A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran langsung (direct learning)
dan pendekatan saintifik, peserta didik dapat menganalisis dan mengolah hakikat
moralitas serta mengembangkan nilai karakter menerima, menghargai (religiositas),
disiplin, dan bertanggung jawab (integritas).
D. Materi Pembelajaran:
1. Pengertian moralitas
2. Moralitas dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan
3. Moralitas dalam Kitab Visuddhimagga
4. Menjadi manusia bermoral
5. Memperlakukan orang lain dengan moralitas
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : saintifik
2. Model : pembelajaran langsung (direct learning)
3. Metode : diskusi kelompok, tanya-jawab, penugasan
G. Sumber Pembelajran
1. Buku Siswa Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Kelas XI
2. Buku Sila dan Vinaya
3. Buku Keyakinan Umat Buddha
4. Sumber dari internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (3 x 45 menit)
Materi: Pengertian Moralitas dan Moralitas dalam Jalan Mulia Berunsur
Delapan
Alokasi
Kegiatan/Sintaks Deskripsi Nilai karakter
Waktu
Kegiatan - Peserta didik berdoa dan Religiositas 15’’
Pendahuluan menenangkan pikiran Nasionalisme
dengan melakukan duduk
hening.
- Peserta didik memotivasi
diri dengan memahami
manfaat ketenangan
pikiran.
- Presensi untuk mengetahui
kehadiran peserta didik
sekaligus guru berinteraksi
dengan peserta didik secara
langsung.
Pertemuan 2 (3 x 45 menit)
Materi: Moralitas dalam Kitab Visuddhimagga dan Menjadi Manusia Bermoral
Alokasi
Kegiatan/Sintaks Deskripsi Nilai karakter
Waktu
Kegiatan - Peserta didik berdoa dan Religiositas 15’’
Pendahuluan menenangkan pikiran Nasionalisme
dengan melakukan duduk
hening.
- Peserta didik memotivasi
diri dengan memahami
manfaat ketenangan
pikiran.
- Presensi untuk mengetahui
kehadiran peserta didik
sekaligus guru berinteraksi
dengan peserta didik secara
langsung.
- Memberikan penugasan
kepada peserta didik untuk
berinteraksi dengan
orangtuanya yang
dibuktikan dengan
pengisian tabel interaksi
oleh orangtua.
- Memfasilitasi peserta didik
untuk melakukan doa
penutup.
Pertemuan 3 (3 x 45 menit)
Materi: Moralitas dalam Kitab Visuddhimagga dan Menjadi Manusia Bermoral
Alokasi
Kegiatan/Sintaks Deskripsi Nilai karakter
Waktu
Kegiatan - Peserta didik berdoa dan Religiositas 15’’
Pendahuluan menenangkan pikiran Nasionalisme
dengan melakukan duduk
hening.
- Peserta didik memotivasi
diri dengan memahami
manfaat ketenangan
pikiran.
- Presensi untuk mengetahui
kehadiran peserta didik
sekaligus guru berinteraksi
dengan peserta didik secara
langsung.
pengetahuan dan
pemahaman mereka
tentang cara
memperlakukan orang lain
dengan moralitas.
.......................................................... ..............................................................
NIP. ................................................ NIP. ....................................................
Lampiran 1
Instrumen Penilaian Tes Tulis
A. Kisi-kisi soal
Kompetensi Bentuk
Indikator Soal No soal
Dasar soal
Disajikan ilustrasi kisah orang yang Uraian 1
Memahami
mencari perlindungan dengan cara-cara
peranan
yang salah, peserta didik dapat
agama, tujuan
menemukan cara berlindung yang benar.
hidup, dan
perlindungan Disajikan ilustrasi seseorang yang Uraian 2
berdasarkan melakukan tindakan menutupi rupang
agama Buddha Buddha dengan barang bekas, peserta
didik dapat menentukan tindakan benar
terhadap situasi tersebut
Peserta didik dapat menjelaskan makna Uraian 3
berlindung kepada Buddha dengan benar
B. Soal-soal:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Bacalah teks di bawah ini dengan saksama
Pada suatu ketika, Mr. X mendatangi seseorang yang dianggap sakti untuk meminta
agar dirinya selalu terlindungi dan jauh dari segala mara bahaya serta apa yang dia
cita-citakan segera tercapai. Untuk memperoleh itu, terkadang dia harus melakukan
ritual tertentu misalnya puasa, berendam di sungai, mandi air kembang, dan hal-hal
lain atas arahan orang sakti tersebut. Mr. X terkadang merasa bahwa tindakannya itu
terlalu berlebihan, tetapi dia merasa menjadi percaya diri dengan melakukan itu.
