Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

GAJI DOKTER RENDAH

Disusun Oleh Tutorial 13

1. Ardian Ryzki Cambodia (J500130003)


2. Angga Nuralam (J500130004)
3. Faisal Afghany (J500130013)
4. M. Ilham Akbar (J5001300
5. Luthfi Hannan
6. M. Izwar
7. Azka Auliarahman
8. Didit Kuswanto

FAKULTAS KEDOKTERAN UMUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas blok Public Health di
Fakultas Kedokteran umum Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar dapat menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................ 2
C. TUJUAN PENULISAN .................................................................................................. 3
BAB II........................................................................................................................................ 4
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................ 4
A. Apa pengertian dokter ? .................................................................................................. 4
B. Siapa saja yang berkaitan dengan gaji dokter yang rendah ? .......................................... 5
C. Dimana gaji dokter rendah terjadi ? ................................................................................ 6
D. Kapan gaji dokter rendah terjadi ? .................................................................................. 6
E. Kenapa gaji dokter rendah terjadi ? ................................................................................ 6
F. Bagaimana bisa terjadi dokter mendapatkan gaji yang rendah ? .................................... 7
G. Bagaimana kaitan gaji dokter yang rendah dalam sistem kesehatan Nasional ? ............ 8
H. Bagaimana penanganan yang tepat untuk mengatasi gaji dokter yang rendah ? ............ 9
BAB III .................................................................................................................................... 11
PENUTUP................................................................................................................................ 11
A. KESIMPULAN ............................................................................................................. 11
B. SARAN ......................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menjadi seorang dokter adalah impian sebagian besar masyarakat Indonesia.
Di masyarakat, seorang ibu yang memiliki anak balita kerap kali menanamkan atau
membentuk pola pikir si anak agar bercita-cita menjadi seorang dokter. Anggapan
masyarakat pada umumnya, profesi dokter adalah profesi yang sangat menjanjikan
baik dari segi ekonomi maupun sosial. Profesi dokter kerap kali dianggap bermasa
depan yang cerah. Maka sampai dewasa ini, tiap anak dari seluruh penjuru
Indonesia memiliki harapan dan cita-cita untuk menjadi seorang dokter. Terbukti
dari tingginya jumlah calon mahasiswa baru disetiap Fakultas Kedokteran yang
kian menjamur di tanah air.
Banyak universitas di Indonesia yang berlomba-lomba untuk membuka
program studi pendidikan dokter, berdasarkan tingginya minat di masyarakat.
Akibatnya, dari tahun ke tahun terjadi peningkatan jumlah Fakultas Kedokteran.
Berdasarkan data Konsil Kedokteran Indonesia (2015), jumlah Fakultas
Kedokteran yang tersebar sebanyak 75 Fakultas, berstatus Negeri maupun Swasta.
Jumlah Fakultas Kedokteran berstatus Negeri berjumlah 33, sedangkan Fakultas
Kedokteran berstatus Swasta berjumlah 42. Dengan jumlah Fakultas Kedokteran
yang semakin banyak, maka semakin banyak pula pintu masuk untuk menjadi
seorang dokter.
Pada kenyataannya, menjadi seorang dokter tidaklah semudah yang
dibayangkan. Para calon dokter harus melewati beberapa fase untuk dapat menjadi
seorang dokter yang sesungguhnya. Dimulai dari pendidikan pre-klinik di kampus
selama 4 tahun, dan dilanjutkan dengan pendidikan klinik di Rumah Sakit selama 2
tahun. Belum sampai disitu, tiap calon dokter ini pun harus mengikuti beberapa
ujian akhir seperti Uji Kompetensi Dokter Indonesia. Apabila dinyatakan lulus,
maka calon dokter ini pun berhak menyandang gelar dokter. Namun, perjalanan
menjadi seorang dokter belum berhenti ditahap ini. Walaupun telah menyandang
gelar dokter, semua dokter yang baru dilantik ini harus menjalani tahap Internship
selama 2 tahun, yang mana pada tahap ini setiap dokter yang baru dilantik akan
disebar ke seluruh penjuru negeri. Dan ketika fase Internship ini berakhir, tiap orang

