MODUL PRE-INTERNSHIP
TERM-1
(Semester Ganjil 2018/2019)
TIM PENYUSUN:
Retno Asti Werdhani
R. Besthadi Sukmono
Noto Dwimartutie
Andi Ade Wijaya
Listya Tresnanti Mirtha
Aulia Rizka
Profitasari Kusumaningrum
TIM PENGKAJI:
Susilo Candra
Ardi Findyartini
Herqutanto
Hak cipta dipegang oleh Medical Education Unit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Dilarang mengutip, menyalin, mencetak dan memperbanyak isi buku dengan cara apapun tanpa izin
tertulis dari penulis/penerbit
Dicetak di Jakarta, Indonesia
ISBN: 978-602-409-406-5
Kurikulum Program Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2012 (KURFAK 2012)
merupakan hasil evaluasi Kurikulum Program Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia 2005 (KURFAK 2005). Kurikulum ini direncanakan dapat diselesaikan oleh peserta didik dalam
waktu minimal 5.5 tahun. Salah satu modul baru di Kurfak 2012 yang memegang peranan penting dalam
pencapaian kompetensi mahasiswa adalah Modul Pre-internship. Tujuan terminal modul ini adalah agar
peserta didik mampu melakukan pengelolaan pasien akut dan kronis pada usia anak sampai dengan usia
lanjut secara komprehensif, dalam supervisi, berorientasi 5 tingkat pencegahan, dengan bekerja sama
lintas profesi dan lintas sektoral, sehingga terjadi perubahan pada kesehatan individu, keluarga, dan
komunitas. Tujuan tersebut dicapai dengan penerapan seluruh kemampuan yang telah dicapai dalam
pendidikan tahap akademik dan klinik, disertai pemantapan berbagai kompetensi pengetahuan dan klinis
dan pengelolaan masalah kesehatan tersering yang ditemukan dalam praktik dokter, agar lulusan dokter
FKUI siap menghadapi internship dan lingkungan kerja yang sebenarnya.
Selaras dengan tujuan pelaksanaan Internship Dokter Indonesia, dalam Modul Preinternship ini peserta
didik dilatih untuk melakukan pengelolaan kasus medik dan bedah, kedaruratan, pada anak, dewasa, dan
usia lanjut berorientasi keluarga, masyarakat, dan lingkungan secara holistik, terpadu, dan paripurna.
Selain itu dalam Modul Preinternship ini peserta didik diharapkan mampu melakukan konsultasi dan
rujukan sebagai paparan terharap pengelolaan kasus secara interprofessional, terintegrasi dan
bersinambung. Kegiatan ilmiah dalam bentuk pembuatan EBCR dan manuskrip laporan dilakukan dalam
modul ini sebagai paparan terhadap kegiatan ilmiah dalam rangka capaian kompetensi riset yang menjadi
salah satu unggulan lulusan FKUI.
Terselenggaranya Modul Preinternship ini membutuhkan lahan pendidikan rumah sakit dan wahana
pendidikan layanan primer (puskesmas dan klinik pratama) untuk mempertajam kompetensi klinis
pengelolaan masalah kesehatan secara holistik, komprehensif, terpadu, dan bersinambung, baik pada
kasus akut, kronik, di semua umur (SKDI 2012) dan mengembangkan ketrampilan teknis, klinis, pribadi
dan profesi yang menjadi dasar praktik kedokteran umum.
Untuk pelaksanaan modul, telah dikembangkan 3 buah buku, yaitu Buku Rancangan Pengajaran (BRP),
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), dan Buku Pedoman Kerja Peserta didik (BPKM). Ketiga buku
disusun oleh tim yang terdiri atas staf pengajar dari berbagai disiplin ilmu terkait, sehingga diharapkan
terdapat integrasi dalam pencapaian kompetensi sebagai dokter dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
FKUI 2012. Buku ini merupakan Buku Rancangan Pengajaran yang akan menjadi pegangan bagi seluruh
sumber daya yang terlibat dalam modul ini termasuk peserta didik. Selain itu, mengingat penempatan
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak,
khususnya staf pengajar FKUI yang dengan komitmen tinggi telah mengembangkan panduan ini serta
Dinas Kesehatan DKI, serta jajaran direksi RSUD Cengkareng, RSUD Koja, RSUD Depok, RSUD Tarakan,
RSUD Budhi Asih, RSUD Pasar Rebo, Puskesmas Kecamatan Cengkareng, Puskesmas Kecamatan
Kalideres, Puskesmas Kecamatan Koja, Puskesmas Kecamatan Cilincing, Puskesmas, Puskesmas
Kecamatan Duren Sawit, Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung, Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo,
Puskesmas Kecamatan Makassar, Puskesmas Kecamatan Ciracas, Puskesmas Kecamatan Kramat Jati ,
Puskesmas Kecamatan Johar Baru, Puskesmas, Kecamatan Kemayoran, Klinik jejaring Pertamedika, Klinik
Dokter Keluarga Kayu Putih, Klinik Dokter Keluarga Kiara, Jejaring Lembaga Kesehatan Cuma-Cuma
Dompet Dhuafa, dan Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa , yang membantu mempersiapkan dan
akan berkontribusi aktif dalam fasilitasi proses pencapaian kompetensi mahasiswa dalam modul ini.
LATAR BELAKANG
Standar Kompetensi Dokter Indonesia 1 terdiri atas 7 (tujuh) area kompetensi utama yang diturunkan dari
gambaran tugas, peran, dan fungsi dokter praktik di layanan primer yaitu:
1. Profesionalitas luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengembangan informasi
5. Landasan ilmiah ilmu kedokteran
6. Ketrampilan klinis
7. Pengelolaan masalah kesehatan
Selain itu, FKUI menambahkan 3 (tiga) area kompetensi tambahan yaitu riset, pengelolaan
kegawatdaruratan, dan manajemen pelayanan kesehatan. 2 Kurikulum Program Pendidikan Dokter FKUI
terdiri dari tahap akademik (7-8 semester) dan tahap praktik klinik (4 semester).
Sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan, seorang dokter praktik di layanan primer baik di puskesmas,
klinik, maupun rumah sakit umum daerah membutuhkan kemampuan pengelolaan kasus akut, gawat
darurat, maupun kronik di semua kelompok umur, mulai dari anak, remaja, usia produktif, sampai
dengan lansia secara holistik, komprehensif, terintegrasi dan bersinambung, berorientasi pencegahan.
Dengan usia harapan hidup di Indonesia yang semakin tinggi membuat perhatian khusus terhadap kasus
geriatri.
Modul Pre-Internship merupakan implementasi dari Longitudinal Integrated Clerkship (LIC) yang
memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam pelayanan kesehatan pasien secara
berkelanjutan, berinteraksi dalam jangka waktu cukup panjang dengan klinisi yang merawat pasien dan
mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk memenuhi target kompetensi inti dalam berbagai disiplin
ilmu secara simultan melalui pengalaman klinik yang berkelanjutan ( continuity of care, continuity of
supervision and integration). LIC memiliki prinsip-prinsip (Merril 2002, 2012 disampaikan oleh Diana
Dolmans): (1)Engage learners in solving real world problems, (2)Activate existing knowledge,
(3)Demonstrate what is to be learned, (4)Let learners apply knowledge and skills to varied problems and
provide support, and (5)Let learners transfer (integrate) new knowledge/skills to everyday life. Beberapa
model LIC di berbagai negara telah diterapkan dengan prinsip di atas dengan karakteristik:
- Community based dan hospital based
- Balance antara kegiatan diskusi, tutorial, web-based learning/Scele dengan kegiatan lapangan
serta mandiri
- Memberikan kesempatan untuk bekerja dalam tim dengan profesi kesehatan yang lain, dan
berada di bawah supervisi klinisi secara longitudinal.
- Setting klinis yang bervariasi: rawat jalan, rawat inap, UGD, community based, dll
- Panduan yang baik dan terstruktur diperlukan untuk mahasiswa dan staf pengajar.
1
Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2012
2
Kurikulum FKUI 2012
Lahan pendidikan yang dipergunakan adalah RSUD, Puskesmas, dan Klinik Pratama di wilayah DKI
Jakarta. Peserta didik akan magang di RSUD, Puskesmas, dan Klinik Pratama dalam satu wilayah/area
untuk menjamin kesinambungan pelayanan. Lahan pendidikan yang dipergunakan dalam modul ini
merupakan lahan pendidikan jejaring FKUI yang telah mendapat informasi mengenai standar pengajaran
di FKUI dan mendapat kesempatan untuk mendiskusikan standar pelayanan pasien.
Modul Pre-Internship merupakan tahap akhir praktik klinik kurikulum pendidikan dokter sehingga calon
lulusan dokter telah mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan klinik dan dapat bekerja dalam
supervisi. Modul ini dilaksanakan pada semester XI/XII selama 16 minggu yang terbagi menjadi 4 minggu
rotasi orientasi di FKUI sebagai pembekalan sebelum terjun ke lapangan, dilanjutkan dengan 4 minggu
rotasi RSUD, 4 minggu rotasi puskesmas, dan 4 minggu rotasi klinik dengan 14 SKS.1
Modul preinternship ini merupakan modul penerapan upaya kesehatan perorangan sekaligus upaya
kesehatan masyarakat. Mahasiswa diharapkan dapat lebih mandiri dalam pelaksanaan berbagai aktivitas
pembelajaran dan lebih terlibat dalam pengelolaan pasien dengan tetap mendapatkan supervisi secara
sistematis. Hal penting dalam keterlibatan mahasiswa dalam upaya kesehatan perorangan dan
masyarakat dalam modul ini adalah kesempatan untuk mengelola masalah kesehatan perorangan dan
komunitas secara paripurna. Mahasiswa diharapkan berkesempatan memantau hasil tatalaksana ataupun
intervensi yang dilakukan. Supervisi secara sistematis yang dilakukan oleh tutor di lapangan, serta home
tutor dan narasumber di kampus saat sesi ‘back to campus’ di modul ini diharapkan mendukung
keterlibatan mahasiswa dalam pelayanan kepada pasien dan masyarakat, dengan tetap memerhatikan
keselamatan pasien.
Penerapan upaya kesehatan perorangan dalam supervisi antara lain komunikasi efektif, pengelolaan
kasus akut dan kronik pada populasi, rujukan horizontal dan vertikal, penapisan/skrining, patient and
worker safety, kolaborasi, pembinaan keluarga. Sedangkan penerapan upaya kesehatan masyarakat
dalam supervisi antara lain upaya kesehatan berbasis masyarakat dalam seluruh program puskesmas,
diagnosis komunitas, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat, kunjungan rumah termasuk program
KPLDH (ketuk pintu layani dengan hati), pemanfaatan data untuk evaluasi program dan quality
assurance, diseminasi informasi, serta manajemen pelayanan kesehatan dengan konsep lingkaran
pemecahan masalah (problem solving cycle).
Modul ini mengacu kepada Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) 2012 sedemikian rupa sehingga
peserta didik dapat terpapar pada penangananan kasus – kasus di RSUD, RSUK, Puskesmas dan Klinik
Pratama dengan target kompetensi 3A, 3B, dan 4A, secara holistik, komprehensif, terintegrasi, dan
berkesinambungan. Setelah lulus modul ini, diharapkan calon dokter lulusan FKUI akan mampu memberi
pelayanan di layanan primer sebagai ujung tombak dan mampu menyelesaikan kasus-kasus yang dapat
ditangani sesuai dengan panduan praktik klinik dokter di layanan primer dengan berorientasi pasien,
keluarga, lingkungan, serta berorientasi pencegahan primer, sekunder, tersier.
TUJUAN MODUL
Modul ini merupakan modul penerapan ilmu praktik klinik dan kedokteran komunitas secara terintegrasi
di rumah sakit, puskesmas dan klinik pratama dengan memanfaatkan seluruh ilmu biomedik dan klinik
yang telah dipelajari dalam modul-modul sebelumnya (komponen kompetensi 14: menerapkan ilmu
biomedik, humaniora, ilmu kedokteran klinik, dan ilmu kesehatan masyarakat/kedokteran
pencegahan/kedokteran komunitas yang terkini untuk mengelola masalah kesehatan secara holistik dan
komprehensif).
Sebelum melaksanakan kegiatan di wahana pendidikan terkait, mahasiswa akan diberikan pembekalan
berupa simulasi pengelolaan kasus serta program kesehatan berorientasi individu, keluarga, dan
masyarakat, berbasis 5 tingkat pencegahan (promosi kesehatan, perlindungan spesifik, deteksi dini dan
pengobatan awal, pencegahan kecacatan, dan rehabilitasi) sehingga pada akhirnya peserta didik akan
mampu menerapkannya di lapangan sesuai langkah-langkah yang telah disimulasikan di tahap orientasi.
Harapannya di akhir modul, peserta didik menyadari fungsi dokter tidak hanya di dalam gedung
memeriksa pasien, namun juga harus proaktif mendekati masyarakat, mengenal individu dan lingkungan
serta dapat mengidentifikasi faktor penghambat dan/atau pendukung keberhasilan pengelolaan
kesehatan.
KOMPETENSI
Pengelolaan program kesehatan dan kasus yang diterapkan di modul ini sesuai kompetensi dokter (SKDI
2012) berorientasi pasien, keluarga, komunitas dan lingkungan, secara komprehensif, holistik,
berkesinambungan, koordinatif, dan kolaboratif serta berbasis lima tingkat pencegahan dalam konteks
pelayanan kesehatan primer. Penerapan kompetensi pada tahap ini dilakukan secara utuh, termasuk
penerapan hal-hal yang berhubungan dengan etik, profesionalisme, moral, empati, dan lain-lain.
Pengelolaan pasien dilaksanakan secara holistik, komprehensif, kontinu, dan terintegrasi dengan bidang
ilmu kedokteran lain yang terkait.
