Anda di halaman 1dari 66

ISBN: 987-602-409-624-3

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN


(BRP)

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19

MEDICAL EDUCATION UNIT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
2019-2020
BUKU RANCANGAN PENGAJARAN
MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19

Tim Penyusun:
dr. Ardi Findyartini, Ph.D
drg. Nadia Greviana, M.Pd.Ked
Dewi Anggraeni Kusumoningrum, S.Ked
Joseph Mikhael Husin, S.Ked

Editor:
dr. Ardi Findyartini, Ph.D
drg. Nadia Greviana, M.Pd.Ked
Dewi Anggraeni Kusumoningrum, S.Ked
Joseph Mikhael Husin, S.Ked

Published by:
Medical Education Unit
Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
Jalan Salemba Raya No.6 Jakarta Pusat
Phone/Fax: (021) 3908643
E-mail: meu.fk@ui.ac.id

Hak cipta dipegang oleh Medical Education Unit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Dilarang mengutip, menyalin, mencetak, dan memperbanyak isi buku dengan cara apapun tanpa izin
tertulis dari penulis/penerbit.
Dicetak di Jakarta, Indonesia

ISBN: 987-602-409-624-3
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR 2

PENDAHULUAN 3

TUJUAN 4

KARAKTERISTIK MAHASISWA 5

CAPAIAN PEMBELAJARAN 6

LINGKUP BAHASAN 7

METODE PEMBELAJARAN 14

EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN 15

LAMPIRAN: RANGKUMAN MATERI

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNya kami dapat
menyelesaikan Buku Rancangan Pengajaran Modul Tanggap Pandemi COVID-19 ini. Buku ini berisi
panduan belajar bagi para mahasiswa yang telah siap membantu menghadapi pandemi COVID-19.
Kritik, saran, dan masukan sangat kami harapkan untuk perkembangan kesiapan kita bersama dalam
menghadapi pandemi ini.
Kami ucapkan terima kasih banyak kepada seluruh pihak yang telah membantu kami menyiapkan modul
ini dalam waktu yang singkat, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga buku ini dapat
menjadi sumbangsih FKUI dalam mempersiapkan mahasiswa kedokteran dan profesi kesehatan dalam
menanggapi pandemi COVID-19.

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19 2


PENDAHULUAN

Pandemi COVID-19 merupakan kondisi darurat global yang terjadi karena infeksi COVID-19 di seluruh
dunia. Berdasarkan data tanggal 20 Maret 2020, total pasien dengan konfirmasi pemeriksaan positif di
seluruh dunia adalah 246.275. Sejumlah 10.038 pasien meninggal dunia (Case Fatality Rate (CFR) 4%)
dan data terakhir menunjukkan angka kesembuhan 86.036 (34,9%). Gejala penyakit yang disebabkan
COVID-19 ini mirip dengan gejala influenza dan terdiri dari demam, batuk, sesak napas dan dapat
berakhir dengan gagal napas (Acute Respiratory Distress Syndrome, ARDS). 1 Dibandingkan dengan
influenza, COVID-19 memberikan gejala yang lebih bervariasi baik akibat virulensi maupun reaksi
kekebalan tubuh yang ditimbulkan. Hal lain yang sangat penting diperhatikan adalah kemampuan virus
penyebab COVID-19 ini untuk menyebar dari manusia ke manusia (human-to-human transmission) dan
penyebarluasannya yang sangat cepat; berbeda dengan virus korona segolongan yang menjadi penyebab
SARS dan MERS beberapa waktu lalu. Penyebaran COVID-19 dimulai dari Wuhan, Cina pada akhir
Desember 2019 dan sampai saat ini sudah menyebar ke 163 negara di dunia, sehingga pada minggu
kedua Maret 2020, WHO mengumumkan penyebaran COVID-19 bersifat pandemik.
Di Indonesia, dua kasus pertama COVID-19 dinyatakan positif pada awal Maret 2020, dan sejak saat itu
jumlahnya makin meningkat, termasuk angka CFR yang cukup tinggi sekitar 8% di minggu ketiga Maret
2020. Berdasarkan data di berbagai negara, upaya secara sistematis dan komprehensif di tahap awal
pandemi sangat penting untuk meratakan kurva pandemi (flattening the curve) melalui upaya diagnosis
dini, perluasan tes, edukasi higiene kepada masyarakat (cuci tangan, tidak menyentuh wajah dengan
tangan yang kotor, etika batuk, penggunaan masker bila sakit, dan lain-lain), karantina dan
social/physical distancing. Bila hal ini dilakukan dengan konsisten oleh seluruh pihak, penambahan
jumlah kasus baru dapat ditekan sehingga institusi pelayanan kesehatan dapat menyediakan layanan
dengan lebih baik. Praktik baik tersebut sudah diterapkan di Wuhan, Cina; Singapura; dan Korea
Selatan.
Pandemi COVID-19 yang saat ini terjadi memengaruhi berbagai aspek kehidupan dan memerlukan
penyesuaian masif dan disruptif dalam pendidikan kedokteran dan profesi kesehatan. Pendidikan
kedokteran perlu merespon berbagai tantangan dan perubahan dalam masa pandemi COVID-19 ini,
dengan menyeimbangkan aspek pelayanan dan pendidikan. Mengikuti rekomendasi dari pemerintah
Indonesia dan Universitas Indonesia, seluruh penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dilakukan
dengan metode Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) hingga akhir semester genap 2019/2020. Namun, peserta
didik program studi dokter tentunya memiliki kebutuhan untuk tetap mendapatkan pengalaman
pembelajaran yang bersifat otentik, dengan tetap mengedepankan keselamatan diri pada masa
pandemi COVID-19 ini. Selain itu, mahasiswa kedokteran, terutama mahasiswa tahap akhir diharapkan
dapat menyiapkan diri untuk dapat berperan sebagai tenaga kesehatan di garis depan dalam
penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia.

1
Sumber
https://gisanddata.maps.arcgis.com/apps/opsdashboard/index.html#/bda7594740fd40299423467b48e9ecf6

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19 3


TUJUAN

Tujuan Modul Tanggap Pandemi COVID-19 untuk mahasiswa kedokteran dan profesi kesehatan ini
adalah untuk membekali peserta didik dengan informasi valid dan terkini terkait COVID-19 dan langkah
tepat untuk memastikan keselamatan diri dan keselamatan pasien saat terlibat dalam penatalaksanaan
pandemi COVID-19 di garis depan sesuai dengan kewenangan yang diberikan dan saat kembali ke rotasi
klinik pasca masa pandemi COVID-19.
Modul ini juga bertujuan untuk memberikan bekal kepada mahasiswa kedokteran dan profesi kesehatan
agar dapat berperan dalam pendidikan masyarakat tentang pandemi COVID-19 dengan informasi yang
akurat dan pendekatan yang sesuai.

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19 4


KARAKTERISTIK MAHASISWA

Peserta modul ini adalah mahasiswa Program Pendidikan Dokter tahap praktik klinik. Mahasiswa tahap
praktik klinik yang akan terlibat dalam penatalaksanaan pandemi COVID-19 di garis depan sesuai
perannya diharapkan dapat menyelesaikan modul ini sehingga memiliki bekal pengetahuan yang
memadai.
Bagi mahasiswa Program Pendidikan Dokter tahap preklinik/akademik, capaian pembelajaran
difokuskan pada aspek peran dalam edukasi masyarakat.
Modul ini dapat pula dimanfaatkan oleh mahasiswa profesi kesehatan lain yang berminat untuk menjadi
relawan dalam masa pandemi COVID-19 sesuai kompetensi masing-masing.

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19 5


CAPAIAN PEMBELAJARAN

Capaian pembelajaran pada modul ini adalah sebagai berikut:

Apabila mahasiswa tahap praktik klinik dihadapkan pada pasien dengan kecurigaan diagnosis COVID-19,
mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan epidemiologi dan penyebaran COVID-19.
2. Menjelaskan karakteristik SARS-CoV-2 sebagai penyebab COVID-19.
3. Menjelaskan patofisiologi gejala klinis pasien COVID-19.
4. Menjelaskan metode deteksi SARS-CoV-2 dan pemeriksaan penunjang lainnya (termasuk
radiologi) untuk menegakkan diagnosis COVID-2
5. Menjelaskan, mendemonstrasikan, dan melakukan edukasi pencegahan penyebaran COVID-19:
a. Di komunitas: higiene diri, isolasi mandiri, waktu dan cara penggunaan masker, etika
batuk dan bersin
b. Di fasilitas kesehatan: praktik pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) tentang
kewaspadaan standar dan kewaspadaan transmisi (kontak/droplet/airborne)
6. Menjelaskan alur skrining dan surveilans COVID-19 di Indonesia
7. Mendemonstrasikan prosedur anamnesis dan pemeriksaan fisik yang tepat dan aman dalam
pelaksanaan skrining.
8. Mengidentifikasi fenomena klinis setelah melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik dan
mengklasifikasikan pasien sebagai Kontak Erat Risiko Rendah, Kontak Erat Risiko Tinggi, Orang
Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan Pasien Konfirmasi.
9. Menerapkan prinsip penalaran klinis dan menggunakan dasar pengetahuan yang valid dan sahih.
10. Melakukan rujukan sesuai dengan status pasien dan prosedur klinis yang berlaku.
11. Menjelaskan aspek etika dan medikolegal wabah.

Apabila mahasiswa tahap praktik klinik dihadapkan pada berbagai informasi tentang COVID-19,
mahasiswa mampu:
1. Mengidentifikasi sumber informasi valid tentang COVID-19.
2. Menjelaskan makna data epidemiologis pandemi COVID-19.
3. Melakukan edukasi bagi masyarakat awam terkait COVID-19 dengan mempertimbangkan latar
belakang biopsikososial budaya.

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19 6


LINGKUP BAHASAN

1. Etiologi, transmisi, epidemiologi, patogenesis, patofisiologi, diagnosis, tatalaksana, komplikasi, dan


prognosis COVID-19.
2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi pada masa pandemi COVID-19.
3. Cara skrining dan surveilans COVID-19 di Indonesia.
4. Dilema etik dan medikolegal pada masa pandemi COVID-19.
5. Peran mahasiswa dalam masa pandemi COVID-19:
a. Edukasi terhadap individu sesuai status pasien
b. Edukasi terhadap masyarakat awam untuk mencegah penyebaran penyakit

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19 7


CAPAIAN PEMBELAJARAN TOPIK BAHASAN SUB TOPIK BAHASAN REFERENSI

1. Menjelaskan epidemiologi dan Etiologi dan cara • Apa itu COVID-19 Referensi:
penyebaran COVID-19. penularan COVID-19 • Apa itu SARS-CoV-2 • WHO: Novel coronavirus (2019-nCoV)
2. Menjelaskan karakteristik SARS- • Struktur virus dan https://www.youtube.com/watch?v=mO
CoV-2 sebagai penyebab COVID- kaitannya dengan V1aBVYKGA&feature=youtu.be
19. • Cara penularan • WHO: Q&A on coronaviruses (COVID-19)
3. Menjelaskan patofisiologi gejala • Golongan berisiko https://www.who.int/news-room/q-a-
klinis pasien COVID-19. tertular dan detail/q-a-coronaviruses
4. Menjelaskan metode deteksi menularkan • Video dr. Rr Diah Handayani, SpP(K)
SARS CoV2 dan pemeriksaan • Video Webinar PAPDI 4 Mar 2020
penunjang lainnya (termasuk • Harvard Medical student curriculum
radiologi) untuk menegakkan COVID-19: Overview
diagnosis COVID-2. https://tinyurl.com/MedStudentCOVID19
5. Mengidentifikasi fenomena klinis Curriculum
setelah melakukan anamnesis • Sidney Osler: Coronavirus outbreak, all
dan pemeriksaan fisis dan the secrets revealed about the COVID-19
mengklasifikasikan pasien pandemic
sebagai Orang Dalam
Pemantauan (ODP), Pasien Epidemiologi COVID-19 • Awal mula wabah Referensi:
Dengan Pengawasan (PDP), • Epidemiologi COVID- • WHO: Coronavirus disease (COVID-19)
Pasien Probabel, Kontak Erat 19 di dunia situation reports
Risiko Rendah, Kontak Erat https://www.who.int/emergencies/disea
• Epidemiologi COVID-
Risiko Tinggi, Pasien Konfirmasi. 19 di Indonesia ses/novel-coronavirus-2019/situation-
6. Menerapkan prinsip penalaran (jumlah kasus baru, reports
klinis dan menggunakan dasar sembuh, meninggal) • WHO: Novel coronavirus (COVID-19)
pengetahuan yang valid dan situation
sahih. https://experience.arcgis.com/experienc
7. Melakukan rujukan sesuai e/685d0ace521648f8a5beeeee1b9125cd
dengan status pasien dan • Video dr. Rr Diah Handayani, SpP(K)
prosedur klinis yang berlaku.
• Video Webinar PAPDI 4 Mar 2020

