Anda di halaman 1dari 2

Treatment pada kasus CTEV dimulai saat kelainan didapatkan dan terdiri dari tiga

tahapan yaitu :
1) koreksi dari deformitas,
2) mempertahankan koreksi sampai keseimbangan otot normal tercapai,
3) observasi dan follow up untuk mencegah kembalinya deformitas.

1.  Metode Ponseti, merupakan metode yang sering dilakukan. Caranya kaki


diregangkan dan dipasang cast/gips sepanjang lutut. Setiap minggu,
melepas cast tersebut lalu meregangkannya ke bentuk yang benar dan
dipasang cast kembali. Setelah 3-5x pemasangan cast, maka kaki dalam posisi lurus
namun tendon achiles akan memendek, sehingga memerlukan pembedahan. Setelah
itu, dilakukan pemasangan cast terakhir selama 3 minggu dan terakhir dibuka dan
dipasang brace selama 3 bulan dan selanjutnya setiap malam selama 2 tahun.
Metode ini cukup efektif tetapi membutuhkan partisipasi aktif dari orangtua,
terutama saat perawatan brace.
Caranya : https://www.youtube.com/watch?v=WVt63uVHGDU atau
https://www.youtube.com/watch?v=ZWJt_RevEP4
2. Metode French functional meliputi peregangan, latihan, pemijatan, dan imobilisasi
kaki menggunakan perban non elastis. Metode ini dilakukan oleh fisioterapis
selama 3 bulan pertama dan saat bersamaan pula orangtua juga diberikan pelatihan
untuk melakukan hal yang sama di rumah. Metode ini berlanjut sampai anak
berusia 2 tahun.
A. Peregangan Stretching
Posisi pasien serilek mungkin, terutama pada daerah yang akan diterapi. Posisi
terapis berada di depan pasien.

1) Elongasi otot triceps Surae, kapsul posterior dan lig.ankle dan sendi
subtalar.

a) Os calcaneus dipegang dgn jari telunjuk dan ibu jari 1 tangan kemudian tarik
ke arah distal tumit akan tertarik ke bwh dan terdorong menjauhi maleolus
medial fibula.
b) Dengan tangan lain,area calcaneocuboid didorong ke posisi dorsofleksi.
c) Posisi ini dipertahankan dalam hitungan 10, lalu dilepaskan.Ulangi stretching
pasif ini 20-30 kali/sesi.

2) Elongasi otot tibialis posterior dan lig.tibionavicularis.


a) Untuk stretching os.calcaneus dipegang dengan jari telunjuk dan ditarik ke
bawah ke arah distal.
b) Tangan lain menjepit naviculare dengan jari telunjuk dan ibu jari menarik
naviculare dan midfoot ke arah distal ibu jari kaki dan diabduksi.

3) Elongasi ligamen calcaneonaviculare plantaris


a) Dengan 1 tangan tumit didorong naik. Dengan tangan lain, midfoot didorong
ke arah dorsofleksi.
b)  Ibu jari 1 tangan berada di atas maleolus medial dan ibu jari tangan lain di
atas naviculare.
c) Posisi ini dipertahankan 10 hitungan lalu dilepas dan diulangi 20-30 kali tiap
sesi.  

b.   Pemijatan ( Massage)
Massage pada kasus CTEV adalah sebagai penunjang saja. Tata laksananya
sebagai berikut:
1)      Stroking, pemerataan media seperti baby oil, bedak, dan lain-lain
2)      Effleurage, Gerakan pembuka untuk mengawali, transisi, dan mengakhiri
massage. Gerakan dari distal ke proksimal secara bergantian dari area medial ke
lateral.
3)      Transfer Friction, menggunakan 2 ibu jari atau satu ibu jari yang
digerakkan secara transversal pada otot m. Tibialis anterior dan tendo achilles
dan sedikit otot gastrocnemius.
4)      Effleurage
5)      Stretching, dilakukan dengan awal traksi ke arah distal, gerakan eversi,
dan dorsi fleksi ( lawan dari pes varus)
c.   Imobilisasi
Menggunakan elastic bandage pada ankle yang mengalami pes varus. Bandage
digunakan untuk ctev dengan tingkat varus yang ringan.
d.   Kinesio taping
Kinesio taping digunakan untuk peningkatan keseimbangan dan fungsi. Kinesio
taping sebagai koreksi otot akibat adanya pes varus. Jangkar pada tumit, tanpa
tarikan dilekatkan sepanjang otot peroneus. 
Jangkar pada telapak kaki dan tanpa tarikan dilekatkan menuju ankle bagian
medial.

Jika aplikasi cast dan koreksi dari deformitas tidak tercapai, maka dilakukan
treatment operatif. Pembedahan dilakukan guna memperbaiki tendon, ligamen dan sendi
pada kaki atau ankle. Dilakukan saat pasien berusia 9-12 tahun. Setelah operasi masih
tetap dipasang cast seiring dengan proses penyembuhan dan juga sepatu atau brace
selama beberapa tahun pasca operasi.

Anda mungkin juga menyukai