Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

KEHAMILAN RESIKO TINGGI

1. Definisi
Kehamilan adalah sebuah proses yang diawali dengan keluarnya sel telur
yang matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan
keduanya menyatu membentuk sel yang akan bertumbuh (BKKBN, 2004).
Risiko tinggi adalah suatu kehamilan yang memiliki risiko tinggi lebih
besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit
atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Nurcahyo,2009).
Risiko tinggi adalah suatu kehamilan patologi yang dapat mempengaruhi
keadaan ibu dan  janin (Manuaba, 2008).

2. Etiologi
Ibu hamil yang mengalami resiko tinggi adalah sebagai berikut :
a. Ibu dengan tinggi badan kurang dari 145 cm.
b. Bentuk panggul ibu yang tidak normal.
c. Badan Ibu kurus pucat.
d. Umur Ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
e. Jumlah anak lebih dari 4 orang.
f. Jarak kelahiran anak kurang dari 2 tahun.
g. Adanya kesulitan pada kehamilan atau persalinan yang lalu.
h. Sering terjadi keguguran sebelumnya.
i. Kepala pusing hebat.
j. Kaki bengkak.
k. Perdarahan pada waktu hamil.
l. Keluar air ketuban pada waktu hamil.
m. Batuk-batuk lama.

3. Tanda dan Gejala


a. Muntah terus menerus, tidak bisa makan, keadaan ini akan membahayakan
ibu.

1
2

b. Perdarahaan
Perdarahan pada hamil muda dapat menyebabkan keguguran.
c. Pucat                                                      
Pucat pada conjungtiva, muka, telapak tangan menunjukkan
anemia(kekurangan darah).
d. Bengkak di kaki, tangan dan wajah, atau sakit kepala kadangkala
disertaikejang, kondisi ini dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi
dalam kandungan.
e. Demam tinggi, biasanya karena infeksi. Demam yang tinggi bisa     
membahayakan keselamatan jiwa ibu, menyebabkan keguguran atau
kelahiran kurang bulan.
f. Keluar air ketuban sebelum waktunya, merupakan tanda adanya gangguan
pada kehamilan, dapat membahayakan bayi dalam kandungan.
g. Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak, keadaan
ini merupakan tanda bahaya pada janin.

4. Patofisiologi
Faktor usia tua menyebabkan resiko timbulnya penyakit-penyakit yang
menyertai umur jadi semakin meningkat. Terjadinya penyakit jantung dan
kanker menjadi lebih besar. Kombinasi antara penyakit usia tua dan kehamilan
tersebut yang menyebabkan resiko meninggal atau cacat pada bayi atau ibu
hamil menjadi bertambah tinggi.
Bagi seorang perempuan,usia tua juga dapat menyebabkan kemampuan
untuk melahirkan (fertilisasi) menurun. Kemungkinan bayi lahir kembar juga
sangat tinggi terjadi pada kehamilan pertama yang terlambat, khususnya pada
usia 35-39 tahun. Selanjutnya, setelah usia 39 tahun, frekuensi bayi lahir
kembar menjadi menurun. Dan pada usia lebih dari 35 tahun organ kandungan
sudah tua sehingga jalan lahir telah kaku dan mudah terjadi komplikasi.
Bertambahnya usia juga mempengaruhi kemampuan rahim untuk
menerima bakal janin (embrio). Penurunan kemampuan rahim ini terutama
terjadi pada wanita di atas usia 35 tahun. Faktor penuaan juga bisa membuat
embrio yang dihasilkan akan sulit melekat pada lapisan lendir rahim. Kondisi
3

ini bisa menyebabkan keguguran, atau memunculkan kecenderungan


terjadinya plasenta tidak menempel ditempat semestinya. Di samping itu, juga
akan menyebabkan resiko hamil diluar kandungan (ektopik).

5. Komplikasi
Pada ibu hamil yang usianya diatas 35 tahun dapat mengalami :
a. Anemia dengan Hb < 11g/dl,
Sebanyak 70% wanita pernah mengalami anemia. Ketika hamil tubuh
wanita akan lebih mudah lagi mengalami anemia. Kondisi ini disebabkan
karena tubuh ibu hamil memerlukan darah merah lebih banyak ketika
persalinan. Anemia dapat menyebabkan kematian bagi ibu dan janin, atau
janin lahir dengan berat badan rendah,
b. Pendarahan sebelum dan pada waktu persalinan,
c. Kelainan letak dan posisi janin ; lintang/oblique, sungsang pada usia
kehamilan lebih dari 32 minggu,
d. Kelainan besar janin ; pertumbuhan janin terhambat, janin besar,
e. Kelainan jumlah janin ; kehamilan ganda, janin dampit, monster,
f. Keguguran,
g. Dapat menimbulkan kematian.

