Makalah Hormon Adenohipofisis
Makalah Hormon Adenohipofisis
HORMON ADENOHIPOFISIS
Disusun Oleh:
KELOMPOK 6
Jessica Nathasia LT ( 08061381823106)
Taufiqurrahman ( 08061381621062)
Ayu Purnama (08061381823068)
Qonita (08061381823070)
Rahmada Ayu Aulia HP (08061281823038)
Dosen Pengampu :
Vitri Agustiarini, M.Farm., Apt
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuban Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dari mata kuliah Farmakologi tentang Hormon
Adenohipofisis. Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu diharapkan saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Semoga makalah farmakologi tentang Hormon Adenohipofisis ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca.
Ttd.
Penyusun
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR………………….……………………...............................1
DAFTAR ISI…………………….……….……………………............................2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.………………………..……………..
…........................3
1.2. Rumusan Masalah……………………..…………….
………………….4
1.3.Tujuan…..................................................................................................4
1.4.Manfaat……………………………….…………………………..….....4
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi Hormon Adenohipofisis………………….…………….............5
2.2. Klasifikasi Hormon Adenohipofisis…………………..……………........9
2.2.1. Hormon Kelompok Pertama……………………….....………….9
2.2.1.1 Hormon GH…………………...............…….....………………….9
2.2.1.2 Hormon Prolaktin…………………...........….....………………….
2.2.1.3 Hormon Laktogen Plasenta…………….............………………….
2.2.2 Hormon Kelompok Kedua……………….......…….....………….
2.2.2.1 Hormon TSH………………….....…….....………………….
2.2.2.2 Hormon LH…………………...............…….....………………….
2.2.2.3 Hormon FSH…………………...............…….....…………………
2.2.2.4 Hormon HCG………………...............…….....………………….
2.2.3. Hormon Kelompok Ketiga ………………………………...……..10
2.2.3.1 Hormon ACTH…………………...............….....…………………
2.2.3.2 Hormon MSH…………………...............……....………………
2.2.3.3 Hormon LPH…………………...............……....…………………..
BAB Ⅲ PENUTUP
3.1. Kesimpulan………………………………………………….......32
3.2. Saran…...……………………………………………...................32
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….........33
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari hormon adenohipofisis.
2. Untuk mengetahui klasifikasi dari hormon adenohipofisis.
3. Untuk mengetahui peran dari hormon adenohipofisis.
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mendefinisikan hormon adenohipofisis dengan tepat.
2. Mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi hormon adenohipofisis.
3. Mahasiswa dapat memahami peran dari hormon adenohipofisis.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
didapat dari ekstrak hipofisis manusia post-mortem. Hormon ini menimbulkan
masalah karena terkontaminasi penyebab penyakit Creutzfeld-Jacob dan kini
tidak lagi digunakan. Saat ini dengan rekayasa genetik, telah diproduksi
hormon pertumbuhan dalam jumlah bear disertai kemungkinan untuk
melakukan modifikasi kimiawi dan terhindarnya kontaminasi virus tersebut.
Hormon- hormon yang dihasilkan oleh hipofisis anterior dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama berupa hormon
somatotropik (GH = somatotropin), prolaktin (PRL), dan laktogen plasenta
(PL). Kelompok kedua adalah hormon yang berbentuk glikoprotein. Hormon
glikoprotein terdiri dari dua subunit yaitu α dan β, yang masing-masing
mempunyai gugus karbohidrat dan asam sialat. Spesifisitas hormon ini
ditentukan oleh subunit β karbohidrat nya. Hormon kelompok kedua ini
diantaranya tirotropin (TSH), luteining hormone (LH), hormon pemacu folikel
(FSH) =, dan gonadotropin plasenta manusia (HCG). Kelompok ketiga terdiri
dari hormon kortikotropin (ACTH), melanotropin (MSH), dan lipotropin
(LPH).
7
2.2.1.1 Hormon GH (Growth Hormone)
A. Definisi
8
keadaan seperti aktivitas fisik, starvasi, anoreksia, stres dan jumlah jam tidur
dapat menstimulasi sekresi GH. Sedangkan depresi, hiperglikemia, dan obesitas
menurunkan GH basal, tetapi menstimulasi sekresi GH.
Growth hormone sendiri menghambat pelepasannya melalui mekanisme
umpan balik. Hal ini terjadi melalui beberapa jalur yang diperankan oleh GH
maupun Insulin like growth factor (IGF-1). Sel somatotrof dapat dihambat secara
langsung melalui rangsangan produksi IGF-1 lokal maupun melalui hambatan
pada GHRH dan stimulasi somatostatin oleh GH. Mekanisme lainnya adalah
melalui IGF-1 yang sebagian besar diproduksi di hati akibat rangsangan GH.
Insulin like growth factor tersebut dapat menghambat sintesis GHRH dan
merangsang sintesis somatostatin. Mekanisme kontrol sekresi GH dapat dilihat
pada Gambar 1.
Pengaruh GH terhadap proses fisiologi tubuh sangat kompleks. Growth
hormone adalah komponen pokok yang mengontrol sebagian dari proses fisiologis
kompleks yaitu pertumbuhan dan metabolism karbohidrat, protein, dan lemak.Ada
dua mekanisme
9
Secara langsung GH menyebabkan lipolisis, meningkatkan transportasi asam
amino ke jaringan, sintesis protein dan glukosa di hati serta beberapa efek
langsung pada pertumbuhan tulang rawan.
