Anda di halaman 1dari 11

Kawasan Ekowisata Lereng Gunung Wilis – Pandan Kabupaten

Madiun Sebagai Wirausaha Meningkatkan Perekonomian

Zulin Nurchayati1 , Sutrisno2


1
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Merdeka Madiun
email : ardha73@yahoo.com
2
Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Madiun
email : sutrisno_wb@yahoo.co.id

Abstract
Area of Ekowisata Mountainside of Wilis – Pandan very giving benefit to increase
wirausaha of around society so that need management and attention chronically
for maximize potency of wisata existing and also powered society in management
or its exploiting, decrease weakness or resistance in its exploiting and also
anticipate threats to harm society

Keywords : Ecotourism, Entrepreneur

Pendahuluan
Transformasi dan modernisasi sendiri, yang ditandai dengan kegiatan
wajah kota pariwisata (urban tourism) meningkatkan usaha sarana dan
Kabupaten Madiun diarahkan agar prasarana bagi penunjang
tetap memiliki tipologi spesifik yang kepariwisataan yang ada di
berbeda dengan kota-kota/kabupaten Kabupaten Madiun. Kabupaten
lainnya, sehingga identifikasi / Madiun yang kaya akan sumber daya
kekhasan Madiun sebagai tujuan alam maupun sumber daya manusia.
wisata (destinasi wisata) mampu Sampai saat ini banyak potensi wisata
memperkuat nilai jual (selling point) yang ada di Kabupaten Madiun dan
dan daya saing kota/kabupaten dalam untuk mewujudkan potensi wisata
percaturan pariwisata global. yang baik, diperlukan sarana dan
Indentitas Kabupaten Madiun prasarana serta infrastruktur yang baik
masih sangat tergantung sejauh mana pula. Untuk itulah diperlukan strategi
kawasan-kawasan potensial yang dan kebijakan serta program
merupakan hasil pembangunan masa implementasi dalam usaha
lalu dapat dikembangkan, ditata dan menciptakan pariwisata yang baik
dikelola secara kreatif agar mampu serta pentingnya sinergitas antara
mendorong citra pertumbuhan tipologi pelaku wisata (Anonim,2012:12 )
kawasan tersebut agar lebih Pembangunan sektor pertanian
bermakna dan memiliki nilai tambah merupakan salah satu pilihan strategis
(value added) tinggi. ( IAIN Sunan untuk menopang perekonomian
Ampel Surabaya,2013:10 ). nasional dan daerah. Pilihan ini
Pemerintah Kabupaten Madiun didasarkan pada pertimbangan bahwa
telah menetapkan sektor pariwisata sektor pertanian telah berulang kali
menjadi andalan untuk dapat membuktikan diri sebagai sektor yang
menghasilkan devisa bagi daerah, tahan terhadap krisis perekonomian
membuka kesempatan lapangan dan merupakan suatu asset kekayaan
pekerjaan, dan pelayanan kepada dasar bagi kesejahteraan masyarakat
masyarakat. Kabupaten Madiun akan serta bagi kegiatan pembangunan
menjadi kawasan pariwisata yang perekonomian secara keseluruhan.
handal peranannya harus ditingkatkan Disamping itu resources based
sejalan dengan pertumbuhan dan Negara memang terletak pada sektor-
perkembangan kepariwisataan itu sektor primer (termasuk pertanian

