Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fadhlur Rahman Zuhri

NIM : 05011281924063
Kelas : Agribisnis B Indralaya
Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Pertanian

EKONOMI PERTANIAN

Ilmu Ekonomi Pertanian merupakan cabang ilmu yang relatif baru. Ilmu ekonomi
pertanian dicetuskan untuk pertama kalinya pada awal abad ke-20, tepatnya setelah terjadi
depresi pertanian di Amerika pada tahun 1890, Di Amerika Serikat sendiri mata kuliah Rural
Economics mula – mula diajarkan di Universitas Ohio pada tahun 1892, menyusul kemudian
Universitas Cornell yang memberikan mata kuliah Economics of Agriculture pada tahun 1901
dan Farm Management pada tahun 1903. Di Eropa ekonomin pertanian dikenal sebagai cabang
dari ilmu pertanian. Penggubah ilmu ekonomi pertanian di Eropa adalah Von Der Goltz yang
menuliskan buku Handbuch der Landwirtshaftlichen Bertriebslehre pada tahun 1885.

Di Indonesia mata kuliah ekonomi pertanian pada awalnya diberikan pada fakultas –
fakultas pertanian dengan tradisi pengajaran Eropa oleh para Guru Besar Ilmu Pertanian antara
lain Prof. Iso Reksohadiprojo dan Prof. Ir Teko Sumodiwirjo. Perhimpunan Ekonomi Pertanian
Indonesia (Perhepi) yang dibentuk pada bulan Februari 1969 di Ciawi, bogor semakin
mengukuhkan posisi ilmu ekonomi pertanian di Indonesia dan diperkuat oleh Repelita pada
masa orde baru yang mengukuhkan sektor ekonomi dan pertanian sebagai target utama
pembangunan negara.

Ekonomi Pertanian adalah bagian ilmu ekonomi umum yang mempelajari fenomena –
fenomena serta persoalan – persoalan yang berhubungan dengan pertanian baik mikro maupun
makro. Ilmu ekonomi pertanian bersumber pada dua jenis ilmu : Ilmu Pertanian atau usaha tani
dan Ilmu Ekonomi. Maka makna konseptual ilmu ekonomi pertanian adalah bahwa ekonomi
pertanian merupakan aplikasi prinsip – prinsip ilmu ekonomi di bidang pertanian.

Dengan sekedar gambaran sejarah ini dapatlah difahami bahwa ilmu ekonomi pertanian
di Indonesia berkembang dari dua segi pandangan. merupakan salah satu bagian atau cabang
ilmu pertanian, yaitu bagian aspek-aspek sosial-ekonimi dari persoalan-persoalan yang
dipelajari oleh ilmu pertanian. Ilmu ekonomi pertanian, yang dekian mula-mula dipelajari oleh
dan diberikan pada mahasiswa-mahasiswa Fakultas-fakultas Pertanian. Banyak dari calon-
calon Insinyur Pertanian mengambil jurusan ini dengan harapan kemudian hari memangku
jabatan yang menyangkut pemecahan persoalan-persoalan sosial ekonomi pertanian. Bagian ini
kemudain bercabang menjadi dua yaitu yang pertama disebut ilmu ekonomi pertanain (dengan
cabang-cabangnya tataniaga, ekonomi produksi pertanian dan lain-lain) dan yang kedua adalah
ilmu sosiologi pedesaan. Para mahasiswa pertanian yang selalu harus bekerja praktek dan
praktikum selama lebih kurang enam bulan di desa-desa, hidup dan bergaul dengan petani
mempelajari masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari oleh petani baik dalam produksi
maupun dalam pemasaranya. Aspek sosial ekonomi perilaku petani menjadi pusat perhatian
para mahasiswa pertanian ini.

Ekonomi pertanian akan harus mencakup analisis ekonomi dari proses (teknis)
produksi dan hubungan-hubungan sosial dalam produksi pertanian, hubungan-hubungan antara
faktor-faktor produksi, antara faktor dan hasil produksi dan antara hasil beberapa hasil
produksi dalam suatu proses produksi (Ekonomi Pertanian Makro). Teatpi di samping itu,
ekonom pertanian harus dapat membawa mahasiswa ke arah kemampuan menganalisis,
menginterprestasi dan menghubungkan persoalan-persoalan ekonomi makro, misalnya
persoalan pendapatan nasional, konsumsi, investasi, lapangan kerja dan pembagunan ekonomi.
Karena perekonomian di Indonesia masih akan merupakan perekonomian agraris dalam
beberapa puluh tahun yang akan datang, maka ilmu ekonomi pertanian akan memberikan
kepada para mahasiswa suatu alat analisa untuk dapat lebih mengerti dan lebih mendalami
persoalan-persoalan yang dihadapi dalam pembangunan ekonomi Indonesia pada umumnya.
Ilmu ekonomi pertanian mempunyai hubungan yang sangat erat dengan ilmu sosiologi,
antropologi, psikologi, hukum, politik, dan geografi. Walaupun faktor-faktor sosiologi, tradisi,
modal dan faktor-faktor lainya tetap memegang peranan penting dalam perilaku manusia di
dalam persoalan-persoalan pertanian, namun ekonomi pertanian terutama berusaha
mempelajari aspek-aspek ekonominya saja. Itulah sebabnya ilmu ekonomi umum (teori
ekonomi) merupakan salah satu alatnya yang utama. Di dalam analisi-analisinya, ekonomi
pertanian memerlukan bantuan ilmu statistika, ilmu metematika dan ilmu logika, terutama
dalam menganalisa dan menginterprestasikan data kuartatif.

Anda mungkin juga menyukai