Askep PD Klien DGN Prolaps Tali Pusat
Askep PD Klien DGN Prolaps Tali Pusat
2. Etiologi
Letak Lintang
Letak sungsang terutama presentase bokong
Ketuban pecah dini
Plasenta previa
Prematuritas
Hidraamnion
3. Patofisiologi
Letak lintang, letak sungsangterutama presentase bokong, hidraamnion, KPD, dan
plasenta previa dapat menyebabkan prolaps tali pusat. Dimana tali pusat berada
dibagian terendah janin didalam jalan lahiratau berada diantarabagian yang
disiapkan untuk janin dan tulang pelvis ibu, sehingga tali pusat keluar dari uterus
mendahului bagian persentase pada setiap kontraksi.
Dengan demikian tali pusat akan kelihatan menonjol keluar dari vagina. Akibatnya
tali pusat terpapar udara dingin yang menimbulkan vasokonstriksi pembuluh darah
tali pusat yang dapat menyebabkan hipoksia pada janin.
4. Manifestasi Klinis
Tali pusat kelihatan menonjol keluar dari vagiana.
Tali pusat dapat dirasakan/ diraba dengan tangan didalam bagian yang lebih
sempit dari vagina.
Keadaan jalan lahir yang berbahaya mungkin terjadi sebagai mana tali pusat
ditekan antara bagian presentase dan tulang panggul.
Bradikardia janin ( DJJ <100x/menit)
Hipoksia Janin
5. Penatalaksanaan
Tali pusat berdenyut
1. Jika tali pusat berdenyut, berarti janin masih hidup.
2. Beri oksigen 4-6 liter/ menit melalui masker atau nasal kanul
3. Posisi ibu Trendelenberg
4. Diagnosis tahapan persalinan melalui pemeriksaan dalam segera.
5. Jika ibu pada persalinan kala I :
a) Dengan sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi (DTT) masukan tangan
kedalam vagina dan bagian terendah janin segera didorong ke atas,
sehingga tahanan pada tali pusat dapat dikurangi.
b) Tangan yanglain menahan bagian terendah di supra bubis dan evaluasi
keberhasilan reposisi.
c) Jika bagian terbawah janin sudah terpegang dengan kuat diatas rongga
panggul, keluarkan tangan dari vagina, letakan tangan tetap diatas
abdomen sampai dilakukan sesio cesarea.
d) Jika tersedia, berikan salbutamol 0,5 mg IV secara berlahan untuk
mengurangi kontraksi rahim.
e) Segera lakukan seksio cesarea.
6. Jika ibu pada persalinan kala II :
a) Pada persentasi kepala, lakukan persalinan segera dengan ekstraksi
vakum atau ekstraksi cunam/forseps.
b) Jika persentase bokong/sungsang lakukan ekstraksi bokong atau kaki,
dan gunakan forseps pipa panjang untuk melahirkan kepala yang
menyusul.
c) Jika letak lintang, siapkan segera seksio caesarea.
d) Siapkan segera resusitasi neonatus.
3 INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi :
Kolaborasi.
Diagnosis 3: Risiko cedera janin yang berhubungan dengan hipoksida janin dan
abnormalitas pelvis ibu
Kriteria hasil: Menunjukan denyut nadi dalam batas normal dengan variabilitas yang
baik,ibu berpartisipasi dalam intervensi untuk memperbaiki pola persalinan dan
\atau menurunkan faktor resiko yang teridentifikasi.
Intervensi :
1. Kaji DJJ secara manual atau elektronik ,prhatikan variabilitas perubahan periodik
dan frekuensi dasar .
2. Perhatikan tekanan uterus selama istirahat dan fase kontraksi melalui kateter
tekanan intrauterus bila tersedia.
R/: Tekanan istirahat lebih besar dari 30 mmHg atau tekanan kontraksi >50
mmHg menurunkan atau menggangu oksigenasi
4. Observasi terhadap prolaps tali pusat sama atau dapat dilihat bila pecah ketuban
khususnya pada janin presentasi bokong .
R/: Prolaps tali pusat lebih mungkin terjadi pada presentasi bokong karena bagian
presentasi tidak menonjol keluar juga tidak secara total memblok tulang seperti
pada presentasi verteks.
5. Perhatikan bau dan perubahan warna cairan aminion pada pecah ketubn
lama.Dapatkan kultur bila temuan obnormal.
R/ : Infeksi asendens dan spesis disertai dengan takikardi dapat tarjadi pada pada
pecah ketuban lama.
Kolaborasi
6. Perhatikan konfresi kontraksi uterus.Beri tahu dokter bila frekuensi 2 menit atau
kurang .
R/ : Mencegah atau mengatasi infeksi asendens dan akan melindungi janin juga.
10. Siapkan untuk kelahiran secara cesarea bila presentasi bokong terjadi,janin
gagal urunkemajuan persalinan berhenti.
Intervesi :
Oxorn, Harry. 1990. Patologi dan Fisiologi Persalinan. Jakarta : Yayasan Essentia
Medica