Anda di halaman 1dari 18

1

Tugas Besar 1
Sejarah Arsitektur
“Arsitektur Yunani”

Dosen : Andi Surya Kurnia S.T


Asisten Dosen : Ir. Istimah, W.P, MM.
Namaa:
 Vincensius Andre Setiawan (315140013)
 Albert Januarianto (315140015)
 Andrean Hermanto (315140017)
Kelas :A
Kelompok :1
2

Daftar Isi

Daftar isi……………………………………………………...... 2
Kata pengantar………………………………………………….
3
Bab 1 “ Sejarah Peradaban Yunani”……………………………
4
Bab 2 “ Kepercayaan Masyarakat Yunani”…………………….
5
Bab 3 “Arsitektur Yunani”…………………………………….. 6
Bab 4 “Pembahasan Karya Arsitektur
Yunani”……………......13
Bab 5 “ Denah Tampak
Potongan”…………………………….16
Daftar Pustaka…………………………………………………18
3

Kata Pengantar

Puji Syukur kami hatrkan kepada Tuhan YME karena atas kuasa dan rahmatNya kam dapat
menyelesakan tugas Sejarah Arsitektur 2 tentang Arsitektur Yunani.
Dengan bantuan dari berbagai sumber, baik dari literature buku maupun internet, kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Oleh karena itu kami juga berterima kasih kepada
para sumber.
Seperti peribahasa, “ Tak ada gading yang tak retak’, begitu pula dengan tugas kami yang kurang
sempurna dan masih memiliki kesalahan ini, sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bertujuan untuk membangun agar kedepannya kami dapat membuat paper yang lebih baik lagi.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu atas kesediaan Bapak/Ibu
untuk membaca dan menilai paper ini. Semoga tugas ini dapat menjadi manfaat bagi kita semua.

Jakarta, 31 Maret 2015


4

Bab 1
Sejarah Peradaban Yunani

Asal mula dari peradaban Yunani adalah peradaban pulau Kreta yang merupakan pulau terbesar
di Yunani. Kebudayaan Kreta ini muncul sekitar tahun 3000-1400 SM. Letak pulau ini sangat
strategis yaitu di tengah jalur pelayaran Antara Mesir , Yunani, dan Mesopotamia. Dengan
letaknya yang strategis tersebut, Pulau Kreta menjadi jembatan budaya Antara Asia, Afrika, dan
Eropa.
Letaknya yang strategis membuat tingkat kemakmuran pulau Kreta menjadi tinggi,
terutama pada kegiatan pelayaran dan perdagangan.
Peradaban Yunani merupakan salah satu pusat peradaban tertua di eropa. Yunani terletak
di sekitar Laut Tengah yang sangat strategis dalam pelayaran. Peradaban Yunani lahir di
lingkungan geografis yang sebenarnya tidak mendukung. Tanah Yunani tidak seperti
Mesopotamia, Huang Ho, ataupun Mesir yang subur. Yunani merupakan tanah yang kering,
dengan banyak benteng alam yang kuat berupa jurang-jurang yang terjal, gunung-gunung yang
tinggi, serta pantai-pantai yang curam dan terjal. Hujan sangat jarang turun di Yunani. Bangsa
Yunani terbentuk dari percampuran bangsa pendatang dari laut Kaspia dan dan penduduk asli
yang terdiri dari petani. Yunani terletak di ujung tenggara di benua eropa.Sebagian besar
kepulauan di laut aegea dan laut ionia. Mereka membentuk suatu kelompok – kelompok kota
yang disebut Polis. Polis-polis yang terkenal adalah: Athena, Sparta dan Thebe.
Zaman Yunani Kuno merupakan awal dari urban design, tidak didesain di atas meja
melainkan ‘on site design’, berskala manusia, dan berusaha menyatu dengan alam. Orang-orang
Yunani Kuno menerapkan kaedah perencanaan geometri (geometric planning) dalam
perencanaan berbentuk pelabuhan. Sistem ini juga dikenali sebagai negara pelabuhan (City State)
seperti Athens, Sparta, Olynthus dan Miletus. Seorang tokoh yang memperkenalkan sistem grid
dalam perencanaan bentuk pelabuhan Yunani ialah Hippodamus, yang berasal dari pelabuhan
Miletus.
5