2. Secara tidak langsung
Secara tidak langsung GH bekerja melalui IGF-1 yang dihasilkan oleh berbagai
jaringan sebagai respon terhadap GH. IGF-1 dalam sirkulasi terikat pada 6
spesific binding potein dalam beberapa kombinasi. IGFbinding protein (IGFBP)
yang utama adalah IGFBP-3 yang merupakan 95 % dari semua binding protein.
Jaringan yang memproduksi IGF-1 antara lain hati, otot, tulang, tulang rawan,
ginjal dan kulit. Sebagian besar IGF-1 yang dilepas disirkulasi berasal dari hati.2
B. Peran
Growth hormone merupakan hormone pertumbuhan yang penting dalam
metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Pada beberapa kasus efek langsung
GH terlihat jelas, tetapi lebih banyak terlihat efek langsung dan tak langsung
terjadi secara bersamaan. Efek GH terhadap substrat metabolisme ditujukan untuk
konservasi protein tubuh. Pada keadaan kelebihan energi, GH akan meningkatkan
retensi nitrogen, sedangkan pada kelaparan GH memobilisasi energi dari lemak.
Asam lemak bebas, gliserol dan keton meningkat setelah sekresi pulsatil atau
pemberian GH yang bertahan hingga 2-8 jam setelahnya. Hal ini menunjukkan
adanya lipolisis yang diinduksi oleh GH. Oleh karena itu GH dapat mencegah
penimbunan lemak di jaringan, sehingga turut pula mempengaruhi komposisi
lemak tubuh disamping efek pertumbuhannya pada otot dan tulang.
Trigliserida
Perubahan utilisasi dari karbohidrat menjadi lemak oleh GH menjadi
energi diduga terjadi akibat rangsangan pemecahan trigliserida dan proses
oksidasi lemak dari jaringan. Growth hormone dikatakan mampu menurunkan
kadar trigliserida plasma secara efektif. Mekanisme penurunan trigliserida ini
disebabkan oleh meningkatnya pemecahan trigiserida pada jaringan dan
penurunan biosintesis trigliserida pada hati akibat menurunnya pasokan asam
lemak bebas. Pada tikus dan manusia, GH diketahui meningkatkan aktivitas
hormone sensitive lipase (HSL) yang dapat memecah trigliserida menjadi asam
lemak bebas di jaringan lemak.Growth hormone juga meningkatkan aktivitas
10
lipoprotein lipase (LPL) pada jaringan otot dan jantung pada tikus. Lipoprotein
lipase tersebut dapat memecah trigliserida menjadi asam lemak bebas dari
lipoprotein untuk kemudian diabsorbsi melalui complex diff erentiation 36
(CD36) oleh sel.
Penelitian lain menemukan hal yang sebaliknya. Pemberian GH pada tikus
ditemukan meningkatkan kadar trigliserida. Observasi peningkatan ekspresi sterol
regulatory element binding protein 1c (SREBP-1c) mengindikasikan terjadi
peningkatan sintesis trigliserida di hati.13 Efek lipogenesis tersebut bersifat akut
dan sementara karena diimbangi oleh peningkatan pemecahan trigliserida akibat
rangsangan terhadap aktivitas LPL dan mobilisasi asam lemak bebas ke jaringan
lain. Pada manusia hal ini membutuhkan penelitian lebih lanjut. Penelitian pada
manusia mendapatkan hasil yang tidak bermakna atau bahkanmeningkat akan
pengaruh GH terhadap trigliserida.14-16 Hal ini disebabkan oleh perbedaan
pengaruh GH terhadap aktivitas LPL pada manusia. Pada manusia GH
menghambat LPL pada lemak putih8 dan tidak memiliki pengaruh terhadap
aktivitas LPL pada jaringan otot,14 sedangkan pengaruh GH terhadap LPL pada
jaringan lain belum diketahui. Tidak adanya pengaruh GH terhadap aktivitas LPL
ini pula maka pada manusia terjadi peningkatan pasokan asam lemak bebas ke
hati.8
Kolesterol dan Lipoprotein
Kadar kolesterol tubuh juga dipengaruhi oleh GH. Pada tikus normal
diketahui pemberian GH 1 mg/kg/hari selama 6 hari menurunkan kadar Low
Density Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein (HDL) begitu pula pada
mencit dengan defisiensi reseptor LDL.9 Sedangkan pada tikus dengan defi siensi
GH terjadi peningkatan kadar HDL, apolipoprotein (Apo) E dan ApoB serta
penurunan LDL setelah terapi GH.11,13 Sebaliknya kadar GH yang meningkat
dalam waktu lama menurunkan kadar trigliserida, asam lemak bebas dan Very
Low Density Lipoprotein (VLDL) tetapi menaikkan kadar LDL dan HDL.
Penelitian pada manusia menunjukkan hasil sesuai dengan penelitian di atas. The
KIMS study (The Pharmacia International Metabolic Surveillance Study),
penelitian kohort tanpa kontrol, pada 2589 penderita defi siensi GH menunjukkan
bahwa terapi sulih GH pada orang dewasa menurunkan kolesterol total, LDL dan
11
HDL.16,17 Penelitian randomized, double-blind dan placebo controled dengan
waktu yang lebih singkat dan sampel yang lebih sedikit menunjukkan hasil yang
konsisten hanya terhadap kolesterol total dan LDL.18,19
Perbedaan efek pemberian GH terhadap kolesterol HDL pada binatang juga
diobservasi pada penelitian manusia. Beberapa penelitian baik jangka pendek
maupun panjang menemukan pemberian GH meningkatkan kadar HDL,20,21
sedangkan lainnya menunjukkan efek yang tidak signifikan15,17,18 atau bahkan
menurun.16,19 Kolesterol HDL ditemukan meningkat pada pemakaian GH jangka
pendek, tetapi setelah 12 bulan kadar HDL lebih rendah daripada awal penelitian.