KOMPONEN KOMPETENSI3
Area Profesionalitas yang Luhur
1. Berke-Tuhanan Yang Maha Esa/Yang Maha Kuasa
2. Bermoral, beretika, dan disiplin
3. Sadar dan taat hukum
4. Berwawasan social budaya
5. Berperilaku professional
3
Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2012
Peserta didik yang mengikuti Modul Pre-Internship adalah peserta didik Kelas Reguler dan Internasional
FKUI yang telah memenuhi persyaratan berikut ini sehingga dapat menerapkan ilmu kedokteran yang
telah didapatkan di fasilitas kesehatan tempat kerja dokter (UGD, rawat inap rumah sakit, dan fasyankes
primer):
3. Lulus Modul-modul Klinik semester 7 (termasuk modul sistem pelayanan kesehatan primer, evidence
based medicine, dan modul elektif non-klinik)
4. Lulus Modul-modul Klinik tahun ke-4-5 baik modul rotasi klinik panjang, rotasi klinik pendek, modul
radiologi dan modul elektif klinik
5. Terdaftar di SIAK NG sebagai peserta didik aktif FKUI pada semester berjalan (semester 11 atau
12).
Sasaran belajar terminal modul sesuai dengan area kompetensi (Kurfak 2012), antara lain:
1. Berwawasan sosial budaya
2. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat
3. Berkomunikasi dengan pasien, keluarga, mitra kerja, dan masyarakat
4. Menciptakan dan mendiseminasikan informasi
5. Menerapkan ilmu kedokteran dasar, klinik, humaniora, kedokteran komunitas, yang terkini untuk
mengelola masalah kesehatan secara holistic dan komprehensif
6. Melakukan prosedur diagnosis dan penatalaksanaan pada kasus di layanan primer (akut, kronik,
semua umur) secara terintegrasi dan bersinambung.
Untuk mencapai 7 area kompetensi utama SKDI 2012 dan 3 area kompetensi tambahan khusus FKUI
yaitu riset, kegawatdaruratan medis, dan manajemen pelayanan kesehatan, sasaran pembelajaranan
terminal dijabarkan kembali dalam sasaran pembelajaran umum modul sebagai berikut:
1. Bila dihadapkan dengan kasus kegawatdaruratan, calon lulusan dokter mampu mengelola pasien
emergensi medik/bedah seutuhnya, mulai dari identifikasi masalah, melakukan pemeriksaan
klinis, pemeriksaan penunjang, menetapkan diagnosis/diagnosis banding, sampai tata laksana
pasien dengan memperhatikan semua aspek (etika, sosial, ekonomi, agama, dan budaya).
2. Bila dihadapkan dengan pasien yang akan menjalani prosedur dan sedasi elektif/darurat, calon
lulusan dokter mampu mengelola perawatan peri anestesia dan sedasi mulai dari persiapan,
pemantauan, dan pasca anestesia/sedasi termasuk tatalaksana nyeri dan perawatan intensif.
3. Bila dihadapkan dengan kasus anak sampai usia lanjut, calon lulusan dokter mampu mampu
mengidentifikasi, menyelesaikan dan menilai, hasil penyelesaian masalah kesehatan perorangan,
keluarga dan komunitas, dengan memperhatikan lingkungan sebagai factor penyulit atau
pendukung
4. Bila dihadapkan dengan populasi geriatri, calon lulusan dokter mampu mengelola masalah
kesehatan baik penyakit maupun sindrom geriatri berdasarkan prinsip pengkajian paripurna
pasien geriatri secara holistik, komprehensif dan interdisiplin di rumah sakit, puskesmas, dan
klinik pratama, berorientasi pencegahan di fasilitas kesehatan primer.
1. Bila dihadapkan dengan program kesehatan di rumah sakit, puskesmas atau klinik, calon lulusan
dokter mampu merencanakan, menyelenggarakan dan menilai pelaksanaan upaya kesehatan dan
program kesehatan (problem solving cycle) pada sarana pelayanan kesehatan primer dengan
memperhatikan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
2. Bila dihadapkan dengan sistem gawat darurat terpadu, calon lulusan dokter mampu
menyelenggarakan dalam sebuah tim, dan memberikan penilaian pelaksanaan upaya
penanggulangan kegawatdaruratan dengan memperhatikan kerjasama lintas profesi dan lintas
sektoral.
Sasaran pembelajaran khusus tersebut disesuaikan dengan penjabaran kompetensi (Kurfak 2012),
antara lain:
3. Mampu melakukan stabilisasi dan resusitasi pasien yang mengalami kegawatdaruratan medic
maupun bedah, serta mampu melaksanakan tugas triase dengan menetapkan tingkat kegawatan
pasien baik di tempat pelayanan kesehatan maupun di daerah bencana.
Untuk mencapai kompetensi yang diharapkan, peserta didik dipaparkan dalam 2 topik pembelajaran
antara lain Case Based Approach serta Population and Managerial Based Approach.
Lingkup bahasan dibuat sebagai materi yang akan dilatihkan dan dievaluasi pada peserta didik. Lingkup
bahasan Modul Pre-internship antara lain:
I.1. Mengelola pasien emergensi medik/bedah seutuhnya, mulai dari identifikasi masalah,
melakukan pemeriksaan klinis, pemeriksaan penunjang, menetapkan
diagnosis/diagnosis banding, sampai tata laksana pasien dengan memperhatikan semua
aspek (etika, sosial, ekonomi, agama, dan budaya) pada kasus kegawatdaruratan.
Kasus kritis
1. Indikasi perawatan ICU
2. Tatalaksana oksigen
3. Terapi cairan dan transfusi darah
I.2. Mengelola perawatan perianestesia dan sedasi mulai dari persiapan, pemantauan, dan
pasca anestesia/sedasi termasuk tatalaksana nyeri dan perawatan intensif pada pasien
yang akan menjalani prosedur dan sedasi elektif/darurat.
Kedokteran Keluarga
1. Identifikasi faktor risiko internal dan eksternal kasus
2. Diagnosis holistik
Kedokteran Okupasi
1. 7 langkah diagnosis okupasi
2. Masalah kesehatan pasien Penyakit Akibat Kerja (PAK)/bukan PAK/diperberat pekerjaan
3. Masalah kesehatan pasien secara komprehensif berorientasi 5 tingkat pencegahan
4. Rencana tindak lanjut dan monitoring pada pasien pekerja
5. Indikator keberhasilan penatalaksanaan pada pasien
6. Identifikasi terhadap kebutuhan kerjasama/kolaborasi dengan pihak lain untuk kepentingan pasien
I.4. Mengelola masalah kesehatan baik penyakit dan sindrom geriatri pada populasi geriatri
berdasarkan prinsip pengkajian paripurna pasien geriatri secara holistic, komprehensif, dan
interdisiplin di rumah sakit, puskesmas, dan klinik pratama.
Bila di hadapkan pada kasus-kasus di layanan primer/ sesuai kompetensi dokter, peserta didik mampu melakukan
pengelolaan pasien akut dan kronis pada usia anak sampai dengan usia lanjut, mengembangkan program kesehatan
masyarakat, berorientasi 5 tingkat pencegahan dengan bekerja sama lintas profesi dan lintas sektoral sehingga terjadi
perubahan kesehatan individu keluarga dan komunitas
Mengelola kasus individu, keluarga, dan komunitas secara Mengembangkan program kesehatan
holistic, integrative, komprehensif berorientasi pencegahan, masyarakat berbasis data dan kondisi
serta bersinambungan pada semua kelompok umur dan kesehatan masyarakat yang ditemui
masalah kesehatan di layanan primer
1. TAHAP ORIENTASI
Tahap orientasi dimaksudkan untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa sebelum rotasi ke
lahan pendidikan baik di RSUD, Puskesmas maupun klinik pratama. Tahap orientasi diberikan dalam 3
rotasi yaitu Ilmu Kedokteran Komunitas, Emergensi dan Anestesi, dan Geriatri. Metode pengajaran
yang digunakan dalam tahap ini adalah kuliah interaktif kelas sedang (maksimal 50-60 orang), diskusi
topik, diskusi simulasi kasus, dan latihan simulasi untuk keterampilan prosedural. Materi yang
disampaikan dalam tahap orientasi merupakan pendalaman dari materi yang telah didapatkan pada
modul-modul sebelumnya; lebih diarahkan kepada alur pengelolaan dan pendekatan kasus yang akan
diterapkan dalam tahap latihan di lapangan saat berinteraksi dengan pasien, keluarga, dan komunitas.
Pada tahap orientasi ini, akan dijelaskan lebih detil kepada mahasiswa mengenai kegiatan dan target-
target kegiatan di lapangan yang harus dilakukan agar mahasiswa dapat melakukan persiapan terlebih
dahulu sebelum rotasi ke lapangan.
KULIAH INTERAKTIF
Kuliah interaktif bertujuan untuk memberikan informasi dasar-dasar teori, praktik baik, dan landasan
kepada mahasiswa terhadap pendekatan tertentu yang akan diimplementasikan di lapangan. Bahan-
bahan kuliah interaktif termasuk video, akan diunggah dalam SceLE agar dapat dipelajari secara
berulang oleh mahasiswa. Dalam kuliah interaktif, akan disampaikan contoh-contoh pengelolaan kasus
yang akan dicari solusi masalahnya oleh mahasiswa dalam simulasi dan tahap latihan di lapangan.
Pemaparan berulang kepada mahasiswa akan suatu pendekatan kasus diharapkan dapat menjadi
pembiasaan pada mahasiswa berhadapan dengan kondisi sesungguhnya di lapangan.
SIMULASI (KETRAMPILAN)
Untuk keterampilan manajemen kasus kegawatdaruratan yang sering terjadi di layanan primer
(manajemen jalan napas, bantuan hidup dasar, terapi kejut/defibrilasi, henti jantung, sesak napas,
trauma, dan syok), mahasiswa akan dilatihkan terlebih dahulu dalam sebuah simulasi dengan
pendekatan kerjasama tim sebelum berinteraksi dengan situasi sebenarnya di lapangan.
SIMULASI (KASUS)
Untuk mengasah analisis dan pengelolaan kasus/masalah kesehatan/pelayanan kesehatan yang akan
ditemui lapangan, mahasiswa diberikan kasus simulasi yang didiskusikan dalam kelompok dalam rotasi
orientasi. Hasil diskusi akan dipresentasikan dalam pleno orientasi. Untuk memperkaya wawasan,
akan diberikan diskusi topik dengan materi topik tertentu.
2. TAHAP LATIHAN
Tahap latihan dimaksudkan untuk memberikan paparan terhadap langkah-langkah pengelolaan kasus
akut dan kronik di semua kelompok umur serta pengelolaan program kesehatan yang akan
diimplementasikan langsung di RSUD, Puskesmas, dan Klinik Pratama. Metode pengajaran yang
digunakan dalam tahap ini adalah diskusi, pengalaman belajar lapangan, serta penerapan problem
solving cycle di klinik, puskesmas, atau RSUD.
PUSKESMAS
Untuk mencapai sasaran pembelajaran, mahasiswa dalam kelompok akan melakukan rotasi kerja di
poli umum, KIA/MTBS, TB/HIV, poli lansia/PTM, seluruh program-program puskemas, Ketuk Pintu
Layani Dengan Hati (KPLDH), Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM): posyandu balita dan
lansia, posbindu, UKS, dan lainnya, serta jaga UGD. Sasaran pembelajaran mengenai pengembangan
program kesehatan masyarakat berbasis data dan kondisi kesehatan masyarakat yang ditemui, akan
mendominasi kegiatan mahasiswa di Puskesmas dalam bentuk latihan seperti diagnosis komunitas dan
evaluasi program puskemas termasuk keterlibatan mahasiswa dalam seluruh program kesehatan di
Puskesmas.
KLINIK PRATAMA
Untuk mencapai sasaran pembelajaran, mahasiswa dalam kelompok akan melakukan rotasi kerja
sesuai alur pasien di klinik (mulai dari pendaftaran sampai pasien pulang), kunjungan rumah pasien,
dan manajemen klinik. Dengan mengikuti alur pasien diharapkan mahasiswa dapat mengidentifikasi
dan menjelaskan manajemen pelayanan pasien mulai dari sistem rekam medis, alur pelayanan, sistem
pembiayaan sehingga selain dapat memberikan pelayanan berorientasi keluarga dan follow up kepada
pasien, mahasiswa di bawah bimbingan tutor akan dapat memberikan masukan kepada klinik untuk
penyempurnaan kegiatan pelayanan di klinik.
JAGA MALAM
Peserta didik melakukan jaga setelah jam kerja di instalasi gawat darurat RSUD dan Puskesmas
dengan pembagian shift sebagai berikut:
RSUD : Jam jaga adalah 18.00-06.00 WIB di hari kerja dan pada hari libur dibagi
menjadi 2 shift, yaitu: 07.00-19.00 dan 19.00-07.00.
Puskesmas : Jam jaga adalah 14.00-21.00 WIB di hari kerja dan pada hari libur dibagi
menjadi 2 shift, yaitu: 07.00-14.00 dan 14.00-21.00
Pada saat jaga, peserta ikut terlibat dalam tatalaksana pasien gawat darurat bersama tim. Setiap
tindakan medis yang dilakukan/diobservasi peserta didik dicatat di logbook. Kasus yang sesuai daftar
tagihan atau dirasa menarik dicatat di portfolio kasus dan diikutsertakan dalam diskusi mingguan
dengan field tutor dan home tutor. Jaga malam akan dilaksanakan selama rotasi orientasi emergensi-
anestesi (1 kelompok/shift), rotasi lapangan RSUD (2 orang/shift), dan rotasi lapangan puskesmas (1
orang/shift).
