Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.

1 Februari 2017 (31-40) ISSN: 2337-6732

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA


SOYOWAN KECAMATAN RATATOTOK KABUPATEN
MINAHASA TENGGARA
Anastasya Feby Makawimbang
Lambertus Tanudjaja, Eveline M. Wuisan
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi
Email: tasyamakawimbang@gmail.com

ABSTRAK

Desa Soyowan Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara sistem


penyediaan air bersih belum tersedia sehingga masyarakat kesulitan mendapat air bersih.
Untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat menggunakan sumur yang ada, pada musim kemarau
air sumur menjadi kering dan sebagian masyarakat harus membeli air di depot air.
Sistem penyediaan air bersih di Desa Soyowan direncanakan untuk memenuhi
kebutuhan hingga tahun 2025. Proyeksi jumlah penduduk pada tahun rencana dilakukan
menggunakan analisis regresi untuk memprediksi jumlah kebutuhan air bersih. Hasil survey
dan analisis menunjukkan bahwa jumlah pertumbuhan penduduk Desa Soyowan hingga tahun
rencana 2025 adalah 2095 jiwa, dengan jumlah kebutuhan air bersih sebesar 1,75 liter/detik,
dan kebutuhan air jam puncak sebesar 2,10 liter/detik.
Dalam perencanaan ini sumber air berasal dari mata air Limpoga dengan debit sesaat
sebesar ± 3,47liter/detik, lebih besar dari debit kebutuhan air. Dengan demikian kebutuhan air
di Desa Soyowan dapat terpenuhi. Pipa transmisi dan pipa distribusi dihitung secara manual
menggunakan rumus Hazen-Williams, dan didapat ukuran pipa HDPE masing-masing 3 inch.
Air bersih didistribusikan ke penduduk secara gravitasi melalui 21 buah Kran Umum.

Kata Kunci : Desa Soyowan, Sistem Penyediaan, Kebutuhan Air

PENDAHULUAN manusia maka perlu upaya pengadaan


perencanaan sistem penyediaan air bersih
Latar Belakang yang sumber air bakunya adalah mata air
Air adalah salah satu kebutuhan yang yang berlokasi di lereng gunung dengan
terpenting dari makhluk hidup yang ada di jarak tempuh ±7 km untuk kelangsungan
bumi ini. Dalam kehidupan sehari-hari hidup masyarakat di Desa Soyowan.
manusia memerlukan air khususnya air
bersih. Untuk memenuhi kebutuhannya Tujuan Penelitian
manusia dapat menentukan jumlah air bersih • Menganalisis kebutuhan air bersih di
yang berguna bagi kehidupan sehari-hari. Desa Soyowan sampai pada tahun
Soyowan adalah salah satu Desa yang 2025
berada di kecamatan Ratatotok, Kabupaten • Menganalisis ketersediaan air di Desa
Minahasa Tenggara. Desa Soyowan Soyowan sampai pada tahun 2025
berdasarkan letak topografinya berada pada • Menedesain perencanaan sistem
kawasan yang berbukit. Di daerah ini belum penyediaan air bersih yang mampu
terdapat sistem penyediaan air bersih. Untuk melayani kebutuhan sampai pada
kebutuhan sehari-hari sebagian masyarakat tahun 2025.
menggunakan sumur namun jika terjadi
kemarau maka air sumur menjadi kering,
sebagian masyarakat juga harus membeli air
di depot air. Manfaat Penelitian
Mengingat peran air bersih yang Penelitian ini diharapkan menjadi
sangat penting bagi kelangsungan hidup bahan kajian untuk mendukung perencanaan

31
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.1 Februari 2017 (31-40) ISSN: 2337-6732

distribusi air bersih yang memenuhi dan Tabel 1. Kriteria/Standar Perencanaan


tersalur dengan baik di Desa Soyowan. Sistem Air Bersih Pedesaan
(Pedoman Teknis Air Bersih IKK
LANDASAN TEORI Pedesaan, 1990)

