35. Penggunaan APD merupakan salah satu yang dapat dilaukan perawat
dalam meminimalisirkan...
A. Risiko/hazard pada pengkajian.
B. Risiko/hazard pada diagnose
C. Risiko/hazard pada intervensi
D. Risiko/hazard pada imlementasi
E. Risiko/hazard pada evaluasi
36. Salah satu risiko/hazard yang dapat terjadi pada saat melakukan
implementasi asuhan kepewatan adalah..
A. Batasi akses ke tempat isolasi
B. Menggunkana APD
C. SOP memasang APD, jangan sampai sedikitpun bagian tubuh yang
tidak tertutup dengan APD
D. Membatasi sentuhan langsung dengan pasien
E. Infeksi akibat kondisi lingkungan pasien.
37. Dokumen yang tertulis yang telah dilaksanakan tidak ada dokumentasinya
meruapkan risiko/hazard pada saat..
A. Pengkajian asuhan keperawatan
B. Melakukan diagnose asuhan keperawatan
C. Melakukan intervensi asuhan keperawatan
D. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan.
E. Melakukan implementasi asuhan keperawatan
39. Peran/tugas dari helm putih pada penerepan sistem kode merah (code red)
unit ruangan di setiap RS adalah sebagai :
A. Pemadam Api
B. Evakuasi Dokumen.
C. Evakuasi Alat-alat Kesehatan
D. Evakuasi Pasien
E. Pemutus Instalasi Listrik
40. Beriku ini yang merupakan 8 fokus area MFK (Manajemen Fasilitas
Kesehatan) di rumah sakit adalah ....
A. Peralatan medis, ruang bersalin, rawat inap
B. Pendidikan staf, IGD, dokter
C. Iklim kerja, peralatan medis, bangunan
D. Sistem utilisasi, peralatan medis, bahan berbahaya.
E. Gedung, pasien, keluarga
41. Salah satu teknik dari pengendalian risiko dalam keselamatan pasien yaitu
berupa pengendalian bahaya dengan mengganti alat, bahan, system atau
prosedur yang berbahaya dengan yang lebih aman atau lebih rendah
bahayanya adalah….
A. Eliminasi
B. Substitusi.
C. Pengendalian teknik
D. Pengendalian APD
E. Patient Safety
42. Standar keselamatan pasien yang dimana harus ada dokter yang
bertanggung jawab mengenai pembuatan rencana dan penjelasan
pelayanan yaitu termasuk ke dalam…
A. Mendidk pasien dan keluarga
B. Kewajiban pasien
C. Hak pasien.
D. Tanggung jawab pasien
E. Kenyamanan pasien
43. Salah satu teknik dari pengendalian risiko dalam keselamatan pasien
berupa pengendalian dengan menghilangkan sumber bahaya adalah….
A. Substitusi
B. Patient safety
C. Pengendalian teknis
D. Eliminasi.
E. Pengendalian administrative
44. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh perawat untuk
meminimalisirkan resiko/hazard yang akan terjadi adalah…
A. Menggunakan APD dengan benar, efektif, dan efisien
B. Tidak membatasi akses ke tempat isolasi
C. Mencuci tangan hanya setelah melakukan Tindakan
D. Tidak membatasi setuhan langsung ke pasien
E. Tidak melakukan pemeriksaan rutin pada perawat / pekerja
45. Sumber bahaya biasanya berasal dari peralatan atau sarana teknis yang ada
di lingkungan kerja. Karena itu, pengendalian bahaya dapat dilakukan
melalui perbaikan pada desain, penambahan peralatan, dan pemasangan
peralatan pengamanan disebut dengan…
A. Pengendalian administrative
B. Teknik eliminasi
C. Pengendalian teknis
D. Pengendalian substitusi
E. Pengendalian sublimasi
46. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien ialah
A. Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi
antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan
tentang keselamatan pasien.
B. Pimpinan hanya mengkaji sebanyak satu kali dan meningkatkan
kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
C. Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif tanpa
mengidentifikasi risiko keselamatan pasien dan program menekan atau
mengurangi insiden.