Tampaknya selain dipengaruhi oleh dosis, umur subjek, dan kadar profil
lipid, efek GH terhadap kolesterol juga dipengaruhi oleh jangka waktu
pemberiannya.11,13 Mekanisme penurunan kolesterol oleh GH pada tikus
dislipidemia terjadi melalui peningkatan ekskresi kolesterol empedu akibat
peningkatan aktivitas enzim Cholesterol-7'-hydroxylase (C7\OH) Peningkatan ini
akan berdampak pada peningkatan jumlah reseptor LDL dan penurunan aktivitas
enzim 3-hydroxy methylglutaryl Coenzyme A (HMG-CoA) reductase sehingga
sintesis kolesterol hati menurun. Walaupun hasil penelitian pada manusia
konsisten mendukung hasil penelitian ini, tetapi mungkin melalui mekanisme
yang berbeda, sebab tidak ditemukan adanya peningkatan aktivitas enzim
C7\OH.15 Penurunan kolesterol pada manusia kemungkinan disebabkan oleh
pengaruh langsung GH terhadap ekspresi reseptor LDL, modifikasi ApoB dan
sekresi ApoE. Komposisi VLDL dan LDL yang berubah dapat memacu
pemecahan LDL oleh hati melalui reseptor LDL. Mekanisme tersebut
memungkinkan GH menurunkan jumlah VLDL dan LDL walaupun sekresi
VLDL meningkat.
Peningkatan kadar HDL plasma berhubungan dengan peningkatan
aktivitas LPL oleh GH.10 Lipolisis kilomikron dan VLDL oleh LPL menyediakan
partikel sisa yang akan diubah menjadi HDL. Partikel ini selanjutnya membentuk
HDL bersama-sama dengan Apo A-I yang disekresikan hati dengan bantuan ATP-
binding casse$ e protein-A1(ABC-A1), protein transfer lipid, serta Lecithin
cholesterol acyl transferase (LCAT).22,23 Selain itu adanya peningkatan sekresi
ApoE dan ekspresi reseptor LDL oleh pemberian GH memungkinkan efisiensi
12
ambilan partikel sisa ini oleh reseptor LDL hati Growth hormone diketahui juga
menurunkan cholesteryl ester transfer protein (CETP) yang berfungsi
memindahkan cholesteryl ester dari HDL ke lipoprotein kaya trigliserida,
sehingga bila kadarnya turun, kadar HDL akan meningkat. Hal tersebut
dikontradiksi oleh pengaruh GH terhadap lipase hati. Lipase hati merupakan
enzim yang dapat menghidrolisis trigliserida dan fosfolipid pada IDL dan HDL
serta dapat berperan sebagai ligand bagi reseptornya. Lipase hati dapat mengubah
kolesterol HDL2 menjadi HDL3 yang kurang antiaterogenik. Peningkatan enzim
ini menyebabkan penurunan kadar HDL plasma.GH diketahui dapat
meningkatkan aktivitas lipase hati.Hal ini mungkin menyebabkan hanya terjadi
peningkatan HDL yang minimal oleh GH dan karena itu pula pada beberapa
penelitian lain ditemukan kadar HDL yang menurun setelah pemberian GH.
Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh GH
terhadap enzim ini, sebab, pada penelitian lain juga menemukan bahwa pada
mencit transgenik dengan GH berlebih diketahui terjadi penurunan lipase hati.
Pada manusia pengaruh GH terhadap kadar HDL plasma memang belum dapat
disimpulkan. Hal ini disebabkan oleh ekspresi LPL yang berbeda antara tikus dan
manusia. Seperti yang telah disebutkan di atas ekspresi LPL pada jaringan lemak
dan otot pada manusia diketahui terhambat dan tidak berubah setelah pemberian
GH. Pemberian GH jangka panjang lama-kelamaan juga menurunkan kadar
kolesterol dan sintesis kolesterol hati yang juga akan mempengaruhi jumlah HDL
yang terbentuk. Selain itu diketahui bahwa variasi genetik CETP juga
mempengaruhi respon seseorang terhadap terapi GH. Secara skematis pengaruh
GH terhadap metabolisme lipid dapat dilihat pada Gambar 2.
Keterangan:
C7\OH: cholesterol somatostatin 7'-hidroxylase, HMGCoA: 3- hydroxy
methylglutaryl Coenzyme A, LPL: lipoprotein lipase, HSL: hormone sensitive
13
lipase, VLDL: very low density lipoprotein, LDL: low density lipoprotein, HDL:
high density lipoprotein.
GHRH berfungsi untuk merangsang produksi GH sedangkan somatostatin
menghambat sekresi GH. Pelepasan GH juga diregulasi oleh respon
neurohormonal serta keadaan-keadaan seperti aktivitas fisik, starvasi, anoreksia,
stres dan jumlah jam tidur dapat menstimulasi sekresi GH. Growth hormone
sendiri dihambat pelepasannya melalui mekanisme umpan balik. Hal ini terjadi
melalui beberapa jalur yang diperankan oleh GH maupun IGF-1. Pengaruh GH
terhadap proses fisiologi tubuh sangat kompleks. Growth hormone adalah
komponen pokok yang mengontrol sebagian dari proses fisiologis kompleks yaitu
pertumbuhan dan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak baik secara
langsung maupun tidak langsung.