Sosial Volume 15 Nomor 1 Maret 2014 KAWASAN EKOWISATA LERENG ..103


dalam arti luas ), baik dari sisi dan prospek atau masa depan
kelimpahan potensi sumberdaya alam pengembangan usaha ternak sapi
maupun besarnya potensi tenaga perah merupakan saat yang
kerja yang tersedia. Di mana favourable. Berdasarkan kondisi
pemerintahan Indonesia tetap tersebut, usaha sapi perah untuk
mengembangkan sektor pertanian menghasilkan susu segar sangat
karena mempunyai peranan penting prospektif dikembangkan di Indonesia.
sebagai penghasil bahan makanan, Namun demikian peternak masih
penghasil devisa memberikan menghadapi permasalahan antara lain
kesempatan kerja dan juga sebagai yaitu:
pasar bagi produk-produk industri ( a. Rendahnya kemampuan budidaya
Cooper & Emory,1999: 26 ) khususnya menyangkut kesehatan
Bidang peternakan sebagai sub ternak dan mutu bibit yang rendah.
sektor dari pertanian merupakan b. Industri pengolahan susu dalam hal
bidang usaha yang sangat penting pemasaran jauh lebih kuat
dalam kehidupan. Salah satu jenis dibandingkan peternak sehingga
usaha pada sub sektor peternakan terjadi besarnya ketergantungan
yang cukup mendapat perhatian yaitu peternak terhadap industri
usaha sapi perah yang dikembangkan pengolahan susu dalam
untuk memenuhi permintaan susu memasarkan susu segar yang
yang semakin meningkat dari tahun ke dihasilkan.
tahun dan juga melihat tendensi Dengan permasalahan-permasala
pertambahan jumlah penduduk, han tersebut maka perlu dilakukan: (1)
pendapatan dan meningkatnya Pemerintah perlu memberikan
kesadaran sebagian masyarakat akan dukungan nyata untuk meningkatkan
pentingnya gizi dengan meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil ternak
produksi melalui proses (susu) kepada para peternak. Daya
pengembangan budidaya. saing susu yang dihasilkan peternak
Meskipun produksi susu hanya dapat ditingkatkan apabila
mengalami peningkatan dari tahun ke produktivitas dan kualitas tersebut
tahun akan tetapi belum bisa ditingkatkan. Gerakan nasional
mengimbangi pertumbuhan seyogyanya diikuti dengan aktivitas
permintaan susu di dalam negeri yang nyata berupa bantuan antara lain
mencapai 1,5 miliar liter pertahun. Di dalam bentuk pelatihan dan
mana 67% masih harus diimpor, penyuluhan budidaya sapi perah yang
karena peternak sapi lokal hanya baik, mendorong tersedianya bibit sapi
mampu menghasilkan sekitar 500 juta unggul, kemudian untuk pemanfaatan
liter susu per tahun. Hal ini lahan, akses dan ketersediaan modal,
menunjukan antara persediaan dan serta pengembangan beragam
permintaan susu di Indonesia terjadi industry pengolahan susu sehingga
kesenjangan yang cukup besar. harga ditingkat peternak menjadi
Kebutuhan atau permintaan jauh lebih relative lebih stabil. (2) Perlu dibentuk
besar dari pada ketersediaan susu wadah kemitraan, sistem peternakan
yang ada. kontrak (contract farming) merupakan
Keberhasilan usaha ternak sapi satu mekanisme kelembagaan yang
perah tergantung dari factor memperkuat posisi tawar menawar
sumberdaya manusia alam. Di peternak dengan cara
samping itu juga, pengembangan mengkaitkannya secara langsung
usaha sapi perah dan peningkatan ataupun tidak langsung dengan badan
produksi susu memerlukan dorongan usaha yang secara ekonomi relative
baik dari pihak pemerintah ataupun lebih kuat. Melalui kontrak, peternak
swasta seperti industri-industri dan kecil dapat beralih dari usaha
sarana-sarana lain yang diperlukan tradisional/sub sistem ke produksi

Sosial Volume 15 Nomor 1 Maret 2014 KAWASAN EKOWISATA LERENG ..104


yang bernilai tinggi dan berorientasi Metode Penelitian
ekspor. Hal ini tidak hanya berpotensi a. Lokasi Penelitian
meningkatkan penghasilan peternak Lokasi penelitian berada di areal
kecil yang ikut dalam kontrak tetapi, wisata lereng gunung wilis –
potensi peternakan yang sudah ada pandan yaitu berada di Kecamatan
akan dikembangakan menjadi Kare
kawasan wisata, yaitu Kawasan b. Responden Penelitian
Wisata Industri. Dalam memenuhi Responden penelitian berjumlah
kebutuhan dan keinginan serta 250 orang penduduk di areal wisata
permintaan dari wisatawan akan lereng gunung wilis-pandan untuk
sarana dan prasarana pariwisata mengisi kuesioner secara
seperti belum teraturnya pemanfaatan klasikal/kelompok
ruang, kepadatan lalulintas, c. Tahapan Penelitian
aksesibilitas ke wilayah sekitar Madiun Tahapan penelitian ini meliputi
dan kualitas pelayanan publik yang kegiatan inventarisasi data,
terkait dengan kepariwisataan. pengumpulan data dan analisis,
Permasalahan yang ada adalah sebagai berikut :
belum ada atau tidak tersedianya 1) Inventarisasi data bertujuan untuk
daerah kunjungan/tujuan wisata yang mengetahui potensi Kecamatan
juga dapat mengembangkan Kare, Kabupaten Madiun, meliputi
perekonomian masyarakat sekitar potensi biofisik, ekonomi, sosial
melalui wisata kuliner dan edukatif dan budaya masyarakat serta
ataupun kegiatan-kegiatan wisata kelembagaan.
alternatif lain. 2) Pengumpulan data bertujuan untuk
Berdasarkan latar belakang memperoleh data yang dibutuhkan
tersebut dapat dirumuskan untuk mendukung penelitian, baik
permasalahan sebagai berikut : data primer maupun data sekunder
1. Apakah yang menjadi kekuatan di lokasi penelitian dan dari
sektor ekonomi masyarakat sekitar berbagai instansi terkait lainnya.
Lereng Gunung Wilis – Pandan 3) Analisis dilakukan terhadap potensi
dalam usaha atau aktifitas dengan Kabupaten Madiun dan peluang
memanfaatkan sumber daya yang pengembangannya serta
ada. kelemahan dan kendalanya
2. Apakah yang menjadi kelemahan – disesuaikan dengan kriteria-kriteria
kelemahan masyarakat sekitar yang telah ditetapkan dengan
lereng Gunung Wilis – Pandan menggunakan pendekatan, Analisis
dalam memanfaatkan sumber daya SWOT (Strength, Weakness,
yang ada dalam upaya Opportunity,
meningkatkan ekonominya Threat)(Mikkelsen:1995:61)
3. Apakah yang menjadi peluang
potensi wirausaha yang dapat Ruang Lingkup Pembahasan
dikembangkan oleh masyarakat Ruang lingkup pembahasan hanya
sekitar lereng Gunung Wilis – kepada wilayah Kecamatan Kare,
Pandan yang sesuai dengan Kabupaten Madiun, sedangkan ruang
kondisi wilayah yang ada lingkup materi pembahasan kepada
4. Apakah yang menjadi hambatan – karakteristik, aktivitas dan preferensi
hambatan yang sedang dan akan dan faktor-faktor yang menyebabkan
dialami oleh masyarakat sekitar wisatawan, khususnya wisatawan
lereng Gunung Wilis – Pandan nusantara yang berkunjung ke
dalam memanfaatkan sumber daya Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun
alam dalam upaya meningkatkan sebagai daerah tujuan wisata,
ekonominya khususnya alternatif yang ditawarkan
“kawasan wisata industri”. Sehingga

