NO BP : 1710213017
Metabolisme Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen dan
oksigen. Jumlah atom karbonnya bisa bervariasi. Hampir sebagian besar
organisme memperoleh sebagian besar energi untuk menunjang kehidupannya
dari karbohidrat. Secara umum, karbohidrat atau sakarida (berasal dari bahasa
Yunani yang artinya ‘gula’) dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
. karbohidrat sederhana
. Karbohidrat kompleks
˚ Karbohidrat sederhana
Karbohidrat kompleks
Karbohidrat kompleks yaitu karbohidrat yang terdiri dari 3 unit gula atau lebih
dan tertaut dalam rantai. Karbohidrat yang terdiri dari 3 sampai 10 unit gula
disebut oligosakarida (oligo = beberapa), sedangkan karbohidrat yang terdiri dari
banyak unit gula disebut polisakarida (poli = banyak). Pada bakteri, karbohidrat
kompleks ini dicerna oleh enzim untuk menghasilkan gula sederhana. Contohnya
adalah pati dan selulosa, yaitu suatu polimer (rantai atom yang panjang) unit
glukosa yang dipecah menjadi glukosa sederhana.
Sel hidup, termasuk di dalamnya organel-organel sel, adalah ‘mesin organik’ yang
beraktivitas tidak ada henti-hentinya. Seperti contohnya, organel sel yang
berkerja-sama dan saling berkoordinasi dengan baik untuk menjaga suatu
organisme tetap berfungsi. Untuk menjaga ‘kehidupannya’, setiap sel sangat
bergantung pada reaksi-reaksi biokimia yang terjadi dan karbohidrat adalah
sumber energi penting yang menggerakan reaksi-reaksi ini.
Metabolisme adalah reaksi kimia yang terorganisir, dan terkoordinasi dengan baik
yang terjadi dalam sel. Proses metabolisme ini mempunyai jalur (metabolic
pathway) yang terdiri dari jalur katabolisme (merombak molekul), jalur
anabolisme (menyusun molekul), dan jalur amfibolik (yang melibatkan
katabolisme dan anabolisme). Berikut ini adalah macam-macam metabolisme
karbohidrat yang terjadi dalam tubuh organisme.
1. Glikolisis
Glikolisis terjadi dihampir bagian setiap sel hidup. Reaksi ini dipercaya sebagai
jalur biokimia tertua yang terjadi di organisme. Glikolisis ini juga bisa terjadi
secara anaerobik, yang artinya proses ini sudah terjadi dalam bakteri prokariotik
saat Bumi masih mempunyai atmosfer yang miskin oksigen (pra-eukariotik).
Glikolisis terjadi dalam sitosol sel, dan bisa dibagi menjadi 2 fase: fase
membutuhkan-energi dan fase melepaskan-energi.
Pada fase ini, molekul glukosa disusun kembali, dan 2 kelompok fosfat terikat
pada glukosa ini. Kelompok fosfat ini kemudian membuat gula ‘modifikasi’ yang
tidak stabil (fruktosa-1,6-bisfosfat), memungkinkan gula ‘modifikasi’ ini terbagi
menjadi dua dan membentuk gula glyceraldehyde-3-phospate. Karena fosfat yang
digunakan pada langkah ini berasal dari ATP (adenosine trifosfat), maka 2
molekul ATP digunakan. Fase ini sering disebut juga fase ‘investasi’ energi,
karena menggunakan energi (ATP) untuk menjalankan prosesnya.
Katalisator yang memicu raksi pada Glikolisis dilakukan oleh enzimnya sendiri,
salah satunya adalah enzim phosphofurctokinase, yang mengkatalisasi
pembentukan molekul gula 2 fosfat (fructose-1,6-bisphospate).
Phosphofructokinase ini mempercepat atau memperlambat proses glikolisis
sebagai respon dari kebutuhan sel akan energi.
Siklus asam sitrat, atau siklus asam trikarboksilat, atau siklus Krebs adalah pusat
pengendali dalam respirasi seluler. Siklus ini terjadi setelah Glikolisis
dan menggunakan acetyl coenzim A (CoA), dibuat dari oksidasi piruvat, sebagai
bahan awalnya.
Tahap awal dari siklus ini adalah, acetyl CoA bergabung dengan molekul
penerima oksaloasetat (4 karbon) untuk membentuk molekul sitrat (6
karbon). Kemudian, molekul sitrat ini melepaskan 2 karbonnya dalam bentuk
karbon dioksida dan memproduksi molekul NADH. Enzim yang mengkatalisasi
reaksi ini adalah kunci utama dalam mengatur siklus asam sitrat, mempercepat
atau memperlambat reaksi berdasarkan kebutuhan energi sel.
Secara keseluruhan, satu putaran siklus asam sitrat melepaskan 2 molekul karbon
dioksida dan memproduksi 3 NADH, 1 FADH2, dan 1 ATP. Karena pada
Glikolisis, ada 2 piruvat yang dihasilkan, maka siklus asam sitrat terjadi dua kali
untuk setiap molekul glukosa.
Sama seperti proses lainnya dalam respirasi seluler, molekul yang melalui jalur
fosfat pentosa ini kebanyakan terbuat dari karbon. Cara mudah untuk memahami
jalur ini adalah dengan mengikuti karbonnya.
Fase oksidatif
Fase non-oksidatif
fase non oksidatif ini reversibel (bisa dibalik). Hal ini memungkinkan molekul-
molekul yang berbeda untuk masuk ke jalur fosfat pentosa di area-area yang
berbeda pada fase non-oksidatif dan bisa ditransformasikan sampai molekul
pertama dari fase non-oksidatif (ribulose-5-fosfat). Ribulose-5-fosfat ini adalah
prekursor dari gula yang menyusun DNA dan RNA, dan juga produk dari fase
oksidatif.