Anda di halaman 1dari 4

Tekanan pada vena jugularis juga

bisa menyebabkan kematian


korban penggantungan
dengan mekanisme asfiksia.
Kebanyakan kasus penggantungan
bunuh diri mempunyai
mekanisme kematian seperti ini.
Seperti yang diketahui, vena
jugularis membawa darah dari
Tekanan pada vena jugularis juga
bisa menyebabkan kematian
korban penggantungan
dengan mekanisme asfiksia.
Kebanyakan kasus penggantungan
bunuh diri mempunyai
mekanisme kematian seperti ini.
Seperti yang diketahui, vena
jugularis membawa darah dari
Tekanan pada vena jugularis juga
bisa menyebabkan kematian
korban penggantungan
dengan mekanisme asfiksia.
Kebanyakan kasus penggantungan
bunuh diri mempunyai
mekanisme kematian seperti ini.
Seperti yang diketahui, vena
jugularis membawa darah dari
Tekanan pada vena jugularis juga
bisa menyebabkan kematian
korban penggantungan
dengan mekanisme asfiksia.
Kebanyakan kasus penggantungan
bunuh diri mempunyai
mekanisme kematian seperti ini.
Seperti yang diketahui, vena
jugularis membawa darah dari
Tekanan pada vena jugularis juga bisa menyebabkan kematian korban
penggantungan dengan mekanisme asfiksia. Kebanyakan kasus penggantungan
bunuh diri mempunyai mekanisme kematian seperti ini. Seperti yang diketahui,
vena jugularis membawa darah dari otak ke jantung untuk sirkulasi. Pada
penggantungan sering terjadi penekanan pada vena jugularis oleh tali yang
menggantung korban. Tekanan ini seolah-olah membuat jalan yang dilewati darah
untuk kembali ke jantung dari otak tersumbat. Obstruksi total maupun parsial
secara perlahan-lahan dapat menyebabkan kongesti pada pembuluh darah otak.
Darah tetap mengalir dari jantung ke otak tetapi darah dari otak tidak bisa mengalir
keluar. Akhirnya, terjadilah penumpukan darah di pembuluh darah otak. Keadaan
ini menyebabkan suplai oksigen ke otak berkurang dan korban seterusnya tidak
sadarkan diri. Kemudian, terjadilah depresi pusat nafas dan korban mati akibat
asfiksia. Tekanan yang diperlukan untuk terjadinya mekanisme ini tidak penting
tetapi durasi lamanya tekanan diberikan pada leher oleh tali yang menggantung
korban yang menyebabkan mekanisme tersebut. Ketidaksadaran korban
mengambil waktu yang lama sebelum terjadinya depresi pusat nafas. Pada
mekanisme ini, korban akan menunjukkan gejala sianosis. Wajahnya membiru dan
sedikit membengkak. Muncul peteki di wajah dan mata akibat dari pecahnya
kapiler darah karena tekanan yang lama. Didapatkan lidah yang menjulur keluar
pada pemeriksan luar.

Tekanan pada vena jugularis

Obstruksi
Kongesti pada pembuluh darah otak

Penumpukan darah di pembuluh darah otak

Suplai O2 menurun

Hilang Kesadaran

Kematian

Anda mungkin juga menyukai