LDL, tetapi pengaruhnya terhadap trigliserida dan HDL bervariasi. Efek
dari GH tersebut dipengaruhi oleh dosis, keadaan defisiensi GH, keadaan profil
lipid subjek, dan jangka waktu pemberian GH. Growth hormone mempengaruhi
sintesis trigliserida dan pemecahannya melalui peningkatan aktivitas HSL dan
LPL. Sedangkan pengaruhnya terhadap kolesterol dan lipoprotein terjadi akibat
rangsangan terhadap enzim C7αOH serta pengaruhnya terhadap aktivitas
HMGCoA reductase. Selain itu GH juga meningkatkan ekspresi reseptor LDL
dan ApoE serta mempengaruhi modifikasi mRNA ApoB100. Hal ini dapat
meningkatkan pemecahan LDL dan VLDL oleh hati. Pengaruhnya terhadap LPL
juga memiliki kontribusi dalam meningkatkan kadar HDL, disamping
pengaruhnya pada CETP.
14
dan perawatan radiasi juga dapat menyebabkan GHD. Ini disebut mengakuisisi
kekurangan hormon pertumbuhan (AGHD).
D. Gejala Defisiensi Hormon Pertumbuhan
15
Diagnosa
Jika Anda merasa pertumbuhan anak Anda tidak maksimal, segera periksakan
anak Anda ke dokter. Dokter akan melakukan sejumlah tes yang dapat
mengkonfirmasi diagnosis jika anak Anda mengalami GHD.
Tes darah dapat mengukur hormon pertumbuhan dalam tubuh.
Pemeriksaan X-ray dari tangan anak Anda dapat menunjukkan tingkat
pertumbuhan tulang mereka.
Tes fungsi ginjal dan tiroid dapat menentukan bagaimana tubuh memproduksi
dan menggunakan hormon.
Jika dokter Anda mencurigai adanya tumor atau kerusakan lain pada kelenjar
pituitari, pemindaian pencitraan MRI dapat memberikan tampilan rinci di
dalam otak dan menentukan apakah kondisi ini disebabkan oleh penyakit lain
yang memiliki gejala yang serupa. Pemeriksaan dapat menentukan apakah
kondisi hipofisis merupakan kondisi bawaan atau disebabkan oleh cedera atau
tumor.
16
A. Definisi
Horon prolaktin adalah hormon yang berperan dalam proses laktasi dengan
cara mempengaruhi fungsi kelenjar susu dalama mempersiapkan, memulai, dan
mempertahankan laktasi. Hormon prolaktin terdapat pada sebagian besar hewan
termasuk manusia. Prolaktin merupakan anggota dari hormon polipeptida
berdasarkan sekuen asam amino yang homolog. Prolaktin diproduksi oleh sel
yang terdapat pada anterior pituitary.
B. Struktur Prolaktin
Hormon pertumbuhan, prolaktin dan placental laktogen merupakan
anggota dr hormon polipeptida yang signifikan dengan sekuen asam amino yang
homolog. Struktur prolaktin pada manusia terdiri atas rantai tunggal asam amino
dengan ikatan di sulfida (S-S). Pada asam amino terminal, terdiri atas 199 asam
amino. Dengan penambahan ikatan disulfida pada asam amino ke tiga antara Cys-
4 dan Cys-11.
Struktur Gen Prolaktin
Pada dasarnya struktur prolaktin hampir mirip dengan struktur hormon
pertumbuhan dan placental laktogen. Karena ketiganya dihasilkan dari prekursor
yang sama. Pada manusia dan tikus, sepanjang cDNA dari mRNA sekuen
homolog ketiga hormon tersebut hampir sama persis.
1. Reseptor prolaktin terdapat pada jaringan-jaringan antara lain :
a. Kelenjar glandula mamae normal
b. Mammary tumor
c. Liver
d. Pancreas
e. Ginjal
f. Adrenal
g. Placenta
h. Ovary : Sel granulosa dan corpus luteum
i. Testis : Sel leydig
j. Epididimis
k. Seminal vesikel
l. Prostat
17
m. Lymphosit
n. Choroid plexus
o. Hypotalamus
Struktur Reseptor
Reseptor prolaktin merupakan glikoprotein. Dari hasil kloning dan
sekuensing cDNA-nya diketahui bahwa reseptor prolaktin monomerik dan
terentang melewati membran. Bagian ekstra selular terdiri atas 5 sistein dan 3
potensial Asb sites. Pada manusia ukuran reseptor prolaktin sama dengan reseptor
hormon pertumbuhan.
C. Jenis dan Kegunaan
Walaupun estrogen dan progesteron penting bagi perkembangan fisik
payudara selama kehamilan, kedua hormon ini juga mempunyai efek khusus
untuk menghambat sekresi susu sebenarnya. Di pihak lain hormon prolaktin
mempunyai efek yang tepat berlawanan, meningkatkan sekresi air susu. Hormon
ini disekresikan oleh glandula pituitaria ibu dan konsentrasinya dalam darah ibu
terus meningkat sejak minggu kelima kehamilan sampai kelahiran bayi, saat ini
meningkat ke kadar sangat tinggi, biasanya sepuluh kali dari kadar tidak hamil
dan normal.
