Anda di halaman 1dari 33

TEORI DASAR

KE-ORGANISASI-
AN
SUATU TELAAH PENGANTAR

MUSLIM,S.Sos,M.Si.
SILABUS
MANUSIA
KELEMBAGAAN
 Struktur Organisasi
 Sumberdaya Organisasi
 Manajemen dan kepemimpinan

 Budaya Organisasi
 Motivasi dalam Organisasi

 Komunikasi Organisasi

 Konflik
PENGERTIAN ORGANISASI
 Jones (1995: 41) yaitu organization is a tool
used by people individually in groups to
accomplish a wide variety of goals.

 Sondang P. Siagian, (1986:7) mendefinisikan


organisasi sebagai berikut, organisasi adalah
setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau
lebih yang bekerja bersama dan secara formal
terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan
yang telah ditentukan dalam ikatan mana
terdapat seorang/beberapa orang yang disebut
atasan dan seorang/sekelompok orang yang
disebut bawahan.
PENGERTIAN ORGANISASI
… LANJUTAN
 VictorA. Thompson, organisisasi
adalah suatu integrasi dari sejumlah
spesialis-spesialis yang bekerja sama
sangat rasional dan impersonal
untuk mencapai beberapa tujuan
spesifiknyang telah diumumkan
sebelumnya.
PENGERTIAN ORGANISASI
… LANJUTAN
 Chester Barnard, suatu organisasi
ada;ah sistem dari aktivita-aktivita
orang yang terkoordinasikan secara
sadar atau kekuatan-kekuatan yang
terdiri dari dua orang atau lebih
PENGERTIAN ORGANISASI
… LANJUTAN
 Massie (1964: 64) yaitu, organisasi merupakan
suatu kerja sama sekelompok orang yang
membagi tugas-tugasnya di antara para anggota,
menetapkan hubungan-hubungan kerja dan
menyatukan aktivitas-aktivitasnya ke arah
pencapaian tujuan bersama.

 Waldo (1986: 26), mengatakan bahwa organisasi


merupakan struktur hubungan antar pribadi yang
berdasarkan atas wewenang formil dan kebiasaan
di dalam suatu sistem administrasi.
PENGERTIAN ORGANISASI
-- Unsur-unsur Organisasi --
1. Dua orang manusia atau lebih
2. Tujuan yang hendak dicapai
3. Pembagian kerja
4. Pendelegasian wewenang
5. Pertimbangan rasionalitas
6. Sumberdaya penunjang
7. Legalitas formal.
Catatan:
Untuk organisasi modern, selain unsur-unsur
tersebut juga dilengkapi dengan unsur
pendirian untuk jangka yang relatif panjang
serta intensitas interaksinya dengan perubahan
aspek-aspek lingkungan relatif tinggi.
SUMBER DAYA ORGANISASI
TOOLS OF MANAGEMENT – TOOLS OF ORGANIZATION

 Man (manusia)
 Money (modal atau dana)
 Material ( perlatan atau
perlengkapan)
 Machine (mesin-mesin)
 Method (metode)
 Market (pasar)
MANAJEMEN
-- BATASAN TEORITIS --
 Stoner, et.al. (1996;7), berpandapat bahwa manajemen
merupakan proses merencanakan, mengorganisasikan,
memimpin, dan mengendalikan pekerjaan anggota
organisasi dan menggunakan semua sumberdaya
organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang sudah
ditetapkan.

 George R. Terry (dalam Sarwoto, 1983;46) mendefinisikan


konsep manajemen sebagai proses yang khas yang terdiri
dari tindakkan-tindakkan planing. organizing, actuating,
dan controling dimana pada masing-masing bidang
digunakan baik ilmu pengetahuan maupun keahlian dan
diikuti secara beruntutan dalam rangka usaha mencapai
sasaran yang telah ditetapkan semula.
MANAJEMEN
-- BATASAN TEORITIS --
 Siagian (1986;5) merumuskan batas
manajemen sebagai, kemampuan atau
keterampilan untuk memperoleh suatu
hasil dalam rangka pencapaian tujuan
melalui kegiatan-kegiatan orang lain.

