
32

Pada tahun 2016-2017 kriteria kontribusi pariwisata masuk kategori

berkontribusi terhadap PAD. Sementara pada tahun 2018 kriteria kontribusinya

mengalami kenaikan yaitu sangat berkontribusi.

Dari analisis di atas diketahui pendapatan PAD dari sektor pariwisata

mempunyai kontribusi yang baik terhadap PAD Toraja Utara. Selama tahun 2016

sampai dengan 2018 peningkatan kontribusi pariwisata yang di berikan terhadap

PAD terus meningkat, penyataan tersebut didukung dengan pertanyaan hasil

wawancara oleh Ibu Veny selaku staf kasubag program dan keuangan dengan

pertanyaan dan pernyataan sebagai berikut:

Bagaimana pendapat Ibu tentang peningkatan kontribusi dari sektor

pariwisata terhadap PAD Toraja Utara?

“iya,, memang kontribusi dari sektor pariwisata terhadap PAD

toraja utara ini terus meningkat, ya,, dikarenakan pengunjung atau

wisatawan yang datang ketoraja juga meningkat, jadi kontribusi

yang diberikan pasti bertambah, yang setau saya, dari tahun ke

tahun turis yang datang ke Toraja terus meningkat, pasti

pendapatan dari pariwisata juga mengalami peningkatan,

kedatangan turis ke toraja jugakan karena toraja memberikan

objek wisata kebudayaan dan panorama alam yang di sajikan bagi

pengunjung.”

Peneliti juga melakukan analisis Target efektivitas kontribusi dari sektor

pariwisata diperoleh dengan cara membandingkan antara realisasi penerimaan

kontribusi pariwisata dengan anggaran penerimaan kontribusi pariwisata. Setelah

mendapatkan persentase perbandingannya, maka dilihat apakah telah


33

memenuhi kriteria keefektivitasan. Dalam penelitian ini yang dipertimbangkan

dalam menentukan efektivitas hanya pencapaian anggaran. Tingkat efektivitas

dari pariwisata Kabupaten Toraja Utara dihitung dengan menggunakan rumusan

sebagai berikut:

Setelah diperoleh persentasenya maka dapat dilihat dengan mencocokkan

kriteria pengukuran efektivitas. Adapun kriteria yang digunakan dalam menilai

efektivitas adalah sebagai berikut.

Persentase Kriteria
>100% Sangat Efektif
90%-100% Efektif
80%-90% Cukup Efektif
70%-80% Kurang Efektif
70%> Tidak Efektif

Dibawah ini disajikan table hasil perhitungan efektivitas kontribusi dari

pariwisata Kabupaten Toraja Utara tahun 2016-2018 yaitu sebagai berikut:

Tabel 4

Laporan anggaran dan realisasi penerimaan konribusi dari sektor pariwisata

Kabupaten Toraja Utara

Tahun Anggran (Rp) Realisasi (Rp) Persentase (%)


2016 820,000,000.00 1,089,622,400.00 132.88
2017 3,000,000,000.00 1,487,420,000.00 49.58
2018 3,000,000,000.00 3,340,968,600.00 111.36
Sumber : data sekunder (diolah, 2020)
34

Table 4 menunjukkan bahwa pada tahun 2016 realisasi yang diperoleh

melebihi anggaran sebesar dalam persentase sebesar 132.88%. Pada tahun

2017 anggaran retribusi pariwisata sebesar meningkat sebesar Rp

3.000.000.000,00 dan realisasi yang diperoleh sebesar Rp 1.487.420.000,00 jika

dalam persentase sebesar 49.58%. Begitu pula pada tahun 2018 anggaran

retribusi dari pariwisata sama dengan 2017 akan tetapi pendapatan realisasi

yang diperoleh melebihi anggaran yang di berikan jika dalam persentase sebesar

111.36%.

Tahun Kontribusi (%) Keterangan


2016 132.88 Sangat Efektif
2017 49.58 Tidak Efektif
2018 111.36 Sangat Efektif

Sumber : data sekunder (diolah, 2020)

Dari hasil diatas pada tahun 2016 kriteria efektivitas dari pariwisata masuk

kategori sangat efektif. Akan tetapi pada tahun 2017 kriteria efektivitas menurun

menjadi tidak efektif. Sementara tahun 2018 mengalami kenaikan menjadi sangat

efektif. Pada tahun 2017 tingkat efektivitas digolongkan menjadi tidak efektif

dikarenakan adanya kenaikan anggran pendapatan maka dari pada itu peneliti

melakukan wawancara kepada beberapa pihak:

Mengapa anggran pendaptan tahun 2017 meningkat?

