Anda di halaman 1dari 91

KURIKULUM

SEKOLAH DASAR … SURABAYA


TAHUN PELAJARAN 2019 / 2000

LOGO SEKOLAH

PEMERINTAH KOTA SURABAYA


DINAS PENDIDIKAN
SD ……………….. SURABAYA
Jl. ………………………….
E-mail : …………………………
Surabaya (kode pos)
ii
LEMBAR PENGESAHAN

Dokumen Kurikulum Sekolah Dasar …… Surabaya


disyahkan penggunaannya di SD …. Surabaya
Tahun Pelajaran 2019 / 2000

KOMITE SEKOLAH KEPALA SD … SURABAYA

___________________ _______________________
NIP.

MENGETAHUI,
KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA

Dr. IKHSAN, S.Psi, MM


Pembina Utama Muda
NIP. 196908091995011002

i
Khusus untuk sekolah swasta

LEMBAR PENGESAHAN

Dokumen Kurikulum Sekolah Dasar …… Surabaya


disyahkan penggunaannya di SD …. Surabaya
Tahun Pelajaran 2019 / 2000

KOMITE SEKOLAH KEPALA SD … SURABAYA

___________________ _______________________

MENGETAHUI ,

Ketua Yayasan/Perhimpunan/Perkumpulan

_____________________

KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA

Dr. IKHSAN, S.Psi, MM


Pembina Utama Muda
NIP. 196908091995011002

ii
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya SD … Surabaya telah dapat menyusun Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan atau Kurikulum 2013. Penyusunan Kurikulum ini merupakan salah satu
upaya mengimplementasi Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi , Standar Proses,
dan Standar Penilaian menjadi kegiatan pembelajaran yang operasional sehingga siap
dilaksanakan oleh sekolah, sesuai dengan karakteristik sekolah dan berorientasi pada
kebutuhan peserta didik.

Kurikulum SD … Surabaya disusun dengan mengacu pada Standar Kompetensi


Lulusan, Standar Isi , Standar Proses, dan Standar Penilaian yang telah ditetapkan oleh
BSNP dan model-model Kurikulum 2013 yang dihasilkan oleh Pusat Kurikulum. Namun
demikian, kami menyadari bahwa kurikulum ini masih belum sempurna. Penyempurnaan
secara berkelanjutan akan terus dilakukan seiring dengan terbitnya standar-standar
lainnya, yaitu : Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan
Prasarana, Standar Pengelolaan, dan Standar Pembiayaan yang merupakan sumber
acuan lainnya dalam menyusun Kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 ini dilaksanakan pada Tahun Pelajaran 2019/2000. Kami


mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Dinas Pendidikan Kota Surabaya,
Komite sekolah, dan seluruh staf sekolah yang telah meluangkan waktu dan tenaganya
untuk menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini. Semoga Allah SWT
senantiasa memberikan petunjuk terhadap segala upaya yang kita lakukan demi
peningkatan mutu pendidikan di Indonesia pada umumnya dan khususnya pada SD …
Surabaya.

Surabaya, 4 Juli 2019


Kepala Sekolah
Kepala SMP Negeri 12

__________________
ii

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SD .............................................................................. I


KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1


A. LATAR BELAKANG ..................................................................... 1
1. Rasional .................................................................................. 1
a. Kondisi Nyata .................................................................... 1
b. Kondisi Ideal ..................................................................... 1
2. Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan ......................... 2
3. Dasar Pengembangan Kurikulum ........................................... 3
4. Prinsip Pengembangan Kurikulum ......................................... 5
5. Karakteristik Kurikulum ........................................................... 6
6. Pengertian Istilah ................................................................... 6
B. VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH .......................................... 8
Visi ................................................................................................ 8
Misi ............................................................................................... 8
Tujuan Satuan Pendidikan ........................................................... 9
1. Tujuan Pendidikan Nasional .................................................. 9
2. Tujuan Pendidikan Pendidikan Dasar ................................... 9
3. Tujuan Sekolah ...................................................................... 9

BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM ...................................... 10


A. STRUKTUR KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN ..................... 10
1. Kompetensi Inti ....................................................................... 10
2. Daftar Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu .............................. 12
3. Implementasi Pengembangan sikap Spiritual dan Sosial ...... 13

iv
4. Muatan Kurikulum berdasarkan Standar Isi ......................... 13

B. PROGRAM MUATAN LOKAL ...................................................... 58


1. Jenis dan Strategi Pelaksanaan Muatan Lokal ...................... 58
2. KI dan KD Muatan Lokal ......................................................... 58
C. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI ........................................... 61
1. Program Kegiatan Rutin ......................................................... 62
2. Kegiatan Ekstrakurikuler ......................................................... 63
3. Kegiatan Spontan ................................................................... 64
4. Kegiatan Keteladanan ............................................................ 64
D. PENGATURAN BEBAN MENGAJAR .......................................... 65
1. Pengaturan alokasi waktu pembelajaran ................................ 65
2. Pemanfaatan 0-40 % PT dan KM ........................................... 65
E. KETUNTASAN BELAJAR ............................................................ 66
1. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ........................................ 66
2. Mekanisme dan Prosedur Penentuan KKM ........................... 67
3. Upaya sekolah dalam meningkatkan KKM untuk mencapai
KKM ideal 100% ..................................................................... 67
4. Pelaksanaan program remedial dan pengayaan .................... 68
F. KENAIKAN KELAS ...................................................................... 68
1. Kriteria Kenaikan Kelas .......................................................... 68
2. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar ...................................... 69
3. Pelaporan Hasil Belajar Peserta Didik .................................... 70
G. KELULUSAN ................................................................................ 70
1. Kriteria Kelulusan ................................................................... 70
2. Pelaksanaan Ujian Sekolah dan Ujian Sekolah Berstandar
Nasional .................................................................................. 73

3. Target Kelulusan .................................................................... 73

4. Program sekolah dalam meningkatkan kualitas lulusan ........ 73

5. Program pasca ujiansekolah .................................................. 74

H. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP ............................................ 74

1. Penerapan Pendidikan Kecakapan Hidup .............................. 74

v
2. Pendidikan Berbasis Keuntungan Lokal dan Global .............. 75
3. Upaya Sekolah Menuju Pendidikan Berwawasan Global ...... 75
I. MUTASI PESERTA DIDIK ........................................................... 76
1. Mutasi Keluar .......................................................................... 76
2. Mutasi Masuk ......................................................................... 76

BAB III KALENDER PENDIDIKAN ............................................................... 78


A. Minggu Belajar Efektif ............................................................. 78
B. Waktu Pemblajaran Efektif .................................................... 78
C. Jadwal waktu libur .................................................................. 78
D. Kegiatan Khusus .................................................................... 79

BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 83


Daftar Pustaka ................................................................................. 84
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Silabus salah satu tema/sub tema, dengan KI dan KD
mengacu pada Permendikbud No. 37 Tahun 2018
2. RPP ( 1 Pembelajaran sesuai silabus )
3. Silabus dan RPP Muatan Lokal (Bahasa Jawa dan Bahasa
Inggris) yang dilaksanakan
4. SK Tim Pengembang Kurikulum Sekolah
5. Piagam Akreditasi Terakhir
6. Izin Operasioal Terakhir (bagi sekolah swasta)
7. SK Pengangkatan Kepala Sekolah (bagi sekolah swasta)
8. Lembar Verifikasi dan Validasi

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1. Rasional
a. Kondisi Nyata
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta sesuai dengan
kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.
Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan
potensi yang ada di daerah maupun sekolah.
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) adalah evaluasi internal yang
dilaksanakan oleh semua pemangku kepentingan pendidikan (stakeholders)
di sekolah untuk mengetahui secara menyeluruh kinerja sekolah dilihat dari
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan 8 Standar Nasional
Pendidikan (SNP) serta untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan satuan
pendidikan secara pasti sehingga akan diperoleh masukan dan dasar nyata
untuk membuat Rencana Kerja Sekolah (RKS) dalam upaya mencapai visi,
misi, dan tujuan sekolah.
Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (*Standar kompetensi
Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian) SD …

b. Kondisi Ideal
Laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian
pesat berdampak terjadinya berbagai perubahan di semua aspek
kehidupan . Hal ini menjadi tantangan bagi dunia pendidikan untuk terus
meningkatkan mutu agar dapat menyesuaikan diri dengan arus
perkembangan yang cepat dan mengglobal.
Tuntutan peningkatan mutu secara terus menerus lebih dirasakan di
tingkat satuan pendidikan yang merupakan lembaga layanan yang langsung
berhadapan dengan masyarakat. SD… Surabaya pada Tahun Pelajaran
2019/2020 melayani … peserta didik dengan … rombongan belajar dari
kalangan masyarakat kota yang memiliki kultur majemuk serta kondisi sosial
ekonomi yang heterogen.
Untuk memberikan layanan secara berkualitas kondisi semacam itu
tentu memerlukan strategi dan sistem pengelolaan yang terencana secara
baik, tertata dengan terarah agar dapat diimplementasikan secara efektif
sehinggga mencapai hasil yang maksimal.
1
Atas dasar pertimbangan tersebut SD … Surabaya dalam memberikan
layanan pendidikan kepada masyarakat berusaha menyusun Kurikulum
dengan memperhatikan kondisi nyata dan hasil analisa kebutuhan untuk
meningkatkan mutu di bidang akademik maupun non akademik menuju
pencapaian mutu hasil pendidikan dengan tolok ukur Standar Nasional
Pendidikan.
Desain kurikulum tersebut dirancang sebagai pedoman pelaksanaan
proses pembelajaran SD … Surabaya dengan skala prioritas pada
peningkatan kualitas peserta didik, sumber belajar, pengembangan diri,
berkarakter, Sumber Daya Manusia serta keunggulan lokal dan global agar
mampu mengembangkan potensi dan daya kreasinya secara optimal.
Kondisi geografis SD … Surabaya berada di …
Budaya yang mempengaruhi perkembangan pola pikir siswa yang tidak
hanya datang dari satu sisi saja melainkan datang dari segala penjuru yang
disaring lebih dulu. Bila budaya yang terserap siswa adalah budaya yang baik
akan memacu prestasi da memperhalus budi pekertinya. Namun bila budaya
negatif yang diserapnya tidak menutup kemungkinan siswa berada paa yang
tidak menguntungkan.

2. Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan


Ditinjau dari kondisi eksternal maupun internal sekolah, telah menjadikan
SD … Surabaya berpotensi dan mampu berprestasi tinggi dalam bidang akademik
maupun non akademik.
Faktor internal tenaga pendidik dan tenaga kependdikan sangat
mendukung tercapainya prestasi sekolah yang tinggi dimana mereka senantiasa
mampu melaksanakan tugas pokok sesuai fungsinya dengan baik dan bertanggug
jawab. Jumlah pendidik ada … dimana … guru berijasah S2, dan … guru
berijasah S1. Jumlah tenaga TU ada … orang, tenaga perpustakaan … orang,
pelaksana … orang, satpam .. orang, tenaga laboratorium …, teknisi laboran …
orang dan tenaga kesehatan … orang dan … orang pesuruh. Hal ini mendapat
dukungan penuh dari stakeholders yang dengan sungguh – sungguh mampu
menjembatani dan mencarikan jalan keluar terhadap segala permasalah yang
dihadapi sekolah.
Faktor internal peserta didik yang memiliki potensi yang berkarakter, pada
empat tahun terakhir hasil Ujian Nasional/Ujian Sekolah Berstandar Nasional lulus
100% dan pada tahun pelajaran 2019/2020 telah meraih peringkat … dengan
hasil rata-rata Ujian Seolah Berstandar Nasional Nasional sebesar ….
Prestasi Akademik dan Non akademik SD … Surabaya baik ditingkat Kota
dan Nasional dapat menunjukkan hasilnya kepada masyarakat. antara lain….
Fasilitas dan sarana prasarana untuk mendukung peningkatan proses
pembelajaran terdiri atas …

2
Keadaan ini tidak terlepas dari keberhasilan kepala sekolah dalam
mengelola dan memimpin sekolah yang menerapkan pendekatan kekeluargaan,
transparansi, dan mengutamakan kesejahteraan terutama kepentingan siswa,
guru, dan karyawan sehingga semua potensi sekolah dapat dimunculkan secara
maksimal.
Satuan pendidikan sebagai lembaga layanan pendidikan yang langsung
bersentuhan dengan kepentingan masyarakat diharapkan mampu
mengakomodasikan semua kepentingan peserta didik, potensi daerah, dan
dinamika perkembangan masyarakat. Dengan demikian layanan pendidikan yang
diberikan, secara signifikan dapat memberikan sumbangsih yang dapat dirasakan
manfaatnya. Konsepsi-konsepsi ini secara strategis perlu dituangkan dalam
sebuah desain kurikulum, yang secara keseluruhan merupakan gambaran nyata
dari proses pendidikan yang akan dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan.
Sebagai kurikulum operasional, kurikulum 2013 dipandang sebagai model
kurikulum yang sangat potensial dapat menampung prinsip-prinsip serta konsepsi-
konsepsi yang diungkapkan di depan. Selanjutnya, pada gilirannya secara efektif
dapat menjadi pedoman dan panduan arah bagi pelaksanaan proses layanan
pendidikan bagi segenap pendidik kepada masyarakat.
Demikian juga halnya dengan Kurikulum SD… Surabaya. Kurikulum ini
dirancang sedemikian rupa dengan harapan dapat menjadi seperangkat
perencanaan yang berisi visi, misi, tujuan Satuan Pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum, beban belajar, serta proses pembelajaran dan sistem
penilaian, yang secara keseluruhan mencerminkan proses layanan pendidikan
sesuai potensi, kebutuhan dan kondisi masyarakat di sekitar SD … Surabaya.

3. Dasar Pengembangan Kurikulum


a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonsia Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas PP 19 Tahun 2005. (Tentang Standar Nasional Pendidikan);
c. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57
tahun 2014 Tentang Tentang Kurikulum SD/MI;
d. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
tahun 2014 Tentang Kurikulum Satuan Pendidikan;
e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62
tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler;
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63
tahun 2014 Tentang Kepramukaan;
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79
tahun 2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;

3
h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8
tahun 2016 Tentang Buku yang digunakan oleh Satuan Pendidikan;
j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Kelulusan;
k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21
tahun 2016 Tentang Standar Isi;
l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22
tahun 2016 Tentang Standar Proses;
m. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
tahun 2016 Tentang Standar Penilaian;
n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
tahun 2018 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter;
o. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang
Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah;
p. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2018 Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan
Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah;

q. Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 048/BSNP/XI2018


Tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Sekolah
Berstandar Nasional Tahun Pelajaran 2018/2019;
r. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014 Tanggal 3 April 2014
Tentang Mata Pelajaran Bahasa Daerah Sebagai Muatan Lokal Wajib di
Sekolah/Madrasah;
s. Keputusan Wali Kota Surabaya Nomor 188.45/241/402.1.2/2012 tentang Mata
Pelajaran Bahasa Inggris sebagai Muatan Lokal wajib di Sekolah.

4. Prinsip Pengembangan Kurikulum


Kurikulum SD… Surabaya dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.
Kurikulum SD … Surabaya, bertujuan mencetak generasi berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
4
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki
posisi sentral yang berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum SD … Surabaya dikembangkan dengan memperhatikan
kebutuhan nasional sesuai tujuan pendidikan, keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai
dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi
komponen muatan wajib dan muatan lokal.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum SD … Surabaya dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena
itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan Kurikulum SD… Surabaya dilakukan dengan melibatkan
pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan
dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara hard
skills dan soft skills pada setiap kelas antar matapelajaran, dan
memperhatikan kesinambungan hard skills dan soft skills antar kelas.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum SD …. Surabaya mencakup keseluruhan dimensi
kompetensi (spiritual, sikap, pengetahuan, dan keterampilan), bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum SD … Surabaya diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar
sepanjang hayat. Kurikulum SD … Surabaya mencerminkan keterkaitan
antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal,
dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang
selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum SD … Surabaya dikembangkan dengan memperhatikan
kepentingan nasional dan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan
5
daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan Bhinneka
Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kepentingan nasional diwujudkan melalui kurikulum tingkat nasional,
sedangkan kepentingan daerah diwujudkan melalui kurikulum tingkat daerah.

5. Karakteristik Kurikulum 2013 SD … Surabaya


Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
a. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual
dan psikomotorik;
b. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana di mana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar;
c. Mengembangkan spiritual, sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
d. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
e. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih
lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
f. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, di mana semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan
dalam kompetensi inti;
g. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran
dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum berbasis


kompetensi adalah outcomes-based curriculum. Oleh karena itu, pengembangan
kurikulum SD … Surabaya diarahkan pada pencapaian kompetensi yang
dirumuskan dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Demikian pula penilaian hasil
belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi.

