Anda di halaman 1dari 5

NAMA : RIAN MAULANA

NO BP : 1710213017

Metabolisme Karbohidrat

Karbohidrat adalah senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen dan
oksigen. Jumlah atom karbonnya bisa bervariasi. Hampir sebagian besar
organisme memperoleh sebagian besar energi untuk menunjang kehidupannya
dari karbohidrat. Secara umum, karbohidrat atau sakarida (berasal dari bahasa
Yunani yang artinya ‘gula’) dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

. karbohidrat sederhana
. Karbohidrat kompleks

Yang membedakan satu karbohidrat dengan karbohidrat lainnya adalah jumlah


unit gula yang terkandung molekul tersebut dan bagaimana unit-unit itu tertaut
bersama.

˚ Karbohidrat sederhana

Karbohidrat Sederhana yaitu karbohidrat yang terdiri dari satu unit


gula (monosakarida) atau unit gula dobel (disakarida). Karbohidrat dengan satu
unit gula disebut gula sederhana atau monosakarida (mono = satu; sakarida =
gula). Contoh dari monosakarida ini adalah fruktosa (gula buah) dan glukosa (gula
darah), gula yang diproduksi ketika tubuh mencerna karbohidrat, dan galaktosa,
gula yang diperoleh dari mencerna laktosa (gula susu). Karbohidrat dengan dua
unit gula disebut disakarida (di = dua). Contoh dari disakarida ini adalah sukrosa
(gula dapur) yang terbuat dari satu unit fruktosa dan satu unit glukosa. 

 Karbohidrat kompleks

Karbohidrat kompleks yaitu karbohidrat yang terdiri dari 3 unit gula atau lebih
dan tertaut dalam rantai. Karbohidrat yang terdiri dari 3 sampai 10 unit gula
disebut oligosakarida (oligo = beberapa), sedangkan karbohidrat yang terdiri dari
banyak unit gula disebut polisakarida (poli = banyak). Pada bakteri, karbohidrat
kompleks ini dicerna oleh enzim untuk menghasilkan gula sederhana. Contohnya
adalah pati dan selulosa, yaitu suatu polimer (rantai atom yang panjang) unit
glukosa yang dipecah menjadi glukosa sederhana.

Karbohidrat adalah bahan bakar jangka pendek yang baik untuk organisme


uniseluler, karena karbohidrat lebih sederhana untuk dimetabolisme oleh tubuh
dari pada lemak atau asam amino (komponen protein). Karbohidrat biasanya
disimpan dalam molekul glukosa polimer panjang atau sebagai penyimpanan
energi.

Pada umumnya, semua karbohidrat mempunyai rumus umum C nH2nOn, seperti


contohnya, rumus molekul glukosa yaitu C6H12O6. Monosakarida-monosakarida
(gula sederhana) bisa terikat bersama untuk membentuk disakarida seperti sukrosa
dan polisakarida seperti pati dan selulosa.

Macam-Macam Metabolisme Karbohidrat

Sel hidup, termasuk di dalamnya organel-organel sel, adalah ‘mesin organik’ yang
beraktivitas tidak ada henti-hentinya. Seperti contohnya, organel sel yang
berkerja-sama dan saling berkoordinasi dengan baik untuk menjaga suatu
organisme tetap berfungsi. Untuk menjaga ‘kehidupannya’, setiap sel sangat
bergantung pada reaksi-reaksi biokimia yang terjadi dan karbohidrat adalah
sumber energi penting yang menggerakan reaksi-reaksi ini.

Metabolisme adalah reaksi kimia yang terorganisir, dan terkoordinasi dengan baik
yang terjadi dalam sel. Proses metabolisme ini mempunyai jalur (metabolic
pathway) yang terdiri dari jalur katabolisme (merombak molekul), jalur
anabolisme (menyusun molekul), dan jalur amfibolik (yang melibatkan
katabolisme dan anabolisme). Berikut ini adalah macam-macam metabolisme
karbohidrat yang terjadi dalam tubuh organisme.

1. Glikolisis

Glikolisis terjadi dihampir bagian setiap sel hidup. Reaksi ini dipercaya sebagai
jalur biokimia tertua yang terjadi di organisme. Glikolisis ini juga bisa terjadi
secara anaerobik, yang artinya proses ini sudah terjadi dalam bakteri prokariotik
saat Bumi masih mempunyai atmosfer yang miskin oksigen (pra-eukariotik). 

Glikolisis didefinisikan sebagai reaksi berantai mengkonversi glukosa atau


glikogen menjadi piruvat atau laktat, dengan produksi energi ATP (Adenosine
Triphospate, bentuk energi yang paling umum digunakan oleh sel).
Glukosa + 2 NAD plus + 2 ADP + 2 P —> 2 pyruvate + 2
NADH + 2 ATP + 2H2O + 2H plus

Glikolisis terjadi dalam sitosol sel, dan bisa dibagi menjadi 2 fase: fase
membutuhkan-energi dan fase melepaskan-energi.

 Fase membutuhkan energi

Pada fase ini, molekul glukosa disusun kembali, dan 2 kelompok fosfat terikat
pada glukosa ini. Kelompok fosfat ini kemudian membuat gula ‘modifikasi’ yang
tidak stabil (fruktosa-1,6-bisfosfat), memungkinkan gula ‘modifikasi’ ini terbagi
menjadi dua dan membentuk gula glyceraldehyde-3-phospate. Karena fosfat yang
digunakan pada langkah ini berasal dari ATP (adenosine trifosfat), maka 2
molekul ATP digunakan. Fase ini sering disebut juga fase ‘investasi’ energi,
karena menggunakan energi (ATP) untuk menjalankan prosesnya.