Patogenesis dan • Entri dan replikasi Referensi:


patofisiologi COVID-19 virus • Molecular immune pathogenesis and
• Badai sitokin dan diagnosis of COVID-19
hubungannya https://www.sciencedirect.com/science
dengan ARDS serta /article/pii/S2095177920302045
penyebab kematian • Video dr. RR Diah, Handayani, SpP(K)

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19 8


CAPAIAN PEMBELAJARAN TOPIK BAHASAN SUB TOPIK BAHASAN REFERENSI

lainnya pasien • Video Webinar PAPDI 4 dan 20 Mar 2020


COVID-19

Referensi tambahan terkait ARDS:


• https://www.uptodate.com/contents/ac
ute-respiratory-distress-syndrome-
clinical-features-diagnosis-and-
complications-in-adults
• https://www.uptodate.com/contents/ac
ute-respiratory-distress-syndrome-
supportive-care-and-oxygenation-in-
adults
• https://www.uptodate.com/contents/ac
ute-respiratory-distress-syndrome-
epidemiology-pathophysiology-pathology-
and-etiology-in-adults

Diagnosis COVID-19 • Definisi operasional Referensi:


(PDP, ODP, Kasus • Pedoman Pengendalian dan Pencegahan
Probabel, Kontak COVID-19
Erat, Kasus • Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Konfirmasi) COVID-19 Maret 2020: Pedoman
• Manajemen klinis Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan
○ Alur perlu Masyarakat COVID-19 di Indonesia
tidaknya • Handbook of Treatment and Prevention
pemeriksaan for Covid-19
pasien • Guidance for Corona Virus Disease 2019:
○ Triase tindakan
Prevention, Control, Diagnosis and
PDP
Management
○ Pemeriksaan
laboratorium • Video dr. RR Diah Handayani, SpP(K)
• Riset terkait penggunaan tes cepat
antibodi COVID-19
Development and Clinical Application of
A Rapid IgM-IgG Combined Antibody Test
for SARS-CoV-2 Infection Diagnosis

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19 9


CAPAIAN PEMBELAJARAN TOPIK BAHASAN SUB TOPIK BAHASAN REFERENSI

Antibody Responses to SARS-CoV-2 in


patients of novel coronavirus
• Pertimbangan penggunaan tes cepat
antibodi COVID-19 dari PDS PatKLIn
Press Release PDS PatKLIn
• Video Webinar PAPDI 4 dan 20 Mar 2020
• IDAI: Panduan klinis tata laksana COVID-
19 pada anak

Tata laksana COVID-19 • Isolasi diri di rumah Referensi:


untuk pasien dengan • Pedoman Pengendalian dan Pencegahan
gejala ringan COVID-19
• Terapi suportif dini • Handbook of Treatment and Prevention
dan pemantauan di for Covid-19
rumah sakit • Guidance for Corona Virus Disease 2019:
Prevention, Control, Diagnosis and
Management
• Video Webinar PAPDI 4 dan 20 Mar 2020
• WHO: Tata laksana Klinis Infeksi Saluran
Pernafasan Akut Berat
https://openwho.org/courses/infeksi-
saluran-pernafasan-akut-berat
• University of Melbourne: Online panel
discussion
https://www.youtube.com/watch?v=Ejn
O9ExoGHY&feature=youtu.be

Komplikasi dan • Komplikasi dari Referensi:


prognosis COVID-19 COVID-19 • Guidance for Corona Virus Disease 2019:
• Prognosis pasien Prevention, Control, Diagnosis and
COVID-19 Management

8. Menjelaskan alur skrining dan Surveilans dan • Cara skrining dan Referensi:
surveilans di Indonesia. penelitian epidemiologi surveilans di • Pedoman Pengendalian dan Pencegahan
9. Menjelaskan makna data COVID-19 Indonesia COVID-19

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19 10


CAPAIAN PEMBELAJARAN TOPIK BAHASAN SUB TOPIK BAHASAN REFERENSI

epidemiologis pandemi COVID- ○ Wawancara dan • Gugus Tugas Percepatan Penanganan


19. Pemeriksaan COVID-19 Maret 2020: Pedoman
10. Mendemonstrasikan prosedur Fisik Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan
anamnesis dan pemeriksaan fisik ○ Alur Masyarakat COVID-19 di Indonesia
yang tepat dan aman dalam pemeriksaan di • Video dr. RR Diah Handayani, SpP(K)
pelaksanaan skrining. Indonesia • Webinar PAPDI 20 Maret 2020

11. Menjelaskan, Edukasi masyarakat • Pencegahan infeksi Referensi


mendemonstrasikan, dan • Perlukah khawatir • WHO: Why is it recommended to avoid
melakukan edukasi pencegahan terhadap COVID-19? close contact with anyone who has fever
penyebaran COVID-19: • Perlukah masker? and cough?
a. Di komunitas: higienitas • Cara memakai dan https://youtu.be/6Ooz1GZsQ70
diri, isolasi mandiri, waktu melepas masker • WHO: What can people do to protect
dan cara penggunaan • Apakah hewan themselves and others from getting the
masker, etika batuk dan peliharaan new coronavirus?
bersin menularkan COVID- https://youtu.be/bPITHEiFWLc
12. Mengidentifikasi sumber 19 • WHO: Coronavirus disease (COVID-19)
informasi valid tentang COVID- • Hal-hal yang tidak advice for the public
19. boleh dilakukan https://www.who.int/emergencies/disea
13. Melakukan edukasi bagi selama wabah ses/novel-coronavirus-2019/advice-for-
masyarakat awam terkait COVID- COVID-19 public
19 dengan mempertimbangkan • UptoDate: For Your Patients
latar belakang biopsikososial https://www.uptodate.com/contents/co
budaya. ronavirus-disease-2019-covid-19-the-
basics
• Materi Edukasi dari Gugus Tugas COVID-
19 Indonesia
https://www.covid19.go.id/materi-
edukasi/
• Kemenkominfo: Isu hoaks virus korona
(PDF)
• Mata Garuda: Panduan praktis virus
korona
• Slide Dr. dr. Erlina Burhan, MSc:
Karantina mandiri

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19 11


CAPAIAN PEMBELAJARAN TOPIK BAHASAN SUB TOPIK BAHASAN REFERENSI

• SK Kemenkes: Karantina mandiri


• Video dr. RR Diah Handayani,SpP(K)
• Kurzgesagt – In a Nutshell: The
coronavirus explained & what you should
do
https://www.youtube.com/watch?v=BtN-
goy9VOY

• Bagaimana Referensi:
mengedukasi • Podcast 256 — Anthony Fauci_Talking
masyarakat dengan with patients about COVID-19
baik? https://podcasts.jwatch.org/index.php/p
• Bagaimana memilah odcast-256-anthony-fauci-talking-with-
arus informasi dan patients-about-covid-19/2020/03/10/
tetap update • Kemenkominfo: Update isu hoaks COVID-
dengan 19
perkembangan https://www.kominfo.go.id/content/all/
terkini COVID-19 laporan_isu_hoaks
• Materi informasi dari Gugus Tugas COVID-
19 Indonesia
https://www.covid19.go.id/ketahui-
informasi-yang-benar/
• Medscape CME & Education: Tracking the
COVID-19 Pandemic
https://www.medscape.org/sites/advanc
es/covid-19
• Update kondisi COVID-19 di dunia
https://www.who.int/emergencies/disea
ses/novel-coronavirus-2019/situation-
reports

14. Menjelaskan, Pencegahan dan Bagaimana melindungi Referensi:


mendemonstrasikan, dan pengendalian infeksi diri dari COVID-19? • WHO: Penggunaan Personal Protective
melakukan edukasi pencegahan (PPI) Equipment di Petugas Kesehatan
penyebaran COVID-19: • Materi dr. Andi Ade Wijaya Ramlan,
b. Di fasilitas kesehatan: SpAn(K)

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19 12


CAPAIAN PEMBELAJARAN TOPIK BAHASAN SUB TOPIK BAHASAN REFERENSI

praktik pencegahan dan • Video dr. RR Diah Handayani, SpP(K)


pengendalian infeksi (PPI)
tentang kewaspadaan
standar dan kewaspadaan
transmisi
(kontak/droplet/airborne)

15. Menjelaskan aspek etika dan Dilema etika • Dilema etika pada Referensi:
medikolegal penanganan kasus penanganan pasien • Beauchamp TL & Childress JF. Principles
COVID 19 gawat darurat of Biomedical Ethics. New York : Oxford
dengan University Press. 1994
keterbatasan sarana • Veatch RM. Biomedical Ethics. New
prasarana Jersey: Prentice Hall,Inc. 2000
• Menangani pasien
gawat darurat
dengan
keterbatasan sarana
prasarana
o Tidak ada APD,
apakah tidak
bisa pelayanan?
o Keterbatasan
ventilator,
pasien mana
yang
didahulukan?

Medikolegal • Aturan hukum Referensi:


Indonesia terkait • UU no 4 tahun 1984 tentang wabah
wabah • Peraturan Pemerintah RI no 40 tahun
• Disclosure pada 1991 tentang Penanggulangan Wabah
pandemi COVID 19 Penyakit Menular

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19 13


METODE PEMBELAJARAN

Metode pembelajaran yang akan digunakan pada modul ini meliputi:


Open Online Course dengan tautan informasi dan sumber pembelajaran yang dapat diikuti secara
bertahap, sesuai dengan capaian pembelajaran.

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19 14


EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN

Evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa pada modul ini bertujuan untuk mendukung evaluasi diri
pencapaian pengetahuan masing-masing individu mahasiswa, meliputi:
Post-test dalam bentuk ilustrasi kasus yang perlu direfleksikan oleh mahasiswa dengan model
jawaban akan disampaikan melalui open course platform.
Kontributor
Prof. dr. Menaldi Rasmin, SpP(K)
Dr. dr. Erlina Burhan, SpP(K), MSc
Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K),FISR
dr. Rr. Diah Handayani, SpP(K)
dr. Praseno Hadi, PhD Sp.P(K)
dr. Rita Rogayah, SpP(K), MARS
dr. Erlang Samoedro, SpP
dr. Fathiyah Isbaniyah, SpP(K), MPdKed
dr. Adityo Susilo, SpPD-KPTI, FINASIM
Dr. dr. Cleopas Martin Rumende, SpPD-KP, FINASIM, FCCP
Dr. dr. Andi Ade Wijaya, SpAn, KAP
dr. Anggara Gilang Dwiputra, SpAn
dr. Anis Karuniawati, SpMK(K), PhD
Dr. dr. Retno Asti Werdhani, MEpid
dr. Wismandari Wisnu, SpPD-KEMD
dr. Syska Widyawati, SpM(K), MPdKed
dr. Dina Muktiarti, SpA(K)
dr. Oktavinda Safitry, SpF, MPdKed
Dr. dr. Nani Cahyani Sudarsono, SpKO

Tim Penyusun Modul


dr. Ardi Findyartini, PhD
drg. Nadia Greviana, MPdKed
Dewi Anggraeni Kusumoningrum, S.Ked
Joseph Mikhael Husin, S.Ked

Tata Letak Cetak


dan Ilustrator
Dewi Anggraeni Kusumoningrum, S.Ked

Perangkum Materi
Dewi Anggraeni Kusumoningrum, S.Ked
Joseph Mikhael Husin, S.Ked

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19 16


MARET 2020

TANGGAP PANDEMI
COVID-19
RANGKUMAN MATERI

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 0


APA SAJA

PERAN RELAWAN?
1. Membantu menyebarkan informasi akurat kepada masyarakat.
2. Membantu edukasi dan memberikan dukungan psikologi untuk mengurangi kepanikan masyarakat
selama wabah COVID-19.
3. Membantu dalam mengorganisir dan mengarahkan masyarakat yang memerlukan informasi terkait
alur tes maupun alur tindakan di masyarakat maupun di rumah sakit.
4. Membantu dalam memantau dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Orang Tanpa Gejala
(OTG) maupun Orang Dalam Pengawasan (ODP) yang melaksanakan karantina rumah.
5. Membantu dalam menyalurkan kebutuhan pokok masyarakat, khususnya untuk OTG dan ODP dalam
karantina rumah maupun kelompok rentan.
6. UNTUK RELAWAN MEDIS, dapat memberikan dukungan kepada para dokter, perawat, pekerja
rumah sakit, petugas ambulans, dll. Relawan medis yang terlatih jika dibutuhkan dapat melakukan
edukasi pencegahan dan rapid test kepada kelompok OTG di fasilitas umum dengan menggunakan
APD (masker dan sarung tangan non steril sekali pakai) dan hasil tes dilaporkan melalui mekanisme
pelaporan. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian infeksi.

