Anda di halaman 1dari 8

NAMA : MUHAMMAD HALIL ZIKRAL

NIM : P07131217019
MATA KULIAH : MANAJEMEN

1. Perencanaa:
-Garth N.Jone, Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pengembanngan
dari pada tindakan yang paling baik untuk pencapaian tugas.

-M.Farland, Perencanan adalah suatu fungsi dimana pimpinan kemungkinan


mengunakan sebagian pengaruhnya untuk mengubah daripada wewenangnya.
-Abdulrachman (1973), Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-
fakta dan atau perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk
melaksanakan tindakan-tindakan kemudian.

-Siagian (1994), Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penetuan


secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang
dalam rangka pencapaian yang telah ditentukan.

-Terry (1975), Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta,


membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang
dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang
diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.

-Kusmiadi (1995), Perencanaan adalah proses dasar yang kita gunakan untuk
memilih tujuan-tujuan dan menguraikan bagaimana cara pencapainnya.

-Soekartawi (2000), Perencanaan adalah pemilihan alternatif atau pengalokasian


berbagai sumber daya yang tersedia.

PENGORGANISASIAN

Pengertian Organisasi menurut Max Weber


Seorang ahli bernama Max Weber menjelaskan bahwasanya organisasi dapat di
artikan suatu kerangka hubungan yang sudah terstruktur yang mana di organisasi
tersebut memiliki tangung jawab serta kewenangan dan pembagian kerja
bertujuan dalam mengeksekusi fungsi tertentu.

Pengertian Organisasi Menurut Drs. H. Malayu S, P. Hasibuan


Menurut Malayu S, P. Hasibuan Organisasi bisa di artikan sebuah proses
keputusan, pengelompokkan serta pengaturan adanya berbagai macam kegiatan
yang di perlukan agar bisa mencapai suatu tujuan tertentu

PENGENDALIAN
Menurut Mulyadi (2007:89) Pengendalian merupakan usaha untuk mencapai
tujuan tertentu melalui perilaku yg diharapkan. Sedangkan menurut Indra Bastian
(2006:70) pengendalian merupakan tahap penentu keberhasilan manajemen.
Dessler dan Dharma (2009.:62) mengemukakan bahwa pengendalian merupakan
kebijakan dan prosedur yg dikembangkan oleh organisasi untuk menghadapi
resiko.

Selanjutnya Hasibuan (2008:39) mendefinisikan pengendalian merupakan suatu


proses penjaminan di mana perusahaan dan orang - orang yg berada dalam
perusahaan tersebut bisa mencapai tujuan yg sudah ditetapkan.

Menurut Harahap (2011:89) Pengendalian merupakan suatu tindakan pengawasan


yg disertai tindakan pelurusan (korektif).
Sedangkan menurut Mathis dan Jackson. (2008:89) Pengendalian merupakan
emmantau kemajuan dari organisasi atau unit kerja thd tujuan - tujuan dan
kemudian mengambil tindakan - tindakan perbaikan jika diperlukan.

PENEMPATAN
Menurut B. Siswanto Sastrohadiryo yang dikutip oleh Suwatno (2003:138),
Mendefinisikan bahwa “Penempatan karyawan adalah untuk menempatkan
karyawan sebagai unsur pelaksana pekerjaan pada posisi yang sesuai dengan
kemampuan, kecakapan dan keahliaanya”..

Menurut Melayu S.P. Hasibuan (2008:32), Mengemukakan bahwa “penempatan


karyawan adalah tindak lanjut dari seleksi, yaitu menempatkan calon karyawan
yang diterima pada jabatan/pekerjaan yang dibutuhkannya dan sekaligus
mendelegasikan authority kepada orang tersebut”.

Menurut Veithzal Rivai dan Ella jauvani sagala (2009:198) “Penempatan adalah
penugasan kembali seorang karyawan kepada pekerjaan barunya”.

PENGARAHAN
Menurut kamus lengkap bahasa indonesia “pengarahan yaitu memberi petunjuk
dan menjelaskan tugas secara rinci agar dapat terselesaikan dengan baik.”

