Anda di halaman 1dari 9

Journal of Indonesian Dental Association.

Maret 2018, Volume 1, Number 2

E-ISSN.2615-7802

Aplikasi teknologi surface pre-reacted glass pada restorasi


gigi anak

Eunike Sianturi, Eriska Riyanti

Departemen Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran

ABSTRAK
_____________________________________________________
Pendahuluan: Surface Pre-Reacted Glass digunakan sebagai filler atau bahan pengisi. Partikel
merupakan bahan restorasi hybrid sewarna pengisi Surface Pre-Reacted Glass dibentuk oleh
gigi yang melepaskan ion-ion yang dapat reaksi asam basa antara kaca fluoroaluminosilikat
mempengaruhi aktivitas anti-demineralisasi dan dan asam poliakrilat. Partikel pengisi Surface
remineralisasi, serta mengendalikan bakteri Pre-Reacted Glass mampu melepaskan dan me-
kariogenik sebagai pencegahan karies gigi pada recharge fluor. Surface Pre-Reacted Glass juga
anak. Saat ini bahan Surface Pre-Reacted Glass dikenal melepaskan beberapa jenis ion, termasuk
semakin dikembangkan mengingat keuntungan- Na, F, Sr, Al, Si, dan B.
keuntungan yang diperoleh. Diskusi: Bahan filler Surface Pre-Reacted Glass
Tujuan: Memberikan informasi mengenai dapat diindikasikan dalam kasus-kasus kedokteran
aplikasi Surface Pre-Reacted Glass dengan cara gigi anak. Aplikasi filler S-PRG dapat menghambat
melakukan review dari berbagai jurnal. pembentukan biofilm, dapat meningkatkan efek
Tinjauan Pustaka: Bahan restorasi berbasis pada remineralisasi pada gigi permanen muda, memiliki
teknologi Surface Pre-Reacted Glass merupakan aktivitas antibakteri, dan menghambat quorum
ionomer kaca yang sudah direaksikan sebelumnya, sensing bakteri.
sehingga menghasilkan partikel kaca fluoride yang Simpulan: Bahan filler Surface Pre-Reacted Glass
dikelilingi oleh hidrogel ionomer kaca. Partikel PRG dapat digunakan sebagai bahan restorasi gigi anak
diintegrasikan ke dalam matriks resin, kemudian yang secara aktif mencegah karies gigi.
_____________________________________________________
Kata kunci: Surface Pre-Reacted Glass, ion-ion released, remineralisasi
_____________________________________________________
PENDAHULUAN permanen, sehingga menyebabkan diskolorisasi
gigi tersebut. Selain itu, penggunaan antibiotik
Karies gigi merupakan salah satu penyakit yang tetrasiklin dan penyakit sistemik selama masa
paling umum terjadi pada anak-anak, yang pembentukan gigi permanen juga dapat menjadi
disebabkan oleh produksi asam dari bakteri mulut, etiologi diskolorisasi mahkota gigi permanen.
seperti Streptococcus mutans. Gigi sulung lebih White spot merupakan kasus diskolorisasi ringan
rentan terhadap karies daripada gigi permanen yang dapat menyebabkan gigi menjadi coklat
karena daya tahan terhadap keasaman lebih kemerahan.4,5but also esthetic problems. Various
rendah. Tindakan preventif perlu dilakukan untuk coating materials for remineralization have been
mengurangi terjadinya karies gigi pada anak developed. The aim of this study was to evaluate
terhadap proses demineralisasi permukaan gigi the effect of a coating material (PRG Barrier Coat,
yang utuh dan mendukung terjadinya proses SHOFU
remineralisasi pada tahap awal kerusakan gigi. Banyak penelitian tentang bahan gigi telah
Correspondence: Aplikasi bahan restorasi sebagai tindakan kuratif dilakukan untuk mengatasi masalah ini.6,7
Eunike Sianturii harus segera dilakukan begitu lesi karies terbentuk. Seiring kemajuan zaman, restorasi gigi dapat
Departemen Kedokteran Gigi Penggantian bahan restorasi juga dilakukan saat mengembalikan fungsi estetik, pasien menginginkan
Anak, Fakultas Kedokteran karies sekunder terbentuk, terutama apabila restorasi gigi yang warnanya sangat mendekati
Gigi, Universitas Padjadjaran lesi karies berdekatan dengan bahan restorasi warna gigi asli. Warna memiliki peran penting
sebelumnya.1–3 dalam meraih tingkat estetik yang optimum. Syarat
Masalah estetik pada gigi anak yang biasa bahan tambal estetik harus sesuai dengan gigi
terjadi adalah diskolorisasi mahkota gigi. Trauma asli baik dari warna, translusensi, maupun tekstur.
pada gigi sulung dapat menyebabkan lesi periapikal Bahan restorasi estetik juga harus mampu menjaga
yang dapat mengganggu pembentukan enamel gigi stabilitas warna dalam jangka waktu yang lama.4

