Makalah Perencanaan Geometrik Jalan
Makalah Perencanaan Geometrik Jalan
SIMPANG SEBIDANG
NIM : 1822201014
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Perencanaan
Geometrik Jalan Raya, dengan judul makalah Simpang Sebidang.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar - besarnya.
Peyusun
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Persimpangan jalan adalah simpul pada jaringan jalan dimana ruas jalan
bertemu dan lintasan arus kendaraan berpotongan. Lalu lintas pada masing-
masing kaki persimpangan menggunakan ruang jalan pada persimpangan secara
bersama-sama dengan lalu lintas lainnya. Olehnya itu persimpangan merupakan
faktor yang paling penting dalam menentukan kapasitas dan waktu perjalanan
pada suatu jaringan jalan khususnya di daerah - daerah perkotaan.
Volume lalu lintas merupakan jumlah kendaraan yang melintasi satu titik
pengamatan dari suatu segmen jalan dalam satu satuan waktu (hari,jam,menit).
Jumlah kendaraan dinyatakan dalam satuan mobil penumpang (smp). Satuan
volume lalu lintas yang umum dipergunakan sehubungan dengan penentuan
jumlah dan lebar lajur adalah :
Dimana :
Marka jalan adalah suatu tanda yang berupa garis, simbol, angka, hurup
atau tanda-tanda lainnya yang digambarkan. Marka jalan berfungsi sebagai
penuntun / pengarah pengemudi selama per jalanan.
· Marka garis;
· Marka huruf;
· Marka simbol;
Pemakaian warna marka jalan selain warna putih harus sesuai petunjuk/
ijin Pembina Jalan. Adapun bagian dari marka jalan adalah sebagai berikut :
Zebra cross selalu dibuat bersama-sama Garis Stop dengan daerah
penempatan terutama pada
Terutama dipakai pada pertemuan jalan dengan tanda gambar adalah tanda pana
h yang terdiri dari Panah Awal dan Panah Akhir.
Rambu lalu lintas adalah salah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk
tertentu yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di
antaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah
dan petunjuk bagi pemakai jalan. Agar rambu dapat terlihat baik siang ataupun
malam atau pada waktu hujan maka bahan harus terbuat dari material yang
reflektif (memantulkan cahaya).
4. Rambu Penyebrangan
2.6. Alinemen
Secara umum dapat dikatakan bahwa alinemen horizontal untuk jalan
menerus harus tetap bila melewati persimpangan. Lengkung yang tajam atau
perubahan alinemen di dalam persimpangan baiknya dihindari. Jari – jari
lengkung dan alinemen vertikal pada suatu persimpangan sebaiknya sama
dengan bagian ruas jalan. Alinemen vertikal sebaiknya 2,5%, sejauh mana
kondisi tepi jalan tersebut masih aman dan lancer bagi lalu – lintas. Disarankan
jarak minimum bagian yang datar sama dengan hasil perkalian banyaknya
kendaraan yang berhenti dikalikan dengan Headway dalam satu cycle time.
2.8. Lajur
Lajur merupakan bagian dari jalur yang memanjang, lebar lajur tergantung
kepada kecepatan rencana dan kendaraan rencana, terutama dalammelakukan
maneuver pergerakan membelok. Kebutuhan lajur membelok dan jumlah lajur
di persimpangan ditetapkan dengan mengacu pada MKJI. Pergeseran poros
lajur tambahan (jika diperlukan) harus dengan lengkung/taper yang tepat.
Kaki/Lengan persimpangan untuk lalu lintas menerus, lajur masuk dan lajur
keluar harus berada pada satu lintasan/poros garis lurus.
2.9. Kanal
Kanal adalah lajur khusus untuk belok kiri, lajur khusus belok kiri harus
dilengkapi pulau lalu lintas. Lebar kanal merupakan fungsi dari manuver
kendaraan rencana membelok. Selain itu kanal memiliki fungsi sebagai
pengarah dan pengontrol arus lalu lintas. Kanalisasi ini secara fisik dapat
berupa marka jalan atau kerb, pagar, ataupun pagar pengaman, dan patok
pengarah. Dan dalam perencanaanya perlu dipertimbangkan luas lahan yang
ada, jenis pengatur lalu lintas, kendaraan rencana, kecepatan rencana dan
volume lalu lintas. Karena factor – factor tersebut akan menentukan panjang
jari – jari kanal.
2.11.Budaran
Volume lalu lintas rencana yang digunkan dalam perencanaan bundaran
adalah volume lalu lintas seluruh kaki/lengan yang diperkiran akan memasuki
bundaran pada akhir umur rencana. Kendaraan rencana yang digunakan adalah
kendaraan dengan radius putar yang paing besar.
3.2. Saran
Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan krtik yang ingin disampaikan, silakan
sampaikan pada saya. Apabila ada terdapata kesalahan mohon dimaafkan dan
dapat memakluminya.