Inti flavan
• A = polyketide biosynthesis
• B = phenylalanin
Terdistribusi luas dalam tumbuhan → daun, buah,
kulit batang, atau batang.
Secara umum tanin digolongkan menjadi 2 (dua)
golongan, yaitu :
Tanin terkondensasi
Tanin terhidrolisis
Tanin lain-lain/Pseudotannin
Tanin terkondensasi
• Merupakan kondensasi dari flavanol (flavan-3-
ol).
• Tanin terkondensasi (proantosianidin)terbagi
menjadi dua bentuk :
1. Dalam bentuk cis disebut (-)-epicatechin
2. Dalam bentuk trans disebut (+)-catechin.
Tannin terkondensasi disebut juga sebagai proanthocyanidin.
Polimerisasi yang terdiri dari 1 – 5 unit disebut Oligomeric
Proanthocyanidin Complexes (OPC) sedangkan > 5 disebut tannin. Tannin
terkondensasi merupakan polimer dari flavan 3 ol dan ikatan antara
flavan 3 ol bisa seluruhnya adalah (C4-C6) atau (C4-C8) saja atau
campuran diantara keduanya. Untuk penyusun setiap unit monomer ada
yang dalam bentuk cis untuk namanya ditambah dengan epi sedangkan
dalam bentuk trans namanya tanpa tambahan epi
OH
OH
OH
OH
HO O
HO O
OH
OH
OH Epicatechin OH Catechin
Tanin terkondensasi...
Dalam bentuk polimer, ada yang disebut ekstender dan terminal.
Ekstender berada di posisi atas dan yang mengalami
perpanjangan.
Terminal berada di posisi bawah, sebagai penutup, dan berjumlah
1 buah.
cis trans B1
cis cis B2
trans trans B3
trans cis B4
Ada beberapa tipe polimerisasi dari tannin
terkondensasi sebagaimana tersebut dibawah ini :
B1 = Epicatechin(4ß-8)-Catechin B2 = Epicatechin(4ß-8)-Epicatechin
B3 = Catechin (4 α-8)-Catechin B4 = Catechin (4α-8) Epicatechin
Contoh tanin terkondensasi
[Epicatechin-(4 β→ 8)]5-epicatechin Kandelin A-1 ditemukan di kulit pohon
Cinnamtannin pada kulit kayu dari Kandelia kendel
Cinnamomum cassia (Lauraceae) (Rhizophoraceae), untuk penyamak kulit.
Cinchonain-1a-(4β → 8)-catechin
Hamamelis virginiana
Contoh Elagitanin
Coriariin A
Terdapat pada petal bunga dari Rosa rugosa dan Filipendula ulmaria
(Rosaceae)
yang mempunyai aktivitas antitumor.
Elagitanin
HO
OH
HO
shikimic acid
Lanjutan . . .
Sedangkan asamnya dapat berupa :
Asam pelulat
Oenothein B. This macrocyclic dimer was isolated
from Oenothera erythrosepara. is one of the most
active compounds showing host-mediated antitumor
activity among the ellagitannin oligomers
Oenothera erythrosepara/ Evening primrose
oil for diabetic neurophathy, premenstrual
syndrome, atopic dermatitis, rheumatoid
arthritis , schizophrenia, ulcerative colitis
Ellagitannin oligomers.
Monochaetum multiflorum,
Pentameric ellagitannins
melastoflorins A, were isolated
from Monochaetum multiflorum, a
melastomataceous plants. The
host-mediated anti-tumor
activities of the higher oligomers
were rather less potent than
those of several dimers
Tannin terkondensasi pada tanaman Gingko
biloba yang telah bereaksi dengan
Phloroglucinol
Daun, bunga, buah :
Crataegus monogyna/
Hawthorn
Fragaria vesca / Strawberry
: mengandung tannin
Penduculagin
Penduculagin
pada kulit, biji
Vitis vinivera
Cuphiin D1 dari tanaman
Cuphea hyssopifolia
Pada Daun Eugenia uniflora/
Dewandaru
Aesculus
hyppocastanum
Eryodictyol
Psidium guajava
Tallimagrandin II
* Buah
Pomegranates
Punicalagin
2,3-(S)-hexahydroxydiphenoyl-
4,6-(S,S)-gallagyl-D-glucose
(Antioxidant, antimalarial and antimicrobial activities of
tannin-rich fractions, ellagitannins and phenolic acids
from Punica granatum L. Reddy Muntha K., Gupta Sashi
K., Jacob Melissa R., Khan Shabana I. and Ferreira
Daneel, Planta medica, 2007, vol. 73, no5, pp. 461-467)
* Biji
Areca catechu
(Araucariaceae)
Kola
* Kulit Kayu
Oak (Quercus suber)
(pubs.acs.org/doi/abs/10.1021/jf020808y)
Tallimagrandin II
Vaccinium myrtillus /
Bilberry
Agrimonia eupatoria – Rosaceae
mengandung tannin B1, B2, B3,
B6, B7, C1, C2
SIFAT FISIKA KIMIA TANNIN
Tanin Terkondensasi
Polaritas : Polar.