Disamping itu plasenta mensekresikan banyak somatotropin korionik
manusia, yang juga mempunyai sifat laktogenik ringan, jadi menyokong prolaktin
dari pituitaria ibu. Bahkan hanya beberapa mililiter cairan disekresikan tiap hari
sampai bayi lahir. Cairan ini dinamakan kolostrum. Kolostrum pada hakekatnya
mengandung protein dan laktosa yang sama jumlahnya seperti susu, tetapi hampir
tidak mengandung lemak, dan kecepatan maksimum pembentukannya sekitar
1/100 kecepatan pembentukan susu selanjutnya.
Tidak adanya laktasi selama kehamilan disebabkan efek penekanan
progesteron dan estrogen, yang disekresikan dalam jumlah sangat besar selama
plasenta masih dalam uterus dan yang benar-benar mengurangi efek laktogenik
prolaktin dan somatomamotropin korionik manusia. Akan tetapi, segera setelah
bayi dilahirkan, hilangnya estrogen dan progesteron yang disekresi plasenta secara
mendadak sekarang memungkinkan efek laktogenik prolaktin dari kelenjar
18
hipofisis ibu mengambil peranan alamiahnya dan dalam dua atau tiga hari kelenjar
mammae mulai menyekresikan susu dalam jumlah besar sebagai ganti kolostrum.
Setelah kelahiran bayi, kadar basal sekresi prolaktin kembali ke kadar
sebelum hamil dalam beberapa minggu berikutnya. Setiap ibu menyusukan
bayinya isyarat syaraf dari putting susu ke hipotalamus menyebabkan gelora
sekresi prolaktin hampir sepuluh kali lipat yang berlangsung sekitar satu jam.
Sebaliknya prolaktin bekerja atas payudara untuk menyiapkan susu bagi periode
pnyusuan berikutnya. Bila gelora prolaktin ini tak ada, jika ia dihambat sebagai
akibat kerusakan hipotalamus atau hipofisis, atau jika penyusuan tidak kontinyu
maka payudara kehilangan kesanggupannya untuk menghasilkan susu dalam
beberapa hari. Tetapi produksi susu dapat kontinyu selama beberapa tahun jika
anak mengisap secara kontinyu, tetapi normalnya kecepatan pembentukan susu
sangat menurun dalam tujuh sampai sembilan bulan.
D. Mekanisme Kerja Hormon Prolaktin
Pada organ glandula mamae, prolaktin secara spesifik menstimulasi sintesis DNA
dan proliferasi sel epitel, dan juga sintesis protein susu (casein, lactalbumin), asam
lemak bebas, dan laktosa. Prolaktin secara spesifik menstimulasi laju transkripsi
gen protein susu sehingga menyebabkan stabilisasi produksi mesengger RNA.
Ketika bayi menyusu, rangsangan sensorik itu dikirim ke otak. Otak
kemudian bereaksi mengeluarkan hormon Prolaktin yang masuk ke dalam aliran
darah menuju kembali ke payudara. Hormon Prolaktin merangsang sel-sel
pembuat susu untuk bekerja, memproduksi susu.
Sel-sel pembuat susu sesungguhnya tidak langsung bekerja ketika bayi
menyusu. Sebagian besar hormon Prolaktin berada dalam darah selama kurang
lebih 30 menit, setelah proses menyusui. Jadi setelah proses menyusu selesai,
barulah sebagian Prolaktin terdapat ada sebagian besar hewan termasuk manusia.
Prolaktin, hormon pertumbuhan (Growth Hormone) dan Placental Lactogen (PL
atau chorionic somatomammotropin (CS)), merupakan anggota
dari hormon polipeptida berdasarkan sekuen asam amino yang homolog. Prolactin
diproduksi oleh sel yang terdapat pada anterior pituitary, fungsi utama
dari hormon prolaktin yaitu menginduksi dan pemeliharaan laktasi pada mamalia.
E. Indikasi dan Kontra Indikasi
19
Indikasi
· Berperan dalam pembesaran alveoli dalam kehamilan
· Mempengaruhi inisiasi kelenjar susu dan mempertahankan laktasi.
· Menstimulasi sel di dalam alveoli untuk memproduksi ASI
· Hormon ini juga mengatur metabolisme pada ibu, sehingga kebutuhan zat
Efek prolaktin pada beberapa organ
Organ Efek
Glandula mamae Sintesis DNA
Proliferasi sel
Sintesis protein susu
Sintesis FFA
Sintesis laktosa
Tumor mammary Prolaktin-induced protein
Ovary Corpus Luteum:
Maintenance atau regresi
Limfosit Immunostimulasi
Ovary dan testis Steroid biosintesis
Liver Sintesis RNA
Stimulasi dekarboksilasi ornitin
Ginjal, amnion, choroid plexus Osmoregulasi
Kontra indikasi
Penyebabnya adalah prolaktinoma (tumor yang menghasilkan prolaktin) pada
kelenjar hipofisa. Pada saat terdiagnosis biasanya prolaktinoma ini ukurannya
kecil, tetapi pada pria tumor ini cenderung membesar. Pembentukan prolaktin
yang berlebihan dan terjadinya galaktore juga bisa dirangsang oleh obat-obatan
seperti fenotiazin, obat tertentu untuk tekanan darah tinggi (terutama metildopa)
dan narkotik. Penyebab lainnya yang mungkin adalah hipotiroidisme.
F. Faktor Yang Dapat Meningkatkan Kadar Prolaktin
1. Nutrisi
Setelah makan dapat terjadi peningkatan kadar prolaktin. Protein yang
terdapat di dalam suatu makanan sangat berperan terhadap pengeluaran prolaktin.