6. Penatalaksanaan
Kehamilan pada usia > 35 tahun memerlukan pengawasan dan penanganan
dini, diawasi dan ditangani oleh dokter ahli kandungan sejak dini yaitu perlu
melakukan beberapa pemeriksaan seperti:
a. Pemeriksaan laboraturium untuk memeriksa gula darah untuk memastikan
ada atau tidak penyakit diabetes militus
b.    Pemeriksaan darah ibu untuk mengetahui adanya kelainan kromosom
c.     Menjalani upaya medis untuk mencegah hipertensi, dan cacat bawaan
d. Pemberian asam folat yang cukup pada ibu hamil karena dapat mengurangi
resiko cacat bawaan diberikan sampai usia kehamilan 12 minggu/ masa
pembentukan organ janin.ibu hamil pada usia > 35 tahun perlu medapat
penangan untuh mencegah kelahiran prematur. (Ridwanamiruddin, 2007)
4

7. Data fokus pengkajian


a. Wawancara
1) Identitas klien
a) Nama
Nama ibu dan suami digunakan untuk mengenal, memanggil dan
menghindari terjadinya kekliruan.
b) Umur
Terutama pada ibu yang hamil pertama kali bila umur lebih 35
tahun disebut primi tua gravid dan bila umur kurang dari 18 tahun
disebut primi muda gravida.
c) Agama
Bila kehamilan sungsang atau lintang untuk mengganjurkan
menungging seperti gerakan sholat selama 10-15 menit sehari 2X
membimbing berdoa dan bila menghadapi pasien yang krisis bisa
mengetahui kepada siapa harus menghubungi.
d) Pendidikan
Untuk memberi bimbingan sesuai dengan tingkat pendidikannya.
e) Pekerjaan
Pekerjaan suami untuk mengetahui taraf kehidupan.
f) Alamat
Untuk mempermudah komunikasi kunjungan rumah.
2) Alasan Ibu Datang
Mengetahui alasan ibu datang ke BPS / RS / Puskesmas, ingin
memeriksakan kehamilannya.
3) Keluhan Utama
Mengetahui keadaan ibu saat datang, keluhan yang sering terjadi pada
saat kehamilan trimester III yaitu sering kencing akibat penekanan
kepala janin pada kandung kemih, pembengkakkan dikaki akibat kadar
garam yang terlalu tinggi dalam tubuh, nyeri pinggang.
5

4) Riwayat Kesehatan Yang Lalu


Mengetahui apakan ibu pernah sakit parah atau pernah menderita
penyakit menular atau menurun. Penyakit ini dimungkinkan dapat
memperberat pada saat kehamilan seperti :
a) Sesak nafas : membuat sirkulasi O2  menurun dan potensial terjadi
gawat janin.
b) Jantung : menyebabkan ganagguan pertumbuhan janin, payah
jantung semakin berat, kehamilan premature dalam persalinan.
c) Tekanan darah tinggi : potensial terjadi preeklamsia eklamsia.
d) Diabetes mellitus : menyebabkan persalinan premature (< 37
minggu), hidramnion, kelaianan bawaan, kelahiran bayi dengan
berat >4000gr, kematian bayi prenatal.
5) Riwayat kesehatan Keluarga
a) Ditanyakan mengenai penyakit yang mungkin diderita oleh
keluarga, seperti penyakit menular (TBC, Hepatitis) yang dapat
menular pada ibu dan janin atau bayi jika sudah lahir jika sudah
lahir.
b) Ditanyakan mengenai penyakit yang menurun yang diderita
keluarga faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan hamil
kembar adalah ras, keturunan umur dan paritas.
6) Riwayat Haid
Ditanyakan usia pada saat pertama haid,siklus haid untuk mengetahui
tanggal perkiraan persalina, lama haid, banyaknya darah haid, keluhan
saat haid.
7) Riwayat Kehamilan sekarang.
Untuk menentukan umur kehamilan, memberikan konseling tentang
keluhan kehamilan yang biasa, dan dapat mendeteksi adanya
komplikasi.
8) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
Mengetahui apakah ibu memiliki riwayat obstetric buruk seperti
terjadinya preeklamsi, abortus, kelahiran premature, postdate,
persalinan macet, infeksi nifas. Semua kejadian obstetri yang buruk
6