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 1


CAPAIAN PEMBELAJARAN
CAPAIAN PEMBELAJARAN TOPIK BAHASAN SUB TOPIK BAHASAN

1. Menjelaskan epidemiologi dan penyebaran COVID- Etiologi dan cara • Apa itu COVID-19
19. penularan COVID-19 • Apa itu SARS-CoV-2
2. Menjelaskan karakteristik SARS- CoV-2 sebagai • Struktur virus dan kaitannya dengan
penyebab COVID-19. • Cara penularan
3. Menjelaskan patofisiologi gejala klinis pasien • Golongan berisiko tertular dan menularkan
COVID-19.
4. Menjelaskan metode deteksi SARS CoV2 dan
pemeriksaan penunjang lainnya (termasuk Epidemiologi • Awal mula outbreak
COVID-19 • Epidemiologi COVID-19 di dunia
radiologi) untuk menegakkan diagnosis COVID-2.
5. Mengidentifikasi fenomena klinis setelah • Epidemiologi COVID-19 di Indonesia (jumlah kasus baru,
melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis dan sembuh, meninggal)
mengklasifikasikan pasien sebagai Orang Dalam
Pemantauan (ODP), Pasien Dengan Pengawasan Patogenesis dan • Entri dan replikasi virus
(PDP), Pasien Probabel, Kontak Erat Risiko Rendah, patofisiologi COVID- • Badai sitokin dan hubungannya dengan ARDS serta
Kontak Erat Risiko Tinggi, Pasien Konfirmasi. 19 penyebab kematian lainnya pasien COVID-19
6. Menerapkan prinsip penalaran klinis dan
menggunakan dasar pengetahuan yang valid dan
Diagnosis COVID-19 • Definisi operasional (PDP, ODP, Kasus Probabel, Kontak
sahih.
Erat, Kasus Konfirmasi)
7. Melakukan rujukan sesuai dengan status pasien dan
• Manajemen klinis
prosedur klinis yang berlaku.
○ Alur perlu tidaknya pemeriksaan pasien
○ Triase tindakan PDP
○ Pemeriksaan laboratorium

Tata laksana • Isolasi diri di rumah untuk pasien dengan gejala ringan
COVID-19 • Terapi suportif dini dan pemantauan di rumah sakit

Komplikasi dan • Komplikasi dari COVID-19


prognosis COVID-19 • Prognosis pasien COVID-19

8. Menjelaskan alur skrining dan surveilans di Surveilans dan • Cara skrining dan surveilans di Indonesia
Indonesia. penelitian ○ Wawancara dan Pemeriksaan Fisik
9. Menjelaskan makna data epidemiologis pandemi epidemiologi ○ Alur pemeriksaan di Indonesia
COVID-19. COVID-19
10. Mendemonstrasikan prosedur anamnesis dan
pemeriksaan fisik yang tepat dan aman dalam
pelaksanaan skrining.

11. Menjelaskan, mendemonstrasikan, dan melakukan Edukasi masyarakat • Pencegahan infeksi


edukasi pencegahan penyebaran COVID-19: • Perlukah khawatir terhadap COVID-19?
a. Di komunitas: higienitas diri, isolasi mandiri, • Perlukah masker?
waktu dan cara penggunaan masker, etika • Cara memakai dan melepas masker
batuk dan bersin • Apakah hewan peliharaan menularkan COVID-19
12. Mengidentifikasi sumber informasi valid tentang • Hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama wabah COVID-
COVID-19. 19
13. Melakukan edukasi bagi masyarakat awam terkait
COVID-19 dengan mempertimbangkan latar
belakang biopsikososial budaya. • Bagaimana mengedukasi masyarakat dengan baik?
• Bagaimana memilah arus informasi dan tetap update
dengan perkembangan terkini COVID-19

14. Menjelaskan, mendemonstrasikan, dan melakukan Pencegahan dan Bagaimana melindungi diri dari COVID-19?
edukasi pencegahan penyebaran COVID-19: pengendalian
b. Di fasilitas kesehatan: praktik pencegahan infeksi (PPI)
dan pengendalian infeksi (PPI) tentang
kewaspadaan standar dan kewaspadaan
transmisi (kontak/droplet/airborne)

15. Menjelaskan aspek etika dan medikolegal Dilema etika • Dilema etika pada penanganan pasien gawat darurat
penanganan kasus COVID 19 dengan keterbatasan sarana prasarana
• Menangani pasien gawat darurat dengan keterbatasan
sarana prasarana
o No APD no service?
o Keterbatasan ventilator, pasien mana yang
didahulukan?

Medikolegal • Aturan hukum Indonesia terkait wabah


• Disclosure pada pandemi COVID 19

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 2


Rangkuman materi ini dibuat berdasarkan
referensi ilmiah dan peraturan yang tersedia
dan berlaku hingga tanggal 24 Maret 2020.
Bila terdapat perubahan kebijakan atau ada
bukti-bukti ilmiah terbaru, penyusun akan
merevisi rangkuman materi.

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 3


DAFTAR ISI
APA SAJA PERAN RELAWAN? ...................................................... 1
CAPAIAN PEMBELAJARAN .......................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................... 4
ETIOLOGI DAN PENULARAN COVID-19 ........................................... 5
EPIDEMIOLOGI COVID-19........................................................... 7
PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI COVID-19 .................................. 8
DIAGNOSIS COVID-19 .............................................................. 10
TATA LAKSANA COVID-19 ......................................................... 18
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS COVID-19 ........................................ 21
PENAPISAN DAN SURVEILANS COVID-19 ........................................ 22
EDUKASI MASYARAKAT ............................................................ 29
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) ............................. 37
DILEMA ETIK DAN MEDIKOLEGAL ................................................ 39
PRACTICE MAKES PERFECT ....................................................... 41

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 4


ETIOLOGI DAN PENULARAN COVID-19
Referensi:
• Buku - https://drive.google.com/drive/u/2/folders/1efm0h29Ps2jj1ZibZ8YGq-Gi6Dw62tD9

• Audiovisual - https://drive.google.com/drive/u/2/folders/1d4ANg28xxr5kEpqhOPpjvjpbjZn1SY_D

KORONAVIRUS adalah kelompok besar virus (PHEIC/KKMMD). Di tanggal 12 Februari 2020,


yang dapat menyebabkan penyakit di hewan nama COVID-19 resmi digunakan untuk penyakit
dan manusia. Beberapa penyakit-penyakit pada baru ini dengan virus penyebabnya disebut
manusia yang ditimbulkan virus dari keluarga SARS-CoV-2.2
koronavirus adalah selesma, Middle East
Respiratory Syndrome (MERS), Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS), dan penyakit
yang dinyatakan pandemi tertanggal 11 Maret Pelajari lebih lanjut:
2020 oleh WHO, Coronavirus Disease 19 (COVID-
• Video dr. Rr Diah Handayani, SpP(K)
19).1
• Harvard Medical student curriculum
PADA TANGGAL 31 Desember 2019, WHO COVID-19: Overview
menyebutkan ditemukannya kasus kategori https://tinyurl.com/MedStudentCOVID1
pneumonia yang belum diketahui penyebabnya 9Curriculum
di Wuhan, China. Hari ke hari jumlah kasus • Webinar PAPDI 20 Maret 2020
meningkat hingga adanya laporan kematian • Kurzgesagt – In a Nutshell: The
hingga akhirnya WHO menetapkan kasus ini coronavirus explained & what you
sebagai Public Health Emergency of should do
International Concern/Kedaruratan Kesehatan https://www.youtube.com/watch?v=Bt
Masyarakat yang Meresahkan Dunia N-goy9VOY

STRUKTUR VIRUS

BERDASARKAN full-genome sequencing dan KARENA STRUKTUR sampul yang bersifat


analisis filogenik, SARS-CoV-2 memiliki struktur hidrofobik ini pulalah ketika diperlukan sabun
regio gen receptor-binding yang mirip dengan atau handrub dengan kandungan alkohol
virus SARS dan menggunakan reseptor yang minimal 60%. Sabun atau alkohol 60% dapat
sama untuk menginfeksi sel, Angiotensin berikatan dengan kapsul dan memecah struktur
Converting Enzyme 2 (ACE2).3 virus.4

SECARA UMUM, virus korona memiliki struktur


sampul yang melingkupi materi genetik. Pada
sampul terdapat berbagai protein dengan
berbagai fungsi, salah satunya berikatan
dengan reseptor membran sel sehingga dapat
masuk sel. Struktur sampul dan protein ini
menyerupai mahkota atau crown sehingga virus
ini dinamai virus korona atau coronavirus.4

Gambar 1.1 Struktur virus korona

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 5


CARA PENULARAN

VIRUS KORONA ditularkan antara manusia dan COVID-19 menular melalui droplet (yang keluar
hewan (zoonosis) karena mengalami spillover. ketika batuk, bersin, atau menghembuskan
Spillover ini dapat terjadi karena berbagai napas) dan kontak erat, berbeda dengan
faktor, misalnya mutasi atau peningkatan tuberkulosis yang menular melalui udara atau
kontak antara manusia dengan hewan yang airborne.1,2,6
memiliki virus korona.4
VIRUS YANG keluar bersama droplet menempel
DIKETAHUI SARS ditularkan kucing luwak dan di permukaan benda. Orang lain dapat tertular
MERS ditularkan unta. Saat ini, kelelawar COVID-19 bila bila menyentuh mata, hidung,
diduga sebagai hewan yang berperan menjadi atau mulut dengan tangan yang telah berkontak
sumber penularan COVID-19.2,3 Pada beberapa benda dengan droplet yang mengandung virus.1
minggu pertama, wabah COVID-19 diketahui Virus dapat bertahan di lingkungan sekitar tiga
berasosiasi dengan pasar makanan laut yang jam.6
menjual hewan hidup di Wuhan karena semua
pasien saat itu memiliki riwayat bekerja atau DROPLET YANG dikeluarkan ketika batuk atau
mengunjungi pasar tersebut.5 bersin dapat menempel pada benda berjarak
satu meter. Oleh karena itu, penting untuk
SELAIN ZOONOSIS, penyakit ini juga menular menjaga jarak satu meter satu sama lain.1
antar manusia. Berdasarkan bukti ilmiah,

GOLONGAN YANG BERISIKO TERTULAR DAN MENULARKAN

PENDUDUK yang tinggal atau dengan riwayat hipertensi, penyakit jantung, penyakit
bepergian ke daerah terjangkit dalam waktu paru, kanker, atau diabetes
14 hari terakhir berpotensi tinggi tertular dan • Orang dengan imunokompromi, seperti
menularkan.1 Selain itu, orang yang berkontak pasien kemoterapi dan Orang Dengan
erat dengan pasien COVID-19, termasuk HIV dan AIDS (ODHA)
petugas kesehatan dan pelaku rawat pasien,
juga berisiko.2
PADA ORANG dewasa dan anak-anak dengan
Pelajari lebih lanjut:
sistem imun yang baik menunjukkan gejala
• WHO: Novel coronavirus (2019-nCoV)
ringan (flu like illness, sakit kepala, atau
https://www.youtube.com/watch?v=m
keluhan gastrointestinal) bahkan asimtomatik.7–
10
OV1aBVYKGA&feature=youtu.be
Namun, golongan ini dapat menjadi carrier
• Harvard Medical student curriculum
atau pembawa virus dan menyebarkannya ke
COVID-19: Overview
kelompok rentan. Pada kelompok rentan,
https://tinyurl.com/MedStudentCOVID1
gejala dan komplikasi yang ditimbulkan sangat
9Curriculum
parah, bahkan dapat menyebabkan kematian.1
• Kurzgesagt – In a Nutshell: The
KELOMPOK RENTAN yang dimaksud adalah1:
coronavirus explained & what you
• Golongan berusia lebih dari 50 tahun should do
• Orang dengan penyakit medis https://www.youtube.com/watch?v=Bt
sebelumnya (komorbid), seperti N-goy9VOY

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 6


EPIDEMIOLOGI COVID-19
Referensi:
• Buku - https://drive.google.com/open?id=1efm0h29Ps2jj1ZibZ8YGq-Gi6Dw62tD9

• 31 DESEMBER 2019: Kantor WHO di Cina INDONESIA sudah melakukan penyelidikan


melaporkan kasus pneumonia di Wuhan, epidemiologi dan penanggulangan KLB.
Cina yang etiologinya belum diketahui. 2 Penyelidikan epidemiologi dilakukan terutama
• 7 JANUARI 2020: Cina menyatakan untuk menemukan kontak erat. Bila ditemukan
pneumonia tersebut sebagai penyakit baru satu kasus konfirmasi COVID-19, dinyatakan
virus korona. 2 KLB.2
• 30 JANUARI 2020: WHO menetapkan
PER 19 MARET 2020, jumlah kasus positif di
kondisi KKMMD. 2
Indonesia 309, kasus negatif 1.342, pasien
• 2 MARET 2020: Infonesia melaporkan 2
sembuh 15, dan pasien meninggal 25. Dengan
kasus yang terkonfirmasi COVID-19. 2
data ini dapat dihitung bahwa Case Fatality
• 3 MARET 2020: Dilaporkan 90.870 kasus
Rate (CFR) atau tingkat kematian akibat COVID-
konfirmasi di 72 negara dengan 3.112
19 di Indonesia paling tinggi sedunia, yaitu 8,1%
kematian (CFR 3,4%). Diantara kasus-kasus
atau dua kali lipat rata-rata dunia (3,7%).
tersebut, terdapat beberapa petugas
kesehatan yang terinfeksi. 2
• 11 MARET 2020: WHO menyatakan COVID-
19 sebagai pandemi. 2 Pelajari lebih lanjut:

JUMLAH KASUS BARU, sembuh, dan meninggal • WHO: Novel coronavirus (COVID-19)
terus meningkat setiap jamnya. Cek laporan situation
WHO berkala untuk terus mengetahui jumlah https://experience.arcgis.com/experie
kasus terbaru di seluruh dunia di tautan nce/685d0ace521648f8a5beeeee1b9125
berikut: cd
https://www.who.int/emergencies/diseases/n
ovel-coronavirus-2019/situation-reports

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 7


PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
COVID-19
Referensi:
• Buku - https://drive.google.com/open?id=1efm0h29Ps2jj1ZibZ8YGq-Gi6Dw62tD9

dan lemas. Pada pemeriksaan penunjang dapat


“PERIODE INKUBASI” adalah waktu antara
pertama kali terkena virus hingga pertama kali ditemukan jumlah leukosit normal atau
leukopenia daan bukti radiologis yang mengarah
gejala muncul. Periode inkubasi COVID-19
ke pneumonia.11 Perjalanan penyakit dan
berlangsung 1-14 hari, biasanya sekitar lima
proses munculnya gejala dari sejak virus masuk
hari.2 Gejala yang muncul dapat berupa
demam, batuk nonproduktif, sesak, mialgia, sebagai berikut.