Asam amino tirosin dan triptofan yang terdapat dalam protein, memiliki
kemampuan memicu pengeluaran prolaktin. Makanan hanya meningkatkan
prolaktin pada orang yang sehat saja. Selain makanan, minuman seperti bir juga
memicu pengeluaran prolaktin.
20
2. Temperatur
20 menit setelah mandi sauna yang panas terjadi pengikatan prolaktin.
Peningkatan suhu lingkungan selama 1 jam dari 27 derjat celcius menjadi 45
derajat celcius meningkatkan prolaktin sebanyak 53%.
3. Stres
Stress yang berkelanjutan dapat menyebabkan peningkatan prolaktin. Olah
raga yang berat juga dapat meningkatkan prolaktin. Bila memakan makanan yang
banyak mengandung lemak setelah olahraga yang berat, maka kadar prolaktin
meningkat lebih tinggi dibandingkan memakan makanann yang kaya akan
karbohidrat. Rangsangan pada payudara juga dapat meningkatkan kadar prolaktin.
2.2.1.3. Hormon Laktogen Plasenta (HPL)
A. Definisi
HPL adalah hormon plasenta polipeptida, bentuk manusia dari lactogen
plasenta (chorionic somatomammotropin). Struktur dan fungsinya mirip dengan
hormon pertumbuhan manusia. Ini memodifikasi keadaan metabolisme ibu selama
kehamilan untuk memfasilitasi pasokan energi janin. HPL memiliki sifat anti-
insulin. HPL adalah hormon yang dikeluarkan oleh syncytiotrophoblast selama
kehamilan.
B. Peran
HPL mempengaruhi sistem metabolisme organisme ibu dalam perilaku
berikut:
• Dalam bioassay , hPL meniru aksi prolaktin , namun tidak jelas apakah
hPL memiliki peran dalam laktasi manusia.
• Peran metabolik:
↓ sensitivitas insulin ibu, yang mengarah ke peningkatan kadar glukosa
darah ibu.
↓ pemanfaatan glukosa ibu, yang membantu memastikan nutrisi janin
yang cukup (ibu merespons dengan meningkatkan sel beta). Hipoglikemia kronis
menyebabkan peningkatan hPL.
↑ lipolisis dengan pelepasan asam lemak bebas. Dengan puasa dan
pelepasan hPL, asam lemak bebas menjadi tersedia untuk organisme ibu sebagai
bahan bakar, sehingga relatif lebih banyak glukosa dapat dimanfaatkan oleh janin.
21
Juga, keton yang terbentuk dari asam lemak bebas dapat melintasi plasenta dan
digunakan oleh janin
hPL diperkirakan memiliki afek pada sejumlah proses metabolik
penting.proses-proses ini mencangkup lipolisis dan peningkatan kadar asam
lemak bebas dalam sirkulasi sehingga tersedia sumber energi untuk metabolisme
ibu dan nutrisi janin.
• Fungsi-fungsi ini membantu mendukung nutrisi janin bahkan dalam
kasus malnutrisi ibu.hPL adalah agonis kuat reseptor prolaktin dan agonis lemah
reseptor hormon pertumbuhan. Laktogen plasenta (hPL /human placental
lactogen) disekresikan oleh plasenta ,serta berfungsi merangsang pertumbuhan
kelenjar mamae untuk persiapan laktasi dan menyediakan energi pada ibu hamil.
C. Karakteristik Kimiawi
HPL adalah sebuah rantai tunggal polipeptida tidak terglikosilasi dengan
berat molekul 22,279 d,yang berasal dari prekursor seberat 25.000 d yang
mengandung 26 sekuens sinyal asam amino.pada laktogen plasenta terdapat 191
residu asam amino dibandingkan dengan 188 residu pada hormon pertumbuhan
manusia.
D. Struktur dan Ekspresi Gen
Terdapat lima gen dalam family gen prolaktin hormon pertumbuhan
laktogen plasenta gen-gen ini saling terkait dan terletak dikromosom 17.dua dari
gen-gen ini,Hcs-B dan Hcs-B, sama-sama mengkode hPL dan jumlah Mrna
masing -masing pada plasenta aterm serata.
E. Sekresi dan metabolisme
hPL merupakan 7 sampai 10 persen dari protein yang disintesis oleh
ribosom plasenta pada kehamilan aterm,bahkan 5 persen mRNA hPL laju
pembentukan hPL mendekati aterm.
2.2.2 Hormon Kelompok Kedua
Hormon kelompok kedua meliputi 4 hormon, yakni hormon TSH, LH,
FSH, dan HCG yang termasuk kedalam hormon gonadotropin.
2.2.2.1 Hormon Tirotropin (TSH)
A. Definisi
Tirotropin (bahasa Inggris: thyrotropin, thyroid-stimulating hormone,
22
TSH) adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise otak bagian anterior
dan berfungsi untuk memelihara pertumbuhan dan perkembangan kelenjar tiroid
dan merupakan stimulator bagi sekresi hormon T4 dan T3 yang dihasilkan oleh
kelenjar tersebut.
Thyroid-stimulating hormone terdiri dari 2 rantai yang berhubungan secara
nonkovalen, yaitu subunit α dan β dengan ikatan sulfida sentral. Subunit α adalah
subunit yang persis sama dan dimiliki oleh TSH, LH, FSH, dan hCG, sementara
subunit β merupakan subunit yang unik dan memberikan aksi yang spesifik pada
hormon yang disusunnya.
Adapun dimaksud hormon TSH ( hormon perangsang tiroid ) adalah
hormon yang diproduksi oleh struktur seukuran kacang polong ( yang disebut
dengan kelenjar pituitari ) yang terletak di dasar otak.
