Anda di halaman 1dari 4

Analisis Kinerja Simpang Tak Bersinyal

1. Gambaran Umum
Berdasarkan MKJI 1997, persimpangan merupakan pertemuan dua jalan atau lebih yang
bersilangan. Secara umum simpang terdiri dari simpang bersinyal dan simpang tak bersinyal.
Persimpangan stagger yaitu persimpangan dimana satu kakinya bergeser atau persimpangan
tegak lurus yang salah satunya bergeser (tidak menerus bersilang). Jarak dari kedua kaki simpang
biasanya berkisar 30 m – 100 m dari as jalan. Simpang tiga ganda ( senjang ) dimana parameter
perencanaan harus memenuhi : - Jarak antar lengan persimpangan harus lebih kecil dari 40
meter. – Lintasan lalu lintas utama dilayani oleh jalur lurus.

Gambar Persimpangan 3 Ganda


2. Simpang Tak Bersinyal

a. Kapasitas ( C ) Kapasitas persimpangan secara menyeluruh dapat diperoleh dengan


menggunakan,
C = C0 x Fw x FM x Fcs x FRSU x FLT x FRT x FMI ( smp/jam).
Kapasitas dasar merupakan kapasitas persimpangan jalan total untuk suatu kondisi
tertentu yang telah ditentukan sebelumnya (kondisi dasar). Kapasitas dasar (smp/jam)
ditentukan oleh tipe simpang.

b. Derajat Kejenuhan (DS)


Derajat kejenuhan merupakan rasio lalu lintas terhadap kapasitas. Jika yang diukur adalah
kejenuhan suatu simpang maka derajat kejenuhan disini merupakan perbandingan dari
total arus lalu lintas (smp/jam) terhadap besarnya kapasitas pada suatu persimpangan
(smp/jam).
DS = Qtot /C

c. Tundaan Simpang (D)


Tundaan Simpang yaitu tundaan yang diakibatkan oleh simpang.
D = DG + DT1 (det/smp).
Menurut Hobbs (1995),
Konflik simpang dapat diklasifikasikan menjadi:
 Pemisahan (diverging) Gerakan kendaraan yang meninggalkan arus atau memisahkan
diri.
 Penggabungan (merging) Suatu gerakan yang dilakukan kendaraan untuk masuk atau
menggabung menuju arus prioritas. Pengemudi yang ingin melakukan gerakan
penggabungan menuju suatu arus prioritas dipaksa untuk memilih gerakan penggabung
yang tepat. 5
 Penyilangan (crossing) Suatu gerakan kendaraan yang saling memotong pada suatu
simpang. Gerakan menyilang tanpa kontrol (yaitu apabila tidak terdapat arus utama)
sangat berbahaya sebab kedua pengemudi harus memberikan keputusan yang
memberikan hak untuk lewat terlebih dahulu kepada satu diantara keduanya.
3. Metode Penelitian
a. Lokasi penelitian
kasi Penelitian Penelitian dilakukan pada simpang stagger pada Jl. Raya Kranggan – Jl. Rawa Dolar – Jl.
Raya Ganceng.

Dalam pengambilan data kita melihat kondisi puncak volume kendaraan yaitu pada jam
16.00-17.30 WIB. Lebar Efektif semua pendekat:
Pendekat Lebar Efektif
T 5.5
S 2.5
B 5
U 2.5

Gambar Titik Konflik


Arus LaluLintas Kendaraan Bermotor ( MV ) Kend.tak bermotor
Kendaraan Ringan(LV) Kendaraan Berat(HV) Sepeda Motor(MC) Kendaraan Bermotor Rasio Arus Rasio
Kode Arah emp terlindung = 1,0 emp terlindung = 1,3 emp terlindung = 0,2 Total Berbelok UM PUM =
Pendekat emp terlaw an = 1,0 emp terlaw an = 1,3 emp terlaw an = 0,4 MV UM/ MV
kend/ smp/jam kend/ smp/jam kend/ smp/jam kend/ smp/jam Kiri Kanan ke nd/
jam Te rlindung Te rla wa n jam Te rlindung Te rla wa n jam Te rlindung Te rla wa n jam Te rlindung Te rla wa n PLT PRT ja m
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Jl. Ganceng LT (ta npa LTOR) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.000 0


Utara LTOR 176 176 176 3 4 4 187 37 75 366 217 255 0.554 1
ST 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RT 118 118 118 2 3 3 175 35 70 295 156 191 0.417 2 373
Total 294 294 294 5 7 7 362 72 145 661 373 445 3 0.0045 0.948185
Jl. Rawa Dolar LT (tanpa LTOR) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.000 0 PMI
Selatan LTOR 145 145 145 4 5 5 198 40 79 347 190 229 0.518 3 739
ST 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3095
RT 131 131 131 4 5 5 202 40 81 337 177 217 0.482 1 366 0.238869
Total 276 276 276 8 10 10 400 80 160 684 366 446 4 0.0058 0.947661
Jl. Kranggan (T) LT (tanpa LTOR) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.000 0
Timur LTOR 303 303 303 3 4 4 477 95 191 783 402 498 0.327
ST 264 264 264 14 18 18 380 76 152 658 358 434 0 FMI
RT 365 365 365 9 12 12 458 92 183 832 468 560 0.381 2 1229 -1.34
Total 932 932 932 26 34 34 1315 263 526 2273 1229 1492 2 0.0009 0.949648
Jl. Kranggan LT (tanpa LTOR) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.000 0
Selatan LTOR 300 300 300 2 3 3 347 69 139 649 372 441 0.330
ST 309 309 309 17 22 22 368 74 147 694 405 478 2
RT 268 268 268 6 8 8 372 74 149 646 350 425 0.311 1 1127
Total 877 877 877 25 33 33 1087 217 435 1989 1127 1344 3 0.0015 0.949397

C = C0 x Fw x FM x Fcs x FRSU x FLT x FRT x FMI


CO = 2700
FW = 5,5 + 2,5 + 2,5 / 3 = 3.5
FM = 1.0 (TANPA MEDIAN)
FCS = KEECIL ( 0,88)
FRSU = KOMERSIL DENGAN HAMBATAN TINGGI (0,84) dengan totoal nilai
PUM(0,01)
FLT = 1.0
FRT = 1.0
FMI =1,34
Maka
C = 2700 x 3.5 x 1.0 x 0,88 x 1.0 x 1.0 x 1.34
= 9360 smp/jam

Anda mungkin juga menyukai