6. Pengertian Istilah
a. Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

6
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
b. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi
dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan
penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian.
c. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti adalah kemampuan yang harus dimiliki seorang peserta didik
untuk setiap kelas melalui pembelajaran. Kompetensi inti merupakan
gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan kedalam aspek
sikap, spiritual, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran
detil pada suatu materi pokok atau tema tertentu yang mencakup kompetensi
inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
tujuan, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar
e. Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber,
serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya
f. Pembelajaran Langsung
Pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan
psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar,
g. Pembelajaran Tidak Langsung
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama
proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan
sikap.
h. Penilaian
Penilaian adalah proses mengumpulkan informasi/bukti melalui pengukuran,
menafsirkan, mendeskripsikan, dan menginterpretasi bukti-bukti hasil pengu-
kuran.
i. Evaluasi

7
Evaluasi adalah proses mengambil keputusan (judgment) berdasarkan hasil-
hasil penilaian. Yaitu suatun proses untuk merencanakan, memperoleh , dan
menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat beberapa
alternative dalam mengambil keputusan, yang diperuntukkan memperbaiki
system dengan member penilaian berdasarkan data yang diambil dari suatu
atau kelompok objek.
j. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya menjadi bagian dari mata pelajaran
senibudaya, prakarya, dan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
k. Ekstra Kurikuler
Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan yang merupakan perluasan dari
kegiatan kurikulum dan dibawah bimbingan sekolah. Ekstrakurikuler
merupakan kegiatan non –pelajaran formal yang dilakukan peserta didik
umumnya di luar jam belajar kurikulum standar, yang ditujukan agar siswa
dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai
bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ekstrakurikuler diadakan secara
swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis
kegiatan di luar jam pelajaran sekolah. Seperti kegiatan pada seni, olah raga,
adiwiyata, pengembangan kepribadian yang bertujuan positif untuk kemajuan
siswa-siswi itu sendiri. Dan dikelompokkan dalam ekstrakurikuler wajib
nasional, ekstrakurikuler wajib sekolah dan ekstrakurikuler pilihan.
dst.

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH


Visi SD ... Surabaya

Visi SD … Surabaya :
“.........................................................................................................................…”

Indikator Visi :
1. …
2. …
3. …

Misi SD … Surabaya

Misi SD … Surabaya :

8
“.........................................................................................................................…”

Indikator Misi :
1. …
2. …
3. …

Tujuan SD … Surabaya
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pada Pasal 3 menetapkan bahwa : Tujuan Pendidikan Nasional adalah
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa; bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

2. Tujuan Pendidikan Dasar


Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang
dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan bertujuan membangun landasan
bagi berkembang potensi peserta didik agar menjadi manusia yang:
a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan
berkepribadian luhur;
b. berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;
c. sehat, mandiri, dan percaya diri; dan
d. toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.

3. Tujuan Sekolah Dasar … Surabaya, adalah:


1. …
2. …
3. …
4. …
5. dst

9
BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STRUKTUR KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN


1. Kompetensi Inti
Dalam usaha mencapai Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana telah
ditetapkan untuk setiap satuan dan jenjang pendidikan, penguasaan kompetensi
lulusan dikelompokkan menjadi Tingkat Kompetensi Pendidikan Dasar dan
Tingkat Kompetensi Pendidikan Menengah. Tingkat Kompetensi menunjukkan
tahapan yang harus dilalui untuk mencapai kompetensi lulusan yang telah
ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan.
Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat
generik yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap jenjang pendidikan
dalam rangka pencapaian Standar Kompetensi Lulusan. Dimensi Kompetensi
lulusan jenjang Sekolah Dasar adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Dimensi Kompetensi Lulusan Jenjang SD


Dimensi Pengetahuan Dimensi Keterampilan
Dimensi Sikap
(Kognitif) (Psikomotorik)
Memiliki perilaku yang Memiliki pengetahuan Memiliki keterampilan
mencerminkan sikap: faktual, konseptual, berpikir dan bertindak:
1. beriman dan prosedural, dan 1. kreatif,
bertakwa kepada metakognitif pada 2. produktif,
Tuhan YME, tingkat dasar 3. kritis,
2. berkarakter, jujur, berkenaan dengan: 4. mandiri,
dan peduli, 1. ilmu pengetahuan, 5. kolaboratif, dan
3. bertanggungjawab, 2. teknologi, 6. komunikatif
4. pembelajar sejati 3. seni, dan melalui pendekatan
sepanjang hayat, 4. budaya. ilmiah sesuai dengan
dan sehat jasmani Mampu mengaitkan tahap perkembangan
dan rohani sesuai pengetahuan di atas anak yang relevan
dengan dalam konteks diri dengan tugas yang
perkembangan sendiri, keluarga, diberikan
anak di lingkungan sekolah, masyarakat
keluarga, dan lingkungan alam
10
Dimensi Pengetahuan Dimensi Keterampilan
Dimensi Sikap
(Kognitif) (Psikomotorik)
sekolah, sekitar, bangsa, dan
masyarakat dan negara.
lingkungan alam
sekitar, bangsa,
dan negara.

Guna mencapai Kompetensi Lulusan dikembangkan Kompetensi Inti (KI).


Kompetensi Inti merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi
dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti
adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas
melalui pembelajaran Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam proses
pembelajaran peserta didik.
Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing element)
Kompetensi Dasar (KD) sehingga semua KD yang dikembangkan dalam proses
pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Inti.
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik
pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai KD pada
kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi
sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual dan kompetensi Inti-2
(KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial secara tertulis dkembangkan pada mata
pelajaran Agama dan PPKn. Rumusan (KI-1) dan (KI-2) pada jenjang Sekolah
Dasar adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Kompetensi Inti Jenjang SD


Kompetensi Inti Deskripsi Kompetensi
Sikap Spiritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama
yang dianutnya.
Sikap Sosial 2. Menunjukkan perilaku:
a. jujur,
b. disiplin,
c. santun,
d. percaya diri,
e. peduli, dan
f. bertanggung jawab

11
Kompetensi Inti Deskripsi Kompetensi
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangga, dan negara.
Pengetahuan 3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar
dengan cara :
a. mengamati,
b. menanya, dan
c. mencoba
Berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, di
sekolah, dan tempat bermain.
Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak:
a. kreatif
b. produktif,
c. kritis,
d. mandiri,
e. kolaboratif, dan
f. komunikatif
Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan
kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang
mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap
perkembangannya.

2. Daftar Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu


Berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan alokasi waktu
sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata pelajaran dan
alokasi waktu untuk SD… Surabaya terdiri atas mata pelajaran umum (kelompok
A) dan mata pelajaran Muatan Lokal (Kelompok B) sebagai berikut :
Tabel 2.3 Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu
Alokasi Waktu Per Minggu
I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Ilmu Pengetahuan Alam
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelompok B
7 Seni Budaya dan Prakarya
12
8 Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan
9 Bahasa Jawa
10 Bahasa Inggris
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu

Keterangan :
a. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat.
b. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan
Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan
dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah
yaitu Bahasa Jawa dan Bahasa Inggris.
c. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit

3. Implementasi Pengembangan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial


Pengembangan sikap spirital dan sikap sosial di SD… Surabaya dikembangkan
melalui …

4. Muatan Kurikulum Berdasarkan Standar Isi

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1)


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Kompetensi spiritual dan kompetensi sosial dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut

Kompetensi spiritual (KI-1) dan Kompetensi sosial (KI-2) jenjang Sekolah


Dasar tiap kelas tiap mata pelajaran berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2018 adalah sebagai
berikut:

13
Tabel 2.4 Muatan Mata pelajaran
KI-1 dan KI-2 Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan
Kompetensi Inti-1 Sikap Kompetensi Inti 2-Sikap
Kelas
Spiritual Sosial
I menerima dan menjalankan menunjukkan perilaku jujur,
ajaran agama yang disiplin, tanggung jawab,
dianutnya santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan
guru
II menerima dan menjalankan menunjukkan perilaku jujur,
ajaran agama yang disiplin, tanggung jawab,
dianutnya santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan
guru

III menerima, menjalankan, menunjukkan perilaku jujur,


dan menghargai ajaran disiplin, tanggung jawab,
agama yang dianutnya santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya

IV menerima, menjalankan, menunjukkan perilaku jujur,


dan menghargai ajaran disiplin, tanggung jawab,
agama yang dianutnya santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya

14
Kompetensi Inti-1 Sikap Kompetensi Inti 2-Sikap
Kelas
Spiritual Sosial
V menerima, menjalankan, menunjukkan perilaku jujur,
dan menghargai ajaran disiplin, tanggung jawab,
agama yang dianutnya santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya serta
cinta tanah air

VI menerima, menjalankan, menunjukkan perilaku jujur,


dan menghargai ajaran disiplin, tanggung jawab,
agama yang dianutnya santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya serta
cinta tanah air

Kompetensi Pengetahuan (KI-3) dan Kompetensi Keterampilan (KI-4)


jenjang Sekolah Dasar tiap kelas tiap mata pelajaran berdasarkan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2018
adalah sebagai berikut:

Tabel 2.5 Muatan Mata pelajaran


KI-3 dan KI-4 Mata Pelajaran Jenjang SD
Kelas Kompetensi Pengetahuan Kompetensi Keterampilan
I Memahami pengetahuan Menyajikan pengetahuan
faktual dengan cara faktual dalam bahasa yang
mengamati, mendengar, jelas dan logis, dalam karya
melihat, membaca, dan yang estetis, dalam gerakan
menanya berdasarkan rasa yang mencerminkan anak
ingin tahu tentang dirinya, sehat, dan dalam tindakan
makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan perilaku
kegiatannya, dan benda- anak beriman dan berakhlak
benda yang dijumpainya di mulia
rumah dan di sekolah

15
Kelas Kompetensi Pengetahuan Kompetensi Keterampilan
II memahami pengetahuan menyajikan pengetahuan
faktual dengan cara faktual dalam bahasa yang
mengamati [mendengar, jelas dan logis, dalam karya
melihat, membaca] dan yang estetis, dalam gerakan
menanya berdasarkan rasa yang mencerminkan anak
ingin tahu tentang dirinya, sehat, dan dalam tindakan
makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan perilaku
kegiatannya, dan benda- anak beriman dan berakhlak
benda yang dijumpainya di mulia
rumah dan di sekolah

III memahami pengetahuan menyajikan pengetahuan


faktual dengan cara faktual dalam bahasa yang
mengamati [mendengar, jelas, sistematis dan logis,
melihat, membaca] dan dalam karya yang estetis,
menanya berdasarkan rasa dalam gerakan yang
ingin tahu tentang dirinya, mencerminkan anak sehat,
makhluk ciptaan Tuhan dan dan dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda- mencerminkan perilaku anak
benda yang dijumpainya di beriman dan berakhlak mulia
rumah, di sekolah dan
tempat bermain

IV memahami pengetahuan menyajikan pengetahuan


faktual dengan cara faktual dalam bahasa yang
mengamati dan menanya jelas, sistematis dan logis,
berdasarkan rasa ingin tahu dalam karya yang estetis,
tentang dirinya, makhluk dalam gerakan yang
ciptaan Tuhan dan mencerminkan anak sehat,
kegiatannya, dan benda- dan dalam tindakan yang
benda yang dijumpainya di mencerminkan perilaku anak
rumah, di sekolah dan beriman dan berakhlak mulia
tempat bermain

16
Kelas Kompetensi Pengetahuan Kompetensi Keterampilan
V menunjukkan perilaku jujur, menyajikan pengetahuan
disiplin, tanggung jawab, faktual dan konseptual dalam
santun, peduli, dan percaya bahasa yang jelas, sistematis
diri dalam berinteraksi dan logis, dalam karya yang
dengan keluarga, teman, estetis, dalam gerakan yang
guru, dan tetangganya serta mencerminkan anak sehat,
cinta tanah air menunjukkan dan dalam tindakan yang
perilaku jujur, disiplin, mencerminkan perilaku anak
tanggung jawab, santun, beriman dan berakhlak mulia
peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta
tanah air menunjukkan
perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta
tanah air
VI memahami pengetahuan menyajikan pengetahuan
faktual dan konseptual faktual dan konseptual dalam
dengan cara mengamati, bahasa yang jelas, sistematis
menanya dan mencoba dan logis, dalam karya yang
berdasarkan rasa ingin estetis, dalam gerakan yang
tahu tentang dirinya, mencerminkan anak sehat,
makhluk ciptaan Tuhan dan dan dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda- mencerminkan perilaku anak
benda yang dijumpainya di beriman dan berakhlak mulia
rumah, di sekolah dan
tempat bermain

17
1. Muatan Pendidikan Agama
1.1 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

Tingkat  Meyakini adanya Allah Alquran


Pendidikan SWT dan mensyukuri  Huruf-huruf hijaiyyah
Dasar karunia dan pemberian bersambung ataupun
(Kelas I-VI) Allah SWT. tidak, dengan harakatnya
 Memiliki sikap sesuai secara lengkap sesuai
dengan akhlakul karimah dengan makharijul huruf.
(akhlak mulia) dan budi  Surah-surah pendek
pekerti serta perilaku pilihan di dalam Alquran
hidup sehat. Q.S. Al- Fatihah dan Q.S.
 Mengetahui keesaan Al- Ikhlas.
Allah SWT berdasarkan  Pesan dan makna yang
pengamatan terhadap terkandung didalam
dirinya danmakhluk Alquran surat-surat
ciptaan-Nya yang pendek Q.S. Al- Fatihah
dijumpai di sekitar rumah dan Q.S. Al-Ikhlas.
dan sekolah.
 Mengenal pesan-pesan Aqidah
yang terkandung dalam  Asmaul Husna.
surah pendek Alquran,  Kalimat syahadat.
rukun Islam yang  Keesaan Allah SWT
pertama dan doa sehari-  Akhlak dan Budi Pekerti.
hari.  Doa belajar dan makan.
 Mengenal dan  Perilaku hormat dan patuh
mempraktikkan tata cara kepada orangtua dan
bersuci, shalat dan guru.
kegiatan agama yang  Perilaku saling
dianutnya di sekitar menghormati antar
rumahnya melalui sesama anggota
pengamatan sesuai keluarga.
dengan ketentuan
 Perilaku jujur.
agama Islam.
 Perilaku disiplin.
 Mengenal dan
 Perilaku bertanggung
menceritakan kisah
jawab.
keteladanan nabi.
 Perilaku percaya diri
 Mengenal hadis yang
 Perilaku kasih sayang
terkait dengan anjuran
kepada sesama.
menuntut ilmu serta
 Sikap kerja sama dan
perilaku hidup bersih dan
saling tolong menolong.
sehat.
 Perilaku menuntut ilmu.
 Memahami dan
18
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

mencontoh perilaku yang  Perilaku hidup bersih dan


sesuai dengan akhlakul sehat.
karimah (akhlak mulia)
dan budi pekerti. Fiqih
 Mengetahui dan  Tata cara bersuci.
melafalkan huruf-huruf  Tata cara shalat dan
hijaiyyah dan hafalan bacaannya.
surah dan ayat pilihan  Tata cara Wudhu dan
dalam Alquran, dan doanya.
Asmaul Husna.  Kegiatan agama yang
 Melafalkan dan dianutnya.
mempraktikkan dua  Sejarah Peradaban Islam.
kalimat syahadat serta  Kisah keteladanan para
doa sehari-hari dengan nabi dan rasul.
benar dan jelas.  Kisah keteladanan Nabi
 Meyakini dan Muhammad SAW
mengetahui adanya
Allah SWT, malaikat- Alquran
malaikat, dan Rasul-  Bacaan Alquran surat dan
Rasul Allah SWT. ayat pilihan (Q.S. An-
 Menunaikan ibadah Nashr, Al- Kautsar, Q.S.
shalat secara tertib serta Al Falaq, Al-Ma‘un dan Al-
zikir dan doa setelah Fil).
selesai shalat.  Kalimat dalam Alquran
 Menerapkan ketentuan surah pendek pilihan.
syariat Islam dalam  Alquran surah pendek
bersuci dan berperilaku. pilihan.
 Memiliki dan memahami  Kandungan dan makna
sikap sesuai dengan Alquran surah pendek
akhlakul karimah yang pilihan.
tercermin dari perilaku
kehidupan sehari-hari. Aqidah
 Mengerti makna iman  Keesaan dan Keberadaan
kepada malaikat- Allah SWT.
malaikat Allah
 Asmaul Husna (Al
berdasarkan
Wahhab, Al-‘Alim, As-
pengamatan terhadap
Sami‘,Al-Bashir, Al-‘Adil,
dirinya dan alam sekitar.
Al-‘Azhim) dan maknanya.
 Mengetahui hadis yang
 Keimanan kepada
terkait dengan perilaku
Malaikat Allah SWT.
mandiri, percaya diri, dan
tanggung jawab.