Definisi Air Bersih No Uraian Kriteria


Air bersih adalah air yang digunakan 1 Hidran Umum (HU)/Kran 30 l/orang/hari
untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya Umum(KU)
memenuhi syarat kesehatan dan akan menjadi 2 Sambungan Rumah (SR) 90 l/orang/hari
air minum setelah dimasak terlebih dahulu. 3 Lingkup Pelayanan 60-80%
Air minum adalah air yang kualitasnya 4 Perbandingan HU/KU-SR 20:80 – 50:50
memenuhi syarat kesehatan dan dapat
5 Kebutuhan Non Domsetik 5%
langsung diminum.(Radianta Triatmadja,
2008) 6 Kehilangan Air Akibat 15%
Kebocoran
Kebutuhan Air Domestik dan Kebutuhan 7 Faktor puncak untuk 1.5Qr
Air Non Domestik harian maksimum
1. Kebutuhan Air Domestik 8 Pelyanan HU/KU 100 orang/unit
Kebutuhan air domestik adalah 9 Perlayanan SR 10 orang/unit
kebutuhan air bersih bagi keperluan rumah 10 Jam Operasi 12 jam/ hari
tangga yang dilakukan melalui Sambungan 11 Aliran Maksimum HU/KU 3000 l/ hari
Rumah (SR) dan kebutuhan umum yang 12 Aliran maksimum SR 900 l/hari
disediakan melalui fasilitas Hidran Umum
13 Periode Perencanaan 10 tahun
(HU) atau Kran Umum(KU).
Qd = Y × Sd (1) Sumber: Lambertus Tanudjaja, 2011
Dimana : Tabel 2 Kriteria Disain Sistem Penyediaan
Qd = Debit kebutuhan air domestik Air Bersih Pedesaan
(liter/hari)
Sd = Standart kebutuhan air domestik SPABP Keterangan
(liter/hari) Kran Umum atau • Cakupan pelayanan 60 -
Y = Jumlah penduduk (orang) Hidran Umum 100% jumlah penduduk
• Jarak minimum penempatan
2.Kebutuhan Air Non Domestik minimal 200 meter
Kebutuhan air non-domestik adalah • Pelayanan 30 – 60
kebutuhan air bersih untuk sarana dan l/hari/jiwa
prasarana daerah yang teridentifikasi ada atau • Faktor Kehilangan air 15%
bakal ada berdasarkan rencana tata ruang. dari total kebutuhan air
Sarana dan prasarana berupa kepentingan • Faktor hari maksimum 1,1
sosial/umum seperti untuk pendidikan, tempat • Faktor jam puncak 1,2
ibadah, kesehatan dan juga untuk kepentingan • Periode desain 5 – 10 tahun
komersil seperti untuk perhotelan, kantor, Sumber: Petunjuk Praktis Perencanaan
restoran dan lain-lain. Pembangunan Sistem Penyediaan Air Bersih
Qn = Qd × Sn (2) Pedesaan, 2006
Dimana :
Qn = Debit kebutuhan air non domestik Kehilangan Air
(liter/hari) Kehilangan air pada umumnya
Qd = Debit kebutuhan air domestik disebabkan karena adanya kebocoran air pada
(liter/hari) pipa transmisi dan distribusi serta kesalahan
Sn = Standart kebutuhan air non domestik dalam pembacaan meter. Angka presentase
(%) kehilangan air untuk perencanaan sistem
penyediaan air bersih pedesaan yaitu sebesar
15% dari kebutuhan rata-rata dimana
kebutuhan rata-rata adalah jumlah dari

32
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.1 Februari 2017 (31-40) ISSN: 2337-6732