ENTRI DAN REPLIKASI VIRUS

menjadi dua polyprotein dan protein struktural.


PROTEIN S yang melekat pada sampul virus
Pada tahap inilah virus memulai replikasi.
berperan untuk berikatan dengan reseptor
selular sel target, yaitu ACE2 untuk Sars-CoV-2. Partikel-partikel pembentuk virus kemudian
Ikatan antara protein S dengan ACE2 akan masuk ke dalam Endoplasmic Reiculum-Golgi
Intermediate Compartment (ERGIC). Setelah
memicu fusi antara membran plasma dengan
bagian virus selesai dirakit, sel akan
virus. 11
membentuk vesikel untuk selanjutnya berfusi
SETELAH VIRUS memasuki sel, RNA virus akan dengan membran plasma, melepaskan virus
terlepas ke sitoplasma lalu ditranslasikan yang siap menginfeksi sel-sel lain. 11

Gambar 3.1. Patogenesis dan patofisiologi COVID-1911

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 8


PRESENTASI ANTIGEN

permukaan sel APC untuk dikenali sel limfosit T


KETIKA VIRUS menginfeksi sel, antigen virus
sitotoksik. Hingga saat ini belum diketahui
akan dipresentasikan Antigen Presentation
Cells (APC) sebagai bagian dari sistem imunitas struktur molekul HLA yang dapat memberikan
tubuh. Antigen ini dipresentasikan oleh Major efek protektif dari SARS-CoV-2. Pengetahuan ini
sangat berharga untuk tata laksana dan
Histocompatibility Complex (MHC; atau Human
pencegahan COVID-2. 11
Leukocyte Antigen (HLA) di manusia) pada

BADAI SITOKIN PADA COVID-19

(IFN-alfa, IFN-gama, IL-1beta, IL-6, IL-12, IL-18,


ACUTE RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME
IL-33, TNF-alfa, TGFbeta, dan lain-lain) dan
(ARDS) dilaporkan sebagai penyebab utama
kematian pada pasien COVID-19. Dari 41 pasien kemikin (CCL2, CCL3, CCL5, CXCL8, CXCL9, dan
lain-lain) dalam jumlah besar oleh sel imun. 11
COVID-19 di masa-masa awal wabah, 6
diantaranya meninggal akibat ARDS. Salah satu
SELAIN ARDS, badai sitokin ini dapat
mekanisme utama terjadinya ARDS adalah
menyebabkan kerusakan organ tubuh (multiple
badai sitokin, sebuah respon inflamasi tidak
organ failure). 11
terkontrol akibat pelepasan sitokin proinflamasi

Pelajari lebih lanjut:

• Topik ARDS di UptoDate https://www.uptodate.com/contents/


https://www.uptodate.com/contents/ acute-respiratory-distress-syndrome-
acute-respiratory-distress-syndrome- epidemiology-pathophysiology-
clinical-features-diagnosis-and- pathology-and-etiology-in-adults
complications-in-adults
• Harvard Medical student curriculum
COVID-19: Overview
https://www.uptodate.com/contents/
https://tinyurl.com/MedStudentCOVID1
acute-respiratory-distress-syndrome-
supportive-care-and-oxygenation-in- 9Curriculum
adults

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 9


DIAGNOSIS COVID-19
Referensi:
• Buku (A hingga Z)- https://drive.google.com/open?id=1efm0h29Ps2jj1ZibZ8YGq-Gi6Dw62tD9

• Buku (Diagnosis) - https://drive.google.com/open?id=1qVs8rrpIwxQR32_q66bUmNLmTbI4KOTZ

• Jurnal - https://drive.google.com/open?id=1bKrCVlmZ6jn0PRu474UWHkVLZgiAUfSX

DEFINISI OPERASIONAL 2 , 1 2

ORANG TANPA GEJALA (OTG)


1. Orang tidak bergejala dengan risiko tertular dari orang positif COVID-19
2. Orang tidak bergejala namun memiliki kontak erat dengan orang positif COVID-19

PASIEN DALAM PENGAWASAN


1. Seseorang dengan Infeksi Saluran b. Memiliki riwayat perjalanan atau
Pernapasan Akut (ISPA): demam (≥38°C) tinggal di area transmisi lokal di
atau riwayat demam; disertai salah satu Indonesia**;
gejala/tanda penyakit pernapasan seperti:
batuk/sesak napas/sakit 2. Seseorang dengan gangguan sistem
tenggorokan/pilek/pneumonia ringan pernapasan seperti pilek/sakit
hingga berat* tenggorokan/batuk
DAN DAN
pada 14 hari terakhir sebelum timbul pada 14 hari terakhir sebelum timbul
gejala, memenuhi salah satu kriteria gejala memiliki riwayat kontak dengan
berikut: kasus konfirmasi atau probabel COVID-19.
a. Memiliki riwayat perjalanan atau
tinggal di luar negeri yang
melaporkan transmisi lokal*

ORANG DALAM PEMANTAUAN (ODP)


1. Seseorang yang mengalami demam (≥38°C) atau riwayat demam; atau gejala gangguan sistem
pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk/sesak napas/pneumonia ringan hingga berat
DAN
pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala, memenuhi salah satu kriteria berikut:
a. Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di luar negeri yang melaporkan transmisi lokal*
b. Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di area transmisi lokal di Indonesia**;
2. Seseorang yang mengalami demam (≥38°C) atau riwayat demam; atau gejala gangguan sistem
pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk/sesak napas/pneumonia ringan hingga berat
DAN
pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi
atau probabel COVID-19.

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 10


3. Seseorang yang mengalami ISPA berat/pneumonia berat*** yang memerlukan perawatan rumah
sakit
DAN
tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.

Gambar 4.1. Catatan untuk ODP dan PDP2

KOMORBIDITAS
Penyakit penyerta yang dialami selain penyakit utama, seperti hipertensi, diabetes, dan kanker.

KASUS KONFIRMASI
Seseorang terinfeksi COVID-19 dengan hasil pemeriksaan PCR positif.

KONTAK ERAT
Kontak erat didefinisikan sebagai seseorang • Petugas kesehatan yang memeriksa,
yang berada dalam ruangan atau berkunjung merawat, mengantar, dan membersihkan
atau melakukan kontak fisik dalam radius satu ruangan di tempat perawatan kasus tanpa
meter dengan PDP, kasus probabel, atau menggunakan APD sesuai standar
kasus konfirmasi dalam dua hari sebelum • Orang yang berada dalam suatu ruangan
timbul gejala hingga 14 hari setelah timbul yang sama dengan kasus (termasuk tempat
gejala pada ketiga kasus tersebut. Terdapat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam
dua kelompok kontak erat: dua hari sebelum kasus timbul gejala dan
• Kontak erat risiko rendah, bila kontak hingga 14 hari setelah kasus timbul
dengan kasus PDP gejala
• Kontak erat risiko tinggi, bila kontak • Orang yang bepergian bersama (radius
dengan kasus konfirmasi atau probabel satu meter) dengan segala jenis alat
angkut/kendaraan dalam dua hari
Termasuk kontak erat adalah: sebelum kasus timbul gejala dan hingga
14 hari setelah kasus timbul gejala.

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 11


MANAJEMEN KLINIS 2

Manajemen klinis ditujukan kepada tenaga kesehatan yang merawat pasien ISPA berat pada dewasa dan
anak di rumah sakit dengan kecurigaan infeksi COVID-19.

ALUR PEMERIKSAAN DI FASILITAS KESEHATAN

Gambar 4.2. Alur pemeriksaan di fasilitas kesehatan12

TRIASE: DETEKSI DINI PDP


PETUGAS KESEHATAN harus ketika mengalami perburukan. Tabel 4.3
mempertimbangkan COVID-19 sebagai etiologi merangkum gejala klinis yang muncul pada
ISPA berat. Bila pasien pulang ke rumah, COVID-19 dan perlu diperhatikan.
edukasi pasien untuk segera ke rumah sakit

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 12


Gambar 4.3. Manifestasi klinis COVID-1912

DIAGNOSIS BANDING dari COVID-19 adalah adenovirus, influenza, Human Metapneumovirus (HmPV),
parainfluenza, Respiratory Syncytial Virus (RSV), selesma, dan demam dengue.

Pelajari lebih lanjut:

• IDAI: Panduan klinis tata laksana COVID-19 pada anak

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

RAPID TEST
RAPID TEST (RT) yang digunakan adalah RT • Negatif: karantina mandiri dan
antibodi dan/atau antigen. RT antibodi pemeriksaan ulang di hari ke 10.
digunakan untuk deteksi kasus ODP dan PDP di → Bila hasil pemeriksaan ulang positif:
wilayah yang tidak memiliki fasilitas RT PCR dua kali dua hari berturut-
pemeriksaan RT-PCR. Setelah itu, hasil turut
pemeriksaan RT antibodi tetap dikonfirmasi • Positif: karantina mandiri dan
dengan RT-PCR. pemeriksaan konfirmasi dengan RT PCR
dua kali dua hari berturut-turut.
Kelompok OTG
Kelompok ini perlu melakukan pemeriksaan RT Kelompok ODP
antibodi. Bila hasil pemeriksaan pertama: Kelompok ini perlu melakukan pemeriksaan RT
antibodi. Bila hasil pemeriksaan pertama:

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 13


• Negatif: isolasi diri di rumah dan → Bila hasil pemeriksaan ulang positif:
pemeriksaan ulang di hari ke 10. RT PCR dua kali dua hari berturut-
→ Bila hasil pemeriksaan ulang positif: turut
RT PCR dua kali dua hari berturut- → Bila terdapat perburukan gejala,
turut segera ke rumah sakit
• Positif: isolasi diri di rumah dan • Positif:
pemeriksaan konfirmasi dengan RT PCR → Gejala ringan: isolasi diri di rumah
dua kali dua hari berturut-turut. → Gejala sedang: isolasi di RS darurat
→ Gejala berat: isolasi di RS rujukan
Kelompok PDP Kelompok ini akan menjalani pemeriksaan
Kelompok ini perlu melakukan pemeriksaan RT konfirmasi dengan RT PCR dua kali dua
antibodi. Bila hasil pemeriksaan pertama: hari berturut-turut.
• Negatif: isolasi diri di rumah dan
pemeriksaan ulang di hari ke 10.

Gambar 4.4. Alur pemeriksaan laboratorium COVID-1912

PENGAMBILAN SPESIMEN
PENGAMBILAN SPESIMEN pernapasan bagian PADA PASIEN PDP dan ODP, spesimen diambil
bawah direkomendasikan pada pasien dengan sebanyak dua kali berturut-turut (hari ke-1 dan
kondisi klinis parah. Bila ditemukan patogen ke-2 serta jika terdapat perburukan). Untuk
lain, tidak menutup kemungkinan infeksi kasus kontrak erat risiko tinggi, pengambilan
COVID-19 karena peran koinfeksi belum spesimen dilakukan di hari ke-1 dan ke-14.
diketahui.