1
2

akan mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) dari Konsil Kedokteran Indonesia
(KKI) dan Surat Izin Praktek (SIP). Maka berakhirlah penantian yang teramat
panjang untuk menjadi seorang dokter.
Berbicara mengenai pendapatan dokter di Indonesia, tidak sepenuhnya dapat
dianggap cerah. Bahkan disalahsatu sisi memprihatinkan. Dokter adalah profesi
yang berkaitan dengan hal-hal kemanusiaan, sehingga seringkali dianggap tidak
berhak memperjuangkan kesejahteraannya. Berapapun penghasilan yang diterima,
dokter harus ikhlas dalam melayani masyarakat kapanpun dan dimanapun mereka
berada. Pendapatan dokter di Indonesia pun sangat bervariasi, mulai dari yang
dibawah standar dan diatas standar.
Berdasarkan data PP nomor 30 tahun 2015 tentang perubahan ketujuh belas
atas peraturan pemerintah nomor 7 tahun 1977 tentang peraturan gaji pegawai
negeri sipil, didapatkan bahwa gaji dokter umum yang memiliki golongan 3b
sebesar Rp. 2.650.600,00. Hal ini tentu mempengaruhi semangat kerja seorang
dokter, dimana dalam menjalankan tugasnya dokter harus cakap dalam melayani
pasiennya. Dengan pendapatan yang dibawah harapan seperti ini, tentu tidak
sebanding dengan tanggungjawab serta beban tugas yang dipikul tiap dokter
Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, penulis berkeinginan untuk menulusuri lebih lanjut
mengenai penyebab gaji dokter di Indonesia yang tergolong kecil.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dokter ?


2. Siapa saja yang berkaitan dengan gaji dokter yang rendah ?
3. Dimana gaji dokter rendah terjadi ?
4. Kapan gaji dokter rendah terjadi ?
5. Kenapa gaji dokter rendah terjadi ?
6. Bagaimana bisa terjadi dokter mendapatkan gaji yang rendah ?
7. Bagaimana kaitan gaji dokter yang rendah dalam sistem kesehatan Nasional?
8. Bagaimana penanganan yang tepat untuk mengatasi gaji dokter yang rendah ?
3

C. TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui apa penyebab gaji dokter di Indonesia yang tergolong kecil


2. Untuk memberikan informasi kepada para pembaca mengenai gaji dokter di
Indonesia.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Apa pengertian dokter ?

Menurut Pasal 1 angka 2 Undang-Undang No. 29 tahun 2004 tentang


Praktik Kedokteran selanjutnya disebut UU No. 29 Tahun 2004, Dokter dan
dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi
spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi baik di dalam
maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Rebublik Indonesia
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 1 angka 11
menyatakan bahwa profesi kedokteran atau kedokteran gigi adalah suatu
pekerjaan kedokteran atau kedokteran gigi yang dilaksanakan berdasarkan
suatu keilmuan, kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan yang
berjenjang, dan kode etik yang bersifat melayani masyarakat.
Secara operasional, definisi Dokter adalah seorang tenaga kesehatan
(dokter) yang menjadi tempat kontak pertama pasien dengan dokternya
untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi tanpa
memandang jenis penyakit, organologi, golongan usia, dan jenis kelamin,
sedini dan sedapat mungkin, secara menyeluruh, paripurna, bersinambung,
dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan profesional kesehatan
lainnya, dengan menggunakan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien
serta menjunjung tinggi tanggung jawab profesional, hukum, etika dan
moral. Layanan yang diselenggarakannya adalah sebatas kompetensi dasar
kedokteran yang diperolehnya selama pendidikan kedokteran (Liana, 2010).
Dokter dapat dibedakan atas:
1. Dokter umum
Pengertian dokter umum dapat dirumuskan sebagai seorang
yang menjalani pendidikan di suatu fakultas kedokteran serta mendapat
ijazah menurut peraturan yang berlaku.
2. Dokter spesialis
Dokter spesialis adalah seorang yang telah memenuhi seluruh
tuntutan di suatu fakultas kedokteran kemudian ia melanjutkan

4
5

pendidikan spesialis tertentu dan telah memperoleh ijazah atau sertifikat


untuk bidang spesialisnya itu.
Menurut Pasal 50 UU NO. 29 Tahun 2004 tentang praktek kedokteran,
hak dokter dalam melaksanakan praktik kedokteran, yaitu:
1. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai
standar profesi dan standar prosedur operasional.
2. Memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar
prosedur operasional.
3. Memperoleh informasi lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya.
4. Menerima imbalan jasa.
Sedangkan hal yang menjadi kewajiban dokter menurut Pasal 51 UU
No. 29 Tahun 2004 yaitu:
1. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional serta kebutuhan pasien.
2. Merujuk pasien kedokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian
atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan.
3. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan
juga setelah pasien itu meninggal dunia.
4. Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila
ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya.
5. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu
kedokteran atau kedokteran gigi.