kebutuhan domestik ditambah dengan 1. Bak Penangkap / Broncaptering


kebutuhan non domestik. (Pedoman Teknis Bak ini berfungsi melindungi dan untuk
Air Bersih IKK Pedesaan, 1990) mengumpulkan air dari mata air.
Qa = (Qd + Qn) × ra (3) 2. Bak Pengumpul / Tangki Hider
Dimana : - Mencegah peningkatan secara tiba-tiba di
Qa = Debit kehilangan air (liter/hari) mata air apabila ada penyumbatan pada
Qd = Debit kebutuhan air domestik jaringan perpipaan, sehingga tidak
(liter/hari) menimbulkan tekanan balik pada sumber air.
Qn = Debit kebutuhan air non domestik - Merupakan tempat pengendapan apabila
(liter/hari) ada pasir atau lumpur yang terbawa dari
ra = Angka prosentase kehilangan air (%) sumber air sebelum air masuk kedalam pipa.
- Menstabilkan Aliran air yang datang dari
sumber air.
Kebutuhan Total untuk Air Bersih 3. Jaringan Pipa Transmisi
Kebutuhan air total adalah total - Berfungsi mengalirkan air menuju pemakai
kebutuhan air baik domestik, non domestik atau ke bak penampung bila ada.
ditambah kehilangan air. (Pedoman Teknis 4. Bak Penampung / Reservoir
Air Bersih IKK Pedesaan, 1990). - Berfungsi menyimpan air apabila
Qt= Qd + Qn + Qa (4) kebutuhan pemakai rendah, dan menyediakan
Dimana : air bila kebutuhan pemakai meningkat.
Qt = Debit kebutuhan air total (liter/hari) - Berfungsi juga sebagai tempat
Qd = Debit kebutuhan air domestik pengendapan sendimen-sendimen kecil.
(liter/hari) 5. Bak Pelepas Tekanan (BPT)
Qn = Debit kebutuhan air non-domestik - Berfungsi menjadikan tekanan menjadi 0
(liter/hari) (nol).
Qa = Debit kehilangan air (liter/hari) - Melepas tekanan yang melebihi nominasi
presure (tekanan yang melebihi kuat tahan
dari pipa) agar tidak mengakibatkan
Sistem Distribusi dan Sistem Pengaliran kerusakan pada pipa dan asesoriesnya akibat
Air Bersih tekanan yang tinggi.
1. Sistem Distribusi Air Bersih 6. Pipa Distribusi
Sistem distribusi adalah sistem yang - Berfungsi mengalirkan air dari bak
langsung berhubungan dengan konsumen, penampungan ke Tugu Kran Umum/Hidran
yang mempunyai fungsi pokok Umum tempat pengambilan akhir.
mendistribusikan air yang telah memenuhi 7. Tugu Kran Umum / Hidran Umum
syarat ke seluruh daerah pelayanan. Dua hal - Tempat pengambilan air yang dilengkapi
penting yang harus diperhatikan pada sistem dengan mata kran untuk buka tutup air.
distribusi adalah tersedianya jumlah air yang
cukup dan tekanan yang memenuhi Kehilangan Energi
(kontinuitas pelayanan), serta menjaga Kehilangan energi utama (major)
keamanan kualitas air yang berasal dari Kehilangan energi major disebabkan oleh
instalasi pengolahan. gesekan atau friksi dengan dinding pipa.
2. Sistem Pengaliran Air Bersih Kehilangan energi oleh gesekan disebabkan
Sistem pengaliran dalam sistem distribusi air karena cairan atau fluida mempunyai
bersih dapat diklasifikasikan sebagai berikut : kekentalan, dan dinding pipa tidak licin
- Cara Gravitasi sempurna.
Cara pengaliran gravitasi digunakan Persamaan Hazen Williams dapat
apabila elevasi sumber air mempunyai ditulis sebagai berikut:
perbedaan cukup besar dengan elevasi daerah
pelayanan, sehingga tekanan yang diperlukan Q = Cu CHW D2,63 i0,54 (5)
dapat dipertahankan. Dalam sistem perpipaan
gravitasi adapun elemen – elemen yang ada Dengan Cu = 0,2785, maka persamaan diatas
antara lain: dapat ditulis sebagai berikut:

33
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.1 Februari 2017 (31-40) ISSN: 2337-6732