@ 2018 IDGAI
121
PENELITIAN

Samra dkk melaporkan bahwa warna, bentuk, Konsep bahan restorasi gigi yang didasarkan
dan tekstur permukaan restorasi sangat penting pada teknologi baru Surface Pre-Reacted Glass
dalam estetik, serta memberikan karakter pada (S-PRG), di mana filler PRG khusus dimasukkan
senyum seseorang. Salah satu bahan restorasi ke dalam matriks resin. Teknik ini dilakukan
pada kedokteran gigi yang estetis adalah resin untuk membentuk perlindungan inti kaca dari
komposit. Kekurangan dari bahan ini adalah kelembaban, memberikan estetika jangka panjang,
mengalami pengerutan saat polimerisasi, sehingga dan daya tahan komposit konvensional dengan
kemungkinan terjadinya karies sekunder lebih pelepasan dan penyerapan fluor. Resin komposit
besar.5 yang mengandung bahan filler S-PRG telah banyak
Tindakan preventif insidensi karies sekunder digunakan dalam perawatan gigi.8–11
membutuhkan bahan restorasi yang mendekati S-PRG merupakan bahan restorasi hybrid
karakteristik restorasi ideal, yaitu mudah sewarna gigi yang melepaskan ion-ion yang
dimanipulasi, sewarna gigi, adhesif dengan gigi, dapat mempengaruhi aktivitas anti-demineralisasi
tidak mengalami perubahan volume saat mengeras dan remineralisasi, serta mengendalikan bakteri
(setting), melindungi gigi dari karies rekuren, kariogenik sebagai pencegahan karies gigi
memiliki kekuatan adekuat, tidak terlarut dan pada anak. Saat ini bahan S-PRG semakin
terkorosi dalam mulut, tidak toksik dan mengiritasi dikembangkan mengingat keuntungan-keuntungan
pulpa dan jaringan gingival, mudah di-trim dan yang diperoleh.8–10,12,13 Makalah ini bertujuan untuk
dipoles, resisten terhadap pembentukan plak gigi, memberikan informasi mengenai aplikasi S-PRG
memiliki koefisien ekspansi termal, serta koefisien dengan cara melakukan review dari berbagai jurnal.
difusi termal sama dengan email dan dentin, sedikit
menyerap air, radiopaque, murah, jangka waktu TINJAUAN PUSTAKA
pemakaian lama dan memiliki sifat antibakteri.6,7
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa restorasi Bahan restorasi berbasis resin yang diisi dengan
yang dapat melepaskan fluor memiliki insidensi bahan GIC yang telah direaksikan terlebih dahulu
karies sekunder lebih rendah dibandingkan adalah kategori terkini dari bahan restorasi hybrid
restorasi yang tidak dapat melepaskan fluor.8,9 sewarna gigi, yang berbasis pada teknologi PRG
Hal ini terjadi karena pelepasan fluor dari bahan (Pre-Reacted Glass) (Gambar 1), yaitu ionomer
restorasi dapat membantu proses remineralisasi kaca yang sudah direaksikan sebelumnya,
gigi dan menguatkan struktur gigi agar tidak mudah sehingga menghasilkan partikel kaca fluoride yang
terjadi demineralisasi gigi.10 dikelilingi oleh hidrogel ionomer kaca.8,9
Bahan restorasi yang dapat melepaskan fluor Partikel PRG diintegrasikan ke dalam matriks
adalah GIC (Glass Ionomer Cement). GIC memiliki resin, kemudian digunakan sebagai filler atau bahan
kemampuan untuk melepaskan fluor dan berikatan pengisi. Dengan demikian, berpotensi sebagai
secara kimiawi dengan jaringan keras gigi, sehingga bahan restorasi komposit yang dapat melepaskan
meningkatkan retensi dan resistensi restorasi. fluor, mempunyai sifat estetik yang baik, dan fisik
Namun, GIC memiliki beberapa kekurangan, yang tahan terhadap beban tekanan kunyah besar.12
yaitu ketahanan terhadap tekanan kompresi yang Partikel pengisi S-PRG dibentuk oleh reaksi
rendah, sehingga tidak direkomendasikan untuk asam basa antara kaca fluoroaluminosilikat dan
digunakan pada gigi yang memiliki beban tekan asam poliakrilat. Partikel pengisi S-PRG mampu
kunyah besar. Selain itu, GIC memiliki warna yang melepaskan dan me-recharge fluor. S-PRG juga
kurang estetis karena lebih opaque.11 dikenal melepaskan beberapa jenis ion, termasuk

Gambar 1. Teknologi S-PRG9

Indonesian Journal of Paediatric Juli 2018;1(2):121-130.