 Waldo (1986;27), manajemen adalah


suatu tindakkan dengan maksud untuk
mencapai hubungan kerja-sama yang
rasionil dalam suatu sistem administrasi.
MANAJEMEN
-- BATASAN TEORITIS --
 Ralph C. Davis (dalam Sarwoto, 1983;45),
“management is the function of the
executive leadership anywhere”.

 The Liang Gie (1993;14). Menurutnya,


manajemen suatu sub konsep
tatapimpinan merupakan rangkaian
kegiatan penataan yang berupa
penggerakkan orang-orang dan
pengerahan fasilitas kerja agar tujuan
kerjasama benar-benar tercapai.
MANAJEMEN
-- FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN --

 Perencanaan,
 Pengorganisasian,

 Kepemimpinan, dan
 Pengawasan.
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
-- BATASAN PERENCANAAN --
 Louis A. Allen, perencanaan adalah penentuan
serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil
yang diinginkan.

 The Liang Gie (1993;14), yang mendefinisikan


perencanaan sebagai suatu kegiatan menentukan
hal-hal yang harus dikerjakan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditentukan serta
cara-cara mengerjakannya.

 Siagian (1986;108) bahwa perencanaan


merupakan keseluruhan proses pemikiran dan
penentuan secara matang dari pada hal-hal yang
akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
-- UNSUR-UNSUR DASAR PERENCANAAN --

1. Tujuan umum maupun tujuan antara


(perkegiatan).
2. Rincian aktivitas.
3. Wilayah atau tempat aktivitas.
4. Jadwal waktu perkegiatan.
5. Sistem ataupun metode pelaksanaan.
6. Penanggungjawab dan pelaksana.
7. Dasar pemikiran yang rasional.
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
-- KRITERIA RENCANA YG BAIK by SIAGIAN --

1) Rencana harus mempermudah tercapainya tujuan


yang telah ditentukan sebelumnya. Karena rencana
adalah suatu keputusan menentukan kegiatan-kegiatan
yang akan dilaksanakan dalam rangka usaha penca-paian
tujuan, maka kiranya tidak sulit untuk melihat adanya
hubungan yang relatif siknifikan antara rencana dan
tujuan. Perlu diperhatikan bahwa rencana hanya
merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan. Rencana
bukan segala-galanya untuk menjamin tercapainya tujuan
organisasi. Setiap renana harus ditindaklanjuti dengan
sejumlah upaya lainnya secara konstruktif.

2) Rencana harus dibuat oleh orang-orang yang


sungguh-sungguh memahami tujuan organisasi. Hal
ini berarti bahwa penyerahan tugas pemikiran,
pengumpulan data dan fakta yang diperlukan untuk
pembu-atan rencana harus tertuju kepada orang-orang
yang didikasinya kepada organisasi tidak diragukan.
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
-- KRITERIA RENCANA YG BAIK by SIAGIAN --
3) Rencana harus dibuat oleh orang-orang yang sungguh-
sungguh mendalami teknik-teknik perencanaan. Perlu
diingat bahwa perencanaan merupakan fungsi organik
administrasi dan manajemen. Meskipun demikian, karena
kesibukannya sehari-hari, seorang pemimpin biasanya
mendelegasikan tanggungjawab teknis perencanaan pada orang-
orang lain baik dari dalam maupun luar organisasi. Pada analisa
terakhir yang bertanggungjawab atas rencana yang dibuat adalah
pimpinan tertinggi (top manager) organisasi. Oleh sebab itu
pimpinan harus sangat berhati-hati dalam memilih tenaga ahli
yang ditunjuk sebagai fasilitator dan katalisator perancang
rencana aktivitas organisasi.

4) Rencana harus disertai oleh suatu perincian yang teliti.


Artinya rencana harus segera diikuti oleh ‘programming’ dimana
secara terperinci dan mendetail dirumuskan berbagai kegiatan
yang menyangkut aspek organisasi, tata cara, metode kerja,
penggunaan tenaga kerja, pembiayaan, target waktu, target hasil
dan sistem pengawasan yang akan dipergunakan.
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
-- KRITERIA RENCANA YG BAIK by SIAGIAN … Lanjutan --

5) Rencana tidak boleh terlepas sama sekali


dari pemikiran pelaksanaan. Para perencana
harus memperoleh informasi, data, saran dan
pendapat dari orang-orang serta unit-unit
organisasi yang nantinya akan
bertanggungjawab dalam pelaksanaan rencana
yang akan dibuat. Polarisasi pemikiran yang
cenderung untuk memisahkan proses
perencanaan dari proses pelaksanaan tidak
boleh terjadi.