Q = 0,2785CHW D2,63 i0,54 (6) c. Analisis Regresi Eksponensial

Dimana : Survey dan Investigasi Kebutuhan


CHW = koefisien Hazen Williams Air Baku untuk Air Bersih
i = kemiringan atau slope garis tenaga Survey dan investigasi dilakukan
ℎ𝑓
(𝑖 = 𝐿
) dengan cara wawancara dengan masyarakat,
D = diameter pipa dan pemerintah desa. Berdasarkan hasil
survey dapat diketahui karakteristik desa serta
Q = debit aliran
taraf hidup masyarakat sehingga besar
Besarnya kehilangan energi pada pipa, kebutuhan air bersih rata-rata perkapita dapat
ditentukan dengan persamaan sebagai diprediksi
berikut:
10,675 × 𝑄1,852
ℎ𝑓 = ×𝐿 (7) Desain Sistem Penyediaan Air Bersih
𝐶ℎ𝑤 1,852 × 𝐷4,8704
Dalam perencanaan sistem
penyediaan air baku untuk air bersih, perlu
diketahui pola atau skema penyaluran air
METODOLOGI PENELITIAN bersih dari sumber air ke daerah pemukiman
penduduk.
Lokasi Penelitian Tahapan penyaluran air dari sumber
Perencanaan sistem penyediaan air air ke daerah pemukiman penduduk dapat
bersih dilakukan di Desa Soyowan dilihat sebagai berikut:
Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa
Tenggara. a. Sumber mata air
Secara geografis Desa Soyowan Pemilihan sumber air harus dilakukan survey
terletak pada 0055’19,33” Lintang Utara dan langsung dilapangan. Mencari sumber air
124041’54,44” Bujur Timur, dengan jumlah yang layak dan dapat memenuhi jumlah
penduduk pada tahun 2015 adalah 1121 jiwa kebutuhan air yang direncanakan.
.
Survey dan Analisis Ketersediaan Air
b. Bangunan penangkap air
Bersih
Bronkaptering adalah bangunan
Pengukuran debit di sumber air di
penangkap mata air, bisa juga berguna untuk
desa Soyowan, menggunakan pengukuran
melindungi mata air.
debit langsung, dengan metode Volumetric
method, yaitu pengukuran debit dengan
stopwatch dan wadah penampung air. Sumber c. Bak Pelepas Tekan (BPT)
air bersih Desa Soyowan berada di lereng Dbuat untuk melepas tekanan yang
gunung dengan debit mata air hasil melebihi nominasi presure (tekanan yang
pengukuran 3,47 liter/detik. melebihi kuat tahan dari pipa) agar tidak
mengakibatkan kerusakanpada pipa,
Survey dan Analisis Perkembangan kemudiandidistribusikan ke daerah
Jumlah penduduk pelayanan/konsumen melalui jaringan pipa
distribusi.
Dari tahun ke tahun pertumbuhan
penduduk semakin meningkat. Jumlah
penduduk disuatu wilayah sangat d. Desain sistem jaringan pipa (transmisi dan
berpengaruh pada jumlah kebutuhan air di distribusi)
wilayah tersebut sehingga perlu dilakukan Desain sistem jaringan pipa dapat
pengambilan data jumlah penduduk yang dilakukan dengan cara manual atau
akan digunakan untuk proyeksi jumlah mengunakan rumus Hazen-Williams.
penduduk sampai tahun rencana (2025).
Perhitungan jumlah penduduk desa Soyowan e. Kran Umum
sampai 10 Tahun ke depan (Tahun 2025), Kran Umum adalah tempat
dibuat dalam 3 proyeksi : penampungan air untuk pelayanan air kepada
a. Analisis Regresi Linear masyarakat.
b. Analisis Regresi Logaritma

34
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.1 Februari 2017 (31-40) ISSN: 2337-6732

perlu untuk meproyeksikan jumlah


Bagan Alir Penelitian penduduk untuk 10 tahun kedepan sesuai
Penelitian ini akan dilaksanakan dengan perencanaan dalam penelitian ini.
berdasarkan langkah – langkah pekerjaan:
Tabel 3. Data Penduduk Desa Soyowan
Jumlah Penduduk
No Tahun
(Jiwa)
1 2011 740
2 2012 821
3 2013 957
4 2014 1027
5 2015 1121
Sumber: Kantor Balai Desa Soyowan

Tabel 4. Hasil Rekapitulasi Analisa Regresi


Metode Koefisien Koefisien Standart
No Analisa Korelasi Determinasi Error
2
Regresi (r) (r ) ( Se )
1 Linear 0,995 0,991 16,796
2 Logaritma 0,974 0,948 40,216