Sosial Volume 15 Nomor 1 Maret 2014 KAWASAN EKOWISATA LERENG ..105


perlu dikaji pengelolaan potensi yang cara penelusuran berbagai literatur
ada untuk dijadikan sebagai daerah dan pustaka pada berbagai instansi
wirausaha lokal untuk peningkatan terkait sesuai materi yang akan dikaji (
perekonomian masyarakat sekitar Supranto:1993:19).
Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam Hasil Dan Pembahasan
penelitian ini meliputi data primer dan Hasil Analisis Data
data sekunder. Data primer Berdasarkan hasil kuesioner yang
dikumpulkan melalui metode disebarkan enumerator secara
observasi dan pengukuran terhadap klasikal, dari 250 responden yang
objek penelitian serta wawancara hadir 196 responden karena alasan
dengan stakeholders yang terkait kerja. Seperti di sajikan pada Tabel
dengan materi penelitian dan angket sbb :
terbuka pada masyarakat. Sedangkan
data sekunder dikumpulkan dengan
Tabel 1 Mata Pencaharian Penduduk
Jml
Petani Wirausaha Pegawai Peternak Pedagang IRT
Responden
196 95 43 8 22 20 8
Sumber : Hasil Data primer

Tabel 2 Penduduk yang menekuni perkebunan


Jml
Porang Durian Kakao Kopi Garut Cengkeh
Responden
196 30 20 58 30 18 40
Sumber : Hasil Data Primer

Tabel 3 Jumlah Penghasilan Peduduk Per - bulan


Rp.600.000,- Rp.1.100.000,-
Jml >Rp.
< Rp.500.000,- s/d Rp. s/d Rp.
Responden 1.500.000,-
1.000.000,- 1.500.000,-
196 35 75 54 32
Sumber : Hasil Data Primer

Tabel 4 Persetujuan masyarakat sekitar tentang pengembangan


kawasan ekowisata
Jml Responden setuju Tidak setuju Tidak tahu
196 190 0 6
Sumber : Hasil Data Primer

Tabel 5 Kendala dalam pengembangan usaha / ekonomi


masyarakat sekitar kawasan ekowisata
Ketidak tahuan
Tidak mau SDM /
Jml Responden modal potensi yang
resiko Kemampuan
ada
196 76 40 34 46
Sumber : Hasil Data Primer

Tabel 6 Jarak permukiman masyarakat dengan lokasi wisata

Sosial Volume 15 Nomor 1 Maret 2014 KAWASAN EKOWISATA LERENG ..106


Jml Responden Dekat Jauh Sedang
196 85 35 76
Sumber : Hasil Data Primer

Tabel 7 Memperoleh manfaat dari potensi wisata di daerah


sekitar permukiman
Jml Responden pernah belum sering
196 98 23 75
Sumber : Hasil Data Primer