D. Pemimpin hanya mengevalusi hasil dari program peaktif.
E. Pemimpin menyerahkan seluruh tanggung jawab pada unit dan
individu
47. Dalam peran manajemen risiko salah satu yang terdapat didalamnya yaitu
penilaian risiko. Salah satu yang termasuk dalam tingkat uraian contoh
risiko yaitu ?
50. Proses evaluasii emerupakan cerminan dari hasil keja yang telah
dilakukan. Risiko yang sering terjadii pada tahap evaluasi yaitu ?
62. Kejadian yang berpotensi menyebabkan kerugian atau bahaya, akan tetapi
karena faktor keberuntungan hal tersebut tidak terjadi disebut ...
a. Kejadian Sentinel
b. Kejadian Nyaris Cedera.
c. Kejadian Tidak Cedera
d. Kondisi Potensial Cedera
e. Kejadian Luar Biasa
63. Salah tempat, salah prosedur, dan salah pasien bedah, pada klasifikasi
adverese event merupakan bagian dari ...
a. Kejadian Sentinel.
b. Kejadian Nyaris Cedera
c. Kejadian Tidak Cedera
d. Kondisi Potensial Cedera
e. Kejadian Luar Biasa
64. Sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera merupakan klasifikasi
kejadian tidak diinginkan yang disebut ...
a. Kejadian Sentinel
b. Kejadian Nyaris Cedera
c. Kejadian Tidak Cedera.
d. Kondisi Potensial Cedera
e. Kejadian Luar Biasa
65. Penilaian Risiko/ Assessment Risk adalah…
a. Kegiatan penemuan dan anlisis sistematis atas kerugian yang dihadapi
oleh badan usaha
b. Kegiatan analisa suatu risiko dengan cara menentukan besarnya
kemungkinan dan tingkat keparahan dari akibat risiko
c. Penilaian suatu risiko dengan cara membandingkannya terhadap
tingkat risiko yang telah ditetapkan.
d. Penerapan sistematis dari kebijakan manajemen, prosedur dan aktivitas
dalam kegiatan identifikasi bahaya
e. Menentukan konteks dan melakukan identifikasi risiko
66. Banyak teknik identifikasi yang dapat dipilih sebagai paling efektif di
organisasi untuk penyelidikan informasi yang diburuhkan dalam proses
tertentu. Teknik-teknik tersebut salah satunya meliputi…
a. Suvei keselamatan kerja.
b. Insiden
c. Pelestarian lingkungan
d. Kecelakaan
e. Laporan kecelakaan yang terjadi
67. Tahapan yang perlu dilakukan dalam menerapkan manajemen risiko K3
adalah…
a. Menemukan konteks
b. Melakukan identifikasi risiko
c. Penilaian risiko
d. Pengendalian risiko
e. Komunikasi dan konsultasi dokter.
68. Pada salah satu proses manajemen risiko ini dimana didefinisikan proses
menilai (assessment) impak dan kemungkinan dari risiko yang sudah
diidentifikasi. Proses ini dilakukan dengan menyusun risiko berdasarkan
efeknya dalam tujuan proyek. Merupakan proses manajemen risiko…
a. Perencanaan manajemen risiko
b. Identifikasi risiko
c. Analisis risiko kulitatif.
d. Analisis risiko kuantitatif
e. Perencanaan respon risiko
69. Suatu perkumpulan dari beberapa orang yang membentuk suatu kelompok
disebut….
a. Tim
b. Ketua tim
c. Organisasi
d. Individu
e. Tim work
70. Interaksi atau hubungan dari dua atau lebih profesional kesehatan yang
bekerja saling bergantung untuk memberikan perawatan untuk pasien
disebut…
a. Tim
b. Kerja tim (team work)