Gambar 1.1
Grid pattern yang diperkenalkan oleh Hippodamus ini sangat ringkas yaitu membagi
Sistem
setiap denah-denah tanah berdasarkan Grid Hippodamus
persilangan jalan-jalan yang lurus pada sudut yang tepat.
Walaupun berbentuk ringkas tetapi bentuk ini sangat praktis. Penggunaan sistem ini mengurangi
masalah pembagian denah-denah tanah kecil yang biasa dihadapi dan sukar diatasi. Sistem ini
sangat sesuai bagi orang-orang Yunani Kuno karena merupakan satu bangsa yang sangat aktif
membuka penempatan-penempatan baru di sekitar Lautan Mediteranian. Orang-orang Yunani
bukanlah bangsa penjajah tetapi merupakan ahli pelayaran yang terbaik, meluaskan pengaruh di
sekitar Lautan Mediteranian dengan membuka koloni-koloni baru. Grid pattern juga
memudahkan orang-orang Yunani membangun infrastruktur-infrastuktur seperti bantaran air,
jalan dan sistem pembuangan sampah.

Bab 2
Kepercayaan masyarakat Yunani
Masyarakat Yunani kuno mempercayai adanya dewa yang mengatur kehidupan mereka.
kebanyakan dewa Yunani digambarkan seperti manusia, dan memiliki karakteristik tersendiri,
sehingga masyarakat Yunani mendirikan kuil-kuil untuk memuja dewa/dewi yang mereka
percayai.
1. Ares
2. Hephaestus
3. Dionysus
4. Demeter
5. Poseidon
6. Zeus
7. Hera
8. Hermes
9. Athena
10. Apollo
11. Aphoridite
12. Artemis
6

Gambar 2.1

Dewa-Dewi bangsa Yunani


Bab 3
Arsitektur Yunani

Dari segi material, ada 4 material utama yang digunakan bangsa yunani kuno:

Kayu Dan Bata


Pada Awalnya Bangunan-bangunan Yunani pada periode penjajahan (8 untuk
abad ke 6 BC) dibangun dari kayu dan batu bata yang terbuat dari tanah liat. sangat
sedikit sumber-sumber tertulis tentang bangunan awal ini telah selamat. Universitas
Princeton menjelaskan bahwa kayu ini digunakan terutama untuk mendukung struktural
dan atap balok dan batu bata tanah liat yang digunakan untuk dinding. Meskipun jerami
digunakan sebagai atap untuk banyak rumah, namun peggunaan material ini jarang
ditemui karena kondisi alam yunani yang kering.

Gambar 3.1

Catatan vitruvis mengenai


kuil yunani kuno yang
terbuat dari kayu dan bata

Batu kapur
Batu kapur ditambang dari sebuah tambang dan disukai oleh arsitek-arsitek karena
mudah untuk dipotong. Perikles, seorang arsitek yang mengawasi beberapa proyek, termasuk
pembangunan Parthenon (447 untuk 432 B.C.) dan monumen lainnya di atas Akropolis, memilih
untuk menggunakan kapur. Ia mengawasi penambangannya sambil mengawasi para seniman
yang berbentuk setiap potongan di lokasi sebelum itu dipindahkan ke situs bangunan untuk
ditempatan. Namun, kapur merupakan material yang rapuh dan rentan retak lebih jadi dari zat-
zat lainnya yang menjadi alasan mengapa marmer biasanya lebih dianjurkan..
7

Gambar 3.2
Relief bangunan yunani
kuno yang memakai batu
kapur

Marmer Pentlikon
Marmer Pentilikon adalah hal yang banyak di tambang dan secara luas digunakan
dalam arsitektur dan seni patung dekoratif, terutama untuk menghaluskan permukaan.
Jenis marmer ini digunakan dalam struktur terkenal seperti Erechtheum, Theseum,
Propylaea Acropolis, Kuil Olympus Zeus, di bagian Parthenon, dan banyak lainnya.
Marmer Pentelikon pada awalnya bewarna putih ketika digunakan pada konstruksi. Hari
ini, marmer ini memiliki beberapa variasi warna salah satunya ialah abu-abu.

Gambar 3.3
Marmer Pentilikon

Kapur Pink Epirus


Seperti namanya, jenis kapur ini digali pada zaman kuno di Epirus dan terkenal
karena warna kekuningan dengan cahaya warna pink yang mengandung shaft vena
merah dan abu-abu yang mengalir melalui itu. Jenis kapur digunakan dalam jumlah kecil
untuk menyediakan sentuhan dekoratif warna. Hari kapur ini telah digunakan dalam
ruang interior rumah rumah mewah.