Tabel 8 Dukungan anggaran pengembangan kawasan ekowisata


Jml Responden Pemerintah Swasta Masyarakat Tidak tahu
196 78 45 65 8
Sumber : Hasil Data Primer

Tabel 9 Kesiapan masyarakat sekitar lokasi wisata tentang


budaya pola hidup bersih dan sehat
Jml Responden Siap kurang siap Tidak tahu Ikut lingkungan
196 102 22 29 43
Sumber : Hasil Data Primer

Hasil Analisis Swot dilakukan pengembangan dan


1. Kekuatan sektor ekonomi pemberdayaan kepada kelompok
masyarakat sekitar Lereng Gunung peternak sapi perah. Hal tersebut
Wilis – Pandan dalam usaha atau dipengaruhi oleh letak geografis
aktivitas dengan memanfaatkan dan cuaca atau suhu Desa Kare
sumber daya yang ada. Kecamatan Kare yang relatif dingin
Kecamatan Kare disamping bila dibandingkan dengan suhu
memiliki panorama atau pesona atau cuaca daerah datar.
alam yang indah dan menarik Sedangkan untuk pengembangan
untuk dikunjungi para wisatawan sapi perah lebih cocok bila
baik domistik maupun dilakukan di daerah yang
mancanegara karena alamnya mempunyai suhu atau cuaca yang
yang masih perawan dan belum dingin, karena bisa mempengaruhi
banyak mendapatkan sentuhan produksi dan kualitas susu sapi
secara modern juga memiliki perah. Bila didaerah datar yang
potensi yang dapat dikembangkan cuaca atau suhunya panas rata-
sebagai pendukung rata per ekor sapi hasil produksinya
pengembangan ekowisata. Lereng berkisar 12 -15 liter per hari, namun
gunung wilis juga memiliki berbagai bila di daerah tinggi atau cuaca dan
potensi yang dapat dilakukan suhunya dingin maka produksi
pemberdayaan secara bersamaan susunya per hari mencapai rata-
dan terpadu dalam upaya rata 20 – 30 liter.
peningkatan perekonomian c. Sementara ini, pemasaran susu
masyarakat, antara lain : baru menjangkau Kota dan
a. Sapi Perah dimana Populasi sapi Kabupaten Madiun.
perah di Kabupaten Madiun 416 2). Industri Kripik Garut
ekor a).Dalam rangka mendukung
b. Dari populasi sapi perah sebesar di pengembangan ekowisata lereng
atas, potensi di Desa Kare Gunung Wilis, potensi alam wilayah
Kecamatan Kare mempunyai Kare sangat potensi untuk
peluang sangat besar untuk dilakukan pemberdayaan dan

Sosial Volume 15 Nomor 1 Maret 2014 KAWASAN EKOWISATA LERENG ..109


pengembangan sentra home f). Luas lahan potensial Pengembang
industri unggulan yaitu berupa an seluas 8.272 ha
Industri Kripik Garut. 5). Durian
b).Sentra pengembangan produksi a).Disamping wilayah Kecamatan
kripik Garut berada di Kecamatan Kare memiliki panorama alam yang
Kare tepatnya Desa Kuwiran, Desa indah dan mempesona, juga
Kare, dan dalam upaya memiliki potensi untuk
pengembangan ke desa-desa pengembangan budi daya Durian.
lainnya di wilayah Kecamatan Kare. b). Jumlah pohon 83.404 pohon,
c). Rumah Produksi sampai akhir c). Pohon produktif 42,916 pohon
tahun 2012 mencapai 46 unit d). Produksi 2.537,69 ton. /musim
dengan produksi rata-rata e). Musim durian bulan Nopember -
mencapai 12 ton/tahun Pebruari
d). Pemasaran pasar lokal Madiun f). Jenis durian Glatik dan Petruk.
dan sekitarnya ke Surabaya, g). Disamping wilayah Kare Durian
Jakarta juga dibudi dayakan di wilayah
e). Merk terdaftar Putri Wilis Kecamatan Dolopo, Kare,
3) Porang Gemarang dan Dagangan
a). Produksi porang mencapai h).Pemasarannya ke Jakarta,
7.563,34 ton/tahun, musim panen Surabaya, Bandung dan
bulan April, Mei,Juni Jogjakarta.
b). Luas Tanam Porang 1.231 Ha 6). Kopi
dibawah tegakan pohon jati a).Kecamatan Kare memiliki potensi
wilayah KPH Saradan desa untuk pemberdayaan atau budi
Pajaran dan Klangon dengan daya Kopi.
pengembangan di Kecamatan b).Luas tanaman Kopi di Kabupaten
Gemarang, dan Wilayah KPH Madiun seluas 216,98 Ha,
Madiun di Kecamatan Madiun dan c). Produksi 84,405 Ton.
sekitarnya, Kecamatan Kare, d). Produktivitas : 0,4 ton/Ha
Wungu, Dolopo. e).Disamping Kecamatan Kare,
c). Pemasaran dieksport ke Jepang, wilayah yang memiliki potensi
China dalam bentuk tepung untuk budi daya Kopi adalah
(Manan/ Glukomanan) sebagai Kecamatan Gemarang, Dagangan
bahan pembuatan makanan seperti dan Dolopo
(mie, roti, atau makanan lain) khas 3. Kelemahan – kelemahan
jepang dan Cina yang masyarakat sekitar lereng
mengandung serat tinggi dan Gunung Wilis – Pandan dalam
digunakan sebagai bahan memanfaatkan sumber daya
pembuatan kosmetik yang ada dalam upaya
4). Kakao meningkatkan ekonominya
a). Budi daya Kakao disamping di a. Akses infrastruktur masuk ke lokasi
wilayah Kecamatan Kare juga pariwisata
dilakukan budi daya di wilayah Belum memadainya akses
Kecamatan Dagangan, Gemarang, infrastruktur mulai dari Kecamatan
Kebonsari dan Pilangkenceng. Kare menuju ke lokasi pariwisata.
b). Luas tanaman mencapai 3.561,03 Penguatan infrastruktur tersebut
ha penting karena sebagai faktor
c). Tanaman Menghasilkan 2.934,06 pendukung terhadap program
Ha, pengembangan ekowisata lereng
d). Tanaman Belum Menghasilkan Gunung Wilis-Pandan di wilayah
(TBM) 208,76 Ha, Kecamatan Kare, menuju ke lokasi
e). Produksi mencapai 350,75 ton , ekowisata air terjun Kedung Malem
Desa/Kecamatan Kare, sehingga

