UNTUK
ILMU KOMPUTER & SAINS
Dosen Pengampu:
Maxrizal, S.Pd.Si., M.Sc.
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi............................................................................................................................................2
Pertemuan 1. Pengantar Metode Numerik.......................................................................................3
Pertemuan 2. Deret Taylor & Analisa Galat......................................................................................6
Pertemuan 3. Metode Bisection......................................................................................................13
Pertemuan 4. Metode Regula Falsi.................................................................................................19
Pertemuan 5. Metode Newton Raphson.........................................................................................24
Pertemuan 6. Metode Secant..........................................................................................................31
Pertemuan 9. Metode Gauss Siedel...............................................................................................34
Pertemuan 10. Metode Eliminasi Gauss-Pivot...............................................................................41
Pertemuan 11. Interpolasi Lagrange...............................................................................................44
Pertemuan 12. Interpolasi Newton..................................................................................................47
Pertemuan 13. Integral Kuadratur...................................................................................................52
Pertemuan 14. Integral Trapesium..................................................................................................56
2
Pertemuan 1
Pengantar Metode Numerik
A. Metode Numerik
Cara yang sistematis untuk menyelesaikan persoalan guna mencapai tujuan yang ditentukan
disebut dengan metode. Sedangkan numerik adalah hal yang berhubungan dengan angka. Jadi
metode numerik adalah cara sistematis untuk menyelesaikan persoalan matematika dengan
operasi angka
, , ,: .
x 2 1 sin x
e
b. Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan 4x
3
3x x 4
ex
dx
c. Hitunglah nilai integral berikut 1,5
Contoh:
Jawab:
Cara analitik yang ditempuh adalah menggunakan prinsip pemfaktoran.
x2 5x 6 0
x 3 x 2 0
x 3 x 2
3
Jadi, dengan cara analitik kita peroleh akar-akar 3 atau 2 yang memenuhi persamaan
x2 5x 6 0 .
b. Numerik
Menggunakan pendekatan approksimasi untuk mencari solusi dengan operasi aritmatika
biasa.
Contoh:
Jawab:
Salah satu cara numerik adalah dengan menggambar grafik.
Perbedaaan antara metode analitik dan metode numerik terletak pada nilai solusi. Pada metode
analitik, solusi merupakan nilai eksak (tepat tanpa ada kesalahan). Sedangkan pada metode
numerik, solusi merupakan nilai hampiran (tidak tepat selalu sama dengan nilai eksak, selalu ada
kesalahan). Kesalahan dalam metode numerik disebut galat (error). Galat dapat diperbaiki
dengan mengubah parameter.
Kelebihan metode numerik adalah dapat menyelesaikan persoalan matematika yang tidak dapat
diselesaikan dengan metode analitik.
4
Pada dasarnya prinsip kerja metode numerik adalah perulangan (iterasi) aritmatika biasa. Oleh
karena itu alat bantu kalkulator dan komputer sangat dibutuhkan untuk memudahkan
perhitungan. Metode numerik pada dasarnya adalah algoritma sehingga dapat diprogram.
Tahap 1 dan 2 melibatkan ahli yang sesuai dengan bidangnya (misalnya matematikawan).
Tahap 3 dan 4 melibatkan informatikawan.
Tahap 5 dan 6 melibatkan kolaborasi diantara keduanya.
5
Pertemuan 2
Deret Taylor & Analisa Galat
A. Fungsi Polinomial
Polinomial atau suku banyak adalah persamaan dengan pangkat lebih dari 3. Fungsi polinomial
menginspirasi munculnya metode numerik. Bentuk umum polinomial yaitu;
f x a0 x 0 a1 x1 a2 x 2 an x n
a0 a1 x a2 x 2 an x n
B. Deret Taylor
Diberikan fungsi f . Turunan fungsi f adalah f ', f ", f "', pada selang
a, b . Misalkan
x0 a, b x
maka nilai x disekitar 0 adalah
x x0 x x0 x x0
2 m
f x f x0 f ' x0 f '' x0 f m x0
1! 2! m!
C. Deret Maclaurin
x x2 x m m
f x f 0 f ' 0 f '' 0 f 0
1! 2! m!
Contoh:
f x sin x x0 1 .
Hampirilah ke dalam deret Taylor di sekitar
Jawab:
f ' x cos x
6
f " x sin x
f "' x cos x
f
4
x sin x
x 1 cos x 1 x 1 x 1
2 3 4
sin x sin 1
1!
1
2!
sin 1
3!
cos 1
4!
sin 1
h x 1
Misalkan , maka diperoleh
sin x 0,8415 0,5403h 0, 4208h 2 0,0901h 3 0, 0351h 4
Contoh:
sin x
Ubahlah ke dalam deret Maclaurin!
Jawab:
Pada contoh diatas telah diperoleh deret Taylor
x x2 x3 x4
sin x sin 0 cos 0 sin 0 cos 0 sin 0
1! 2! 3! 4!
3
x
0 x 0 0
3!
3
x
x
3!
x 3 x5
sin x x
Jika diteruskan diperoleh 3! 5!