6) Rencana harus bersifat sederhana. Seder-


hana disini berarti bahwa susunan rencana itu
harus sistematik, prioritasnya jelas terlihat,
bahasa yang dipergunakan mudah dipahami,
dan semua kegiatan pokok yang akan
dilaksanakan sudah tercakup.
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
-- KRITERIA RENCANA YG BAIK by SIAGIAN … Lanjutan --

7) Rencana harus luwes. Meskipun pola


dasar rencana harus bersifat permanen
dan tidak berubah, akan tetapi dia juga
tergantung dengan perubahan aspek
(kondisi) lingkungan yang dihadapi. Hal
ini berarti bahwa dalam naskah rencana
itu, jika dipandang perlu harus terdapat
ruang untuk mengadakan perubahan-
perubahan atau penyesuaian-
penyesuaian tanpa merubah pola dasar
rencana induk organisasi.
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
-- BATASAN PENGORGANISASIAN --

 Stoner (1990;310) berpendapat bahwa pengorganisasian


sebagai salah satu fungsi manajemen merupakan suatu
proses, yaitu meliputi upaya penentuan pekerjaan yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi,
pembagian kerja secara tepat di antara pegawai organisasi,
dan penetapan mekanisme untuk mengkoordinasikan
aktivitas-aktivitas organisasi. Salah satu hasil proses
pengorganisasian adalah struktur organisasi, yang
merupakan prosedur formal bagaimana organisasi dikelola.

 Terry dan L.W Rue (1988;82-83) mengemukakan bahwa


pengorganisasiaan (mengorganisir) adalah proses
pengelom­pokkan kegiatan-kegiatan untuk mencapai
tujuan-tujuan, dan penugasan setiap kelompok kepada
seorang manajer, yang mempunyai kekuasaan, yang perlu
untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
-- KRITERIA RENCANA YG BAIK by SIAGIAN … Lanjutan --

 Di dalam rencana terdapat tempat pengambilan resiko. Tidak ada


seorang manusia yang persis tahu apa yang akan terjadi di masa
depan, karena ketidak-tentuan masa depan itu, maka dalam
suatu rencana harus terdapat kemung-kinan untuk pengambilan
resiko. Tetapi kalaupun resiko harus diambil, maka resiko itu
harus didasarkan kepada perhitungan yang matang. Hal ini dalam
ilmu administrasi dan manajemen disebut ‘calculated risk’.
 Rencana harus bersifat praktis (pragmatis). Artinya, suatu
rencana harus dapat dicapai (attainable) dengan
memperhitungkan tujuan, kapasitas organisasi, faktor ling-kungan
dan kemungkinan yang mungkin timbul dimasa depan. Rencana
tidak boleh ambisius. Rencana yang disusun tanpa
memperhitungkan kemampuan sumberdaya organisasi dan
perubahan aspek-aspek lingkungan dapat mendatangkan resiko
kegagalan dan prustasi oragnisasi di kemudian hari.
 Rencana harus merupakan ‘forecasting’. Mengingat bahwa
rencana akan dijalankan di masa yang akan datang, maka
rencana itu harus memperhitungkan atas keadaan yang mungkin
dihadapi pada kurun waktu ke depan.
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
-- BATASAN PENGORGANISASIAN --

 Stoner (1990;310) berpendapat bahwa pengorganisasian


sebagai salah satu fungsi manajemen merupakan suatu
proses, yaitu meliputi upaya penentuan pekerjaan yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi,
pembagian kerja secara tepat di antara pegawai organisasi,
dan penetapan mekanisme untuk mengkoordinasikan
aktivitas-aktivitas organisasi. Salah satu hasil proses
pengorganisasian adalah struktur organisasi, yang
merupakan prosedur formal bagaimana organisasi dikelola.