Menurut dasar dasar manajement“pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan


manajer untuk meningkatkan kualitas.”
menurut saure dan dlainmer:,Pengarahan merupakan petunjuk untuk
melaksanakan sesuatu,atau perintah resmi seseorang pimpinan kepada
bawahannya berupa petunjuk untuk melaksanakan sesuatu.

PEMOTIVASIAN
Menurut Mitchell (1982) dalam Winardi (2002:28-29) menjelaskan, motivasi
memiliki sejumlah sifat yang mendasarinya, yaitu: (1) ia merupakan fenomena
individual, artinya masing-masing individu bersifat unik, dan fakta tersebut harus
diingat pada riset motivasi, (2) motivasi bersifat intensional, maksudnya apabila
seseorang karyawan melaksankan suatu tindakan, maka hal tersebut disebabkan
karena orang tersebut secara sadar, telah memilih tindakan tersebut, (3) motivasi
memiliki macam-macam fase. Para ahli telah menganalisis berbagai macam aspek
motivasi, dan termasuk di dalamnya bagaimana motivasi tersebut ditimbulkan,
bagaimana ia diarahkan, dan pengaruh apa menyebabkan timbulnya
persistensinya, dan bagaimana motivasi dapat dihentikan.

KOMUNIKASI
Menurut Achmad S. Ruky, komunikasi merupakan proses pemindahan dan
pertukaran pesan, dimana pesan ini dapat berbentuk fakta, gagasan, perasaan, data
atau informasi dari seseorang kepada orang lain. Proses ini dilakukan dengan
tujuan untuk mempengaruhi dan/ atau mengubah informasi yang dimiliki serta
tingkah laku orang yang menerima pesan tersebut.

Atep Aditya Barata mendefinisikan komunikasi sebagai proses pengiriman


dan penerimaan pesan, berita, atau informasi yang terjadi diantara dua orang atau
lebih. Proses ini dilakukan secara efektif agar pesan yang disampaikan dapat
dipahami oleh penerimanya.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Definisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli :
Menurut George R. Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku
(kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
Menurut Sondang P. Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang
sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang
menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
Menurut James A. F. Stoner pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk
memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

2. Perencanaa:
-Garth N.Jone, Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pengembanngan
dari pada tindakan yang paling baik untuk pencapaian tugas.

-M.Farland, Perencanan adalah suatu fungsi dimana pimpinan kemungkinan


mengunakan sebagian pengaruhnya untuk mengubah daripada wewenangnya.
-Abdulrachman (1973), Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-
fakta dan atau perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk
melaksanakan tindakan-tindakan kemudian.

-Siagian (1994), Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penetuan


secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang
dalam rangka pencapaian yang telah ditentukan.

-Terry (1975), Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta,


membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang
dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang
diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.

-Kusmiadi (1995), Perencanaan adalah proses dasar yang kita gunakan untuk
memilih tujuan-tujuan dan menguraikan bagaimana cara pencapainnya.

-Soekartawi (2000), Perencanaan adalah pemilihan alternatif atau pengalokasian


berbagai sumber daya yang tersedia.
PENGORGANISASIAN

Pengertian Organisasi menurut Max Weber


Seorang ahli bernama Max Weber menjelaskan bahwasanya organisasi dapat di
artikan suatu kerangka hubungan yang sudah terstruktur yang mana di organisasi
tersebut memiliki tangung jawab serta kewenangan dan pembagian kerja
bertujuan dalam mengeksekusi fungsi tertentu.

Pengertian Organisasi Menurut Drs. H. Malayu S, P. Hasibuan


Menurut Malayu S, P. Hasibuan Organisasi bisa di artikan sebuah proses
keputusan, pengelompokkan serta pengaturan adanya berbagai macam kegiatan
yang di perlukan agar bisa mencapai suatu tujuan tertentu

PENGARAHAN
Menurut kamus lengkap bahasa indonesia “pengarahan yaitu memberi petunjuk
dan menjelaskan tugas secara rinci agar dapat terselesaikan dengan baik.”

Menurut dasar dasar manajement“pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan


manajer untuk meningkatkan kualitas.”