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 14


Gambar 4.5. Jenis spesimen pasien COVID-192

TATA CARA PENGAMBILAN SPESIMEN 2


1. Cuci tangan dan menggunakan APD antibiotik dengan komposisi tertentu)
(termasuk masker minimal N95) dan disatukan dalam wadah steril
2. Siapkan bahan dan alat (spesimen saluran d. Swab dakron atau flocked swab
pernapasan bawah dan nasofaring) e. Tongue spatel
a. Form pengambilan spesimen f. Kontainer steril untuk sputum
b. Visual Transport Media (VTM) g. Parafilm
c. Dapat digunakan dengan beberapa h. Plastik klip
merek komersil yang sudah siap pakai i. Marker atau label
atau dengan mencampur beberapa 3. Siapkan bahan dan alat (spesimen
bahan (Hanks BSS; antifungal dan darah/serum)

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 15


a. Spuit disposable 3 mL atau 5 mL atau
sistem vacutainer 7. Lakukan gerak memutar secara perlahan
b. Wing needle 8. Masukan sesegera mungkin ke dalam
c. Kapas alkohol 70% cryotube yang berisi VTM
d. Kapas kering 9. Putuskan tangkai plastik di darah mulut
e. Vial 1,8 mL atau tabung tutup ulir cryotube agar dapat ditutup dengan rapat
(wadah spesimen serum)
f. Marker atau label
4. Siapkan bahan pengepakan/pengiriman
spesimen:
a. Ice pack dan cold box (diutamakan Gambar 4.7. Cara memasukkan swab ke cryotube2

menggunakan sistem tiga lapis)


10. Pastikan label kode spesimen sesuai
b. Label alamat
dengan yang ditulis di formulir
c. Lakban/perekat
11. Cryotube dililit parafilm dan dimasukkan
ke klip plastik.
Spesimen Nasofaring
1. Persiapkan cryotube yang berisi 1,5 ml
media transpor virus (Hanks BSS +
antibiotika), dapat juga digunakan VTM
komersil yang siap pakai.
2. Berikan label yang berisi nama dan kode
nomor spesimen. Jika label bernomor
tidak tersedia, penamaan menggunakan Gambar 4.8. Cara menyimpan cryotube2

marker/pulpen pada bagian berwarna


12. Simpan disuhu 4-8°C sebelum dikirim.
putih di dinding cryotube. (Jangan
Jangan dibekukan.
gunakan Medium Hanks bila telah berubah
warna menjadi kuning)
3. Gunakan swab dari dakron steril dengan Spesimen Sputum
tangkai plastik atau jenis flocked swab. Pasien berkumur dengan air, kemudian diminta
Jangan gunakan swab kapas atau swab mengeluarkan dahaknya dengan batuk yang
yang mengandung calcium alginate karena dalam. Sputum lalu ditampung di wadah steril
mungkin mengandung substansi yang antibocor.
menginaktifasi virus dan menghambat
proses pemeriksaan molekular
Spesimen Serum
4. Pastikan tidak ada obstruksi pada lubang
hidung Ambil sampel serum berpasangan untuk
5. Masukkan swab perlahan, posisikan swab konfirmasi. Serum awal dikumpulkan pada
pada septum bawah hidung minggu pertama, serum kedua dikumpulkan 2-3
6. Arahkan swab ke nasofaring minggu kemudian. Untuk anak-anak dan dewasa
dibutuhkan sampel whole blood (3-5 mL) lalu
disentrifugasi sehingga mendapat serum
sebanyak 1,5-3 mL. Untuk bayi diperlukan
minimal 1 mL whole blood.

Gambar 4.6. Lokasi pengambilan sampel2

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 16


PEMERIKSAAN RADIOLOGI
PROGRESI PENYAKIT biasanya terjadi pada hari
COVID-19 di fase awal menunjukan ground
ke-7 hingga 10 yang ditandai dengan
glass opacities terutama di area perifer,
peningkatan densitas, konsolidasi, dan tampilan
subpleural, dan lobus bawah. Tampak pula
penebalan septal interlobular disertai air bronchogram dibanding hasil CT scan
sebelumnya. Sebutan white lung dipakai akibat
gambaran penebalan interstisial intralobular
peningkatan opasitas.13
yang membentuk crazy paving patter.

Gambar 4.9. Hasil CT scan pasien COVID-19. Pada gambar 1 dan 2 tampak ground glass opacities; gambar 3 menunjukkan
eksudasi berbentuk nodul; gambar 4 dan 5 menunjukkan konsolidasi multifokal; gambar 6 menunjukkan konsolidasi difus atau
white lung13

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 17


TATA LAKSANA COVID-19
Referensi:
• Buku – https://drive.google.com/open?id=1DQwdzO1-hbcoIV-BcvHeiYRxkrrf5IZR

• Jurnal - https://drive.google.com/open?id=107omGLjr-x-TRjJnA_oCW1L4VmADRjzr

TERAPI SUPORTIF DINI DAN PEMANTAUAN DI R UMAH SAKIT RUJUKAN 2 , 1 2

Terapi suplementasi oksigen segera untuk 5. Klorokuin fosfat dapat ditambahkan bila
pasien ISPA berat, distress pernapasan, kondisi pasien berat
hipoksemia, atau syok 6. Obat-obatan lain sesuai gejala dan penyakit
• Dimulai dengan 5 lpm dengan target SpO2 penyerta.
≥90% pada anak dan orang dewasa serta
SpO2 ≥92%-95% pada pasien hamil Jangan memberikan kortikosteroid sistemik
• Pada anak dengan kegawatdaruratan rutin untuk pneumonia virus atau ARDS di
pernapasan harus diberi terapi oksigen luar uji klinis
selama resusitasi agar SpO2 ≥92% Pemberian kortikosteroid dapat menyebabkan
• Semua pasien dengan ISPA berat harus efek samping serius, seperti infeksi
dipantau dengan pulse oxymetry oportunistik, nekrosis avaskular, bahkan masa
• Lakukan kewaspadaan kontak terutama replikasi virus dapat memanjang.
saat memegang alat-alat terapi oksigen
yang digunakan pada PDP, kasus probabel, Pemantauan ketat pada pasien dengan
atau kasus konfirmasi perburukan
Pahami kondisi komorbid sehingga
Manajemen cairan konservatif pada pasien pengobatan dapat disesuaikan
ISPA berat tanpa syok
Tata laksana pasien hamil disesuaikan dengan
Hati-hati dalam pemberian cairan intravena fisiologi kehamilan
karena dapat memperburuk oksigenasi bila
terlalu agresif.

Pasien dengan hasil rapid test antibodi positif


diberikan obat berikut hingga hasil Pelajari lebih lanjut:
pemeriksaan spesifik terbukti negatif:
1. Antibiotik empiris: • WHO: Tata laksana Klinis Infeksi
a. Makrolida: azitromisin 1 x 500 mg Saluran Pernafasan Akut Berat
selama 5-7 hari https://openwho.org/courses/infeksi-
b. Fluorokuinolon: levofloksasin 1 x 750 saluran-pernafasan-akut-berat
mg selama 7 hari • University of Melbourne: Online panel
2. Antivirus discussion
3. Vitamin C dosis tinggi selama 14 hari https://www.youtube.com/watch?v=Ej
4. Hepatoprotektor bila SGOT dan SGPT nO9ExoGHY&feature=youtu.be
meningkat

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 18


TATA LAKSANA SPESIFIK COVID-19

Sampai saat ini tidak ada pengobatan spesifik anti-COVID-19 untuk pasien dalam pengawasan atau
konfirmasi COVID-19.

Gambar 5.1. Ringkasan respon terhadap pasien

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 19


KAPAN PASIEN COVID -19 BOLEH PULANG?
Pasien COVID-19 dipulangkan bila hasil PCR negatif dua kali berturut-turut dalam waktu dua hari. Bila
tidak terdapat fasilitas pemeriksaan PCR, pasien boleh dipulangkan atas dasar:
• Perbaikan klinis ketika tidak diberikan oksigen
• Perbaikan radiologis
• Perbaikan klinis dengan saturasi oksigen >95%

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 20


KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS COVID-19
Referensi:
• Jurnal - https://drive.google.com/open?id=1l7VdnjZ5ErvfudKu3__qGEzBhYx2rKEj

KOMPLIKASI jangka panjang pada penderita COVID-19 yang sembuh belum dapat dilaporkan hingga saat
ini dan masih dalam kajian/studi lebih lanjut.14

DATA SEBELUMNYA menyebutkan kematian paling banyak terjadi pada pasien berusia lebih dari 50
tahun. Anak-anak menunjukkan gejala ringan dan lebih berperan sebagai carrier.14

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 21


PENAPISAN DAN SURVEILANS COVID-19
Referensi:
• Buku – https://drive.google.com/open?id=1Wt3PfLFuSb_fwpFOFoRaNb_0Jf1vghso

PENYELIDIKAN EPIDEMI OLOGI DAN KLB

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI dilakukan jika • PERSIAPAN: formulir, tim, dan logistik


terjadi KLB dan dilakukan terutama untuk (termasuk APD dan obat jika perlu)
menemukan kontak erat. • PENYELIDIKAN: identifikasi kasus, faktor
risiko, kontak erat, pengambilan spesimen
KLB COVID-19: Ditemukan satu kasus di RS rujukan jika perlu, dan
konfirmasi COVID-19. penanggulangan awal
• PENANGGULANGAN AWAL (dilakukan
TUJUAN UMUM: mengetahui besar masalah KLB sambil melakukan penyelidikan) berupaya
dan mencegah penyebaran lebih luas. Secara mencegah penyebaran lebih luas dengan
khusus: mengetahui karakteristik epidemiologi, mengedukasi masyarakat:
gejala klinis, virus; identifikasi faktor risiko dan o Menjaga kebersihan/higiene tangan
kasus tambahan; rekomendasi penanggulangan dan saluran pernapasan
o Penggunaan APD sesuai risiko pajanan
TAHAPAN: o Membatasi kontak / jaga jarak
• KONFIRMASI AWAL KLB: penanggung dengan kasus yang sedang diselidiki
jawab wilayah (puskesmas/dinkes) o Asupan gizi yang baik untuk
konfirmasi pada dokter yang menangani meningkatkan daya tahan tubuh
kasus o Bila perlu lakukan tindakan isolasi
• PELAPORAN SEGERA: Laporan ke Dinkes dan karantina
kab/kota kemudian diteruskan ke provinsi • PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
dan Public Health Emergency Operation • PEMBUATAN LAPORAN
Center (PHEOC)

PELACAKAN KONTAK ERAT

KOMPONEN UTAMA: identifikasi kontak, pencatatan detil kontak, dan tindak lanjut kontak

IDENTIFIKASI
JIKA TERDAPAT KASUS PDP, probabel, atau • Semua orang yang dikunjungi kasus
konfirmasi, identifikasi semua orang (hidup • Semua fasyankes dan petugas kesehatan
ataupun mati dalam waktu dekat) yang yang berkontak dengan kasus tanpa APD
memiliki riwayat kontak dengan pasien selama standar
2 hari sebelum muncul gejala hingga 14 hari • Semua orang yang berkontak dengan
setelah muncul gejala, termasuk: jenazah (jika kasus sudah meninggal) dari
• Semua orang di lingkungan tertutup hari kematian sampai penguburan
dengan kasus • Semua orang yang bepergian dengan alat
• Semua orang yang mengunjungi kasus angkut sama dengan kasus
(rumah ataupun fasyankes)

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 22


Gambar 7.1. Ilustrasi kontak erat

PENCATATAN DETIL KONTAK ERAT


• JELASKAN MAKSUD UPAYA PELACAKAN • CATAT IDENTITAS: nama lengkap, alamat
KONTAK, rencana monitoring yang akan lengkap, alamat kerja, nomor telepon,
dilakukan, gejala yang mengharuskan nomor telepon keluarga, penyakit
kontak erat melapor ke fasyankes, dan penyerta (komorbid)
upaya pencegahan penularan.

TINDAK LANJUT KONTAK ERAT


PETUGAS SURVEILANS kemudian bertanggung jawab mengedukasi pasien secara lebih komprehensif
terkait tindakan monitoring yang harus dilakukan, mengkomunikasikan berbagai risiko yang ada kepada
masyarakat sekitar untuk mencegah stigma, dan melakukan pemantauan berkala sesuai petunjuk.