Gambar 3.4
Tekstur Kapur pink Epirus
8

Salah satu arsitektur Yunani kuno adalah rumah penduduk. Rumah penduduk
yunani kuno memiliki berbagai macam desain berdasarkan kekayaan pemiliknya. Rumah
penduduk terbagi menjadi 2 bagian yaitu bilik laki-laki, dan bilik perempuan. Pintu
depannya terbuka mengarah ke serambi depan, pada 2 sisi serambi depan terdapat ruang
penjaga pintu dan toko untuk bisnis dan bekerja. Serambi depan mengarah ke aula yang
di kelilingi 3 buah kolom. Di bagian tengah adalah altar Zeus Herkeios, dewa pelindung.
Rumah-rumah besar biasanya memiliki aula kedua yang seluruhnya dikelilingi oleh
kolom. Di samping aula adalah ruang untuk tidur, makan, dan sebagai gudang. Selain itu
ruang penjara untuk budak juga terletak disamping aula.
Di sisi berlawanan dari serambi depan tidak dikelilingi oleh kolom tetapi terdapat
2 pilar yang menandakan pintu masuk menuju ruang terbuka yang disebut prostas. Pada
salah satu sisi prostas terdapat ruang tidur utama untuk tuan dan nyonya.
Beberapa rumah memiliki tingkat kedua yang biasanya luas nya lebih sempit
daripada bagian bawahnya.
Atap dari bangunan rumah Yunani kuno biasanya datar dan pencahayaannya
berasal dari pintu yang terbuka.

Gambar 3.6

Potongan rumah yunani


kuno
9

Gambar 3.5

Denah rumah yunani kuno

Selain rumah, kuil adalah salah satu karya yang dikenal umum dalam dunia
arsitektural. Kuil tidak mempunyai fungsi yang sama dalam melayani seperti pada gereja
modern. Untuk satu hal, altar memikul langit yang terbuka di dalam temenos atau tempat
pengorbanan suci. Kuil bertindak sebagai tempat penyimpanan benda yang dianggap
berhubungan langsung dengan dewa yang dipuja.kuil adalah suatu tempat untuk memuja
dewa untuk meninggalkan sesaji yang memnuhi nazar mereka, seperti persembahan
patung. Pada bagian dalam kuil, cella, para pemuja sebagian besar menyimpan barang
pemujaan mereka dalam ruangan besi dan gudang. Bangunan tersebut pada umumnya
hanya dilapisi oleh baris kolom yang lain. Kuil biasanya hanya dibangun menggunakan
batu bata.
Untuk bangunan rumah tinggal, bangunan di Yunani menggunakan atap datar
yang merupaka tipikal daerah timur, sedangkan cahaya masuk melalui celah-celah lubang
atap.
Selain memiliki cella, bangunan di Yunani juga memiliki Megaron, yaitu ruang
besar dari Yunani istana kompleks. Megaron merupakan asal mula arsitektur kuil Yunani
klasik. Megaron ini digunakan untuk pesta, ibadah, pengorbanan, dan tempat para tamu
kerajaan tinggal selama kunjungan mereka. bagian dalam Megaron terbuat dari batu bata
dan atap kayunya di dukung pada balok.

Selain Megaron terdapat beberapa arsitektur Yunani lainnya


1. Tholos : struktur lingkaran untuk melayani pemuja kuil
2. Stoa : aula yang sempit dan panjang.

Gambar 3.7

Sebuah Tholos
10

Menurut Arsitek Giacomo da Vignola dan Andrea Palladio, arsitektur yunani kuno
dibagi menjadi beberapa gaya:
1. Doric ( Yunani dan Romawi )
2. Ionik ( Yunani dan Romawi )
3. Korintus ( Yunani dan Romawi

Gaya Doric adalah salah satu dari 3 jenis struktur yang ditemukan di arsitektur
Yunani. Doric merupakan yang tertua dan berasal dari Yunani barat yang kemudian
secara perlahan bergerak menuju yunani bagian tenggara.
Struktur kolom Doric adalah yang paling simpel, polos dan tidak memiliki dasar
tidak seperti kolom ionic.

Cornice : Proyeksi atas dinding yang berfungsi


Bagian bagian dari kolom Doric melindungi dinding dibawahnya atau sebagai hiasan

Entablature : Bagian dimana tempat kolom bertumpu

Architrave: Sebuah bagian dari entablature yang


berfungsi seperti konstruksi post dan lintel

Frieze : Bagian dari entablature biasanya tempa


menaruh dekorasi / ukiran ukiran dari sebuah kuil

Capital : Makhota dari sebuah kolom, berfungsi


memberikan dukungan structural pada entablature

Shaft : sebuah silinder panjang yang berfungsi menjaga


struktur bangunan

Base : dasar dari kolom

Raking sima : tepi atap terbalik yang bertindak sebagai


saluran air

Geison : komponen dari cornice yang menjorok keluar

Mutule : Blok persegi panjang yang menggantung


terletak dibawah atap

Metope: Sebuah space kosong diantaea frieze dan


architrave biasanya terdapat ukuran”

