Anda di halaman 1dari 9

METODOLOGI PELAKSANAAN RENCANA KERJA

PEMBANGUNAN TURAP DAN LINGKUNGAN

Dinding Penahan Tanah Pasangan Batu (TURAP)


Dinding Penahan Tanah Pasangan batu adalah susunan batu yang diantaranya diisi
dengan bahan adukan semen atau mortar sebagai bahan pengikatnya, hal ini dikarenakan
kemampuan konstruksi pasangan batu dalam menahan beban yang cukup besar.

Pada pelaksanaannya, pelaksanaan pekerjaan pasangan batu tergolong pekerjaan


yang mudah sehingga tidak memerlukan tukang ahli untuk mengerjakannya. Selain mudah
untuk dikerjakan, konstruksi dari pasangan batu juga dianggap relatif lebih murah
dibandingkan dengan material konstruksi lainnya. Kedua hal inilah yang menjadi
keuntungan utama dari pasangan batu.

 Secara garis besar pondasi ada 2 jenis yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam.
Pondasi dangkal salah satunya jenisnya adalah pondasi batu kali. Ada beberapa tahapan
dalam pelaksanaan pembuatan pondasi batu kali antara lain :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Galian
3. Pekerjaan Urugan Pasir
4. Pekerjaan Pasangan Pondasi

Adukan semen sebaiknya disiapkan/dicampurkan dalam wadah khusus untuk


menjaga agar tidak tercampur dengan material lain yang dapat mengganggu atau
mengurangi kualitas dari campuran. Selain menggunakan wadah khusus, pembuatan
adukan semen atau mortar juga dapat dilakukan dengan menggunakan mesin molen
atau concrete mixer. Apabila tidak ada ditentukan secara khusus, berdasarkan
persyaratan adukan semen untuk pasangan harus mempunyai kuat tekan paling sedikit 50
kg/cm2 (5 Mpa).

1. Pekerjaan Persiapan
Sebelum pekerjaan dimulai lapangan kerja harus dibersihkan dari berbagai tanaman,
tanah bahan timbunan harus bersih dari humus dan di kupas setebal miminum 20
cm. Rencanakan urutan galian, urutan pemasangan pondasi batu kali, tempat
penimbunan tanah hasil galian sementara sebelum diangkut keluar dari site, juga
tempat penimbunan sementara batu-batu kali tersebut sebelum dipasang.

2. Pekerjaan Galian
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam pekerjaan galian adalah :
a. Siapkan alat-alat yang diperlukan.
b. Selama pekerjaan galian, lereng sementara galian yang stabil dan mampu menahan
pekerjaan struktur atau mesin dan yang sekitarnya, harus dipertahankan sepanjang
waktu, penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) yang memadai harus dipasang
bilamana permukaan lereng galian mungkin tidak stabil. Kontraktor harus
menyokong atau mendukung struktur sekitarnya, yang jika tidak dilaksanakan dapat
menjadi tidak stabil atau rusak oleh pekerjaan galian tersebut.
c. Menggali tanah dengan ukuran kedalaman yang disyaratkan sesuai pada gambar
kerja.
d. Menggali sisi-sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan yang tepat.
e. Buang tanah sisa galian ke tempat yang telah ditentukan.
f. Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai dengan rencana.

3. Pekerjaan Urugan Pasir


Beberapa hal yang harus dilakukan dalam pekerjaan urugan pasir adalah :
a. Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan
kelembaban yang optimum untuk pemadatan.
b. Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper.
c. Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga didapatkan tebal pasir urug
seperti yang direncanakan.

4. Pekerjaan Pasangan Pondasi


Pada pekerjaan pasangan pondasi ada 2 tahap yaitu pembuatan profil dan
pemasangan batu kali.

Pembuatan profil :
a. Pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). Profil dipasang
pada setiap ujung lajur pondasi.
b. Pasang bilah batu datar pada kedua patok,setinggi profil.
c. Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar. Usahakan titik
tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang direncanakan dan bidang atas
profil sesuai peil pondasi.
d. Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga dipaku
agar lebih kuat.
e. Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan profil,
sehingga menjadi kuat dan kokoh.
f. Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak
tepat,demikian juga peilnya.