19
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

 Mengetahui hikmah Akhlak dan Budi Pekerti


ibadah shalat, zikir dan  Sikap disiplin dan tertib.
doa setelah  Sikap rasa ingin tahu,
 shalat melalui sabar, dan rela berkorban.
pengamatan dan  Sikap kerja keras,
pengalaman di rumah menghindari perilaku
dan sekolah. tercela, sikap gemar
 Mengetahui dan membaca.
menceritakan kisah  Sikap pantang menyerah.
keteladanan nabi dan  Sikap amanah.
wali songo.  Perilaku jujur.
 Membaca dan  Perilaku mandiri, percaya
mengetahui makna diri, dan tanggung jawab.
Asmaul Husna dan  Perilaku tawaduk, ikhlas,
hafalan surat dan ayat dan mohon pertolongan.
pilihan dengan benar.  Peduli terhadap sesama.
 Mencontohkan perilaku  Sikap bersyukur.
sesuai dengan akhlakul
 Sikap santun dan
karimah.
menghargai teman.
 Mempraktikkan tata cara
 Sikap rendah hati.
shalat, zikir dan doa
 Perilaku hemat.
setelah shalat secara
benar dan tata cara
Fiqih
bersuci sesuai ketentuan
 Bersuci dari hadas kecil
syariat Islam dan
dan hadas besar.
menceritakan
 Ibadah shalat, makna, tata
pengalaman
cara, pelaksanaan, dan
pelaksanaan ibadah
hikmahnya.
shalat di rumah, masjid
dan sekolah.  Zikir dan doa setelah
shalat,makna dan
 Meyakini Alquran
tatacaranya.
sebagai kitab suci
terakhir dan
Sejarah Peradaban
menjadikannya sebagai
Islam
pedoman hidup.
 Kisah keteladanan para
 Memahami dan
nabi dan rasul.
mengetahui makna
Rukun Iman.  Kisah Keteladanan Nabi
Muhammad SAW.
 Menunaikan ibadah
wajib dan sunnah di  Kisah keteladanan Wali
bulan Ramadhan, dan Songo.
berzakat, infak, dan
Alquran
20
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

sedekah.  Bacaan Alquran Q.S. Al-


 Memiliki dan Ma’un dan Q.S. At-Tin,
mencontohkan sikap Q.S. Al-Kafirun dan Al-
sesuai dengan akhlakul Maidah (5):2.
karimah yang  Kalimat-kalimat dalam
mencerminkan rukun Alquran surah pendek
iman. pilihan.
 Mengenal nama-nama  Arti dan makna Alquran
Rasul Allah dan Rasul surah pendek pilihan.
Ulul Azmi.  Perilaku yang
 Mengetahui makna mencerminkan
Asmaul Husna, surat, pemahaman terhadap
dan ayat pilihan dengan kandungan ayat Alquran
benar serta atau surah pilihan.
menuliskannya dengan
baik dan benar. Aqidah
 Memahami hikmah  Kitab-kitab Suci
ibadah wajib dan sunnah dan rasul yang
di bulan Ramadhan, menerimanya.
beriman kepada Hari Alquran sebagai
Akhir, zakat, infak, dan kitab suci terakhir
sedekah, beriman dan pedoman
kepada Qadha dan hidup.
Qadar yang dapat  Asmaul Husna: Al-
Membentuk perilaku Mumit, Al- Hayy,
akhlak mulia. Al-Qayum, Al-
 Mengetahui dan Ahad, Ash-
menceritakan kisah Shamad, Al-Muqtadir, Al-
keteladanan nabi, Muqadim, al-Baq.
Keluarga Luqman,  Hari Akhir, hikmah
sahabat-sahabat Nabi dan perilaku yang
Muhammad SAW, mencerminkan
Ashabul Kahfi iman kepadanya.
sebagaimana terdapat  Qadha dan Qadar,
dalam Alquran. hikmah dan
 Menunjukkan contoh Perilaku yang
Qadha dan Qadar dalam mencerminkan
kehidupan sehari- hari iman kepada
sebagai implementasi Qadha dan Qadar.
dari pemahaman rukun
Iman. Akhlak dan Budi Pekerti
 Sikap jujur.

21
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

 Perilaku hormat dan patuh


kepada orangtua, guru,
dan sesama anggota
keluarga.
 Sikap saling
mengingatkan dalam
kebajikan.
 Sikap menghargai
pendapat.
 Sikap sederhana.
 Sikap ikhlas.
 Sikap berbaik sangka
kepada sesama.
 Perilaku hidup rukun
 Sikap tabligh.
 Sikap sabar dan
pengendalian diri.
 Sikap toleran dan simpatik
terhadap sesama.
 Sikap fathanah.
 Sikap suka menolong.
 Sikap berserah diri
kepada Allah SWT.

Fiqih
 Puasa Ramadhan, makna
dan hikmahnya.
 Shalat tarawih dan
tadarus.
 Zakat, infak, sedekah,
makna dan hikmahnya.

Sejarah peradaban Islam


 Kisah Keteladanan para
nabi dan rasul.
 Kisah keteladanan Nabi
Muhammad SAW.
 Kisah keteladanan
sahabat- sahabat Nabi
Muhammad SAW.
 Kisah keteladanan
Luqman.
22
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

 Kisah keteladanan
Ashabul Kahfi.

1.2 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat  Memahami Allah adalah Allah Tritunggal dan
Pendidikan pencipta serta manusia karya-Nya
Dasar dan alam adalah ciptaan  Allah pencipta manusia
(Kelas I-VI) Allah. dan alam.
 Membiasakan diri  Allah mengasihiku.
menghormati orang yang  Allah memeliharaku
lebih tua serta menjaga melalui keluarga.
kerukunan dalam  Keluarga sebagai
kaitannya dengan nilai- pemberian Allah.
nilai kristiani.  Kegunaan anggota tubuh
ciptaan Allah.

Nilai-nilai kristiani
 Aku merawat tubuhku.
 Hidup rukun di sekolah
dan rumah.
 Menghormati orangtua
dan orang yang lebih tua.
 Mengasihi keluarga dan
teman.
 Melakukan tanggung
jawab di rumah dan di
sekolah.

 Meyakini kehadiran Allah Allah Tritunggal dan


dan kekuasaan-Nya karya-Nya
dalam berbagai  Allah Maha Kuasa.
fenomena kehidupan.  Kehadiran Allah melalui
 Menunjukkan berbagai iklim dan gejala alam.
perilaku yang  Kehadiran Allah melalui
menunjukkan nilai-nilai keberagaman flora dan
kristiani dalam kaitannya fauna.
dengan kehadiran dan  Kehadiran Allah melalui
kekuasaan Allah. kepelbagaian: budaya,
suku, agama dan bangsa.
 Menggantungkan hidup
pada kekuasaan Allah
 Manusia makhluk terbatas.
Nilai-nilai kristiani
 Mengasihi dan toleran
23
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
terhadap sesama tanpa
memandang perbedaan.
 Menolong orang yang
menderita.
 Tanggung jawab
memelihara flora dan
fauna yang ada di
sekitarnya.
 Jujur mengakui
keterbatasannya sebagai
manusia sebagai wujud
hidup orang beriman.
 Disiplin dan bertanggung
jawab.

 Menjelaskan manusia Allah Tritunggal dan


berdosa diselamatkan karya-Nya
Allah melalui Yesus  Allah penyelamat
Kristus. manusia.
 Membiasakan diri  Peran Roh Kudus dalam
menyembah Allah baik pertobatan.
dalam ibadah formal  Allah adalah Tuhan yang
maupun dalam sikap patut disembah.
hidup yang berdasarkan  Membina hubungan yang
nilai-nilai kristiani. akrab dengan Allah.
 Allah berkuasa melalui
berbagai peristiwa alam
 Hidup bergantung pada
kuasa Allah.

Nilai-nilai kristiani
 Makna hidup baru bagi
orang yang telah
diselamatkan Ibadah
sebagai bentuk ketaatan
pada Allah.
 Melayani sesama sebagai
wujud ibadah.
 Menghormati sesama
sebagai wujud ibadah.

1.3 Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti

24
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

Tingkat  Mulai mengenal diri dan Pribadi Peserta Didik


Pendidikan keluarganya sebagai  Identitas diri.
Dasar karunia Tuhan.  Anggota tubuh.
(Kelas I-VI)  Mensyukuri diri dan  Keluarga.
keluarganya melalui doa  Sekolah.
dan bentuk lain.
 Mulai mengenal karya Yesus Kristus
keselamatan Allah  Allah pencipta.
sebagai Bapa  Kelahiran Yesus
 Pencipta dan  Kristus.
Penyelenggara seperti
dikisahkan dalam Kitab Gereja
Suci Perjanjian Lama  Doa-doa dalam gereja
dan Perjanjian Baru.  Masyarakat.
 Mulai mengenal puncak  Tetangga.
karya keselamatan
 Sekolah.
dalam Yesus Kristus,
Sang Penyelamat dan
teladan hidup umat
manusia.
 Mengungkapkan rasa
syukur atas karya
keselamatan Allah
melalui doa.
 Mulai mengenal doa-doa
Gereja dan maknanya.
 Mulai mengucapkan
doa-doa Gereja.
 Mulai mengenal
tetangga, baik
lingkungan maupun
orang- orangnya.
 Mulai mengenal
lingkungan sekolah serta
teman-teman sekolahnya
 Hidup rukun dengan
tetangga dan teman
sekolahnya.
 Berdoa bagi tetangga
dan teman- teman
sekolah.
 Mengenal pertumbuhan Pribadi Peserta Didik

25
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

dan perkembangan diri  Pertumbuhan diri.


sebagai anugerah Allah,  Kemampuan diri.
serta mensyukurinya.
 Mengenal kemampuan Yesus Kristus
dirinya untuk  Tokoh-tokoh Perjanjian
membedakan perbuatan Lama dan Perjanjian Baru
yang baik dan buruk, sebelum Yesus Kristus.
serta memilih dan  Karya Yesus: ajaran dan
melakukan perbuatan mukjizat.
yang baik.
 Mengenal karya
keselamatan Allah yang Gereja
dialami oleh tokoh- tokoh  Sakramen Inisiasi.
Perjanjian Lama dan  Keutamaan kristiani.
Perjanjian Baru, serta  Doa gereja dan doa
meneladani mereka. spontan.
 Mengenal Yesus dan
karya-Nya, baik yang Masyarakat
berupa percakapan  Pemimpin masyarakat.
maupun mukjizat, serta  Tradisi masyarakat.
mengerti maknanya.
 Anggota masyarakat.
 Mengenal kesetiaan
Allah pada janji-Nya
Pribadi Peserta Didik
dalam pemberian
 Pribadi laki-laki dan
Sepuluh Firman sebagai
perempuan.
pedoman hidup, baik
 Warga Negara
dalam berelasi dengan
 Indonesia dan warga
orangtua maupun
dunia.
dengan sesama.
 Mematuhi Sepuluh
Yesus Kristus
Firman.
 Nabi dan tokoh Perjanjian
 Mengenal makna dan
Lama pendahulu Yesus
tata perayaan sakramen
Kristus.
Baptis, Ekaristi dan
 Sengsara wafat dan
Tobat sebagai tanda
kebangkitan Kristus.
karya keselamatan Allah
bagi manusia, serta
Gereja
menghayatinya.
 Roh Kudus dalam
 Mengenal dan
kehidupan gereja.
melaksanakan
keutamaan Kristiani  Ciri-ciri gereja.
sebagai tanggapan serta  Pelayanan gereja.

26
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

ungkapan syukur atas Masyarakat


karya keselamatan Allah  Peran Roh Kudus dalam
itu. kehidupan bersama di
 Mengenal dan masyarakat.
mengucapkan aneka  Tantangan zaman di
doa dalam Gereja tengah masyarakat.
sebagai ungkapan iman  Kejujuran dan Keadilan.
kepada Allah.
 Mengenal doa spontan
dan maknanya dalam
doa pribadi dan doa
bersama, serta
mempraktikkannya.
 Mengenal dan
meneladani pemimpin
masyarakat.
 Mengenal dan
melestarikan tradisi
masyarakat.
 Mulai melibatkan diri
dalam kegiatan
masyarakat sebagai
perwujudan kesadaran
bahwa dirinya adalah
anggota masyarakat.
 Memahami diri sebagai
perempuan atau laki-laki
sesuai dengan citra Allah
dan sebagai partner
yang saling melengkapi.
 Menghargai setiap
orang, baik laki-laki
maupun perempuan,
sebagai citra Allah.
 Memahami diri sekaligus
bangga sebagai warga
negara Indonesia yang
beraneka ragam suku
dan bahasanya, serta
mensyukurinya.
 Memahami diri sebagai
bagian warga dunia dan

27
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

melibatkan diri dalam


berbagai keprihatinan
yang ada.
 Memahami karya
keselamatan Allah
melalui para nabi dan
tokoh-tokoh Perjanjian
Lama.
 Memahami karya
keselamatan Allah
melalui kata-kata,
tindakan, dan pribadi
Yesus Kristus yang
berpuncak pada
sengsara, wafat dan
kebangkitan- Nya.
 Mengungkapkan doa
syukur atas karya
keselamatan Allah
melalui para nabi dan
Yesus Kristus.
 Memahami dan
mengucapkan doa- doa
sebagai ungkapkan
hidup baru dalam Roh
Kudus yang berkarya
dalam kehidupan
menggereja.
 Memahami ciri-ciri dan
karya pelayanan Gereja.
 Melibatkan diri dalam
karya pelayanan Gereja.
 Memahami dan mulai
mewujudkan buah-buah
Roh yang dibutuhkan
demi pengembangan
kehidupan bersama
dalam masyarakat.
 Memahami dan
menanggapi aneka
tantangan zaman di
tengah masyarakat

28
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

berdasarkan ajaran
Gereja dan hati
nurani.

1.4 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti


Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

Tingkat  Membiasakan  Doa /salam Om


Pendidikan pengucapan salam Swastyastu, Doa
Dasar dan doa sehari-hari. mulai belajar, Doa
(Kelas I-VI)  Menghargai dan makan.
toleran terhadap  Salam Parama santih
sesama manusia dan Om santih santih
mahluk ciptaan Santih Om.
Tuhan.  Bhakti dan hormat
 Menjaga kebersihan pada orangtua, guru
lingkungan. di sekolah.
 Berperilaku jujur  Hormat dan
terhadap sesama dan menghargai sesama
mahluk lain. teman (Tat Twam
 Mengenal ajaran Tri Asi).
Kaya Parisudha,  Lingkungan sekolah
Subha-asubha dan rumah.
Karma, Veda,  Kejujuran (Satya).
Dharmagita,  Ajaran Tri Kaya
Mantram agama Parisudha sebagai
Hindu, Jenis- jenis tuntunan hidup.
ciptaan Tuhan, Kisah  Subha dan asubha
perjalanan Orang karma.
Suci Hindu ke Bali,  Tentang Kitab suci
Atma sebagai sumber Veda.
hidup, Tri Murti, Tri  Dharmagita.
Mala, Catur
 Mantram mantram
Paramita, Tokoh-
agama Hindu.
tokoh teladan dalam
 Jenis ciptaan Sang
Ramayana dan
Hyang Widhi.
Sejarah Kawitan Bali
 Kisah dan perjalanan
Aga.
orang suci Hindu ke
 Menunjukkan
Bali.
contoh-contoh terkait
 Atma sebagai sumber
ajaran: Tri Kaya
hidup.
Parisudha, Subha-
29
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

asubha Karma, Kitab  Ajaran Tri Murti.


Suci Veda, Jenis-  Ajaran Tri Mala
jenis ciptaan Hyang dalam kehidupan.
Widhi, Kisah suci  Ajaran Catur
Hindu keBali, Atman Paramitha dalam
sebagai sumber kehidupan.
hidup, Tri Murti, Tri  Tokoh-tokoh dalam
Mala dan Catur ceritera Ramayana.
Paramita.  Sejarah lahirnya
 Menceritakan: tokoh- kawitan Bali Aga.
tokoh Ramayana,
sejarah Bali Aga dan
Kisah perjalanan
orang suci Hindu ke
Bali.
 Menyanyikan contoh
gita dan mantram.
 Membiasakan  Doa/salam Om
pengucapan salam Swastyastu, Doa
dan doa sehari-hari. mulai belajar, Doa
 Menghargai dan makan.
toleran terhadap  Salam Parama santih
sesama manusia dan Om santih santih
mahluk ciptaan Santih Om.
Tuhan.  Bhakti dan hormat
 Menjaga kelestarian pada orangtua, guru
lingkungan. di sekolah.
 Berperilaku jujur  Bhakti dan hormat
terhadap sesama dan kepada Teman-teman
mahluk lain. di sekolah.
 Mengenal ajaran: Tri  Lingkungan sekolah
Parartha, Suri-Asuri dan rumah.
Sampad dalam  Kejujuran (Satya).
Bhagawadgita,  Ajaran Tri Parartha.
 Tokoh-tokoh dalam  Ajaran Daiwi dan
Mahabharata, planet Asuri Sampad dalam
tata surya dalam kitab Bhagawadgita.
ajaran Hindu, tari  Tokoh-tokoh utama
profane dan sacral dalam Mahabharata.
dalam kegiatan  Nama-nama planet
agama, Punarbhawa, dalam tata surya
Orang Suci Hindu, Hindu.