Menurut kepala dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja

Utara yaitu pak Yorry:

“nah,,,, anggaran kontribusi dari pariwisata ditentukan oleh BPD

(Badan Pendapatan Daerah), anggaran itu ndak mungkin naik


35

tanpa ada penyebabnya, jadi anggaran pendapatan dari

pariwisata itu didasarkan dari realisasi penerimaan akhir tahun

dan dari data kunjungan dari pariwisata yang berkunjung ke

Toraja Utara.

Dari pernyataan dari pak Yorry, anggaran pendapatan dari kontribusi

pariwisata ditentukan oleh BPD (Bapedah) yang di tinjau dari tingkat jumlah

pengunjung dan realisasi pendapatan akhir tahun. Akan tetapi tingkat

pendapatan dari pariwisata dari tahun ke tahun terus meningkat. Hal ini membuat

peneliti melakukan wawancara kepada beberapa pihak yang yang berkaitan

tentang penyebab kenaikan pendapatan Kontribusi dari pariwisata.

Apa penyebab tingkat pendapatan dari pariwisata meningkat dari tahun

2016 sampai dengan 2018?

Menurut Bapak Yorry Selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

kabupaten Toraja Utara dalam wawancara 18 Juni 2020 mengungkapkan:

“Salah satu tugas kami juga yaitu membantu tempat pariwisata

agar selalu di kunjungi oleh wisatawan atau turis dengan

mempromosikan tempat pariwisata tersebut melalui media social

maupun media lainnya. Kemudian pembangunan fasilitas

pariwisata juga terus dilakukan dalam setiap tahun meskipun kami

dalam setiap tahunnya kami tidak bisa membantu mereka semua

kami juga berpacu dalam anggran kami yang telah di sepakati,

tapi setiap tahun pasti ada yang kami bantu.

Pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara yaitu

pak Salam mengatakan bahwa:


36

“Pariwisata yang ada di Toraja Utara sudah memang sudah

banyak yang melaporkan ke pemda akan tetapi hanya 27 objek

wisata yang melakuka kontribusi ke pemerintah. Akan tetapi target

dari pendapatan dari pariwisata bisa dibilang baiklah, karena pada

tahun 2016 dan 2018 anggaran pendapatan yang ditargetkan

hasilnya melebihi target yang kami anggarkan untuk pendapatan

dari sektor parariwisata, kalau tidak salah tahun 2018 itu kami

targetkan 3.000.000.000 akan tetapi pendapatan yang kami

peroleh itu lebih dari 3.000.000.000.” (wawancara, pada tanggal

16 Juni 2020)

Ada juga pendapat dari Ibu Margareta sebagai staf pegawai dinas budaya

dan pariwisata Kabupaten Toraja Utara pada tanggal 16 Juni 2020

memberikan pendapatnya mengenai kontribusi dari sektor pariwisata.

“Menurut saya ini yah, pariwisata yang dikenal dari toraja ini dari

segi budayanya, kalau soal alam mungkin itu pelengkap dari

budaya atau tempat wisata yang ada di Toraja Utara, sehingga

banyak orang datang ke Toraja untuk mengetahui kebudayaan

yang ada di Toraja. Banyak tempat pariwisata yang memberi

informasi bahwasanya ini loh budaya yang ada di sini seperti

tempat pariwisata ke’te kesu, sajian yang diberikan disana itu

tetang budaya orang Toraja yang dimana kalau dikuburnya itu

dibatu atau atau di patane, dan disana juga kita bisa lihat rumah

adat Toraja yaitu tongkonan yang ada di sana. sehingga banyak

turis yang datang ke Toraja untuk mengunjungi tempat pariwisata

yang ada di Toraja ini, jadi makin banyak pariwisatawan yang


37

datang ke Toraja makin banyak pendapatan yang di terima dari

tempat pariwisata. Dan hasilnya seperti tahun 2018 pendapatan

yang kami anggarkan dari sektor pariwisata melebih target ”

Peningkatan pendapatan kontribusi pariwisata menurut ibu Veny selaku

pegawai badan pendapatan daerah dalam wawancara yang dilakukan

pada tanggal 19 Juni 2020.

“kenapa setiap tahun pandapatan dari sektor pariwisata meningkat

karena semakin banyaknya objek wisata yang bisa dikunjungi lalu

banyaknya perayan-perayan festifal yang dilakukan di Toraja

festifal itu dilaksanakan di tempat wisata sihingga banyak dan ada

juga sajian yang di jual keturis ini adalah dalam bentuk budaya

orang Toraja yaitu dalam acara adat orang meninggal sehingga

dapat mengundang para turis untuk berkunjung ke toraja.