dapat terjadi pada kehamilan sekarang. Selain itu dapat membantu


menegakkan diagnosa.
9) Riwayat KB
Apakah selama hamil ibu tetap menggunkan KB, jika iya ibu memakai
KB jenis apa. Sudah berhenti berapa lama, keluhan selama ikut KB
dan rencana penggunaan KB setelah melahirkan. Hal ini untuk
mengetahui apakah kehamilan ini karena faktor KB atau tidak.
10) Pola Kebiasaan Sehari-Hari
a) Nutrisi
Kebutuhan gizi ibu hamil
 Energi         : 2300 kkal
 Protein        : 65 gr
 Kalsium      : 1gr
 Zat besi       : 17 gr
 Vitamin A   : 50 mg
 Vitamin C   : 90 gr
Dapat diperoleh dari 3X makan dengan komposisi : nasi, 1 potong
daging/telur/tahu/tempe, 1 mangkuk sayuran dan 1 gelas susu,
buah jika ada. Minum air kurang lebih 8 gelas perhari.
b) Pola istirahat
Tidur malam 7-8 jam, tidur siang 2 jam
c) Eliminasi
BAK normal warna kuning, jernih, bau khas urine.
BAB 1X sehari
d) Aktivitas
Ibu tidak bekerja atau bekerja, pekrjaan rumah seperti apa : setelah
hamil apakah pekerjaan ibu tetap seperti biasanya atau tidak, jenis
pekerjaan rumanya seperti apa.
e) Kebersihan
Mandi minimal 2X sehari, ganti pakaian tiap kali mandi bila terasa
lembab atau keringat, ganti CD tiap hari atau jika lembab.
7

b. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
a) Waktu pasien berdiri           : skoliosis / kifosis / lordosis.
b) Waktu pasien berjalan         : pincang / kaki O / kaki X.
c) Waktu pasien berbaring :  
 Muka   : pucat, chloasma gravidarum, oedem(bengkak),
reaksipasien (sedih,gembira).
 Mata     : sklera putih / kuning, konjungtiva merah muda / putih.

 Hidung : kelainan/tidak, pengeluaran sekret, pernafasan


cupinghidung ada/tidak
 Mulut    : simetris / tidak, bibir lembab/kering, merah /
pucat, bersih / kotor / ada karies gigi / tidak
 Telinga  : bersih/tidak, ada pengeluaran serumen/tidak

 Leher    : pembesaran kelenjar gondok yaitu pasien


disuruhmenegadah kemudian disuruh menelan. Jika ada
benjolan yang ikut bergerak naik turun menandakan ada
pembesaran. Pembesaran ini disebabkan hormon tiroid.
 Dada     : simetris, putting susu menonjol/mendatar/masuk,
benjolan, hiperpigmentasi, strie, keluar kolostrum(hamil 4
bulan jernih, hamil 4-8 bulan encer sekali,hamil 8 keatas
warnanya kuning seperti susu jolong)
 Abdomen (perut)
 Genitalia eksterna
 Ekstremitas
2) Palpasi
Palpasi bertujuan :
a) Mengetahui umur kehamilan.
b) Mengetahui bagian-bagian janin.
c) Mengetahui letak janin, janin tunggal atau tidak.
d) Sampai dimana bagian terdepan janin masuk kedalam rongga
panggul.
e) Adakah keseimbanagan antara ukuran kepala dan panggul.
8

3) Auskultasi
a) DJJ +/-
b) Frekuensi normal : 120-160 x/menit
c) Regular / tidak : jika tidak, tidak terjadi gawat janin.
o   < 120x/menit : menjadi gawat janin.
o   > 160x/menit : menjadi gawat janin.
d) Dada : tidak ada ronchi, tidak ada wheezing, menandakan pernah
terganggu akibat penyakit pernafasan.
4) Perkusi
a) Tungkai : Reflek patella (+)
Reflek patella (-) : menandakan ibu kurang B1.