122
PENELITIAN

Tabel 1. Ion-ion yang dilepaskan S-PRG dan fungsinya8

No. Ion-ion Fungsi


1. Na Menginduksi fungsi lima ion lainnya
Produksi fluorapatit, efek antibakterial, dan remineralisasi terhadap lesi yang mengalami
2. F
demineralisasi
3. Sr Perbaikan terhadap pembentukan tulang dan mineralisasi
4. Al Supresi terhadap hipersensitifitas
5. Si Remineralisasi gigi
6. B Efek antibakterial, mendorong pembentukan tulang

Na, F, Sr, Al, Si, dan B. Fungsi ion-ion ini dirangkum bahan restorasi gigi; bahan pulp capping; fissure
dalam Tabel 1.8,11 Efek anti demineralisasi S-PRG sealant; blokir undercut; perbaikan tepi insisal gigi
telah diamati pada denture base resin, fissure yang retak dan perbaikan estetik (kosmetik) direct;
sealant, dan bahan pelapis. S-PRG memiliki veneers dan pasak.9,12,16,17
kemampuan untuk melakukan remineralisasi, yang
berasal dari kemampuan ion-ion yang dilepaskan. PEMBAHASAN
Efek filler S-PRG dan ion-ion yang dilepaskan pada
jaringan keras diteliti secara ekstensif, termasuk Bahan filler S-PRG dapat diindikasikan pada
aktivitas anti-demineralisasi dan remineralisasi. kasus-kasus kedokteran gigi anak. Aplikasi filler
Bioaktivitas juga terdeteksi saat menggunakan S-PRG dapat menghambat pembentukan biofilm,
elaborasi S-PRG. Hal ini juga penting untuk dapat meningkatkan efek remineralisasi pada gigi
mengendalikan bakteri kariogenik dalam mencegah permanen muda, memiliki aktivitas antibakteri, dan
pembentukan karies dan efek antibakteri S-PRG. menghambat quorum sensing bakteri.10,12,14,18
Mikroorganisme oral menyebabkan penyakit lain,
seperti periodontitis, lesi periapikal, oral malodor Efek Hambat S-PRG terhadap Pembentukan
(halitosis), dan sebagainya.13–15 Plak di Rongga Mulut
Pengontrolan bakteri merupakan strategi yang
Sifat dan Indikasi S-PRG efektif untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Teknologi filler S-PRG mengintegrasikan transmisi Kolonisasi plak gigi oleh S. mutans berperan dalam
cahaya dan sifat difusi gigi yang alami. Struktur pembentukan karies gigi. Nishio dan Yamamoto
filler ini telah dikembangkan untuk mensimulasikan menyatakan bahwa pelepasan fluoride dari
struktur internal gigi secara alami sesuai dengan bahan filler S-PRG dapat mencegah terbentuknya
karakteristik optik S-PRG. Transmisi cahaya akumulasi plak yang meminimalisir adhesi plak dan
enamel dikombinasikan dengan difusi cahaya menghambat kolonisasi bakteri pada permukaan
dentin mengembalikan fungsi estetik seperti gigi resin komposit yang mengandung bahan filler
asli, yang membentuk efek chameleon. Secara S-PRG.
estetis, warna gigi yang dihasilkan baik. Fluoresensi Hal ini penting untuk mengurangi jumlah
mendekati seperti gigi yang alami dan radiopaque plak pada permukaan bahan restorasi gigi di rongga
3,4 Al:mm, radiopasitas 70% lebih besar dari mulut untuk mencegah karies sekunder. Penelitian
enamel dan 200% lebih besar dari dentin, serta tahap awal dilakukan pada aktivitas antiplak in vivo.
1,7 kali enamel dan 3 kali lebih tinggi dari dentin.9 Blok resin kecil menempel pada permukaan gigi
Sifat S-PRG memberikan kekuatan lentur 130 Mpa, dan jumlah bakteri pada permukaan resin diamati
vickers hardness 62 Hv, wear resistance 0,52% setelah mengeluarkan blok dari rongga mulut.
berat, filler beban 83,3% berat, kedalaman cure Scanning electron microscopy mengungkapkan
5,9 mm, pelepasan fluoride & recharge, stabilitas banyak bakteri pada blok resin kontrol. Sebaliknya,
warna di atas rata-rata, shrinkage rendah, mudah jumlah bakteri yang jauh lebih sedikit menempel
dibentuk tanpa menempel, penutupan margin pada permukaan resin S-PRG. Ketahanan bakteri
gingiva penuh dan akurat, stabilitas jangka panjang adalah langkah awal inisiasi karies dan bahan
di bawah kondisi buruk untuk restorasi anterior yang mengandung S-PRG dianggap kurang
dan posterior, veneers laminasi langsung dan core rentan terhadap bakteri kariogenik. S-PRG juga
build-up, serta cepat dan mudah dipoles.9,15 Bahan mempengaruhi penurunan pH dan demineralisasi
filler S-PRG sebagai bahan restorasi gigi anak yang disebabkan oleh S. mutans.8,11,18
dapat diindikasikan pada restorasi kavitas Kelas III, Nakamura K. dkk mengungkapkan bahwa
IV, V, serta Kelas I dan Kelas II selektif; restorasi Resin Modified Glass Ionomer Cement (RM-GIC)
gigi sulung; porselen dan komposit yang retak; erosi dan resin komposit yang mengandung bahan filler
servikal dan karies pada akar; base/ liner di bawah S-PRG mempunyai kemampuan buffering terhadap