c. Kerja individu
d. Kerja mandiri
e. Kerja perseorangan
71. Hubungan kerja yang memiliki tanggung jawab bersama dengan penyedia
layanan kesehatan lain dalam pemberian (penyediaan) asuhan pasien
disebut…
a. Tim
b. Kerja tim
c. Kerja tim kesehatan
d. Kerja tim perawat
e. Kerja tim dokter
72. Kolaborasi tim kesehatan terdiri dari….
a. Perawat saja
b. Perawat dan bidan
c. Perawat dan doker
d. Perawat dan ahli gizi
e. Dokter, perawat, psikiater, ahli gizi, farmasi, pendidik di bidang
kesehatan, dan pekerja sosial
73. Elemen penting dalam kolaborasi tim kesehatan yaitu
a. Keterampilan komunikasi yang efektif
b. Saling menghargai
c. Rasa percaya
d. Proses pembuatan keputusan
e. a,b,c,dan d benar
74. Jenis-jenis kelaborasi tim yaitu…
a. Fully integrated major dan Partially integrated major
b. Partially integrated major dan Join program office
c. Join partnership with affiliated programming dan Join program office
d. Join partnership with affiliated programming dan Join partnership for
issue advocacy
e. Fully integrated major, Partially integrated major, Join program
office, Join partnership with affiliated, Join partnership for issue
advocacy
75. Bentuk kolaborasi yang setiap bagian dari tim memiliki tanggung jawab
dan kontribusi yang sama untuk tujuan yang sama merupakan…
a. Fully integrated major
b. Partially integrated major
c. Join program office
d. Join partnership with affiliated programming
e. Join partnership for issue advocacy
76. Bentuk kolaborasi yang memiliki misi jangka panjang tapi dengan tujuan
jangka pendek, namun tidak harus membentuk tim yang baru meruakan….
a. Fully integrated major
b. Partially integrated major
c. Join program office
d. Join partnership with affiliated programming
e. Join partnership for issue advocacy
77. Teknologi informasi dapat berperan dalam mencegah kejadian medical
error melalui suatu mekanisme yaitu…
a. Pencegahan adverse event
b. Memberikan respon cepat segera setelah terjadi adverse event
c. Melacak serta menyediakan umpan balik adverse event
d. Semua benar
e. Semua salah
78. Hasil penelitian klinis memerlukan waktu lama yaitu sekitar…
a. 17 tahun
b. 18 tahun
c. 19 tahun
d. 20 tahun
e. 21 tahun
79. Contoh dari evidence based practice adalah…
a. Nilai laboratorium abnormal
b. Kecendrungan vital sign
c. A dan B benar
d. A dan B salah
e. Semua salah
80. Pencegahan pengambilan obat dapat dilakukan dengan…
a. Pemberian nama pasien pada setiap obat
b. Penggunaan barcode reader pada kemasan obat
c. Pemberian identitas obat
d. Pemberian obat didokumentasikan secara tepat
e. Identitas obat diisi dengan lengkap
81. Umpan balik secara cepat jika terjadi kesalahan atau adverse event dapat
terjadi jika…
a. Sistem informasi klinik baik
b. Sistem informasi manajemen baik
c. Sistem informasi rumah sakit baik
d. Sistem informasi puskesmas baik
e. Komunikasi antar tenaga kesehatan baik
82. Pengolahan data pasien dapat dilakukan dengan cepat jika terdapat…
a. Teknologi informasi
b. Teknologi informasi manajemen
c. Teknologi komunikasi informasi
d. Teknologi sistem informasi
e. Teknologi database dan pemrograman
83. Mendeteksi pola-pola tertentu dan mencurigakan dari data klinis pasien
dapat menggunakan metode…
a. Data warehouse dan data mining
b. Data warehouse
c. Data mining
d. Database
e. Data gudang
84. Teknologi informasi yang sudah digunakan dalam patient safety, yaitu…
a. HFE
b. CIS
c. Human Factors Engineering
d. Computerized Information System
e. Semua benar
85. Human factors engineering digunakan pada…
a. Ruang perawatan geriatri
b. Ruang perawatan pediatri
c. IGD
d. Ruang perawatan ibu nifas
e. ICCU
86. Penilaian hasil evauasi bahaya kerja merupakan hasil rangkuman
peninjauan semua faktor yang mengakibatkan bahaya kerja pada manusia
dengan mempertimbangan criteria risiko masing-masing bahaya kerja,
dapat ditetapkan prioritas risiko bahaya kerja risiko ringan, risiko sedang,
dan risiko berat. Yang termasuk dalam prioritas bahaya kerja risiko ringan
yaitu…….