30
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

Catur Pataka, Maha  Tari profan dan tari


Rsi penerima Wahyu sakral dalam
dan penyusun Weda, kegiatan keagamaan.
Hari-hari suci Hindu  Ajaran Punarbhawa
dan sejarah sebagai bagian dari
perkembangan Sraddha.
Hindu di Indonesia.  Orang suci agama
 Menunjukkan Hindu yang patut
contoh: perayaan dihormati.
hari-hari suci  Empat jenis dosa
keagamaan Hindu, (Catur Pataka) yang
orang suci Hindu harus dihindari.
yang ada di  Maharsi penerima
wilayahnya, perilaku wahyu dan penyusun
yang tergolong dalam kitab suci Veda.
empat jenis dosa, Hari-hari suci agama
contoh implementasi  Hindu.
ajaran Tri Parartha,
 Sejarah
implementasi ajaran
perkembangan
Daiwi dan Asuri
agama Hindu di
Sampad, contoh-
Indonesia secara
contoh tari profane
singkat.
dan sakral.
 Menceriterakan
(selayang pandang):
tokoh-tokoh dalam
Mahabharata,
sejarah
perkembangan
agama Hindu di
Indonesia.
 Membiasakan  Doa /salam Om
pelafalan Swastyastu, Doa
doa/mantram dan mulai belajar, Doa
pengucapan salam. makan.
 Menghargai dan  Salam Parama
toleran terhadap santih Om santih
sesama manusia dan santih Santih Om.
mahluk ciptaan  Bhakti dan hormat
Tuhan. pada orangtua,
 Berperilaku jujur guru di sekolah
terhadap sesama dan Hormat kepada
mahluk lain. Teman-teman di
31
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

 Menjaga kelestarian sekolah.


lingkungan rumah  Lingkungan sekolah
maupun sekolah. dan rumah.
 Mengenal dan  Kejujuran (Satya).
memahami ajaran Tri  Moksha dalam
Hita Karana, Catur ajaran agama Hindu.
Guru, Tri Rna, Tat  Ajaran Tri Hita
Twam Asi, Sad Ripu, Karana.
Panca Sradha, isi  Ajaran Catur Guru.
pokok ajaran  Tempat-tempat suci
Bhagawadgita. dalam agama Hindu.
 Mengenal ajaran  Kitab Suci Veda
Moksa dan Kitab sebagai sumber
Suci Weda sebagai hukum Hindu.
sumber hukum.  Ajaran Tri Rna
 Menyebutkan contoh sebagai hutang
praktek ajaran: Tri manusia yang
Hita Karana, Catur dibawa sejak lahir.
Guru, Tri Rna, Tat  Ajaran Tat Twam Asi
Twan Asi, Sad Ripu. dalam cerita Itihasa.
Menunjukkan contoh
 Ajaran Sad Ripu
tanda- tanda
sebagai perilaku
kehidupan orang
yang patut dihindari.
yang telah mencapai
 Ajaran Panca
moksa.
 Sraddha sebagai
penguat keyakinan.
 Isi pokok kitab suci
Bhagavadgita
sebagai Pancama
 Veda.

1.5 Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti


Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

Tingkat  Memiliki keyakinan Keyakinan (Saddha)


Pendidikan terhadap Tuhan Yang  Meyakini adanya Tuhan.
Dasar Maha Esa, Triratna, dan  Identitas agama Buddha.
(Kelas I-VI) Bodidhisattva.  Penghormatan dan
 Mengenal tempat simbol-simbol agama
ibadah, rohaniwan, kitab Buddha.
suci, hari raya dan Guru
32
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

Agung agama Buddha. Kitab Suci Tripitaka


 Mengenal aturan dalam  Kitab Suci agama Buddha
keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Perilaku/moral (Sila)
 Melatih  Macam-macam peraturan.
mengembangkan batin  Kasih sayang, kejujuran,
untuk hening sebelum dan persahabatan.
belajar.  Meditasi (Samadhi).
 Meneladani sifat, sikap,  Pengembangan Cinta
kepribadian, kehidupan kasih (metta bhavana).
Pangeran Siddharta  Belajar Hening Sebelum
pada masa kelahiran Belajar Sejarah.
dan masa kanak-kanak  Kelahiran Siddharta.
dalam mewujudkan  Masa kanak-kanak
toleransi kepada Pangera Siddharta.
sesama, binatang, dan
lingkungan sekitar.

1.6 Agama Konghuchu dan Budi Pekerti


Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

Tingkat  Mengenal konsep Keimanan


Pendidikan Tian dalam agama  Karakter huruf Tian.
Dasar Khonghucu.  Istilah penyebutan nama
(Kelas I-VI)  Menceritakan riwayat Tuhan.
dan keluarga Nabi  Sifat Tuhan sebagai
Kongzi serta pencipta, pengatur,
keteladanan nabi pemelihara dan
semasa kecil (rajin pelurus.
belajar, sikap hormat
kepada Tian). Sejarah Suci
 Menjelaskan sikap  Riwayat kelahiran Nabi
dalam berdoa (sikap Kongzi.
Ba De) serta makna  Tanda-tanda kelahiran
sembahyang dan Nabi Kongzi.
berdoa.  Masa kecil Nabi Kongzi.
 Menyebutkan jadwal  Keluarga Nabi Kongzi.
sembahyang dan  Semangat belajar Nabi
berdoa kepada Kongzi.
Tuhan, nabi dan
leluhur. Tata Ibadah

33
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

 Memahami bahwa  Sikap Ba De dalam


manusia diciptakan berdoa.
Tian melalui kedua  Tujuan sembahyang
orangtua. dan berdoa.
 Memahami makna  Tata cara sembahyang
keluarga inti, tugas dan berdoa.
dan kewajiban  Susunan dan rangkaian
masing- masing kata- kata dalam doa.
anggota keluarga.
 Memahami Tata Ibadah
hubungan  Saat-saat sembahyang
persaudaraan dengan kepada Tuhan, nabi, dan
keluarga besar ayah leluhur.
dan ibu.
 Mengetahui Keimanan
tingkatan cara  Orangtua sebagai wali
menghormat. anak yang
 Mengetahui fungsi  ditunjuk Tuhan.
dan macam- macam  Hormat dan patuh kepada
dupa (xiang) dan cara orangtua.
penggunaannya.  Jasa orangtua.
 Menyebutkan
perlengkapan Perilaku Junzi
sembahyang di altar  Arti keluarga.
leluhur.  Keluarga inti.
 Mengetahui kisah  Hak dan kewajiban
keteladanan tokoh- anggota keluarga.
tokoh Rujiao yakni  Keluarga bahagia.
Huang Xiang, Kong  Penghormatan kepada
Rong dan Sima
leluhur.
Kuang.
 Memiliki tanggung Perilaku Junzi
jawab terhadap  Hubungan persaudaraan
kebutuhannya (sanak keluarga).
sendiri.
 Istilah penyebutan
 Membantu pekerjaan
(panggilan) kepada
 rumah sebagai wujud anggota keluarga yang
 berbakti. bertalian saudara.
 Meyakini Nabi Kongzi
sebagai manusia Tata Ibadah
pilihan dan meyakini  Makna menghormat.
tanda-tanda gaib  Macam-macam cara
34
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

menjelang kelahiran menghormat.


Nabi Kongzi (Gan  Tata cara menghormat
Sheng). dengan merangkapkan
tangan (Bai),
membungkuk (Ju Gong),
dan berlutut (Gui).
 Tingkatan menghormat
dan pengulangannya.
 Peragaan tata cara
menghormat dengan
merangkapkan tangan
(Bai), membungkuk (Ju
Gong), dan berlutut (Gui).
 Lagu-lagu rohani terkait
dengan penghormatan
kepada Tuhan, nabi, dan
leluhur.

Tata Ibadah
 Makna dupa (xiang).
 Jenis dan macam-macam
dupa (xiang).
 Tata cara menancapkan
dan menggunakan dupa
(xiang).

Tata Ibadah
 Bentuk altar (meja abu)
leluhur.
 Macam-macam
sembahyang kepada
leluhur.
 Perlengkapan
sembahyang kepada
leluhur.
 Perilaku Junzi Bakti Huang
Xiang.
 Yue Fei, sang pahlawan.
 Kong Rong suka
mengalah.
 Kecerdasan Sima Guang.

35
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

 Menyebutkan poin- Tata Ibadah


poin delapan  Poin-poin delapan
keimanan (Ba Cheng keimanan (Ba Cheng
Zhen Gui). Zhen Gui).
 Menceritakan riwayat  Makna delapan ajaran
dan keteladanan keimanan bagi umat.
Nabi Kongzi.  Lagu-lagu rohani.
 Mengetahui kisah
keteladanan dan Sejarah Suci
prinsip-prinsip moral  Riwayat hidup Nabi
yang ditegakkan Kongzi.
kembali oleh Mengzi  Keteladanan Nabi Kongzi.
tentang Watak Sejati.  Tiga kesukaan yang
 Menyebutkan tiga membawa faedah.
kesukaan yang  Tiga kesukaan yang
membawa faedah membawa celaka.
dan tiga kesukaan
yang membawa Perilaku Junzi
celaka.  Riwayat hidup
 Mengenal murid  Mengzi.
utama Nabi Kongzi  Hikmah dan nilai
(Yan Hui, Zi Lu, Zi keteladanan.
Gong, Zheng Zi) dan  Masa kecil kehidupan
keteladanannya. Mengzi.
 Mengenal  Pandangan tentang sifat
perlengkapan yang dasar (watak sejati)
ada pada altar di manusia.
Litang/Miao/Kelenteng.
 Menyebutkan bagian- Perilaku Junzi
bagian kitab suci  Kesukaan- kesukaan yang
yang pokok (Sishu) membawa faedah dan
dan yang mendasari yang membawa celaka.
(Wujing).  Penerapan kesukaan yang
 Menjelaskan membawa faedah.
pentingnya sikap Ba
De (Delapan Perilaku Junzi
 Kebajikan: Bakti,  Jumlah murid Nabi Kongzi.
Rendah Hati, Tengah,  Murid-murid angkatan tua
Dapat dipercaya, dan angkatan muda.
Susila, Menjunjung
 Murid-murid terpandai.
kebenaran, Suci Hati
 Kisah-kisah kebijaksanaan
dan Tahu malu).
para murid Nabi Kongzi.
36
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

 Menceritakan riwayat
Nabi Kongzi sebagai Tata Ibadah
Mu Duo Tian.  Sikap Ba De dalam berdoa
 Menceritakan kisah dan bersembahyang.
nabi purba dan raja  Perlengkapan pada altar di
suci penerima wahyu  Litang/Kelenteng/
Tian dan karya-karya  Miao.
yang ditemukannya.  Makna peribadahan
 Mengetahui riwayat perayaan hari raya agama
keteladanan Raja  Khonghucu.
Tang Yao dan Raja  Kebiasaan melakukan
Yu Shun sebagai ibadah/sembahyang
peletak dasar Ru Jiao  Lagu-lagu rohani.
atau agama Khonghucu.
Kitab Suci
 Bentuk visual kitab suci (Si
Shu danWujing).
 Bagian kitab Si Shu dan
Wujing.
 Garis besar isi kitab
Si Shu dan Wujing.

Perilaku Junzi
 Makna sikap delapan
kebajikan (Ba De).
 Poin-poin delapan
kebajikan (Ba De).
 Penerapan sikap delapan
kebajikan (Ba De).

Sejarah Suci
 Cita-cita Nabi Kongzi.
 Semangat belajar Nabi
Kongzi.
 Pengembaraan Nabi
Kongzi.
 Nabi Kongzi sebagai Tian
Zi Mu Duo.

Sejarah Suci
 Para nabi penerima wahyu
Tian.
37
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

 Karya-karya yang
ditemukan oleh para nabi.

Perilaku Junzi
 Nabi dan raja suci purba.
 Kearifan Raja Yao.
 Kerendahan hati Raja
Shun.
 Keuletan Raja Da Yu.

 Menceritakan kisah Perilaku Junzi


kebijaksanaan tiga  Kebijaksanaan tiga
ibunda agung (ibu ibunda agung (ibu
Mengzi, ibu Ouyang  Mengzi, ibu Ou yang
Xiu, ibu Yue Fei). Xiu, ibu Yue Fei).
 Mengenal tokoh-  Perjuangan tiga
tokoh Rujiao Guan ibunda agung dalam
Yu, Dong Zhongshu membesarkan dan
dan Zhu Xi serta mendidik anak.
sumbangsih
pemikirannya. Sejarah Suci
 Menjelaskan hari  Kesetiaan dan sikap
raya/sembahyang menjunjung kebenaran
agama Khonghucu Guan Yu.
dan nilai-nilai  Kesetiaan Qu Yuan.
persembahyangan  Pengabdian Jie Zhi Tui.
kepada Tian dan  Pemikiran Dong
Leluhur (Qing Ming, Zhongshu dan Zhu
hari persaudaraan, Xi Tokoh Besar Neo
Tahun Baru Kongzi- Confucianism.
li, Jing Tian Gong,
Duan Yang, Dongzhi, Tata Ibadah
Zhong Qiu.  Makna hari raya dan
 Menjelaskan urutan persembahyangan
pelaksanaan umat Khonghucu.
kebaktian di Litang.  Hari-raya dan
 Mengidentifikasi persembahyangan
berbagai umat Khonghucu.
perlengkapan  Pelaksanaan hari
sembahyang di altar raya dan
kebaktian. persembahyangan umat
 Menjelaskan konsep Khonghucu.
38
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

Tiga Dasar  Lagu-lagu rohani.


Kenyataan (SAN
CAI)Tian, Di, Ren. Tata Ibadah
 Menjelaskan dasar-  Fungsi dan makna
dasar ajaran agama kebaktian.
Khonghucu (empat  Persiapan kebaktian.
pantangan/Si Wu,  Petugas kebaktian.
lima mutiara  Urutan pelaksanaan
kebajikan/Wu Chang, kebaktian.
Lima Hubungan
Kemasyarakatan/Wu Tata Ibadah
Lun).  Peralatan (piranti)
 Menyebutkan bagian- pada altar kebaktian.
bagian kitab suci  Fungsi piranti-piranti
yang pokok (Sishu) pada altar kebaktian.
dan yang mendasari  Susunan peralatan
(Wujing).
(piranti) pada altar
 Menyebutkan ayat- kebaktian.
ayat suci tentang
belajar dan menjelaskan Keimanan
pentingnya  Konsep San Cai (tiga
mengamalkan ilmu yang
dasar kenyataan).
dipelajari.
 Hubungan dan
 Menjelaskan sejarah
keterkaitan antara
perkembangan agama
Tian, DI, Ren.
Khonghucu di
 Melestarikan alam
Indonesia sejak
sekitar (menjaga
Lahirnya
lingkungan).
organisasi/kelembagaan
Khonghucu di
Perilaku Junzi
Indonesia sampai
 Si Wu/empat pantangan.
dengan sejarah
 Wu Chang/lima mutiara
perkembangan
kebajikan.
organisasi Majelis
Tinggi Agama  Wu Lun/lima hubungan
Khonghucu Indonesia kemasyarakatan.
(MATAKIN) di Indonesia.  Penerapan ajaran.
 Menjelaskan  Empat pantangan/Si Wu,
keimanan dalam lima mutiara kebajikan/Wu
agama Khonghucu Chang, lima hubungan.
baik dari arti iman
berdasarkan karakter Kitab suci
huruf maupun  Bagian kitab Si Shu (kitab
39
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

pengakuan iman yang pokok).


yang pokok umat  Bagian kitab Wujing (kitab
Khonghucu (Cheng yang mendasari).
Xin Zhi Zhi).
 Menjelaskan peran Kitab Suci
dan fungsi seorang  Ayat suci tentang
rohaniwan dan belajar.
Dewan Rohaniwan  Metodologi belajar.
MATAKIN.  Semangat belajar.

Sejarah Suci
 Sejarah masuknya agama
Khonghucu di Indonesia.
 Perkembangan
 Organisasi agama
Khonghucu.
 Organisasi MATAKIN.
 Perkembangan agama
Khonghucu di era
Reformasi.
 Keimanan Arti iman.
 Karakter huruf iman.
 Pengakuan iman yang
pokok.

Tata Ibadah
 Peran seorang rohaniwan
terhadap pengembangan
ajaran.
 Fungsi pelayanan dan
pengembangan umat.
 Rohaniwan dan Dewan
Rohaniwan MATAKIN.