Indonesian Journal of Paediatric Juli 2018;1(2):121-130.


123
PENELITIAN

asam dan mengontrol dekalsifikasi enamel aktivitas protease dan gelatinase P. gingivalis,
gigi. Pelepasan ion-ion fluor dan strontium yang yang dikaitkan dengan perkembangan penyakit
lebih tinggi dari bahan filler S-PRG menghambat periodontal. Beberapa bahan yang menghambat
demineralisasi enamel. Aplikasi bahan filler S-PRG aktivitas protease P. gingivalis telah dikembangkan,
yang menekan adhesi plak pada permukaan namun sebagian besar berbentuk cair, sedangkan
gigi juga menguntungkan bagi pasien anak yang S-PRG menunjukkan aktivitas antibakteri yang baik
menggunakan gigi tiruan dan bracket. Nakajo sebagai bahan padat maupun elaborasi. S-PRG
dkk. melaporkan bahwa resin komposit yang dianggap memiliki aktivitas jangka panjang untuk
mengandung bahan filler S-PRG lebih tinggi mencegah penyakit periodontal. Gelatinase juga
dalam menghambat pertumbuhan S. mutans pada terkait dengan perkembangan karies sekunder di
permukaan gigi daripada GIC, terutama disebabkan bawah bahan restorasi gigi. Santos dkk. melaporkan
oleh pelepasan ion-ion boron dan fluor.10–12 bahwa zinc oxide cement dan amalgam menekan
aktivitas gelatinase, yang dapat menyebabkan efek
Efek S-PRG terhadap Biofilm Polymicrobial pencegahan karies dari bahan-bahan ini. Sudah
secara In Vitro diketahui bahwa S-PRG menekan perkembangan
Plak tidak tersusun dari satu bakteri saja di karies karena melepaskan fluoride, namun
dalam rongga mulut, namun terdiri dari banyak Santos dkk. menemukan bahwa hal itu juga dapat
mikroorganisme yang berbeda. Oleh karena itu, mencegah karies sekunder dengan menghambat
penting untuk memeriksa efek S-PRG pada biofilm aktivitas gelatinase pada restorasi.8,11
polymicrobial. Kuramochi dkk. menunjukkan bahwa
S-PRG memiliki efek supresi terhadap biofilm Efek S-PRG terhadap Koagregasi Bakteri
polymicrobial dengan bakteri saliva. Suzuki dkk. Periodontopatik
melaporkan bahwa S-PRG dapat mengganggu Telah diketahui dengan jelas bahwa infeksi
biofilm polymicrobial matang pada saliva dan juga berbagai jenis bakteri penting untuk inisiasi dan
menghambat pembentukan biofilm.14,18,19 perkembangan penyakit periodontal. Infeksi karena
Lapisan tipis seperti film diamati dan lebih kombinasi P. gingivalis dan mikroorganisme lainnya
banyak albumin diserap ke permukaan S-PRG meningkatkan virulensi bakteri. Koagregasi bakteri
jika dibandingkan dengan blok kontrol ketika blok periodontopatik dikaitkan dengan keterikatan
resin S-PRG direndam dalam saliva manusia. bakteri di saku gingiva. Fusobacterium nucleatum
Dengan menggunakan spektroskopi energi diketahui memiliki aktivitas koagregasi, yang
sinar-X, beberapa ion seperti Al, Si, dan Sr dianggap sebagai faktor virulensinya. Yoneda
dideteksi secara dominan. Jumlah ion-ion ini jauh dkk. melaporkan bahwa S-PRG juga mengganggu
lebih tinggi pada lapisan blok resin S-PRG daripada agregasi antara P. gingivalis dan F. nucleatum.21
pada permukaan resin lainnya. Ion-ion tersebut
dilepaskan dari S-PRG dan ion-ion mencegah Efek S-PRG terhadap Oral Malodor (Halitosis)
terjadinya perlekatan bakteri.15,19,20 Oral malodor (halitosis) dikaitkan dengan senyawa
sulfur yang mudah menguap (VSCs) yang
Efek S-PRG terhadap Bakteri Endodontik dihasilkan oleh bakteri periodontopatik. Secara
Lesi periapikal disebabkan oleh infeksi bakteri, klinis, oral malodor disebabkan oleh lapisan lidah,
dan penting untuk mengendalikan bakteri untuk periodontitis, dan karies dalam. Gigi tiruan yang
mencegah terjadinya rekuren. S-PRG tidak hanya tidak dibersihkan juga merupakan salah satu
digunakan untuk restorasi, tapi juga digunakan penyebab halitosis, dan gigi tiruan antibakteri yang
sebagai sealer endodontik. Han dkk. melakukan dibuat dengan S-PRG akan berkontribusi pada
penelitian terhadap bakteri endodontik. Sealer pencegahan malodor. Suzuki dkk. melaporkan
endodontik yang mengandung S-PRG memiliki bahwa pembilasan dengan S-PRG menghilangkan
efek antibakteri pada Propionibacterium acnes dan lebih banyak bakteri di rongga mulut daripada
Actinomyces israelii, namun tidak berpengaruh pembilasan. Pembilasan oral dengan elaborasi
pada Enterococcus faecalis. Tidak mungkin dapat S-PRG efektif dalam mengurangi produksi VSC.18
menciptakan lingkungan endodontik yang bebas
dari bakteri, sehingga sealer antibakteri efektif untuk Efek S-PRG terhadap Remineralisasi Enamel
mencegah terjadinya lesi periapikal rekuren.10,17 Gigi Permanen Muda dengan White Spot
Preventif dini lesi karies pada gigi permanen
Efek S-PRG terhadap Aktivitas Enzim muda untuk mencegah demineralisasi diperlukan.
Porphyromonas gingivalis Metode remineralisasi yang efektif untuk White
Beberapa bahan restorasi gigi diaplikasikan Spot Lesions (WSLs) pada gigi permanen muda
ke daerah yang berdekatan dengan margin diperlukan tidak hanya pencegahan terhadap
gingiva dan bahan antibakteri akan efektif dalam perkembangan lesi karies, tetapi juga masalah
mencegah penyakit periodontal. S-PRG menekan estetika. PRG Barier Coat diproduksi untuk