Pemasangan batu kali :

a. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan


b. Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari permukaan
urugan pasir.
c. Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.
d. Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping) dengan tinggi
25cm dan isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak ada rongga antar
batu kemudian siramlah pasangan batu kosong tersebut dengan air.
e. Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan, sesuai
ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata.

Pekerjaan Teknik Pembuatan Kolam


Pada pembuatan kolam ikan secara permanen (kolam semen pasangan batu), proses
pembuatannya dilakukan dengan menggali tanah seluas yang diperlukan, kemudian dasar
dan tepi kolam buat dinding permanen. Pada proses ini membutuhkan bahan-bahan
bangunan seperti kapur atau gamping, pasir,batu, serta semen atau PC (portland cement).
Pembuatan dengan cara ini membutuhkan biaya yang lebih besar daripada pembuatan
kolam ikan nonpermanen, akan tetapi dilihat dari manfaat jangka panjang, pembuatan
kolam ikan secara permanen lebih efisien karena biaya perawatannya menjadi lebih sedikit
untuk budidaya ikan selanjutnya.

1. Pekerjaan Persiapan
Sebelum pekerjaan dimulai lapangan kerja harus dibersihkan dari berbagai tanaman,
tanah bahan timbunan harus bersih dari humus dan di kupas setebal miminum 20
cm. Rencanakan galian, untuk ukuran kolam yang direncanakan seluas yang
disyaratkan pada gambar kerja, tempat penimbunan tanah hasil galian sementara
sebelum diangkut keluar dari site, juga tempat penimbunan sementara batu-batu
kali tersebut sebelum dipasang untuk pengerjaan pondasi kolam tersebut.

2. Pekerjaan Galian
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam pekerjaan galian adalah :
a. Siapkan alat-alat yang diperlukan.
b. Menggali tanah dengan ukuran kedalaman yang disyaratkan sesuai pada gambar
kerja.
c. Menggali sisi-sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan yang tepat.
d. Buang tanah sisa galian ke tempat yang telah ditentukan.
e. Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai dengan rencana.

3. Pekerjaan Urugan Pasir


Beberapa hal yang harus dilakukan dalam pekerjaan urugan pasir adalah :
d. Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan
kelembaban yang optimum untuk pemadatan.
e. Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper.
f. Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga didapatkan tebal pasir urug
seperti yang direncanakan.

4. Pekerjaan Pasangan Pondasi Kolam


Pada pekerjaan pasangan pondasi ada 2 tahap yaitu pembuatan profil dan
pemasangan batu kali.

Pembuatan profil :

g. Pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). Profil dipasang
pada setiap ujung lajur pondasi.
h. Pasang bilah batu datar pada kedua patok,setinggi profil.
i. Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar. Usahakan titik
tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang direncanakan dan bidang atas
profil sesuai peil pondasi.
j. Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga dipaku
agar lebih kuat.
k. Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan profil,
sehingga menjadi kuat dan kokoh.
l. Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak
tepat,demikian juga peilnya.

Pemasangan batu kali :

f. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan


g. Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari permukaan
urugan pasir.
h. Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.
i. Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping) dengan tinggi
25cm dan isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak ada rongga antar
batu kemudian siramlah pasangan batu kosong tersebut dengan air.
j. Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan, sesuai
ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata.

Penataan Pekerjaan Lanskap


Lanskap adalah seni, perencanaan, perancangan, manajemen, pelestarian dan
rehabilitasi lahan dan desain konstruksi buatan manusia. Ruang lingkup profesi meliputi
desain arsitektur, perencanaan situs, pembangunan perumahan estate, restorasi
lingkungan, perencanaan kota atau perkotaan, desain perkotaan, taman dan perencanaan
rekreasi, perencanaan regional, Urbanism Landscape, dan pelestarian bersejarah. 