Adapun yang mengatur hormon TSH ini adalah kelenjar hipotalamus yang
merupakan bagian otak dan bertanggung jawab untuk mengatur suhu tubuh, rasa
haus dan juga rasa lapar. TSH ini sendiri merupakan komponen integral dari
kelenjar tiroid dan memainkan peran penting dalam mengelola fungsi tubuh
manusia secara efisien.
1. Secara umum cara kerja hormon TSH ini merupakan salah satu sistem
yang sangat maju dalam tubuh manusia.
23
5. Saat tiroksin tersebut dibutuhkan, hipotalamus mengirikan perintak ke
kelenjar tiroid. Sesuai dengan perintah kerja yang diterima oleh kelenjar
tiroid tersebut.
6. Kelenjar tiroid kemudian segera menghasilkan tirkosin, dan
menyebarkannya keseluruh tubuh lewat aliran darah.
24
Mengatur metabolisme glukosa dan lemak melalui hepatocyte nuclear
factor-4α.
E. Jenis Obat Yang Digunakan Untuk Mengurangi Hormon Tiroid
1. Methimazole, dosisnya :
• Dewasa:
Dosis ringan: 15 mg/hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Dosis sedang: 30-40 mg/hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Dosis parah: 60 mg/hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Dosis pemeliharaan: 5-30 mg/hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
• Anak-anak:
Dosis awal: 0,5-0,7 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Dosis pemeliharaan: 0,2 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Dosis maksimal: 30 mg/hari.
Efek Samping Methimazole
Beberapa efek samping yang dapat timbul setelah mengonsumsi
methimazole adalah:
• Ruam
• Pruritus atau gatal
• Vertigo
• Kerontokan rambut
• Pembengkakan kelenjar air liur
• Trombositopenia
• Agranulositosis
• Anemia aplastik
2. Propylthiouracil, dosisnya :
Dewasa
• Dosis awal 150-450 mg per hari, yang dibagi menjadi beberapa dosis.
Pada kasus yang parah, dosis dapat ditingkatkan menjadi 600-1200 mg per hari.
• Dosis lanjutan bila kadar hormon tiroid sudah kembali normal adalah 50-
150 mg per hari, selama 1-2 tahun.
Anak-anak
• Bayi baru lahir: 2,5-5 mg/kgBB, 2 kali sehari
25
• Bayi usia 1-12 bulan: 2,5 mg/kgBB, 3 kali sehari
• Anak usia 1-5 tahun: 25 mg, 3 kali sehari
• Anak usia 5 -12 tahun: 50 mg, 3 kali sehari
• Anak usia 12-18 tahun: 100 mg, 3 kali sehari
Efek Samping Propylthiouracil
Rambut rontok
• Mual dan muntah
• Sakit perut
• Rasa terbakar di dada
• Sakit kepala
• Nyeri sendi dan otot
• Jumlah urine berkurang
• Hilangnya kemampuan indera perasa
26
Pada pria : Perannya adalah merangsang pembentukan testosterone oleh
testis, mempertahankan spermatogenesis, persiapan perkembangan alat kelamin
tambahan seperti ductus deferens, prostat dan vesica seminalis. LH juga
merangsang sel Leydig mensekresi dan melepaskan testosterone, yang akan
merangsang feedback negative ke hipotalamus untuk menghambat pembentukan
GnRH. Penderita ovarium polikistik dan maskulinisasi kadar LH meningkat.
C. Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja LH yaitu berikatan dengan reseptor membrane yang
memerlukan cAMP , selanjutnya mensintesis progesterone dan testosterone
melalui penggabungan asam asetat ke dalam pregnolon atau kolesterol.
Konsentrasi LH meningkat selama pubertas, puncak kadar LH pada saat terjadi
pertengahan siklus (ovulasi). Androgen dapat menghambat LH pada kelenjar
hipofisis.
D. Sediaan
Gonadotropin biasanya digunakan untuk pengobatan hipogonadisme,
hipogonadotropik dan oliposperma yang terkait, dan korionik-gonadotropin juga
biasanya digunakan pada pria dengan pubertas tertunda dengan cara menstimulasi
produksi testosterone walau kurang manfaatnya disbanding testosterone
F. Toksisitas dan kontraindikasi
Kehamilan dan menyusui, pembesaran ovarium atau kista yang bukan
disebabkan oleh penyakit polisistik ovarium, pendarahan ginekologi dengan
penyebab yang belu diketahui, uterus dan mammae, tumor kelenjar hipotalamus
dan hipofisis..
27
memiliki jumlah tetap konstan. Hormon ini termasuk ke golongan gonadotropin
yang terdapat pada organ reproduksi pria dan wanita.
B. Peran/Efek
Ada 2 yaitu pada wanita dan pria :
Pada wanita : membantu mengontrol siklus menstruasi serta produksi telur yang
dilakukan oleh indung telur.
Pada pria : membantu mengontrol jumlah produksi sperma.
Jadi, tingkat hormone FSH ini dapat membantu menentukan apakah organ intim
laki-laki dan perempuan (testis dan ovarium) berfungsi dengann baik atau tidak.
C. Mekanisme kerja
FSH berikatan dengan reseptor menyebabkan terjadinya peningkatan
cAMP , selanjutnya memudahkan pertumbuhan folikel, menyiapkan folikel untuk
LH dan memperbesar pengeluaran estrogen yang distimulasi oleh LH. FSH dapat
dihambat pada tingkat hipotalamus, hipofisis oleh pemberian testosterone,
progesterone dan FSH itu sendiri, demikian pula estrogen dapat bersifat
menstimulasi dan menghambat tergantung kondisi tubuh.