Dari data hasil wawancara dari beberapa pihak diatas dapat disimpulkan

bahwa penyebab terjadinya peningkatan penerimaan kontribusi dari tahun 2016-

2018 adalah: (1) jumlah objek wisata, (2) sajian yang diberikan kepada

pengunjung, (3) wisatawan atau pengunjung meningkat, (4) upaya-upaya yang

dilakukan pemerintah seperti bantuan pengelolaan objek wisata,

mempromosikan objek wisata.


38

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Tujuan penelitian ini untuk Menganalisis besarnya kontribusi pendapatan

dari sektor pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Toraja Utara

tahun selama tiga tahun yaitu dari 2016-2018, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut.

1. Kontribusi pariwisata terhadap PAD dari tahun 2016-2018 cenderung

mengalami perubahan. Persentase kontribusi pariwisata terhadap PAD tahun

2016 sebesar 3,12%, tahun 2017 sebesar 3,36% dan tahun 2018 sebesar

7,95%. Tingkat kontribusi tertinggi berada pada tahun 2018 sebesar 7,95%

dan tingkat kontribusi terendah berada pada tahun 2016 sebesar 3,12%

dengan rata-rata selama tiga tahun tersebut sebesar 1,80%.

2. Efektivitas kontribusi pariwisata di Kabupaten Toraja Utara yang di ukur

dengan perbandingan anggaran dengan realisasi penerimaan dari tahun

2016 berada pada kriteria yang sangat efektif sedangakan pada tahun 2017

berada pada kriteria tidak efektif dan pada tahun 2018 anggaran dan realisasi

penerimaan kontribusi pariwisata berada pada kriteria sangat efektif.

3. Terjadi peningkatan pendapatan kontribusi pariwisata Kabupaten Toraja

Utara selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 di sebabkan karena:

a) Jumlah objek wisata. Kabupaten Toraja Utara memiliki banyak objek

wisata yang dapat di kunjungi oleh wisatawan seperti Ke’te Kesu, Londa,
39

To’Tombi, dan lain sebagainya. Tentu saja hal tersebut akan berdampak

pada peningkatan penerimaan dari sector pariwisata.

b) Sajian yang diberikan ke pengunjung. Kabupaten Toraja Utara memiliki

keanekaragaman budaya yang unik serta pemandangan alam yang

disajikan kepada pengunjung seperti objek wisata Ke’te Kesu yang

menyajikan kebudayaan atau adat orang Toraja dimana kalau

dimakamkan itu di dalam goa atau dalam patane (kuburan berbentuk

bangunan rumah) serta rumah tradisional yakni Tongkonan.

c) Wisatawan / pengunjung yang meningkat. Banyaknya jumlah pengunjung

dari tahun ke tahun yang berdampak pada peningkatan pendapatan

kontribusi objek wisata.

d) Pemerintah melakukan upaya-upayanya untuk meningkatkan pendapatan

seperti pengelolaan objek wisata secara baik, memberi bantuan kepada

objek wisata yang membutuhkan bantuan fasilitas terhadap objek wisata

tersebut dan mempromosikan objek wisata yang ada di Kabupaten Toraja

Utara.

5.2. Kendala

Kendala yang dihadapi peneliti adalah sulitnya mendapatkan data yang

akurat dari pemerintah, serta beberapa narasumber tidak memberikan jawaban

kepada peneliti dikarenakan beberapa data bersifat rahasia pemerintah.

5.3. Saran
40

1. Bagi dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara dan

Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Toraja Utara serta Pemerintah

daerah Kabupaten Toraja Utara

a) Lebih mendekatkan diri lagi ke pengeolah objek wisata yang belum

berkontribusi ke pemerintah agar objek wisata tersebut mampu ikut

berkontribusi ke pemerintah, jika banyak objek wisata yang berkontribusi

ke pemerintah maka pendapatan yang diterima akan semakin

meningkat, serta pemerintah harus lebih memperhatikan bantuan

kepada objek wisata yang telah terdaftar yang sudah berkontribusi

maupun tidak berkontribusi.

