Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN PROGRAM PARENTING

PAUD TAMAN KANAK-KANAK.

OLEH : ENI UTAMI, M.Pd

A. Pengertian Manajemen

Manajemen menurut Luther Gulick dalam bukunya T.Hani Handoko (2009:11)

mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha

secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk

mencapai tujuan dan membuat sistem kerja sama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.

Menurut Luther Gulick (1965:7-11) dalam bukunya T.Hani Handoko manajemen telah

memenuhi persyaratan untuk disebut bidang ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari untuk

waktu yang lama dan telah diorganisasi menjadi suatu rangkaian teori. Manajemen mencapai

sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain dalam menjalankan tugas. Dipandang

sebagai profesi karena manajemen dilandasi oleh keahlian khusus untuk mencapai suatu

prestasi.

Sama halnya dengan administrasi, kata manajemen juga berasal dari bahasa Latin,

yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata

itu digabung menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan

dalam bahasa inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda managemen.

Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia menjadi manajemen atau

pengelolaan.

Manajemen sebagai proses meliputi perencanaan (Planning), pengorganisasian

(Organizing), Pemimpinan (Leading), dan Pengawasan (Controlling). Oleh karena itu,

manajemen diartikan sebagai proses merencana, mengorganisasi, memimpin dan

mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai

secara efektif.

1
Para ahli manajemen memiliki pemikiran yang berbeda-beda tentang funfsi

manajemen, namun pemikiran fungsi manajemen yang paling terkenal adalah yang

dikemukakan oleh Luther Gulick dan George R.Terry sebagaimana yang dikemukakan

Maswardi dan Yuliananingsih (2016:15) :

“Fungsi manajemen yang terkenal dikemukakan oleh Luther Gulick yang


terkenal dengan akronim POSDCORB ada enam fungsi manajemen menurut
Gullick (1)Planning, (2) Organizing, (3) Staffing, (4) Directing, (5)
Coordinating, (6) Budgetting. Fungsi ini disempurnakan oleh Geoorge Terry
yang dikenal dengan akronim POAC : (1) Planning, (2) Organizing, (3)
Actuating, (4) Controlling.”

George R. Terry (1877-1955) dalam Hariri (2016:2), mengemukakan bahwa:

“Management is a distinct proces consisting of planning, organising, actuating and

controlling, utilising in each both sciene and art and followed in order to accomplish pre-

determined objectives” yang artinya manajemen adalah sebuah proses yang khas terdiri dari

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan pemanfaatannya masing-

masing dalam bingkai ilmu pengetahuan dan seni dan diikuti secara berurutan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Nanang Fattah (2004:1), mengartikan manajemen sebagai proses merencanakan,

mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala

aspeknya agar tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

Menurut Mary Parker Foilet dalam Fattah (2004:3), manajemen sebagai seni untuk

melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang. (The art of getting done through people)

Stoner dan Freeman dalam Wibowo (2011:9), mengartikan manajemen adalah proses

perencanaan, Pengorganisasian, memimpin dan mengawasi pekerjaan anggota organisasi dan

menggunakan semua sumber daya organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi

yang dinyatakan dengan jelas.

2
Robbin dan Caultar dalam Wibawa(2013:9), definisi manajemen sebagai suatu proses

untuk membuat aktifitas terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang

lain.

Menurut Husaini Usman (2009:5), menjelaskan :

Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pengorganisasian,


pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efisien. Sedangkan manajemen dalam arti sempit
adalah manajemen sekolah/madrasah yang meliputi: perencanaan program
sekolah/madrasah, kepemimpinan kepala sekolah/madrasah,
pengawasan/evaluasi dan sistem informasi sekolah/madrasah

Hughes dalam Usman (2013:67), menyatakan bahwa manajemen berkenaan dengan

efisiensi, perencanaan, kerja keras, prosedur, pelaksanaan regulasi, pengawasan dan

konsistensi.

Definisi manajemen yang lebih lengkap dikemukakan oleh Muljani A. Nurhadi dalam

Arikunto dan Yuliana (2012:3), mengemukakan manajemen adalah suatu kegiatan atau

rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia

yang bergabung dalam organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah

ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien.