Gambar 1. Bagan Alir Penelitian 3 Eksponensial 0,991 0,983 294,058

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil analisa didapat
Analisa Regresi Linear yang memiliki nilai r
Potensi Sumber Air (koefisien korelasi) yang paling mendekati 1
Dari hasil survey sumber air yaitu yaitu 0,995, dan yang memiliki standart error
mata air “Limpoga” yang terletak ± 7 km (Se) yang paling kecil yaitu 16,796. Sehingga
dari Desa Soyowan diperoleh debit mata dalam menghitung kebutuhan air bersih
air 3,47 liter/detik. Pengukuran debit mata digunakan proyeksi pertumbuhan penduduk
air langsung dari lokasi sumber air dengan berdasarkan Analisa Regresi Linear.
menggunakan Volumetrical Method.
Berikut ini adalah gambar grafik
Pengukuran dilakukan pada musim proyeksi pertumbuhan penduduk Desa
kemarau selanjutnya dilakukan Soyowan dari tahun 2016 – 2025.
wawancara dengan beberapa penduduk
untuk mengatahui apakah pernah terjadi
debit yang lebih kecil, dan ternyata debit
pada saat pengukuran merupakan debit
yang terkecil selama beberapa tahun
terakhir. Kawasan disekitar hulu mata air
masih terjaga dengan baik sehingga
diperkirakan tidak terjadi punurunan debit
sampai sepuluh tahun yang akan datang.

Analisis Pertumbuhan Penduduk


Jumlah penduduk sangat
berpengaruh terhadap kebutuhan air pada
Gambar 2. Grafik Proyeksi Pertumbuhan
masyarakat. Dalam menganalisa Penduduk Desa Soyowan dengan Analisa
kebutuhan air bersih penduduk, maka Regresi Linear dari Tahun 2016-2025

35
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.1 Februari 2017 (31-40) ISSN: 2337-6732

Analisis Kebutuhan Air Domestik Qn = 0,85 liter/detik × 5 %


Kebutuhan air domestik adalah Qn = 0,0425 liter/detik
kebutuhan air bersih bagi keperluan rumah
Tabel 6. Kebutuhan Air Non Domestik Desa
tangga. Layananan air bersih untuk
Soyowan
masyarakat Desa Soyowan adalah melalui
Kran Umum. Kebutuhan air domestik diambil
Kebutuhan
60 liter/orang/hari lebih besar dari standart Kebutuhan air
air domestik
perencanaan air bersih pedesaan tahun 1990 Non domestik
Jumlah (Liter/detik
yaitu 30 liter/orang/hari. Tahun (Liter/hari)
Penduduk Qd=(y x
Berikut ini perhitungan debit Qn = Qd x
(y) (60liter/orang
kebutuhan air domestik untuk tahun 2016. 5%
/hari))
/(24 x 3600)
Qd = Y × 60 liter/orang/hari 2016 1224 0.850 0,0425
Qd = 1224 jiwa × 60 liter/orang/hari
Qd = 73440 liter/hari 2017 1321 0.917 0,0459
7340
Qd = 24 ×3600 = 0,85 liter/detik 2018 1418 0.985 0,0492
2019 1515 1.052 0,0526
Tabel 5. Kebutuhan Air Domestik Desa
Soyowan 2020 1611 1.119 0,0559
Kebutuhan air 2021 1708 1.186 0,0593
domestik 2022 1805 1.253 0,0627
Jumlah
(Liter/detik)
Tahun Penduduk 2023 1902 1.321 0,0660
Qd=(Y x (60
(y)
liter/orang/hari))
2024 1999 1.388 0,0694
/(24 x 3600)
2016 1224 0,850 2025 2095 1.455 0,0727
2017 1321 0,917
Analisis Kehilangan Air
2018 1418 0,985
Kehilangan air pada umumnya
2019 1515 1,052 disebabkan karena adanya kebocoran air pada
pipa transmisi dan distribusi serta kesalahan
2020 1611 1,119
dalam pembacaan meter. Angka presentase
2021 1708 1,186 kehilangan air untuk perencanaan sistem
penyediaan air bersih pedesaan yaitu sebesar
2022 1805 1,253 15% dari kebutuhan rata-rata dimana
2023 1902 1,321 kebutuhan rata-rata adalah jumlah dari
kebutuhan domestik ditambah dengan
2024 1999 1,388 kebutuhan non domestik. (Pedoman Teknis
2025 2095 1,455 Air Bersih IKK Pedesaan, 1990)
Berikut ini perhitungan debit kehilangan air
untuk tahun 2016.
Analisis Kebutuhan Air Non Domestik
Kebutuhan air non domestik adalah Qa = ( Qd + Qn ) × 15 %
kebutuhan air bersih untuk fasilitas pelayanan Qa = ( 0,85 liter/detik + 0,0425
umum. Dalam analisis kebutuhan air non liter/detik ) × 15 %
domestik, diambil berdasarkan standar
Qa = 0,134 liter/detik
perencanaan air bersih pedesaan yaitu 5%
dari kebutuhan air domestik.
Berikut ini perhitungan debit
kebutuhan air non domestik untuk tahun
2016.
Qn = Qd × 5 %