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

40
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

Tingkat  Menunjukkan sikap  Kandungan moral


Pendidikan sebagai mahluk  Pancasila dalam
Dasar ciptaan Tuhan Yang  Lambang Negara.
(Kelas I-VI)  Maha Esa dalam  Bentuk dan tujuan
konteks keberagaman norma/kaidah dalam
kehidupan di masyarakat.
lingkungan rumah  Semangat kebersamaan
dan sekolah sebagai dalam keberagaman.
perwujudan moral  Persatuan dan kesatuan
Pancasila. bangsa.
 Mengenal karakteristik
individu, tata tertib,
kesatuan, dan simbol-
simbol Pancasila di
rumah dan sekolah.
 Melaksanakan tata
tertib dalam konteks
beragam teman di
keluarga dan sekolah
sesuai Pancasila.
 Menerima karunia  Makna simbol-simbol
Tuhan Yang Maha  Pancasila dan lambang
Esa atas karakteristik negara Indonesia.
individu, hak dan  Hak, kewajiban, dan
kewajiban, persatuan tanggung jawab
dalam keberagaman. warganegara.
 Memahami makna  Makna keberagaman
simbol-simbol personal, sosial, dan
Pancasila di kultural.
rumah,sekolah dan  Persatuan dan kesatuan
masyarakat.  Moralitas sosial dan politik
 Menunjukkan sikap warga negara/pejabat
baik sebagai sesama negara, dan tokoh
mahluk ciptaan masyarakat.
Tuhan Yang Maha
Esa, hak dan
kewajibannya, dan
kebhinnekatunggalikaan
sebagai perwujudan nilai
dan moral Pancasila.
 Melaksanakan
kerjasama dengan

41
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

teman dalam
kebersamaan dan
keberagaman di
lingkungan rumah,
sekolah dan masyarakat
sekitar.
 Menjelaskan nilai dan  Nilai dan moral Pancasila.
moral Pancasila, makna  Hak, kewajiban, dan
hak, kewajiban dan tanggung jawab
tanggung jawab, warganegara.
manfaat Bhinneka  Keanekaragaman sosial
Tunggal Ika, nilai- nilai dan budaya dan
persatuan dan kesatuan pentingnya kebersamaan.
di lingkungan rumah,  Nilai dan moral persatuan
sekolah, dan dan kesatuan bangsa.
masyarakat.  Moralitas terpuji dalam
 Menunjukkan sikap kehidupan sehari-hari.
kebersamaan dalam
keberagaman sebagai
mahluk ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa
 Patuh terhadap tata
tertib dan aturan.
 Bertanggung jawab dan
rela berkorban;
 Semangat
kebhinnekatunggalikaan.
 Menunjukkan sikap
bangga sebagai bangsa
Indonesia dalam
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa dan
bernegara.
 Melaporkan secara lisan
dan tulisan dan
melaksanakan kewajiban
sesuai nilai-nilai dan
moral Pancasila,
menegakkan aturan dan
menjaga ketertiban,
kerja sama, nilai-nilai
persatuan dan kesatuan,
42
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

dan keberagaman di
lingkungan keluarga,
sekolah, dan
masyarakat.

3. Bahasa Indonesia
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

Tingkat  Memiliki kepedulian,  Bentuk dan ciri teks


Pendidikan rasa percaya diri, faktual (deskriptif,
Dasar kedisiplinan, dan petunjuk/arahan,
(Kelas I-VI) tanggung jawab laporan sederhana), teks
dalam pemanfaatan tanggapan (ucapan
bahasa Indonesia. terima kasih,
 Mengenal konteks permintaan maaf,
budaya dan konteks diagram/tabel), teks
sosial, satuan cerita (narasi sederhana,
kebahasaan, serta unsur puisi) teks cerita non-
paralinguistik dalam naratif (cerita
penyajian teks. diri/personal, buku
 Mengenal bentuk harian).
dan ciri teks deskriptif  Konteks budaya, norma,
serta teks laporan serta konteks sosial
sederhana. yang melatarbelakangi
 Menyajikan secara lahirnya jenis teks.
lisan dan tulis berbagai  Paralinguistik (lafal,
teks sederhana. kelantangan, intonasi,
tempo, gestur, dan
mimik).
 Satuan bahasa
pembentuk teks:
kalimat sederhana dua
kata pola SP.
 Memiliki kepedulian,  Bentuk dan ciri teks
rasa percaya diri, genre faktual (teks
kedisiplinan dan laporan informatif hasil
tanggung jawab observasi, teks
dalam pemanfaatan arahan/petunjuk, teks
bahasa Indonesia. instruksi, teks surat
 Mengenal konteks tanggapan pribadi),
budaya dan konteks genre cerita (cerita
sosial, satuan petualangan, genre
43
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

kebahasaan, serta tanggapan, teks


unsur paralinguistik dongeng, teks
dalam penyajian teks. permainan/dolanan
 Mengenal bentuk daerah (teks wawancara,
dan ciri teks ulasan buku).
berbagai teks  Konteks budaya, norma,
sederhana. serta konteks sosial
 Menganalisis yang melatarbelakangi
informasi di dalam lahirnya jenis teks.
berbagai teks  Satuan bahasa
sederhana. pembentuk teks:
 Menyajikan berbagai kalimat sederhana pola
teks sederhana SPO dan SPOK, kata,
secara lisan. dan kelompok kata.
 Menyusun berbagai  Penanda kebahasaan
teks sederhana dalam teks.
secara tulis.
 Memiliki kepedulian,  Bentuk dan ciri teks
rasa percaya diri, genre faktual (teks
kedisiplinan dan laporan buku, laporan
tanggung jawab investigasi, teks
dalam pemanfaatan penjelasan tentang
bahasa Indonesia. proses, teks paparan
 Mengenal konteks iklan), genre cerita (teks
budaya dan konteks narasi sejarah, teks
sosial, satuan pantun dan syair), dan
kebahasaan, serta genre tanggapan (pidato
unsur paralinguistik persuasif, ulasan buku,
dalam penyajian teks paparan, teks
teks. penjelasan).
 Mengenal bentuk  Konteks budaya, norma,
dan ciri teks serta konteks sosial
sederhana. yang melatarbelakangi
Menganalisis lahirnya jenis teks.
informasi di dalam  Satuan bahasa
berbagai teks pembentuk teks:
sederhana. kalimat sederhana pola
 Menyajikan berbagai SPPel, SPOPel, SPOPelK,
teks sederhana kata, frasa, pilihan
secara lisan. kata/diksi.
 Menyusun berbagai  Penanda kebahasaan
teks sederhana dalam teks.

44
Tingkat
Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

secara tulis.  Paralinguistik (lafal,


kelantangan, intonasi,
tempo, gestur, dan
mimik).

4. Ilmu Pengetahuan Alam


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat  Menunjukkan sikap  Tubuh dan panca indra.
Pendidikan ilmiah: rasa ingin  Tumbuhan dan hewan.
Dasar tahu, jujur, logis, Sifat dan wujud benda-
(Kelas I-VI) kritis, dan disiplin benda sekitar.
melalui IPA.  Alam semesta dan
 Mengajukan pertanyaan: kenampakannya.
apa, mengapa, dan  Bentuk luar tubuh
bagaimana tentang hewan dan tumbuhan.
alam sekitar. hidup.
 Melakukan pengamatan  Daur hidup makhluk
objek IPA dengan tanaman.
menggunakan panca  Wujud benda.
indra .  Gaya dan gerak.
 Menceritakan hasil  Bentuk dan sumber energi
pengamatan. dan energi alternatif.
 IPA dengan bahasa  Rupa bumi dan
yang jelas. perubahannya.
 Menunjukkan sikap  Lingkungan, alam
ilmiah: rasa ingin tahu, semesta, dan sumber
jujur, logis, kritis, dan daya alam.
disiplin melalui IPA.  Iklim dan cuaca.
 Mengajukan pertanyaan:  Rangka dan organ
apa, mengapa, dan tubuh manusia dan
bagaimana tentang alam hewan.
sekitar.
 Makanan, rantai
 Melakukan pengamatan
makanan, dan
objek IPA dengan keseimbangan
menggunakan panca ekosistem.
indra dan alat
 Perkembangbiakan
sederhana.
makhluk hidup.
 Mencatat dan
 Penyesuaian diri
menyajikan data hasil
makhluk hidup pada
pengamatan alam sekitar
lingkungan.
secara sederhana.
45
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
 Melaporkan hasil
pengamatan alam sekitar
secara lisan dan tulisan
secara sederhana.
 Mendeskripsikan konsep
IPA berdasarkan hasil
pengamatan.
 Menunjukkan sikap
ilmiah: rasa ingin tahu,
jujur, logis, kritis, disiplin,
dan tanggung jawab
melalui IPA.
 Mengajukan pertanyaan:
apa, mengapa, dan
bagaimana tentang alam
sekitar.
 Melakukan pengamatan
objek IPA dengan
menggunakan panca
indra dan alat
sederhana.
 Menyajikan data hasil
pengamatan alam
sekitar dalam bentuk
tabel atau grafik.  Kesehatan dan sistem
 Membuat kesimpulan pernafasan manusia.
dan melaporkan hasil  Perubahan dan sifat
pengamatan alam sekitar benda.
secara lisan dan tulisan  Hantaran panas, listrik
secara sederhana. dan magnet.
 Menjelaskan konsep  Tata surya.
dan prinsip IPA.  Campuran dan larutan.

5. Ilmu Pengetahuan Sosial

46
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat  Menunjukkan perilaku  Manusia, tempat, dan
Pendidikan sosial dan budaya yang lingkungan
Dasar mencerminkan jatidiri  Wilayah geografis
(Kelas I-VI) bangsa Indonesia. tempat tinggal
 Mengenal konsep ruang, bangsa Indonesia.
waktu, dan aktifitas  Konektivitas dan
manusia dalam interaksi sosial
kehidupan sosial, kehidupan bangsa
budaya, dan ekonomi. di wilayah negara
 Menceritakan hasil Indonesia.
eksplorasi mengenai  Waktu, keberlanjutan,
kehidupan bangsa dan perubahan
Indonesia. Perkembangan
 Menceritakan kehidupan bangsa
keberadaan Indonesia dalam
kelembagaan sosial, waktu sejak masa
budaya, ekonomi dan praaksara hingga
politik dalam masa Islam.
masyarakat.  Sistem sosial dan
 Menunjukkan perilaku Budaya Kehidupan
sosial dan budaya yang manusia dan
mencerminkan jati diri kelembagaan
dirinya sebagai sosial, ekonomi,
warganegara Indonesia. pendidikan, dan budaya
 Menjaga kelestarian masyarakat dan
lingkungan hidup secara bangsa Indonesia.
bijaksana dan  Perilaku ekonomi dan
bertanggung Kesejahteraan Kehidupan
jawab. Ekonomi masyarakat.
 Meneladani tindakan  Indonesia yang
heroik pemimpin bangsa, bertanggung jawab.
dalam kehidupan sosial  Manusia, tempat, dan
dan budaya bangsa Lingkungan Konektivitas
Indonesia. antar ruang dan
 Menceritakan hasil penanggulangan
eksplorasi mengenai permasalahan lingkungan
kehidupan bangsa hidup secara bijaksana
Indonesia. dalam kehidupan bangsa
Indonesia.
 Waktu, keberlanjutan, dan
perubahan Perkembangan
kehidupan bangsa

47
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Indonesia dari masa
penjajahan, masa
pergerakan kemerdekaan
sampai awal Reformasi
dalam menegakkan dan
membangun kehidupan
berbangsa dan bernegara.
 Sistem sosial dan budaya.
 Norma, lembaga, dan
politik dalam kehidupan
sosial dan budaya bangsa
Indonesia.
 Perilaku ekonomi dan
kesejahteraan.
 Kehidupan perekonomian
 masyarakat dan negara
Indonesia sebagai
perwujudan rasa
nasionalisme.

6. Matematika
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat  Menunjukkan sikap  Bilangan asli dan
Pendidikan positif bermatematika: pecahan sederhana.
Dasar logis, cermat dan teliti,  Geometri dan pengukuran
(Kelas I-VI) jujur, bertanggung jawab, sederhana.
dan tidak mudah  Statistika sederhana.
menyerah dalam  Bilangan bulat dan
menyelesaikan masalah, bilangan pecahan.
sebagai wujud  Geometri (sifat dan unsur)
implementasi kebiasaan dan Pengukuran
dalam inkuiri dan (satuan standar).
eksplorasi matematika.  Statistika (pengumpulan
 Memiliki rasa ingin tahu, dan penyajian data
semangat belajar yang sederhana).
kontinu, percaya diri, dan  Bilangan (termasuk
ketertarikan pada pangkat dan akar
matematika, yang sederhana).
terbentuk melalui  Geometri dan
pengalaman belajar. Pengukuran (termasuk
 Memahami penjumlahan
48
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
dan penguranga satuan turunan).
bilangan asli.  Statistika dan peluang.
 Mengelompokkan benda
menurut tampilan
bentuknya Memahami
efek penambahan dan
pengurangan dari
kumpulan objek.
 Mengidentifikasi seluruh
dan bagian dalam
kehidupan sehari- hari.
 Menggunakan gambar
atau foto untuk
menyatakan sebuah
informasi dan menjawab
pertanyaan
mengenainya.
 Menggunakan model
konkret dalam
penyelesaian
masalah.
 Menunjukkan sikap
positif bermatematika:
logis, kritis, cermat
dan teliti, jujur,
bertanggung jawab,
dan tidak mudah
menyerah dalam
menyelesaikan masalah,
sebagai wujud
implementasi kebiasaan
dalam inkuiri dan
eksplorasi matematika.
 Memiliki rasa ingin
tahu, semangat
belajar yang kontinu,
rasa, percaya diri, dan
ketertarikan pada
matematika, yang
terbentuk melalui
pengalaman belajar
mengidentifikasi
kemiripan dan
49
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
perbedaan berbagai
sudut.
 Menjelaskan pola
bangun dalam kehidupan
sehari-hari dan
memberikan dugaan
kelanjutannya
berdasarkan pola
berulang.
 Memahami penjumlahan
dan pengurangan
bilangan bulat dan
pecahan.
 Mengelompokkan benda
menurut bentuknya dan
disertai justifikasi.
 Menyelesaikan
masalah aritmetika
sehari-hari sebagai
penerapan pemahaman
atas efek penambahan
dan pengurangan.
 Menyadari objek dapat
dipandang sebagai
kesatuan dari bagian-
bagiannya.
 Memberikan interpretasi
dari sebuah sajian
informasi/data.
 Menggunakan model
konkret dan simbolik
atau strategi lain
dalam penyelesaian
masalah sehari-hari.
 Menunjukkan sikap
positif bermatematika:
logis, kritis, cermat
dan teliti, jujur,
bertanggung jawab,
dan tidak mudah
menyerah dalam
menyelesaikan masalah,
sebagai wujud
50
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
implementasi kebiasaan
dalam inkuiri dan
eksplorasi matematika.
 Memiliki rasa ingin
tahu, semangat
belajar yang kontinu,
percaya diri, dan
ketertarikan pada
matematika, yang
terbentuk melalui
pengalaman belajar.
 Bersikap terbuka
Menghadapi perbedaan
sudut pandang dan
mengemukakan
kemungkinan sudut
pandang yang berbeda
dari yang dimilikinya.
 Menemukan pola
bangun datar untuk
menarik kesimpulan atau
menyusun bukti /
justifikasi sederhana.
 Memahami penjumlahan,
pengurangan, perkalian
dan pembagian bilangan
bulat dan pecahan.
 Mengelompokkan
benda ruang menurut
sifatnya.
 Memberi estimasi
penyelesaian masalah
dan membandingkannya
dengan hasil perhitungan
 Memberikan visualisasi
dan deskripsi proporsi
dan menggunakannya
dan penyelesaian
masalah.
 Mengumpulkan data
yang relevan dan
menyajikannya dalam
bentuk tabel, gambar,
51
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
daftar.
 Menggunakan simbol
dalam pemodelan,
mengidentifikasi
informasi, menggunakan
strategi lain bila tidak
berhasil.

7. Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat  Mengetahui konsep dan  Aktivitas fisik melalui
Pendidikan mempraktikkan pola permainan Gerak dasar
Dasar gerak dasar dan variasi dan variasi pola gerak
(Kelas I-VI) gerak dasar. dasar lokomotor,
 Mengetahui konsep dan non lokomotor,
mempraktikkan latihan manipulatif.
kebugaran sederhana. Aktivitas fisik
 Mengetahui dan melalui
Mempraktikkan pola kekuatan,
gerak dasar dan variasi kecepatan, dan
gerak dominan statis keseimbangan.
pada olahraga senam.  Aktivitas fisik
 Mengetahui dan senam: bertumpu
mempraktikkan pola dengan 2 tangan,
gerak dasar dan variasi sikap kapal
gerak ritmik. terbang, dan
 Mengetahui dan berdiri dengan
mempraktikkan gerak satu kaki serta
dasar pengenalan di air meregangkan
dan gerak dasar kedua tangan ke
keselamatan dalam atas dengan
aktivitas air. kedua kaki jinjit.
 Mengetahui dan  Aktivitas fisik
mempraktikkan cara ritmik melalui:
memelihara dan gerak lokomotor
menjaga kebersihan. dan non
 Memiliki perilaku lokomotor.
bekerjasama, jujur, dan  Aktivitas fisik air
mau berbagi dengan melalui
teman. permainan di air
 Mengetahui konsep dan dan keselamatan

52
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
mempraktikkan variasi di air.
dan kombinasi pola  Kesehatan
gerak dasar. Kebersihan diri
 Mengetahui konsep dan sendiri, pakaian,
Mempraktikkan dan kelas.
pemanasan, pendinginan  Aktivitas fisik
dan berbagai aktivitas melalui:
kebugaran jasmani untuk Pola gerak dasar
mencapai tinggi dan lokomotor, non-
berat badan ideal. lokomotor, dan
 Mengetahui konsep dan manipulatif pada
mempraktikkan gerak permainan bola,
dasar dan kombinasi aktivitas atletik
pola gerak dasar dan atau
dominan statis dan olahraga
dinamis. tradisional.
 Mengetahui dan  Komposisi tubuh
mempraktikkan gerak dan gerak
ritmik dengan pemanasan dan
menggunakan dan tanpa pendinginan.
musik.  Gerak dasar
 Mengetahui dan dominan statis
mempraktikkan gerak dan dinamis pada
dasar aktivitas senam:
renang. handstand,
 Mengetahui dan kayang, meroda,
mempraktikkan cara roll ke depan dan
memilih makanan dan ke belakang.
pemanfaatan waktu  Aktivitas Ritmik:
luang, serta pertolongan gerak lokomotor
secara sederhana. dan non-
 Menunjukkan perilaku lokomotor
menghargai perbedaan, berirama dan
bekerjasama, dan harmonis serta
disiplin selama terkoordinasi.
melakukan aktivitas fisik.  Aktivitas fisik
 Memahami konsep dan melalui gerakan
mempraktikkan variasi dasar tangan,
dan kombinasi pola kaki dan
gerak dasar. koordinasi
 Memahami konsep dan gerakan renang
mempraktikkan variasi gaya dada/gaya
dan kombinasi pola bebas.
53
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
gerak dasar olahraga  Kesehatan
beladiri. jenis makanan
 Memahami konsep dan sehat dan bergizi,
mempraktikkan gerak penanganan
pengembangan cidera ringan
kebugaran jasmani dan, dalam aktivitas
pengukuran status fisik dan
kebugaran jasmani pertolongan,
pribadi secar sederhana. kebutuhan
 Memahami konsep istirahat dan
mempraktikkan mengisi waktu
kombinasi pola gerak luang dengan
dominan statis dan aktivitas yang
dinamis. bermanfaat.
 Memahami konsep dan  Aktivitas fisik dan
mempraktikkan gerak permainan
kombinasi dan rangkaian Pola gerak dasar
gerak ritmik. pada permainan
 Memahami konsep dan bola besar, kecil
mempraktikkan dan atau
keterampilan satu gaya aktivitas jalan,
renang dan dasar-dasar lari, lompat dan
keselamatan di air lempar serta
 Memahami/mengetahui olahraga
dan menyajikan konsep tradisional.
pemeliharaan kebersihan  Gerak lokomotor
alat reproduksi, menjaga dan non
diri dari berbagai lokomotor untuk
tindakan/perilaku tidak membentuk
senonoh, bahaya gerakan dasar
merokok terhadap, langkah kaki,
penyakit menular dan serangan, dan
tidak menular, bahaya belaan (dengan
narkotika, psikotropika, tangan dan kaki)
dan zat aditif. pada olahraga
 Menunjukkan perilaku beladiri pencak
sportif, kerjasama, silat.
toleransi, disiplin, dan  Gerak dominan
menerima kekalahan statis dan
dengan sikap positif dan dinamis pada
mengekspresikan aktivitas senam
kemenangan dengan seperti melompat,
wajar. meregang,
54
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
menggantung,
mengayun,
meniti, mendarat
dan rangkai
gerak senam
lantai.
Aktivitas fisik
Rangkaian
gerakan
ritmik/tari
bertema budaya
daerah dan
nasional.
 Aktivitas di air
melalui Renang
gaya
bebas/punggung
/dada dan
gerakan dasar
cara-cara
penyelamatan di
air.
 Kesehatan
Bahaya merokok,
penyakit menular
dan tidak
menular,
kebersihan alat
reproduksi, dan
memelihara diri
dari perbuatan
tidak senonoh,
serta cara
menghindarkan
diri dari bahaya
narkotika,
psikotropika, dan
zat aditif
terhadap tubuh.

8. Seni Budaya dan Prakarya

55
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat  Menunjukkan perilaku  Apresiasi dan kreasi karya
Pendidikan rasa ingin tahu, peduli seni rupa (gambar
Dasar lingkungan, kerjasama, ekspresif, mosaik/aplikasi,
(Kelas I-VI) jujur, percaya diri, dan relief dan patung dari
mandiri dalam berkarya bahan lunak).
seni budaya dan  Apresiasi dan
prakarya. kreasi/rekreasi (cipta-
 Mengenal keragaman ulang) karya seni musik
karya seni budaya dan (lagu, elemen musik, dan
prakarya. ritme).
 Memiliki kepekaan  Apresiasi dan
inderawi terhadap karya kreasi/rekreasi (cipta-
seni budaya dan ulang) karya seni tari
prakarya. (gerak anggota tubuh,
 Menciptakan (secara gerak tiruan).
orisinal) karya seni  Apresiasi dan kreasi
budaya dan prakarya. prakarya (kerajinan dari
 Menciptakan (secara bahan alam, kerajinan
tiruan/rekreatif) karya menggunting dan melipat,
seni budaya dan produk rekayasa yang
prakarya. digerakkan oleh air,
 Menunjukkan perilaku makanan olahan).
rasa ingin tahu, peduli  Apresiasi warisan buday
lingkungan, kerjasama, (ceritera dalam bahasa
jujur, percaya diri, dan daerah).
mandiri dalam berkarya  Apresiasi dan kreasi karya
seni budaya dan seni rupa (dua dimensi:
prakarya. gambar dekoratif, gambar
 Mengenal keragaman bentuk, montase, kolase)
karya seni budaya dan dan (tiga dimensi: terbuat
prakarya. dari bahan lunak).
 Mengenal karakteristik  Apresiasi dan kreasi/
karya seni budaya dan rekreasi karya seni musik
prakarya. (lagu wajib, lagu
 Membedakan keunikan permainan, alat musik
karya seni budaya dan ritmis dan melodis).
prakarya.  Apresiasi dan kreasi/
 Memahami proses rekreasi karya seni tari
berkarya seni budaya (gerak tari bertema, tari
dan prakarya nusantara daerah
 Mencipta karya seni setempat).
budaya dan prakarya.  Apresiasi dan kreasi
 Menyajikan karya seni prakarya (kerajinan dari
56
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
budaya dan prakarya. Bahan alam/buatan,
 Menunjukkan perilaku karya rekayasa:
rasa ingin tahu, peduli menganyam, meronce,
lingkungan, kerjasama, membatik teknik
jujur, percaya diri, dan ikat celup, membuat
mandiri dalam berkarya asesoris, karya rekayasa
seni budaya dan bergerak dengan angin
prakarya. dan tali temali, bertani
 Memahami keragaman sayuran.
karya seni budaya dan  Apresiasi warisan
prakarya. budaya (cerita rakyat
 Mengenal keunikan dan dalam bahasa daerah).
nilai keindahan karya Apresiasi dan kreasi karya
seni budaya dan seni rupa dua dimensi
prakarya. (gambar perspektif,
 Membedakan keunikan gambar ilustrasi) dan tiga
dan keberagaman karya dimensi (topeng dan
seni budaya dan patung nusantara daerah
prakarya. lain).
 Memiliki kepekaan  Apresiasi dan kreasi/
inderawi terhadap karya rekreasi karya seni musik
seni budaya dan (lagu anak- anak, lagu
prakarya. nusantara daerah lain,
 Menciptakan karya seni lagu wajib, musik
budaya dan prakarya. ansambel, alat musik).
 Menyajikan karya seni  Apresiasi dan
budaya dan prakarya. kreasi/rekreasi karya seni
 Menanggapi nilai tari (gerak tari bertema,
keindahan karya seni busana dan iringan tari
budaya dan prakarya. nusantara daerah
lain).
 Apresiasi dan kreasi
prakarya (kerajinan dari
bahan tali temali, bahan
keras, batik, dan teknik
jahit ; apotik hidup dan
merawat hewan
peliharaan; olahan
pangan bahan makanan
umbi-umbian dan
olahan non pangan
sampah organik atau
anorganik.
57
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
 Apresiasi warisan budaya
(cerita secara lisan dan
tulisan unsur- unsur
budaya daerah, bahasa
daerah).
 Pameran dan pertunjukan
karya seni rupa, musik,
tari, dan prakarya.

B. PROGRAM MUATAN LOKAL


1. Jenis dan Strategi Pelaksanan Muatan Lokal
Muatan lokal yang dikembangkan di SD … meliputi …Pelaksanaan Muatan lokal
sesuai dengan jadwal pelajaran yang telah ditentukan pada masing-masing kelas.
2. KI dan KD Muatan Lokal
2.1 Bahasa Jawa
Kelas Kompetensi Pengetahuan Kompetensi Keterampilan
I Memahami pengetahuan Menyajikan pengetahuan
faktual dengan cara faktual dalam bahasa yang jelas
mengamati (mendengar, dan logis, dalam karya yang
melihat, membaca) dan estetis, dalam gerakan yang
menanya berdasarkan rasa mencerminkan anak sehat, dan
ingin tahu tentang dirinya, dalam tindakan yang
makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda- beriman dan berakhlak mulia.
benda yang dijumpainya di
rumah dan di sekolah.
II Memahami pengetahuan Menyajikan pengetahuan
faktual dengan cara faktual dalam bahasa yang jelas
mengamati (mendengar, dan logis, dalam karya yang
melihat, membaca) dan estetis, dalam gerakan yang
menanya berdasarkan rasa mencerminkan anak sehat, dan
ingin tahu tentang dirinya, dalam tindakan yang
makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda- beriman dan berakhlak mulia.
benda yang dijumpainya di
rumah dan di sekolah.
III Memahami pengetahuan Menyajikan pengetahuan
faktual dengan cara faktual dalam bahasa yang
mengamati dan mencoba jelas, sistematis dan logis,
58
Kelas Kompetensi Pengetahuan Kompetensi Keterampilan
(mendengar, melihat, dalam karya yang estetis, dalam
membaca) serta menanya gerakan yang mencerminkan
berdasarkan rasa ingin tahu anak sehat, dan dalam tindakan
secara kritis tentang dirinya, yang mencerminkan perilaku
makhluk ciptaan Tuhan dan anak beriman dan berakhlak
kegiatannya, dan benda- mulia.
benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat
bermain.

IV Memahami pengetahuan Menyajikan pengetahuan


faktual dengan cara faktual dalam bahasa yang
mengamati (mendengar, jelas, sistematis dan logis,
melihat, membaca) dan dalam karya yang estetis, dalam
menanya berdasarkan rasa gerakan yang mencerminkan
ingin tahu tentang dirinya, anak sehat, dan dalam tindakan
makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan perilaku
kegiatannya, dan benda- anak beriman dan berakhlak
benda yang dijumpainya di mulia
rumah dan di sekolah.

V Memahami pengetahuan Menyajikan pengetahuan


faktual dan konseptual dengan faktual dan konseptual dalam
cara mengamati, menanya bahasa yang jelas, sistematis,
dan mencoba berdasarkan logis dan kritis, dalam karya
rasa ingin tentang dirinya, yang estetis, dalam gerakan
makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan anak
kegiatannya, dan benda- sehat, dan dalam tindakan yang
benda yang dijumpainya di mencerminkan perilaku anak
rumah, di sekolah dan tempat beriman dan berakhlak mulia.
bermain.

VI Memahami pengetahuan Menyajikan pengetahuan


faktual dan konseptual dengan faktual dan konseptual dalam
cara mengamati, menanya bahasa yang jelas, sistematis,
dan mencoba berdasarkan logis dan kritis, dalam karya
rasa ingin tentang dirinya, yang estetis, dalam gerakan
makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan anak
kegiatannya, dan benda- sehat, dan dalam tindakan yang
benda yang dijumpainya di mencerminkan perilaku anak
rumah, di sekolah dan tempat beriman dan berakhlak mulia.
bermain.

59
2.2 Bahasa Inggis
Kelas Kompetensi Pengetahuan Kompetensi Keterampilan
I Memahami pengetahuan Menyajikan pengetahuan
faktual dengan cara faktual dan konseptual dalam
mengamati (mendengar, bahasa yang jelas, sistematis,
melihat, membaca) dan logis dan kritis, dalam karya
menanya berdasarkan rasa yang estetis, dalam gerakan
ingin tahu tentang dirinya, yang mencerminkan anak sehat,
makhluk ciptaan Tuhan dan dan dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda-benda mencerminkan perilaku anak
yang dijumpainya di rumah beriman dan berakhlak mulia
dan di sekolah

II Memahami pengetahuan Menyajikan pengetahuan faktual


faktual dengan cara dalam bahasa yang jelas dan
mengamati (mendengar, logis dalam karya yang estetis,
melihat, membaca) dan dalam gerakan yang
menanya berdasarkan rasa mencerminkan anak sehat, dan
ingin tahu tentang dirinya, dalam tindakan yang
makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda-benda beriman dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah

III Memahami pengetahuan Menyajikan pengetahuan faktual


faktual dengan cara dalam bahasa yang jelas dan
mengamati (mendengar, logis dalam karya yang estetis,
melihat, membaca) dan dalam gerakan yang
menanya berdasarkan rasa mencerminkan anak sehat, dan
ingin tahu tentang dirinya, dalam tindakan yang
makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda-benda beriman dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah
IV Memahami pengetahuan Menyajikan pengetahuan faktual
faktual dengan cara dalam bahasa yang jelas dan
mengamati (mendengar, logis dalam karya yang estetis,
melihat, membaca) dan dalam gerakan yang
menanya berdasarkan rasa mencerminkan anak sehat, dan
ingin tahu tentang dirinya, dalam tindakan yang
makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda-benda beriman dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah

60
Kelas Kompetensi Pengetahuan Kompetensi Keterampilan
dan di sekolah
V Memahami pengetahuan Menyajikan pengetahuan faktual
faktual dengan cara dalam bahasa yang jelas dan
mengamati (mendengar, logis dalam karya yang estetis,
melihat, membaca) dan dalam gerakan yang
menanya berdasarkan rasa mencerminkan anak sehat, dan
ingin tahu tentang dirinya, dalam tindakan yang
makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda-benda beriman dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah
VI Memahami pengetahuan Menyajikan pengetahuan faktual
faktual dengan cara dalam bahasa yang jelas dan
mengamati (mendengar, logis dalam karya yang estetis,
melihat, membaca) dan dalam gerakan yang
menanya berdasarkan rasa mencerminkan anak sehat, dan
ingin tahu tentang dirinya, dalam tindakan yang
makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda-benda beriman dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah

C. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI


Guna mengembangkan bakat dan minat serta potensi peserta didik, SD….
memberikan layanan pengembangan diri melalui beberapa jenis kegiatan yang
dikemas dalam kegiatan rutin (pembiasaan), kegiatan ekstra kurikuler, kegiatan
spontan, dan kegiatan keteladanan.
Pola Layanan Terprogram berisi Layanan Bimbingan dan Konseling,
Bimbingan TIK serta Kegiatan Ekstrakurikuler. Sedang Pola Layanan
TidakTerprogram terdiri atas Kegiatan Rutin, Kegiatan Spontan dan Kegiatan
Keteladanan.

1. Program Kegiatan Rutin


Kegiatan rutin yang dilakukan SD… meliputi …
 Upacara Bendera
Tujuan :

61
a. Menanamkan kebiasaan bersikap dan berperilaku tertib, disiplin, dan
bertanggung jawab.
b. Membina dan mengembangkan rasa percaya diri dan bergotong royong.
c. Menanamkan rasa cinta dan bangga sebagai warga Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
d. Menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap falsafah dan lambang-
lambang kebesaran Negara Republik Indonesia.
e. Menanamkan kesadaran diri sebagai generasi muda penerus cita- cita
bangsa.
f. ....
g. ....

Pelaksanaan Kegiatan :
 Setiap hari Senin jam pertama Pukul 06.30 – 07.10
 Penilaian Kegiatan dilakukan oleh guru agama termasuk dalam nilai
sikap spiritual.
 Penilaian dilakukan oleh guru kelas dan guru mata pelajaran pada sikap
disiplin dan nasionalisme.
 Sasaran :
 Pelaksana :

 Ibadah/Doa
Tujuan :
Membina dan mengembangkan penghayatan dan pengamalan iman dan
taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut keyakinan peserta didik
masing-masing sesuai tahap perkembangan usianya.