Dari beberapa pengertian manajemen yang disebutkan diatas, dapat disimpulkan

bahwa manajemen adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan evaluasi yang dilakukan pihak pengelola organisasi untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan dengan memberdayakan sumberdaya organisasi. Manajemen

diperlukan oleh semua organisasi, diperlukan oleh banyak orang bekerja sama untuk

mencapai tujuan yang sudah ditetapkan bersama.

B. Fungsi Manajemen

3
Manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatan, kegiatan yang dimaksud adalah

merupakan tindakan-tindakan yang mengacu kepada fungsi-fungsi manajemen. H.Siagian

(1977) dalam Hariri (2016:4) mengungkapkan pandangan beberapa ahli , sebagai berikut:

1. G.R. Terry

a) Planning ( perencanaan)

b) Organizing (pengorganisasian)

c) Actuating (pelaksanaan) dan

d) Controlling (pengawasan)

2. Henry Fayol

a) Planing ( perencanaan)

b) Organizing (pengorganisasian)

c) Commanding (pengaturan)

d) Coordinating (pengkoordinasian) dan

e) Controlling ( pengawasan)

3. Harold Koontz dan Cyril O’ Donnel

a) Planing ( perencanaan)

b) Organizing (pengorganisasian)

c) Staffing (penentuan staff)

d) Dirrecting (pengarahan)

e) Controlling (pengawasan)

4. L.Gullick

a) Planing ( perencanaan)

b) Organizing (pengorganisasian)

c) Staffing (penentuan staff)

d) Dirrecting (pengarahan)

4
e) Coordinating (pengkoordinasian)

f) Reporting (pelaporan)

g) Budgeting (penganggaran)

Untuk memahami lebih jauh tentang fungsi-fungsi manajemen pendidikan, di bawah

ini akan dijelaskan tentang fungsi-fungsi manajemen pendidikan dalam pandangan

pendidikan di sekolahan, dengan bersandar kepada pemikiran dari pendapat George R. Terry

yang peneliti gunakan untuk membantu proses penelitian antara lain: 1) planning

(perencanaan), 2) Actuating (pelaksanaan) dan 3) Controlling (pengawasan).

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan suatu fungsi paling awal dalam fungsi manajemen, karena

perencanaan merupakan suatu proses kegiatan untuk menyajikan secara sistematis segala

kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Lousse E. Boone dan David

L. Kurtz (19840 dalam Hariri (2016:5) menyampaikan bahwa “planning may be defined as

the proses by which manager set objective, asses the future, and develop course of action

designed to accomplish these objective”

Menurut Waswardi (2016:14) perencanaan yaitu persiapan untuk melakukan

serangkaian kegiatan dan strategi untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka mencapai

tujuan, baik tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

Untuk menyusun perencanaan supaya jelas apa tujuan perencanaan (what) (1) apa

yang harus dicapai, (2) apa seharusnya disiapkan, (3) apa mungkin untuk dicapai, (4) apa

kendala untuk mencapai tujuan tersebut. Kejelasan lain yaitu mengapa perencanaan tersebut

disusun (why) (1) mengapa tujuan tersebut hendak dicapai, (2) ada kebutuhan apa yang ingin

ditargetkan dari perencanaan tersebut, (3) apa alasannya (4) perencanaan tersebut untuk

kepentingan pribadi, kelompok atau golongan. Pertanyaan lain yaitu : siapa saja yang terlibat

untuk mensosialisasikan perencanaan guna untuk mencapai tujuan (who) (1) siapa yang

5
melaksanakan, (2) siapa yang menempati job yang ada, (3) siapa yang bertanggungjawab, (4)

siapa yang mengontrol. Pelaksanaan perencanaan hendaknya sesuai dengan schedule (when)

(1) kapan dilaksanakan (2) berapa lama target pelaksanan untuk mencapai tujuan. Terakhir

untuk melaksanakan perencanaan tentukan tempatnya (where) : (1) dimana dilaksanakan, (2)

di kantor sendiri, di rumah sendiri, (3) di tempat lain, bekerjasama dengan pihak lain

