Anda di halaman 1dari 9

Nama : Fatma Salwa Firdausa

NIM : 10520015

Kelas : 3A Keperawatan

Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat

Prinsip Utama Pertolongan Korban

A. Definisi Pertolongan Pertama


Pertolongan pertama merupakan pemberian pertolongan segera kepada penderita
sakit/cedera yang memerlukan penanganan medis yang mendasar. Pelaku pertolongan
pertama adalah orang yang pertama kali tiba di tempat kejadian.

B. Prinsip Utama Pertolongan Korban


Prinsip dan tujuan dilakukannya pertolongan pertama adalah :
1. Menyelamatkan kehidupan.
2. Mencegah keadaan menjadi lebih buruk / kecacatan.
3. Memberikan rasa nyaman dan mempercepat kesembuhan.

C. Langkah – Langkah Pertolongan Pertama


Langkah-langkah dasar dalam melakukan pertolongan pertama DRCAB yaitu :
1. Danger
Terbagi menjadi 3 yaitu aman penolong, aman lingkungan dan aman pasien
2. Response
Cek respon korban menggunakan teknik AVPU
A ( alernt ) kesadaran baik orientasi baik buka mata spontan
V ( verbal ) korban berespon dengan suara
P ( pain ) korban berespon jika diberi rangsangan sakit
U ( unresponsive ) korban tidak berespon dengan rangsangan apapun
3. Compression
Cek nadi dan nafas bersamaan kurang dari 10 detik
Jika hasilnya > 60, dan bernafas dengan baik, korban diposisikan dalam posisi
recovery
Jika hasilnya < 60, artinya denyut jantung tidak cukup efektif untuk
mensirkulasikan darah ke seluruh tubuh

“jika nadi teraba kuat dan reguler lanjut cek “A” airway : jalan nafas
“Jika tidak ada nadi lakukan Resusitasi Jantung Paru
Kompresi dilakukan Pada ½ sternum atau diantara 2 puting susu (pada laki-laki)
dengan posisi tangan menggunakan metode “rib margin”
Ventilasi dilakukan menggunakan BVM dengan hitungan 1 seribu, 2 seribu
Lakukan sebanyak 5 siklus dengan rasio 30 kompresi : 2 ventilasi
4. Airways
Terdiri dari 2 tahap
a. Membersihkan jalan nafas
b. Membuka jalan nafas
Buka mulut korban dengan Cross finger manuver
Keluarkan benda asing dan perbaiki posisi lidah dengan finger sweep manuver
Teknik jalan nafas yaitu head tilt, chin lift, jaw trust (untuk korban yang
dicurigai fraktur serfikal.
5. Breathing
Teknik yang digunakan untuk memberikan bantuan pernafasan yaitu:
a. Tanpa alat :
Mouth to mouth (Mouth to berrier)
Mouth to nose
Mouth to mouth and nose (Pada bayi)
b. Menggunakan alat bantu:
Masker berkatup, (Pocket Mask)
Kantung masker berkatup
(Bag Valve Mask / BVM)
dengan teknik kunci jari C dan E
Frekuensi pemberian nafas buatan
a. Dewasa: 10 - 12 x pernafasan / menit, masing-masing 1,5 - 2 detik
b. Anak (1-8th) : 20 x pernafasan / menit, masing-masing 1 - 1,5 detik
c. Bayi (0-1th) : lebih dari 20 x pernafasan / menit, masing-masing 1 - 1,5
detik

D. Alat Perlindungan Diri


Keamanan pertolongan merupakan hal yang sangat penting, maka sebaiknya
dilengkapi dengan peralatan yang dikenal sebagai alat perlindungan diri, antara lain:
1. Sarung tangan lateks
2. Masker penolong
3. Kaca mata pelindung
4. Masker Resusitasi Jantung Paru
5. Baju pelindung
6. Helm
Alat perlindungan diri minimal bagi seorang pelaku Pertolongan Pertama adalah sarung
tangan dan masker RJP

E. Kewajiban Pelaku Pertolongan Pertama


1. Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang sekitarnya
2. Dapat menjangkau penderita
3. Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa
4. Meminta bantuan/rujukan
5. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan keadaan korban
6. Membantu pelaku pertolongan pertama lainnya
7. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita
8. Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat
9. Mempersiapkan penderita untuk dievakuasi.

F. Emergency Hotline Sesuai Daerah Masing Masing


Untuk didaerah saya hotline menggunakan no 112
Langkah Langkah Penilaian Korban/ TRIAGE

A. Pengertian Triage
Triage adalah suatu cara untuk menseleksi atau memilah korban berdasarkan
tingkat kegawatan. Menseleksi dan memilah korban tersebut bertujuan untuk
mempercepat dalam memberikan pertolongan terutama pada para korban yang dalam
kondisi kritis atau emergensi sehingga nyawa korban dapat diselamatkan.

B. Sejarah Triage
Triage berasal dari bahasa Perancis trier arti harafiahnya macam (bermacam-
macam dalam memilih gangguan). Dominique Larrey, ahli bedah Napolleon Bonaparte
yang pertama kali melakukan triage.