Guttae : sama seperti mutule tetapi terletak dibawah


metope

Stereobate: Anak tangga pertama da kedua dari sebuah


kuil

Stylobate : anak tangga ketiga dari sebuah kuil


11

Gambar 3.8

Struktur kolom Doric

Seperti yang didefinisikan oleh Vignola dan Palladio, masing-masing urutan


memiliki pedoman untuk karakteristik, rincian, dan proporsi arsitektur seperti kolom dan
bagian lainnya. Gaya doric memiliki aliran yang lebih keras dan formal
Berbeda dengan Gaya Doric, Gaya Ionic selalu memiliki dasar, bangunan dengan
Gaya Ionik dapat dikenali dengan mudah karena unsur dekoratif nya yang tinggi terletak
di bagian kolom. Meskipun kadang kolom ionic tidak dihias tetapi biasanya kolom ionic
memiliki ornament.
Bagian Bagian dari kolom Ionic :

Cornice : Proyeksi atas dinding yang berfungsi


melindungi dinding dibawahnya atau sebagai hiasan

Entablature : Bagian dimana tempat kolom bertumpu

Architrave: Sebuah bagian dari entablature yang


berfungsi seperti konstruksi post dan lintel

Frieze : Bagian dari entablature biasanya tempa


menaruh dekorasi / ukiran ukiran dari sebuah kuil

Capital : Makhota dari sebuah kolom, berfungsi


memberikan dukungan structural pada entablature

Shaft : sebuah silinder panjang yang berfungsi menjaga


struktur bangunan

Base : dasar dari kolom

Raking sima : tepi atap terbalik yang bertindak sebagai


saluran air

Geison : komponen dari cornice yang menjorok keluar

Stereobate: Anak tangga pertama da kedua dari sebuah


kuil

Stylobate : anak tangga ketiga dari sebuah kuil


12

Gambar 3.9

Struktur kolom Ionic

Gaya ketiga adalah gaya Korintus yang merupakan struktur kolom yang paling
ramping dan paling dekoratif dibanding yang lain digambarkan dengan bagian intinya
yang berbentuk bel dan dihias dengan daun acanthus

Bagian Bagian dari Kolom Korintus:

Cornice : Proyeksi atas dinding yang berfungsi


melindungi dinding dibawahnya atau sebagai hiasan

Corona : komponen dari cornice dengan permukaan


yang rata

Dentils : blok kecil berulang yang digunakan sebagai


hiasan dibawah corona
Bab 3 Entablature : Bagian dimana tempat kolom bertumpu

Architrave: Sebuah bagian dari entablature yang


berfungsi seperti konstruksi post dan lintel

Frieze : Bagian dari entablature biasanya tempa


menaruh dekorasi / ukiran ukiran dari sebuah kuil

Capital : Makhota dari sebuah kolom, berfungsi


memberikan dukungan structural pada entablature

Shaft : sebuah silinder panjang yang berfungsi menjaga


struktur bangunan

Base : dasar dari kolom


13

Gambar 3.10

Struktur kolom Korintus

Bab 4
Pembahasan Karya Arsitektur Yunani

Gambar 4.1 Gambar 4.2

Kuil zeus pada awal berdirinya Kuil zeus sekarang

Kuil Zeus atau yang biasa diketahui sebagai Olympeion terletak di Amalias
Avenue, sekitar 500 meter(1640 kaki) Tenggara Acropolis dan sekitar 700 meter( 2296
kaki) dari Selatan Syntagma Square. Yayasan tersebut diletakkan di situs kuil
sebelumnya oleh Tiran Pisistratus 515 SM tapi pekerjaan tersebut ditinggalkan ketika
putra Pisistratus, Hippias, diturunkan pada 510 SM. Pekerjaan tersebut dilanjutkan
kembali pada abad ke 3 BC, selama periode Makedonia dominasi Yunani di bawah
perlindungan raja Hellenistik Antiochus IV Syria yang memperkerjakan Arsitek
Cossutius Romawi untuk merancang kuil terbesar di dunia. Pekerjaan tersebut tertunda
ketika Antochus meninggal pada 164 SM. Di abad ke -2 Masehi, kuil ini diangkat
kembali oleh Hadrian,pengagum Kebudayaan Yunani, yang akhirnya menyelesaikan kuil
tersebut pada 129 SM.
Kuil Zeus ini dibangun menggunakan marmer pentilikon dari Gunung Pentelus
yang terletak 96 meter(315 kaki) sepanjang sisinya dan 40 meter(131 kaki) sepanjang
Timur dan Barat. Kuil Zeus ini terdiri dari 104 kolom Korintia yang masing-masing
setinggi 17 meter(55 kaki) dari 48 kolom yang berdiri di tiga baris di bawah pediment
dan 56 kolom di bagian baris ganda pada sisinya. Hanya 15 kolom dari bangunan
14

tersebut yang masih beridiri. Kolom yang ke 16 hancur ketika badai pada tahun 1852 dan
masih berada di mana kolom tersebut terhempas badai.