PENGENDALIAN
Menurut Mulyadi (2007:89) Pengendalian merupakan usaha untuk mencapai
tujuan tertentu melalui perilaku yg diharapkan. Sedangkan menurut Indra Bastian
(2006:70) pengendalian merupakan tahap penentu keberhasilan manajemen.

Dessler dan Dharma (2009.:62) mengemukakan bahwa pengendalian merupakan


kebijakan dan prosedur yg dikembangkan oleh organisasi untuk menghadapi
resiko.

Selanjutnya Hasibuan (2008:39) mendefinisikan pengendalian merupakan suatu


proses penjaminan di mana perusahaan dan orang - orang yg berada dalam
perusahaan tersebut bisa mencapai tujuan yg sudah ditetapkan.

Menurut Harahap (2011:89) Pengendalian merupakan suatu tindakan pengawasan


yg disertai tindakan pelurusan (korektif).
Sedangkan menurut Mathis dan Jackson. (2008:89) Pengendalian merupakan
emmantau kemajuan dari organisasi atau unit kerja thd tujuan - tujuan dan
kemudian mengambil tindakan - tindakan perbaikan jika diperlukan.

3. Menurut Ishikawa (1995) qualty control adalah pelaksanaan langkah-langkah yang


telah direncanakan secara terkendali agar semuanya berlangsung sebagaimana mestinya,
sehingga mutu produk yang direncanakan dapat tercapai dan terjamin.
Qualty countrol juga dapat dikatakan sebagao menentukan standar kualitas, proses
dan prosedur internal masing-masing dan mengembangkannya dari waktu ke waktu,
kemudian pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) tersebut diminta untuk
mengikutinya. Proses untuk memastikan semua pihak yang berkepentingan tersebut
mengikuti dan mematuhi standar dan prosedur yang ditentukan inilah disebut dengan
proses pengendalian kualitas atau Quality Control. Pada dasarnya, Quality Control ini
berkaitan dengan kegiatan operasional dan teknik yang digunakan untuk memenuhi
persyaratan kualitas. Tujuan utama Pengendalian Kualitas atau Quality Control adalah
memastikan bahwa produk yang akan dikirimkan ke pelanggan adalah bebas dari cacat
dan dapat diterima sesuai dengan persyaratan kualitas yang ditentukan. Jika ditemukan
produk yang cacat maka diperlukan tindakan perbaikan yang sesuai.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Pengendalian mutu (quality control)
merupakan suatu sistem kegiatan  teknis yang bersifat rutin yang dirancang  untuk
mengukur dan menilai mutu produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan. 
FUNGSI QUALITY CONTROL

1. Meningkatkan kualitas
2. Memberikan kepuasan pada pelanggan
3. Mengurangi pekerjaan ulang yang merugikan perusahaan dalam segi finansial
maupun waktu

Sumber: makalah kelompok 3

4. Untuk mengukur tinggi rendahnya QWL perlu dikembangkan dimensi


dari QWL dan dari dimensi tersebut dapat dikembangkan indikator untuk
mengukur QWL. Dari telaah literature yang dilakukan olejh Lokanadha
Reddy M. dan Mohan Reddy P. (2010) keduanya mengemukakan lima
dimensi dari QWL sebagai berikut:

Kesehatan dan kesejahteraan pekerja. Adalah aspek fisik dan psikologi


dari individu yang bekerja dalam lingkungan kerja. Askura dan Fujigaki
meneliti pengaruh langsung dan tidak langsung komputerrisasi terhadap
kesehatan dan kesejahteraan pekerja. Hasilnya sama dengan hasil studi
yang dilakukan oleh Iacovides, Fountoulakis dan Kapris bahwa tuntutan
pekerjaan yang lebih tinggi berpengaruh terhadap ketegangan lingkungan
kerja, dari situ memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan pegawai.
Lingkungan kerja yang tidak tegang memastikan terjadinya keseshatan
yang baik dan kondisi psikologi yang memungkinkan para pegawai untuk
melaksanakan pekerjaan fungsi nonpekerjaan tanpa rintangan. Hal tersebu
menimbulkan lingkungan kerja yang tidak membuat stress dan
menyediakan kehidupan kerja yang menyenangkan.