C. Perbedaan Triage Hospital dan Pre Hospital


1. Mati sudah tidak bernafas meskipun telah dibebaskan jalan nafas atau cedera berat
perdarahan massif luka bakar lebih dari 90% dikategorikan merah yang tidak jelas
dapat bertahan hidup atau tidak meskipun dilakukan Resusitasi dan tindakan
maksimum.
2. Rutin multiple casualty triage dan rapi tritmen start the Strat plan dikembangkan
oleh RS hoag dan awards fair departemen Amerika Serikat serat memungkinkan
seseorang melakukan triage pada seseorang pasien dalam 60 detik atau lebih cepat
dalam mengevaluasi contohnya dari respirasi perfusi dan juga status mental pasien
Sistem ini ideal untuk insiden korban massal tetapi tidak terjadi Fungsional koleps rs
ini memungkinkan paramedik untuk memilih pasien mana yang perlu dievakuasi lebih
dulu ke rs salah satu cara adalah dengan bentuk siapa yang ingin segera ditanggulangi
ikut saya yang mengikuti ajakan itu berarti bahwa perkusi dan Oksigenasi otak baik
dan berarti Briting dan juga sirkulasi yang baik yang tidak mengikuti berarti ada
masalah dengan airway Breathing sirkulation disability dan eksposur nya.

D. Jenis-Jenis Triage
1. Merah adalah pasien gawat dan darurat bila tidak segera ditangani mengancam
jiwa. Waktu tunggu 0 - 5 menit. Contoh: henti paru dan jantung, obstruksi total
saluran nafas, IMA, trauma thorax, syok dan sebagainya.
2. Kuning adalah pasien gawat tetapi tidak darurat apabila tidak ditolong maka
korban tidak segera terjadi kolap jantung dan paru. Waktu perawatan dan
pengobatan tidak lebih dari 30 menit. Contoh: asma bronkiale, hipertensi,
fraktur ekstremitas tanpa perdarahan.
3. Hijau adalah pasien tidak gawat dan tidak darurat, kondisi korban tidak serius.
Waktu membutuhkan perawatan kurang dari 2 jam. Contohnya: pilek, batuk-
batuk, khitan, tindik telinga.
4. Hitam adalah pasein mati atau cedera fatal yang jelas dan tidak mungkin di
resusitasi.

E. Tata Cara START


Sistem START (Simple Triage and Rapid Treatment) yang digunakan untuk melakukan triage
pasien terdiri dari 4 langkah, yaitu :

1. Langkah Pertama : Korban yg dapat ditunda


Kelompokkan korban yg mampu berjalan. Kemudian arahkan ke tempat yg sudah
ditentukan dan beri tanda HIJAU.
2. Langkah Kedua : Pemeriksaan pernapasan
Bila korban tidak bernapas, buka jalan napas,bila tetap tdk bernapas beri tanda HITAM.
Bila bernapas, hitung frekuensinya, >30x/mnt beri tanda MERAH.
Bila frekuensi napas ?30 x/menit, lanjutkan langkah ketiga
3. Langkah Ketiga : Penilaian sirkulasi.
Periksa pengisian kapiler, tekan di atas ujung kuku jari sehingga menjadi pucat. Bila
tekanan dilepas ujung jari mjd merah lagi.
Bila ?2 detik berikan warna MERAH
Bila < 2 detik lanjutkan langkah Keempat
4. Langkah Keempat : Penilaian mental
Minta korban mengikuti perintah sederhana ("buka mata", "gerakkan jari").
Bila tidak mampu beri label MERAH
Bila masih mampu beri KUNING
Bila ada tenaga yg lebih ahli maka dapat dilakukan triage sekunder atau pemilahan tahap
kedua. Hasil yg berbeda tidak masalah. Evakuasi korban tetap dilakukan berdasarkan
warna yg paling akhir diberikan kepadanya, sesuai prioritasnya mulai dari MERAH,
KUNING, HIJAU dan terakhir HITAM

F. Contoh Soal
1. Dalam tragedi musibah massal ditemukan pasien tidak bernafas setelah dilakukan
tindakan dengan membuka airway pasien bisa kembali bernafas, tetapi tidak
bernapas spontan. Dikategorikan apakah pasien ini
a. Kategori hijau
b. Kategori hitam
c. Kategori merah
d. Kategori kuning
2. Dalam tragedi musibah massal ditemukan pasien bernapas spontan, RR<30 x
/menit, CRT< 2 detik, Nadi <100 x/menit dan setelah perawat memberi perintah
mengangkat kedua tangan pasien dapat mengangkat kedua tangan tetapi dengan
gerakan lambat dikategorikan apakah pasien ini
a. Kategori hijau
b. Kategori kuning
c. Kategori merah
d. Kategori kuning
3. Dalam tragedi musibah massal ditemukan pasien bernapas dyspnea, RR<30 x
/menit, CRT>2 detik, Nadi >100 x/menit. Dikategorikan apakah pasien ini
a. Kategori hijau
b. Kategori kuning
c. Kategori merah
d. Kategori kuning
4. Dalam tragedi musibah massal ditemukan pasien tidak bernafas setelah dilakukan
tindakan dengan membuka airway pasien masih tidak bernafas. Dikategorikan
apakah pasien ini
a. Kategori hijau
b. Kategori hitam
c. Kategori merah
d. Kategori kuning
5. Disuatu daerah yang terkena bencana tanah longsor terdapat 25 korban dengan
luka-luka ringan,13 korban luka berat dengan perdarahan, 7 korban meninggal dan
9 orang tidak diketemukan. Untuk kode triage pada korban dengan luka ringan
dengan warna…
a. Merah
b. Kuning
c. Hijau
d. Putih

Anda mungkin juga menyukai