Latihan
Tentukan deret Maclaurin dari fungsi berikut!
cos x
a.
x
b. e
2x
c. e
7
D. Deret Taylor Terpotong
Karena suku deret Taylor yang tak berhingga maka deret tersebut bisa dipotong hingga orde ke-
n . Deret baru yang terbentuk dinamakan deret Taylor Terpotong.
x x0 x x0 x x0
2 n
f x f x0 f ' x0 f '' x0 f n x0 Rn x
1! 2! n!
n 1
Rn x
x x0
f
n 1
c , x0 c x
dengan n 1 ! disebut galat atau residu (sisa).
Contoh:
f x sin 0, 2
Hampirilah fungsi ke dalam deret Taylor terpotong hingga orde ke-4 di sekitar
Jawab:
f ' x cos x
f " x sin x
f "' x cos x
f 4 x sin x
x 1 cos x 1 x 1 x 1
2 3 4
sin x sin 1
1!
1
2!
sin 1
3!
cos 1
4!
sin 1
0, 2005
sin 0, 2 0,1987
Perhatikan bahwa dengan menggunakan kalkulator, nilai .
8
E. Galat
Galat digunakan untuk menyatakan seberapa dekat solusi hampiran terhadap solusi eksaknya.
Semakin kecil galatnya, semakin teliti solusi numerik yang didapatkan.
Misalkan c adalah nilai hampiran dari nilai eksak c , maka galat didefinisikan sebagai;
cc
F. Galat Mutlak
Misalkan c adalah nilai hampiran dari nilai eksak c , maka galat mutlak (absolut) didefinisikan
sebagai;
cc
Contoh:
Tentukan nilai galat dan galat mutlak, jika diketahui nilai hampiran 10,5 dari 10, 45 (nilai eksak) .
Jawab:
G. Galat Relatif
9
Definisi galat relatif hampiran masih mempunyai kelemahan karena kita harus mengetahui
tentang nilai sejatinya sehingga digunakan pendekatan iterasi.
cn cn 1 cn cn 1
r r
cn 1 cn
atau
dengan
cn nilai pendekatan iterasi sekarang
Contoh:
Misalkan terdapat proses iterasi sebagai berikut:
xn 1
x 3
n 3
, n 0,1, 2,3,
6
xtol 0,00001 .
Jawab:
x0 0,5
x1 x0
x1 0, 4791667 r 0,043478
x1
x2 x1
x2 0, 48166387 r 0, 0051843
x2
x3 x2
x3 0, 4813757 r 0,0005984
x3
x4 x3
x4 0, 4814091 r 0, 0000693
x4
x5 x4
x5 0, 4814052 r 0, 0000081
x5
r xtol
Proses iterasi dihentikan pada iterasi ke-5 karena .
10
H. Sumber Utama Galat Numerik
I. Pembulatan Bilangan
Contoh:
11
Misalkan n adalah jumlah digit mantis komputer, karena jumlah digit mantis a jumlah digit
mantis komputer, maka bilangan a akan dibulatkan.
flround a 0, d1d 2 d 3d 4 d n' 10 p
dimana
d n , jika d n 1 5
d 1 , jika d n 1 5
n
dn
d n , jika d n 1 5 dan n genap
d n 1 , jika d n 1 5 dan n gasal
Contoh:
4
Misalkan bilangan a 0,5682785715287 10 maka
4
Pembulatan 7 digit, menjadi a 0,5682786 10
4
Pembulatan 8 digit, menjadi a 0,56827857 10
4
Pembulatan 6 digit, menjadi a 0,568278 10
4
Pembulatan 9 digit, menjadi a 0,568278572 10 .
12
Pertemuan 3
Metode Bisection
Metode biseksi merupakan salah satu metode tertutup untuk menentukan solusi akar dari
persamaan non linear. Prinsip utama metode biseksi adalah;
a. Menggunakan dua nilai awal yang digunakan untuk mengurung salah satu atau lebih
akar persamaan non linear.
b. Nilai akarnya diduga melalui nilai tengah antara dua nilai awal yang diberikan.
ab
c
Nilai akar dugaannya dicari dengan 2 . Selanjutnya proses ini dilanjutkan hingga
dekat dengan akar eksak.
13
B. Iterasi Metode Biseksi
2. Jika terdapat
ftol , bandingkan ftol dengan f cn .
3. Jika nilai
cn 1 dan cn konstan
f cn 0
4. Jika nilai
f. Jika belum konvergen juga, tentukan nilai awal baru dengan cara;
f c f a
1. Jika tanda = tanda maka c akan menggantikan a .
14
f c f b
2. Jika tanda = tanda maka c akan menggantikan b .
Contoh:
Periksalah dengan metode Biseksi, apakah salah satu akar dari persamaan
f x x 3 2 x 2 3x 4
telah ditemukan pada iterasi ke-5? Jika diketahui nilai awal x 11
b 5 maka f 5 5 2 5 3 5 4 186
3 2
f a f b
Karena tanda maka nilai awal dapat digunakan untuk iterasi selanjutnya.
ab
c
3. Hitung nilai tengah c antara a dan b , dengan 2 .
c
11 5 3
f 3 3 2 3 3 3 4 22
3 2
2 maka .