a. sangat mungkin terjadi dan akan berakibat sangat buruk, maka harus
dilaksanakan penganggulangan sesegara mungkin
b. kejadian atau kondisi yang dapat membawa kerugian yang tidak
disengaja dan tidak diharapkan pada orang, property atau organisasi
c. Kemungkinannya kecil untuk terjadi serta akibat yang ditimbulkannya
ringan maka bahaya kerja ini dapat diabaikan.
d. kejadian yang tidak pasti atau sekelompok kejadian yang bila itu
terjadi akan memberikan efek negative kepada layanan pasien
e. kemungkinannya kecil untuk terjadi akan tetapi akibat yang
ditimbulkannya cukp berat, atau sebaliknya, maka perlu pelaksanaan
manajemen risiko khusus
87. Evaluasi risiko dilakukan sebagai tindak lanjut dari proses analisis risiko
untuk memutuskan tindakan selanjutnya. Tindak lanjut dapat berupa…..
a. Apakah risiko yang ada memerlukan pengendalian
b. Tindakan apa saja yang harus dilakukan
c. Prioritas risiko yang akan dikendalikan
d. Nilai risiko yang diperoleh dari hasil analisis dibandingkan dengan
kriteria yang ditetapkan tentang batasan risiko yang bisaditolerir dan
tidak
e. Untuk mengetahui level dan prioritas bahaya dan risiko di tempat
kerja.
88. Tujuan evaluasi bahaya dan risiko, yaitu……
a. Apakah risiko yang ada memerlukan pengendalian
b. Tindakan apa saja yang harus dilakukan
c. Prioritas risiko yang akan dikendalikan
d. Mengetahui tindakan pengendalian/program K3 yang diperlukan.
e. Nilai risiko yang diperoleh dari hasil analisis dibandingkan dengan
kriteria yang ditetapkan tentang batasan risiko yang bisaditolerir dan
tidak
89. Pengertian evaluasi bahaya kerja adalah…….
a. sesuatu yang berpeluang untuk terjadinya kematian, kerusakkan, atau
sakit yang dihasilkan karena bahaya
b. Suatu proses yang dilaksanakan untuk dapat menetapkan seberapa
besar risiko bahaya kerja yang ditemukan di tempat kerja.
Pengukuran objektif dosis bahaya kerja yang diterima oleh pekerja
merupakan komponan penting pada manajemen evaluasi bahaya
kerja.
c. beratnya risiko dan besarnya kemungkinan bahaya kerja yang mungkin
terjadi
d. kemungkinan bahaya terhadap kesehatan di tempat kerja
e. mengidentifikasi tindakan pencegaha yang perlu dilakukan
90. Metode implementasi keperawatan, kecuali…….
a. Membantu dalam aktifitas kehidupan sehari-sehari
b. Memberikan asuhan keperawatan langsung
c. Evaluasi Bahaya dan Risiko
d. Kompensasi untuk reaksi yang merugikan
e. Mencapai tujuan perawatan
91. Dalam melakukan evaluasi terhadap bahaya dan risiko diperlukan kriteria
untuk menentukan prioritas tingkat risiko yang bisa di terima (tolerable
risk). Tolerable risk yaitu :
a. suatu proses yang dilaksanakan untuk dapat menetapkan seberapa
besar risiko bahaya kerja yang ditemukan di tempat kerja
b. kejadian atau kondisi yang dapat membawa kerugian yang tidak
disengaja dan tidak diharapkan pada orang, property atau organisasi
c. salah satu kriteria yang umum digunakan dalam mengevaluasi bahaya
dan risiko.
d. kejadian yang tidak pasti atau sekelompok kejadian yang bila itu
terjadi akan memberikan efek negative kepada layanan pasien
e. merupakan hasil rangkuman peninjauan semua faktor yang
mengakibatkan bahaya kerja pada manusia
92. Dibawah ini merupakan definisi penilaian hasil evauasi bahaya kerja, yaitu
:
a. suatu proses yang dilaksanakan untuk dapat menetapkan seberapa
besar risiko bahaya kerja yang ditemukan di tempat kerja
b. kejadian atau kondisi yang dapat membawa kerugian yang tidak
disengaja dan tidak diharapkan pada orang, property atau organisasi
c. salah satu kriteria yang umum digunakan dalam mengevaluasi bahaya
dan risiko.
d. kejadian yang tidak pasti atau sekelompok kejadian yang bila itu
terjadi akan memberikan efek negative kepada layanan pasien
e. Merupakan hasil rangkuman peninjauan semua faktor yang
mengakibatkan bahaya kerja pada manusia.