Arti penting perencanaan terutama adalah memberikan kejelasan arah bagi setiap

kegiatan, sehingga setiap kegiatan dapat diusahakan dan dilaksanakan seefisien dan selektif

mungkin. Menurut Williams/Kinicki (2013:132) mengemukakan bahwa”planning, which we

previously defined as setting goal and deciding how to achieve them. Another definition

Planning is coping with uncertain by formulating future courses of action”. Yang

mempunyai arti adalah penetapan suatu tujuan dan bagaiman untuk mencapai dari tujuan

tersebut. Sedangkan definisi yang lain perencanaan adalah mengatasi ketidakpastian dengan

merumuskan tindakan untuk masa depan. T. Hani Handoko dalam Hariri (2016:5-6)

mengemukakan sembilan manfaat perencanaan , yaitu :

a. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-


perubahan lingkungannya.
b. Membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama.
c. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran
d. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat
e. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
f. Memudahkan dalam melakukan koordinnasi diantara berbagai bagian
organisasi
g. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
h. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, dan
i. Menghemat, waktu, usaha dan dana
Program Parenting merupakan kegiatan yang melibatkan orang tua dari anak dalam

pengasuhan oleh karena itu dalam penyusunan perencanaan program parenting perlu adanya

komunikasi antara kepala Taman Kanak-Kanak (TK), pendidik, tenaga pendidik dan orang

tua. Pada kegiatan program parenting faktor-faktor yang harus direncanakan antara lain: a)

tujuan, b) sasaran, c) bentuk kegiatan, d) narasumber, e) biaya , f) sarana prasarana, g) mitra.

6
2. Pelaksanaan (actuating)

Fungsi manajemen Pelaksanaan dan pengorganisasian yang merupakan salah satu

fungsi manajemen yang berkaitan erat dengan perencanaan dan merupakan suatu proses yang

dinamis, sedangkan organisasi merupakan alat atau wadah yang statis. Pengorganisasian

merupakan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokan tugas-

tugas, dan membagi-bagikan pekerjaan kepada setiap bawahannya atau karyawannnya.

George R. Terry (1986) dalam Hariri (2016:9) mengemukakan bahwa pelaksanaan

merupakan usaha menggerakkan anggota – anggota kelompok sedemikian rupa hingga

mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-

anggota tersebut untuk mencapai sasaran atau tujuan.

Dari pengertian di atas pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan suatu upaya

untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan,dengan melalui berbagai pengarahan dan

pedoman yang ada.

Pelaksanaan program parenting hendaknya dilaksanakan secara bersama-sama antara

kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan dan orang tua, sesuai dengan perencanaan

yang telah diprogramkan sehingga dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan serta

mencapai tujuan yang sudah direncanakan.

3. Evaluasi

Dalam bidang manajemen mengevaluasi tidak dapat dilepaskan dari rangkaian

kegiatan yang bermula dari perencanaan dan pelaksanaan suatu program. Oleh karena itu

dalam manajemen suatu organisasi selalu ada sebuah kegiatan yang dikenal dengan

monitoring dan evaluasi. Kegiatan tersebut bertugas untuk memonitor dan mengevaluasi

tingkat kesesuaian antara proses kegiatan dengan rencana dan seberapa besar tingkat

pencapaian dari proses tersebut. Proses evaluasi merupakan alat ukur untuk mengetahui

sejauh mana tujuan dari suatu program dapat tercapai. Proses evaluasi dalam program

7
parenting dapat dikatakan sebagai bentuk penilaian terhadap suatu kegiatan yang telah

dilaksanakan. Arikunto (2005:290) menyatakan bahwa “ Evaluasi program adalah suatu

rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan

program “.Pendapat lain juga menurut Arikunto dan Jabar (2014:17) mengemukakan bahwa “

Evaluasi program adalah upaya untuk mengetahui efektifitas komponen program dalam

mendukung pencapaian tujuan program”.

Penerapan monitoring dan evaluasi merupakan tahap penting, karena sebaik apapun

rancangan evaluasi, jika penerapannnya tidak dilakukan secara profesional hasilnya jelas

tidak memuaskan. Karena itu pelaksanaan monitoring memerlukan persyaratan yaitu adanya

instrumen evaluasi, kesiapan evaluator, dan kesiapan program yang akan dievaluasi. Dalam

kegiatan program parenting evaluasi dapat dilakukan selama kegiatan berjalan, diakhir

kegiatan terhadap orang tua dan dilakukan rapat kecil antara kepala Taman Kanak-Kanak

(TK) dan pendidik

C. Konsep Program Parenting

1. Pengertian Parenting

Parenting adalah pendidikan yang berbasis keluarga dengan upaya pendidikan yang

dilaksanakan oleh keluarga dengan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dalam

keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri bisa juga disebut

sebagai penyelenggaraan pendidikan anak usia dini berbasis keluarga. Parenting sebagai

proses interaksi berkelanjutan antara orang tua dan anak-anak mereka yang meliputi

aktivitas-aktivitas sebagai berikut: memberi makan (nourishing),memberi petunjuk (guiding),

dan melindungi (protecting) anak-anak ketika mereka tumbuh berkembang. Penggunaan kata

"parenting" untuk aktivitas-aktivitas orang tua dan anak di sini karena memang sampai saat

ini belum ada padanan kata dalam bahasa Indonesia yang tepat.

8
Karena parenting adalah pendidikan yang berbasis keluarga maka perlu dikemukakan

beberapa definisi tentang keluarga antara lain ,menurut D’Antonio dalam Sudiapermana

(2012:12) keluarga adalah sebagai suatu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang

hidup bersama untuk suatu periode waktu , dan diantara mereka saling berbagi dalam satu hal

atau lebih, berkaitan dengan pekerjaan, seks, kesejahteraan dan makanan anak-anak,

kegiatan-kegiatan intelektual, spiritual dan rekreasi.

Menurut Rollin dan Gallingan dalam Sudiapermana (2012:12) keluarga merupakan

suatu sistem interaksi semi tertutup diantara orang-orang yang bervariasi umur dan jenis

kelaminnya, dimana interaksi tersebut terorganisasi dalam arti hubungan posisi sosial dengan

norma dan persamaan yang ditentukan, baik oleh individu yang berinteraksi maupun oleh

masyarakat sebagai kekhasan dari sistem tersebut.

Pengertian keluarga secara psikologo menurut Vander Zanden dalam Sudiapermana

(2012:13) keluarga merupakan suatu unit sosial yang berisikan bapak, ibu dan anak-anak,

tinggal bersama dalam suatu rumah yang menyenangkan miliknya sendiri.

Dari berbagai pengertian tersebut maka dapat disimpulkan keluarga adalah sebagai

unit sosial terkecil di masyarakat yang terbentuk atas dasar komitmen untuk mewujudkan

fungsi keluarga khususnya fungsi sosial dan fungsi pendidikan harus benar- benar

dioptimalkan sebagai mitra lembaga PAUD.

Dari pengertian keluarga maka Zimmerman dalam Sudiapermana (2012:17)

mengemukakan beberapa hal fungsi utama keluarga antara lain:

1) Pemeliharaan fisik dan kesejahteraan anggota keluarga


2) Menambah anggota keluarga baru, baik melalui kelahiran atau adopsi
3) Sosialisasi anak-anak terhadap peran-peran orang dewasa
4) Pengendali sosial anggota keluarga
5) Pemelihara moral keluarga dan motivasi untuk memastikan kinerja tugas
baik di dalam keluarga maupun dalam kelompok sosial lain
6) Produksi dan komsumsi peralatan dan pelayanan yang diperlukan untuk
mendorong dan memelihara unit keluarga

9
Oleh karena itu melalui program parenting sebagai wadah komunikasi antar orang tua,

disamping untuk memberikan sosialisasi terhadap program-program yang diselenggarakan

oleh lembaga PAUD Taman Kanak-Kanak (TK), secara umum tujuan program parenting,

adalah mengajak para orang tua untuk bersama-sama memberikan yang terbaik untuk anak-

anak mereka. Dalam hal ini parenting didefinisikan sebagai keseluruhan yang dapat orang tua

lakukan, hal-hal baik yang besar maupun yang kecil, hari demi hari, yang dapat menciptakan

keseimbangan lebih sehat dalam rumah tangga dan hubungan dengan anak-anak.