Perhatikan digram garis berikut!
c
3 5 1
f 1 1 2 1 3 1 4 2
3 2
2 maka .
Perhatikan digram garis berikut!
15
5. Lanjutkan iterasi pada a 3 dan b 1 .
c
3 1 1
f 1 1 2 1 3 1 4 6
3 2
2 maka .
Selanjutnya, iterasi bisa dilanjutkan berdasarkan tabel di bawah ini.
iteras
i A C b f(a) f(c) f(b)
0 -11 -3 5 -1126 -22 186
1 -3 1 5 -22 2 186
2 -3 -1 1 -22 -6 2
3 -1 0 1 -6 -4 2
4 0 0,5 1 -4 -1,875 2
5 0,5 0,75 1 -1,875 -0,203 2
c5 c4 0,75 0,5
r 0,33
c5 0, 75
Cek galat pada iterasi ke-5 yaitu .
r xtol 0,0001
Karena iterasi harus dilanjutkan untuk memperoleh akar persamaan
non linear.
r xtol
a. Penghentian sampai
Misalkan diketahui
xtol 0, 001 . Akan dicari pada iterasi ke berapa harus berhenti. Misalkan
16
c4 c3 2, 032 2,188
r 0, 077
c4 2,032
Cek galat pada iterasi ke-4 yaitu .
r xtol 0, 001
Karena iterasi harus dilanjutkan untuk memperoleh akar persamaan non
linear.
Misalkan diketahui
xtol 0, 001 . Pada iterasi berapa harus berhenti?
r xtol
Iterasi dapat dihentikan pada iterasi ke-10 karena sehingga diperoleh akar persamaan
non linear adalah 2,001.
b. Penghentian sampai
cn & cn 1 konstan
17
Iterasi dapat dihentikan pada iterasi ke-8, karena
c7 dan c8 konstan sehingga diperoleh akar
f cn 0
c. Penghentian sampai konstan
f c10 0, 000
Iterasi dapat dihentikan pada iterasi ke-10, karena sehingga diperoleh akar
D. Latihan
18
f x x2 2x 2
1. Tentukan salah satu akar persamaan non linear dengan
menggunakan Metode Biseksi. Jika diketahui nilai awal x 2 dan x 3 serta ketelitian
hingga 2 desimal.
f x x 3 3x 2 0,5
2. Tentukan salah satu akar persamaan non linear dengan
menggunakan Metode Biseksi. Jika diketahui nilai awal x 0 dan x 3,5 dengan
x xtol 0,02
toleransi galat relatif serta ketelitian hingga 2 desimal.
f x x3 2 x 1
3. Tentukan salah satu akar persamaan non linear dengan
menggunakan Metode Biseksi. Jika diketahui nilai awal x 1, 6 dan x 1,8 serta
ketelitian hingga 2 desimal.
f x 4 x 2 3x 3,5
4. Tentukan salah satu akar persamaan non linear dengan
menggunakan Metode Biseksi. Jika diketahui nilai awal x 0,5 dan x 2 serta
ketelitian hingga 2 desimal.
f x 4 x 2 3x 3,5
5. Tentukan salah satu akar persamaan non linear dengan
x xtol 0, 01
toleransi galat relatif serta ketelitian hingga 2 desimal.
Pertemuan 4
Metode Regula Falsi
Metode regula falsi merupakan salah satu metode tertutup untuk menentukan solusi akar dari
persamaan non linear, dengan prinsip utama yaitu;
1. Menggunakan garis scan (garis lurus yang menghubungkan 2 koordinat nilai awal
f x
terhadap kurva) untuk mendekati akar persamaan non linear (titik potong kurva
dengan sumbu x ).
2. Taksiran nilai akar selanjutnya merupakan titik potong garis scan dengan sumbu x .
19
B. Iterasi Metode Regula Falsi
f a
w
f a f b
.
e. Cek konvergensi nilai c .
cn cn 1
r
1. Jika terdapat
xtol , bandingkan xtol dengan r yaitu cn
.
2. Jika terdapat
ftol , bandingkan ftol dengan f cn .
3. Jika nilai
cn 1 dan cn konstan
f cn 0
4. Jika nilai
f. Jika belum konvergen juga, tentukan nilai awal baru dengan cara;
20
f c f a
1. Jika tanda = tanda maka c akan menggantikan a .
f c f b
2. Jika tanda = tanda maka c akan menggantikan b .
Contoh:
Periksalah dengan metode regula falsi, tentukanlah salah satu akar dari persamaan
f x x 2 5x 4
. Jika diketahui nilai awal x 2 dan x 5 serta ketelitian hingga 3
desimal.
Jawab:
Perhatikan persamaan polinomial
1. Nilai awal yaitu a 2 dan b 5
f a f b
2. Cek konvergensi dan
a 2 maka f 2 2 5 2 4 2
2
b 5 maka f 5 5 5 5 4 4
2
f a f b
Karena tanda maka nilai awal dapat digunakan untuk iterasi selanjutnya.