Jumlah jaga per mahasiswa minimal 5x dan maksimal 6x per rotasi lapangan. Lebih dari itu
merupakan pilihan untuk mahasiswa. Jaga ditiadakan saat BTC, sebelum Progress Test, dan
saat modul kolaborasi. Konsekuensinya, jam mandiri mahasiswa di minggu pleno/ujian dapat
terpakai untuk memenuhi jumlah jaga minimal 5x/mahasiswa/rotasi. Jaga di hari libur nasional
dapat diganti di hari lain (minggu terakhir) sebelum mahasiswa pindah lapangan, selama
memenuhi minimal jumlah jaga tiap rotasi RSUD dan Puskesmas.
UJIAN LISAN
Bentuk ini merupakan bentuk ujian lisan di tahap orientasi dengan menggunakan kasus simulasi.
Dalam prosesnya, mahasiswa akan diberikan sebuah pemicu berupa kasus atau data-data, kemudian
mahasiswa diminta memaparkan alur pikir penyebab yang mendasari masalah kemudian membuat
rencana intervensi dan follow upnya. Ujian lisan ini dilakukan dalam bentuk tatap muka dengan rasio
mahasiswa:penguji 1:2 untuk menjamin objektivitas penilaian. Waktu yang diperlukan tiap mahasiswa
maksimal 1 jam.
Khusus geriatri, ujian lisan di minggu ke-4 berupa ujian berdasarkan kasus pasien geriatri yang
dirawat. Mahasiswa mendapatkan nama pasien sejak di minggu awal rotasi geriatri. Mahasiswa
melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien, serta melengkapi berkas rekam medik pasien
geriatri yang diberikan khusus untuk mahasiswa. Ujian menggunakan data dari berkas rekam medik
mahasiswa.
UJIAN TULIS
Ujian tulis yang akan dilaksanakan di modul ini adalah model pilihan ganda dan esai. Soal dibuat
memiliki vignette/deskripsi masalah yang harus dijawab oleh mahasiswa. Soal pilihan ganda yang
dibuat terdiri dari 5 pilihan jawaban dengan 1 jawaban benar sesuai standar ujian kompetensi
mahasiswa program pendidikan dokter (UKMPPD). Soal esai dibuat sesuai dengan topik bahasan
utama yang harus dikuasai mahasiswa dan dilengkapi rubrik penilaian yang memungkinkan penilaian
secara objektif oleh narasumber terkait.
MINI CEX
Metode evaluasi ini merupakan metode evaluasi kinerja mahasiswa dalam pengelolaan pasien dalam
situasi klinis sesungguhnya. Dilakukan pengamatan langsung oleh pembimbing lapangan terhadap
performa mahasiswa saat melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosis, terapi, konseling,
komunikasi efektif, dan sikap profesionalisme, kemudian diakhiri dengan pemberian umpan balik. Mini
Cex di modul ini akan dilakukan di RSUD, Puskesmas, dan Klinik Pratama dengan frekuensi 2x
Minicex/mahasiswa/lapangan sehingga total nilai Minicex tiap mahasiswa dalam keseluruhan modul
adalah 6 kali. Nilai Minicex yang diambil untuk penilaian akhir adalah nilai rata-rata keseluruhan.
PENILAIAN LAPORAN
Selama di lapangan, mahasiswa akan melakuan kegiatan tertentu dan membuat laporannya untuk
didiskusikan dan dinilai oleh pembimbing dari FKUI. Laporan tersebut dibuat sebagai tugas individu
atau tugas kelompok yang diselesaikan dalam kurun waktu rotasi lapangan RSUD/Puskesmas/Klinik.
Berikut penjabaran laporan yang harus dikumpulkan sebagai salah satu bukti capaian belajar
mahasiswa yang akan dievaluasi:
Seluruh laporan harus diselesaikan (beserta tanda tangan pembimbing) dan diserahkan kepada
pengelola modul pada akhir setiap rotasi lapangan sesuai tempat laporan tersebut dibuat. Misalnya,
laporan diagnosis komunitas yang sudah ditandatangani pembimbing harus diserahkan pada akhir
rotasi puskesmas, sebelum pindah ke rotasi lain. Pengelola modul tidak memperhitungkan nilai
tugas/laporan apabila diserahkan terlambat dari waktu yang ditetapkan.
1. Mengelola kasus pada ibu hamil, bayi-anak, dewasa dan lansia pada semua jenis kelamin di
fasilitas pelayanan kesehatan primer:
- Ibu hamil : minimal 1 kasus/peserta didik
- Bayi-anak : minimal 1 kasus/peserta didik
- Dewasa : minimal 1 kasus/peserta didik
- Usia lanjut : minimal 1 kasus/peserta didik
2. Mengelola kasus medik, bedah, kegawatdaruratan, dan kesehatan masyarakat baik pada ibu
hamil, bayi-anak, dewasa dan lansia pada semua jenis kelamin di fasilitas pelayanan
kesehatan primer:
3. Melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular
dengan prinsip 5 tingkat pencegahan:
- Promosi kesehatan : minimal 1 kasus/peserta didik
- Penapisan : minimal 1 kasus/peserta didik
- Diagnosis dini dan pengobatan : minimal 1 kasus/peserta didik
- Pencegahan kecatatan : minimal 1 kasus/peserta didik
- Rehabilitasi : minimal 1 kasus/peserta didik
4. Mengidentifikasi berbagai faktor internal dan eksternal pasien yang berhubungan dengan
masalah kesehatan pasien dan kesehatan masyarakat:
- Faktor risiko genetik : minimal 1 kasus/peserta didik
- Faktor risiko perilaku : minimal 1 kasus/peserta didik
- Faktor risiko keluarga : minimal 1 kasus/peserta didik
- Faktor risiko pekerjaan : minimal 1 kasus/peserta didik
- Faktor risiko sanitasi dan lingkungan : minimal 1 kasus/peserta didik
- Faktor risiko pelayanan kesehatan : minimal 1 kasus/peserta didik
6. Melakukan evaluasi pelayanan dan membuat rencana intervensi pelayanan kesehatan yang
dapat diterapkan di lahan pendidikan masing-masing:
- Evaluasi program : minimal 1 per peserta didik (tugas kelompok)
- Diagnosis komunitas : minimal 1 per peserta didik (tugas kelompok)
Pengelolaan kasus wajib tiap mahasiswa yang perlu difollow up baik kasus kegawatdaruratan,
eksaserbasi akut maupun kronik yang dapat ditemui di rawat jalan/rawat inap/ugd di
RSUD/Puskesmas/Klinik:
1. Kardiovaskuler
2. Metabolik endokrin
3. Masalah gizi
4. Saluran napas
5. Kelainan saraf
6. Muskuloskeletal
7. Penginderaan (mata, kulit, telinga)
8. Saluran cerna
9. Saluran kemih
10. Organ reproduksi
Kasus kegawatdaruratan yang harus dapat ditangani tatalaksana awal sebelum rujukan:
1. Kejang demam
2. Kolik abdomen
3. Reaksi alergi
4. Retensia urin
5. Hipertensi emergensi
6. Benda asing
Dalam Scele juga dilaksanakan Diskusi interaktif dengan para Home Tutor dan Field Tutor melalui Forum
Weekly Report yang dilaksanakan 2 kali antara diskusi BTC 1-2 dan BTC 2-3. Tautan Weekly Report akan
tetap dibuka sampai dengan sebelum diskusi BTC berikutnya. Hal-hal yang didiskusikan di WR merupakan
progress in between diskusi BTC sehingga tidak perlu ada duplikasi dengan grup lain (bila ada), atau
diskusi face to face di lapangan. Dari forum WR dapat dilihat tidak hanya komunikasi antara FT-
Mahasiswa dan HT-mahasiswa, namun juga antara FT-HT. Forum WR juga dapat dimanfaatkan untuk
mengunggah dan mengunduh berbagai file terkait perkembangan kegiatan atau laporan dan/atau
rujukan yang diperlukan. Selain itu, melalui forum WR dapat diketahui berbagai informasi dari kelompok
lain sehingga antar kelompok dapat saling belajar dengan melihat jawaban antar tutor. Interaksi umpan
balik antara para tutor dan mahaasiswa dapat terdokumentasi melalui forum ini, selain proses diskusi
yang tentunya telah terlaksana selama di lapangan dan diskusi BTC, untuk kepentingan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan modul.
Untuk semester ganjil (term 1) tahun ajaran 2018/2019, terdapat sejumlah kurang lebih 160-180
mahasiswa yang akan dibagi dalam 3 kelompok besar (terdiri dari 50-60 mahasiswa) dan tiap kelompok
besar akan dibagi lagi menjadi 12 kelompok kecil (terdiri dari 4-5 mahasiswa) untuk memenuhi rasio
lapangan:mahasiswa praktik klinik sebesar 1:5. Seluruh kelompok akan melakukan rotasi lapangan sesuai
formasi di bawah ini:
• Kelompok A (1-12)
Rotasi Orientasi : IKK – Emergensi/Anestesi – Geriatri – Ujian Orientasi
Rotasi Lapangan : RSUD – Puskesmas – Klinik
• Kelompok B (1-12)
Rotasi Orientasi : Emergensi/Anestesi - Geriatri – IKK – Ujian Orientasi
Rotasi Lapangan : Puskesmas – Klinik – RSUD
• Kelompok C (1-12)
Rotasi Orientasi : Geriatri – IKK - Emergensi/Anestesi – Ujian Orientasi
Rotasi Lapangan : Klinik – RSUD - Puskesmas
Seluruh Home Tutor dan Field Tutor akan mendampingi mahasiswa selama modul. Mahasiswa dapat
bertanya dengan para tutor terkait pengelolaan seluruh kasus yang tercantum di log book dan ditemui di
lapangan sebagai bagian dari pembelajaran. Tidak tertutup kemungkinan karena kepakaran HT berbeda-
beda, antar kelompok bisa bertanya dengan HT kelompok lain di setiap kesempatan modul yang
diberikan. Esensi dari MPI ini adalah belajar dari lapangan (work place based learning) dan pertemuan
berkala di FKUI (back to campus/BTC) sebagai untuk memfasilitasi proses umpan balik.
Selama pelaksanaan modul, diharapkan Home Tutor juga berkomunikasi intensif dengan pembimbing
lapangan dan sesama Home Tutor dalam 1 kelompok agar dapat saling memantau target capaian
mahasiswa serta saling memberikan umpan balik kepada mahasiswa sesuai kepakaran masing-masing.
Dalam pemantauan kegiatan mahasiswa di lapangan, Home Tutor diharapkan melakukan visitasi sesuai
lapangan masing-masing untuk setiap kelompok yang dibimbingnya. Visitasi dilakukan sebanyak
2x/lapangan/kelompok, yang dapat dibagi dengan sesama home tutor satu kelompok.
Kegiatan Staf Pengajar FKUI saat orientasi diatur internal dalam dokumen tambahan yang tidak terpisah
dari Buku Rancangan Pengajaran ini.
Selain FKUI, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat sebagai pengampu wilayah Jakarta Pusat juga terlibat
dalam modul ini sebagai narasumber materi Manajemen Puskesmas.
9 dr. Niken Wahyu P, SpA dr. Levina Chandra, MSc PKM Wilayah Kecamatan Ciracas
3 dr. Aldy Heriwardito, SpAn- dr. Retno Wibawanti, SpKP LKC Jakarta Utara
KAKV
4 dr. Dewi Friska, MKK Pertamedika Rawamangun
A
5 dr. R Besthadi Sukmono, dr. Dian Kusumadewi, M.Gizi
Klinik Yayasan Kusuma
SpAn-KAR Buana
6 dr. Angky Budianti, SpMK KDK Kayu Putih
dr. Nuri Purwito Adi, MSc, MKK,
7 dr. Kshetra Rinaldy, SpB-KBA LKC Kota Bekasi
SpOK
8 dr. Ade Jeanne Domina L. Tobing, Pertamedika Bekasi
Prof. Dr. dr. Endang Basuki, MPH B7-B12 Prof. Azrul Anwar 08:00-11:00 26-Okt-18
1
Dr. dr. Boy Sabarguna, MARS A7-A12 Prof. Azrul Anwar 08:00-11:00 23-Nov-18
C7-C12 Prof. Azrul Anwar 08:00-11:00 21-Des-18
B1-C6 Prof. Firman Lubis 13:00-16:00 26-Okt-18
Dr. dr. Judilherry Justam, MPH
2 A1-A6 Prof. Firman Lubis 13:00-16:00 23-Nov-18
dr. Trevina A. Pakasi, MS, PhD
C1-C6 Prof. Firman Lubis 13:00-16:00 21-Des-18
PLENO
DIAGNOSIS KOMUNITAS
No Narasumber Kelompok Ruangan Jam Tanggal
dr. Setiawati Budiningsih, MPH, B1-B6 Prof. Firman Lubis 08:00-11:00 26-Okt-18
1 MPd.Ked A1-A6 Prof. Firman Lubis 08:00-11:00 23-Nov-18
dr. Zarni Amri, MPH C1-C6 Prof. Firman Lubis 08:00-11:00 21-Des-18
B7-B12 Prof. Azrul Anwar 13:00-16:00 26-Okt-18
Dr. dr. Joedo Prihartono, MPH
2 A7-A12 Prof. Azrul Anwar 13:00-16:00 23-Nov-18
dr. Grace Wangge, MSc, PhD
C7-C12 Prof. Azrul Anwar 13:00-16:00 21-Des-18
PLENO
STUDI KASUS KEDOKTERAN KELUARGA
No Narasumber Kelompok Ruangan Jam Tanggal
Dr. dr. Dhanasari V. Trisna, MSc- C1-C6 RUANG KULIAH R. Muchtar 08:00-11:00 26-Okt-18
1 CM.FM B1-B6 RUANG KULIAH R. Muchtar 08:00-11:00 23-Nov-18
dr. Dewi Friska, MKK
A1-A6 RUANG KULIAH R. Muchtar 08:00-11:00 21-Des-18
dr. Indah Suci Widyahening, MS, C7-12 RUANG KULIAH Herman Susilo 13:00-16:00 26-Okt-18
2 MSc-CM.FM, PhD A7-12 RUANG KULIAH Herman Susilo 13:00-16:00 23-Nov-18
dr. Dian Kusumadewi, M.Gizi B7-12 RUANG KULIAH Herman Susilo 13:00-16:00 21-Des-18
PLENO
STUDI KASUS KEDOKTERAN OKUPASI
No Narasumber Kelompok Ruangan Jam Tanggal
1 Dr. dr. Astrid Sulistomo, MPH, C7-12 RUANG KULIAH Herman Susilo 08:00-11:00 26-Okt-18
PLENO
PLENO BERSAMA
PEMBIMBING LAPANGAN
Selain staf pengajar FKUI yang terlibat di atas, beberapa dokter di lahan pendidikan akan menjadi
pembimbing lapangan, supervisor, dan penilai mahasiswa di lapangan dengan persyaratan memiliki STR
dan SIP yang masih berlaku dan memiliki pengalaman praktik minimal 1 tahun, serta bersedia menjadi
pembimbing bagi mahasiswa FKUI di lapangan. Seluruh pembimbing lapangan akan mendapatkan
pelatihan Clinical Teacher dari FKUI secara bertahap serta mendapat surat tugas dekan.