Sesuai dengan pengertian dari parenting adalah program pendidikan berbasis keluarga

,maka akan berhubungan dengan proses pengasuhan pada anak usia dini maka menurut

Brooks Jane (2011:10-11) bahwa pengasuhan orang tua adalah sebagai individu yang

mengasuh, melindungi dan membimbing dari bayi hingga dewasa dan pengasuhan sebagai

proses mempunyai pengertian pengasuhan adalah sebuah proses tindakan dar interaksi antara

orang tua dan anak, ini adalah proses dimana kedua pihak satu sama lain saat anak tumbuh

menjadi sosok dewasa, sedangkan masyarakat adalah menjadi kekuatan dinamis ketiga dalam

proses tersebut, dan masing-masing komponen mempunyai peran masing-masing.

Surbakti (2012:40-46) fungsi orang tua dalam mengasuh yaitu:

1. Mengajar anak agar cakap berkomunikasi


2. Mengajar anak kemampuan bersosialisasi
3. Mengajar anak kecakapan berinteraksi
4. Mengajar anak kemampuan beradaptasi
5. Mengajar anak kemampuan berintegrasi
6. Mengajar anak tatanilai kebaikan
7. Melindungi anak dari pengaruh tata nilai buruk
8. Mengajar anak ketenangan hidup
9. Mengajarkan cara mengatasi keragu-raguan kepada anak
10. Melakukan fungsi pendampingan
11. Mendidik anak kemampuan bekerja sama
12. Mendidik anak pentingnya kasih sayang
13. Mengajar anak agar mampu menghargai ekstistensi orang lain
14. Melatih anak agar mampu mengendalikan emosi
15. Mendidik anak agar memiliki kecerdasan

2. Tujuan Program Parenting

10
Secara khusus tujuan pengembangan program parenting adalalah :

1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam melaksanakan perawatan,

pengasuhan, dan pendidikan anak di dalam keluarga sendiri dengan landasan dasar-dasar

karakter yang baik.

2) Mempertemukan kepentingan dan keinginan antara pihak keluarga dan pihak sekolah

guna mensikronkan keduanya sehingga pendidikan karakter yang dikembangkan di

lembaga PAUD dapat ditindak lanjuti di lingkungan keluarga 

3) Menghubungkan antara program sekolah dengan program rumah.

Karena prugram parenting adalah program yang melibatkan orang tua peserta didik

sebagai mitra sekolah dalam membantu penyelenggaraan pendidikan di sekolah, maka sesuai

dengan juknis pelibatan keluarga pada penyelenggaraan PAUD (2017:4-5) tujuan dari

pelibatan keluarga, yaitu :

1) Meningkatkan kepedulian dan tanggungjawab bersama antara satuan pendidikan,

keluarga dan masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan.

2) Mendorong penguatan pendidikan karakter anak

3) Meningkatkan kepedulian keluarga terhadap pendidikan anak

4) Membangun sinerginitas antara satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat

5) Mewujudkan lingkungan satuan pendidikan yang aman, nyaman dan

menyenangkan.

Sedangkan bentuk kegiatan pelibatan keluarga disatuan PAUD sesuai dengan

Permendikbud No.30 tahun 2017,adalah :

1) Menghadiri pertemuan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

2) Mengikuti kelas orang tua

3) Menjadi narasumber dalam kegiatan di satuan pendidikan

4) Berperan aktif dalam kegiatan pentas kelas akhir tahun pembelajaran

11
5) Berpartisipasi dalam kegiatan kokurikuler, ekstrakulikuler dan kegiatan lain untuk

pengembangan diri anak.

6) Bersedia menjadi anggota Komite Sekolah

7) Berperan aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh komite sekolah

8) Bersedia menjadi anggota tim pencegahan kekerasan di satuan pendidikan

9) Berperan aktif dalam kegiatan pencegahan pornografi, pornoaksi, dan

penyalahgunaan narkoba, psikotropika, dan zat akditif lainnnya

10) Memfasilitasi dan/atau perperan dalam kegiatan penguatan pendidikan karakter

anak di satuan pendidikan.