Pelaksanaan Pembelajaran :
a. Sebelum KBM berlangsung semua siswa yang beragama Islam
melaksanakan Sholat Dhuha sedangkan yang beragama non Muslim
melaksanakan kegiatan Ibadah tersendiri.
b. Peserta didik yang beragama Islam melaksanakan sholat Jumat di
Mushola Sekolah.
c. Untuk peserta didik yang beragama selain Islam kegiatan ibadah
bersama diatur secara khusus oleh kelompok masing-masing.
d. Doa bersama diikuti oleh semua peserta didik pada saat awal dan akhir
kegiatan pembelajaran. Teks doa dibacakan secara terpusat dari ruang
guru.
Penilaian Kegiatan: Dilakukan oleh guru agama termasuk dalam nilai sikap
spiritual
Sasaran :
62
Pelaksana :

 Kegiatan Budaya baca merupakan bentuk keiatan penumbuhan Budi Pekerti


(PBP) sesuai dengan Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Gerakan
Penumbuhan Budi Pekerti
Tujuan :
Untuk membudayakan dan menumbuhkan minat baca, dan ikut serta dalam
mewujudkan program pemerintah kota untuk menjadikan kota Surabaya
sebagai Kota Literasi.
Waktu Pelaksanaan :
Selasa, Rabu, dan Kamis dengan durasi waktu 15 menit.
dst.
Sasaran :
Pelaksana :
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
Adapun kegiatan ekstrakulikuler di SD … dibagi menjadi 3 :
a. Ekstrakulikuler wajib nasional
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 63
Tahun 2014 bahwa pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan
ekstrakulikuler wajib pada pendidikan dasar dan menengah. Kegiatan
kepramukaan diselenggarakan melalui kegiatan ekstrakulikuler bertujuan
untuk member wadah pengembangan nlai-nilai kepribadian, kebangsaan,
budi pekerti luhur, kewiraan, dan keterampilan social bagi peserta didik agar
terbentuk sikap dan karakter yang cerdas, berani, bertanggungjawab, jujur,
disiplin, setia kawan, terampil dan mandiri serta memiliki semangat
kebangsaan.
Proses pembelajarannya diselenggarakan di lingkungan sekolah maupun di
luar sekolah dalam bentuk latihan rutin, mengikuti even-even di luar seperti
kegiatan lomba kepramukaan, penjelajahan, out bound dan sebagainya.
Dalam kegiatan lomba kepramukaan ditargetkan pencapaian prestasi
minimal tingkat local Kota Surabaya.
Pelaksanaan ekstrakulikuler Pramuka kelas I—kelas VI dilaksanakan setiap
hari … pukul ….
b. Ekstrakulikuler wajib sekolah
Kegiatan ekstrakurikuler wajib sekolah adalah …
c. Ekstrakulikuler pilihan
1) Olah Raga Prestasi, meliputi :
Bola Basket, Bola Volly, taekwondo, bulu tangkis, dan futsal
63
2) Kesenian
i Seni Musik :Paduan suara, Band, Kolintang, Samroh, Karawitan,
Angklung.
ii Seni Tari : Tari Daerah dan Tari Kreasi
iii Seni Rupa : Melukis
iv Seni Sastra : Baca Tulis Al-Quran
Menulis
Robotika
Theater
dll

3. Kegiatan Spontan
Kegiatan pengembangan diri secara spontan berupa …
Kegiatan ini dilaksanakan bersama–sama dengan semua kegiatan di sekolah
setiap saat berupa pembiasaan saling tegur sapa dan saling hormat kepada
semua warga dan tamu sekolah dengan mengucap salam sesuai norma yang
berlaku.
Di samping itu, peserta didik perlu dipandu untuk memiliki kebiasaan hidup tertib
bersih, sehat dan aman dengan cara antara lain:
1) Selalu tertib dan disiplin dalam belajar dan memanfaatkan waktu
2) Membuang sampah pada tempatnya
3) Membiasakan diri berpola hidup sehat
4) Tidak merokok dan tidak mengkonsumsi bahan/obat terlarang
5) Ikut aktif berpartisipasi dalam pencegahan terhadap gangguan keamanan
6) Pembiasaan berbahasa Jawa setiap hari Jum’at Pelaksanaan kegiatan ini
dimotori oleh OSIS, dipandu semua tenaga pendidik dan berpedoman pada
peraturan.

4. Kegiatan Keteladanan
Kegiatan keteladanan yang dikembangkan di SD…
Kegiatan ini terintegrasi dalam semua kegiatan sekolah setiap saat yang
merupakan implementasi dari tata krama dan budi pekerti yang diwujudkan
antara lain dengan:
1) Selalu berpikiran positif terhadap sesama
2) Selalu beusaha untuk bersikap, bertindak, dan bertutur secara santun
3) Selalu bersikap jujur dan terbuka
4) Selalu besikap ramah penuh keakraban menurut batas norma pergaulan
5) Selalu menggunakan bahasa yang baik dan cermat
6) Selalu berusaha untuk tidak bersikap “Over acting” dalam pergaulan
7) Membiasakan diri untuk selalu rukun dan bergotong royong dalam pergaulan
64
8) Selalu berusaha menambah wawasan dan pengetahuan melalui kegemaran
membaca.
9) .....

D. PENGATURAN BEBAN BELAJAR


1. Pengaturan Alokasi Waktu Pembelajaran
Beban belajar Kurikulum 2013 SD … menggunakan sistem paket, sebagaimana
yang telah diatur dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu setiap mata
pelajaran dilakukan pada semester gasal dan genap selama satu tahun pelajaran.
Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.

Tabel 2.5 Pengaturan Alokasi Beban Belajar


SD …
Satu Jam Jumlah Jam Minggu Efektif Jumlah Jam
Kelas Pelajaran Tatap Pelajaran Pertahun Pertahun
Muka/menit Perminggu Pelajaran Pelajaran
I 35 30 34 35*30*34:60
II 35 36
III 35 38
IV 35 40
V 35 40
VI 35 40

2. Pemanfaatan 0-40 % pada Penugasan Terstruktur dan Kegiatan Mandiri


Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri pada satuan
pendidikan yang menggunakan Sistem Paket yaitu 0%-40% pada SD ...
berbentuk :
1) Penugasan Terstruktur (PT)
2) Kegiatan Mandiri (KM)
Kegiatan pemberian tugas tersebut dapat dilaksanakan secara mandiri (per mata
pelajaran) atau dapat dilaksanakan secara kolaborasi antar mata pelajaran.
Pelaksanaan secara kolaborasi antar mata pelajaran dapat menghemat biaya dan
hasilnya akan lebih maksimal.

Tabel 2.6 Penghitungan Pemanfaatan 0-40 % pada PT dan KM


65
KELAS
KELAS RENDAH (1
TINGGI
—3)
(4—6)
No. Mata Pelajaran Keterangan
JJM PT PT
(Jumlah jam dan JJM dan
mengajar) KMTT KMTT
Kelompok A
1 Pendidikan Agama 2JP*35’*40%
dan Budi Pekerti Tidak lebih
30’
Pendidikan Pancasila
2 dan
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Ilmu Pengetahuan
Alam
6 Ilmu Pengetahuan
social
7 Bahasa Inggris
Kelompok B
1 Seni Budaya dan
Prakarya
Pendidikan Jasmani,
2 Olah Raga dan
Kesehatan
3 Bahasa Jawa
4 Bahasa Inggris
Jumlah

E. KETUNTASAN BELAJAR
1. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang
ditentukan oleh Satuan Pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi
kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik
mata pelajaran, dan kondisi Satuan Pendidikan

66
Tabel 2.7 Kriteria Ketuntasan Minimal SD …
Tahun Pelajaran 2019-2020
KKM
No. Mata Pelajaran Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas
I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila
2
dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Ilmu Pengetahuan Alam
6 Ilmu Pengetahuan sosial

Kelompok B
7 Seni Budaya dan
Prakarya
Pendidikan Jasmani,
8 Olah Raga dan
Kesehatan
9 Bahasa Jawa
10 Bahasa Inggris

KKM Satuan Pendidikan : ….

2. Mekanisme Penentuan KKM


KKM ditentukan dengan cara menghitung KKM tiap kelas per mata pelajaran
dengan ….

3. Upaya Sekolah Dalam Meningkatkan KKM


Upaya Sekolah untuk meningkatkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ideal
100% :
1) Mengaktifkan KKG Sekolah
2) Mengikutsertakan koordinator guru kelas pada kegiatan KKG kecamatan/kota
3) Mengadakan kegiatan workshop/pelatihan
4) Melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran
5) Mengikutsertakan guru dalam kelompok Pembina OSN
6) Mengikutsertakan peserta didik untuk ikut berkompetisi dalam kegiatan OSN,
wawasan kebangsaan, kegiatan di Rumah Matematika.
67
7) dst.

4. Pelaksanaan Program Remidial dan Pengayaan


Program Remidial
SD … memiliki program kegiatan remedial yang diperuntukkan bagi peserta didik
yang hasil evaluasi pembelajarannya belum mencapai KKM. Akan tetapi tidak
menutup kemungkinan apabila peserta didik yang sudah tuntas akan memperbaiki
nilai yang dirasa kurang maksimal.
Dalam pengambilan nilai setelah pelaksanaan remedial diambil nilai terbaik, dan
kegiatan ini dilaksanakan maksimal 2 (dua ) kali dari Penilaian Harian yang telah
dilakukan. Program remedial dilakukan … jam pelajaran.

Program Pengayaan
Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan
peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang telah ditentukan oleh
kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat mengikutinya dan hanya diberikan
bagi siswa yang kompeten. Adapaun materi yang diberikan hanya untuk materi
yang belum diketahui oleh peserta didik. Dengan demikian tersedia waktu bagi
peserta didik untuk memperoleh kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam
proyek secara mandiri sesuai dengan kapasitas maupun kapabilitas masing-
masing.
Pelaksanaan Kegiatan ini dilakukan dengan cara :
1) Belajar Kelompok : Sekelompok peserta didik diberi tugas pengayaan
untuk dikerjakan bersama pada dan/atau di luar jam
pelajaran
2) Belajar mandiri : Peserta didik diberi tugas pengayaan untuk
dikerjakan sendiri / individu

F. KENAIKAN KELAS
Kenaikan kelas diselenggarakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kenaikan
kelas bagi peserta didik diputuskan melalui rapat dewan pendidik dengan
memperhatikan kriteria kenaikan kelas.
1. Kriteria Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas sebagaimana yang diatur dalam Panduan Penilaian
Sekolah Dasar (SD) dijelaskan : Kenaikan kelas peserta didik ditetapkan melalui
rapat dewan guru dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang telah
disepakati oleh seluruh warga satuan pendidikan, seperti minimal kehadiran,
ketaatan pada tata tertib, dan peraturan lainnya yang berlaku di satuan pendidikan
tersebut. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila hasil belajar dari paling
sedikit 3 (tiga) mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan keterampilan belum
tuntas dan/atau sikap belum baik.
68
Peserta didik diupayakan mengikuti proses pembelajaran dan penilaian
yang maksimal. Oleh karena itu apabila ada peserta didik yang terpaksa harus
tidak naik kelas, maka hal ini harus menjadi umpan balik bagi pendidik, satuan
pendidikan, dan orang tua sehingga diharapkan semua peserta didik pada
akhirnya dapat naik kelas.
Kriteria kenaikan kelas SD … meliputi bidang akademik dan bidang non
akademik adalah sebagai berikut:
1.1 Kriteria bidang akademik :
a. Peserta didik telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada
dua semester di kelas yang sedang diikuti;
b. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing
nilai pengetahuan dan/atau keterampilan dibawah KKM. Apabila ada
mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar semester ganjil
dan/ atau semester genap, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil
dan genap pada mata pelajaran yang sama pada tahun pelajaran
tersebut.
1.2 Kriteria bidang non akademik :
a. Memiliki nilai pengembangan diri minimal baik
b. Ketidakhadiran tanpa keterangan (alpa) maksimal 10 % dari jumlah hari
effektif dalam semester genap.
Catatan : Peserta didik yang memiliki catatan ketidakhadiran dengan
keterangan(Tidak alpa) dalam waktu cukup lama > 10%
maka kenaikan kelasnya perlu dipertimbangkan dengan
layanan khusus.

2. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Peserta didik


Penilaian hasil belajar peserta didik pada Tahun Pelajaran 2019/2020 mengacu
pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 23
Tahun 2016 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2018 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik,
satuan pendidikan, dan pemerintah.
Rumusan Nilai Raport untuk semester ganjil dan genap SD … Tahun Pelajaran
2019/2020 sebagai berikut :

NR = 2PH + PTS + PAS / 4

Keterangan :
NR : Nilai Raport
PH : Rata-Rata Penilaian Harian dan Tugas
PTS : Penilaian Tengah Semester
PAS : Penilaian Akhir Semester
69
3. Pelaporan Hasil Belajar Peserta didik
Pelaporan hasil belajar peserta didik dilakukan 4 kali dalam satu tahun
pelajaran dalam bentuk rapor sisipan dan rapor akhir semester kepada orang
tua/wali peserta didik dan ke Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Pelaksanaan
pelaporan hasil belajar peserta didik untuk rapor sisipan diberikan setiap tengah
semester, sedangkan rapor akhir semester diberikan pada akhir semester .

G. KELULUSAN
1. Kriteria Kelulusan
Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan diatur pada pasal 19 Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2018,
(1) Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan/program pendidikan setelah (a)
menyelesaikan seluruh program pembelajaran; (b) memperoleh nilai
sikap/perilaku minimal baik; dan (c) lulus ujian satuan/program pendidikan. (2)
Kelulusan peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
satuan/program pendidikan yang bersangkutan.
Peserta didik dinyatakan Lulus dari SD…apabila memenuhi kriteria Aspek
Akademis dan Non kademis sebagai berikut :
1.1 ASPEK AKADEMIS
1.1.1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memiliki laporan
lengkap penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan formal mulai
semester 1 tahun pertama hingga semester akhir tahun terakhir
{semester 12}.
1.1.2. Memperoleh nilai minimal Baik pada penilaian sikap/perilaku yang
meliputi aspek nasionalisme, kejujuran, religius, ...
1.1.3. Kelulusan Ujian Sekolah Berstandar Nasional :
Siswa dinyatakan lulus dari SD … jika memiliki nilai Ujian Sekolah
Berstandar Nasional minimal … dan rata-rata minimal …
1.1.4. Kelulusan Ujian Sekolah :
Siswa dinyatakan lulus dari SD ... jika memiliki nilai Ujian Sekolah sama
atau lebih besar dari ... dan nilai rata-rata ujian sekolah sama atau lebih
besar dari....
Nilai Ujian sekolah tiap mata pelajaran diperoleh dari nilai rata-rata
antara ujian tulis dan ujian praktik.
Peserta didik yang dinyatakan LULUS berhak mendapat Ijazah,
SHUSBN dan Rapor sampai dengan semester terakhir kelas VI.

70
1.2 ASPEK NON AKADEMIS
Nilai Pembiasaan, Budaya, dan Keteladanan minimal B (Baik)
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI KET
5 4 3 2 1
1. PEMBIASAAN
1 Hormat dan patuh kepada orang tua,
guru dan semua warga sekolah.
2 Berprilaku ramah, sopan santun ,
tanggung jawab, mandiri , peduli pada
sesama dan peduli pada pelestarian
dan kerusakan lingkungan, dan
3 senantiasa berlapang dada
4 Menghargai Guru, Karyawan, dan
teman
5 Menjauhkan diri dari segala sengketa
dan perbuatan tercela
6 Bertanggung jawab atas baik dan
7 buruknya sekolah
8 Menjaga nama baik teman dan guru
Mengajak pada kebaikan
9 Berinisiatif untuk kegiatan yang dapat
10 memajukan sekolah
Mengikuti upacara hari Senin
11 Mengikuti upacara peringatan hari
besar Nasional
Melaksanakan Sholat Duha
Melaksanakan sholat Duhur
Mengikuti Sholat Jum’at
12 Non Muslim mengikuti do’a sesuai
agama yang dianut
13 Mengikut do’a bersama saat
mengawali dan mengakhiri kegiatan
14 pembelajaran
Peduli pada teman/orang lain yg
15 mengalami musibah/bencana
Ikut partisipasi aktif aksi sosial
spontan/terprogram

JUMLAH

NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI KET
5 4 3 2 1
2. BUDAYA
1 Tertib dan disiplin dalam belajar dan

71
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI KET
5 4 3 2 1
memanfaat waktu
2 Membuang sampah pada tempatnya
3 Menjaga kebersihan diri dan berpola
hidup sehat
4 Tidak merokok dan tidak
mengkonsumsi bahan/obat terlarang
5 Ikut aktif berpartisipasi dalam
pencegahan terhadap kerusakan
lingkungan dan gangguan keamanan
6 Pembiasaan berbahasa jawa setiap
hari ...
7 …

3. KETELADANAN
1 Selalu berpikiran positif terhadap
sesama
2 Selalu berusaha untuk bersikap,
bertindak, dan bertutur secara santun
3 Selalu bersikap jujur dan terbuka
4 Selalu besikap ramah penuh
keakraban menurut batas norma
pergaulan
5 Selalu menggunakan bahasa yang
baik dan cermat
6 Selalu berusaha untuk tidak bersikap
“Over acting” dalam pergaulan

KONVERSI NILAI RATA-RATA


A : Sangat Baik = 4,5 – 5,0
B : Baik = 3,5 – 4,4
C : Cukup = 2,5 – 3,4
D : Kurang = 1,5 – 2,4
E : Kurang Sekali = 0,5 – 1,4

Catatan :

72
 Yang berwenang menilai perilaku siswa adalah semua guru kelas, guru
mata pelajaran, para pembina serta siswa yang lain.
 Pelaksanaan perkembangan tingkah laku siswa dicatat oleh para guru
dan digunakan untuk memberi rekomendasi kepada guru kelas.

2. Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional dan Ujian Sekolah


b.1 Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional
b.1.1 Ujian Sekolah Berstandar Nasional dilaksanakan sesuai dengan
peraturan per-Undang-Undangan
b.1.2 Pedoman teknis penyelenggaraan Ujian Sekolah Berstandar
Nasional pada Tahun Pelajaran 2019/2020.
b.2 Pelaksanaan Ujian Sekolah
Ujian Sekolah dilaksanakan :
b.2.1 Sesuai dengan Peraturan Per Undang-Undangan
b.2.2 Pedoman Teknis Penyelenggaraan Ujian Sekolah pada Tahun
Pelajaran 2019/2020.
b.2.3 Pelaksanaan Ujian Sekolah dilaksanakan melalui paper and pen

3. Target Kelulusan
Target kelulusan SD … Surabaya adalah 100%.
Pada Tahun Pelajaran 2018-2019 Jumlah Peserta didik kelas VI sebanyak …
yang mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Sekolah Nasional sejumlah… orang
dinyatakan lulus 100% dengan nilai rata-rata Bahasa Indonesia: … ;
Matematika: ...; dan IPA; …. Target peningkatan nilai rata-rata USBN Tahun
Pelajaran 2019/2020 adalah nilai rata-rata Bahasa Indonesia: … ; Matematika:
...; dan IPA; ….

4. Program Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas Kelulusan.


Untuk meningkatkan kualitas lulusan SD …, Sekolah melakukan beberapa
kegiatan:
4.1 Sosialisasi program sekolah kepada wali murid kelas VI dalam rangka
persiapan ujian Nasional berbasis Komputer.
4.2 Sosialisasi program sukses USBN kepada siswa kelas VI
4.3 Peningkatan mutu pembelajaran mata pelajaran USBN
4.4 Pelaksanaan Tryout setiap bulan untuk digunakan sebagai pemetaan
kelas dan untuk memantau perkembangan kesiapan peserta didik
untuk mengikuti USBN.
4.5 Mengadakan kerjasama dengan pihak luar berupa tryout online
maupun offline.
73
4.6 Doa Bersama (Istighosah)
4.7 Parenting

5. Program pasca pasca ujian:


2.2 Sosialisasi Program PPDB
2.2 Pembentukan forum alumni

H. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP


1. Penerapan Pendidikan Kecakapan Hidup
Layanan pendidikan Kecakapan Hidup dilaksanakan secara terpadu melalui mata
pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri.
Ruang lingkup kecakapan hidup meliputi:
1.1 Kecakapan Personal, berisi:
a. Keimanan dan ketakwaan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa
b. Pengembangan Karakter:
c. Rasa tanggungjawab, kebiasaan tertib dan disiplin, cinta
kebenaran, komitmen hidup rukun, saling menghargai, saling
membantu, saling menghormati dan memiliki budaya santun.
d. Kebiasaan tanggap dan peduli tehadap kebersihan, keamanan,
kesehatan dan keindahan lingkungan
e. Memahami potensi diri dan mampu membangun rasa percaya diri.

1.2 Kecakapan perfikir Rasional, berisi:


a. Kecakapan menggali informasi melalui berbagai strategi
b. Kecakapan mengelolah informasi
c. Kecakapan mengambil keputusan
d. Kecakapan memecahkan masalah

1.3 Kecakapan Sosial, berisi:


a. Kecakapan berkomunikasi dengan empati
b. Kecakapan Kerjasama
c. Kecakapan dasar memimpin

1.4 Kecakapan Pra Vokasional


a. Kecakapan Dasar Praktis sesuai bidang ketrampilan yang diminati
b. Kecakapan dasar Beraktifitas produktif
c. Kecakapan dasar berwirausaha

2. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Keunggulan Global

74
Layanan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global terpadu dalam
pembelajaran melalui setiap mata pelajaran, muatan lokal , pengembangan diri
dan pembiaaan.
2.1. Keunggulan lokal
Keunggulan lokal adalah segala sesuatu yang merupakan cirri khas
kedaerahan yang mencakup aspek hasil bumi, kreasi seni, tradisi, budaya,
pelayanan, jasa sumber daya alam, sumberdaya manusia. Keunggulan lokal
terangkum dalam pengembangan bahan ajar setiap mata pelajaran dan
pemilihan sumber belajar.
Keunggulan lokal merupakan suatu proses dan realisasi peningkatan nilai
dari suat daerah sehingga menjadi produk/jasa atau karya lain yang bernilai
tinggi, bersifat unik dan memiliki keunggulan komparatif.
Keunggulan lokal yang dikembangkan SD … adalah:
1.1 ....
1.2 ....

2.2. Keunggulan Global


Pendidikan keunggulan global adalah pendidikan yang memanfaatkan
keunggulan dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi,
budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi serta ekologi yang
semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik agar
mampu bersaing ditingkat lokal, nasional, maupun internasional. Keunggulan
global yang dikembangkan di SD… dalam upaya menuju pendidikan
berwawasan global adalah:
1.1 Muatan local Bahasa Inggris
1.2 Ekstrakurikuler …
1.3 …

3. Upaya Sekolah Dalam Menuju Pendidikan Berwawasan Global


Untuk memasuki era globalosasi pendidikan harus bergeser ke arah
pendidikan yang berwawasan global. Pendidikan tidak mungkin menisbikan
proses globalisasi yang akan mewujudkan masyarakat global ini
Dalam menuju era globalisasi, SD… telah melakukan reformasi dalam proses
pendidikan dengan menciptakan sistem pendidikan yang
lebih komprehensif dan fleksibel, sehingga para lulusan dapat terlibat secara
efektif dalam kehidupan masyarakat global demokratis.
Pendidikan berwawasan global dirancang sedemikian rupa sehingga
memungkinkan para peserta didik mengembangkan potensi yang dimiliki secara
75
alami dan kreatif dalam suasana penuh kebebasan, kebersamaan dan
tanggungjawab, dengan harapan dapat menghasilkan lulusan yang dapat
memahami masyarakatnya dengan segala faktor yang dapat mendukung
mencapai sukses ataupun penghalang yang menyebabkan kegagalan dalam
kehidupan bermasyarakat, dengan terus memotivasi peserta didik agar dengan
sukarela:
1.1 ...;
1.2 ...;
1.3 …

I. MUTASI PESERTA DIDIK


1.Mekanisme Prosedur Mutasi Masuk Dan Atau Keluar bagi Peserta didik
1.1 Kriteria Mutasi Peserta didik
a. Mutasi Keluar
Peserta didik dapat mutasi Keluar, jika memenuhi:
1. Membuat surat permohonan mutasi dari orang tua bermaterai cukup
2. Mendapat rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya
3. Peserta didik dapat menunjukkan sekolah yang dituju untuk bisa
menerima
4. Minimal telah mengikuti pembelajaran satu semester
5. Menunjukkan surat keterangan bebas dari peminjaman buku
perpustakaan

b. Mutasi Masuk
SD … menentukan persyaratan pindah/mutasi peserta didik sesuai dengan
prinsip manajemen berbais sekolah melalui suatu mekanisme yang
obyektif dan transparan antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Perpindahan peserta didik antar sekolah dalam satu kota Surabaya
atau perpindahan peserta didik antar sekolah dalam satu propinsi Jawa
Timur dilaksanakan atas persetujuan/ rekomendasi kepala Dinas
Pendidikan Kota Surabaya.
2. Perpindahan peserta didik antar sekolah yang berasal dari selain
propinsi Jawa Timur dapat dilakukan setelah memperoleh persetujuan/
rekomendasi Kepala Dinas Propinsi Jawa Timur dan
persetujuan/rekomendasi Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
3. Kepala Dinas memberikan persetujuan/ rekomendasi perpindahan
peserta didik pada sekolah di Surabaya sebagaimana dimaksud pada
angka 1 dan 2 dilakukan berdasarkan kemampuan akademik, jenjang
pendidikan, jenis pendidikan, status akreditiasi, status sekolah dan daya
tamping satuan pendidikan.

76
4. Status Akriditasi sekolah asal peserta didik minimal …
5. Masih ada pagu
6. Peserta didik diperbolehkan masuk sekolah pada satuan pendidikan
yang baru apabila seluruh persyaratan telah lengkap dan telah
memperoleh persetujuan/rekomendasi dari kepala Dinas Pendidikan
Kota Surabaya.

BAB III
KALENDER PENDIDIKAN
77
Permulaan Tahun Pelajaran 2019/2020 di SD … dimulai tepat pada
minggu ketiga bulan Juli 2019 dan hari terakhir kegiatan pembelajaran tahun
pelajaran berlangsung pada akhir bulan Juni 2020.
Pada permulaan tahun pelajaran ini dilaksanakan kegiatan Layanan Orientasi
Siswa (LOS) yang berlangsung selama 3 (tiga) hari. Kegiatan ini diikuti oleh
semua siswa SD … mulai kelas I sampai dengan kelas VI. Kompetensi dan
wawasan yang dikembangkan pada kegiatan LOS ini meliputi pengenalan dan
atau pengembangan diri, lingkungan, lingkungan hidup, bahaya narkoba serta
stakeholder SD …. Di samping itu, pengenalan dan atau pendalaman
pemahaman tentang struktur dan muatan kurikulum, pemberdayaan sumber
daya belajar di SD....
Pada kegiatan LOS dilakukan program …..

A. Minggu Efektif Belajar


Minggu efektif belajar di SD … ditetapkan selama ... minggu efektif atau
maksimal ... hari efektif dalam satu tahun pelajaran. Dengan rincian, minggu
efektif belajar dalam semester gasal berlangsung selama ... minggu efektif
atau maksimal ... hari efektif, dan minggu efektif belajar dalam semester
genap berlangsung selama ... minggu efektif atau maksimal ... hari efektif.
B. Waktu Pembelajaran Efektif
Jumlah pembelajaran efektif di SD … ditetapkan sebanyak … (…) jam efektif
setiap minggu. Jumlah ini meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh
mata pelajaran dan muatan lokal sebagaimana terinci dalam struktur
kurikulum SD … yang telah dideskripsikan pada bagian struktur dan muatan
kurikulum.
C. Jadwal Waktu Libur
Waktu libur SD … meliputi (1) libur semester gasal, (2) libur semester genap,
(3) libur akhir tahun pelajaran, (4) libur hari - hari besar keagamaan, (5) libur
umum dan libur hari – hari besar nasional, (6) libur khusus.
1. Libur semester gasal
Libur semester gasal berlangsung sesuai Kalender Pendidikan Dinas
Pendidikan Kota Surabaya.
2. Libur akhir tahun pelajaran
Libur akhir tahun pelajaran berlangsung selama … (...) minggu dimulai
pada awal minggu … bulan Juli dan berakhir pada minggu … bulan Juli
(disesuaikan dengan Kalender Pendidikan Diknas Kota Surabaya)
3. Libur hari–hari keagamaan

78
Libur hari–hari keagamaan meliputi : Israk Mikraj, Awal Ramadan, sekitar
Idul Fitri, Idul Adha, Natal, 1 Muharam, Maulid Nabi, Imlek, Nyepi, Wafat Isa
Almasih, Kenaikan Isa Almasih, Waisak. Berlangsungnya libur hari – hari
kagamaan sesuai dengan ketetapan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia. Jumlah libur hari–hari keagamaan dalam satu tahun pelajaran
maksimal 2 (dua) minggu atau 14 hari kalender.
4. Libur umum dan libur hari–hari besar nasional
Hari–hari Minggu, HUT RI, Tahun Baru Masehi (dan sesuai peraturan
pemerintah yang ditetapkan). Jumlah libur umum dan libur hari–hari besar
nasional dalam satu tahun pelajaran maksimal 2 (dua) minggu atau 14 hari
kalender.
5. Libur khusus
Libur khusus diperuntukkan bagi siswa kelas I sampai dengan kelas V
karena sekolah secara keseluruhan dimanfaatkan untuk pelaksanaan Ujian
Sekolah Baerstandar Nasional (3 hari).

D. Kegiatan Khusus
SD … menetapkan hari–hari untuk kegiatan khusus. Hari–hari pada kegiatan
tersebut tidak termasuk hitungan hari efektif pembelajaran.
Hari–hari kegiatan khusus terdiri atas :
1. Layanan Orientasi Siswa: kegiatan ini berlangsung selama 3 (tiga) hari
pada setiap awal tahun pelajaran.
2. Penerimaan Rapor Hasil Belajar: kegiatan ini disediakan sebanyak 2 (dua)
hari. Sehari disediakan untuk penerimaan rapor semester gasal dan sehari
untuk penerimaan rapor semester genap.
3. Kegiatan Tengah Semester (KTS) berupa kegiatan pembelajaran di luar
kelas berisi pengembangan diri dan pendalaman materi beberapa mata
pelajaran, maksimal 3 {tiga} hari.

79
Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2019/2020
Dinas Pendidikan Kota Surabaya

81
Kalender Kegiatan SekolahTahun pelajaran 2019/2020
SD ….

82
BAB IV
PENUTUP

Proses penyusunan Kurikulum SD … Surabaya melalui tahapan yang cukup


panjang mulai dari penyusunan draf kurikulum, bimbingan teknis, telaah, revisi, review,
veriifikasi dan validasi, serta pengesahan kurikulum. Di samping itu juga melibatkan
seluruh jajaran pendidik dan tenaga kependidikan serta segenap stackholder di sekolah
ini di bawah bimbingan Dinas Pendidikan Kota Surabaya yang tergabung dalam Tim
Pengembang Kurikulum SD ...
Tim Pengembang Kurikulum Sekolah bekerja mulai dari menyamakan persepsi
tentang pemahaman konsep KTSP melalui workshop yang menghadirkan nara sumber
dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya melalui kegiatan bimbingan teknis, diskusi- diskusi
kelompok, menampung masukan dan saran dari warga sekolah dan kalangan
stakeholder, konsultasi kepada Dinas Pendidikan kota Surabaya dan studi pamahaman
dari semua dokumen rujukan dari BSNP. Pada akhirnya membuahkan hasil yang
berwujud desain kurikulum operasional layanan pembelajaran di tingkat satuan
pendidikan yang dinamai Kurikulum SD ….
Secara garis besar kurikulum ini memuat jangkauan ke depan yang tergambar
dalam visi, misi dan tujuan sekolah. Titik berat rumusan visi, misi, dan tujuan sekolah
tersebut adalah cita-cita warga sekolah untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan
yang dipastikan akan berimbas pada peningkatan kualitas kompetensi lulusan.
Potensi unggulan lokal dan wawasan global tercermin pada deskripsi komponen
mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri yang memuat harapan dapat
membekali peserta didik dengan berbagai kompetensi untuk menghadapi masa depan
yang sarat dengan tantangan. Pada tingkat operasional beban belajar peserta didik
diatur dalam struktur program berdasarkan kalender pendidikan yang di dalamnya juga
memuat penentuan hari-hari effektif dan hari- hari libur. Di samping itu agar layanan
kepada peserta didik dapat lebih effektif sekaligus dapat merealisasi keinginan untuk
meningkatkan kualitas layanan, kurikulum ini mengamanatkan kepada sekolah untuk
menyelenggarakan program penelusuran bakat dan minat siswa pada setiap awal tahun
pelajaran terutama pada saat penyelenggaraan Layanan Orientasi Siswa (LOS).
Namun demikian perlu disadari bahwa sebuah kurikulum masih sebatas
perencanaan di atas kertas, meskipun memiliki peran yang penting sebagai pedoman
dan petunjuk arah bagi penyelenggaraan kegiatan pendidikan. Namun yang tidak kalah
penting adalah komitmen dan dedikasi warga sekolah di semua lini untuk menindak
lanjuti dalam bentuk kegiatan nyata secara terarah dan berkelanjutan. Hal ini akan
terwujud jika ada peran serta dari semua lapisan warga sekolah yang digerakkan melalui
Manajemen Berbasis Sekolah. Semua upaya tentu belum dapat menjamin sebuah
kepastian karena semuanya sangat tergantung pada kehendak Yang Maha Menentukan,
oleh karena itu sangat penting apabila semua upaya juga disertai permohonan kepada-
Nya melalui doa.

83
DAFTAR PUSTAKA

….

84

Anda mungkin juga menyukai