Sosial Volume 15 Nomor 1 Maret 2014 KAWASAN EKOWISATA LERENG ..110


dapat memparlancar arus Kare, adalah penguatan dan
transportasi lalu lintas yang pengembangan SDM masyarakat
melaluinya. sekitar kawasan ekowisata.
b. Pengelolaan lingkungan alam d. Budaya lokal masyarakat sekitar
sekitar lokasi pariwisata lokasi pariwisata
Belum optimalnya pengelolaan Program pengembangan kawasan
lingkungan alam sekitar lokasi ekowisata Lereng Gunung Wilis –
kawasan ekowisata di wilayah Pandan di wilayah Kecamatan
Kecamatan Kare, baik melalui Kare, dalam implmentasinya perlu
program swadaya masyarakat memperhatikandan / atau
sekitar maupun program mngedepankan kearifan lokal atau
Pemerintah Daerah. Dismaping itu, budaya lokal masyarakat Kare,
potensi ekonomi lokal masyarakat sehingga seiring perjalanan waktu
sekitar sepanjang jalan menuju bila kelak suatu saat program
kawasan ekowisata belum pengembangan kawasan
dilakukan sentuhan-sentuhan ekowisata lereng Gunung Wilis –
program pemberdayaan secara Pandan di wilayah Kecamatan Kare
optimal. Dalam upaya mendukung menjadi sebuah kenyataan, maka
program pengembangan ekowisata masyarakat Kare tidak hanya
dimaksud kesadaran masyarakat sebagai penonton namun juga
disekitar kawasan pengembangan sebagai pelaku pembangunan
ekowisata tersebut, perlu yang berhak dan layak untuk
mendapatkan sentuhan dan menjadi tuan rumah di rumahnya
perhatian atau dampingan dari sendiri.
Pemerintah Daerah, melalui e. Kepekaan dan kepedulian aparatur
berbagai program pembedayaan dan / atau pemerintah daerah
masyarakat yang dapat Kurang optimalnya kepekaan dan /
meningkatkan pengetahuan dan atau kepeduliaan aparatur /
perilaku masyarakat sekitar pemerintah daerah yang tertuang
sebagai subyek sekaligus obyek dalam berbagai program kegiatan
dalam pengembangan kawasan pembangunan dalam upaya
ekowisata. pengembangan kawasan
c. Penguatan SDM dan institusi ekowisata lereng Gunung Wilis –
masyarakat sekitar lokasi Pandan sebagai salah satu sektor
pariwisata penting dan strategis dalam rangka
Belum optimalnya SDM meningkatkan atau mendongkrak
masyarakat dan institusi Pendapatan Asli Daerah ( PAD )
masyarakat lokasi kawasan serta meningkatkan kesejahteraan
ekowisata Lereng Gunung Wilis – masyarakat, hal tersebut selaras
Pandan di wilayah Kecamatan Kare dengan Visi Bupati Madiun yaitu “
dalam upaya mendukung program Terwujudnya Kabupaten Madiun
pengembangan ekowisata yang Lebih Sejahtera Tahun 2018”.
dimaksud. f. Belum adanya dokumen
Karena SDM dan Institusi perencanaan program
masyarakat lokasi pengembangan pengembangan ekowisata lereng
kawasan ekowisata tersebut gunung wilis dan pandan yang
sebagai salah satu faktor penting terintegrasi dan representtif
yang harus mendapatkan perhatian Seiring dengan program
dan menjadi salah satu program pengembangan kawasan
prioritas dalam program ekowisata tersebut, perlu regulasi
pengembangan kawasan perencanaan program
ekowisata lereng Gunung Wilis – pengembangan ekowisata lereng
Pandan di wilayah Kecamatan gunung wilis dan pandan secara

Sosial Volume 15 Nomor 1 Maret 2014 KAWASAN EKOWISATA LERENG ..111


terintegrasi dan representtif yang h. Banyak potensi ekonomi
terwadai dalam rencana induk masyarakat sepanjang jalan
pengembangan pariwisata menuju lokasi kawasan ekowisata
kabupaten atau daerah ( RIPPK/D). diantaranya pemaksimalan kebun
Sehingga dapat mempermudah cengkeh, ketela dan kelapa
dan memperlancar keberlanjutan i. Lokasi dan potensi alamnya
program pengembangan kawasan strategis untuk pengembangan
ekowisata tersebut. dan / atau budidaya madu lebah
g. Belum adanya sinkronisasi j. Potensi untuk pengembanagan
program pengembangan ekowisata budidaya jamur
di wilayah kecamatan kare k. Mendukung pengembangan
Sinkronisasi program sektor jasa di lokasi kawasan
pengembangan kawasan ekowisata di wilayah Kecamatan
ekowisata lereng gunung wilis di Kare strategis untuk
wilayah Kecamatan Kare menjadi pemberdayaan ekonomi
sangat penting, sebagai upaya masyarakat melalui program
menjaga keberlanjutan dan Koperasi Serba Usaha (KSU)
sinergitas program pembangunan l. Potensial untuk pengembangan
di Kabupaten Madiun. budidaya ternak kelinci dan
4. Peluang potensi wirausaha yang burung kicauan
dapat dikembangkan oleh
masyarakat sekitar lereng 5. Hambatan – hambatan yang
Gunung Wilis – Pandan yang sedang dan akan dialami oleh
sesuai dengan kondisi wilayah masyarakat sekitar lereng
yang ada Gunung Wilis – Pandan dalam
a. Wisata yang potensial berada di memanfaatkan sumber daya
lereng Gunung wilis , Ketinggian alam dalam upaya meningkatkan
lebih dari 700 m Dpl , Udara ekonominya
bersih dan sejuk, Pemandangan a. Keterbatasan potensi anggaran
Air terjun (40 mtr) diapit dua tebing pendapatan belanja daerah
, Pemandangan kanan kiri jalan (APBD) Kabupaten Madiun
yang eksotik b. Kurang inovatif dan kreatifnya
b. Daerah penghasil buah-buahan SDM aparatur pemerintah daerah
dan perkebunan terkait atau yang membidangi
c. Daerahnya yang dingin cocok dalam upaya mendukung dan
untuk budidaya / pengembangan mencari solusi alternatif
ternak sapi perah pembiayaan program
d. Kehidupan sosial , budaya dan pengembangan kawasan
ekonomi masyarakat yang ekowisata lereng gunung wilis-
dinamis, aman, suasana pandan
kekeluargaan dan harmonis c. Budaya masyarakat setempat
e. Daerah agraris bisa yang kurang berani ambil peran
dikembangkan sebagai kawasan atau prakarsa dalam
pengenalan pertanian dengan pembangunan
segala macam farietasnya atau d. Belum adanya sinergisme antara
lokasi pendidikan hortikultura bagi dunia usaha, masyarakat dan
dunia pendidikan pemerintah dalam program
f. Alam yang menantang untuk pembangunan daerah utamanya
kegiatan Outbound, mendukung terkait program pengembangan
pelestarian keanekaragaman kawasan ekowisata lereng gunung
hayati (flora dan fauna). wilis-pandan
g. Potensi untuk hutan pendidikan e. Belum optimalnya keterlibatan
insan pers atau media baik cetak

