LANGKAH DESAIN:
• GEOMETRI STRUKTUR
• PANJANG (L)
• LEBAR (B)
• PEMBEBANAN
• MOMEN BEBAN HIDUP (ML)
• MOMEN TOTAL (MT = ML + MG)
• DESAIN PENDAHULUAN
• PERHITUNGAN TINGGI BALOK (h)
• PERHITUNGAN LUAS PENAMPANG (Ac)
• DESAIN AKHIR
• PEMERIKSAAN PENAMPANG
• TEGANGAN SERAT ATAS DAN SERAT BAWAH
Pembebanan
• Beban Lalulintas berdasarkan PPJR
• Beban D merata
q ( B − 5,5)
q 5,5 + 1
q' = 2 2
B1
Momen Total, MT = ML + MG
MT
• MG < 0,25 MT.→ lengan momen 0,5h → P =T =
0,5h
• Tegangan ijin beton (fc) berdasarkan SNI 2847 – 2013, pasal 18.4.2,
Penampang Definitif
Menentukan Sifat-sifat penampang
- Luas Penampang, Ac
- Momen Inersia, Ig
- Pusat Berat Penampang c.g.c dari tepi luar
penampang, cb dan ct
h - tf - Pusat kern bawah dan atas, kb dan kt
- Pusat baja pratekan c.g.s
e – kb = MG/P0
atau bisa ditentukan secara praktis
- Tentukan eksentrisitas, e
DESAIN AKHIR
Pemeriksaan keperluan penampang
• Gaya Pratekan Efektif
• P = MT / (e + kt)
• P0 = P x (f0 / fse)
• Perikasa keperluan luas penampang
• Serat atas Ph h - tf
Ac = f t = 0,45 f 'c
f c cb
• Serat bawah P0 e − ( M G / P0
Ac = 1 + f b = 0,6 f 'c
fc kt
• Bila Ac yang tersedia pada dari penampang < Ac yang diperlukan → perbesar penampang
• Bila Ac yang tersedia pada dari penampang > Ac yang diperlukan → bisa diperkecil atau lanjut
ke pemeriksaan penamang
PEMERIKSAAN PENAMPANG
• Tegangan tarik ijin beton
Kondisi awal
𝑓𝑡 = 0,25 𝑓′𝑐
Kondisi akhir
Desain Teori Elastik
Hubungan antara distribusi tegangan
dan letak C
• C berhimpit dengan kern atas atau
kern bawah, maka distribusi
tegangan berbentuk segitiga dengan
tegangan terendah = 0
Misalnya,
Aps = 1497mm2
Direncanakan memakai
baja Ø 3/8” atau 9,5mm
Luas baja = 55 mm2 DIAMETER LUAS
𝑃
Kondisi akhir 𝐴𝑝𝑠 =
0,6𝑓𝑝
c.g.c
• amax – Kt = kt + (MT / P)
Layout Kabel
Standar Dipadatkan
Perencanaan Ujung Balok
Perencanaan Ujung Balok
Angkur untuk Kabel Prategang
Penarikan Angkur dengan Mesin Hydraulic Jack
Langkah-Langkah Penarikan Kabel dan
Pengangkuran