Indonesian Journal of Paediatric Juli 2018;1(2):121-130.


124
PENELITIAN

menekan hipersensitivitas gigi dan untuk melapisi gelap seiring waktu karena efek sinar ultraviolet.
permukaan gigi dalam mencegah karies gigi. Aplikasi S-PRG ini dapat menekan perkembangan
Aplikasi filler S-PRG sebagai bahan tambahan diskolorasi gigi dengan menghalangi sinar
untuk aplikasi fluoride periodik dapat meningkatkan ultraviolet. Bahan filler ini sangat berguna untuk
efek remineralisasi yang menguntungkan pada gigi memperbaiki warna mahkota gigi yang mengalami
permanen muda dengan WSLs (Gambar 2).4,5,13but diskolorasi pada anak-anak.22,23
also esthetic problems. Various coating materials
for remineralization have been developed. The aim Efek S-PRG terhadap Viabilitas dan Diferensiasi
of this study was to evaluate the effect of a coating Odontogenik pada Pulpa Gigi Sulung
material (PRG Barrier Coat, SHOFU Bahan baru filler S-PRG dapat berguna sebagai
bahan pulp capping yang melindungi jaringan pulpa
Efek S-PRG terhadap Perbaikan Warna Gigi dan membentuk dentin sekunder. Kandungan
yang Diskolorasi dalam Kedokteran Gigi Anak ion aluminium dan fluoride yang dilepaskan dari
S-PRG dapat memperbaiki estetik gigi sesuai bahan ini membentuk fluoroaluminate kompleks,
penggunaannya pada gigi-geligi anak, terutama yang mampu menginduksi proliferasi osteoblas
diskolorasi gigi permanen karena efek trauma gigi dan pembentukan tulang. Karies pada gigi sulung
sulung (Gambar 3). Perubahan warna gigi yang hampir selalu mencapai jaringan pulpa gigi. Efek
disebabkan oleh antibiotik tetrasiklin semakin S-PRG sangat baik sebagai bahan pulp capping

Gambar 2. Gambaran klinis gigi insisivus sentralis kanan atas dengan WSLs setelah perawatan dengan
aplikasi S-PRG, a. sebelum perawatan, b. tujuh bulan setelah perawatan4but also esthetic problems. Various
coating materials for remineralization have been developed. The aim of this study was to evaluate the effect of
a coating material (PRG Barrier Coat, SHOFU

Sebelum Perawatan Setelah Perawatan

Gambar 3. Gambaran klinis sebelum dan setelah perawatan pada diskolorasi gigi permanen karena efek
trauma gigi sulung22

Indonesian Journal of Paediatric Juli 2018;1(2):121-130.