Sosial Volume 15 Nomor 1 Maret 2014 KAWASAN EKOWISATA LERENG ..112


maupun elektronik , karena tidak d. pemandangan air terjun (40 m)
adanya pos anggaran publikasi sangat menarik untuk dinikmati,
atau sosialisasi e. memiliki ketinggian lebih dari 700 m
f. Belum dimilikinya jurnal khusus Dpl dan diapit oleh 2 (dua) bukit.
memuat potensi atau peluang f. pengahasil buah-buahan dan
pariwisata di Kabupaten Madiun perkebunan,
g. cuacanya yang dingin sangat cocok
KESIMPULAN untuk budi daya sapi perah,
Berdasarkan hasil penelitian dapat h. kehidupan sosial, budaya dan
disimpulkan bahwa : ekonomi masyarakatnya yang
1. Kawasan lereng gunung wilis di kondusif, aman, harmonis dan
wilayah Kecamatan Kare kekeluargaan
disamping memiliki panorama alam i. agraris sangat cocok untuk
yang sangat indah dan menawan pengembangan hortikultura, hutan
untuk para wisatawan juga pendidikan dan out bond
mempunyai potensi yang cukup j. potensial untuk pengembangan
bagus untuk program program Usaha Mikro Kecil dan
pengembangan budi daya sapi Menengah (UMKM) dan program
perah karena suhunya yang cukup Koperasi Serba Usaha (KSU)
dingin. Masyarakatnya banyak sebagai upaya mengurangi
melakukan aktifitas ekonomi home ketergantungan terhadap renternir
industry kripik garut, alamnya dan bank titil, sehingga dapat
sangat cocok untuk budi daya atau meningkatkan kesejahteraan
pengembangan tanaman porang, masyarakat sekitar lokasi wisata.
kakao, durian, kopi dan cengkeh. 4. Adapun hambatan dalam
2. Program pengembangan kawasan pelaksanaan pengembangan
ekowisata lereng gunung wilis- kawasan ekowisata dimaksud
pandan di wilayah Kecamatan antara lain :
Kare, masih banyak terdapat a. Kurang optimalnya dukungan
kekurangan antara lain : anggaran dari pemerintah daerah
a) akses infrastruktur menuju lokasi b. Kurangnya inovatif dan kreatif dari
wisata masih perlu penguatan, aparatur pemerintah daerah terkait,
b) perlunya penyadaran terhadap dalam upaya optimalisasi
masyarakat sekitar lokasi wisata pemanfaatan SDA dan SDM yang
tentang budaya / pola hidup bersih adadi kawasan ekowisata tersebut.
dan sehat dengan peduli terhadap c. Kurangnya keberanian masyarakat
lingkungan sekitar, setempat untuk ambil peran atau
c) penguatan SDM dan institusi prakarsa dalam proses
masyarakat sekitar juga masih pembangunan kawasan ekowisata
kurang optimal, tersebut.
d) belum optimalnya kepekaan dan d. Belum adanya sinergisme antara
kepedulian para aparatur dan pemerintah, dunia usaha atau
pemerintah daerah. investor, stake holders dan
3. Pengembanan kawasan ekowisata masyarakat secara bersama-sama
lereng gunung wilis-pandan di dalam prakarsa ambil peran dalam
wilayah Kecamatan Kare memiliki pengembangan kawasan
peluang yang strategis anatara lain ekowisata tersebut.
: e. Belum optimalnya peran
a. Panorama alamnya yang sangat pemerintah serta belum dimilikinya
indah dan mempesona, jurnal publikasi potensi wisata dan
b. udaranya yang bersih dan sejuk, pengembangannya di wilayah
c. ada villa untuk disewakan, Kabupaten Madiun.