b) Aksesibilitas lebih dimudahkan untuk wisatawan yang ingin berkunjung

ke Toraja Utara di karenakan jarak tempuh yakni dari bandara yang ada

di Makassar ke Toraja Utara sangatlah jauh maka daripada itu

pemerintah seharusnya membuat bandara yang berada di Toraja Utara

serta jalan menuju ke objek wisata lebih baik lagi.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, yang tertarik dengan permasalahan yang

serupa, disarankan agar melakukan penelitian bukan hanya di bagian

pemerintahan tetapi perlu melakukan penelitian di objek wisata. Serta

melakukukan pengumpulan data kepada pihak-pihak yang besangkutan,

dan memperbanyak pertanyaan kepada narasumber.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmar, Nurlinda, dan Mustafa Muhhani. 2012.Peranan Sektor Pariwisata dalam


Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Palopo.
Abu Rizal, & Joko Priyono (2016). Analisis Penerimaan Daerah dari Sektor
Pariwisata Kota Surabaya Tahun 2010-2014. Jurnal Ekonomi & Bisnis,
Hal 147 – 166.
Amnar, Said., Muhammad, S., & Syechalad, M. N. 2017. Pengaruh Pariwisata
Terhadap Perubahan Ekonomi di Kota Sabang, 12-22.

Arlina, R., & Purwanti, E. Y. 2013. Analisis Penerimaan Daerah dari Industri
Pariwisata di Provensi DKI Jakarta dan Faktor-faktor YANG
MEMPENGARUHINYA, 1-15.

Arraniry, F. (2018). Analisis Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan


Asli Daerah di Provensi Nusa Tenggara Barat (Tahun 2012-2016) .

Hastuti, R. T. 2011. Analisis Retribusi Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli


Daerah (Studi Kasus di Kabupaten Gunungkidul) .

Husnul Abdi, Siti Rusidah, & Hasanur Arifin. 2016. Analisis Pengelolaan
Pendapatan dan Belanja Daerah Pada Pemerintah Kota
BanjarmasinJurnal Bisnis dan Pembangunan. Edisi Januari-Juni 2016.
Vol 5, No. 1, ISSN 2541-178X.
Isdarmanto, S. M. 2017. Dasar-Dasar Kepariwisataan dan Pengelolaan Destinasi
Wisata. Yogyakarta: Penerbit Gerbang Media Aksara.

Ihsan Rois, Luluk Fadliyanti, & Bq.Saripta Wijimulawiani. 2017. Dampak


Pengembangan Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah (Pad) Di
Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat Tahun 2002-2016.
ISSN : 1412‐7601.
Kuncoro, M. 2014. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta: Penerbit
Erlangga.

Mardianis, & Syartika, H. 2018. Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap


Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Kerinci , 53-65.

Nasrul Qadarrochman. 2010. Analisis Penerimaan Daerah dari Sektor Pariwisata


di Kota Semarang dan Faktor-faktor yang MEMPENGARUHINYA.
Semarang.
Nurdiani, N. 2014. Teknik Sampling Snowball Penelitian Lapangan, 1110-1118.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. 2018. Nurdin Abdullah Sampaikan Visi,


Misi, dan Program Kerja. https://sulselprov.go.id/welcome/post/nurdin-
abdullah-sampaikan-visi-misi-dan-program-kerja

41
42

Peraturan Daerah Kabupaten Toraja Utara No. 20 Tahun 2011. Tentang


Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
Peraturan Daerah Kabupaten Toraja Utara nomor 17 tahun 2011 tentang
Retribusi Perizinan Guna
PSAK no.23 Revisi 2010. Pengakuan Pendapatan
Risnawati M Editor: Suryana Anas. 2010. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Melalui Pengembangan Potensi Obyek Wisata Pantai
Pangandaraan di Kabupaten Ciamis Jawa Barat.
https://lib.unnes.ac.id/513/1/1174.pdf
Sunarto, & Fatimah, R. D. 2016. Pengaruh Penerimaan Retribusi dan Penetapan
Tarif Obyek Wisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Gunung Kidul Tahun 2013-2015, 91-101.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabetha.

Suwithi, N. W., & Boham, C. E. 2008. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah


Menengah Kejuruan. Akomodasi Perhotelan Jilid 1

Swantara, I. K., & Darsana, I. B. 2017. Pengaruh Kunjungan Wisatawan,


Pendapatan PHR, dan Penerimaan Retribusi Obyek Wisata Terhadap
PAD Kabupaten Gianyar, 2551-2582.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang


Kepariwisataan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah
Undang Undang Repoblik Indonesia No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah
Undang-undang RI nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Yazan, B. 2015. Three Approaches to Case Study Methods in Education: Yin,
Merriam, and Stake , 134-152.

Yin, R. K. 2002. Case Study Research Design and Methods . Thousand Oaks:
Sage Publications.

Anda mungkin juga menyukai