B. Siapa saja yang berkaitan dengan gaji dokter yang rendah ?

Dokter yang mendapat gaji yang rendah khususnya adalah dokter PNS.
Dimana dalam PP nomor 30 tahun 2015 tentang perubahan ketujuh belas
atas peraturan pemerintah nomor 7 tahun 1977 tentang peraturan gaji
pegawai negeri sipil, didapatkan bahwa gaji dokter umum yang memiliki
golongan 3b sebesar Rp. 2.650.600,00. Berdasarkan PP tersebut, tentu gaji
dokter freshgraduate terasa begitu rendah jika dibandingkan dengan biaya
dan waktu yang ditempuh selama pendidikan dokter.
6

C. Dimana gaji dokter rendah terjadi ?

Dokter yang mendapatkan gaji rendah ini terjadi di Indonesia. Apabila


harus dibandingkan antara pendapatan dokter di Indonesia dengan negara-
negara lain, maka Indonesia adalah negara yang memiliki pendapatan dokter
yang tergolong rendah. Sebagai contoh, gaji dokter di Amerika Serikat
(186.044 $ atau Rp. 2,2 miliar/tahun), Inggris (75.500 atau Rp. 1,4
miliar/tahun), India (424.999 rupee atau 84 juta rupiah/tahun), Jepang
(761.000 yen atau 87 juta rupiah/tahun), Cina (3000 yuan atau 5,9
juta/bulan), Indonesia (Rp. 2.650.600,00/tahun untuk dokter baru)
(Healthcare-salaries, 2014). Berdasarkan data tersebut, hanya India satu-
satunya negara di Asia yang memberikan gaji tinggi untuk para dokternya.

D. Kapan gaji dokter rendah terjadi ?

Pada hari Senin, 29 Februari 2016 sejumlah dokter dari seluruh


Indonesia yang mengatas namakan dirinya Dokter Indonesia Bersatu
melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara menuntut
diperhatikannya kesejahteraan dikalangan medis, lebih tepatnya para dokter
di Indonesia. Dokter Indonesia Bersatu menilai bahwa gaji dokter di
Indonesia sangatlah rendah. Tema yang diangkat dalam demontrasi damai
ini adalah mendorong reformasi Jaminan Kesehatan Nasional yang
berkeadilan bagi rakyat dan tenaga kesehatan. Dalam siaran pers, Dokter
Indonesia Bersatu menyatakan berbagai keluhan dirasakan peserta maupun
penyedia layanan kesehatan. Pemahaman masyarakat pada sistem asuransi
Jaminan Kesehatan Nasional yang masih minim seringkali menimbulkan
gesekan antara peserta dan penyedia layanan kesehatan.

E. Kenapa gaji dokter rendah terjadi ?

Dokter mendapatkan gaji yang rendah disebabkan oleh PP nomor 30


tahun 2015 tentang perubahan ketujuh belas atas peraturan pemerintah
nomor 7 tahun 1977 tentang peraturan gaji pegawai negeri sipil dan sistem
BPJS.
7

F. Bagaimana bisa terjadi dokter mendapatkan gaji yang rendah ?

Gaji dokter di Indonesia sendiri telah diatur dalam PP nomor 30 tahun


2015 tentang perubahan ketujuh belas atas peraturan pemerintah nomor 7
tahun 1977 tentang peraturan gaji pegawai negeri sipil, didapatkan bahwa
gaji dokter umum yang memiliki golongan 3b sebesar Rp. 2.650.600,00.
Berdasarkan PP tersebut, tentu gaji dokter freshgraduate terasa begitu
rendah jika dibandingkan dengan biaya dan waktu yang ditempuh selama
pendidikan dokter.

Selain itu, dalam sistem BPJS Kesehatan menggunakan sistem


pembayaran kapitasi. Dimana harga kapitasi satu pasien yang diberikan
untuk dokter umum hanya sebesar Rp 6.000,00. Hal ini tentu tidak seimbang
dibandingkan dengan beban dan risiko yang harus ditanggung oleh seorang
dokter dalam menjalankan tugasnya.

Dengan minimnya gaji dokter tersebut tentu tidak sesuai dengan tugas-
tugas yang harus diemban, seperti :

a. Melakukan pemeriksaan pada pasien untuk mendiagnosa penyakit


pasien secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat.
b. Memberikan terapi untuk kesembuhan penyakit pasien.
c. Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada
saat sehat dan sakit.
d. Menangani penyakit akut dan kronik.
e. Menyelenggarakan rekam medis yang memenuhi standar.
f. Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke RS.
g. Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter
Spesialis atau dirawat di RS dan memantau pasien yang telah dirujuk
atau di konsultasikan.
h. Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya.
i. Memberikan nasihat untuk perawatan dan pemeliharaan sebagai
pencegahan sakit.
8

G. Bagaimana kaitan gaji dokter yang rendah dalam sistem kesehatan Nasional
?

Dokter mendapatkan gaji yang rendah karena disebabkan oleh sistem


BPJS. BPJS Kesehatan merupakan singkatan dari Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan. BPJS Kesehatan merupakan sebuah badan
hukum yang mengatur jaminan kesehatan masyarakat Indonesia. Pada
akhirnya BPJS Kesehatan lah yang mengatur jaminan kesehatan warga
Indonesia seperti di negara negara maju. Namun dalam pembayaran jaminan
sosial ini berdasarkan harga kapitasi. Harga kapitasi pasien yang diberikan
untuk dokter umum 1 pasien sebesar Rp. 6.000,- dikalikan dengan jumlah
penduduk disuatu daerah. Merupakan hal yang tidak seimbang dengan
beban yang harus ditanggung oleh seorang dokter.

