Anda di halaman 1dari 7

Nama : Arensy Aprillia

Nim : 181440106

Tugas : keperawatan gawatdarurat dan manajemen bencana

1. kategori kasus dalam merah kuning, hijau, hitam.

Tingkat Warna Kode Kategori Keadaan penyakit/luka


1 Merah I Kelompok Keadaan krisis nyawa, terlihat gejala
utamaa untuk yang segera ditangni seperti saluran
pengobatan pernafasan tersumbat, sesak nafas,
pendarahan, shock, gangguan
kesadaran
2 kuning II Kelompok yang Kelompok yang tidak bermasalah
bisa menunggu ditunggu beberapa jam, vital sign nya
sementara stabil
3 Hij au III Kelompok yang Kebanyakan korban luka yang bisa
bisa di berjalan kaki sendiri dan cukup
tangguhkan dengan pengobatan jalan kontrol
4 Hita m IV Kelompok yang Semakin berkurang respons atau sudah
sudah mati / meninggal
tidak bisa
diselamatkan

2. Syarat pelaksanaan triage


a. Banyaknya pengalaman menagani pasien luka bakar, dll
b. Pengetahuan tentang pertolongan pada saat bencana
c. Daya kepemimpinan, keputusan yang tepat dan kreatif
d. Kemampuan untuk berhumor
3. Alur kerja metode
Pelaksanaan Triage Metode S.T.A.R.T
Untuk memudahkan pelaksanaan triage maka dapat dilakukan suatu pemeriksaan sebagai
berikut :
1. Kumpulkan semua penderita yang dapat / mampu berjalan sendiri ke areal yang
telah ditentukan, dan beri mereka label HIJAU.
2. Setelah itu alihkan kepada penderita yang tersisa periksa :
3. Pernapasan :
    a. Bila pernapasan lebih dari 30 kali / menit beri label MERAH.
    b. Bila penderita tidak bernapas maka upayakan membuka jalan napas dan
        bersihkan jalan napas satu kali, bila pernapasan spontan mulai maka beri
        label MERAH, bila tidak beri HITAM.
    c. Bila pernapasan kurang dari 30 kali /menit nilai waktu pengisian kapiler.
4. Waktu pengisian kapiler :
    a. Lebih dari 2 detik berarti kurang baik, beri MERAH, hentikan perdarahan
        besar bila ada.
    b. Bila kurang dari 2 detik maka nilai status mentalnya.
    c. Bila penerangan kurang maka periksa nadi radial penderita. Bila tidak ada
        maka ini berarti bahwa tekanan darah penderita sudah rendah dan perfusi
        jaringan sudah menurun.
5. Pemeriksaan status mental :
    a. Pemeriksaan untuk mengikuti perintah-perintah sederhana
    b. Bila penderita tidak mampu mengikuti suatu perintah sederhana maka beri
        MERAH.
    c. Bila mampu beri KUNING.
Setelah memberikan label kepada penderita maka tugas anda berakhir segera lanjutkan ke
penderita berikut.

Cara Cepat Menilai Triage Pada Korban Bencana .


Saat terjadi bencana kemungkinan memakan korban yang banyak, maka dari itu
tenaga kesehatan dituntu untuk mampu memberikan pertolongan pada seluruh korban yang
tertimpa bencana. Timbul pernyatanyaan bagaiamana korbannya lebih dari seratur sedangkan
tenaga kesehatan saat itu cuman 5 orang, bagaiaman kita bisa menolong?. Untuk menjawab
pertanyaan ini tenaga kesehatan harus memiliki kemampuan menilai TRIAGE.

Triage berasal dari Bahasa prancis “Trier” berarti mengambil atau memilih. Adalah
penilaian, pemilihan dan pengelompokan penderita yang mendapat penanganan medis dan
evakusasi pada kondisi kejadian masal atau kejadian bencana. Penanganan medis yang
diberikan berdasarkan prioritas sesuai dengan keadaan penderita.
Tujuan Triage adalah untuk memudahkan penolong untuk memberikan petolongan
dalam kondisi korban masala tau bencan dan diharapkan banyak penderita yang memiliki
kesempatan untuk bertahan hidup. Triage secara umum dibagi menjadi dua yakni Triage di
UGD/IGD Rumah Sakit dan Triage di Bencana.

Bencana merupakan peristiwa yang terjadi secara mendadak atau tidak terncana atau
secara perlahan tetapi berlanjut, baik yang disebabkan alam maupun manusia, yang dapat
menimbulkan dampak kehidupan normal atau kerusakan ekosistem, sehingga diperlukan
tindakan darurat dan luar biasa untuk menolong, menyelamatkan manusia beserta
lingkunganya.

Saat penolong (tenaga medis) memasuki daerah bencana yang tentunya banyak
memiliki koran yang terpapar hal yang pertama kali harus dipikirkan oleh penolong adalah
Penilaian TRIAGE. Triage dibagi menjadi penilaian triage pada psikologis korban dan
menilai triage medis.

Dalam Triage Medis sebaiknya menggunakan metode START (Simple Triage and
Rapid Treatment) yaitu memilih korban berdasarkan pengkajian awal terhadap penderita
degan menilai Respirasi, Perfusi, dan Status Mental. Berikut langkah-langkah yang harus
dilakukan penolong saat terjadi bencana.