Kelarutan : Larut dalam air, basa encer, alkohol, gliserol dan aseton,
mengendap dengan penambahan logam berat, alkaloid,
glikosida, dan gelatin.
Pengaruh asam dan basa : Tidak terhidrolisis dalam suasana asam
atau basa.
Tanin Terhidrolisa
Bentuk kristalnya amorf, higroskopik, berwarna coklat kekuningan.
Polaritas : Polar.
Kelarutan : Larut dalam air (terutama dalam air panas) untuk
membentuk koloidal yang lebih baik daripada bentuk
terlarut, basa encer, alkohol, gliserol, dan aseton,
mengendap dengan penambahan logam berat,
alkaloid,glikosida, dan gelatin. Tanin terhidrolisa larut dalam
pelarut organik, tetapi tidak larut dalam pelarut non-organik.
Pengaruh asam dan basah :Terhidrolisis dalam asam lemah atau basa
lemah menghasilkan karbohidrat dan asam fenol. Pada
kondisi yang sama, proanthocyanidins (tanin terkodensasi)
tidak terhidrolisa. Tanin terhidrolisa juga terhidrolisa dengan air panas dan
enzim.
Selain itu Tanin juga digunakan sebagai
Anti Tumor:
Casuarinin
Camelia sinensis
Prodelphinidin dimmer
Procyanidin dimer
Tanin terkondensasi
Contoh : Procyanidin B4 untuk obat kumur, luka,ulcers, dan sakit perut pada
anak-anak
Anti Hepatotoksik
Casuarictin
Ondrejovic, Miroslav; Benkovicová, Hana and Silhár, Stanislav, 2009, Optimization of Rosmarinic Acid Extraction
from Lemon Balm (Melissa officinalis) , Nova Biotechnologica 9-2 , p. 175 - 181
BIOSINTESIS TANIN
Ekstraksi sampel
Tanin diekstraksi dengan pelarut organik yang larut air.
• 70% aseton dan 30% air, 80: 20, 90: 10
• Aseton menghalangi/mencegah interaksi antara tanin-protein.
• Dalam berbagai tanaman, ada sebuah fraksi yang besar (biasanya > 50%)
dari tanin yang tidak dapat diekstrak (insoluble tannins)
• Fraksi yang tidak terekstraksi ini tidak bisa di abaikan karena masih
memiliki nutrisi yang berguna.
Kemurnian sampel dan isolasi
Bahan diektraksi dalam aseton 80 % atau aseton 90%
Tanin 0,4%
+ 2x vol.asam asetat 10 %
& 1x vol Pb asetat 10 %
5 menit
Tannin
Larutan vanilin 1 %
Warna merah
- Leucoanthocyanidin
(flavan-3,4-diols & flavan-4-ols)
- Proanthocyanidin
- 3-deoxy proanthocyanidin
Anthocyanidin
(merah)
Identifikasi tanin terhidrolisis.
Dengan pereaksi KIO3.
Galotanin
Dimetanolisis
Dengan metanol anhidrous& H2SO4 18 M, 85°C, 20jam
(+) KIO3
Merah
Dengan pereaksi Rhodanin.
Galotanin
Dihidrolisis
dlm H2SO4 2N, 100°C,
26jam
Dlm H2SO4 2N, 100°C,
26jam
(+)
Rhodanin
Identifikasi Elagitanin
Elagitanin
Dihidrolisis
Dlm H2SO4 2N, 100°C,
10jam
As. elagat
(+)
NaNO2
Merah karmin
HPLC AND MASS SPECTROSCOPIC CHARATERIZATION OF MANGO
(Mangifera indica L.) GALLOTANNINS FOLLOWING ENZYMATIC
HYDROLYSIS
Kimberly Ann Krenek
Texas A&M University
April 2009