Selain itu di era jaminana kesehatan nasional, terdapat tiga tahapan


pemberi pelayanan kesehatan, yaitu:

1. PPK 1, yaitu bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter


umum yang saat ini dikenal dengan istilah dokter keluarga. Dokter
keluarga bekerja di puskesmas atau klinik mandiri yang bekerjasama
dengan BPJS. Kompensasi yang diberikan untuk PPK 1 disebut
kapitasi. Kapitasi adalah sejumlah uang dibayar dimuka untuk
pasien yang ditangani PPK 1. Untuk puskesmas kapitasi yang
diberikan adalah Rp. 3000 pasien/bulan. Sementara untuk di klinik
mandiri, kapitasi yang diberikan sebanyak Rp. 8.000-
10.000/pasien/bulan. Puskesmas dihargai lebih rendah dikarenakan
dokter dan petugas yang bekerja di puskemas dan obat-obatan
dibiayai oleh negara. Yang masuk kategori PPK 1 adalah:
Puskesmas, praktek dokter/dokter gigi, klinik pratama dan RS
Pratama. Semua mendapatkan nilai kapitasi yang sama. Tentu ini
berarti standarnya didorong menuju ke (lihat Permenkes 71/2013
pasal 2) :

a. Pelayanan 24 jam 7 hari seminggu dengan kemudahan akses


untuk dihubungi
9

b. Lokasi yang berciri klinik bahkan RS, bukan sekedar kamar


praktek
c. Sarana prasarana yang mendukung
d. Tim kerja yang tidak mungkin hanya dilakukan satu orang
dokter dan satu orang perawat profesional
e. Administrasi kesehatan yang lengkap (rekam medis dengan
sistem yang handal termasuk didalamnya), juga untuk keperluan
pengajuan klaim. Dalam era BPJS, itu semua menjadi beban
PPK 1, tidak lagi diberikan fasilitas. Perlu tenaga administrasi
yang cukup.

Jenis pelayanan komprehensif yang harus dilayani di PPK 1 (pasal 3):

a. Pelayanan kesehatan promotive, preventif, kuratif, rehabilitatif,


pemeriksaan fisik, kebidanan, darurat medis (tindakan bedah
kecil seperti menjahit luka dan sejenisnya), pelayanan penunjang
(laboratorium sederhana) dan kefarmasian (pemberian obat
sesuai formularium lihat di Kepmenkes 328/2013 yang berbeda-
beda tiap tingkatan PPK 1, PPK 2 dan PPK 3.
b. Untuk menunjang pelayanan itu, memang fasilitas tidak
memiliki secara mandiri, maka harus menunjukkan Kesepakatan
Kerja Sama dengan Laboratorium dan Apotek di luar fasilitas.
c. Ada 144 jenis diagnosis penyakit yang HARUS selesai ditangani
di PPK 1 dan tidak boleh dirujuk ke PPK 2 atau PPK 3.
Sebaliknya, bila PPK 2 dan PPK 3 menangani kasus dengan
diagnosis tersebut, berarti juga tidak akan dibayar oleh BPJS.

2. PPK 2, yaitu pemberi pelayanan spesialistik meliputi RS tipe C dan


D.
3. PPK 3, pemberi pelayanan spesialistik lanjutan yang meliputi RS
tipe A atau B.

H. Bagaimana penanganan yang tepat untuk mengatasi gaji dokter yang rendah
?
10

Telah diketahui bahwa gaji dokter di Indonesia tergolong sedikit,


mungkin harus ada upaya dan gerakan dari pemerintah untuk menaikkan
gaji dan insentif para dokter dan tenaga medis guna meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan masyarakat. Apalagi banyak beredar kabar yang mana
disamping gaji yang sedikit itu terdapat keterlambatan cairnya gaji dokter
di beberapa daerah. Banyak sekali kekurangan dan kelemahan yang masih
harus diperbaiki dalam implementasinya dan harus dilakukan evaluasi
secara periodik.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Rendahnya gaji dokter khususnya di Indonesia tidak sesuai dengan
beban yang diberikan dan semua tanggung jawab yang harus
dipertanggungjawabkan. Dengan itu dokter dengan layanan keluarga sangat
tidak layak dengan apa yang telah dilakukan dengan menuntut ilmu kedokteran
yang amat panjang dan jam kerja yang padat.

B. SARAN
Diharapkan untuk pemerintah khususnya dibidang kesehatan untuk
lebih peka dengan kesejahteraan hidup dokter.

11
DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai