BAB II
LANDASAN TEORITIS
Artinya, manajemen adalah sebagai suatu proses yang diterapkan oleh individu
yang lainnya.
defenisi yang bermunculan dari para ahli dan masing-masing berbeda dalam
memberikan pengertian, tergantung pada titik tekan dan titik tangkap masing-
masing.
1
Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, hlm. 9
2
James A. F. Atoner, R. Edward Freeman, Daniel R. Gilbert, JR, Management, sisth
Edition,(New Jersey: Prentice Hall, 1995), hlm. 7
10
11
mengemukakan bahwa Manajemen adalah suatu proses yang khas, yang terdiri
yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan
mengatakan bahwa manajemen sebagai suatu proses kerja melalui orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi dalam lingkungan yang berubah. Proses ini
berpusat pada penggunaan secara efektif dan efesien terhadap sumber daya yang
terbatas.
adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau
dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnaya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.5
3
George R. Terry , Principles of Management, (terj. Sukarna 2011), hlm. 10
4
George R. Terry dan Leslie W. Rue, Principles of Management, terj. G. A. Ticoalu,
Dasar-Dasar Manajemen, hlm. 1
5
H Malayu S.P. Hasibuan , Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, edisi revisi
(cet.6: Jakarta Bumi Aksara, 2007), hlm. 2
12
berbagai sumber daya dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu
efektif.8
bahwa manajemen adalah suatu proses kerja atau mengatur yang melibatkan
6
H Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah, hlm. 2
7
M . Manullang, Dasar Manajemen(Cet. 1:Jakarta: Galia Indonesia,1996), hlm. 15
8
Zaini Muchtarom, Dasar-Dasar Manajemen Dakwah (Cet. 1:Yogyakarta: Al-amin press,
1996), hlm. 37
9
Soewarno Handayaningrat, Pengatar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen (Cet
7:Jakarta: Haji Masagung, 1998), hlm. 10
13
Controlling (pengawasan).
Controlling (pengendalian).
a. Planning (perencanaan)
dahulu direncanakan.
yang akan dikerjakan di masa depan dalam dan oleh suatu organisasi dalam ram
1) Perkiraan (Forecasting)
10
Sondang P. Siagian, Fungsi-Fungsi Manajerial, Edisi Revisi, hlm. 36
11
M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, hlm. 51
14
2) Tujuan (Objectives)
Tujuan yaitu nila-nilai yang akan dicapai atau diingini oleh organisasi.
tujuan yang jelas dapat diketahui oleh semua orang yang terlibat dalam
3) Kebijakan (Policies)
4) Program (Programes)
5) Jadwal (Schedule)
12
Djati Julitriasa dan Jhon Suprianto, Manajemen Umum Sebuah Pengantar (Cet,
1:Yogyakarta: BPFE, 1988), hlm. 37
13
E.K. Mochtar Efendi, Manajemen: suatu pendekatan berdasarkan ajaran Islam (Jakarta:
Bhatara Karja Aksara, 1986), hlm. 37
14
Djati Julitriasa dan Jhon Suprianto, Manajemen Umum Sebuah Pengantar, hlm. 35
15
karena itu manajer harus dapat menentukan waktu yang tepat, karena
Schedule merupakan ciri yang penting dari suatu tindakan yang akan
berhasil baik.
6) Prosedur (Procedur)
7) Anggaran (Budget)
b. Organizing (pengorganisasian)
digerakkan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat dalam rangka
15
A. M. Kadarman dan Jusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen: Buku Panduan
Mahasiswa (Cet. 4: Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1994), hlm. 47
16
E. K. Mochtar Efendi, Manajemen: Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam, hlm.
81
17
Sondang P. Siagian, Fungsi-Fungsi Manajerial, hlm. 60
16
c. Actuating (Penggerakan)
d. Controlling (Pengawasan)
18
Sondang P. Siagian, Fungsi-Fungsi Manajerial, hlm.95
17
manajemen adalah :
1. Men
2. Money
3. Machines
4. Methods
5. Materials
6. Market
a. Men
ini meliputi baik tenaga kerja eksekutif maupun operatif. Dalam kegiatan
dari manajemen adalah manusia, sebab manusia membuat tujuan dan dia
pulalah yang melakukan proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkannya itu. Tanpa tenaga kerja tidak akan ada proses kerja. Hanya
19
Veithzal Rivai Zaina, Islamic Management, (Yogyakarta: BPFE Anggota IKAPI:
2013), hlm. 45
18
saja manajemen itu sendiri tidak akan timbul apabila setiap orang bekerja
untuk dirinya sendiri saja tanpa mengadakan kerjasama dengan yang lain.
b. Money
disamping faktor manusia yang menjadi unsur paling penting (the most
merupakan faktor yang penting sebagai alat ukur dan alat pengukur nilai
suatu usaha. Suatu perusahaan yang besar diukur pula dari jumlah uang
berputar pada perusahaan itu. Tetapi yang menggunakan uang tidak hanya
tenaga yang harus dibayar, berapa alat-alat yang dibutuhkan yang harus
dibeli dan berapa pula hasil yang dapat dicapai dari sesuatu investasi.
20
Ibid hlm. 45
19
c. Machines
yang tergantung atau bahkan diperbudak oleh mesin. Mesin itu sendiri
tidak akan ada kalau tidak ada yang menemukannya, sedangkan yang
d. Merhods
telah dirumuskan atau ditetapkan itu baik, kalau orang yang diserahi tugas
juga akan tetap kurang baik. Oleh karena itu hasil penggunaan/penerapan
e. Materials
f. Market
yang diproduksi itu tidak laku atau tidak diserap oleh konsumen. Dengan
produksi agar sampai kepada konsumen merupakan hal yang menentukan dalam
aktivitas manajemen. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang
harus sesuai dengan selera dan daya beli konsumen. Barang yang berkualitas
rendah dengan harga yang relatif mahal tidak akan laku dijual.
2. Kepemimpinan
Lea dership is the rela tion ship in which one person, or the lea der,influences
l l l
others to work to gether willingtyon rela ted ta sks to a t a in tha t which the lea der l l l l l l
dia rtika n sua tu usa ha mempenga ruhi ora ng a nta r perseora nga n (interpersona l)
l l l l l l l l l l l l
21
Miftah Thoha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Perilakunya, (Jakarta:
Rajagrafindo Persada, 2007 ) hlm 259
22
George R. Terry, Princiles of Management, Edisi ke-6, Richard D. Irwin Homewood,
(Illionis, 1972), hlm. 458.
23
Stan Kossen, Aspek Manusiawi dalam Organisasi, (Terj), (Jakarta: Penerbit Erlangga
1986), hlm.18
24
Gibson, Ivance vichand Donnely, Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses, Edisikelima,
Terjemahan, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1987). hlm. 263
22
rupa a ga r menca pa iha sil ya ng sebesa r-besa rnya denga n kemungkina n pergeseka n
l l l l l l l l l l l l l
Lea der Profesiona l memberi ba ta sa n tenta ng seora ng tour lea der seba ga i berikut.
l l l l l l l l l l
“a courier or professiona l tra vel escort someone with specia l qua lifica tion to
l l l l l l
connduct a tra vel group”.26 Ja di tour lea der da pa t disebut seba ga i seora ng kurir l l l l l l l l l
juga dia rtika n seba ga i seseora ng ya ng memiliki tuga s khusus untuk memimpin
l l l l l l l l
perja la na n wisa ta . l l l l l
tersebut.27
25
Www. Spotcom. Diunggah pada tanggal 05 Mei 2017
26
Oka A Yoeti, Tour Leader Profesional Fungsi, Tugas, dan Tanggung Jawab, (Bandung:
Angkasa, 2013), hlm. 8
27
Ibid, hlm. 9
23
kema mpua n mempenga ruhi da n menga ra hka n ora ng la in untuk terca pa inya
l l l l l l l l l l l l
penyelengga ra kepa da nya . Menurut Riya nto da la m pela ksa na a nnya , tuga s-tuga s
l l l l l l l l l l l l l l l
wisa ta tersebut.l l
28
Bambang Riyanto, Tugas dan Fungsi Tour Leader Biro Perjalannan Haji dan
Umroh,(Yogyakarta: YBPFE UGM, 2011), hlm. 34-35
24
2) Pengina pa n l l
fa silita s ya ng disedia ka n
l l l l l
a ta s na ma tour opera tor dima na tour lea der bekerja . Da la m mela ksa na ka n
l l l l l l l l l l l l l l l
fungsinya , tour lea der diberi kua sa untuk menga mbil kebija ksa na a n da la m ba ta s-
l l l l l l l l l l l l l
ta nggung ja wa bnya .
l l l l
Fungsi seora ng tour lea der mewa kili tour opera tor da la m berhubunga n
l l l l l l l
denga n perusa ha a n ya ng menja di mitra kerja tour opera tor seperti ma ska pa i
l l l l l l l l l l l l
penerba nga n, hotel, resort, ca fe, da n restora n, pusa t-pusa t rekrea si, ta ma n
l l l l l l l l l l
na siona l, a ta u tempa t berseja ra h. Untuk mela nca rka n tuga snya tour lea der diberi
l l l l l l l l l l l l l
dokumenta si pera la na n. l l l l
25
sa mpa i ha ri tera khir denga n kua lita s penyelengga ra a n ya ng dia ngga p prima .
l l l l l l l l l l l l l l
Sela in itu tour lea der berta nggung ja wa b da n berkewa jiba n menja ga kenya ma na n
l l l l l l l l l l l l l
terja di. l
ya ng sa nga t penting untuk dila kuka n seora ng pemula . Tour lea der
l l l l l l l l
juga ha rus memilki kea hlia n ba hsa ya ng ba ik, jika tida k, ma ka klien
l l l l l l l l l l l l
untuk kebutuha n la innya tour lea der ha rus memba ngun kerja sa ma l l l l l l l l l
denga n ora ng la in. Contohnya untuk ma sa la h tra nsporta si, tour lea der
l l l l l l l l l l
26
3) Ma rketing l
bersa ma tour lea der kepa da tema n da n kelua rga nya . Ha l ini juga
l l l l l l l l l l l l
1. Pengertia n Pela ya na n l l l l
Menurut ka mus Oxford A dva nced Lea ners Dictiona ryterda pa t 16 definisi
l l l l l l l
perusa ha a n swa sta (contohnya , ja sa a mbula ns, bis da n telepon), orga nisa si ya ng
l l l l l l l l l l l l l l
29
Oka A Yoeti, Tour Leader Profesional Fungsi, Tugas, dan Tanggung Jawab, (Bandung:
Angkasa, 2013), hlm. 81
27
(contohnya , prison service,cicil service, diploma tic service, fire service, hela th l l l
pekerja a nnya l l l berupa l mela kuka n l l sesua tu l ba gi l pela ngga n l l teta pi l tida k l
mengha silka n ba ra ng (contohnya , ja sa fina nsia l, perba nka n, perpa ja ka n, a sura nsi
l l l l l l l l l l l l l l l l
pela ngga n merupa ka n tujua n uta ma da la m perusa ha a n ka rena ta npa pela ngga n
l l l l l l l l l l l l l l l l l l
perusa ha a n tida k a ka n berja la n. A set perusa ha a n sa nga t kecil nila inya ta npa
l l l l l l l l l l l l l l l l l l
memperha tika n pela ngga n. Pela ngga n dita rik denga n ta wa ra n ya ng lebih l l l l l l l l l l l l
pela ya na n ya ng ba ik.31
l l l l l
dita wa rka n oleh sua tu piha k kepa da piha k la in, ya ng pa da da sa rnya tida k
l l l l l l l l l l l l l l l l
30
Fandi Tjipto, Service Management, (Yogyakarta: Andi, 2012), hlm. 3.
31
Ratminto dan Atik Septi Winarsih, Manajemen Pelayanan, (Yogyakarta: Pustaka
Pelayar, 2007) hlm. 2
28
dila kuka n ora ng bersifa t komersia l ya ng bia sa nya dikelola oleh piha k swa sta
l l l l l l l l l l l l l
denga n pela ya na n dila ksa na ka n oleh orga nisa si non komersia l mela ksa na ka n
l l l l l l l l l l l l l l l
kegia ta n l l denga n l berla nda ska n l l l menca rikeuntunga n, l l seda ngka n l l kegia ta n l l
32
Nispul Khoiri, Hukum dan Manajemen Nirlaba Syariah dan Konvensional, (Medan:
Perdana Publishing, 2018), hlm. 83.