Lembaga PAUD yang memiliki program-program kelembagaan dan

pembelajaran kadangkala bertentangan atau tidak selaras dengan kebiasaan-kebiasaan

yang terjadi di lingkungan keluarga. Dengan program parenting ini akan terjadi

keselarasan dan keterkaitan, kerjasama yang saling mendukung, saling menguatkan.

3. Tahapan Pembentukan Program Parenting

Tahapan – tahapan dalam pembentukan program parenting sesuai dengan pedoman

penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini berbasis keluarga yang dikutip dalam jurnal

https://paud-anakbermainbelajar.blogspot.co.id tahun (2013) adalah sebagai berikut :

1) Melakukan identifikasi kebutuhan orang tua


2) Membentuk kepanitiaan parenting yang melibatkan komite sekolah
3) Membuat job deskrepsi masing-masing bagian
4) Menyusun program
5) Menyusun jadwal kegiatan
6) Mengidentifikasi potensi dan mitra pendukung
7) Melaksanakan program sesuai dengan agenda
8) Melakukan evaluasi dan kesepakatan bersama

Untuk memperjelas pembaca maka perlu dijabarkan dari tahapan-tahapan tersebut

,yaitu :

1) Melakukan identifikasi kebutuhan orang tua 

12
Setiap orang tua memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda terhadap

anak-anaknya yang menjadi peserta didik dilembaga PAUD Taman Kanak-Kanak (TK). Ada

orang tua yang ingin anak-anaknya bisa cepat membaca, ada orang tua yang ingin anak-

anaknya lebih mandiri, ada orang tua yang ingin anka-anaknya pandai menyanyi dan menari

dan lain-lain. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi kebutuhan orang tua yang beragam

tersebut sehingga dapat dikembangkan dan dituangkan dalam kurikulum lembaga PAUD

Taman Kanak-Kanak (TK). 

2) Membentuk kepanitiaan parenting yang melibatkan komite sekolah 

Kepanitiaan dalam program parenting di bentuk dengan melibatkan komite sekolah

sehingga program parenting yang akan dikembangkan betul-betul dapat menjembatani

kebutuhan orang tua dan kebutuhan sekolah/lembaga PAUD Taman Kanak-Kanak (TK).

Panitia program parenting dibentuk dengan susunan yang jelas sebagaimana bagan sebuah

organisasi. Dalam bagan tersebut sebagaimana kelengkapan sebuah organisasi diantaranya

ada ketua, sekertaris, bendahara, dan seksi-seksi seperti seksi pendidikan dan pengajaran,

seksi perlengkapan dan sarana, seksi dana, seksi-seksi ini berkembang sesuai kebutuhan

organisasi.

3) Membuat job deskripsi masing-masing bagian 

Setelah susunan kepanitiaan untuk program parenting dengan struktur organisasi yang

jelas sudah terbentuk selanjutnya masing-masing bagian menyusun job deskripsi atau rencana

tugas di masing-masing bagian dan seksi yang ada.

4) Menyusun program 

Agar program yang direncanakan dapat dilaksanakan, maka ketua pengelola yang

sekaligus sebagai ketua program parenting selanjutnya menyusun program yang akan

dilaksanakan, siapa pelaksanannya, siapa narasumbernya, berapa anggarannya, kapan

dilaksanakan serta hal-hal lainnya. Setelah kegiatan persiapan dan penyusunan program,

13
kepala TK mengundang orang tuauntuk pertemuan pertama pada pelaksanaan kegiatan

parenting.

5) Menyusun jadwal kegiatan 

Disamping menyusun program, juga menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan secara

rinci dan jelas, waktu dan tempat, jumlah pertemuan dan sebagainya.

6) Mengidentifikasi potensi dan mitra pendukung 

Dengan pengembangan program parenting perlu dijalin kemitraan dengan individu

seperti pejabat, tokoh masyarakat, kalangan profesional misalnya dokter dan petugas

kesehatan, ahli gizi, praktisi PAUD/IGTKI dan institusi baik pemerintah maupun swasta

seperti puskesmas, dinas kesehatan, dinas pendidikan, posyandu, dan sebagainya.

7) Melaksanakan program sesuai dengan agenda

Program dan jadwal kegiatan merupakan acuan dalam pelaksanaan di lapangan.

Apabila terjadi agenda kegiatan perlu juga dipersiapkan alternatif pelaksanaannya bila terjadi

hambatan di lapangan.

8) Melakukan evaluasi dan kesepakatan bersama

Setiap kegiatan mulai dari perencanaan dilakukan evaluasi agar dapat menghindari

kesalahan dan mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada. Disamping itu dalam

pelaksanaan program parenting ini diperlukan komitmen bersama antara semua komponen

yang ada. Aspek-aspek yang dievaluasi meliputi:partisipasi parenting, pelaksanaan parenting

yang meliputi semua unsur-unsur yang melaksanakan kegiatan parenting yaitu pendidik,

tenaga kependidikan dan orang tua..

4. Jenis-jenis Program Parenting

Parenting sebagai proses interaksi berkelanjutan antara orang tua dan anak-anak

mereka yang meliputu aktifitas – aktifitas keseharian orang tua dan anak-anak dalam

pemberian keteladanan pada anak yang ditransformasikan melalui orang tua dan orang

14
dewasa di lingkungannya. Jenis-jenis yang dapat dilaksanakan oleh lembaga PAUD TK yang

dikutip dalam jurnal di https://paud-anakbermainbelajar.blogsport.co.id tahun (2014),antara

lain :

1) Parents Gathering
2) Foundation Class
3) Seminar
4) Hari Konsultasi
5) Field Trip
6) Home Activities
7) Cooking on The Sport
8) Bazar Day
9) Mini Zoo
10) Home Education Video

Untuk memperjelas pembaca dalam memahami pengertian dan melaksanakan model

kegiatan parenting termasuk dalam jenis apa maka perlu dijelaskan pengertian dari jenis-jenis

program parenting sebagai berikut:

1) Parents Gathering 

Adalah pertemuan orang dengan pihak lembaga PAUD Taman Kanak-Kanak (TK)

yang difasilitasi oleh panitia parenting guna membicarakan tentang program-program

lembaga PAUD TK dalam hubungannya dengan bimbingan dan pengasuhan anak di

keluarga dalam rangka menumbuh kembangkan anak secara optimal. Materi dalam

pertemuan dapat berbagai hal tentang kebutuhan tumbuh-kembang anak, misalnya : tentang

gizi dan makanan, kesehatan, pendidikan karakter, penyakit pada anak dan sebagainya.

2) Foundation Class

Adalah pembelajaran bersama anak dengan orang tua di awal masuk sekolah dalam

rangka orientasi dan pengenalan kegiatan disekolah. Dilaksanakan pada minggu-minggu

pertama anak-ana masuk sekolah di tahun baru. 

3) Seminar 

15
Adalah kegiatan dalam rangka program parenting , yang dapat dilaksanakan dalam

bentuk seminar.Misalnya dengan mengundang tokoh atau praktisi PAUD yang kompeten,

pakar dongeng, psikolog dan lain-lain.

4) Hari Konsultasi 

Adalah hari konsultasi untuk orang tua yang dapat disediakan atau dibuka oleh

lembaga PAUD Taman Kanak-Kanak (TK). Jumlah hari yang disediakan sesuai dengan

tinggi rendahnya kasus atau jumlah orang tua yang melakukan konsultasi.

Tujuan dari hari konsultasi orang tua antara lain :

a. Meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya memperhatikan tumbuh kembang

anak

b. Meningkatkan kemampuan orang tua dalam melakukan pendidikan anak usia dini di

dalam keluarga

c. Memecahkan persoalan yang disampaikan oleh orang tua

d. Menggali informasi tentang pengalaman-pengalaman orang tua dalam melakukan

pendidikan di rumah.

5) Field Trip

Field Trip adalah darmawisata, kunjungan wisata, atau kunjungan ke tempat-tempat

yang menunjang kegiatan pembelajaran PAUD Taman Kanak-Kanak (TK). Kegiatan

kunjungan dilakukan bersama dengan orang tua yang sesuai dengan tema atau yang menjadi

puncak temadalam pembelajaran.

