عن, أخبرني وهب بن منبه, حدثنا عمرو قال, حدثنا سفيان قال,حدثنا علي بن عبد هللا قال
"مامن أصحاب النبي صلى هللا عليه وسلم احد اكثرحديثا, سمعت ابا هريرة يقول,اخيه قال
)" (رواه البخارى. فإنه كان يكتب وال أكتب, عمرى. إالما كلن من عبد هللا بن,عنه مني
Artinya : Menceritakan kepada kami Ahmad Ibn Abu Bakar As-shiddiq Abu
Mus’ab, ia berkara, menceritakan kepada kami Muhammad Ibn Ibrahim Ibn
dinar, dari Ibn Abi Zi’bu, dari Sa’id al-Maqburiy, dari Abu Hurairah ia berkata,
aku berkata kepada Rasulullah saw. “ Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku
banyak mendengar hadis dari engkau, lalu aku lupa? ” Rasulullah saw bersabda,
“Hilangkan perkara yang burukmu” lalu aku menghilangkannya... lalu
Rasulullah saw bersabda , “Hafalkan” lalu aku menghafalkannya, setelah itu aku
tidak melupakan suatu hadis pun (HR. Bukhari).
1
Samsul Nizar, Zaenal Efendi Hasibuan, Hadis Tarbawi : Membangun Kerangka Pendidikan
Ideal Perspektif Rasulullah, (Jakarta : Kalam Mulia, 2015), Cet. III, hlm. 141.
2
Ibid., hlm. 142.
2. Hadis (Kaum Anshar tidak sombong dan malu dalam menuntut ilmu)
• لم, "نعم النساء نساء االنصار, وقالت عائشة,وقال مجاهدو"اليتعلم• مستحى وال مستكبر
)" (رواه البخارى.يمنعهن الحاء ان يتفقهن في الدين
Artinya : berkata mujahid, “pemalu dan sombong tidak akan dapat mempelajari
pengetahuan agama.” Aisyah berkata, “sebaik-baik kaum wanita adalah kaum
wanita anshar, mereka tidak di halang-halangi rasa malu untuk mempelajari
pengetahuan yang mendalam tentang agama (HR. Bukhari).
Di sini Abu Hurairah sebagai peserta didik dan Nabi Muhammad saw
sebagai pendidik. Hadis di atas memberikan pemahaman bahwa peserta didik
hendaknya menuliskan ilmu yang disampaikan oleh pendidik, sehingga terjaga.
Sekiranya terlupakan masih bisa dilihat catatannya dan mengulangi kembali
pelajaran yang telah diberikan pendidik meskipun dalam jangka waktu yang lama.
Dan Peserta didik hendaknya selalu menghafal dan mengulangi pelajarannya,
sehingga betul-betul menguasai materi yang telah disampaikan oleh pendidik. Hal
ini bertujuan agar ia dapat menggunakan ilmu tersebut kapan pun dibutuhkan,
sesuai dengan kondisi yang ada
Pada hadis ketiga, kaum Anshar yang menjadi peserta didik. Mereka tidak
sombong dan tidak malu dalam menuntut ilmu. Peserta didik tidak boleh malu
belajar, karena orang yang malu dan sombong tidak akan dapat mempelajari ilmu
agama. Sebaik-baik pelajar adalah yang tidak malu bertanya, apabila sesuatu yang
belum dipahaminya selama tidak melanggar etika peserta didik.
Daftar Pustaka
Wulandari, Indah. (2015, Juni Rabu). Ibnu Abbas, Teladan Para Penuntut Ilmu.
Diambil kembali dari Republika.co.id Khazanah Ramadan:
http://m.republika.co.id/berita/npq9I8/ibnu-abbas-teladan-para-penuntut-
ilmu.
3
Indah Wulandari. (2015, 10 Januari). Ibnu Abbas, Teladan Para Penuntut Ilmu. Di kutip pada 22
Maret 2020 pukul 10.34 dari Republika.co.id Khazanah Ramadhan :
https://m.republika.co.id/berita/npq9I8/ibnu-abbas-teladan-para-penuntut -ilmu.