Sel surya konvensional bekerja menggunakan prinsip p-n junction, yaitu junction
antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n. Semikonduktor ini terdiri dari ikatan-ikatan
atom yang dimana terdapat elektron sebagai penyusun dasar. Semikonduktor tipe-n
mempunyai kelebihan elektron (muatan negatif) sedangkan semikonduktor tipe-p
mempunyai kelebihan hole (muatan positif) dalam struktur atomnya. Kondisi
kelebihan elektron dan hole tersebut bisa terjadi dengan mendoping material dengan
atom dopant. Sebagai contoh untuk mendapatkan material silikon tipe-p, silikon
didoping oleh atom boron, sedangkan untuk mendapatkan material silikon tipe-n,
silikon didoping oleh atom fosfor. Ilustrasi dibawah menggambarkan junction
semikonduktor tipe-p dan tipe-n.
Junction antara
semikonduktor tipe-p
(kelebihan hole) dan tipe-n
(kelebihan elektron).
(Gambar : eere.energy.gov)
Peran dari p-n junction ini adalah untuk membentuk medan listrik sehingga elektron
(dan hole) bisa diekstrak oleh material kontak untuk menghasilkan listrik. Ketika
semikonduktor tipe-p dan tipe-n terkontak, maka kelebihan elektron akan bergerak
dari semikonduktor tipe-n ke tipe-p sehingga membentuk kutub positif pada
semikonduktor tipe-n, dan sebaliknya kutub negatif pada semikonduktor tipe-p.
Akibat dari aliran elektron dan hole ini maka terbentuk medan listrik yang mana
ketika cahaya matahari mengenai susuna p-n junction ini maka akan mendorong
elektron bergerak dari semikonduktor menuju kontak negatif, yang selanjutnya
dimanfaatkan sebagai listrik, dan sebaliknya hole bergerak menuju kontak positif
menunggu elektron datang.
2. AC (AIR CONDITIONER)
Pada saat cuaca terasa panas, AC sangat dibutuhkan untuk dipakai. Hal ini juga
memberikan kesejukan tersendiri bagi peminatnya, namun sebagian besar
masyarakat, AC dipakai dalam suatu ruangan, misalnya ruangan kerja, ruangan
tertutup, ruangan rapat, dan lain sebagainya.
Cara kerja :
Pada rangkaian, standar lampu sepeda diganti dengan generik modul LED putih.
Lampu bagian belakang sepeda diganti denganLED merah 10 mm. Baterai yang
digunakan untuk menghasilkan output 6V DC dihasilkan dengan menyambung
seri dari baterai 1,2 V, 600mAh sel Ni-Cd sebanyak lima buah. Ketika dynamo
menyentuh roda sepeda yang berputar dan diode D1, D2, D3, dan D4
membentuk jembatan bridge melalui penyangga C1 charge.
Ketika sepeda berhenti maka relai tidak mendapatkan energi sehingga lampu
LED 1 dan LED 2 mendapatkan energi dari baterai Ni-Cd melalui D5 dan R1. D5
mencegah baterai dari pemakaian (S1 of).
Rangkaian elektronik ini dibuat untuk pengendara sepeda di malam hari dengan
aman dan lampu tetap menyala pada saat sepeda berhenti. Kemasan rangkaian
dapat dibuat berupa kotak yang dipasang di bodi sepeda.
Komponen untuk membuat Lampu Sepeda Pintar adalah : Dinamo Kompatibel
6V dengan daya 3W, Baterai Output 6V DC, Baterai Nikel Cadmium (sel Ni-Cd)
1,2V dengan arus 600mAh, Lampu Modul LED berwarna putih, dan Relay.
Aplikasi produk elektronika praktis lainnya dapat berupa :
1. Lampu Klip Baca LED,
2. Traffic Light,
3. Sensor Lampu Penerangan Kendaraan,
4. Lampu Penerangan otomatis pada Lemari,
5. Lampu Sensor Gerak pada Kamar Mandi, dan
6. Lampu Senter dengan Alat Kejut.
Bel Listrik yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Electric Bell adalah sebuah
alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi suara dengan menggunakan
prinsip Elektromagnetik. Meskipun saat ini banyak Bel yang menggunakan sistem
Elektronik, Bel Listrik yang menggunakan prinsip gaya elektromagnet ini masih
banyak digunakan.
Penggunaan Bel Listrik jenis Elektromagnetik ini banyak kita temui pada sistem
keamanan dan keselamatan yang terdapat di Pabrik, Hotel maupun Pusat
Perbelanjaan dengan mempergunakannya sebagai Alarm Kebakaran (Fire Alarm).
Selain itu, Bel Listik juga sering digunakan sebagai Alarm Maling dan juga Lonceng
di Sekolah.
Salah satu Bel Listrik dengan prinsip Elektromagnetik yang sering digunakan
adalah Bel Listrik yang berbentuk “Interrupter Bell” yaitu jenis Bel Listrik yang
dapat menghasilkan suara secara terus menerus ketika diberikan arus listrik. Cara
kerja Bel Listrik juga tidak terlalu rumit, untuk menjelaskannya lebih lanjut, kita
perlu mengetahui beberapa bagian atau komponen penting dalam Bel Listrik dan
juga gambar dasarnya.
Bel Listrik dengan Prinsip kerja Elektromagnetik terdiri dari beberapa Komponen
atau bagian utama yaitu :
1. Lonceng (Gong)
2. Pemukul (Striker)
3. Kumparan Elektromagnet
4. Armature
5. Spring
6. Interuptor (penghubung dan pemutus arus listrik)