125
PENELITIAN

dengan kemampuan menginduksi diferensiasi ion logam yang mengatur aktivitas enzim bakteri.
odontoblastik jaringan pulpa gigi.17,24 Gingipains merupakan protease sistein utama
Hasil penelitian Fujita M dkk (Gambar 4) P. gingivalis yang memerlukan ion logam untuk
menunjukkan bahwa konsentrasi F dan Al yang mencapai aktivitas enzim maksimum, sedangkan
dilepaskan dari ekstrak PRG cement secara gelatinase dihambat oleh garam logam. Dengan
signifikan meningkatkan jumlah sel dan aktivitas demikian, S-PRG dapat mempengaruhi aktivitas
ALP hDPC-Ds (alkaline phosphatase-human dental enzim dengan memodulasi konsentrasi garam dan
pulp cells derived from deciduous teeth) daripada ion-ion logam.10
ekstrak bahan pulp capping lainnya. Kandungan Sifat bio-aktif bahan filler S-PRG yang diteliti
F dan Al meningkatkan proliferasi sel osteoblas, dan dikembangkan saat ini diharapkan dapat
merangsang pembentukan tulang, menghambat menginduksi “super dentin”, yang lebih tahan
aktivitas asam fosfatase pada sel osteoblas, terhadap asam dan basa daripada natural dentin.
dan menginduksi aktivitas tirosinekinase yang Efek antibakteri sebagai salah satu sifat bioaktif.
menyebabkan proliferasi sel osteoblas.17 Imazato melaporkan efek antibakteri dari monomer
methacryloxydodecyl pyridinium bromide. Aktivitas
Aktivitas Antibakteri S-PRG antibakteri S-PRG dapat diterapkan lebih lanjut
S-PRG diketahui melepaskan berbagai ion, untuk berbagai bahan restorasi gigi dan berperan
termasuk F, Sr, Al, Si, dan B. Boron memiliki dalam mencegah karies, periodontitis, dan penyakit
aktivitas antibakteri pada penyakit kulit dan mulut lainnya.8,10,11
periodontitis, serta menghambat quorum sensing S-PRG telah menghambat bakteri kariogenik
bakteri dan jamur. Efek filler S-PRG dapat secara in vitro, dan aktivitas antiplak in vivo. S-PRG
menghambat quorum sensing Streptococcus melepaskan biofilm matang yang terganggu, serta
dalam pembentukan biofilm. Pada P. gingivalis, menghambat pembentukan biofilm. Aktivitas enzim
mekanisme S-PRG melibatkan kontrol garam dan dan koagregasi bakteri periodontopatik ditekan

Gambar 4. Ion-ion yang dilepaskan dari ekstrak bahan pulp capping (Na, BO3, Al, SiO3, Sr, dan Zn yang
dilepaskan, dianalisis secara induksi dengan cara plasma-atom emisi spektroskopi dan ion F oleh elektroda
selektif ion fluoride. Konsentrasi seluruh ion, kecuali Zn lebih tinggi pada ekstrak PRG cement daripada
ekstrak bahan lainnya. Zn terdeteksi hanya pada ekstrak DY. (DY = Dycal; GI = Fuji Tipe II glass-ionomer
cement; ND = no detected; PRG = pre-reacted glass-ionomer)17

126 Indonesian Journal of Paediatric Juli 2018;1(2):121-130.


PENELITIAN

Tabel 2. Efek antibakterial S-PRG8

Para Peneliti Target Metode ASSAY Tujuan Hasil


Scanning Electron
Plak gigi Pembentukan plak Pembentukan plak sedikit
Microscopy (SEM)
Nishio dkk
SEM, labeled
S. oralis Perlekatan plak Tidak ada perbedaan
bacterial count
Plak gigi SEM Pembentukan plak Pembentukan plak sedikit
Honda dkk Substansi permukaan Pembentukan lapisan anti-
Saliva EDS
biofilm bakterial
Perlekatan S. sanguinis
Streptococci SEM Perlekatan bakteri
sedikit
Hirose dkk
Adsorpsi albumin lebih
Albumin l-labeled albumin Adsorpsi albumin
banyak
Plak gigi SEM Pembentukan plak Pembentukan plak sedikit
Tarnoto dkk Substansi permukaan Al, Si, dan Sr terdapat pada
EDS
biofilm lapisan tipis
P. acnes, A. Pemeriksaaan
Han dkk Metode difusi agar Efek antibakterial
israelli, E. faecalis antibakterial
Daneshmehr
S. mutans SEM Pembentukan biofim Pembentukan biofilm sedikit
dkk
Plak gigi SEM Pembentukan plak Pembentukan sedikit plak
Yoshida dkk S. sanguinis, S. H-labeled bacterial
Perlekatan plak Tidak ada perbedaan
salivarius, S. oralis count
Plak gigi SEM Pembentukan plak Pembentukan plak sedikit
S. oralis SEM Perlekatan plak Perlekatan sedikit
Idono dkk
Pemeriksaan
S. oralis Perhitungan koloni Tidak ada perbedaan
antibakterial
SEM, H-labeled
S. mutans Perlekatan bakteri Tidak ada perbedaan
bacterial count
Saku dkk
Pemeriksaan
S. mutans Perhitungan koloni Tidak ada perbedaan
antibakterial
Pemeriksaan kurva
S. sanguie dan Pertumbuhan bakteri Pertumbuhan bakteri
Tamura dkk pertumbuhan
S.oralis terhambat terhambat
bakteri
SEM, perhitungan Perlekatan bakteri lebih
Kimyai dkk S. mutans Perlekatan bakteri
bakteri sedikit
Ma dkk S. mutans Elektrode pH Perubahan pH Penurunan pH sedikit
Safranin-based
S. mutans Perlekatan bakteri Perlekatan bakteri sedikit
micoplate assay
BAPNA, gelatin film
Yoneda dkk P. gingivalis Aktivitas enzim Aktivitas enzim sedikit
assay
P. gingivalis dan F.
ASSAY koagregasi Koagregasi bakteri Koagregasi sedikit
nucleatum
SEM, labeled
S. mutans Perlekatan bakteri Perlekatan bakteri sedikit
bacterial count
Hotta dkk
SEM, H-labeled
S. sanguinis Perlekatan bakteri Tidak ada perbedaan
bacterial count
Pemeriksaan
Kuramochi
Saliva bakteri pada biofilm Pembentukan biofilm Pembentukan biofilm sedikit
dkk
polymicrobial
MTT-based
Hahnel dkk S. mutans Pembentukan biofilm Pembentukan biofilm sedikit
microplate ASSAY
Pemeriksaan Bakteri yang bertahan
Saliva Pemeriksaan koloni
antibakterial sedikit
Safranin-based Pembentukan biofilm Pembentukan biofilm sedikit
Suzuki dkk Saliva
micoplate ASSAY dan disrupsi dan efek disrupsi biofilm
Oral malodor Produksi Volatile Sulfur
ASSAY halimeter Produksi VSCs
(halitosis) Compounds (VSCs) sedikit

Indonesian Journal of Paediatric Juli 2018;1(2):121-130.