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 23


Gambar 7.2. Algoritma pelacakan kontak

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 24


ALUR PENAPISAN ODP D AN PDP RUMAH SAKIT U NIVERSITAS INDONESIA (RSUI)

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 25


MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 26
MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 27
FORMULIR PENAPISAN RSUI

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 28


EDUKASI MASYARAKAT
Referensi:
• Buku (A hingga Z)- https://drive.google.com/open?id=16_9yiInUDBjKCJUdQVf3BrQUHdP4L_fT

• Jurnal - https://drive.google.com/open?id=19-KyO8jX8SYDZ5HltlUdOzWsEYLwtKky

• Audiovisual - https://drive.google.com/open?id=1x6-DcjdqFEcESYMuLRquVmo09LlMbte2

KEMBANGKAN WAWASAN

• CARI TAHU kabar terbaru dan kiat-kiat Call center: 112, 081112112112,
menghindari COVID-19 dari sumber 081388376955
terpercaya, seperti media sosial WHO,
kementerian kesehatan, dan pendidikan. • DI Yogyakarta:
Jangan percaya informasi yang tidak jelas https://corona.jogjaprov.go.id
kebenarannya.1 Beberapa situs terpercaya Call center: (0274)555585,
untuk mengetahui perkembangan COVID-19 08112764800
di Indonesia: E-lapor DIY:
• Nasional: https://www.covid19.go.id https://lapor.jogjaprov.go.id/

• Jawa Barat: • Jawa Tengah:


https://pikobar.jabarprov.go.id/ https://corona.jatengprov.go.id
Call center: 119 Call center: (024) 3580713,
Pertanyaan umum: 08112093306 082313600560
Self assessment:
• DKI Jakarta: https://corona.jatengprov.go.id/scre
Jumlah kasus: ening
https://corona.jakarta.go.id
Self assessment: • Banten:
http://data.dinkes.jakarta.go.id/cor https://infocorona.bantenprov.go.id/
ona/ Call center: 085215779659

HUBUNGI CALL CENTER BILA:


Anda mengalami gejala COVID-19 (demam, sesak napas, batuk, dan nyeri tenggorok)
Anda baru-baru ini berkunjung ke suatu negara atau daerah dengan risiko tinggi COVID-19
Anda telah melakukan kontak dekat dengan seseorang dengan COVID-19

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 29


KAPAN SAYA KARANTINA MANDIRI DAN KAPAN SAYA KE RUMAH SAKIT?

Gambar 8.1. Klasifikasi kasus COVID-19 untuk masyarakat12

Gambar 8.2. Alur penanganan COVID-19 untuk masyarakat12

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 30


PENCEGAHAN INFEKSI

• RUTIN CUCI TANGAN menggunakan sabun • HINDARI KERUMUNAN, jaga jarak satu
dan air mengalir sesuai dengan lima sama lain minimal satu meter. Virus
langkah cuci tangan minimal 20 detik. Bila penyebab COVID-19 menular melalui
tidak ada sabun dan air dapat droplet yang dapat terpercik sejauh satu
menggunakan handrub yang berbahan meter. 1
dasar alkohol minimal 60%. Sabun dan
alkohol dapat membunuh virus yang
menempel di tangan.1

Gambar 8.3. Lima langkah cuci tangan pakai sabun dan etika batuk

• HINDARI MENYENTUH MATA, HIDUNG, ini diperlukan untuk mencegah penyebaran


DAN MULUT. Tangan menyentuh berbagai virus.1 #DiRumahAja
benda yang mungkin saja telah tertempel • HINDARI DAERAH dengan jumlah kasus
viru. Bila tangan telah terkontaminasi, COVID-19 tinggi. Bila tinggal di daerah
tangan dapat menyebarkan virus ke mata, tersebut, hindari bepergian agar virus
hidung dan mulut. Selanjutnya virus akan tidak menyebar ke tempat baru. Anda bisa
menginfeksi tubuh. 1 terinfeksi dan menjadi carrier atau
• MELAKUKAN ETIKA BATUK DAN BERSIN, pembawa virus dan menyebarkannya ke
yaitu menggunakan masker ketika batuk orang lain.1 #DiRumahAja
atau bersin. Bila tidak ada masker, tutup • BILA TERDAPAT riwayat bepergian ke
hidung dan mulut menggunakan lengan, daerah terjangkit dalam waktu 14 hari
tisu, atau saputangan. Tisu yang telah terakhir, lakukan karantina mandiri di
dipakai segera buang. Segera cuci tangan rumah, terlebih bila terdapat sakit kepala
menggunakan sabun dan air mengalir. 1 atau demam hingga benar-benar pulih.1
• BERDIAM DI RUMAH bila merasa sakit. Jika • JANGAN BERJABAT TANGAN, hindari
mengalami demam, batuk, dan sesak, interaksi fisik.12
segera datang ke fasilitas kesehatan. Hal

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 31


• SEGERA GANTI BAJU DAN MANDI https://youtu.be/bPITHEiFWLc
sesampainya di rumah sehabis • WHO: Coronavirus disease (COVID-19)
12
berpergian. advice for the public
• BERSIHKAN BARANG-BARANG yang sering https://www.who.int/emergencies/dis
disentuh menggunakan desinfektan.12 eases/novel-coronavirus-2019/advice-
for-public
• UptoDate: For Your Patients
https://www.uptodate.com/contents/c
Pelajari lebih lanjut:
oronavirus-disease-2019-covid-19-the-
basics
• WHO: Why is it recommended to avoid
• Kurzgesagt – In a Nutshell: The
close contact with anyone who has
coronavirus explained & what you
fever and cough?
should do
https://youtu.be/6Ooz1GZsQ70
https://www.youtube.com/watch?v=Bt
• WHO: What can people do to protect N-goy9VOY
themselves and others from getting the
new coronavirus?

APA ITU PHYSICAL AND SOCIAL DISTANCING?

PHYSICAL AND SOCIAL DISTANCING atau jaga • Jarak terdekat antar orang adalah 1-2
jarak fisik dan pembatasan sosial adalah meter
pembatasan kegiatan masyarakat di suatu • Hindari jam sibuk ketika bepergian
daerah. Pembatasan ini dilakukan oleh semua • Dilarang berkerumun
orang yang berada di daerah terjangkit sebagai • Tunda kegiatan bersama. Hubungi
upaya mencegah penyebaran penyakit. keluarga menggunakan telepon, internet
Pembatasan ini meliputi: meliburkan sekolah, atau media sosial
pembatasan kegiatan keagamaan, menerapkan • Jika sakit, DILARANG MENGUNJUNGI
kerja dari rumah atau work from home (WFH), ORANG TUA ATAU LANJUT USIA
dan pembatasan penggunaan transportasi
publik. Selain itu, bentuk jaga jarak fisik
adalah12:

APA ITU KARANTINA MA NDIRI?

KARANTINA MANDIRI adalah isolasi di rumah menerapkan etika batuk dan bersin, menjaga
secara sukarela atau atas rekomendasi petugas higienitas diri, istirahat yang cukup, makan
kesehatan. Golongan yang dianjurkan makanan bergizi, dan hindari stres.12
melakukan karantina mandiri adalah seseorang
dengan tanpa gejala namun berisiko tertular BILA TINGGAL SENDIRI, minta bantuan
COVID-19 atau memiliki kontak erat dengan keluarga, teman, atau tetangga untuk
pasien COVID-19 positif dan seseorang dengan mendapat dukungan makanan dan obat atau
gejala ringan.12 gunakan layanan daring agar tetap menjaga
prinsip pembatasan fisik dan sosial. Layanan
ORANG YANG MELAKUKAN karantina mandiri publik (RT/RW) dapat berkoordinasi dengan
idealnya tinggal di ruangan terpisah dari BPBD setempat untuk mendapatkan bantuan.12
anggota keluarga lain, selalu gunakan masker,

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 32


PERLUKAH KEKHAWATIRAN TERHADAP COVID -19?

TETAP HARUS khawatir dan waspada terhadap membantu petugas kesehatan dan pasien.
penyakit ini. Jangan sampai menyepelekannya. Kegiatan sosial ini memerlukan partisipasi
Tapi tidak juga khawatir berlebihan. 1 masyarakat, baik berupa bantuan material,
jasa, maupun finansial. Selain itu, jadilah
SALURKAN KEKHAWATIRAN kepada hal-hal warga negara yang baik, yang mengikuti
positif. Hal paling sederhana adalah kebijakan pemerintah daerah, terutama terkait
membiasakan cuci tangan. Saat ini sudah pembatasan aktivitas keluar rumah. 1
banyak penggalangan dana yang ditujukan

PERLUKAH MENGGUNAKAN MASKER?

MASKER HANYA digunakan bila mengalami membuang-buang sumber saya. Saat ini,
gejala COVID-19, seperti batuk, sesak, dan seluruh dunia kekurangan masker.1
demam, atau akan berkontak dengan pasien
COVID-19, seperti petugas medis. Masker ini CARA PALING EFEKTIF untuk melindungi diri
hanya digunakan sekali, tidak boleh digunakan dari COVID-19 adalah rutin mencuci tangan,
berkali-kali bahkan dicuci.1 menerapkan etika batuk, dan tidak bepergian.1
#DiRumahAja
BILA TIDAK SAKIT atau tidak berkontak dengan
pasien COVID-19, penggunaan masker justru

BAGAIMANA CARA MEMAKAI DAN MELEPAS MASKER YANG BAIK?

CARA MEMAKAI MASKER


1. Sebelum memegang masker, cuci tangan b. Bagian luar masker adalah bagian
lima langkah menggunakan sabun dan air berwarna.1
mengalir atau alkohol.1 3. Tempatkan masker di wajah, tekan bagian
2. Pasang masker dengan ketentuan berikut: kawat untuk membentuk hidung.1
a. Bagian atas masker ditandai dengan 4. Tarik bagian bawah masker sehingga
adanya kawat.1 menutupi mulut dan dagu.1

CARA MELEPAS MASKER


1. Lepas tali masker tanpa menyentuh bagian 3. Cuci tangan lima langkah menggunakan
depan masker1 sabun dan air mengalir atau alkohol1
2. Buang segera masker1

APAKAH HEWAN PELIHARAAN DAPAT MENULARKAN COVID-19?

MESKIPUN COVID-19 dapat menular dari hewan ke manusia, belum ada laporan dan bukti ilmiah bahwa
anjing, kucing, ataupun hewan peliharaan lain dapat menularkan penyakit ini ke manusia. 1

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 33


APAKAH AMAN UNTUK MENERIMA BARANG DARI DAERAH TERJANGKIT C OVID-19?

AMAN. Kemungkinan seseorang terinfeksi dari barang dari daerah terjangkit COVID-19 setelah melewati
perjalanan panjang dengan berbagai kondisi lingkungan dan suhu rendah. 1

HAL-HAL YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN

• MEROKOK1 tidak dapat membunuh virus. COVID-19


• MENGGUNAKAN MASKER BERLAPIS- disebabkan oleh virus sehingga
LAPIS karena tidak ada manfaatnya dan penggunaan antibiotik dalam
menghabiskan sumber daya1 pencegahan COVID-19 salah kaprah.
• MENGONSUMSI ANTIBIOTIK TANPA Konsumsi antibiotik tidak pada
KONSULTASI DOKTER. Antibiotik hanya tempatnya justru meningkatkan risiko
bermanfaat untuk infeksi bakteri dan resistensi antibiotik.1

BILA PASIEN COVID -19 MENINGGAL, BAGAIMAN A PENGURUSAN JENAZAHNYA?

DASAR ATURAN: JENAZAH DIBAWA menggunakan mobil


• UU Nomor 4 tahun 1984 tentang wabah jenazah khusus dari Dinas Pertamanan dan
penyakit menular Hutan Kota ((021)5480137 dan (021)5484544)
• UU Nomor 6 tahun 2018 tentang ke tempat kremasi atau pemakaman.
kekarantinaan kesehatan Pemakaman dilakukan tanpa membuka peti
• Surat Edaran Dirjen P2P Nomor 483 tahun jenazah dan penguburan dapat dilakukan di
2020 tentang revisi ke-2 pedoman pemakaman umum.
kesiapsiagaan menghadapi infeksi novel
corona virus (COVID-19) PENANGANAN JENAZAH UNTUK MUSLIM
Di ruangan rawat:
PENGURUSAN JENAZAH mencakup
• Petugas membersihkan najis
pemindahan dari ruangan ke kamar jenazah,
pengelolaannya di kamar jenazah, serah • Jenazah dimandikan dengan dilap
terima jenazah ke keluarga, dan pemulangan • Jika setelah mengkafani keluar najis
jenazah. kembali, najis diabaikan

PADA PROTOKOL INI, jenazah: Pada saat pemakaman:


• Tidak disuntik pengawet • Tubuh jenazah dihadapkan ke arah kiblat
• Tidak dibalsem disisi kanan tubuh
• Dibungkus kain kafan kemudian plastik • Shalat jenazah dilakukan di pemakaman
agar tidak tembus air dan diikat sebelum dikubur
• Dimasukkan ke dalam kantong jenazah
yang selanjutnya didisinfeksi
• Dibawa menggunakan brankar khusus
Pelajari lebih lanjut:
BILA SEMUA PROSEDUR pemulasaran jenazah
dilakukan dengan baik, keluarga dapat ikut • Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta:
dalam penguburan jenazah. Jenazah yang SOP Pemulasaran Jenazah COVID-19
sudah dibungkus kantong jenazah TIDAK
BOLEH DIBUKA KEMBALI.

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 34


KHUSUS UNTUK ORANGTUA

Apakah COVID-19 dapat menyerang anak-anak? • 2 bulan - <12 bulan: lebih dari 50
Berdasarkan laporan, kasus COVID-19 pada kali/menit
kelompok usia 10-19 tahun sekitar 549/72.314 • 1 - <5 tahun: 40 kali/menit atau lebih
atau 1% dari total kasus. Untuk kelompok usia
<10 tahun berjumlah 416/72.314 atau sekitar
Bila orangtua atau pengasuh menjadi ODP,
0,9% kasus. Berdasarkan angka tersebut, kasus
apakah anak juga menjadi ODP?
COVID-19 pada anak merupakan kasus paling
Belum tentu. Anak perlu dilakukan pengawasan
jarang terjadi. Per 16 Maret 2020, sudah
mandiri. Bila timbul gejala, segera bawa ke
tedapat empat anak dengan COVID-19 positif di
fasilitas kesehatan.
Indonesia.
Bila orangtua atau pengasuh menjadi PDP,
Bagaimana gejala COVID-19 pada anak-anak?
apakah anak juga menjadi PDP?
Gejala pada anak mirip dengan penyakit
Lapor ke Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.
saluran penapasan lainnya, misalnya selesma.
Dinkes akan melakukan pemantauan dan
Biasanya gejala ringan dan dapat sembuh
pemeriksaan.
sendiri. Gejala yang berbahaya muncul bila
sudah menyebabkan radang paru atau Kapan anak dibawa ke dokter?
pneumonia. Pada kondisi ini, gejala yang Bila mengalami demam terus-menerus (hari
ditimbulkan adalah demam, batuk, sesak, dan ketiga demam segera ke faskes) atau timbul
napas cepat. tanda bahaya (lemas, tidur terus, sesak,
demam tinggi, tampak biru, muntah, buang air
Untuk mengenali napas cepat pada anak hitung
berkurang, napas cepat).
jumlah napas dalam satu menit. Disebut napas
cepat bila:
• 0 - <2 bulan: lebih dari 60 kali/menit

Laboratorium mana saja yang resmi dapat memeriksa COVID-19

Gambar 8.4. Laboratorium resmi untuk pemeriksaan COVID-19


Sumber: Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 35


Pelajari lebih lanjut:

• Common sense: Resources for Families During the Coronavirus Pandemic:


https://www.commonsensemedia.org/resources-for-families-during-the-coronavirus-pandemic
• IDAI: FAQ COVID-19

CARA EDUKASI PASIEN MENGENAI COVID -19

Sebuah rangkuman dari Podcast 256 — Anthony Fauci_Talking with patients about COVID-19
https://podcasts.jwatch.org/index.php/podcast-256-anthony-fauci-talking-with-patients-about-covid-
19/2020/03/10/

Selain cuci tangan dan hal-hal lainnya terkait jajaran pemimpin kesehatan, dan penyuplai
upaya pencegahan transmisi, apa saja yang keperluan medis.
dapat disampaikan ke pasien terkait COVID-19
agar mereka waspada dengan risiko Apa sumber berita terbaik bagi klinisi dan
penyakitnya, tetapi juga tetap tenang dan masyarakat untuk memantau kondisi terkini
tidak panik menghadapinya? yang terus berubah-ubah?
Sampaikan gambaran besar dari penyakit dan www.cdc.gov dan www.coronavirus.gov
kondisi terkini tanpa sugar-coating. Isi
Selain penggunaan masker, langkah apa lagi
edukasinya adalah sebagai berikut.
yang harus dilakukan klinisi untuk mencegah
1. Berikan gambaran besar, COVID-19 itu mereka sakit tapi tetap dapat melakukan
seperti apa, kelompok apa saja yang skrining dan terapi terbaik untuk pasien?
mudah terkena, dan apakah pasien Prinsip utama: Jangan sampai upaya menolong
sebagai individu berisiko terinfeksi. pasien yang terduga COVID-19 ini justru
2. Edukasi pasien apa yang harus mereka membuat situasinya semakin buruk. Terapkan
lakukan: universal precaution. Sosialisasi kepada pasien
a. Menjaga jarak dari orang lain bahwa kalau merasa sakit, jangan langsung
b. Jauhi kerumunan datang ke IGD karena justru berpotensi
c. Cuci tangan sesering mungkin meningkatkan peluang penularan ke pasien
d. Bila tinggal dengan anggota keluarga lain. Katakan kepada pasien bahwa terdapat
yang imunokompromais, bersikaplah sistem terpisah dalam menangani kasus COVID-
seperti orang yang terinfeksi dan 19.
berpotensi menularkannya
Apa harapan narasumber terhadap pendengar,
terutama terkait respon menghadapi COVID-
Apa yang telah dilakukan Mass General
19?
Hospital (sebuah rumah sakit di Amerika)
Jangan panik! Terlalu panik dapat
menghadapi situasi ini?
menyebabkan seseorang bertindak irasional dan
Menyesuaikan sistem dengan kondisi yang terus
kontraproduktif.
berubah-ubah. Rumah sakit telah mengubah
ambulansnya sehingga dapat melakukan Waspada terhadap situasi terkini dan saling
skrining pasien sesuai kriteria CDC. Selain itu, menjaga jarak.
rutin mengadakan pertemuan antara klinisi,

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 36


PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI (PPI)
Referensi:
• Buku - https://drive.google.com/open?id=1Q1paxAz3X5CJ0toOoR9sXZEhVYCSYd3x

CARA LINDUNGI DIRI DARI COVID-19

SELAIN UNIVERSAL PRECAUTION, petugas AKIBAT KETERBATASAN sumber daya, WHO


kesehatan perlu melakukan dua jenis kontrol merekomendasikan intervensi berikut untuk
dalam melindungi diri dari COVID-19.15 melindungi petugas kesehatan2,15:
1. KONTROL ADMINISTRATIF: memastikan • GUNAKAN PEMBATAS fisik antara pasien
adanya sarana dan prasarana yang dengan petugas seperti kaca atau jendela
memadai untuk tindakan pencegahan, plastik
seperti infrastruktur yang baik, akses ke • BATASI PETUGAS yang memasuki ruangan
laboratorium, sistem triase yang baik, pasien.
rasio petugas-pasien yang cukup, • CUCI TANGAN sesering mungkin
kebijakan yang jelas dalam terkait • Pastikan semua orang yang diobservasi
pencegahan infeksi di fasilitas menerapkan ETIKA BATUK
kesehatan.15 • TAHAN KEINGINAN menyentuh mulut,
2. KONTROL LINGKUNGAN: bertujuan hidung, dan mata
meminimalisasi penyebaran patogen dan • JANGAN GUNAKAN masker atau sarung
kontaminasi, seperti jarak yang cukup tangan yang TELAH TERPAKAI
(minimal 1 meter) antara pasien dengan • MENGHINDARI MASUK ke ruang ISOLASI
petugas kesehatan. ventilasi yang baik sementara. Bila terpaksa, harus
pada ruang isolasi.15 menggunakan APD dan membersihkan
tangan sebelum serta sesudah memasuki
ruang isolasi

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 37


CARA PAKAI APD

Gambar 9.1. Cara pakai APD


Sumber: Departemen Neurologi FKUI-RSCM

CARA LEPAS APD

Gambar 9.2. Cara lepas APD


Sumber: Departemen Neurologi FKUI-RSCM

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 38


DILEMA ETIK DAN MEDIKOLEGAL
Referensi:
• Jurnal - https://drive.google.com/open?id=1rBM3bJGc6AT4Ubo9tEwqa1f3ndv7qfz6

“We have to decide who must die, and whom we shall keep alive”

DILEMA ETIK

DI TENGAH KELANGKAAN sumber daya medis maksimal mengintubasi pasien 10 hari


untuk menangani pasien COVID-19, petugas ketika diketahui bahwa pasien memerlukan
kesehatan dihadapkan pada dilema etik. waktu terintubasi minimal 15 hari untuk
Apakah perempuan berusia 55 tahun atau ibu pulih.16
muda dengan kanker payudara yang lebih
berhak mendapat fasilitas ventilator?16

BERBAGAI UPAYA menghadapi dilema etik Kisah lapangan:


telah dicoba, seperti membuat standar triase
dan kriteria prioritas pasien. Berdasarkan • Rosenbaum L. Facing COVID-19 in Italy –
penelitian dan pengalaman lapangan, ada tiga Ethics, logistics and therapeutics on the
prinsip yang perlu diupayakan untuk epidemic’s front line.
meminimalisasi dilema etik yang timbul.16 • Clark CC. Citizen samaritans and public
1. MEMBEDAKAN petugas kesehatan yang perils: Our duties to doctor
menentukan triase dengan yang • Childress JF. Disaster triage
memberikan pelayanan. 16
2. HASIL KEPUTUSAN TRIASE rutin ditinjau Pelajari lebih lanjut:
dan dimonitor oleh komite etik fasilitas
kesehatan.16 • Emanuel EJ, et al. Fair allocation of
3. ALGORITMA TRIASE harus ditinjau secara scarce medical resources in the time of
rutin seiring perkembangan penyakit, COVID-19
misalnya merevisi keputusan waktu • Lee CH. Disaster and mass casualty
triage

Tabel 10.1. Rangkuman aspek yang perlu dipertimbangkan menghadapi dilema etik17

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 39


MEDIKOLEGAL

MENURUT UU NOMOR 4 TAHUN 1984 tentang ini juga mengatur penyelidikan epidemiologis,
wabah penyakit menular, yang dimaksud pemeriksaan, pengobatan, perawatan, dan
dengan wabah adalah kejadian berjangkitnya isolasi penderita (karantina, pemusnahan
suatu penyakit menular dalam masyarakat yang penyebab penyakit, penanganan jenazah
jumlah penderitanya meningkat secara nyata akibat wabah, hingga penyuluhan). Pada pasal
melebihi dari pada keadaan yang lazim pada 13 dan 14 disebutkan bahwa tindakan
waktu dan daerah tertentu serta dapat pencegahan dan pengebalan dilakukan dengan
menimbulkan malapetaka.18 atau tanpa persetujuan kelompok yang
berisiko terkena penyakit wabah. Dalam
DALAM KONDISI PANDEMI, relawan diharapkan pandemi COVID-19, petugas kesehatan, pasien
berperan di aspek edukasi. Adapun dasar dengan komorbid, dan lansia termasuk
aturan pentingnya penyuluhan kepada kelompok berisiko sehingga kelompok ini
masyarakat terdapat pada Bab IV Peraturan berhak mendapat upaya-upaya pencegahan
Pemerintah RI nomor 40 tahun 1991 tentang terhadap penyakit.19
Penanggulangan Wabah Penyakit Menular. PP RI

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 40


PRACTICE MAKES PERFECT
OLEH JOSEPH MIKHAEL HUSIN, S.KED

Ilustrasi kasus yang tertera di modul ini dibuat berdasarkan berbagai fenomena yang muncul di
masyarakat dalam situasi pandemi COVID-19 dan diharapkan mampu memberi gambaran kepada
peserta didik tentang keterkaitan antara materi pembelajaran dengan situasi lapangan kemudian.
Meskipun didasarkan pada fenomena nyata, namun kesamaan nama dan kejadian dalam kasus-kasus ini
hanya kebetulan belaka.

Dalam proses pembelajaran ini, kita akan melihat cerita dari tiga orang, yaitu James, Ibu Dewi, dan
Kakek Husin

JAMES, LAKI-LAKI, 21 TAHUN, adalah seorang mahasiswa di sebuah universitas


swasta di Jakarta. James termasuk orang yang sangat peduli dengan
kesehatannya sendiri. Ia selalu rutin berolahraga, makan makanan bergizi
seimbang, tidak merokok, dan tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya. Saat
ini James tinggal di sebuah kos-kosan kecil milik Ibu Dewi di dekat kampusnya.
Sejak terdengar kabar bahwa terjadi wabah virus baru di daerah Asia, James
selalu waspada dan mulai mengenakan masker ke manapun ia pergi.

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 41


IBU DEWI, PEREMPUAN, 34 TAHUN adalah
seorang akuntan di sebuah perusahaan swasta di
Jakarta. Ia memiliki seorang anak berusia 5 tahun
yang ia titipkan di penitipan anak/daycare ketika
dia bekerja. Saat ini ia tinggal bersama ayahnya,
Kakek Husin, sambil menjalankan sebuah kos-
kosan kecil yang terhubung dengan rumahnya.
Ketika COVID-19 mulai mewabah, suaminya
sedang dalam perjalanan bisnis di luar negeri dan
hingga saat ini belum dapat pulang kembali ke
Indonesia.

KAKEK HUSIN, LAKI-LAKI, 67 TAHUN adalah seorang pensiunan atlit


renang nasional. Walaupun usianya sudah cukup lanjut, Kakek Husin masih
segar bugar dan rutin berolahraga. Memang sejak dikatakan mengalami
stroke ringan, badannya tidak lagi sekuat waktu muda. Hal ini mungkin
karena ia tidak lagi menjaga pola makannya setelah menikah dan memiliki
anak, serta memiliki kebiasaan merokok yang cukup berat sejak muda.

KAKEK HUSIN TERBIASA hidup mandiri dan


tidak mau membebani orang lain sehingga
walaupun saat ini ia sering membantu putri
bungsunya, Ibu Dewi, untuk menjaga kos-
kosan kecil keluarga mereka, ia masih rutin
menjadi tukang ojek pangkalan di
lingkungan rumahnya. Bagi Kakek Husin,
kehidupannya sebagai tukang ojek pangkalan
adalah salah satu alasan kuat baginya untuk
tetap semangat menjalani hidup.

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 42


ETIOLOGI, PENULARAN, DAN EPIDEMIOLOGI

Sejak mendengar kabar bahwa virus SARS-CoV-2 sudah masuk ke Indonesia, James

1
menjadi sangat khawatir karena mendengar bahwa virus ini menular melalui
droplet. Ia mulai menjaga jarak 2 meter dari semua orang dan apabila harus naik
kendaraan umum, ia akan mengenakan jas hujan supaya tidak ada droplet yang
mengenai bajunya. Ia sangat menghindari sentuhan dengan benda apapun selama
di luar rumah, dan jika harus menyentuh sesuatu, ia akan menggunakan tisu atau
bahkan sarung tangan medis untuk memegangnya. Ia juga punya kebiasaan
membersihkan ponsel pintar dan semua gawainya dengan alcohol swab sejak
sebelum wabah COVID-19 Setiap ada kiriman barang/paket yang datang, James
akan menggunakan sarung tangan medis dan langsung mengelap semua paket yang
datang dengan alcohol swab.

Dengan pemahaman yang Anda miliki terkait biologi virus dan transmisinya,
apakah yang dapat Anda jelaskan kepada James?

Meskipun anaknya dan beberapa temannya di kantor yang berbeda sudah mulai

2
diliburkan, perusahaan tempat Ibu Dewi bekerja belum juga menerapkan
kebijakan bekerja dari rumah. Walaupun sebenarnya banyak pekerjaannya yang
bisa dikerjakan dari rumah dan tidak harus datang ke kantor, namun atasannya
berpendapat bahwa orang Indonesia pada umumnya masih belum dapat
dipercaya. Oleh karena itu, suka ataupun tidak, Ibu Dewi harus tetap pergi ke
kantor, bahkan terkadang harus membawa anaknya yang berusia 5 tahun karena
Kakek Husin tidak bisa setiap saat menemani cucunya. Walaupun sedikit
khawatir, Ibu Dewi mendengar bahwa orang muda memiliki risiko lebih rendah
untuk terkena penyakit COVID-19.

Dengan pengetahuan yang Anda miliki terkait epidemiologi dan cara


penularan COVID-19, apakah yang dapat Anda jelaskan kepada Ibu Dewi?

Ketika wabah COVID-19 ini masuk ke Indonesia, Kakek Husin tidak terlalu paham

3
apa yang terjadi dan ditakutkan oleh orang-orang. Salah satu yang ia dengar dari
teman-temannya adalah bahwa orang akan terhindar dari virus ini selama hidup
bersih dan sehat. Jadi bagi Kakek Husin, artinya adalah ia harus terus melanjutkan
pola hidupnya sehari-hari. Ia tetap rutin lari tiap pagi, dan selalu makan 3 kali
sehari. Karena Kakek Husin banyak mendengar bahwa harus rajin cuci tangan,
maka sekarang ia membawa air matang yang lebih banyak. Hal ini supaya setiap ia
mau menyentuh daerah wajahnya, misalnya sebelum merokok, ia bisa mencuci
tangannya dengan menyiramkan air tersebut ke tangannya. Ia tidak menggunakan
sabun karena cukup repot membawa sabun ke mana-mana; sementara kalau
menggunakan cairan disinfektan tangan berbahan dasar alkohol, ia takut malah
akan termakan cairan tersebut dan keracunan. Oleh karena itu baginya lebih baik
dicuci dengan air daripada tidak dicuci sama sekali.

Dari pengetahuan yang Anda miliki tentang biologi, epidemiologi, dan cara
penularan COVID-19, apakah yang dapat anda jelaskan pada Kakek Husin?

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 43


PERJALANAN PENYAKIT, DIAGNOSIS, DAN TATALAKSANA

1
Saat ini bulan Maret minggu pertama, James mulai merasakan gejala batuk-
batuk kering dan sedikit pilek. Sepengetahuan James, ia tidak memiliki riwayat
kontak dengan orang yang baru bepergian ke luar negeri. James kemudian
menelepon nomor telepon layanan untuk COVID-19 dan meminta untuk
dilakukan swab.

Berdasarkan alur pelayanan yang ada saat ini, apakah menurut Anda perlu
dilakukan swab nasofaring kepada James? Menurut anda apakah diagnosis
James saat ini? Apabila dalam

2
Saat ini adalah bulan Maret minggu kedua. Teman kantor Ibu Dewi, baru saja
kembali dari perjalanan bisnis ke Singapura di pertengahan Februari kemarin.
Setelah kembali dari perjalanannya, temannya tersebut diberikan waktu istirahat
selama 1 minggu karena temannya mengalami demam dan batuk. Setelah masuk,
temannya tersebut terkadang masih terlihat sedikit batuk, namun sudah tidak
demam.

Berdasarkan pengetahuan yang Anda miliki terkait perjalanan penyakit


COVID-19, bagaimana penjelasan yang dapat Anda berikan terkait risiko
untuk Ibu Dewi dan teman-teman kantornya? Berdasarkan definisi diagnosis
terakhir, termasuk sebagai apakah teman Ibu Dewi? Digolongkan sebagai
apakah Ibu Dewi? Apabila kemudian temannya tersebut dilakukan swab dan
hasilnya inkonklusif, apakah diagnosis dari teman Ibu Dewi tersebut serta Ibu
Dewi?

Saat ini memasuki bulan Maret minggu ketiga. Ibu Dewi memerhatikan bahwa

3
Kakek Husin terkadang mengalami batuk kering. Namun ketika ditanyakan
kepada Kakek Husin, ia mengatakan bahwa batuknya tersebut sudah lama
dirasakan dan kata dokter itu merupakan efek samping rokok. Meskipun
demikian Kakek Husin sudah merasa sulit lepas dari rokok, sehingga menurutnya
batuk yang sesekali itu lagipula juga tidak terlalu mengganggu. Meskipun
demikian, Ibu Dewi khawatir ayahnya suatu saat dapat meninggal mendadak
kalau memang terkena COVID-19.

Berdasarkan pengetahuan yang anda miliki terkait perjalanan penyakit


COVID-19, bagaimanakah cara Anda menjelaskan mekanisme kematian
pada sebagian besar pasien yang mengalami COVID-19?

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 44


EDUKASI MEMPERTIMBANGKAN BIOPSIKOSOSIAL

1
Karena James mengalami demam dan batuk kering, akhirnya James dinyatakan
sebagai PDP dan kemudian akan dilakukan swab serta isolasi terhadap James.
Sebelum dilakukan swab, James bertanya kepada Anda sebagai petugas kesehatan
yang melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis.

bagaimanakah prosedur pengambilan swab nasofaring dan risiko apa yang


mungkin terjadi pada James?

2
Berkaitan dengan penyebaran COVID-19 yang semakin tinggi, pemda setempat
melarang semua kegiatan keagamaan di wilayah tempat tinggal Kakek Husin.
Kakek Husin sebagai salah satu tetua di wilayah tempat tinggalnnya, sekaligus
orang yang sangat berpegang teguh pada agama, keberatan akan hal ini.

Berdasarkan pengetahuan yang anda miliki, bagaimanakah cara anda


mengomunikasikan hal ini kepada Kakek Husin dan warga sekitar yang
masih bersikeras mau mengadakan kegiatan keagamaan bersama-sama?

Setelah salah satu temannya di kantor dinyatakan positif mengalami COVID-19,

3
akhirnya kantor Ibu Dewi memutuskan untuk memberlakukan kebijakan bekerja
dari rumah. Namun bekerja dari rumah juga menimbulkan masalah baru tersendiri
bagi Ibu Dewi. Anaknya yang berusia 5 tahun saat ini sedang sangat aktif dan terus
menerus meminta Ibu Dewi untuk menemaninya bermain sepanjang hari.
Sementara itu pekerjaan Ibu Dewi dari kantor tidak berkurang dibandingkan
biasanya, bahkan karena atasannya cukup perfeksionis, beban kerjanya terasa
semakin meningkat saat bekerja dari rumah. Selain itu Ibu Dewi juga menyadari
bahwa dirinya dan anaknya yang juga ia bawa ke kantor membawa risiko lebih
tinggi bagi Kakek Husin yang sudah berusia lanjut.

Dari kondisi Ibu Dewi tersebut, edukasi apakah yang dapat anda berikan bagi
Ibu Dewi?

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 45


REFERENSI

1. Q&A on coronaviruses (COVID-19) [Internet]. [dikutip 10. Clinical characteristics of 24 asymptomatic


19 Maret 2020]. Tersedia pada: infections with COVID-19 screened among close
https://www.who.int/news-room/q-a-detail/q-a- contacts in Nanjing, China. - PubMed - NCBI
coronaviruses [Internet]. [dikutip 19 Maret 2020]. Tersedia pada:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/32146694
2. Isbaniah F, Saputro DD, Sitompul PA, Manalu R,
Setyawaty V, Kandun IN, dkk. Pedoman pencegahan 11. Li X, Geng M, Peng Y, Meng L, Lu S. Molecular
dan pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19). immune pathogenesis and diagnosis of COVID-19. J
Jakarta: Kementeran Kesehatan RI; 2020. Pharm Anal [Internet]. 5 Maret 2020 [dikutip 20
Maret 2020]; Tersedia pada:
3. Zhou P, Yang X-L, Wang X-G, Hu B, Zhang L, Zhang http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/
W, dkk. A pneumonia outbreak associated with a S2095177920302045
new coronavirus of probable bat origin. Nature.
2020;579(7798):270–3. 12. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
Pedoman penanganan cepat medis dan kesehatan
4. Novel coronavirus (2019-nCoV) [Internet]. [dikutip masyarakat COVID-19 di Indonesia. Jakarta: Gugus
19 Maret 2020]. Tersedia pada: Tugas COVID-19; 2020.
https://www.youtube.com/watch?v=mOV1aBVYKGA
&feature=youtu.be 13. Zheijiang University School of Medicine. Handbook
of COVID-19 prevention and treatment. China; 2020.
5. Novel coronavirus situation report -2 [Internet].
World Health Organization; 2020 Jan. Tersedia pada: 14. Cascella M, Rajnik M, Cuomo A, Dulebohn SC, Di
https://www.who.int/docs/default- Napoli R. Features, Evaluation and Treatment
source/coronaviruse/situation-reports/20200122- Coronavirus (COVID-19). Dalam: StatPearls
sitrep-2-2019-ncov.pdf [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls
Publishing; 2020 [dikutip 20 Maret 2020]. Tersedia
6. van Doremalen N, Bushmaker T, Morris D. Aerosol pada:
and Surface Stability of SARS-CoV-2 as Compared http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554776/
with SARS-CoV-1. N Engl J Med. 2020;
15. WHO. Rational use of personal protective equipment
7. Rothe C, Schunk M, Sothmann P, Bretzel G, Froeschl for coronavirus disease 2019 (COVID-19). Geneva:
G, Wallrauch C, Zimmer T, Thiel V, Janke C, WHO; 2020.
Guggemos W, Seilmaier M, Drosten C, Vollmar P,
Zwirglmaier K, Zange S, Wölfel R, Hoelscher M. 16. Rosenbaum L. Facing COVID-19 in Italy - Ethics,
Transmission of 2019-nCoV Infection from an logistics, and therapeutics on the epidemic’s front
Asymptomatic Contact in Germany. N Engl J Med. line. N Engl H Med. 2020;
2020;382(0):970.
17. Emanuel EJ, Persad G, Upshur R, Thome B, Parker
8. Familial Cluster of Infection Associated With the M, Glickman A, dkk. Fair allocation of scarce
2019 Novel Coronavirus Indicating Possible Person- medical resources in the time of COVID-19. N Engl J
to-Person Transmission During the Incubation Period Med. 2020;1–7.
| The Journal of Infectious Diseases | Oxford
Academic [Internet]. [dikutip 19 Maret 2020]. 18. Presiden Republik Indoensia. Undang-Undang
Tersedia pada: Republik Indonesia nomor 4 tahun 1984 tentang
https://academic.oup.com/jid/advance- Wabah Penyakit Menular. Presiden Republik
article/doi/10.1093/infdis/jiaa077/5739751 Indonesia; 1984.

9. Presumed Asymptomatic Carrier Transmission of 19. Presiden Republik Indoensia. Peraturan Pemerintah
COVID-19 | Global Health | JAMA | JAMA Network Republik Indonesia nomor 40 tahun 1991 tentang
[Internet]. [dikutip 19 Maret 2020]. Tersedia pada: Penanggulangan Wabah Penyakit Menular. 1991.
https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle
/2762028

MODUL TANGGAP PANDEMI COVID-19: RANGKUMAN MATERI 46

Anda mungkin juga menyukai