Sekuriti pekerjaan. Perubahan dramatik kekuatan tenaga kerja dalam


lingkungan kerja menyebabkan perubahan organisasi. Perubahan
organisasi seperti perampingan, efisiensi organisasi dan alih daya telah
memengaruhi loyalitas, moril, motivasi dan sekuriti pekerjaan para
karyawan. Sekuriti pekerjaan merupakan aspek sentral dari lingkungan
kerja dewasa ini. Sekuriti pekerjaan merupakan aspek sentral dari QWL
melukiskan kekuatan organisasi untuk menyediakan pekerjaan yang
permanen dan stabil tanpa mempertimbangkan perubahan dalam
lingkungan kerja. Dari situ menyediakan suatu rasa sekuriti penting
terutama dalam lingkungan kerja dimana banyak faset pekerjaan
bersumber.

Kepuasan kerja. Komponen kognitif dan perilaku kemudian ditambahkan


kepada QWL. Aspek kognitif melukiskan kepercayaan pegawai mengenai
pekerjaannya dan situasi pekerjaan. Hal itu berarti seorang pegawai dapat
percaya bahwa pekerjaannya menarik, menstimulasi atau sebaliknya.
Komponen perilaku melukiskan kecenderungan perilaku pegawai kearah
pekerjaannya. Tindakan menghadiri pekerjaannya secara tetap, kerja keras
dan bermaksud untuk tetap tinggal dalam organisasi untuk masa lama
menunjukkan perilaku positif yang menujukkan kepuasan kerja.
Sebaliknya keluaran perilaku menunjukkan ketidakpuasan kerja kepada
pekerjaan. Kepasan kerja pegawai berbeda maknanya dan pentingnya
hubungan dengan faset pekerjaan.

Pengembangan kompetensi. Pertumbuhan keterampilan dan pengetahuan


merupakan aspek penting dari pengembangan kompensi untuk meningkan
QWL. Oleh karena itu, pengembangan kompetensi di operasionalkan
sebagai sifat dari pekerjaan yang menyediakan peluang dan menstimulasi
perkembangan dalam keterampilan dan pengetahuan baik untuk karier
maupun pengembangan organisI
Keseimbangan pekerjaan dan nonpekerjaan. Komponen penting bagi
pegawai dan majikan adalah hubungan antara pekerjaan dan kehidupan
dirumah. Dalam lingkungan yang makin kompetitif, adalah sulit untuk
memisahkan antara rumah dengan kehidupan kerja. Para pegawai dewasa
ini lebih mungkin untuk mengekspresikan kenginan yang kuat untuk
mempunyai suatu keseimbangan antara karier, kehidupan keluarga dan
aktivitas waktu senggang dan bersenang-senang.

SUMBER: makalah kelompok 4

5. Menurut Hanefah et. al yang di kutip Andri Hadi (2008:19) menyatakan


terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas kehidupan kerja adalah
sebagai berikut:

Tumbuh dan berkembang (growth and development)

Tumbuh dan berkembang untuk dapat mengembangkan segala keahlian


dan performannya dalam tantangan menjalankan mutu pekerjaan di dalam
perusahaan.

Partisipasi (participation)

Kesempatan pegawai yang diberikan perusahaan dalam mengambil suatu


keputusan dan tanggung jawab terhadap pekerjaannya.

Pengaruh lingkungan (physical environment)

Pegawai merasa nyaman dilingkungan tempat kerja yang dapat


meningkatkan produktivitasnya.

Suvervisi (supervision)

Hubungan yang baik antara pimpinan dengan bawahannya dan dapat


bekerja dalam tim untuk menyelesaikan pekerjaan, selain itu pimpinan
dapat memberikan pengarahan dengan jelas akan tugas yang diberikan
kepada bawahan agar dapat terselesaikan dengan baik.

Upah dan kesejahteraan (pay and benefit)

Kesempatan pegawai untuk memperoleh upah dan tunjangan di dalam


suatu perusahaan sesuai dengan pekerjaan yang dijalani.

Anda mungkin juga menyukai