36
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.1 Februari 2017 (31-40) ISSN: 2337-6732

Tabel 7. Kehilangan Air Desa Soyowan


Analisis Kebutuhan Air Harian
Maksimum
Kehilangan Air
Jumlah Kebutuhan air harian maksimum
(Liter/detik)
Tahun Penduduk dihitung berdasarkan kebutuhan air total
Qa= (Qd+Qn) x dikali faktor pengali yaitu 1,1. Kebutuhan air
(y)
15% jam puncak adalah kebutuhan air pada jam-
2016 1224 0,134 jam tertentu dalam satu hari dimana
2017 1321 0,144 kebutuhan airnya akan memuncak.
Kebutuhan air jam puncak dihitung
2018 1418 0,155 berdasarkan kebutuhan air total dikali faktor
2019 1515 0,166 pengali yaitu 1,2. (Petunjuk Praktis
2020 1611 0,176 Perencanaan Pembangunan Sistem
Penyediaan Air Bersih Pedesaan, 2006)
2021 1708 0,187 Qm = 1,1 x Qt
2022 1805 0,197 Qp = 1,2 x Qt
2023 1902 0,208
Tabel 9. Kebutuhan Air Harian dan Jam
2024 1999 0,219 Puncak
2025 2095 0,229 Kebutuhan
Kebutuhan
air
air harian
maksimum jam
Jumlah
Analisis Kebutuhan Air Total Tahun puncak
Penduduk (liter/detik)
Kebutuhan air total adalah total (liter/detik)
Qp = 1,1 x
kebutuhan air baik domestik, non domestik Qp = 1,2 x
Qt
ditambah kehilangan air. Qt
Qt = Qd + Qn + Qa
2016 1224 1,129 1,232
Tabel 8. Kebutuhan Air Total Desa 2017 1321 1,218 1,329
Soyowan
2018 1418 1,308 1,427
Kebutuhan Air
Jumlah Total 2019 1515 1,397 1,524
Tahun Penduduk (Liter/detik) 2020 1611 1,486 1,621
(y) Qt =Qd + Qn
Qa 2021 1708 1,575 1,719
2022 1805 1,665 1,816
2016 1224 1,026
2023 1902 1,754 1,914
2017 1321 1,108
2024 1999 1,844 2,011
2018 1418 1,189
2025 2095 1,932 2,108
2019 1515 1,270
2020 1611 1,351 Sistem Pengambilan Air Baku
Pada perencanaan ini , bangunan
2021 1708 1,432 pengambilan air baku (brokaptering) yang
akan digunakan yaitu bronkapter dari mata air
2022 1805 1,514 Limpoga dengan debit sesaat 3,47 liter/detik,
2023 1902 1,595 yang terletak pada jarak ± 7 km dari desa
Soyowan , pada elevasi ± 500 m dari
2024 1999 1,676 permukaan laut. Di rencanakan brokaptering
2025 2095 1,757 sekaligus bak penampung yang berfungsi
sebagai reservoar distribusi. Direncanakan
dimensi bak pengambilan air sebagai berikut:

37
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.1 Februari 2017 (31-40) ISSN: 2337-6732

Panjang : 2 meter h1 = 399,8 m (Elevasi muka air di BPT 1)