Menurut pandangan agama Buddha, apakah tindakan yang dilakukan Mr. X merupakan
cara berlindung yang benar?
2. Atap vihara di desa “Ganti Nama” tiba-tiba ambrol karena bangunannya sudah tua.
Mendengar suara berisik penjaga vihara berlari melihat untuk memastikan apa yang
terjadi. Ternyata altar utama sudah berhamburan karena waktu itu hujan deras. Hanya
tinggal Buddha rupang saja yang masih ada di altar. Air hujan dan angin berhamburan
masuk ke dalam bangunan vihara. Penjaga vihara menjadi panik melihat kejadian
tersebut. Ia hanya berpikir bagaimana caranya menutupi Buddha rupang di altar
utama agar tidak kehujanan. Ia mencari alat atau apapun yang bisa digunakan dan
menemukan alas kaki bekas disamping vihara. Tanpa berpikir panjang dan juga karena
kondisi gelap dia menutupi Buddha rupang dengan kain tersebut.
Keeseokan harinya, ketua vihara yang belum tahu dengan apa yang terjadi datang ke
vihara untuk melakukan puja bhakti. Dia begitu kaget melihat vihara yang rusak, altar
yang berantakan, dan yang tak kalah mengejutkan adalah Buddha rupang dialtar
utama yang ditutupi dengan alas kaki yang sudah rusak.
Berdasarkan stimulus di atas, jika kamu menjadi ketua vihara apa yang akan kamu
lakukan, memarahi penjaga vihara karena menutup rupang Buddha dengan alas kaki
yang sudah rusak atau bersikap bagaimana?
3. Andri menyatakan berlindung kepada Buddha. Dia merasa yakin bahwa Buddha
merupakan pelindungnya yang sejati. Untuk menunjukkan keyakinannya, Dia mulai
Kunci jawaban
1. Menurut agama Buddha, Perlindungan (sarana) adalah:
- tempat dimana seseorang menghindar dari bahaya – jadi suatu tempat yang aman,
pernaungan aman. Seorang Buddhis melihat samsara, lingkaran lahir dan mati,
sebagai bahaya dan penderitaan, dan kemudian melihat Buddha, Dhamma dan
Sangha sebagai suatu tawaran keamanan dan kebahagiaan.
- Mendorong untuk menjalani Jalan hendaknya lebih dari sekadar keinginan
terbebas dari samsara.
- Meningkatkan keyakinan yang lebih kuat yaitu untuk mencapai Nibbana.
Keagungan dan kesempurnaan Buddha, Dhamma dan Sangha, bila dimengerti
maknanya, akan menarik perhatian kita kepada Mereka.
- Membangkitkan rasa penghargaan dan kekaguman kita.
Jadi tindakan yang dilakukan oleh Mr. X tidak sesuai dengan perlindungan dalam
agama Buddha, karena tidak memenuhi unsur-unsur tersebut.
Pedoman Penskoran
2. Jika saya menjadi ketua vihara yang akan saya lakukan adalah:
- Tidak perlu memarahi penjaga vihara, karena yakin tujuannya baik
- Mencari tahu mengapa penjaga vihara melakukan tindakan itu
- Menyadari bahwa Rupang Buddha hanyalah sebuah sarana untuk memberikan
penghormatan, dan bukan untuk disembah sehingga tidak perlu marah jika terjadi
demikian
Pedoman Penskoran
- Jika kita masih bimbang dan merasa resah gelisah bahkan takut akan perbuatan
kita sendiri, maka itu sebenarnya adalah perbuatan yang anda sendiri merasa
bahwa itu sudah tidak benar untuk dilakukan. Jadi yang baik dilakukan, yang tidak
baik dihindari.
- Buddhang saranam gacchami (Aku berlindung kepada Buddha) bermakna: Segala
sesuatu yang tidak baik, dihindarilah! Itulah yang benar !
- Tindakan Andri menyembah patung / relik Buddha dengan pandangan bahwa
semuanya beres adalah tindakan yang tidak baik/tepat.
C. Pedoman Penskoran
Lampiran 2
Instrumen Penilaian Keterampilan
Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam pengamatan pada saat
pelaksanaan diskusi.