 Terry dan L.W Rue (1988;82-83) mengemukakan bahwa


pengorganisasiaan (mengorganisir) adalah proses
pengelom­pokkan kegiatan-kegiatan untuk mencapai
tujuan-tujuan, dan penugasan setiap kelompok kepada
seorang manajer, yang mempunyai kekuasaan, yang perlu
untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
-- BATASAN PENGORGANISASIAN … Lanjutan--

 Sarwoto (1983;77) mendefinisikan


pengorganisasian sebagai keseluruhan proses
pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas,
tanggung jawab atau wewenang sedemikian rupa
sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat
digerakan sebagai suatu kesatuan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditentukan.

 Koontz et.al. (1989;242) menulis


pengorganisasian sebagai pengelompokan
kegiatan-kegiatan yang perlu untuk mencapai
tujuan, penugasan masing-masing kelompok
kepada seorang manajer dengan wewenang yang
diperlukan untuk mengawasinya, dan pengadaan
koordinasi horizontal dan vertikal dalam struktur
organisasi.
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
-- LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN --
BY BASU SWASTHA.

1) Pembagian kerja dalam organisasi,


2) Pengkombinasian secara logis ke
dalam departemen-departemen,
3) Pendelegasian wewenang, dan
4) Penetapan koordinasi serta system
pangawasan untuk menjamin bahwa
setiap orang menjalankan tugas
secara serentak untuk mencapai
tujuan organisasi.
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
-- LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN --
BY HOROLD KOONTZ et.al.

1) Penetapan tujuan organisasi,


2) Perumusan tujuan-tujuan penunjang,
kebijaksanaannya dan rencana-rencananya,
3) Identifikasi dan klasifikasi kegiatan-kegiatan yang
perlu untuk mencapai tujuan tersebut,
4) Pengelompokan kegiatan-kegiatan ini berdasarkan
sumberdaya material dan manusia yang tersedia
dan dengan cara pemakaian yang terbaik dalam
keadaan tersebut,
5) Pelimpahan wewenag yang perlu kepada masing-
masing kepala kelompok untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan itu,
6) Menyatukan kelompok-kelompok secara horizontal
dan vertical melalui hubungan-hubungan
wewenang dan arus informasi.
12 PRINSIP UMUM PENGORGANISASIAN
By Prof. Prajudi Atmosudirdjo
1) Organisasi itu harus mempunyai tujuan, yakni suatu
tujuan yang hanya dapat dicapai melalui daya upaya
(efforts) kerjasama yang teratur dan kontinu antara
orang-orang yang bersangkutan. Prinsip ini membawa
konsekuensi, bahwa harus ada kesatuan pimpinan (unity
of command) dan kesatuan arah gerak (unity of
derection).

2) Harus ada pembagian kerja dan penugasan kerja


yang homogen. Untuk terarahnya pencapaian tujuan
organisasi dibutuhkan daya upaya (inisiatif) dari seluruh
personil organisasi. Oleh karena itu seluruh pekerjaan
harus terbagi habis menjadi kapling-kapling kerja, dan
dijaga jangan sampai ada batas-batas kapling kerja yang
tidak jelas atau tegas.
12 PRINSIP UMUM PENGORGANISASIAN
By Prof. Prajudi Atmosudirdjo … Lanjutan
3) Antara tugas, tanggungjawab, dan kekuasaan harus
selalu terdapat kesesuaian keseimbangan. Artinya luas dan
beratnya tanggungjawab yang diberi harus sesuai dengan luas
dan beratnya tugas. Demikian pula, maka luas beratnya
kekuasaan (wewenang) yang diberikan harus sesuai dengan
luas dan beratnya tanggungjawab­nya. Bila prinsip ini dilanggar,
maka pasti akan terjadi berbagai kepincangan dalam berbagai
macam bentuk.