RSUD
1 orang dokter penanggung jawab UGD
1 orang dokter spesialis anestesiologi
1 orang dokter spesialis penyakit dalam
SARANA
Buku Rancangan Pengajaran (BRP)
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP)
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM)
Buku Log Book Mahasiswa
Buku rujukan
PRASARANA
1. Ruang kuliah/Ruang Diskusi :
i. FKUI: Satu buah ruang kuliah besar (kapasitas 60 orang), dan ruang diskusi/ruang besar
yang dapat diset menjadi tempat diskusi untuk 36 kelompok @ 5 mahasiswa
ii. RSUD / Klinik / puskesmas: masing-masing memiliki satu buah ruang diskusi (kapasitas 6
orang)
2. Alat audiovisual (mikrofon, loudspeaker, layar,komputer, LCD projector )
3. Alat tulis kantor (kertas, spidol)
4. Alat pemeriksaan fisik standard dimiliki oleh masing-masing mahasiswa dan klinik/puskesmas
setempat
5. Alat laboratorium disediakan oleh klinik/puskesmas setempat
6. Rekam medik (status pasien)
7. Perpustakaan FKUI dan UI
PUSKESMAS
1. Puskesmas wilayah Kec. Cengkarang
2. Puskesmas wilayah Kec. Kalideres
3. Puskesmas wilayah Kec. Kebon Jeruk*
4. Puskesmas wilayah Kec. Koja
5. Puskesmas wilayah Kec. Cilincing
6. Puskesmas wilayah Kec. Tanjung Priuk*
7. Puskesmas wilayah Kec. Pasar Rebo
8. Puskesmas wilayah Kec. Ciracas
9. Puskesmas wilayah Kec. Makassar
10. Puskesmas wilayah Kec. Kramat Jati
11. Puskesmas wilayah Kec. Duren Sawit
12. Puskesmas wilayah Kec. Pulo Gadung
13. Puskesmas wilayah Kec. Matraman*
14. Puskesmas wilayah Kec. Kemayoran
15. Puskesmas wilayah Kec. Tanah Abang*
16. Puskesmas wilayah Kec. Johar baru
KLINIK
1. Pertamedika Sinabung
2. Pertamedika Rawamangun
3. Pertamedika Jatiwaringin*
4. Pertamedika Bekasi
5. Pertamedika Cinere
6. Pertamedika Pondok Ranji*
7. LKC Ciputat
8. LKC Jakarta Utara
9. LKC Kota Bekasi
10. LKC Tambun*
11. LKC Cikampek*
12. Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa
13. KDK Kayu Putih
14. KDK Kiara
15. Klinik Makara UI
16. Klinik Yayasan Kusuma Buana
Seluruh lahan pendidikan yang digunakan telah memiliki perjanjian kerjasama dengan FKUI baik di
tingkat Dinas Kesehatan, Pimpinan RSUD, dan Pimpinan Klinik.
Menyelenggarakan system gawat darurat terpadu dalam sebuah tim, dan MCQ (S)
memberikan penilaian pelaksanaan upaya penanggulangan
kegawatdaruratan dengan memperhatikan kerjasama lintas profesi dan
lintas sektoral
Mengelola pasien emergensi medik/bedah seutuhnya mulai dari Diskusi CBL (F)
identifikasi masalah, melakukan pemeriksaan klinis, pemeriksaan CBD (S)
penunjang, menetapkan diagnosis/diagnosis banding sampai tatalaksana
pasien dengan memperhatikan semua aspek (etika, social, ekonomi,
agama, dan budaya) pada kasus kegawatdaruratan
Mengelola sindrom geriatri atau penyakit pada pasien geriatri secara Essay (S)
holistic, komprehensif dan interdisiplin di rumah sakit, puskesmas, dan Mini Cex (F)
klinik pratama CBD (S)
Makalah/Laporan Kasus (S)
Ujian Lisan (S)
Mengelola perawatan peri anestesi dan sedasi mulai dari persiapan, MCQ (S)
pemantauan, dan pasca anesthesia/sedasi termasuk tatalaksana nyeri
dan perawatan intensif
Pendekatan keluarga dan kedokteran okupasi Laporan (S)
Mini Cex (F)
Mengidentifikasi, menyelesaikan, dan nenilai hasil penyelesaian masalah Ujian lisan (S)
kesehatan perorangan, keluarga, dan komunitas secara timbal balik
berbasis pencegahan di fasilitas kesehatan tingkat primer pada kasus
anak sampai usia lanjut
S = Sumatif, F = Formatif
Sesuai rancangan kurikulum FKUI 2012, nilai komponen modul akan terdiri dari 4 komponen nilai antara
lain:
1. Nilai IKK 1 (Urban/Upaya Kesehatan Perorangan/UKP)
2. Nilai IKK 2 (Rural/Upaya Kesehatan Masyarakat/UKM)
3. Nilai Emergensi-Anestesi
4. Nilai Geriatri
Seluruh nilai komponen modul akan dirata-ratakan menjadi nilai modul akhir. Mahasiswa dinyatakan lulus
modul apabila seluruh komponen bernilai > 65. Karena modul Pre-Internship merupakan suatu modul
terintegrasi dan bersinambung, serta pencapaian kompetensi dan sasaran belajar satu sama lain saling
terkait, maka apabila SALAH SATU komponen bernilai < 65 setelah remedial, mahasiswa
tersebut dinyatakan TIDAK LULUS modul, dan harus MENGULANG modul di semester
berikutnya.
Mengulang modul :
- bila kehadiran lapangan dan diskusi masing-masing kurang dari 80 %
- bila melakukan pelanggaran berat
- bila melakukan plagiarism
- bila salah satu komponen nilai mempunyai nilai kurang dari 65 (setelah remedial)
- bila nilai total modul setelah remedial kurang dari 65 (B-)
Catatan:
1. Nilai komponen yang kurang dari 65 harus diulang diperbaiki sebelum modul berakhir
2. Bila mahasiswa dinyatakan tidak lulus modul, maka mahasiswa mahasiswa harus mengulang
modul di semester berikutnya.
A. Kompetensi Utama
1. Komunikasi efektif
2. Keterampilan klinis dasar
3. Keterampilan menerapkan dasar-dasar ilmu biomedik, ilmu klinis, ilmu perilaku dan
epidemiologi dalam praktik kedokteran keluarga
4. Pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat
5. Memanfaatkan dan menilai secara kritis kesahihan teknologi informasi
6. Mawas diri dan pengembangan diri dengan belajar sepanjang hayat
7. Etika, moral dan profesionalisme dalam praktik
B. Kompetensi Pendukung
8. Riset
9. Pengelolaan Kegawat-daruratan Kedokteran dan Kesehatan
10. Manajemen pelayanan kesehatan
UMUM
1. Setiap peserta modul wajib memahami dan menyepakati untuk mentaati ketentuan yang
tercantum pada PERATURAN UNIVERSITAS INDONESIA NO: 1 tahun 1996, tentang Tata
Tertib Kehidupan Kampus Universitas Indonesia
2. Setiap peserta modul wajib memahami dan menyepakati untuk mentaati ketentuan
Materi, Strategi, dan Sarana Pembinaan yang tercantum dalam Keputusan Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia no.: 21/SK/D/FK/UI/1995 tentang Pedoman
Pelaksanaan Program Pembinaan Perilaku Mahasiswa FKUI
3. Setiap peserta modul wajib memahami dan menyepakati untuk mentaati ketentuan
dalam PERATURAN TATA TERTIB AKADEMIK yang tercantum dalam Buku Panduan
Pendidikan FKUI
KHUSUS
Terdaftar
1. Setiap peserta modul yang akan mengikuti program modul, adalah mahasiswa FKUI yang
TELAH LULUS seluruh Modul Praktik Klinik rotasi panjang dan pendek serta namanya
tercantum pada SIAK NG untuk modul pre-internship
Kelompok
2. Setiap peserta modul membentuk dan menjadi bagian dari kelompok tugas. Setiap
rombongan rotasi modul, peserta dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 4-6
orang mahasiswa.
3. Kelompok dibentuk secara acak oleh pengelola modul dengan mempertimbangkan
pemerataan IPK dan proporsi jenis kelamin
4. Setiap peserta modul menyetujui pembagian kelompok yang telah ditetapkan sendiri
antar mahasiswa sebelum dimulainya modul
Administrasi pendidikan
9. Setiap peserta modul membaca, memahami, dan menandatangani kesepakatan tata
tertib modul pada hari pertama modul
10. Setiap peserta modul mengumpulkan masing-masing 1 lembar pas foto terbaru di setiap
rotasi orientasi dan lapangan serta 1 lembar tertempel di logbook
11. Lembar identitas logbook yang telah dibubuhi pasfoto dan lembar pernyataan diserahkan
kepada sekretariat modul untuk ditandatangani oleh penanggungjawab modul
Kehadiran
14. Peserta harus mengikuti seluruh kegiatan modul sesuai dengan jadwal
15. Bila peserta hadir terlambat lebih dari 30 menit hingga separuh waktu kegiatan, maka
dihitung tidak hadir ½ hari
16. Bila peserta hadir terlambat lebih dari separuh waktu kegiatan, maka dihitung tidak hadir
1 kegiatan penuh
17. Nilai modul akan diperhitungkan bila kehadiran peserta MINIMAL 80% dari SETIAP
komponen modul, yaitu:
KOMPONEN TOTAL MINIMUM MAKSIMAL
HARI KEHADIRAN (80%) KETIDAKHADIRAN
(20%)
Orientasi IKK 5 hari 4 hari 1 hari
Orientasi Emergensi 5 hari 4 hari 1 hari
Anestesi
Orientasi Geriatri 5 hari 4 hari 1 hari
Diskusi Back To 12 kali 10 kali 2 kali
Campus
Rotasi lapangan RSUD 15 hari 12 hari 3 hari
Rotasi lapangan 15 hari 12 hari 3 hari
Puskesmas
Rotasi lapangan Klinik 15 hari 12 hari 3 hari
Ketidakhadiran dalam lebih dari 20% pada SALAH SATU komponen akan dianggap telah
mengundurkan diri dari modul.
18. Pencatatan kehadiran mahasiswa akan mengacu pada hasil pencatatan elektronik pada SCeLe.
19. Pengajuan ijin mahasiswa untuk diajukan sesuai dengan alur pengajuan izin meninggalkan
kegiatan akademik ke ketua program studi program pendidikan dokter FKUI.
Pelanggaran berat
20. Selain ketidakhadiran dan tidak diselesaikan tugas-tugas, maka pelanggaran yang dapat
menyebabkan peserta modul dinilai gagal sehingga harus mengulang modul dan kerja
sosial adalah:
i. memalsukan tandatangan pembimbing dan/atau petugas lapangan dan/atau
penanggung jawab modul
ii. melakukan plagiarisme, sebagian maupun seluruh makalah/laporan/tugas
22. Apabila tidak dapat mengikuti ujian atau ketidakhadiran dengan alasan yang tidak sah,
maka mahasiswa yang bersangkutan dianggap gagal dalam modul dan harus mengulang
modul.
Mengulang modul
24. Bila mahasiswa dinyatakan mengulang modul, maka ulang modul bersifat menyeluruh.
Mahasiswa yang mengulang modul mengikuti seluruh tatatertib dan syarat yang berlaku
pada modul yang berlangsung.