Pekerjaan Lanskap meliputi beberapa bagian pekerjaan yaitu:

1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Galian Lereng Prisma
3. Pekerjaan Teknis Tangga Beton
4. Teknis Pekerjaan Penanaman Pohon
5. Penanaman dan Penataan Rumput Gajah

Pekerjaan Lanskap untuk restorasi lingkungan sekitar pekerjaan konstruksi dinding penahan
tanah berupaya untuk merehabilitasi lahan yang nantinya bisa digunakan untuk tempat
berinteraksi antar pegawai dalam kawasan perkantoran.

1. Pekerjaan Persiapan

Sebelum pekerjaan dimulai lapangan kerja harus dibersihkan dari berbagai tanaman,
tanah bahan timbunan harus bersih dari humus dan di kupas setebal miminum 20 cm,
tempat penimbunan tanah hasil galian sementara sebelum diangkut keluar dari site,
juga tempat penimbunan sementara untuk pengerjaan stabilitas lereng tangga
maupun prisma.

2. Pekerjaan Galian Lereng Prisma

a. Selama pekerjaan galian, lereng sementara galian yang stabil dan mampu
menahan pekerjaan struktur atau mesin dan yang sekitarnya, harus dipertahankan
sepanjang waktu, penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) yang memadai harus
dipasang bilamana permukaan lereng galian mungkin tidak stabil. Kontraktor harus
menyokong atau mendukung struktur sekitarnya, yang jika tidak dilaksanakan
dapat menjadi tidak stabil atau rusak oleh pekerjaan galian tersebut.
b. Cofferdam, dinding penahan rembesan (cut of wall) atau cara lainnya untuk
mengalihkan air di daerah galian harus dirancang sebagaimana mestinya dan
cukup kuat untuk menjamin bahwa keruntuhan mendadak yang dapat membanjiri
tempat kerja dengan cepat, tidak akan terjadi.
c. Lereng dipotong hingga sudut lurus dan rapi dengan galian hingga didapatkan
kemiringan lereng yang aman, tinggi lereng dari dasar tanah yaitu 10 m dengan
panjang stabilitas lereng 6 m.

10 m

6m 14,625 m

d. Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai dengan rencana.


e. Pasir urug diratakan pada hasil galian lereng dan disiram air untuk mendapatkan
kelembaban yang optimum untuk pemadatan.
f. Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper.
g. Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga didapatkan tebal pasir urug
seperti yang direncanakan.

3. Pekerjaan Teknis Tangga Beton


Fungsi dari tangga yaitu sebagai penghubung antara lantai itngkat satu dengan lantau
tingkat lainnya. Dalam perencanaan tangga perlu kita perhatikan sudut tangga supaya
nyaman, efisien dan mudah dijalani, termasuk dari kemiringan tangga intupun sendiri.
Kemiringan tangga yang ideal kurang lebih 40 derajat, karena menjalaninya tidak
terasa lelah pada waktu arah naik, serta tidak berbahaya pada waktu arah turun dari
tangga.
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam pekerjaan teknis tangga beton:
a. Pada saat pembuatan pondasi tangga dibawah pangkal tangga harus diberi balok
anak sebagai pengaku pelat lantai, agar tidak menahan beban terpusat yang besar.

tumpuan konstruksi tangga adalah beton bertulang yang dihubungkan ke sloof

b. Sebelum memulai pekerjaan bekisting bordes tangga, perlu diperhatikan elevasi/