93. Upaya pencegahan kecelakaan kerja secara umum meliputi beberapa hal
diantaranya ; upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui pengendalian
bahaya di tempat kerja, upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui
pembinaan dan pengawasan, upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui
system manajemen, dan beberapa upaya pencegahan lainnya. Berikut
upaya pencegahan kecelakaan kerja lainnya, yaitu..........
a. Pelayanan kesehatan kerja diselenggarakan secara paripurna, terdiri
dari pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang
dilaksanakan dalam suatu sistem yang terpadu.
b. pemantauan dan pengendalian kondisi tidak aman di tempat kerja
c. pemeriksaan berkala pada pekerja
d. pelatihan dan pendidikan, konseling dan konsultasipengembangan
sumber daya atau teknologi terhadap tenaga kerja tentang penerapan
K3
e. pemantauan prosedur dan aturan K3, penyedian sarana dan prasarana
K3 dan pendukungnya, penghargaan dan sanksi terhadap penerapan
K3 di tempat kerja
94. Upaya mencegah dan Meminimalkan Resiko dan Hazard pada Perawat
dalam Tahap Pengkajian Berdasarkan Kasus Penyakit Akibat Kerja,
kecuali…….
a. Menggunakan APD dengan benar
b. Memodifikasi lingkungan yang nyaman.
c. Petugas tidak boleh menyentuh wajahnya sendiri
d. Membatasi sentuhan langsung ke pasien
e. Lakukan pemeriksaan berkala pada pekerja
95. Tertusuk, terpotong, terjepit, tergores, terbentur merupakan contoh
dampak yang ditimbulkan oleh hazard...
a. Mechanical Hazard.
b. Electrical Hazard
c. Chemical Hazard
d. Hazard fisik
e. Hazard biologis
96. Dibawah ini yang bukan merupakan upaya mencegah hazard dan risiko
implementasi keperawatan adalah….
a. Membantu dalam aktifitas sehari-hari
b. Konseling
c. Memberikan asuhan keperawatan langsung
d. Memberikan asuhan yang efektif.
e. Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan klien
untuk prosedur
97. Berikut merupakan jenis-jenis hazard menurut Ramli (2010), kecuali….
a. Hazard listrik
b. Hazard psikososial
c. Hazard biologis
d. Hazard fisik
e. Hazard financial.
98. Seorang perawat diketahui positf difteri pasca menangani pasien yang
menderita penyakit yang sama. Upaya apakah yang bisa dilakukan oleh
pihak RS untuk mencegah kasus tersebut terjadi...
a. Perawat mematuhi Standar Operational Prosedur yang sudah ada RS
b. Perawat mencuci tangan setelah melakukan tindakan ke pasien
c. Menyediakan APD yang lengkap sepeti masker, handscoon, dan scout.
d. Menggunakan alat kesehatan dalam keadaan steril
e. Perawat selalu mempertahankan teknik aseptic
99. Seorang perawat tertular penyakit difteri dari pasien pasca menangani dan
melakukan tindakan awal pada pasien positif difteri. Kasus tersebut
termasuk hazard...
a. Hazard fisik
b. Hazard kimia
c. Hazard biologis.
d. Hazard ergonomic
e. Hazard mekanis
100. Di bawah ini yang termasuk upaya mencegah Hazard dan Risiko
Implementasi Keperawatan, kecuali…
a. Membantu dalam aktifitas sehari-hari
b. Konseling
c. Melakukan tindakan tidak mengikuti SOP yang berlaku.
d. Memberikan asuhan keperawatan langsung
e. Kompensasi untuk reaksi yang merugikan