3. Hitung nilai tengah c antara a dan b ,
f 2 2 0,333
w
f 2 f 5 2 4
.
Selanjutnya, hitung
c a w b a 2 0,333 5 2 3
Jika c 3 maka
f 3 3 5 3 4 2
2
.
Perhatikan digram garis berikut!
21
f 3 2 0,333
w
f 3 f 5 2 4
.
Selanjutnya, hitung
c a w b a 3 0,333 5 3 3, 667
.
Perhatikan digram garis berikut!
.
Selanjutnya, iterasi bisa dilanjutkan berdasarkan tabel di bawah ini.
22
C. Latihan
1. Dengan menggunakan metode regula falsi, tentukan salah satu akar dari persamaan
f x 2x2 x 1
nonlinear , jika diketahui nilai awal x 0 dan x 1 serta dengan
ketelitian hingga 3 desimal.
f x x3 3x
2. Misalkan diketahui persamaan nonlinear , dengan nilai awal x 2 dan
dan x 4,5 serta ketelitian 3 desimal, toleransi galat relatif terhadap x 0, 001 .
Dengan menggunakan metode regula falsi, temukan salah satu akar dari persamaan
tersebut?
f x x2 7 x 1
4. Tentukan salah satu akar dari persamaan non linear dengan
metode regula falsi, jika diketahui nilai awal x 0,5 dan x 9 serta ketelitian 2
desimal.
2 2 3
f x x x 1
5. Tentukan salah satu akar dari persamaan non linear 3 4 dengan
metode regula falsi, jika diketahui nilai awal x 0,5 dan x 3, 25 , toleransi galat
23
Pertemuan ke-5
Metode Newton Raphson
Metode Newton-Raphson merupakan salah satu metode terbuka untuk menentukan solusi akar
persamaan non linear, dengan prinsip utama sebagai berikut;
f x
1. Metode ini melakukan pendekatan terhadap kurva dengan garis singgung
(gradien) pada suatu titik nilai awal.
2. Nilai taksiran selanjutnya adalah titik potong antara garis singgung (gradien) kurva
dengan sumbu-x.
24
Langkah penting metode Newton Raphson, diilustrasikan pada gambar di bawah ini!
f x0 f x0
b. Hitung kemudian cek konvergensi
f ' x f ' x0
c. Tentukan fungsi kemudian hitung
d. Lakukan iterasi
f xk
xk 1 xk
f ' xk
e. Hitunglah nilai taksiran akar selanjutnya
25
Contoh:
f x x2 5x 6
Tentukanlah salah satu akar persamaan nonlinear dengan metode Newton
Raphson. Jika diketahui nilai awal x 0 , toleransi galat relatif x adalah 0,02 serta ketelitian
hingga 3 desimal.
Jawab:
f x x2 5x 6 f ' x 2x 5 x0 0 . Cek
Diketahui . Turunannya . Diberikan nilai awal
f x0
konvergensi .
f x0 f 0 02 5 0 6 6
Nilai awal
x0 0 .
f x0 f 0 02 5 0 6 6
f ' x0 f ' 0 2. 0 5 5
2
Galat relatif
r
Nilai awal
x0 0 .
f x0 6
x1 x0 0 1, 2
f ' x0 5
Nilai .
f x f ' x
Hitung nilai dan
f x1 f 1, 2 1, 22 5 1, 2 6 1, 44
x1 x0 1, 2 0
r 1 xtol 0, 02
x1 1, 2
Galat relatif
26
Nilai awal
x1 1, 2 .
f x1 1, 4
x2 x1 1, 2 1, 754
f ' x1 2, 6
Nilai .
f x f ' x
Hitung nilai dan
f x2 f 1, 754 1, 7542 5 1, 754 6 0,307
x2 x1 1, 754 1, 2
r 0,316 xtol 0, 02
x2 1, 754
Galat relatif
Nilai awal
x2 1, 754 .
f x2 0,307
x3 x2 1, 754 1,96
f ' x2 1, 492
Nilai .
f x f ' x
Hitung nilai dan
f x3 f 1,96 1,962 5 1,96 6 0, 042
x3 x2 1,96 1, 754
r 0,105 xtol 0, 02
x3 1,96
Galat relatif
27
Iterasi dapat dilanjutkan sesuai tabel iterasi di bawah ini.
adalah 2.
Metode Newton Raphson 2 dapat digunakan untuk menyelesaikan akar dari suatu bilangan.
Prinsip dan langkah penyelesaiannya identik dengan metode Newton Raphson untuk
menentukan akar dari suatu persamaan nonlinear.
Contoh:
5
Tentukan nilai 70 dengan menggunakan metode Newton Raphson jika diketahui nilai awal
Misalkan x 70 .
5
x 5 70
1
x 70 5
x5 70
f x x 5 70 f ' x 5x4
Selanjutnya misalkan maka .
