KONDISI BATAS DINYATAKAN :

 Rn ≥ Σ i Qi
Rn = KEKUATAN NOMINAL DARI SEBUAH KOMPONEN ATAU SISTEM STRUKTUR
 Rn = KEKUATAN RENCANA DARI SEBUAH KOMPONEN ATAU SISTEM STRUKTUR
Qi = BEBAN YANG BEKERJA PADA KOMPONEN ATAU SISTEM STRUKTUR
i Qi = BEBAN RENCANA
 = FAKTOR TAHANAN
I = FAKTOR BEBAN
Dalam menentukan tahanan nominal suatu
batang tarik, harus diperiksa terhadap tiga
macam kondisi keruntuhan yang menentukan,
yaitu :
a. Leleh dari luas penampang kotor, di daerah
yang jauh dari sambungan
b. Fraktur dari luas penampang efektif pada
daerah sambungan
c. Geser blok pada sambungan
1. Kondisi Leleh dari luas Penampang Kotor
Φ Tn = 0,9 Ag fy

2. Kondisi Fraktur dari luas penampang efektif pada

sambungan
Φ Tn = 0,75 Ae fu
3. Geser Blok Pada Sambungan

a. Geser Leleh – Tarik Fraktur (fu Ant ≥ 0,6 fu Anv )

Φ Tn = 0,75 ( )

b. Geser Fraktur – Tarik Leleh (fu Ant < 0,6 fu Anv )

Φ Tn = 0,75 ( )
LUAS
NETO
d. Profil Ganda

Perhitungan dapat dilakukan

untuk profil tunggal,
kemudian dikalikan
penggandaannya
LUAS NETO EFEKTIF
ẋ

A e = An U
U = 1 – ẋ/l ≤ 0,9

Bagian yg tdk disambung

not fully loaded l

Bagian yg disambung
mengalami over-loaded
EKSENTRISITAS SAMBUNGAN
ẋ = TITIK BERAT (TABEL
PROFIL)

U=1
PELAT
PROFIL SIKU 50 .
50 . 5
 DAERAH GESER
BOLK

Batang tarik terlepas dari pelat simpul

 b
SOAL
Rencanakan batang tarik A-B pada kuda-kuda K1 seperti pada
gambar. Batang tarik dengan profil siku sama kaki disusum ganda
dengan tegangan baja BJ 37, yang disambung dengan pelat
simpul pada semua sisinya. Digunakan sambungan baut Ф 19 mm
3 @ 6 m serta kombinasi pembebanan diasumsikan dari beban mati dan
beban hidup atap
K1 K1
a a

Gording dengan profil

b
4@5m kanal c 150x50x20x4,5

DENAH GUDANG A B

C
4m
K1 K1 Batang A-B
A B

20 m 18 m
Potongan a-a Potongan b-b
 q = kg/m

6m
T1 T1
T1 Potongan T1-T1
6m L=6m

T1
6m
P = ½ ql P = ½ ql
2P
2P 2P
2,5 m 5m 5m 5 m 2,5 m

Pembebanan kuda-kuda oleh Gording P P

2m K1 K2
α 20 m
A B
5m

BC = 5,385 cm dan cos α = 0,9285

(
)
TUGAS 2
HITUNGLAH KEKUATAN KOMPONEN TARIK (Pu) TERHADAP
KONTROL SHEAR BLOCK DENGAN LINTASAN WARNA BIRU