Ujian Orientasi
Orientasi Orientasi Emergency/
Orientasi PKM Wilayah
Kedokteran Emergency RSUD Pertamedika
A1 Geriatri Anetesi, IKK, Kecamatan
Komunitas Anestesi Cengkareng Sinabung
RSCM Geriatri Cengkareng
(IKK) (RSCM /TMRC)
Ujian Orientasi
Orientasi Orientasi Emergency/
Orientasi PKM Wilayah
Kedokteran Emergency RSUD
A2 Geriatri Anetesi, IKK, Kecamatan LKC Ciputat
Komunitas Anestesi Cengkareng
RSCM Geriatri Kalideres
(IKK) (RSCM /TMRC)
Ujian Orientasi
Orientasi Orientasi Emergency/
Orientasi PKM Wilayah
Kedokteran Emergency LKC Jakarta
A3 Geriatri Anetesi, IKK, RSUD Koja Kecamatan
Komunitas Anestesi Utara
RSCM Geriatri Koja
(IKK) (RSCM /TMRC)
Ujian Orientasi
Orientasi Orientasi Emergency/
Orientasi PKM Wilayah
Kedokteran Emergency Pertamedika
A4 Geriatri Anetesi, IKK, RSUD Koja Kecamatan
Komunitas Anestesi Rawamangun
RSCM Geriatri Cilincing
(IKK) (RSCM /TMRC)
Ujian Orientasi
Orientasi Orientasi Emergency/
Orientasi PKM Wilayah
Kedokteran Emergency RSUD Budhi Klinik Yayasan
A5 Geriatri Anetesi, IKK, Kecamatan
Komunitas Anestesi Asih Kusuma Buana
RSCM Geriatri Duren Sawit
(IKK) (RSCM /TMRC)
Ujian Orientasi
Orientasi Orientasi Emergency/
Orientasi PKM Wilayah
Kedokteran Emergency RSUD Budhi KDK Kayu
A6 Geriatri Anetesi, IKK, Kecamatan
Komunitas Anestesi Asih Putih
RSCM Geriatri Pulogadung
(IKK) (RSCM /TMRC)
Ujian Orientasi
Orientasi Orientasi Emergency/
Orientasi PKM Wilayah
Kedokteran Emergency RSUD Pasar LKC Kota
A7 Geriatri Anetesi, IKK, Kecamatan
Komunitas Anestesi Rebo Bekasi
RSCM Geriatri Pasar Rebo
(IKK) (RSCM /TMRC)
Ujian Orientasi
Orientasi Orientasi Emergency/
Orientasi PKM Wilayah
Kedokteran Emergency RSUD Pasar Pertamedika
A8 Geriatri Anetesi, IKK, Kecamatan
Komunitas Anestesi Rebo Bekasi
RSCM Geriatri Makassar
(IKK) (RSCM /TMRC)
Ujian Orientasi
Orientasi Orientasi Emergency/
Orientasi PKM Wilayah
Kedokteran Emergency Klinik Satelit
A9 Geriatri Anetesi, IKK, RSUD Depok Kecamatan
Komunitas Anestesi UI
RSCM Geriatri Ciracas
(IKK) (RSCM /TMRC)
Ujian Orientasi
Orientasi Orientasi Emergency/
Orientasi PKM Wilayah
Kedokteran Emergency RSUD
A11 Geriatri Anetesi, IKK, Kecamatan KDK Kiara
Komunitas Anestesi Tarakan
RSCM Geriatri Johar Baru
(IKK) (RSCM /TMRC)
Ujian Orientasi
Orientasi Orientasi Emergency/ Rumah Sehat
Orientasi PKM Wilayah
Kedokteran Emergency RSUD MASK (Mesjid
A12 Geriatri Anetesi, IKK, Kecamatan
Komunitas Anestesi Tarakan Agung Sunda
RSCM Geriatri Kemayoran
(IKK) (RSCM /TMRC) Kelapa)
Ujian Orientasi
Orientasi Emergency/
Orientasi Orientasi PKM Wilayah LKC
Emergency
B3 Geriatri Kedokteran Anetesi, IKK, Kecamatan Jakarta RSUD Koja
Anestesi (RSCM
RSCM Komunitas (IKK) Geriatri Koja Utara
/TMRC)
Ujian Orientasi
Orientasi Emergency/ Pertamedik
Orientasi Orientasi PKM Wilayah
Emergency a
B4 Geriatri Kedokteran Anetesi, IKK, Kecamatan RSUD Koja
Anestesi (RSCM Rawamang
RSCM Komunitas (IKK) Geriatri Cilincing
/TMRC) un
Ujian Orientasi
Orientasi Emergency/ Klinik
Orientasi Orientasi PKM Wilayah
Emergency Yayasan RSUD Budhi
B5 Geriatri Kedokteran Anetesi, IKK, Kecamatan
Anestesi (RSCM Kusuma Asih
RSCM Komunitas (IKK) Geriatri Duren Sawit
/TMRC) Buana
Ujian Orientasi
Orientasi Emergency/
Orientasi Orientasi PKM Wilayah
Emergency KDK Kayu RSUD Budhi
B6 Geriatri Kedokteran Anetesi, IKK, Kecamatan
Anestesi (RSCM Putih Asih
RSCM Komunitas (IKK) Geriatri Pulogadung
/TMRC)
Ujian Orientasi
Orientasi Emergency/
Orientasi Orientasi PKM Wilayah
Emergency LKC Kota RSUD Pasar
B7 Geriatri Kedokteran Anetesi, IKK, Kecamatan
Anestesi (RSCM Bekasi Rebo
RSCM Komunitas (IKK) Geriatri Pasar Rebo
/TMRC)
Ujian Orientasi
Orientasi Emergency/
Orientasi Orientasi PKM Wilayah
Emergency Klinik
B9 Geriatri Kedokteran Anetesi, IKK, Kecamatan RSUD Depok
Anestesi (RSCM Satelit UI
RSCM Komunitas (IKK) Geriatri Ciracas
/TMRC)
Ujian Orientasi
Orientasi Emergency/
Orientasi Orientasi PKM Wilayah
Emergency Pertamedik
B10 Geriatri Kedokteran Anetesi, IKK, Kecamatan RSUD Depok
Anestesi (RSCM a Cinere
RSCM Komunitas (IKK) Geriatri Kramat Jati
/TMRC)
Ujian Orientasi
Orientasi Emergency/
Orientasi Orientasi PKM Wilayah
Emergency RSUD
B11 Geriatri Kedokteran Anetesi, IKK, Kecamatan KDK Kiara
Anestesi (RSCM Tarakan
RSCM Komunitas (IKK) Geriatri Johar Baru
/TMRC)
Rumah
Ujian Orientasi Sehat
Orientasi Emergency/
Orientasi Orientasi PKM Wilayah MASK
Emergency RSUD
B12 Geriatri Kedokteran Anetesi, IKK, Kecamatan (Masjid
Anestesi (RSCM Tarakan
RSCM Komunitas (IKK) Geriatri Kemayoran Agung
/TMRC)
Sunda
Kelapa)
Ujian Orientasi
Orientasi Orientasi Emergency/
Orientasi RSUD PKM Wilayah
Kedokteran Emergency
C2 Geriatri Anetesi, IKK, LKC Ciputat Cengkaren Kecamatan
Komunitas Anestesi (RSCM
RSCM Geriatri g Kalideres
(IKK) /TMRC)
Ujian Orientasi
Orientasi Orientasi Emergency/
Orientasi
Kedokteran Emergency LKC Jakarta PKM Wilayah
C3 Geriatri Anetesi, IKK, RSUD Koja
Komunitas Anestesi (RSCM Utara Kecamatan Koja
RSCM Geriatri
(IKK) /TMRC)
Ujian Orientasi
Orientasi Orientasi Emergency/
Orientasi Pertamedika PKM Wilayah
Kedokteran Emergency
C4 Geriatri Anetesi, IKK, Rawamangu RSUD Koja Kecamatan
Komunitas Anestesi (RSCM
RSCM Geriatri n Cilincing
(IKK) /TMRC)
Ujian Orientasi
Orientasi Orientasi Emergency/
Orientasi PKM Wilayah
Kedokteran Emergency KDK Kayu RSUD
C6 Geriatri Anetesi, IKK, Kecamatan
Komunitas Anestesi (RSCM Putih Budhi Asih
RSCM Geriatri Pulogadung
(IKK) /TMRC)
Ujian Orientasi
Orientasi Orientasi Emergency/
Orientasi PKM Wilayah
Kedokteran Emergency LKC Kota RSUD
C7 Geriatri Anetesi, IKK, Kecamatan
Komunitas Anestesi (RSCM Bekasi Pasar Rebo
RSCM Geriatri Pasar Rebo
(IKK) /TMRC)
Ujian Orientasi
Orientasi Orientasi Emergency/
Orientasi PKM Wilayah
Kedokteran Emergency Pertamedika RSUD
C8 Geriatri Anetesi, IKK, Kecamatan
Komunitas Anestesi (RSCM Bekasi Pasar Rebo
RSCM Geriatri Makassar
(IKK) /TMRC)
Ujian Orientasi
Orientasi Orientasi Emergency/
Orientasi PKM Wilayah
Kedokteran Emergency Klinik Satelit RSUD
C9 Geriatri Anetesi, IKK, Kecamatan
Komunitas Anestesi (RSCM UI Depok
RSCM Geriatri Ciracas
(IKK) /TMRC)
Ujian Orientasi
Orientasi Orientasi Emergency/
Orientasi PKM Wilayah
Kedokteran Emergency Pertamedika RSUD
C10 Geriatri Anetesi, IKK, Kecamatan
Komunitas Anestesi (RSCM Cinere Depok
RSCM Geriatri Kramat Jati
(IKK) /TMRC)
Ujian Orientasi
Orientasi Orientasi Emergency/
Orientasi PKM Wilayah
Kedokteran Emergency RSUD
C11 Geriatri Anetesi, IKK, KDK Kiara Kecamatan
Komunitas Anestesi (RSCM Tarakan
RSCM Geriatri Johar Baru
(IKK) /TMRC)
SABTU, 8 MINGGU, 9
MING SELASA, 4 RABU, 5 September KAMIS, 6 JUMAT, 7
JAM SENIN, 3 September 2018 September September
GU September 2018 2018 September 2018 September 2018
2018 2018
Kegawatdaruratan Kuliah Umum:
07.30-08.15 Kuliah Umum: Triase Kuliah Umum:
07.00 – 07.30 Dewasa Kematian Medis dan Parade Pagi
Bencana Breaking Bad News
Triase, Rujukan, SPGDT, Mati Batang Otak
08.15-09.00
dan Transportasi Medik
OK RSCM (III-IV)
OK RSCM (IX-X)
Manajemen Risiko
OK RSCM (I-II)
Anesthesia is critical care Jaga Jaga
09.00 – 10.30 09.45-10.30 (Kapita Selekta
Anestesia)
Persiapan Pra anestesia,
Premedikasi dan Teknik
10.30 – 12.00 10.30-11.15
Anestesia Umum/Sedasi
Prosedural
12.00 – 13.00 Pemantauan intra operasi Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
11.15-12.00 dan pemantauan pasien CBL CBL Nyeri, CBL CBL
kritis Kegawatdaruratan Perioperatif, ALS dan Kegawatdaruratan Kegawatdaruratan
12.00-13.00 Istirahat Medik 1 (Jantung Critical Care Ibu dan Anak Medik 2 (Kesadaran
1 dan Paru) 1. Nyeri akut 1. Eklampsia dan Metabolik)
CBL Kegawatdaruratan
1. Nyeri dada 2. Henti jantung 2. Perdarahan 1. Penurunan
Bedah dan Trauma
2. Syok sepsis 3. Perawatan ICU Maternal kesadaran
1. Akut Abdomen
3. Sesak nafas 4. Sepsis 3. Sesak pada (CVD)
2. Luka Bakar
4. Sumbatan jalan 5. Perioperatif anak 2. Penurunan
13.00 – 15.30 3. Trauma Multipel
nafas 6. Ventilasi 4. Syok pada anak kesadaran
4. Pneumo/Hemato-
5. Edema paru mekanik 5. Maternal (Metabolik)
13.00-15.30 thorax
6. Aritmia collapse 3. Kejang Jaga Jaga
5. Tenggelam
6. Resusitasi 4. Traumatic brain
6. Fraktur tulang
Pediatrik/ injury
panjang
Neonatus 5. Allergic reaction
6. Imbalans
elektrolit
Pembagian Jadwal OK Pembagian Jadwal Pembagian Jadwal Pembagian Jadwal Pembagian Jadwal
15.30 – 17.00 OK dan Kunjungan OK dan Kunjungan OK dan Kunjungan OK dan Kunjungan
15.30-17.00 dan Kunjungan Pre
Pre Anestesia Pre Anestesia Pre Anestesia Pre Anestesia
Anestesia
17.00-07.00 Jaga Jaga Jaga Jaga Jaga
MINGGU,
SABTU, 15
MING SELASA, 11 RABU, 12 September KAMIS, 13 JUMAT, 14 16
JAM SENIN, 10 September 2018 September
GU September 2018 2018 September 2018 September 2018 September
2018
2018
Kegawatdaruratan Kuliah Umum:
07.30-08.15 Kuliah Umum:
07.00 – 07.30 Dewasa Kematian Medis dan Parade Pagi
Breaking Bad News
Triase, Rujukan, SPGDT, Mati Batang Otak
08.15-09.00
dan Transportasi Medik
OK RSCM (III-IV)
OK RSCM (IX-X)
Manajemen Risiko
Anesthesia is critical care Jaga Jaga
09.00 – 10.30 09.45-10.30 (Kapita Selekta
Anestesia)
Persiapan Pra anestesia,
Premedikasi dan Teknik
10.30 – 12.00 10.30-11.15
Anestesia Umum/Sedasi
Prosedural
12.00 – 13.00 Pemantauan intra operasi Istirahat Istirahat Istirahat
11.15-12.00 dan pemantauan pasien JAGA CBL Nyeri, CBL CBL
kritis Perioperatif, ALS dan Kegawatdaruratan Kegawatdaruratan
12.00-13.00 Istirahat Critical Care Ibu dan Anak Medik 2 (Kesadaran
1 1. Nyeri akut 1. Eklampsia dan Metabolik)
CBL Kegawatdaruratan
2. Henti jantung 2. Perdarahan 1. Penurunan
Bedah dan Trauma
3. Perawatan ICU Maternal kesadaran
1. Akut Abdomen
4. Sepsis 3. Sesak pada (CVD)
2. Luka Bakar
5. Perioperatif anak 2. Penurunan
13.00 – 15.30 3. Trauma Multipel
6. Ventilasi 4. Syok pada anak kesadaran
4. Pneumo/Hemato-
mekanik 5. Maternal (Metabolik)
13.00-15.30 thorax
collapse 3. Kejang Jaga Jaga
5. Tenggelam
6. Resusitasi 4. Traumatic brain
6. Fraktur tulang
Pediatrik/ injury
panjang
Neonatus 5. Allergic reaction
6. Imbalans
elektrolit
Pembagian Jadwal OK Pembagian Jadwal Pembagian Jadwal Pembagian Jadwal
15.30 – 17.00 OK dan Kunjungan OK dan Kunjungan OK dan Kunjungan
15.30-17.00 dan Kunjungan Pre
Jaga Pre Anestesia Pre Anestesia Pre Anestesia
Anestesia
17.00-07.00 Jaga Jaga Jaga Jaga
MINGGU,
SABTU, 22
MING SELASA, 18 RABU, 19 September KAMIS, 20 JUMAT, 21 23
JAM SENIN, 17 September 2018 September
GU September 2018 2018 September 2018 September 2018 September
2018
2018
Kegawatdaruratan Kuliah Umum:
07.30-08.15 Kuliah Umum: Triase Kuliah Umum:
07.00 – 07.30 Dewasa Kematian Medis dan Parade Pagi
Bencana Breaking Bad News
Triase, Rujukan, SPGDT, Mati Batang Otak
08.15-09.00
dan Transportasi Medik
OK RSCM (III-IV)
OK RSCM (IX-X)
Manajemen Risiko
OK RSCM (I-II)
Anesthesia is critical care Jaga Jaga
09.00 – 10.30 09.45-10.30 (Kapita Selekta
Anestesia)
Persiapan Pra anestesia,
Premedikasi dan Teknik
10.30 – 12.00 10.30-11.15
Anestesia Umum/Sedasi
Prosedural
12.00 – 13.00 Pemantauan intra operasi Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
11.15-12.00 dan pemantauan pasien CBL CBL Nyeri, CBL CBL
kritis Kegawatdaruratan Perioperatif, ALS dan Kegawatdaruratan Kegawatdaruratan
12.00-13.00 Istirahat Medik 1 (Jantung Critical Care Ibu dan Anak Medik 2 (Kesadaran
1 dan Paru) 1. Nyeri akut 1. Eklampsia dan Metabolik)
CBL Kegawatdaruratan
1. Nyeri dada 2. Henti jantung 2. Perdarahan 1. Penurunan
Bedah dan Trauma
2. Syok sepsis 3. Perawatan ICU Maternal kesadaran
1. Akut Abdomen
3. Sesak nafas 4. Sepsis 3. Sesak pada (CVD)
2. Luka Bakar
4. Sumbatan jalan 5. Perioperatif anak 2. Penurunan
13.00 – 15.30 3. Trauma Multipel
nafas 6. Ventilasi 4. Syok pada anak kesadaran
4. Pneumo/Hemato-
5. Edema paru mekanik 5. Maternal (Metabolik)
13.00-15.30 thorax
6. Aritmia collapse 3. Kejang Jaga Jaga
5. Tenggelam
6. Resusitasi 4. Traumatic brain
6. Fraktur tulang
Pediatrik/ injury
panjang
Neonatus 5. Allergic reaction
6. Imbalans
elektrolit
Pembagian Jadwal Pembagian Jadwal Pembagian Jadwal Pembagian Jadwal
Pembagian Jadwal OK
15.30 – 17.00 OK dan Kunjungan OK dan Kunjungan OK dan Kunjungan OK dan Kunjungan
15.30-17.00 dan Kunjungan Pre
Anestesia Pre Anestesia Pre Anestesia Pre Anestesia Pre Anestesia
Waktu Senin, 24 Sept 2018 Selasa, 25 Sept 2018 Rabu, 26 Sept 2018 Kamis, 27 Sept 2018 Jumat, 28 Sept 2018
8.00 - 9.00
Kelompok A1-A4 Kelompok B1-B4 Kelompok C1-C4
9.00 - 10.00 Geriatri Mandiri /Remedial
10.00 - 11.00
Kelompok A5-A8 Kelompok B5-B8 Kelompok C5-C8
11.00 - 12.00
12.00 - 13.00 ISHOMA
13.00 - 14.00
Kelompok A9-A12 Kelompok B9-B12 Kelompok C9-C12 Geriatri Pengantar Lapangan
14.00 - 15.00
K: K: DISKUSI TOPIK 2 : K:
11.00-12.00 Pelayanan kesehatan pasien geriatri di Gangguan psikoafektif dan Penyakit Infeksi pada usia Kesehatan gigi mulut pada
Indonesia dan di RSCM gangguan kognitif pada usia lanjut (Pneumonia, ISK) usia lanjut
lanjut (10.30-11.30)
12.00-13.00 ISHOMA
K:
14.00-15.00 Farmakoterapi dan polifarmasi pd ps
qeriatri
Comprehensive Geriatric K: K:
10.00-11.00 Assessment / CGA Gangguan nutrisi pada usia DISKUSI TOPIK 1 : Pengkajian ps geriatri di
lanjut Penyakit Kronik Gawat Darurat
Degeneratif pada usia
(09.30-10.30)
lanjut
(DM, Hipertensi, OA)
K: K: K:
11.00-12.00 Pelayanan kesehatan pasien geriatri di Gangguan status fungsional dan Kesehatan gigi mulut pada usia
Indonesia dan di RSCM peran rehabilitasl medik pada lanjut
pasien geriatri (10.30-11.30)
12.00-13.00 ISHOMA
K:
13.00-14.00 VIDEO Gangguan psikoafektif dan DISKUSI TOPIK 2 : UJIAN TULIS
anamnesis dan PF pasien geriatri gangguan kognitif pada usia Penyakit Infeksi pada
lanjut usia lanjut
(Pneumonia, ISK)
K: DK 1 : DK 2 :
14.00-15.00 Farmakoterapi dan polifarmasi pd ps Diskusi kasus simulasi 1 Diskusi kasus simulasi 2
qeriatri
12.00-13.00 ISHOMA
VIDEO
13.00-14.00 anamnesis dan PF pasien geriatri DK 1 : DK 2 : DK 3 : UJIAN TULIS
Diskusi kasus simulasi 1 Diskusi kasus simulasi 2 Diskusi kasus simulasi 3
K:
14.00-15.00 Farmakoterapi dan polifarmasi pd ps
qeriatri
Jumat, 28 Sept
Waktu Senin, 24 Sept 2018 Selasa, 25 Sept 2018 Rabu, 26 Sept 2018 Kamis, 27 Sept 2018
2018
KAPITA SELEKTA
8.00 - 9.00 GERIATRI
PLENO KASUS PLENO KASUS PLENO KASUS
Kelompok C Kelompok A Kelompok B (08.00-09.00)
Jumat,
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu, Minggu,
Waktu 15 Oktober 2018 16 Oktober 2018 17 Oktober 2018 18 Oktober 2018
19 Oktober
20 Oktober 2018 21 Oktober 2018
2018
08.00 -09.00
Geriatri MODUL
09.00 -10.00
KOLABORASI 2
10.00 -11.00 Diskusi
MINGGU 7 (Hari
11.00 -12.00 Kegiatan lapangan, diskusi dan penilaian lapangan dengan Kasus II
mengikuti JAGA JAGA
12.00 - 13.00 supervisor lapangan ISHOMA
jadwal Priode
13.00 - 14.00 Family
Assessment
TA. 2017/2018
14.00 - 15.00
Term-1)
15.00 - 16.00
18.00 - 06.00 JAGA MALAM
Jumat, Sabtu, 18
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu, 18 November
Waktu 22 Oktober 2018 23 Oktober 2018 24 Oktober 2018 25 Oktober 2018
26 Oktober November
2018 2017
2017
08.00 - 09.00
Geriatri PLENO
09.00 - 10.00
BERSAMA
10.00 - 11.00 Kegiatan lapangan, diskusi dan penilaian lapangan dengan Diskusi
MINGGU 8 Kasus II
11.00 - 12.00 supervisor lapangan
ISHOMA
12.00 - 13.00 ISHOMA MANDIRI MANDIRI
13.00 - 14.00 Family
PLENO
14.00 - 15.00 Assessment
BERSAMA
15.00 - 16.00
18.00 - 06.00
15.00 - 16.00
16.00 - 08.00 JAGA MALAM
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu,
Minggu,
Waktu 05 November 06 November 07 November 08 November 09 November 10 November
11 November 2018
2018 2018 2018 2018 2018 2018
08.00 - 09.00
Geriatri
09.00 - 10.00
10.00 - 11.00 Kegiatan
Diskusi
MINGGU lapangan, diskusi
11.00 - 12.00 Kegiatan lapangan, diskusi dan penilaian lapangan Kasus II
10 dan penilaian
dengan supervisor lapangan JAGA JAGA
12.00 - 13.00 lapangan dengan
ISHOMA
supervisor
13.00 - 14.00 Family lapangan
14.00 - 15.00 Assessment
15.00 - 16.00
18.00 - 06.00 JAGA MALAM
15.00 - 16.00
18.00 - 06.00 JAGA MALAM
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat,
Sabtu, 16 Minggu, 17
Waktu 19 November 20 November 21 November 22 November 23 November
2018 2018 2018 2018 2018 Desember 2017 Desember 2017
08.00 - 09.00
Geriatri PLENO
09.00 - 10.00 Kegiatan BERSAMA
10.00 - 11.00 lapangan, Diskusi
MINGGU Hari Libur Kasus IV
11.00 - 12.00 diskusi dan
12 Nasional ISHOMA
12.00 - 13.00 penilaian PROGRESS ISHOMA
(Maulid Nabi MANDIRI MANDIRI
lapangan TEST
13.00 - 14.00 Saw) Family
dengan PLENO
14.00 - 15.00 Assessment
supervisor BERSAMA
15.00 - 16.00 lapangan
18.00 - 06.00
15.00 - 16.00
18.00 - 06.00 JAGA MALAM
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu,
Minggu,
Waktu 03 Desember 04 Desember 05 Desember 06 Desember 07 Desember 08 Desember
09 Desember 2018
2018 2018 2018 2018 2018 2018
08.00 - 09.00
Geriatri
09.00 - 10.00
Kegiatan
10.00 - 11.00 Diskusi lapangan, diskusi
MINGGU 11.00 - 12.00 Kasus II
Kegiatan lapangan, diskusi dan penilaian lapangan dan penilaian
14 JAGA JAGA
12.00 - 13.00 dengan supervisor lapangan ISHOMA lapangan dengan
supervisor
13.00 - 14.00 Family
lapangan
14.00 - 15.00 Assessment
15.00 - 16.00
18.00 - 06.00 JAGA MALAM
Kamis, Sabtu,
Senin, Selasa, Rabu, Minggu,
15 November Jumat, 17
Waktu 12 November 13 November 14 November
2018 16 November 2018 November
18 November
2018 2018 2018 2018
2018
08.00 - 09.00
Geriatri
09.00 - 10.00
10.00 - 11.00 Diskusi
MINGGU MODUL KOLABORASI 2
11.00 - 12.00 Kasus IV
11 Kegiatan lapangan, diskusi dan penilaian lapangan (Hari mengikuti jadwal
JAGA JAGA
12.00 - 13.00 dengan supervisor lapangan Priode TA. 2017/2018
ISHOMA
Term-1)
13.00 - 14.00
Komdi-Evapro
14.00 - 15.00
15.00 - 16.00
18.00 - 06.00 JAGA MALAM
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu, 16
22 November Jumat, Minggu, 17
Waktu 19 November 20 November 21 November
23 November 2018
Desember
2018 2018 2018 2018 Desember 2017
2017
08.00 - 09.00 KELP 1-6 : KELP 7-12 :
Geriatri PLENO PLENO
09.00 - 10.00
Kegiatan DIAGNOSIS EVALUASI
10.00 - 11.00 Hari Libur KOMUNITAS PROGRAM
MINGGU lapangan, Diskusi
Nasional
12 11.00 - 12.00 diskusi dan Kasus IV
(Maulid Nabi PROGRESS
penilaian ISHOMA MANDIRI MANDIRI
12.00 - 13.00 Saw) TEST
lapangan ISHOMA
13.00 - 14.00 dengan KELP 1-6 : KELP 7-12 :
supervisor Komdi-Evapro PLENO PLENO
14.00 - 15.00 lapangan EVALUASI DIAGNOSIS
15.00 - 16.00 PROGRAM KOMUNITAS
Sabtu,
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Minggu,
Jumat, 15
Waktu 10 Desember 11 Desember 12 Desember 13 Desember
14 Desember 2018 Desember
16 Desember
2018 2018 2018 2018 2018
2018
08.00 - 09.00
Geriatri
09.00 - 10.00
10.00 - 11.00 Diskusi
MINGGU
Kasus IV Kegiatan lapangan, diskusi
15 11.00 - 12.00 Kegiatan lapangan, diskusi dan penilaian lapangan
dan penilaian lapangan JAGA JAGA
dengan supervisor lapangan ISHOMA
12.00 - 13.00 dengan supervisor lapangan
13.00 - 14.00
Komdi-Evapro
14.00 - 15.00
15.00 - 16.00
18.00 - 06.00 JAGA MALAM
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu, 13
Jumat, Sabtu, 13
Waktu 17 Desember 18 Desember 19 Desember 20 Desember
21 Desember 2018
Januari
2018 2018 2018 2018 Januari 2018
2018
08.00 - 09.00 KELP 1-6 : KELP 7-12 :
Geriatri PLENO PLENO
09.00 - 10.00 DIAGNOSIS EVALUASI
MINGGU 10.00 - 11.00 Diskusi KOMUNITAS PROGRAM
Kegiatan lapangan, diskusi dan penilaian lapangan
16 Kasus IV
11.00 - 12.00 dengan supervisor lapangan
ISHOMA MANDIRI MANDIRI
12.00 - 13.00 ISHOMA
15.00 - 16.00
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu,
Waktu 08 Oktober 2018 09 Oktober 2018 10 Oktober 2018 11 Oktober 2018 12 Oktober 2018 13 Oktober 2018
08.00 - 09.00
Geriatri
09.00 - 10.00
MODUL
10.00 - 11.00 Diskusi
KOLABORASI 2
MINGGU 6 11.00 - 12.00 Kegiatan lapangan, diskusi dan penilaian lapangan dengan Kasus II (Hari mengikuti
MANDIRI
12.00 - 13.00 supervisor lapangan jadwal Priode TA.
ISHOMA
2017/2018 Term-
13.00 - 14.00 Studi kasus 1)
14.00 - 15.00 dokkel-okupasi
15.00 - 16.00
15.00 - 16.00
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, 18
Waktu 22 Oktober 2018 23 Oktober 2018 24 Oktober 2018 25 Oktober 2018 26 Oktober 2018 November 2017
08.00 - 09.00 Geriatri KELP 1-6 : KELP 7-12 :
PLENO STUDI PLENO STUDI
09.00 - 10.00
Diskusi KASUS KASUS
10.00 - 11.00 Kegiatan lapangan, diskusi dan penilaian lapangan dengan DOKKEL OKUPASI
Kasus IV
MINGGU supervisor lapangan
8 11.00 - 12.00
ISHOMA MANDIRI
12.00 - 13.00 ISHOMA
13.00 - 14.00 Studi kasus KELP 1-6 : KELP 7-12 :
dokkel-okupasi PLENO STUDI PLENO STUDI
14.00 - 15.00
KASUS KASUS
15.00 - 16.00 OKUPASI DOKKEL
15.00 - 16.00
Senin, Selasa, Rabu,
Kamis, Jumat, Sabtu,
Waktu 05 November 06 November 07 November
08 November 2018 09 November 2018 10 November 2018
2018 2018 2018
08.00 - 09.00
Geriatri
09.00 - 10.00
10.00 - 11.00 Diskusi
MINGGU Kegiatan lapangan,
10 11.00 - 12.00 Kegiatan lapangan, diskusi dan penilaian lapangan dengan Kasus II
diskusi dan penilaian
supervisor lapangan MANDIRI
12.00 - 13.00 ISHOMA lapangan dengan
supervisor lapangan
13.00 - 14.00 Studi kasus dokkel-
14.00 - 15.00 okupasi
15.00 - 16.00
15.00 - 16.00
Senin, Selasa, Rabu, Kamis,
Jumat, Sabtu, 16
Waktu 19 November 20 November 21 November 22 November
23 November 2018
2018 2018 2018 2018 Desember 2017
08.00 - 09.00 KELP 7-12 :
Geriatri KELP 1-6 :
PLENO STUDI
09.00 - 10.00 PLENO STUDI
KASUS
Kegiatan KASUS DOKKEL
MINGGU 10.00 - 11.00 Diskusi OKUPASI
lapangan, diskusi Hari Libur
12 11.00 - 12.00 Kasus IV
dan penilaian Nasional PROGRESS
ISHOMA MANDIRI
12.00 - 13.00 lapangan dengan (Maulid Nabi Saw) TEST ISHOMA
supervisor
13.00 - 14.00 lapangan Studi kasus KELP 7-12 :
KELP 1-6 :
dokkel-okupasi PLENO STUDI
14.00 - 15.00 PLENO STUDI
KASUS
KASUS OKUPASI
15.00 - 16.00 DOKKEL
15.00 - 16.00
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu,
Waktu 03 Desember 2018 04 Desember 2018 05 Desember 2018 06 Desember 2018 07 Desember 2018 08 Desember 2018
08.00 - 09.00
Geriatri
09.00 - 10.00
10.00 - 11.00 Diskusi
MINGGU Kasus II
Kegiatan lapangan,
14 11.00 - 12.00 diskusi dan penilaian
Kegiatan lapangan, diskusi dan penilaian lapangan dengan MANDIRI
12.00 - 13.00 lapangan dengan
supervisor lapangan ISHOMA
supervisor lapangan
13.00 - 14.00 Studi kasus
14.00 - 15.00 dokkel-okupasi
15.00 - 16.00
15.00 - 16.00
Senin, Selasa, Rabu,
Kamis, Jumat, Sabtu, 13 Januari
Waktu 17 Desember 18 Desember 19 Desember
20 Desember 2018 21 Desember 2018
2018 2018 2018 2018
08.00 - 09.00 KELP 1-6 : KELP : 7-12
Geriatri PLENO STUDI PLENO STUDI
09.00 - 10.00
KASUS KASUS
MINGGU 10.00 - 11.00 DOKKEL DOKKEL
Diskusi kasus IV
16 11.00 - 12.00 Kegiatan lapangan, diskusi dan penilaian lapangan
dengan supervisor lapangan ISHOMA MANDIRI
12.00 - 13.00 ISHOMA
13.00 - 14.00 Studi kasus KELP 1-6 : KELP 7-12 :
dokkel-okupasi PLENO STUDI PLENO STUDI
14.00 - 15.00
KASUS KASUS
15.00 - 16.00 OKUPASI OKUPASI
1. Skema diterapkan pada telaah kasus oleh mahasiswa/kelompok mahasiswa yang memungkinkan
mahasiswa memperoleh data secara menyeluruh dan memiliki waktu cukup untuk
melakukan kajian. Beberapa kegiatan pembelajaran atau asesmen yang dapat dimanfaatkan
adalah kegiatan pembelajaran di klinik berbasis kasus, seperti case-based discussion, presentasi
kasus, ujian kasus panjang, dan lain-lain. Diharapkan mahasiswa mendapatkan kesempatan
untuk belajar penerapkan telaah kasus dengan pendekatan ini, dan kemudian baru diuji. Tiap
modul praktik klinik dapat menyesuaikan penerapannya sesuai dengan situasi dan kondisi masing-
masing, dengan tetap menerapkan prinsip yang sama.
Dari diagnosis kerja/masalah kesehatan yang telah dikaji berdasarkan berbagai sumber data,
mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi berbagai faktor risiko terkait dengan masalah
kesehatan pasien, ditinjau dari:
a. Faktor risiko internal
Contoh: Genetik, perilaku pasien, persepsi dan pengetahuan pasien, berat badan,
imunitas, usia/jenis kelamin, dan segala hal yang berasal dari fisik, mental, dan spiritual
pasien
b. Faktor risiko eksternal
Contoh: Lingkungan rumah, keluarga, pekerjaan, sosial, atau sistem pelayanan kesehatan
yang kurang memadai
Untuk mengidentifikasi berbagai faktor di atas, dapat menggunakan salah satu dari model di
bawah ini:
a. Trias epidemiologi (Host-Agent-Environment)
b. Blum (Genetik-Perilaku-Lingkungan-Pelayanan Kesehatan)
c. Mandala of Health
d. Social Determinant of Health
4. PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF
Merupakan aplikasi upaya 5 tingkat pencegahan pada setiap kasus yang ditemui serta dapat
diaplikasikan kepada pasien, keluarga, dan masyarakat baik penatalaksanaan secara farmakologi,
non farmakologi, dan edukasi yang diperlukan di setiap tingkat pencegahan. Lima upaya tingkat
pencegahan tersebut antara lain:
1. Health promotion
2. Specific protection
3. Early diagnosis and Prompt treatment
4. Disability limitation
5. Rehabilitation
Kemampuan mahasiswa untuk menetapkan terapi farmakologis yang tepat sesuai indikasi,
dengan dosis, sediaan, dan waktu pemberian yang tepat perlu dipastikan dalam penatalaksanaan
komprehensif ini, terutama terkait upaya melakukan ‘ prompt treatment’, ‘disability limitation’ dan
‘rehabilitation’ sesuai kondisi pasien. Hal ini termasuk juga kemampuan mahasiswa untuk
menuliskan resep dan memberikan edukasi cara menggunakan obat pada pasien dan/atau
keluarganya. Terapi farmakologis juga dapat diterapkan pada upaya ‘ specific protection’ seperti
contoh pemberian profilaksis pada anggota keluarga yang berisiko tertular penyakit pasien.
5. RENCANA INTEGRASI/KERJASAMA
Dari rencana penatalaksanaan komprehensif yang telah disusun, mahasiswa diharapkan dapat
mengidentifikasi kebutuhan partisipasi pihak lain (cth. Dokter spesialis, perawat, fisioterapi,
tenaga laboran/radiographer, keluarga, kader, instansi lain, dll) untuk menjamin keberlangsungan
penatalaksanaan kasus pasien.
7. FAKTOR PENDUKUNG
Pada kotak ini mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi berbagai faktor pendukung baik
pada pasien (cth. Koorperatif, ada asuransi, memiliki pelaku rawat, dll), keluarga (cth. Persepsi
baik, tidak ada kesulitan ekonomi, bersedia membantu pasien, dll), dan masyarakat (cth. Ada
fasilitas senam, posbindu, dan puskesmas di sekitar rumah pasien, dll) yang dapat membantu
keberhasilan penatalaksanaan pasien
8. KESIMPULAN AKHIR
Hasil akhir perubahan kondisi pasien dilihat dari perubahan derajat fungsional pasien dan/atau
indeks koping keluarga pasien atau perbaikan pasien keseluruhan (cth. Gula darah terkontrol,
keluhan membaik, pola makan dan olah raga teratur, dll)
Identitas Pasien
Nama :
Jenis kelamin :
Usia :
Masalah kesehatan yang ditemukan:
Lakukan wawancara dengan pasien saat pertemuan pertama untuk menggali informasi mengenai
keluarga pasien. Tuliskan jawabannya dalam bentuk narasi di bawah setiap pertanyaan. Kumpulkan
berkas bersama dengan berkas pelengkap lainnya.
Argumentasi
Komunikasi
Kehadiran
Dominan
Aktivitas
Disiplin/
Sharing
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Keterangan:
Nilai Nilai
0-5 6-7 8-10 -5 -3 0
Sharing Kurang Kadang2 Selalu Dominasi Ya Kadang2 Tidak
Terlambat Terlambat Tepat
Argumentasi Kurang Cukup Baik Disiplin/Kehadiran
> 15’ < 15’ Waktu
Aktivitas Kurang Cukup Baik
Komunikasi Kurang Cukup Baik
1 2 3 4
A Pelaksanaan
1 Pembimbing menunjukkan antusiasme
2 Pembimbing hadir tepat waktu
3 Pembimbing berada di kelas selama proses diskusi
4 Pembimbing proaktif memantau proses diskusi
5 Pembimbing mengajukan pertanyaan yang memicu mahasiswa untuk berpikir
kritis
6 Pembimbing memberi kesempatan pada tiap mahasiswa untuk
mengekspresikan pendapatnya
7 Pembimbing berperan aktif mengingatkan kelompok apabila diskusi
menyimpang dari topik
8 Pembimbing berperan aktif mendorong mahasiswa mengevaluasi dan
meringkas hasil diskusi
9 Pembimbing mengevaluasi proses diskusi dan memberi umpan balik yang
berkaitan dengan proses diskusi tersebut
B Evaluasi
10 Pembimbing selalu memeriksa dan mengembalikan buku catatan/log book tepat
waktu
Keterangan :
Berikan tanda silang (X) pada kotak yang sesuai
1 = sangat tidak sesuai
2 = kurang sesuai
3 = cukup sesuai
4 = sangat sesuai
Nilai prioritas (P) untuk setiap alternatif jalan keluar dihitung dengan
membagi hasil perkalian nilai M x I x V dengan C. Jalan keluar dengan nilai P
tertinggi adalah prioritas jalan keluar terpilih.
H MENYUSUN REKOMENDASI INTERVENSI (BOBOT x1,5)
Apakah penyusunan rekomendasi intervensi sudah sistematis?