28
Diketahui nilai awal
x0 3 . Selanjutnya cek konvergensi f x0 .
f x0 f 3 35 70 173
Nilai awal
x0 3 .
f x f ' x
Hitung nilai dan .
f x0 f 3 35 70 173
f x0 173
x1 x0 3 2,573
f ' x0 405
Nilai .
f x f ' x
Hitung nilai dan
f x1 42, 771
x2 x1 2,573 2,378
f ' x1 219,144
Nilai .
f x f ' x
Hitung nilai dan
29
Iterasi dapat dilanjutkan sesuai tabel iterasi di bawah ini!
D. Latihan
f x x2 4x 5
1. Tentukanlah salah satu akar persamaan nonlinear dengan metode
Newton Raphson. Jika diketahui nilai awal x 2 , toleransi galat relatif x adalah 0,002
serta ketelitian hingga 3 desimal.
1 2
f x x 2x 2
2. Tentukanlah salah satu akar persamaan nonlinear 2 dengan
metode Newton Raphson. Jika diketahui nilai awal x 11 , serta ketelitian hingga 3
desimal.
f x 2 x3 x 2 1
3. Tentukanlah salah satu akar persamaan nonlinear dengan metode
Newton Raphson. Jika diketahui nilai awal x 3 , serta ketelitian hingga 3 desimal.
7
4. Tentukan nilai 342 dengan menggunakan metode Newton Raphson jika diketahui nilai
30
9
5. Tentukan nilai 19 dengan menggunakan metode Newton Raphson jika diketahui nilai
Pertemuan ke-6
Metode Secant
31
A. Prinsip Dasar Metode Scant
Metode Secant merupakan salah satu metode terbuka untuk menentukan solusi akar dari
persamaan non linear, dengan prinsip utama sebagai berikut;
f x
1. Metode ini melakukan pendekatan terhadap kurva dengan garis secant yang
ditentukan oleh 2 titik terakhir.
2. Nilai taksiran akar selanjutnya adalah titik potong antara garis secant dengan sumbu-x.
f x0 f x1 f x0 f x1
2. Hitung dan kemudian cek konvergensi dan
3. Lakukan iterasi
f xk
xk 1 xk xk xk 1
4. Hitunglah nilai taksiran akar selanjutnya f xk f xk 1
Contoh:
32
f x x2 5x 6
Tentukan salah satu akar persamaan non linear dengan metode secant.
Jawab:
f x x2 5x 6 f x0 f x1
Diketahui . Cek konvergensi dan .
f x0 f 0 02 5 0 6 6
f xk f xk 1
Nilai awal
x1 2,5 maka . Sedangkan
2,5
0, 25 2,5
6, 25
2, 4
f x2 f 2, 4 2, 4 5 2, 4 6 0, 24
2
.
Sedangkan
33
xk xk 1 x2 x1 2, 4 2,5 0,1
f xk f xk 1 f x2 f x1 0, 01
.
f x9 0
Iterasi dapat dihentikan pada iterasi ke-9. Karena nilai sehingga ditemukan salah
satu akarnya adalah 2.
C. Latihan
f x 3x 2 x 2
1. Tentukan salah satu akar persamaan non linear dengan metode
hingga 3 desimal.
f x x3 2
2. Tentukan salah satu akar persamaan non linear dengan metode secant.
34
Pertemuan ke-9
Metode Gauss-Siedel
Bentuk umum sistem sistem persamaan linear dengan n persamaan dan n peubah yang tak
diketahui.
a11 x1 a12 x2 a13 x3 a1n xn b1
a21 x1 a22 x2 a23 x3 a2 n xn b2
a31 x1 a32 x2 a33 x3 a3n xn b3
an1 x1 an 2 x2 an3 x3 ann xn bn
a x
Dimana i, j 1, 2,3, , n , ij konstanta dan j variabel (peubah) .
Bentuk sistem diatas dapat dinyatakan dalam bentuk matriks, yaitu:
a11 a12 a1n x1 b1
a a22 a2 n x2 b2
21
an1 an 2 ann xn bn
35
Contoh:
Selesaikan sistem persamaan linear berikut ini!
x1 7 x2 2
x1 5 x2 10
Jawab:
Eliminasikan
x1 .
x1 7 x2 2
x1 5 x2 10
___________
12 x2 12
x2 1
Selanjutnya subsituskan
x2 1 ke dalam salah satu persamaan sehingga diperoleh x1 5 .
C. Determinan Matriks
Syarat suatu sistem persamaan linear Ax B mempunyai solusi tunggal jika determinan
matriks konstanta A tidak sama dengan nol.
36
a11 a12 a13
A a21 a22 a23
a31 a32 a33
Misalkan matriks ,
det A a11a22 a33 a12 a23a31 a13a21a32 a13a22 a31 a11a23a32 a12 a21a33
.
Contoh:
Apakah sistem persamaan linear di bawah ini mempunyai solusi tunggal?
x1 3 x2 2
x1 5 x2 10
Jawab:
1 3
A
Bentuk matriks 1 5 maka det A ad bc 1 5 3 1 8 0 .
Jadi, sistem persamaan linear ini mempunyai solusi tunggal.
Contoh:
Apakah sistem persamaan linear di bawah ini mempunyai solusi tunggal?
x1 3 x2 4 x3 0
x1 2 x2 x3 6
x 2x x 8
1. 1 2 3
x y 2z 2
x 3y z 0
2 x y 2 z 1
2.
D. Algoritma Gauss-Siedel
37
Tiap persamaan diubah bentuknya sehingga masing-masing variabel
xi merupakan satu-
satunya komponen yang berada pada ruas kiri.
x1
b1 a12 x2 a13 x3 a1n xn
a11
x2
b2 a21 x1 a23 x3 a2 n xn
a22
x3
b3 a31 x1 a32 x2 a3n xn
a33
xn
b a
n x an 2 x2 an n 1 xn
n1 1
ann
Contoh:
Diberikan SPL
4 x y 2 z 15
2 x y z 10
2 x y 3z 16
Diperoleh sistem persamaan untuk iterasi, yaitu
x
15 y 2 z
4
y 10 2 x z
z
16 2 x y
3
38
Contoh:
Selesaikan SPL berikut ini dengan metode Gauss-Siedel
4 x y 2 z 15
2 x y z 10
2 x y 3z 16
4 1 2
det A 2 1 1 4 0
2 1 3
Cek dengan cara Sarus yaitu, . Karena SPL mempunyai solusi
tunggal sehingga dapat diselesaikan dengan metode Gauss-Siedel.
x
15 y 2 z
4
y 10 2 x z
z
16 2 x y
3
Iterasi selanjutnya
39
x
15 y 2 z 15 2 2 2
2, 25
4 4
y 10 2 x z 10 2 2, 25 2 3,50
z
16 2 x y 16 2 2, 25 3,5 2, 67
3 3
Iterasi selanjutnya
x
15 y 2 z 15 3,5 2 2, 67
1,54
4 4
y 10 2 x z 10 2 1,54 2, 67 4, 25
z
16 2 x y 16 2 1,54 4, 25 2,89
3 3
Iterasi selanjutnya
x
15 y 2 z 15 4, 25 2 2,89
1, 24
4 4
y 10 2 x z 10 2 1, 24 2,89 4, 63
z
16 2 x y 16 2 1, 24 4, 63 2,96
3 3
40
Berikut ini tabel iterasi lengkapnya.
Solusi SPL telah ditemukan pada iterasi ke-7. Karena x,y danz konstan, sehingga solusi SPL
E. Latihan
Jika diketahui nilai awal x 1,8, y 1,8, z 3 serta ketelitian hingga 2 desimal.
(Lakukan iterasi maksimum 10x)
2. Selesaikan SPL berikut ini dengan metode Gauss-Siedel
x 2 y 2 z 1
x 3y z 4
x 3y 2z 3
41
Jika diketahui nilai awal x 0, y 0, z 0 serta ketelitian hingga 2 desimal. (Lakukan
iterasi maksimum 10x)
4. Selesaikan SPL berikut ini dengan metode Gauss-Siedel
2 x 2 y z 0
x 2 y 1
2 y 3 z 1
Jika diketahui nilai awal x 1, y 0, z 0,5 serta ketelitian hingga 2 desimal. Apakah
pada iterasi ke-5 dapat dihentikan (telah diperoleh penyelesaian)?
42
Pertemuan ke-10
Metode Eliminasi Gauss-Pivot
A. Algoritma Gauss-Pivot
Contoh:
Selesaikan SPL
2 x y z 4
2 x y z 3
x 2 y 2 z 1
Dengan menggunakan metode eliminasi Gauss-Pivot serta ketelitian hingga 2 desimal.
43
Jawab:
1. Forward Elimination (Penyederhanaan)
Ubah bentuk menjadi matriks
2 1 1 x1 4
2 1 1 x2 3
1 2 2 x 1
3
Cek apakah SPL mempunyai solusi tunggal?
2 1 1
det A 2 1 1 10 0
1 2 2
SPL mempunyai solusi tunggal sehingga dapat diselesaikan dengan metode eliminasi Gauss-
Pivot.
B1 2 1 1 x1 4
B2 2 1 1 x2 3
B3 1 2 2
x3 1
1
B *
B B B3* B3 B1
Untuk baris 2 2 1 dan 2 .
2 1 1 x1 4
B2 B1 0 2 0 x2 7
1 0 1,5 2,5
x3 1
B3 B1
2
1,5 *
B3** B3* B3
Untuk baris 2 .
2 1 1 x1 4
0 2 0 x2 7
1,5 * 0 0 2,5
x3 6, 25
B3* B3
2
44
2 1 1 x1 4
0 2 0 x2 7
0 0 2,5 x 6, 25
3
Dari persamaan matriks diperoleh
2,5 x3 6, 25 x3 2,50
2 x2 0 x3 7 2 x2 7 x2 3,50
2 x1 x2 x3 6, 25 x1 1
B. Latihan
1. Selesaikan SPL
x y 2z 9
2 x 4 y 3 z 1
3 x 6 y 5 z 0
Dengan menggunakan metode eliminasi Gauss-Pivot serta ketelitian hingga 2 desimal.
2. Selesaikan SPL
3a b 2c d 1
a 3b d 3
a 2b c d 1
5a b c 3d 5
45
Dengan menggunakan metode eliminasi Gauss-Pivot serta ketelitian hingga 2 desimal.