c. Pemeriksaan diagnostik
1) HDL
Dapat menunjukkan peningkatan sel darah putih (SDP), penurunan Hb
dan Ht.
2) USG (Ultrasonographi)
Untuk menentukan letak plasenta.
3) Pemeriksaan urine untuk menetukan kadar glukosa/protein urine.
4) Penilaian dengan kartu skor poedji rochjati untuk mengetahui tingkat
resiko kehamilan ibu.
9

8. Analisa Data
Analisa data Etiologi Masalah
1. DS : kurangnya Ketidakmampuan
Klien mengatakan hamil pengetahuan keluarga untuk
8 bulan, hamil ke-4 dan tentang penyebab, mengenal masalah
umurnya >35 tahun tanda dan gejala ibu hamil dengan
DO: serta akibat. kehamilan resiko
- tinggi.
2. DS : ketidaktahuan Krisis karena
Ibu berdebar-debar tentang perawatan kehamilan.
Ibu merasa cemas dengan yang dibutuhkan Ketidakmampuan
kehamilannya keluarga untuk
DO : memberi perawatan
Kehamilannya memasuki terhadap ibu yang
usia 8 bulan mengalami krisis
karena
kehamilannya.
3. Ds : - Potensial
- ibu menyatakan bahwa peningkatan derajat
ia pernah kesehatan
memeriksakan
kehamilannya  ke
puskesmas dan dokter
- ibu mengatakan setiap
ada anggota keluarga
yang sakit biasanya
dengan obat warung.
Jika tidak mengalami
perubahan maka
segera di bawa ke 
puskesmas atau rumah
sakit
Do :
10

9. Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah ibu hamil dengan

kehamilan resiko tinggib/dkurangnya pengetahuan tentang penyebab,

tanda dan gejala serta akibat.

2. Ketidakmampuan keluarga untuk memberi perawatan terhadap ibuyang

mengalami krisis karena kehamilannya b/d ketidaktahuan tentang

perawatan yang dibutuhkan.

3. Potensial peningkatan derajat kesehatan

10. Intervensi Keperawatan Keluarga


11

No Diagnosa Tujuan Intervensi

Keperawatan

Keluarga
1. Ketidakmampuan Keluarga dapat 1. Kaji tingkat

keluarga untuk menjelaskan tentang pengertian, tanda

mengenal masalah ibu hamil dengan dan penyebab pada

ibu hamil dengan kehamilan resiko ibu hamil dengan

kehamilan resiko tinggi kehamilan resiko

tinggib/dkurangnya 1. Pengertian tinggi

pengetahuan tentang 2. Tanda kehamilan 2. Diskusikan

penyebab, tanda dan resiko tinggi keadaan keluhan

gejala serta akibat 3. Penyebab ibu

kehamilan resiko 3. Beri pujian kepada

tinggi. keluarga setelah

mampu

menjelaskan

kembali dengan

kata sendiri
2. Ketidakmampuan Dilakukan tindakan 1. Jelaskan

keluarga untuk keluarga dapat pentingnya

memberi perawatan 1. Melakukan perawatan ibu

terhadap ibuyang pemeriksaan hamil

mengalami krisis teratur ke 2. Diskusikan untuk

karena kehamilannya pelayanan melakukan

b/d ketidaktahuan kesehatan pemeriksaan ibu


12

tentang perawatan hamil

yang dibutuhkan 3. Dorong keluarga

memutuskan

tindakan yang

akan dilakukan

4. Berikan re

inforcement bila

keluarga dapat

memutuskan

tindakan yang

akan dilakukan.
3. Potensial peningkatan Setelah dilakukan 1. Jelaskan pada
satu kali pertemuan
derajat kesehatan keluarga tentang
diharapkan keluarga
perlunya menjaga
mampu :
Memeriksakan kesehatan
kehamilan di
pelayanan kesehatan
DAFTAR PUSTAKA

Cunningham, MD F. Gary, Williams Obstetrics, Twenty-Second Edition. United


States of America. the McGraw-Hill Companies; hal: 33-40, 111-6.
DeCherney, MD, Alan H.Current Diagnosis & Treatment Obstetrics &
Gynecology. Tenth Edition . United States of America. 2007. The McGraw-
Hill Companies, Inc; hal 1-18.
Tim Pengajar Obstetri dan Ginekologi UNPAD. Kehamilan dan persalinan
dengan risiko. Dalam: Obstetri patologi. Bandung: Elstar Offset, 1984; 260-2

13

Anda mungkin juga menyukai