1. Penolong pertama melakukan penilaian cepat tanpa menggunakan alat atau melakuakan
tindakan medis.
2. Panggil penderita yang dapat berjalan dan kumpulkan diarea pengumpulan
3. Nilai penderita yang tidak dapat berjalan, mulai dari posisi terdekat dengan penolong.
4. Inti Penilaian Triage Medis (TRIAGE dalam bencana memiliki 4 warna Hitam (penderita
sudah tidak dapat ditolong lagi/meninggal), Merah (penderita mengalami kondisi kritis
sehingga memerlukan penanganan yang lebih kompleks), Kuning (kondisi penderita tidak
kritis), Hijau (penanganan pendirita yang memiliki kemungkinan hidup lebih besar.
Penderita tidak memiliki cedera serius sehingga dapat dibebaskan dari TKP agar tidak
menambah korban yang lebih banyak. Penderita yang memiliki hidup lebih banyak harus
diselamatkan terlebih dahulu).

1. Langkah 1: Respirasi

 Tidak bernapas, buka jalan napas, jika tetap tidak bernapas beri TAG HITAM
 Pernfasan >30 kali /menit atau <10 kali /meni beri TAG MERAH
 Pernafasn 10-30 kali /menit: lanjutkan ke tahap berikut

2. Langkah 2: Cek perfusi (denyut nadi radial) atau capillary refill test (kuku atau bibir
kebiruan)

 Bila CRT > 2 detik: TAG MERAH


 Bila CRT < 2 detik: tahap berikutnya
 Bila tidak memungkinankan untu CRT (pencahayaan kurang), cek nadi radial, bila
tidak teraba/lemah; TAG MERAH
 Bila nadi radial teraba: tahap berikutnya

3. Langkah 3: Mental Status

 Berikan perintah sederhana kepada penderita, jika dapat mengikuti perintah: TAG
KUNING
 Bila tidak dapat mengikuti perintah: TAG MERAH
 Tindakan yang haru CEPAT dilakuakn adalah:
 Buka jalan napas, bebaskan benda asing atau darah
 Berikan nafas buatan segara jika korban tidak bernafas
 Balut tekan dan tinggikan jika ada luka terbuka/perdarahan

Setelah memberikan tindakan tersebut, penolong memberikan tag/kartu sesuai


penilaian triage (HIJAU, KUNING, MERAH, HITAM), setelah itu menuju korban
lainya yang belum dilakukan triage.

TRIAGE wajib dilakukan dengan kondisi ketika penderita / korban melampaui


jumlah tenaga kesehatan. INGAT… TAG MERAH merupakan prioritas utama
ketiaka triage dilakuakn di UGD, sedangkan TAG HIJAU merupakan prioritas utama
ketiaka terjadi bencana.

4. sandi yang digunakan


jawab: Pemakaian sandi untuk radio komunikasi
 1-1 : menghubungi mellui telepon
 3-3 : penerimaan sinyal jelek, tpi dapat dibacaa
 4-4 : penerimaan jelek sekali
 5-5 : jelas/baik
 8-4 : test radio
 8-6 : mengerti
 8-7 : sampaikan
 8-8 : sibuk
 8-9 : ingin bertemu langsung

 8-1-0 : mati/tidak mengudara


 8-1-1 : hidup kembali/on air
 8-1-2 : mohon diulang
 8-1-3 : selamat bertugas
 8-1-5 : cuaca
 8-1-6 : waktu/jam

 10-2 : ada dimana


 10-8 : akan kemana
 3-3L : kecelakaan lalu lintas yang ada korban
 3-3M : kecelakaan lalu lintas yang tidak ada korban
 Jaya 65: musibah kebakaran

TARUNA : BERITA/PESAN

a. Code blue : Kode warna untuk kegawatan resusitasi


b. Code yellow : Kode warna untuk kedaruratan masal
c. Code red :Kode warna untuk kebakaran
d. Code black :Kode warna untuk kematian
e. Code purple :Kode warna untuk evakuasi
f. Code grey :Kode warna untuk kehilangan
g. Code pink :Kode warna untuk penculikan bayi
h. Code orange :Kode warna untuk ancaman bom
i. Code white :Code white digunakan bila terjadi keadaan darurat medis pada bayi atau
anak-anak
5. alfabet/ morse yang digunakan
Jawab:
A: Apakah pasien membutuhkan intervensi penyelamatan jiwa segera: Jika ya, pasien
masuk ke ESI level 1. Jika tidak, lanjutkan ke poin keputusan B
B: Apakah pasien dalam kondisi berisiko tinggi, disorientasi, kebingungan, distress, atau
sangat nyeri: Jika ya, pasien masuk ESI level 2. Jika tidak, lanjutkan ke poin keputusan C
C: Apakah pasien memerlukan pemeriksaan penunjang: Jika tidak, pasien masuk ESI level
5. Jika butuh 1 pemeriksaan, pasien masuk ESI level 4. Jika butuh banyak pemeriksaan,
lanjutkan ke poin keputusan D
D: Apakah ada kelainan pada tanda-tanda vital pasien: Jika ya, pasien masuk ESI level 2.
Jika tidak, pasien masuk ESI level 3
Ada juga alfabhet yang lainnya:
A: alfa J : Juliet S: Sierra
B: Beta K: Kilo T : Tanggo
C: Charlie L: Lima U : Uniform
D: Delta M : Mike V : Valentine
E: Echo N: Nancy W : Whisky
F: Fox O: Oscar X : X-Ray
G: Golf P :Papa Y : Yankee
H : Hotel Q : Quebec Z : Zulu
I : India R : Romeo

Anda mungkin juga menyukai