ketinggian dari lantai dibawahnya sehingga diketahui kombinasi alat yang
diperlukan, apakah menggunakan perancah kayu saja atau dengan scaffolding.
c. Pekerjaan pemasangan tulangan tangga dilakukan setelah bekisting terpasang,
Tulangan utama dipasang terlebih dahulu, kemudian dirangkai dengan tulangan
sengkang. Bagian bawah tulangan tangga diberi beton tahu / beton decking,
pemasangan beton decking pada bagian bawah tulangan dengan ketebalan ± 2 cm.
d. Pemasangan tulangan anak tangga disesuaikan dengan gambar teknis, tulangan ini
dihubungkan dengan tulangan badan tangga dengan cara diikat dengan kawat,
kemudian dipasang tulangan memanjang yang berfungsi untuk memperkuat anak
tangga.
e. Beton decking juga dipasang pada sisi yang akan dipasang bekisting dengan
ketebalan ± 2 cm.
f. Setelah pekerjaan pemasangan tulangan bordes dan badan tangga selesai,
kemudian dipasang dinding tangga pada sisi yang lainnya dan dinding bordes
diatas badan tangga. Bekisting dinding tangga dipaku dengan bekisting badan
tangga.
g. Setelah semua terpasang, kemudian antar anak tangga dirangkai dengan kayu 5/7
memanjang dari atas ke bawah.
h. Setelah bekisting tangga terpasang kuat maka akan segera dilakukan pengecoran
tangga, pengecoran dilakukan merata di seluruh bagian tangga.
i. Pembongkaran dinding badan tangga dan trape dapat dilakukan setelah beton
berumur 12 jam, sedangkan untuk badan tangga dan bordes dilakukan setelah
tujuh hari atau setelah mendapat ijin dari pihak direksi.
4. Teknis Pekerjaan Penanaman Pohon
Sebelum pekerjaan dimulai lapangan kerja harus dibersihkan dari berbagai tanaman,
dalam kegiatan penanaman pohon perlu suatu perencanaan yang jelas terkait dengan
kebijakan, latar belakang, tujuan, lokasi penanaman, jenis tanaman yang akan
ditanam, cara penanaman, cara pemeliharaan, peralatan dan rencana biaya serta
jadwal/ waktu.
Berikut adalah tahapan-tahapan penanaman pohon tabebuya sesuai dalam rencana
kerja:
a. Sediakan lubang tanam yang dibuat sebaiknya sehari sebelum penanaman.
Langkah ini dilakukan agar suhu udara didalam dan diatas permukaan tanah
tempat penanaman stabil.
b. Lubang tanam dibuat minimal 20 cm x 20 cm (sesuai besar pohon) dengan
kedalaman 30 cm – 40 cm (sesuai media dan bentuk akar).
c. Pelaksanaan penanaman hendaknya dilakukan pagi hari dan sore hari.
d. Pohon yang akan ditanam terlebih dahulu dilepaskan dari kantung-kantung media
pohonnya (polybag) kemudian ditanam bersama media pohonnya.
e. Saat melepas polybag perlu tindakan yang hati-hati agar media pohon tidak rusak.
f. Pohon ditempatkan pada posisi tegak dan bila perlu disanggah dengan bambu.
g. Tutup lubang pohon dengan memasukkan tanah galian dan menekan secara
perlahan di sekeliling pohon sampai pohon dapat berdiri dengan baik.
h. Setelah pohon ditanam sebaiknya diberi patok penanda atau dipagari.

5. Penanaman dan Penataan Rumput Gajah

Pelaksanaan:

a. Sebelum pekerjaan dimulai, lapangan kerja harus dibersihkan dari berbagai


tanaman.
b. Gemburkan tanah dengan menggunakan cangkul.
c. Balikkan tanah hingga kedalaman sekitar 15 cm. Setelah itu, ratakan permukaan
tanah.
d. Pecah ukuran rumput gajah menjadi ukuran kecil antara 3 cm – 5 cm.
e. Tanam rumput kedalam tanah hingga seluruh akarnya tertimbun.
f. Benamkan rumput secara motif zigzag sehingga  pertumbuhan rumput subur,
rapat, dan rapi.
g. Perkuat “ikatan” rumput dengan tanah. Pukul perlahan permukaan rumput hingga
akarnya melekat kedalam tanah.
h. Ratakan posisi rumput dan permukaan lebar batu bata atau balok kayu. Diamkan
rumput selama satu minggu hingga akarnya tumbuh.
i. Siram dengan air menggunakan gembor (ceret) yang berlubang kecil.
Perawatan:
a. Penyiraman secara rutin menggunakan air tawar.

b. Pemberantasan rumput liar disekitar ladang rumput gajah tersebut.


c. Pemupukan & pengobatan guna menciptakan suasana hijau dan asri, menjaga
pertumbuhan dan menghindarkan dari hama.
d. Menyulam atau menambahi bagian yang tertanam tidak merata

Anda mungkin juga menyukai