D. Sediaan
Gonadotropin biasanya digunakan untuk pengobatan hipogonadisme,
hipogonadotropik dan oliposperma yang terkait, dan korionik-gonadotropin juga
biasanya digunakan pada pria dengan pubertas tertunda dengan cara menstimulasi
produksi testosterone walau kurang manfaatnya disbanding testosterone
E. Toksisitas dan kontraindikasi
Kehamilan dan menyusui, pembesaran ovarium atau kista yang bukan
sebabkan oleh penyakit polisistik ovarium, pendarahan ginekologi
dengan penyebab yang belu diketahui, uterus dan mammae, tumor
kelenjar hipotalamus dan hipofisis.
28
bagian dari plasenta selama masa kehamilan. Hormon ini tergolong dalam hormon
gonadotropin.
B. Peran/Efek
Berperan menjaga atau mempertahankan kehamilan seperti penguat,
terutama pada usia kehamilan muda. Efeknya ialah kadar HCG yang tinggi pada
trimester pertama umumnya menimbulkan rasa mual. Karena hormone ini
meningkat juga di peredaran darah daerah pinggul, ibu hamil jadi merasakan
selalu ingin berkemih
C. Mekanisme Kerja
Sel telur normalnya dibuahi oleh sel sperma dalam tuba fallopi. Dalam 9
hari setelah kehamilan, sel telur berpindah dari tuba fallopi menuju rahim dan
menempel ke dinding rahim. Sekali sel telur menempel, plasenta yang
berkembang mulai melepaskan hCG ke dalam darah. Beberapa hCG juga masuk
ke dalam urin. hCG bisa ditemukan di dalam darah sebelum periode menstruasi
yang terlewatkan untuk kali pertama, kira-kira 6 hari setelah implantasi.
Lebih banyak hCG dilepaskan dalam kehamilan ganda, seperti kembar dua
atau tiga, daripada dalam kehamilan tunggal. Lebih sedikit hCG dilepaskan jika
sel telur yang dibuahi menempel pada tempat selain rahim, misalnya di tuba
fallopi. Ini disebut kehamilan ektopik.
D. Sediaan
29
Bentuk sediaan adalah suntikan dan merupaka resep dokter. HCG
disuntikkan ke dalam otot. Penyuntikan HCG hanya boleh dilakukan oleh dokter,
atau petugas medis atas perintah dokter.
Jangan minum alkohol selama pengobatan dengan HCG, karena bila terjadi
kehamilan, alcohol dapat menyebabkan bayi terlahir cacat. Dan ada beberapa efek
samping setelah penyuntikan HCG ialah nyeri pada daerah suntik, perut kembung,
nyeri pada perut atau punggung, pusing, merasa lelah, dan gelisah.
A. Definisi
B. Mekanisme Kerja
30
• ACTH adalah produk dari proses pasca translasi prekursor
polipeptida Pro-Opiomelanokortin.
C. Peran ACTH
D. Efek Samping
E. Indikasi
31
ACTH banyak digunakan ntuk membedakan antara insufisien adrenal
primer kelenjar adrenal mengalami gangguan, sehingga pemberian ACTH
tidak akan menyebabkan peninggian kadar kortisol dalam darah.
Sebaliknya, pada insufisiensi sekunder gangguan terletak di kelenjar
hipofisis, sehingga pemberian ACTH akan menyebabkan peninggian kadar
kortisol darah. ACTH sekarang ini masih digunakan antara lain untuk
mengatasi : neuritis optika, miastenia gravis dan sklerosis multipel
F. Farmakokinetik
ACTH tidak efektif bial diberikan per oral karena akan dirusak
oleh enzim proteolitik dalm saluran cerna. Pada pemberian IM, ACTH
diabsorpsi dengan baik. Besarnya efek ACTH pada korteks adrenal
tergantung dari cara pemberiannya. Pemberian infus ACTH 20 unit terus
menerus menyebabkan sekresi adenokortikosteroid yang linier sesuai
dengan waktu infus hal ini terjadi selama waktu yang bervariasi dari 30
detik sampai 48 jam.
• Stres
32
• Secondary adrenal insufficiency (hipopituitarisme)
• Cushing’s syndrome
• Penggunaan steroid
A. Definisi
C. Mekanisme Kerja
33
2.2.3.3 β-Lipotropin (β-LPH)
A. Definisi
β-Lipotropin adalah polipeptida asam amino 90 yang merupakan
fragmen terminal karboks POMC. β-Lipotropin dapat dipecah menjadi
peptide yang lebih kecil.
B. Peran/Efek
β-Lipotropin berperan untuk meningkatkan metabolisme lemak.
C. Mekanisme Kerja
β-Lipotropin adalah opioid dominan pada kelenjar hipofisis. Ia
ditemukan pada konsentrasi yang pada dasarnya sama dengan
kortikotropin. Bukti menunjukkan hormon ini dimetabolisme menjadi
endorfin yang dapat sangat mempengaruhi suasana hati dan perilaku.
34
BAB Ⅲ
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
.
3.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik pembaca diperlukan untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang
hormon adenohipofisis.
35
DAFTAR PUSTAKA
Chicella MF, Batres LA, Heesters MS, Dice JE. 2005. Prokinetic drug therapy in
children: a review of current options. Ann Pharmacother. 39(4):706-11.
36
37