6) Home Activities

Home Activities adalah aktivitas di rumah dibawa ke sekolah, yaitu membawa orang

tua untuk menginap di sekolah, bisa dengan melakukan kegiatan perkemahan di lapangan

apabila di sekolah tidak mampu menyediakan tempat menginap.

7) Cooking on the Spot 

16
Adalah kegiatan anak-anak belajar memasak, menyajikan makanan dengan bimbingan

guru atau bersama orang tua.

8) Bazar Day

Bazar Day adalah menyelenggarakan bazar di lembaga PAUD TK, anak-anak

menampilkan karyanya yang dijual pada orang tua atau umum.

9) Mini Zoo

Mini Zoo adalah menyelenggarakan kebun binatang mini di sekolah, yaitu anak-anak

membawa binatang kesayangan atau binatang peliharaan dari rumah ke lembaga PAUD

Taman Kanak-Kanak (TK).

10) Home Education Video

Home Education Video adalah mengirimkan kegiatan pembelajaran anak-anak di

lembaga PAUD Taman Kanak-Kanak (TK) pada orang tua dalam kepingan CD/DVD agar

dapat disaksikan dan dipelajari juga oleh orang tua di rumah.

5. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Program Parenting

Merujuk pada pedoman penyelenggaraan pendidikan anak usia dini berbasis keluarga

Direktorat Pembinaan PAUD Nonformal dan Informal (2012:8-22), yaitu :

1. Persiapan Kegiatan
1) Sosialisasi program parenting
2) Pembentukan pengurus program
3) Penyamaan persepsi
4) Identifikasi kebutuhan Belajar
(1) Pemahaman orang tua tentang anak
(2) Harapan Orang tua tentang anak
(3) Pola asuh yang dilakukan orang tua dirumah
(4) Perawatan tentang anak dirumah
(5) Pemberian makanan yang bergizi untuk anak
(6) Stimulasi pendidikan yang dilakukan terhadap anak
(7) Perlindungan terhadap nak

17
5) Penentuan tempat dan waktu
6) Penyusunan program dan jadwal kegiatan
2. Pelaksanaan Kegiatan
1) Kegiatan Pertemuan Orang Tua (Kelas Orang Tua)
(1) Pengertian
Kelas orang tua merupakan wadah komunikasi bagi orang tua/keluarga untuk
saling berbagi informasi dan pengetahuan dalam melaksanakan pendidikan anak
usia PAUD
(2) Tujuan
Meningkatkan kesadaran, pengetahuan, sikap dan keterampilan orang tua dalam
melaksanakan PAUD di lingkungan keluarga sendiri dan untuk saling berbagi
informasi dan strategi dalam pengasuhan anak.
(3) Kegiatan
a. Curah pendapat
b. Sarasehan
c. Simulasi
d. Belajar keterampilan tertentu
(4) Waktu pelaksanaan
Sesuai dengan kesepakatan bersama
(5) Materi
Mengacu pada pertumbuhan dan perkempangan AUD
(6) Narasumber
Narasumber bisa berasal dari unsur kepala TK, pendidik, penilik, orang tua atau
juga bisa mendatangkan narasumber ahli dari luar.
(7) Pelaksanaan Kegiatan
a. Persiapan
Persiapan sarana dan prasarana
b. Proses Kegiatan
a) Pembukaan
b) Sesudah penyajian oleh narasumber, anggota yang hadir diminta
menyampaikan pendapatnya dan notulis membuat catatan .

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto dan Jabar. 2014. Evaluasi Program Pendidikan, Jakarta: PT. Kaloka Printing

Brooks Jane. 2011. The Process of Parenting. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Hariri. Hasan dkk. 2016. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Media Akademi

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Nomor 30 Tahun 2017. tentang Pelibatan
Keluarga Pada Penyelenggara Pendidikan. Jakarta: Kemendikbud.

Sudiapermana. 2012. Pendidikan Keluarga. Bandung: Edukasia Press

Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan


Nasional (Sisdiknas). Jakarta: Kemdikbud

Juknis Kemdikbud. 2017. Pelibatan Keluarga Pada Penyelenggaraan PAUD, Jakarta,


Kemendikbud

18
Jurnal https:/paud-anakbermainbelajar.blogspot.co.id. tanggal; 12/11/2017

19

Anda mungkin juga menyukai