TOTAL PENILAIAN (MAX 100)
* Berilah tanda silang pada pilihan yang paling sesuai | Gunakan pena bertinta hitam dan HURUF KAPITAL
:
Nama Mahasiswa NPM/NIM:
* Setting Klinis : □ IGD □ Rawat Jalan □ Rawat Inap □ ICU □ Poli Umum □ OK/Bedah Minor
□ □ Gastro □ Neuro □ Nyeri □ Psikiatri /Perilaku Lainnya:
□ Airway /
* Kategori Masalah : Breathing
Kardiovasku
Klinis lar
* □ Mudah/ □ Sedang □ Sulit/
Tingkat Kesulitan Rendah Tinggi *Jabatan □ □ □
: Penilai: Konsultan Dokter Spesialis Dokter
Kasus:
**Tidak
Ambang Mencapai
*Parameter yang diujikan: Di bawah Ekspektasi Di atas ekspektasi diobservasi/d
Batas ekspektasi
inilai:
1 2 3 4 5 6
1 Pengenalan kondisi pasien □ □ □ □ □ □ □
2 Perencanaan □ □ □ □ □ □ □
3 Pemecahan masalah □ □ □ □ □ □ □
4 Rasionalisasi □ □ □ □ □ □ □
5 Pengetahuan Klinis □ □ □ □ □ □ □
6 Profesionalisme □ □ □ □ □ □ □
7 Insight □ □ □ □ □ □
8 Clinical Judgment secara keseluruhan □ □ □ □ □ □ □
**Berilah tanda silang pada parameter ini apabila tidak diobservasi / tidak dinilai
Tindakan Selanjutnya:
Waktu
memberikan
umpan-balik: menit
Nama Rotasi
Mahasiswa
Ruang Rawat Tanggal
Nama Pasien Masalah/ Kasus:
Penilai
DAFTAR PENILAIAN
No. Komponen Bobot Nilai (0-100) Jumlah
I. Kemampuan melakukan CGA 40%
a. Anamnesis (termasuk anamnesis sistem dan obat-obatan)
b. Pengkajian status fungsional
c. Pengkajian status mental
d. Pengkajian status kognitif
e. Pengkajian nutrisi
f. Analisis kondisi sosial (termasuk care giver, rumah,
lingkungan rumah, dan finansial)
g. Pemeriksaan jasmani
Subtotal I: (a+b+c+d+e+f+g):7
IV. Sikap Profesional (dinilai dari proses I-III dan attitude) 10%
Nilai Total
Nilai Uraian
85-100 Dapat melakukan kajian dalam CGA dengan baik dan benar serta dapat menjelaskannya
dan menjawab pertanyaan dengan lancar dan sistematis
70-84 Dapat melakukan kajian dalam CGA dengan baik dan benar namun dalam
menjelaskannya dan menjawab pertanyaan kurang lancar meski cukup sistematik
60-69 Dapat melakukan kajian dalam CGA dengan baik dan benar namun dalam
menjelaskannya dan menjawab pertanyaan tidak lancar dan kurang sistematis
55-59 Dapat melakukan kajian dalam CGA dengan baik dan benar namun dalam
menjelaskannya atau menjawab perlu bimbingan penguji
<55 Tidak dapat melakukan kajian dalam CGA dengan baik dan benar atau apa yang
dilakukan salah atau tidak dapat menjelaskannya atau tidak dapat menjawab
pertanyaan/ jawaban salah
Nilai Uraian
85-100 Dapat melakukan analisis masalah dengan baik dan benar serta dapat menjelaskannya
dan menjawab pertanyaan dengan lancar dan sistematis
70-84 Dapat melakukan analisis masalah dengan baik dan benar namun dalam
menjelaskannya dan menjawab pertanyaan kurang lancar meski cukup sistematik
60-69 Dapat melakukan analisis masalah dengan baik dan benar namun dalam
menjelaskannya dan menjawab pertanyaan tidak lancar dan kurang sistematis
55-59 Dapat melakukan analisis masalah dengan baik dan benar namun dalam
menjelaskannya atau menjawab perlu bimbingan penguji
<55 Tidak dapat melakukan analisis masalah dengan baik dan benar atau apa yang
dilakukan salah atau tidak dapat menjelaskannya atau tidak dapat menjawab
pertanyaan/ jawaban salah
Nilai Uraian
85-100 Dapat menyusun rencana tatalaksana serta dapat menjelaskannya dan menjawab
pertanyaan dengan lancar dan sistematis
70-84 Dapat menyusun rencana tatalaksana namun dalam menjelaskannya dan menjawab
pertanyaan kurang lancar meski cukup sistematik
60-69 Dapat menyusun rencana tatalaksana namun dalam menjelaskannya dan menjawab
pertanyaan tidak lancar dan kurang sistematis
55-59 Dapat menyusun rencana tatalaksana namun dalam menjelaskannya atau menjawab
perlu bimbingan penguji
<55 Tidak dapat menyusun rencana tatalaksana atau apa yang dilakukan salah atau tidak
dapat menjelaskannya atau tidak dapat menjawab pertanyaan/ jawaban salah
II. Penyanggah
Nilai 0 – 100
No Kegiatan Mahasiswa No. Absen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Memberikan opini atau komentar sesuai
dengan kasus yang didiskusikan
2 Mengajukan pertanyaan yang sesuai
dengan masalah yang diajukan
3 Memberikan dan menguraikan informasi
yang diketahui dengan jelas
4 Mengajukan dan menguraikan perbedaan
opini atau informasi dengan baik
Jumlah nilai rata-rata
Diisi oleh Staf Pengajar bila Pleno kasus (Berikan tanda ) Jakarta, …........................
Kasus sulit (jumlah nilai x 1,1)
Kasus sedang (jumlah nilai x 1,0) STAF PENGAJAR
Kasus mudah (jumlah nilai x 0,9)
(...........................................)
KASUS
HARI/ TANGGAL/ JAM Rotasi
I. Penyaji
Catatan: penilaian terhadap penyaji untuk kegiatan 1-3 nilainya sama karena merupakan kerja kelompok
Nilai 0 – 100
No Kegiatan Mahasiswa No. Absen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Isi dan sistematika penyajian
2 Uraian permasalahan
3 Persiapan penyajian
4 Kemampuan komunikasi
5 Kemampuan diskusi
Jumlah nilai rata-rata
II. Penyanggah
Nilai 0 – 100
No Kegiatan Mahasiswa No. Absen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Memberikan opini atau komentar sesuai
dengan kasus yang didiskusikan
2 Mengajukan pertanyaan yang sesuai
dengan masalah yang diajukan
3 Memberikan dan menguraikan informasi
yang diketahui dengan jelas
4 Mengajukan dan menguraikan perbedaan
opini atau informasi dengan baik
Jumlah nilai rata-rata
Jakarta, …………………………
STAF PENGAJAR
(...........................................)
(__________________) (________________)
Mahasiswa dihadapkan pada pasien di IGD, ruang rawat inap atau poliklinik. Staf pengajar yang telah
ditunjuk sebagai evaluator memberi penilaian kemampuan mahasiswa melakukan anamnesis,
pemeriksaan jasmani, kualitas kemanusiaan/profesionalisme, penilaian klinis, kemampuan
komunikasi/konseling, efisiensi organisasi, dan kompetensi klinis secara keseluruhan.
Penilaian Mini-CEX dapat dilakukan lebih dari satu kali sampai seluruh komponen penilaian dapat
dievaluasi. Staf pengajar mengisi lembar penilaian Mini-CEX yang telah disediakan.
Pada saat melakukan Mini CEX, mahasiswa dinilai berdasarkan hal-hal yang diobservasi langsung oleh
penguji. TIDAK DIPERKENANKAN mahasiswa memeriksa sendiri pasien, baru kemudian diuji saat
diskusi kasus pasien tersebut. Untuk kriteria penilaian yang memang tidak diobservasi, mohon diisi
kolom tidak diobservasi.
Mohon memberikan umpan balik kepada mahasiswa setiap kali melakukan Mini CEX
Reviewer :
Title :
Group :
Type
Does clinical question pertain to treatment effect? Yes / no
Does clinical question pertain to the added value of an indicator or test? Yes / no
Does problem/population involve patients with a confirmed disease? Yes / no
Does indicator involve treatment? Yes / no
Does outcome involve follow-up? Yes / no
Question
Problem/population: insufficient / doubtful / sufficient / good / excellent
Indicator: insufficient / doubtful / sufficient / good / excellent
Outcome: insufficient / doubtful / sufficient / good / excellent
Relevance: insufficient / doubtful / sufficient / good / excellent
Methods
Search and selection: insufficient / doubtful / sufficient / good / excellent
Critical appraisal: insufficient / doubtful / sufficient / good / excellent
Data extraction: insufficient / doubtful / sufficient / good / excellent
Results
Search and selection: insufficient / doubtful / sufficient / good / excellent
Critical appraisal: insufficient / doubtful / sufficient / good / excellent
Outcomes: insufficient / doubtful / sufficient / good / excellent
Tops
1
Tips
1
Skor:
Insufficient : < 40
Doubtful : 40 – 54
Sufficient : 55 – 69
Good : 70 – 79
Excellent : 80 – 100
Nilai :
Nilai
Bobot % Nilai
murni
1. Airway management
2. Terapi cairan dan tranfusi darah
3. Pemantauan pasca anestesia
4. Kriteria discharged
TOTAL 100%
Nilai konversi
85 – 100 A 4.00
80 – 84 A- 3.70
75 – 79 B+ 3.30
70 – 74 B 3.00
65 – 69 B- 2.70
60 – 64 C+ 2.30
55 – 59 C 2.00
50 – 54 C- 1.70
40 – 49 D 1.00
< 40 E 0.00
KRITERIA PENILAIAN.
I. PERSIAPAN PRA ANESTESIA/KUNJUNGAN PRA ANESTESIA
Anamnesis :
85 – 100 : melakukan anamnesis dengan lengkap, komunikasi sangat baik, sangat lancar dan
sistematika baik
70 – 84 : melakukan anamnesis dengan lengkap, komunikasi cukup baik, cukup lancar dan
sistematika baik
60 – 69 : melakukan anamnesis cukup data , komunikasi cukup baik , tapi kurang lancar dan
sistematika cukup
55 – 59 : anamnesis kurang lengkap tetapi dengan bimbingan penguji dapat dilengkapi
< 55 : melakukan anamnesis yang tidak relevan dengan kasus
Pemeriksaan jasmani :
85 – 100 : dapat melakukan pemeriksaan jasmani lengkap, menilai jalan napas, sabresse test, tes
tiup, dan teknik pemeriksaan benar
70 – 84 : dapat melakukan pemeriksaan jasmani lengkap, menilai jalan napas, tidak lakukan
sabresse test dan
tes tiup, dan teknik pemeriksaan benar
Pemeriksaan penunjang :
85 – 100 : dapat menilai pemeriksaan dasar/rutin, dapat menginterpretasi hasil dengan benar,
dapat mengusulkan pemeriksaan tambahan bila perlu
70 – 84 : dapat menilai pemeriksaan dasar/rutin, dapat menginterpretasikan sebgaian hasil
dengan benar, tidak dapat mengusulkan
60 – 69 : dapat menilai pemeriksaan dasar/rutin, tidak dapat menginterpretasi hasil dengan benar,
tidak dapat mengusulkan
55 – 59 : dapat menilai setelah dibimbing penguji
< 55 : tidak dapat menilai
Persiapan pra-anestesia :
85 – 100 : melakukan persiapan dengan lengkap, komunikasi sangat baik, sangat lancar dan
sistematika baik
70 – 84 : melakukan persiapan dengan lengkap, komunikasi cukup baik, cukup lancar dan
sistematika baik
60 – 69 : melakukan persiapan cukup lengkap, komunikasi cukup baik, kurang lancar dan
sistematika cukup
55 – 59 : baru dapat lengkap Dengan bimbingan penguji
< 55 : tidak dapat melakukan persiapan anesthesia dengan benar
NPM : Ujian :
Kurang Tak
No. Keterampilan
Lengkap (2) lengkap (1) dilakukan (0)
PERSIAPAN
1 Memeriksa kelengkapan alat-alat (STATICS)
2 Memakai alat pelindung diri (sarung tangan dan masker)
3 Menjelaskan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan
jika pasien sadar, atau kepada keluarga pasien jika pasien
tidak sadar, serta meminta persetujuan tindakan tertulis
4 Memastikan jalan nafas terbuka
5 Memastikan oksigenasi dan ventilasi yang adekuat
6 Memastikan tersedianya jalur intravena
7 Memasang monitor
8a Menyiapkan pipa endotrakea:
- Melengkapi pipa endotrakeal setiap ukuran yang sesuai
(STOP SAMPAI LANGKAH INI UNTUK INSERSI SL)
- Memeriksa patensi balon dengan mengembangkan
balon
- Memberikan sedikit lubrikan pada stylet dan
memasukkan stylet kedalam pipa endotrakea
8b Menyiapkan Sungkup Laring
- Memilih ukuran Sungkup Laring yang sesuai
- Mengempiskan cuff SL sampai maksimal di dudukan SL
- Memberikan pelumas berupa NaCl pada bagian
belakang SL
9 Menyiapkan laringoskop:
- Menyiapkan blade yang sesuai
- Merangkai bilah dan pegangan laringoskop dengan
benar
- Memastikan lampu menyala dengan baik
10 Menempatkan bantal tipis atau kain dibawah oksipital jika
tidak ada curiga cedera spinal
11 Berikan semprotan analgesia topikal diorofaring (Xylocain
spray: 1 puff = 10mg, diberikan sesuai dosis)
12 Melakukan preoksigenasi dengan oksigen 100% selama 2-3
menit, jika waktu memungkinkan
13 Pemberian sedasi, analgesia dan pelumpuh otot
*untuk DOPS intubasi gunakan poin 8a, sebaliknya gunakan poin 8b untuk pemasangan SL
TOTAL NILAI A*
TEKNIK
Peserta didik melakukan penilaian jalan nafas pra operatif dan tatalaksana jalan nafas pada pasien
pembedahan elektif di kamar bedah. DOPS ini akan dilakukan dua kali sepanjang rotasi modul
preinternship: formatif saat akhir orientasi dan di selama rotasi RSUD. Penguji akan menilai kemampuan
peserta didik dalam:
1. Peserta didik menghubungi DPJP Anestesiologi/Chief Residen satu hari sebelumnya untuk
mendapatkan pasien
2. Peserta didik melakukan kunjungan pra anestesia dan menilai jalan nafas pasien. Hasil kunjungan
pra anestesia ditulis dalam borang KPA dan borang Jalan Nafas
3. Peserta didik membacakan hasil kunjungan pra anestesia dan penilaian jalan nafas saat parade
perianestesia
4. Peserta didik melapor kepada personel kamar bedah yang bersangkutan dan melakukan persiapan
alat dan obat
5. Peserta didik melapor kepada DPJP/Chief Residen untuk memulai evaluasi
6. Setelah evaluasi, peserta didik menghubungi DPJP untuk jadwal diskusi
7. Peserta didik meminta DPJP untuk melakukan penilaian
PROBLEM
SOLVING CYCLE
P Diagnosis
PROBLEM - PLANNING
Komunitas
O ORGANIZING Quality Assurance Studi Kasus
Pasien
A ACTION
C CONTROLLING Evaluasi Program
Prepared by: DS & RAW
Home Tutor
Home Tutor
:
:
ALUR PENILAIAN MODUL PRE-INTERNSHIP
ALUR PENILAIAN MODUL PRE-INTERNSHIP