29
ma upun da la m ra ngka pela ksa na a n ketentua n pera tura n perunda ng-unda nga n”.
l l l l l l l l l l l l l l l
ma sya ra ka t”.
l l l l Da la m l l memberika n l pela ya na n l l l a pa ra t/ka rya wa n
l l l l l l ha rusla h l l
itu buka n ha nya diperuntukka n untuk dita a ti oleh ma sya ra ka t teta pi juga
l l l l l l l l l l l l
1. A dministra si l l
seca ra bersa ma da la m orga nisa si untuk menca pa i tujua n orga nisa si ya ng tela h
l l l l l l l l l l l l l l l
diteta pka n, mula i da ri proses penda fta ra n, pemba ya ra n da n sura t keimigra sia n.
l l l l l l l l l l l l l l
30
2. Bimbinga n Ma nsik l l
3. Tra nsporta si l l
4. A komoda si l l
5. Konsumsi
sta nda r gizi da n ha rus higenis sehingga ja ma a h tida k mera sa dikecewa ka n. Menu
l l l l l l l l l l l l l
ya ng disedia ka n oleh hotel sa nga t berva ria si, a da menu interna siona l da n a da
l l l l l l l l l l l l l l
6. Keseha ta n l l
penya kit sela ma menja la nka n iba da h umroh da n setela h kemba li keta na h a ir.33
l l l l l l l l l l l l l l
2. Ciri Pela ya na n Ya ng Ba ik l l l l l
33
Ruri Erlangga, Menjadi Kaya Dengan Berbisnis Travel Umrah, (Jakarta: PT. Grasindo,
2015) hlm. 78-85
32
tepa t sa sa ra n). l l l l
34
Kasmir, Etika Customer Service, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2005), hlm. 34-38
33
keingina n ja ma a h tersebut). l l l l
3. Bentuk Pela ya na n l l l
a. La ya na n denga n lisa n l l l l l
35
Moenir, Metode Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara,
2010) hlm. 172
34
la ngsung di la pa nga n.
l l l l
b. La ya na n denga n tulisa n l l l l l
ha silnya
l l memenuhi sya ra t a ta u ketentua n ya ngmemua ska n ba gi ya ng l l l l l l l l l l
berkepentinga n. l
4. Sa sa ra n Pela ya na n l l l l l l
loya lita s pela ngga n pa da pengelola perusa ha a n/tra vel ya ng bersa ngkuta n. Bila
l l l l l l l l l l l l l l l
36
Ibid, hlm. 196
35
buruk.
Seda ngka n mela ya ni seca ra tepa t a rtinya ja nga n sa mpa i terja di kesa la ha n
l l l l l l l l l l l l l l l l l
a. Komunika tif l
b. Kea ma na n l l l
Memberika n ja mina n kera ha sia n setia p tra nsa ksi a rtinya Customer l l l l l l l l l l l
c. Kera ma ha n l l l
ka rya wa n.
l l l
36
Sema ra ng 2018 l l
37
Ita Rahmawati, Pelaksanaan Ibadah Umrah di PT Patuna Mekar Jaya Perwakilan
Semarang (Studi Implementasi Pasal 43-46 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 Tentang
Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah), Skripsi (Semarang : UIN Walisongo Semarang,
2018)
37
38
Anggriani Frista, Manajemen Travel Haji dan Umrah Dalam Merekrut Jamaah (Studi
Kasus di PT. Aliyah Perdana Wisata), Skripsi (Makassar : UIN Alauddin Makassar, 2015)
38
a da la h ra ngka ia n
l l l l l l kegia ta n l l ya ng l menca kup penyuluha n da n l l l
dila kuka n seja k ja ma a h menda fta rka n diri sa mpa i kemba li selesa i
l l l l l l l l l l l l l
Meda n. l
39
Dzul Kifli, Manajemen Pelayanan Jamaah Haji dan Umrah PT. Patuna Tour dan
Travel, Skripsi (Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010)
39
sa tu bua h la ptop, jumla h pega wa i seba nya k ena m ora ng, jumla h A C
l l l l l l l l l l l l
1 bua h da n tempa t duduk a nta ra memua t seba nya k lima ora ng.40
l l l l l l l l l l l
berbeda . l
Sema ra ng 2019. l l
Sema ra ng. l l
40
Imran, Kualitas Pelayanan Haji di Kabupaten Bulukumba (Telaah Kinerja Kemenag),
Skripsi, (Makassar : UIN Alauddin Makassar 2016)
40
d. Perbeda a n:A spek da n ka jia n serta loka si penelitia nya . A hma d Ja zuli
l l l l l l l l l l l l l
41
Ahmad Jazuli, Studi Manajemen Pelayanan Haji dan Umrah Di PT. Mastour
Semarang, Skripsi, (Semarang : UIN WaliSongo Semarang, 2019)