Sosial Volume 15 Nomor 1 Maret 2014 KAWASAN EKOWISATA LERENG ..113


Saran Pandan. Berbagai produk hasil
1. Kawasan ekowisata Lereng pertanian, perkebunan, peternakan,
Gunung Wilis – Pandan di wilayah jasa perdagangan dan berbagai
Kecamatan Kare memiliki hasil home industry serta sekondisi
panorama alam yang masih natural sosial budaya ramah lingkungan
atau alami dan menarik bagi siapa sangat mendukung dalam upaya
saja yang mengunjunginya. Untuk eksplorasi serta pengembangan
itu, potensi yang terpendam di kawasan ekowisata dimaksud.
kawasan ekowisata lereng gunung 4. Keterbatasan dukungan anggaran
wilis-pandan baik berupa potensi pendapatan belanja daerah (APBD)
SDA maupun potensi SDM nya serta belum optimalnya SDM
harus mendapatkan sentuhan dan masyarakat sekitar merupakan
perhatian oleh semua komponen salah satu faktor yang harus
pembangunan ( Pemerintah, Dunia mendapatkan perhatian para pihak
Usaha / Investor maupun Stake terkait utamanya bagi pemerintah
holders dan masyarakat sekitar ) daerah, sehingga melalui program
secara bersama-sama dan terpadu pemberdayaan dapat
untuk melakukan program diprogramkan. Disamping itu, peran
pengembangan kawasan serta mitra kerja ( Perguruan Tinggi
ekowisata dimaksud guna melalui salah satu program Tri
meningkatkan kesejahteraan Dharma Perguruan Tingginya yaitu
masyarakat selaras dengan Visi Pengabdian Pada Masyarakat,
Bupati Madiun yaitu “Terwujudnya Para Insan Pers baik media cetak
Kabupaten Madiun Lebih maupun elektronik , dunia usaha
Sejahtera Tahun 2018”. atau investor serta masyarakat
2. Dengan segala keterbatasan sekitar ) secara bersama-sama
sumber daya yang dimiliki oleh perlu melakukan penguatan
masyarakat sekitar kawasan program pemberdayaan sekaligus
gunung Wilis – Pandan di pengembangan kawasan
Kecamatan Kare, mendorong bagi ekowisata lereng gunung Wilis
para pihak terkait ( Pemerintah, Pandan di wilayah Kecamatan
Dunia Usaha / Investor dan Stake Kare, Kabupaten Madiun. Dalam
Holders serta Masyarakat sekitar ) mendukung percepatan
untuk secara bersama-sama saling penanganan serta keberlanjutan
bekerjasama dan bahu membahu program pengembangan kawasan
dalam melakukan proses ekowisata Lereng Gunung Wilis-
pengembangan kawasan Pandan dimaksud, perlu disiapkan
ekowisata Lereng Gunung Wilis- regulasi dokumen perencanaan
Pandan sesuai potensi alam yang yang sistemik antara lain dokumen
dimiliki, sehingga melalui upaya rencana induk pengembangan
tersebut diharapkan dapat pariwisata (RIPP) sebagai wadah
mendongkrak Pendapatan Asli atau payung pengembangan
Daerah (PAD) sekaligus kawasan ekowisata dimaksud.
memberikan daya ungkit terhadap 5. Pengembangan kawasan
peningkatan kesejahteraan ekowisata Lereng Gunung Wilis –
perekonoian masyarakat sekitar. Pandan di wilayah Kecamatan Kare
3. Kabupaten Madiun merupakan jalur memiliki site effect yang sangat
perempatan strategis yang memiliki positif dalam optimalisasi
potensi teritorial dan potensi pemanfaatan potensi SDA
panorama alam yang mempesona sekaligus pengembangan dan
sangat menguntungkan dalam pemberdayaan SDM bagi
upaya pengembangan kawasan masyarakat sekitar (antara lain
ekowisata Lereng Gunung Wilis- pengembangan UMKM, penguatan

Sosial Volume 15 Nomor 1 Maret 2014 KAWASAN EKOWISATA LERENG ..114


Koperasi Serba Usaha atau KSU, untuk dilakukan oleh masyarakat
penguatan Home Industry, bersama-sama aparatur
menyiapkan rumah-rumah singgah pemerintah desa maupun prakarsa
masyarakat bagi wisatawan ). aparatur pemerintah kecamatan
Untuk itu, peran serta Pemerintah,
Dunia Usaha / Investor serta Stake Daftar Pustaka
Holders dan Masyarakat sekitar
secara bersama-sama sesuai Anonim, 2012. Visit Jawa Barat
dengan kewenangan dan Tourism Directory
Tupoksinya mempunyai peran dan Cooper & Emory, 1999. “Metode
makna yang sangat signifikan. Penelitian Bisnis”, Erlangga,
6. Mendukung program Jakarta
pengembangan kawasan Mikkelsen B., 1995. Methods for
ekowisata dimaksud, penguatan Development Work and Research:
SDM ( melalui BIMTEK, Pelatihan A Guide for Practitioners, Sage
maupun Whorkshop ) dan Publications Inc
pengembangan institusi Supranto J,MA, 1993. Metode
masyarakat ( BPD dan lembaga Ramalan Kuantitatif, Untuk
yang ada di desa ) serta budaya Perencanaan Ekonomi dan Bisnis,
lokal dengan mengedepankan Penerbit Rineka Cipta
kearifan lokal ( budaya pola hidup LPM IAIN Sunan Ampel Surabaya,
bersih dan sehat atau PHBS, peduli 2013. Pendampingan Komunitas
lingkungan sekitar,budaya kerja Kawasan Hutan Madiun, Penerbit
bhakti dan gotong royong antara LPM IAIN Sunan Ampel Surabaya
lain melalui jum’at bersih ) penting

Sosial Volume 15 Nomor 1 Maret 2014 KAWASAN EKOWISATA LERENG ..115

Anda mungkin juga menyukai