Lebar : 1,5 meter h2 = 300 m (Elevasi ujung pipa keluarnya air
Tinggi : 2,5 meter di BPT 2)
Volume bak pengambilan air = 2 x 1,5 x 2,5 = h = 399,8 m – 300 m = 99,8 m
7,5 m3 Q = 2,108liter/detik = 0,002108 m3/detik
D = 3 inch = 0,07628 m
Pipa Transmisi dan Pipa Distribusi L =1650 m + (1650 m × 20%) = 1980 m
a. Desain Pipa Transmisi dari Chw = 140
Bronkaptering ke Bak Pelepas Tekan Mengalami kehilangan head :
Pipa transmisi air baku mulai dari 10,675 × 𝑄1,852
ℎ𝑓 = ×𝐿
Bronkaptering sampai ke Bak Pelepas 𝐶ℎ𝑤 1,852 × 𝐷 4,8704
Tekan(BPT) menggunakan pipa jenis HDPE. 10,675 × 0,0021081,852
Penggunaaan pipa HDPE dikarenakan pipa ℎ𝑓 = ×1980
1401,852 × 0.07628 4,8704
transmisi air baku mulai dari bronkaptering ℎ𝑓 = 6,87m
sampai ke bak pelepas tekan harus melewati Kontrol : hf = 6,87 hf < h (OK)
hutan , dan jalan yang berbelok-belok. 6,87 m < 99,8 m (OK)
Dipakai pipa HDPE karena sifatnya lentur.
Perpipaan dihitung dengan persamaan Hazen Menghitung Kecepatan Aliran
– Williams. V = 0,3545 Chw D0,63 S0,54
• Pipa Transmisi dari Bronkaptering ke ℎ 6,87
S = 𝐿𝑓 = 1980 = 0,003
Bak Pelepas Tekan 1
h1 = 499,5 m ( Elevasi muka air di dalam V = 0,3545 × 140 × 0,076280,63 × 0,003 0,54
bronkaptering ) V = 0,425m/det
h2 = 400 m ( Elevasi ujung pipa keluarnya air
di BPT 1 ) b. Pipa distribusi dari Bak Pelepas Tekan ke
h = 499,5 m – 400 m = 99,5 m daerah pelayanan/konsumen (Kran Umum)
Q = 2,108liter/detik = 0,002108 m3/detik Kran umum direncanakan untuk memenuhi
D = 3 inch = 0,07628 m kebutuhan air dari seluruh penduduk.
L = 1050 m + (1050 m × 20%) = 1260 m ( Perencanaan Kran Umum menggunakan
Karena pipa harus melewati hutan dengan Kriteria/Standar Perencanaan Sistem
jalan yang berbelok – belok maka panjang Penyediaan Air Bersih Pedesaan, dengan
pipa harus ditambah 20% dari panjang pipa jumlah perkran umum adalah 100 orang/unit.
yang ada di peta ) Jumlah penduduk : 2095 Jiwa
Chw = 140 Jumlah Kran : 2095 / 100 = 20,95 = 21
Pipa distribusi utama mulai dari Bak Pelepas
Mengalami kehilangan head : Tekan 2 sampai ke konsumen menggunakan
pipa jenis HDPE. Perpipaan dihitung dengan
10,675 × 𝑄1,852
ℎ𝑓 = ×𝐿 persamaan Hazen – Williams.
𝐶ℎ𝑤 1,852 × 𝐷 4,8704
10,675 × 0,0021081,852 • Pipa Distribusi yakni dari Bak
ℎ𝑓 = ×1260
1401,852 × 0,076284,8704 Pelepas Tekan 2 ke daerah pelayanan
ℎ𝑓 = 4,375 𝑚 terjauh yaitu Kran Umum 1,2,3
Kontrol: hf = 4,375 m hf < h (OK) h1 = 299,8 m (Elevasi muka air di BPT 2)
4,375 m < 99,5m (OK) h2 = 200 m (Elevasi ujung pipa keluarnya air
di Kran Umum)
Menghitung Kecepatan Aliran h = 299,8 m – 200 m = 99,8m
V = 0,3545 Chw D0,63 S0,54 Q = 2,108 liter/detik = 0,00382 m3/detik
ℎ 4,3754
S = 𝐿𝑓 = 1260 = 0,003 D = 3 inch = 0,07628 m
V = 0,3545 × 140 × 0,076280,63 × 0.003 0,54 L = 2900 m + (2900 m × 20%) = 3480 m
V = 0,425m/det Chw = 140

• Pipa Transmisi dari Bak Pelepas


Tekan 1 ke Bak Pelepas Tekan 2

38
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.1 Februari 2017 (31-40) ISSN: 2337-6732