Gambar 4.3 Gambar 4.4


Handrian mempersembahkan kuil Zeus ini untuk Dewa Zeus(Raja para Dewa).
KolomHandrian mendirikan
yang hancur patung Zeus raksasa yang
diterjang badai Prosesterbuat dari emas
pengangkutan dandari
barang gading
bukit di Cella
dan ditempatkan disebelah patungnya yang sama besar. Tidak ada yang tersisa dari
bagian dalam Kuil Zeus ini. Tidak diketahui ketika bangunan ini hancur, tetapi seperti
bangunan besar lainnya yang berada di Yunani, mungkin bangunan ini juga hancur
karena gempa bumi pada periode pertengahan, dan sebagian besar reruntuhannya
digunakan sebagai bahan bangunan kembali. Kuil ini memiliki tinggi 68 kaki,lebar 95
kaki dan panjang 235 kaki. Kuil ini mengikuti desain dari kuil-kuil besar yang bersejarah
dan khususnya lebih mirip dengan desain dari Parthenon di Athens dan Temple of
Artemis di Ephesus.

Gambar 4.5

Patung Zeus yang dilapisi emas

Kuil ini dibangun selama 14 tahun, tetapi membutuhkan banyak perbaikan dan
penambahan pada tahun-tahun berikutnya. Fungsi dari kuil Zeus ini adalah untuk
15

menyembah dan sebagai tempat ritual dan upacara untuk Olimpiade Kuno. Kuil ini juga
digunakan untuk menyimpan harta dan benda berharga.

Gambar 4.6

Upacara
Lantai bangunan inipersembahan
terbuat dariyang
batudilakukan oleh
kapur tetapi kemudian diganti dengan
bangsa yunani
marmer. Mosaics kemudian ditambahkan oleh bangsa Romawi. Kuil ini memiliki pondasi
sedalam 2,5 meter. Pedimen merupakan salah satu elemen arsitektur klasik yang terdiri
dari penampang seitiga di atas struktur horizontal yang ditopang oleh kolom. Dibawah
pediment terdapat ukiran yang menggambarkan tentang 12 kegitan Hercules. Terdapat
total 6 buah ukiran. Pedimen dan ukiran tersebut terbuat dari Perian Marmer. Selain
ukiran,terdapat pula 40 buah patung singa yang tebuat dari marmer yang berfungsi untuk
menampung air.

Gambar 4.7 Gambar 4.8


Mosaik di kuil zeus Ukiran patung singa yang tersisa
16

Gambar 4.9
Gambar 4.10
Letak Pedimen
Letak Metope

Gambar 4.11

Metope yang ada di kuil


zeus

Bab 5
Denah Tampak Potongan :

Gambar 5.1

Denah dari Kuil Zeus

Kuil ini terdiri dari pronaos ( Ruangan Sebelum Cella ), cella ( Tempat Sakral ), dan
opisthodomos (pelataran).

Gambar 5.2 Gambar 5.3

Tampak depan Kuil Zeus Potongan Kuil Zeus


17

Gambar 5.5

Perspektif Kuil Zeus

Gambar 5.6
Kuil Zeus Hubungan dengan Daerah
sekitar
18

Daftar Pustaka

 Bowra,C.M.1971.Classical Greece.Nederland:Time-Life Internasional


 Economakis,Richard.1994.Acropolis Restoration.London:Academy
Editions
 Harris,Cyril.M.1977.Historic Architecture Sourcebook.United
States:McGraw-Hill Book Company
 Herzstein,Robert Edwin.1975.Western Civilization.United
States:Houghton Miffin Canniffe,Eamonn.2006.Urban Ethic.New
York:Routledge

(diakses 27 Maret 2015 15:03)

 http://www.visual-arts-cork.com/architecture/greek.htm
 http://www.deconcrete.org/2012/05/22/relational-spacing-in-ancient-
greece/
 http://www.doric-column.com/glossary_classical_architecture.html#soffit
 http://www.ancient.eu/Greek_Architecture/
 https://senirupasmasa.wordpress.com/tag/arsitektur-yunani/

Anda mungkin juga menyukai