127
PENELITIAN

oleh S-PRG eluate. Sealer yang mengandung 9. Saira Wajid Najma Hajira N, Meena N. Giomer-
S-PRG menekan bakteri endodontik. Pembilasan The Intelligent Particle (New Generation Glass
oral dengan S-PRG berhasil menghilangkan Ionomer Cement). Int J Dent Oral Heal Int J
bakteri dan mengurangi oral malodor. Berbagai Dent Oral Heal. 2015;2(4).
efek antibakteri dirangkum dalam Tabel 2.8,11,18 10. Suzuki M, Yamada A, Saito K, Hino R,
Sugawara Y, Ono M, et al. Application of a
SIMPULAN tooth-surface coating material containing
pre-reacted glass-ionomer fillers for caries
Bahan filler S-PRG dapat digunakan sebagai prevention. Pediatr Dent J. 2015;25(3):72–8.
alternatif bahan restorasi gigi anak yang secara 11. Miki S, Kitagawa H, Kitagawa R, Kiba W,
aktif mencegah karies gigi. Teknologi S-PRG Hayashi M, Imazato S. Antibacterial activity
tidak hanya memberikan manfaat kekuatan of resin composites containing surface pre-
mekanik dari material komposit, tetapi juga reacted glass-ionomer (S-PRG) filler. Dent
melepaskan beberapa ion, yaitu natrium, silikat, Mater. 2016;32(9):1095–102.
aluminium, fluorida, borat, dan strontium yang 12. Nakamura K, Abe S, Minamikawa H, Yawaka
dapat menghasilkan berbagai fungsi biologis, Y. Effect of fluoride-releasing fissure sealants
seperti fluoride release dan recharge, efek antiplak, on enamel demineralization. Pediatr Dent J.
modulasi pH, estetis, transmisi cahaya, difusi dan 2017;27(1):56–64.
sifat fluoresensi mirip dengan gigi asli, serta memiliki 13. Arafa A. Synergetic remineralization
radiopacity dan stabilitas warna. Aplikasi filler effectiveness of calcium, phosphate and
S-PRG dapat menghambat pembentukan biofilm, fluoride based systems in primary teeth.
dapat meningkatkan efek remineralisasi pada gigi Pediatr Dent J. 2017;27(1):65–71.
permanen muda, memiliki aktivitas antibakteri, dan 14. Chau NPT, Pandit S, Cai JN, Lee MH, Jeon JG.
menghambat quorum sensing bakteri. Relationship between fluoride release rate and
anti-cariogenic biofilm activity of glass ionomer
DAFTAR PUSTAKA cements. Dent Mater. 2015;31(4):e100–8.
15. Simmons JO, Meyers EJ, Lien W, Banfield RL,
1. Committee O, Council R. Guideline on Roberts HW, Vandewalle KS. Effect of surface
pediatric restorative dentistry. Pediatr Dent. treatments on the mechanical properties
2012;34(6):173–80. and antimicrobial activity of desiccated glass
2. Innes NPT, Evans DJP. Managing caries in ionomers. Dent Mater. 2016;32(11):1343–51.
primary teeth. BDJ Team. 2014;1:14118. 16. Jyothi K, Annapurna S, Kumar AS, Venugopal P,
3. Al-Dlaigan, H Y. Pediatric Dentists“Choices Jayashankara C. Clinical evaluation of giomer-
of Restorative Materials for Primary Molars.” and resin-modified glass ionomer cement in
Pakistan Oral Dent J Vol. 2015;35(1):83. class V noncarious cervical lesions: An in vivo
4. Wakamatsu N, Ogika M, Okano T, Murabayashi study. J Conserv Dent. 2011;14(4):409–13.
C, Kondo T, Iinuma M. Effect of tooth surface 17. Fujita M, Mikuni-Takagaki Y, Komori R, Okubo
coating material containing S-PRG filler on K, Yasuda M, Kimoto S. Effects of pre-reacted
white spot lesions of young permanent teeth. glass-ionomer cement on the viability and
Pediatr Dent J. 2017;7–12. odontogenic differentiation of human dental
5. Paula ABP, Fernandes AR, Coelho AS, Marto pulp cells derived from deciduous teeth.
CM, Ferreira MM, Caramelo F, et al. Therapies Pediatr Dent J. 2016;26(2):74–82.
for White Spot Lesions—A Systematic Review. 18. Suzuki N, Yoneda M, Haruna K, Masuo Y,
J Evid Based Dent Pract. 2017;17(1):23–38. Nishihara T, Nakanishi K, et al. Effects of
6. Chole D, Lokhande P, Shashank K, Bakle S-PRG eluate on oral biofilm and oral malodor.
S, Devagirkar A, Dhore P. Comparative Arch Oral Biol. 2014;59(4):407–13.
Evaluation of the Fluoride Release and 19. Lin NJ. Biofilm over teeth and restorations:
Recharge through Four Different Types of Pit What do we need to know? Dent Mater.
and Fissure Sealants : An In Vitro Study. Int J 2017;33(6):667–80.
Adv Heal Sci. 2015;2(6):2–7. 20. Ratna AA, Triaminingsih S, Eriwati YK. The
7. Dhoot R, Bhondwe S, Mahajan V, Lonare S, effect of prolonged immersion of giomer bulk-
Rana K. Advances in Glass Ionomer Cement fill composite resin on the pH value of artificial
(GIC): A Review. IOSR J Dent Med Sci. saliva and resin surface roughness. J Phys
2016;15(11):2279–861. Conf Ser. 2017;884(1).
8. Nao Suzuki MY. Antibacterial Effect of 21. Iwamatsu-Kobayashi Y, Abe S, Fujieda Y,
Surface Pre-Reacted Glass Ionomer Filler Orimoto A, Kanehira M, Handa K, et al. Metal
and Eluate–Mini Review. Pharm Anal Acta. ions from S-PRG filler have the potential to
2015;6(3):3–7. prevent periodontal disease. Clin Exp Dent

Indonesian Journal of Paediatric Juli 2018;1(2):121-130.


128
PENELITIAN

Res. 2017;3(4):126–33. staining solutions on color of pre-reacted


22. Hashimura T, Yamada A, Iwamoto T, Arakaki glass-ionomer containing composites. Dent
M, Saito K, Fukumoto S. Application of a tooth- Mater J. 2012;31(3):384–8.
surface coating material to teeth with discolored 24. Sujlana A, Pannu PK. Direct pulp capping: A
crowns. Pediatr Dent J. 2013;23(1):44–50. treatment option in primary teeth. Pediatr Dent
23. Tian F, Yap AUJ, Wang X, Gao X. Effect of J. 2017;27(1):1–7.

Indonesian Journal of Paediatric Maret 2018;1(2):121-130.


129

Anda mungkin juga menyukai