Mengalami kehilangan head : • Perencanaan sistem penyediaan air


10,675 × 𝑄1,852 bersih di Desa Soyowan Kecamatan
ℎ𝑓 = ×𝐿
𝐶ℎ𝑤 1,852 × 𝐷 4,8704 Ratatotok, memanfaatkan mata air
10,675 × 0,0021081,852 Limpoga dan mampu melayani
ℎ𝑓 = ×3480 kebutuhan air bersih sampai tahun
1401,852 × 0,0762 4,8704 2025.
ℎ𝑓 = 12,084𝑚
• Perhitungan proyeksi jumlah
penduduk yang digunakan adalah
Kontrol : hf = 12,084 hf < h (OK) analisa regresi linear.
12,084m < 99,8 m (OK) • Untuk menangkap air dari mata air,
menggunakan bronkaptering yang
Menghitung Kecepatan Aliran dilengkapi dengan bak pengumpul,
V = 0,3545 Chw D0,63 S0,54 kemudian air dialirkan secara
ℎ 12,084
S = 𝐿𝑓 = 3480 = 0,010 gravitasi ke BPT 1 dan berlanjut ke
BPT 2 menggunakan pipa transmisi
V = 0,3545 × 140 × 0,076280,63 × 0,003 0,54
HDPE 3 inch.
V = 0,425m/det
• Air bersih didistribusikan ke
penduduk secara gravitasi dari BPT 2
melalui pipa distribusi utama HDPE 3
inch dan berakhir pada 21 buah
tunggak beton kran

Saran
Sistem penyediaan air bersih yang
Engineer dan prosedur pengujiannya direncanakan akan dapat berfungsi dengan
baik apabila operasi dan pemeliharaan
instalasi dilakukan dengan baik. Untuk itu
Gambar 3. Gambar Situasi perlu dilakukan langkah-langkah sebagai
Bronkaptering, BPT, Jalur Pipa Transmisi / berikut :
Distribusi Utama Desa Soyowan a. Harus dilakukan perlindungan
terhadap sumber air di dearah
imbuhan (recharge) dari mata air,
PENUTUP agar supaya mata air terjaga.
b. Harus diadakan lembaga pengelolah
Kesimpulan sistem penyediaan air baku untuk air
Dari hasil analisis diperoleh bersih dan kepada pengurusnya diberi
kesimpulan sebagai berikut: pelatihan manajemen dan teknik
operasi dan pemeliharaan instalasi.

DAFTAR PUSTAKA

Radianta Triatmadja 2008. Sistem Penyediaan Air Minum Perpipaan, DRAFT,


Yogyakarta. Bab 1(1-12), Bab 2 (11-19), Bab 3(37-40), Bab 4(1-28)

Siringgoringgo Hotniar dan Rachmat NursamsI. Pengantar Statistika, Seri Diktat Kuliah:
Penerbit Gunadama, hal. 101-116.

Tanudjaja, L. 2011. Rekayasa Lingkungan Bagian – I, Materi Kuliah, Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik Unsrat, Manado, hal. 3-4.

Tanudjaja, L. Rekayasa Lingkungan, Materi Kuliah, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Unsrat, Manado, hal.1-106.

39
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.1 Februari 2017 (31-40) ISSN: 2337-6732

Tanudjaja, L. 2011. Rekayasa Lingkungan, Buku – III , Materi Kuliah, Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik Unsrat, Manado, hal. 1-18.

Umboh Dianty, 2016, Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih di Desa Ranolambot
Kecamatan Kawangkoan Barat Kabupaten Minahasa, skripsi, Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik Unsrat, Manado, hal. 8-10, 14-16, L1-L17.

Yainahu Rizki, 2016, Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih di Maen Kecamatan
Likikupang Timur Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara, skripsi,
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Unsrat, Manado hal 1-3

Depertemen Pekerjaan Umum, 2006. Petunjuk Praktis Perencanaan Pembangunan Sistem


Penyediaan Air Bersih Pedesaan, Modul: 1, Direktorat Jendral Cipta Karya, hal
9-11.

, Model, Ukuran, Konstruksi dan Pemeliharaan Sistem jaringan Air Minum dengan
Sistem Perpipaan di Daerah Pedesaan, Modul Edisi 2008, Action Contre La
Faim, hal. 7, 24.

40

Anda mungkin juga menyukai