 Fase melepaskan energi

Pada fase ini, setiap gula glyceraldehyde-3-phospate  dikonversi menjadi piruvat,


melalui beberapa reaksi. Reaksi ini membuat 2 molekul ATP dan 1 molekul
NADH. Karena fase ini terjadi dua kali, maka proses ini membuat 3 ATP dan 2
NADH secara keseluruhan.

Katalisator yang memicu raksi pada Glikolisis dilakukan oleh enzimnya sendiri,
salah satunya adalah enzim phosphofurctokinase, yang mengkatalisasi
pembentukan molekul gula 2 fosfat (fructose-1,6-bisphospate).
Phosphofructokinase ini mempercepat atau memperlambat proses glikolisis
sebagai respon dari kebutuhan sel akan energi.

Intinya, Glikolisis mengubah molekul glukosa (6 karbon) menjadi molekul piruvat


(3 karbon). Produk bersih dari proses ini adalah 2 molekul ATP (4 ATP
diproduksi menggunakan 2 ATP) dan 2 molekul NADH.

2. Siklus Asam Sitrat

Siklus asam sitrat, atau siklus asam trikarboksilat, atau siklus Krebs adalah pusat
pengendali dalam respirasi seluler. Siklus ini terjadi setelah Glikolisis
dan menggunakan acetyl coenzim A (CoA), dibuat dari oksidasi piruvat, sebagai
bahan awalnya. 
Tahap awal dari siklus ini adalah, acetyl CoA bergabung dengan molekul
penerima oksaloasetat (4 karbon) untuk membentuk molekul sitrat (6
karbon). Kemudian, molekul sitrat ini melepaskan 2 karbonnya dalam bentuk
karbon dioksida dan memproduksi molekul NADH. Enzim yang mengkatalisasi
reaksi ini adalah kunci utama dalam mengatur siklus asam sitrat, mempercepat
atau memperlambat reaksi berdasarkan kebutuhan energi sel. 

Selanjutnya, molekul 4 karbon yang tersisa mengalami reaksi-reaksi tambahan,


pertama membuat molekul ATP, kemudian mereduksi pembawa elektron FAD
(Flavin adenine dinucleotide) menjadi FADH2, dan akhirnya menghasilkan
NADH lagi. Himpunan reaksi-reaksi ini menghasilkan kembali molekul awal,
oksaloasetat, agar siklus ini bisa mengulang kembali.

Secara keseluruhan, satu putaran siklus asam sitrat melepaskan 2 molekul karbon
dioksida dan memproduksi 3 NADH, 1 FADH2, dan 1 ATP. Karena pada
Glikolisis, ada 2 piruvat yang dihasilkan, maka siklus asam sitrat terjadi dua kali
untuk setiap molekul glukosa.

 3. Jalur Fosfat Pentosa

Jalur fosfat pentosa atau pentose phosphate pathway adalah jalur metabolik yang


berjalan secara pararel dengan Glikolisis. Jika produk dari Glikolisis diolah
kembali melalui respirasi seluler untuk memproduksi energi, ada juga cabang
alternatif dari Glikolisis untuk memproduksi gula yang menyusun DNA dan
RNA. Jalur yang disebut Jalur Fosfat Pentosa ini unik karena tidak ada energi
dalam bentuk ATP yang diproduksi dan digunakan dalam jalur ini

Sama seperti proses lainnya dalam respirasi seluler, molekul yang melalui jalur
fosfat pentosa ini kebanyakan terbuat dari karbon. Cara mudah untuk memahami
jalur ini adalah dengan mengikuti karbonnya.

Pemecahan glukosa pada Glikolisis menghasilkan molekul 6 karbon yang


dibutuhkan dalam proses jalur fosfat pentosa. Pada langkah pertama glikolisis,
glukosa diubah oleh kelompok fosfat untuk menghasilkan glukosa-6-fosfat. Jalur
fosfat pentosa ini bisa menggunakan molekul glukosa 6-fosfat yang dihasilkan
oleh Glikolisis atau metode lainnya.
Jalur Fosfat Pentosa ini dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase oksidatif dan fase non
oksidatif. Kata ‘oksidatif’ berasal dari kata ‘oksidasi’, oksidasi adalah pemecahan
molekul ketika molekul itu kehilangan setidaknya satu elektronnya.

 Fase oksidatif

Dalam fase ini, 2 molekul NADP+ direduksi menjadi NADH, memanfaatkan


energi dari perngubahan glukosa-fosfat menjadi ribulosa-5-fosfat. Reaksi
keseluruhan untuk proses ini adalah:

Glukosa-6-fosfat + 2 NADP+ + H2O —> Ribulose 5-fosfat + 2


NADPH + 2 H+ + CO2.

 Fase non-oksidatif

fase non oksidatif ini reversibel (bisa dibalik). Hal ini memungkinkan molekul-
molekul yang berbeda untuk masuk ke jalur fosfat pentosa di area-area yang
berbeda pada fase non-oksidatif dan bisa ditransformasikan sampai molekul
pertama dari fase non-oksidatif (ribulose-5-fosfat). Ribulose-5-fosfat ini adalah
prekursor dari gula yang menyusun DNA dan RNA, dan juga produk dari fase
oksidatif.

Anda mungkin juga menyukai