4) Setiap pelimpahan kekuasaan (tanggungjawab) dan


tugas harus dilakukan setepat-tepatnya dan sejelas-
jelasnya. Tepat orang, tepat tugas dan jelas batas-batasnya.
Pedelegasian tugas dan wewenang atau kekuasaan harus jelas
bagi keduabelah pihak -- pihak pendelegasi dan penerima
delegasi. Pelimphan tugas dan wewenang sedapat mungkin
tertulis dan dirumuskan dengan kata-kata yang jelas, mudah
dipahami, menunjukan isi materinya, dan batas-batasnya yang
tegas. Bilamana tidak memungkinkan tegas, maka harus ada
'policy' yang memberikan pedoman untuk menilai kasus-kasus
praktek.
12 PRINSIP UMUM PENGORGANISASIAN
By Prof. Prajudi Atmosudirdjo … Lanjutan
5) Kesatuan komando atau hirarkhi (the one man-one
chief principle). Penyusunan organisasi harus
mengikuti garis-garis tata-hubungan bawahan-atasan.
Semua arus komando, perintah, laporan, informasi,
kerja, penfasilitasan kerja dan sebagainya, harus melalui
garis-garis hirarkhi ini sebagai prinsip. Di dalam praktek,
prinsip ini harus dipegang teguh, akan tetapi tidak boleh
kaku, agar supaya tidak macet.

6) Komunikasi. Kekompakan organisasi tergantung dari


komunikasi, yakni pertukaran informasi antar sesama
unit kegiatan yang terdapat dalam organisasi
bersangkutan. Kelancaran arus dan ketepatan data dan
informasi yang relevan sangat membantu pimpinan
dalam mengambil keputusan yang tepat.
\
12 PRINSIP UMUM PENGORGANISASIAN
By Prof. Prajudi Atmosudirdjo … Lanjutan
7) Kewajiban pimpinan untuk mengadakan
pengecekan terhadap pelaksanaan
perintah-perintahnya. Pengecekan ini bersifat
organisasional, artinya, merupakan bagian
integral daripada kehidupan organisasi. Tidak
ada pimpinan yang bisa mengontrol segala-
galanya, malahan yang demikian itu
mendatangkan efek yang tidak baik terhadap
motivasi kerja bawahan.

8) Kontinuitas, artinya perkerjaan tidak boleh


mandeg (terhenti) karena seorang
berhalangan. Oleh karena itu untuk bidang
kerja yang sifatnya rutinitas sebaiknya ditunjuk
beberapa orang sebagai pelaksana.
12 PRINSIP UMUM PENGORGANISASIAN
By Prof. Prajudi Atmosudirdjo … Lanjutan
9) Saling asuh antara instansi line dan staf. Hal ini
penting sekali terutama di dalam organisasi yang sudah
mulai kompleks operasinya. Yang harus dicegah adalah
jangan sampai, karena berbagai hal atau sebab, suatu
unit kerja merasa lebih penting atau dipentingkan di atas
unit kerja lainnya.

10) Koordinasi, prinsip ini adalah pelengkap perinsip kedua


di atas. Pembagian kerja menimbulkan spesialisasi,
spesialisasi mempercepat peningkatan keahlian, akan
tetapi mengandung bahaya desintegrasi. Untuk itu
penunjukkan pelaksana masing-masing bidang tugas
terjamin untuk bisa bekerja berdampingan. Kebijakan
yang dapat mengembangkan koordinasi antara lain
adalah kewajiban bertukar informasi dan bertukar pikiran
setiap kali timbul masalah-masalah bersama, dan
menamkan kebiasana untuk saling berkonsultasi satu
sama lain bila menghadapi pekerjaan yang ada
hubungannya dengan bidang pekerjaan unit organisasi
lainnya.
12 PRINSIP UMUM PENGORGANISASIAN
By Prof. Prajudi Atmosudirdjo … Lanjutan
11) Kehayatan, setiap personil harus memandang
organisasi seolah-olah hidup (berhayat).
Artinya, jika terjadi hal-hal yang
membahayakan hayat organisasi, maka segera
timbul inisitif (prakarsa) spontan dari para
personil untuk bertindak dan mengamankan
organisasi dari bahaya dimaksud.

12) Tahudiri pada setiap warga organisasi.


Prinsip ini berhubungan dengan disiplin dan
prinsip pembagian kerja, tugas, tanggungjawab
dan wewenang. Setiap personil organisasi harus
cukup sadar dan tahu akan posisinya di dalam
hirarkhi organisasi, walaupun kita kadang-
kadang gelisah melihat rekan melakukan hal-
hal yang melanggar prinsip-prinsip organisasi,
bahkan atasan sendiri kadang-kadang yang
melakukan pelanggaran.

Anda mungkin juga menyukai