Pertemuan ke-11
Interpolasi Lagrange
Interpolasi adalah cara untuk mendapatkan kurva sesuai dengan data yang ada, tanpa
menimbulkan kesalahan terhadap data tersebut. Pembahasan interpolasi akan diutamakan pada
bentuk fungsi polinomial, karena kurvanya lebih mudah untuk dilakukan interpolasi.
Ada dua jenis interpolasi yaitu interpolasi Lagrange dan interpolasi Newton.
Misalkan pada suatu penelitian terhadap tanaman kentang. Tujuan penelitiannya adalah untuk
mengetahui hubungan antara jumlah pupuk yang diberikan (kg) dengan berat kentang yang
dipanen (kg), diperoleh data;
Nah, interpolasi akan membantu mengetahui nilainya dengan data yang diberikan.
B. Interpolasi Lagrange
Misalkan terdapat n data (x) dari suatu fungsi f, fungsi polinomial didefinisikan
n
p x f ili x
i 1
dengan
46
xx
n
li x x x
j
i 1, j i i j
.
Contoh:
Tentukanlah prakiraan nilai f pada titik x=8 dengan menggunakan metode polinomial interpolasi
Lagrange dengan ketelitian hingga 2 desimal, jika diketahui data sebagai berikut:
Jawab:
l1 x
x x2 x x3 x x4 8 4 8 7 8 9
4
0, 06
x1 x2 x1 x3 x1 x4 2 4 2 7 2 9 70
l2 x
x x1 x x3 x x4 8 2 8 7 8 9
6
0, 2
x2 x1 x2 x3 x2 x4 4 2 4 7 4 9 30
l3 x
x x1 x x2 x x4 8 2 8 4 8 9
24
0,8
x3 x1 x3 x2 x3 x4 7 2 7 4 7 9 30
l4 x
x x1 x x2 x x3 8 2 8 4 8 7
24
0,34
x4 x1 x4 x2 x4 x3 9 2 9 4 9 7 70
n
p x f i li x 4 0, 06 5 0, 2 0 0,8 3 0,34 1,8
berlaku i 1
D. Latihan
47
1. Tentukanlah prakiraan nilai f pada titik x=2 dengan menggunakan metode polinomial
interpolasi Lagrange dengan ketelitian hingga 2 desimal, jika diketahui titik-titik sebagai
berikut:
A 3,3 , B 1,1 , C 1,3 , D 3,5 , E 5,9
.
2. Tentukanlah prakiraan nilai f pada titik x 2 dengan menggunakan metode polinomial
interpolasi Lagrange dengan ketelitian hingga 2 desimal, jika diketahui:
f 2 3, f 1 1, f 1 2, f 3 5
.
48
Pertemuan ke-12
Interpolasi Newton
Misalkan terdapat n data (x) dari suatu fungsi f, fungsi polinomial didefinisikan
p x f x0 x x0 f x1 , x0 x x0 x x1 f x2 , x1 , x0
x x0 x x1 x xn 1 f xn , xn 1 , , x2 , x1 , x0
dengan
f xi f x j
f xi , x j
xi x j
f xi , x j f x j , xk
f xi , x j , xk
xi xk
f xn , xn1 , , x1 f xn1 , xn 2 , , x1 , x0
f xn , xn1 , , x1 , x0
xn x0
Fakta diatas dinamakan selisih terbagi. Dibawah ini diberikan tabel selisih terbagi untuk n=4.
49
a0 f x0
a1 f x1 , x0
a2 f x2 , x1 , x0
a3 f x3 , x2 , x1 , x0
an f xn , xn 1 , , x2 , x1 , x0
atau
p x a0 a1 x x0 a2 x x0 x x1 an x x0 x x1 x xn 1
Contoh:
Tentukanlah prakiraan nilai f pada titik x=8 dengan menggunakan metode polinomial interpolasi
Lagrange dengan ketelitian hingga 2 desimal, jika diketahui data sebagai berikut:
Jawab:
Isi tabel selisih terbagi berdasakan masalah (soal).
50
Cara mengisi ST-2
51
Cara mengisi ST-3
52
diperoleh
p3 x a0 a1 x x0 a2 x x0 x x1 a3 x x0 x x1 x x2
p3 8 4 0,5 8 2 0, 43 8 2 8 4 0, 07 8 2 8 4 8 7
1,80
B. Latihan
1. Tentukanlah prakiraan nilai f pada titik x=2 dengan menggunakan metode polinomial
interpolasi Newton dengan ketelitian hingga 2 desimal, jika diketahui:
f 2 3, f 0 1, f 3 4, f 4 6
.
2. Tentukanlah prakiraan nilai f pada titik x=3,3 dengan menggunakan metode polinomial
interpolasi Newton dengan ketelitian hingga 2 desimal, jika diketahui:
f 2,5 3, f 4,5 1, f 6,5 2, f 9,5 5
.
3. Tentukanlah prakiraan nilai f pada titik x=1,34 dengan menggunakan metode polinomial
interpolasi Newton dengan ketelitian hingga 2 desimal, jika diketahui:
f 4,67 3,5, f 2,78 1,5, f 0,56 0,5, f 1, 76 2, 75
.
4. Tentukanlah prakiraan nilai f pada titik x=8 dengan menggunakan metode polinomial
interpolasi Newton dengan ketelitian hingga 2 desimal, jika diketahui:
53
Pertemuan ke-13
Integral Kuadratur
Jika
f x
kontinu dalam selang a, b dan jika
F x
adalah integral tertentu dari
f x
,
maka:
b
b
f x dx F x F a F b
a
a
Contoh:
2
2 x 10 dx
Tentukan nilai integral dari 0 .
Jawab:
2
2
2 x 10 dx x
2
10 x 22 10 2 0 2 10 0 16
0
0
54
Contoh:
f x 2x 3
Hitunglah luas daerah kurva yang dibatasi oleh fungsi pada selang 1 x 3
dan di atas sumbu-x.
Jawab:
55
6. Integral Romberg
f x dx a xi f xi
a i 1
dengan
x1 , x2 , , xn merupakan titik kuadratur dan
b
a xi l xi dx
a
Lagrange. i 1, j i i j
Contoh:
7
f x dx
Tentukanlah nilai 2 dengan menggunakan metode Integral Titik Kuadratik jika diketahui
mempunyai 3 titik kuadratik di bawah ini dengan ketelitian sampai dengan 2 desimal.
Jawab:
n
xx
l xi x x
j
i 1, j i
Dengan menggunakan Interpolasi Lagrange .
i j
l1 x
x x2 x x3 x 4 x 7
x 2 11x 28
x1 x2 x1 x3 2 4 2 7 10
l2 x
x x1 x x3 x 2 x 7
x 2 9 x 14
x2 x1 x2 x3 4 2 4 7 6
l3 x
x x1 x x2 x 2 x 4
x2 6 x 8
x3 x1 x3 x2 7 2 7 4 15
b
a xi l xi dx
Selanjutnya akan dihitung a .
56
7
x 2 11x 28
a1 x dx 0, 42
2
10
7
x 2 9 x 14
a2 x dx 3, 47
2
6
7
x2 6 x 8
a3 x dx 1,11
2
15
Jadi nilai integralnya adalah
7 3
f x dx a xi f xi 0, 42 4 3, 47 5 1,11 0 19, 03
2 i 1
.
D. Latihan
5
e 2 x 2 2 x dx
2x
2,5
log x x 1 dx
2
57
2 x
7 x ln 2
3 3x
dx
3. Tentukanlah nilai dengan menggunakan metode Integral Titik
Kuadratik jika diketahui mempunyai 3 titik kuadratik di bawah ini dengan ketelitian
sampai dengan 2 desimal.
10
x 3
2x
e x ln x
dx
4. Tentukanlah nilai 1 dengan menggunakan metode Integral Titik Kuadratik
jika diketahui mempunyai 3 titik kuadratik di bawah ini dengan ketelitian sampai dengan 2
desimal.
Pertemuan ke-14
Integral Trapesium
A. Konsep Pias
Perhitungan integrasi numerik bekerja dengan sejumlah titik diskrit. Titik-titik tersebut akan
membagi selang integrasi a, b menjadi m buah pias (segmen). Lebar tiap pias (h) adalah
h
b a
m .
58
B. Metode Integral Trapesium Gabungan
Jika dalam selang a, b dibagi m buah pias trapesium maka metode integrasi ini disebut
metode trapesium gabungan (Composite Trspezoidal’s Rule).
dengan
x1 , x2 , , xn merupakan titik-titik kuadratur
n jumlah titik kuadratur
m jumlah segmen (pias)
m n 1
ba
h
h lebar tiap pias (jarak antar titik kuadratur) m
Contoh:
59
6
x 1 dx
Tentukanlah nilai 2 dengan menggunakan metode Integral Trapesium jika diketahui
diantara selang tersebut terdapat 9 titik kuadratik serta ketelitian sampai dengan 2 desimal.
Jawab:
62
h 0,5
Diketahui a 2, b 6, n 9, m 8 . Lebar tiap pias adalah 8 . Dengan
demikian, titik-titik kuadratik adalah
x 1 dx
Jadi nilai 2 adalah 12.
C. Latihan
10
0, 75x x dx
2
4, 67
2. Tentukanlah nilai 3 dengan menggunakan metode Integral Trapesium
jika diketahui diantara selang tersebut terdapat 8 segmen (pias) serta ketelitian sampai
dengan 2 desimal.
60
9
x 2,5
9x
ln 2 x
dx
3. Tentukanlah nilai 3 dengan menggunakan metode Integral Trapesium
jika diketahui diantara selang tersebut terdapat 11 titik kuadratik serta ketelitian sampai
dengan 2 desimal.
7
0, 75 x 2
0,33 x 2
x
dx
4. Tentukanlah nilai 1 dengan menggunakan metode Integral
Trapesium jika diketahui diantara selang tersebut terdapat 12 segmen (pias) serta
ketelitian sampai dengan 2 desimal.
61