Anda di halaman 1dari 2

High Reliability Organization (HRO) merupakan sistem sosial yang telah

mengembangkan budaya yang peka terhadap keselamatan, sehingga


memungkinkan pegawai untuk mengatasi suatu ancaman yang tidak pasti dan time
dependent. Weick dan Sutcliffe menggambarkan HRO sebagai suatu lingkungan
dengan “perhatian kolektif” dimana setiap pegawai mencari dan melaporkan,
masalah kecil atau kondisi yang tidak aman sebelum menimbulkan risiko terhadap
organisasi dan saat masalah tersebut mudah untuk diperbaiki. HRO mengidentifikasi
kesalahan dan potensi kecelakaan yang kemudian dianalisa untuk kemudian
dipahami hal – hal yang menyebabkan kecelakaan tersebut. Beberapa contoh HRO
seperti penerbangan komersial, pembangkit listrik tenaga nuklir hingga taman
hiburan.

Weick dan Sutcliffe menjabarkan prinsip dari HRO menjadi lima poin. HRO
disibukkan dengan kegagalan (preoccupied with failure), dimana organisasi tersebut
tidak akan puas jika tidak menemukan kesalahan, dan setiap pegawai peka
terhadap hal – hal yang berpotensi mengancam keselamatan. Selain itu, HRO
menghindari penyederhanaan suatu observasi (avoidance of simplifying
interpretations) karena ancaman merupakan hal yang kompleks dan dapat
bermanifestasi dalam berbagai bentuk. Organisasi dengan keandalan yang tinggi
juga peka terhadap suatu operasi (sensitivity to operations), dimana organisasi
tersebut dapat mengenali perubahan kecil dari keseharian organisasi tersebut.
Informasi menjadi hal yang vital dan merupakan suatu prioritas, oleh karena itu
pegawai akan didorong untuk menyuarakan kekhawatiran dan memahami bahwa hal
tersebut juga merupakan suatu kewajiban. Prinsip keempat dari HRO adalah
komitmen terhadap ketahanan (commitment to resilience). Keunggulan dari HRO
bukanlah tidak adanya suatu kesalahan namun kesalahan tidak akan mengganggu
operasi dari organisasi tersebut, apabila terdapat ancaman maka pegawai dapat
mencegah atau meminimalisir dampak dari ancaman tersebut. Prinsip terakhir dari
suatu HRO adalah penghargaan terhadap suatu keahlian (deference to expertise),
dimana apabila ditemukan masalah maka organisasi mampu menemukan individu
atau kelompok dengan keahlian yang sesuai dengan situasi yang dihadapi,
kemudian individu atau kelompok tersebut diberikan wewenang untuk membuat
keputusan dalam menghadapi ancaman tersebut.

Apakah rumah sakit dapat menjadi High Reliability Organization? Sebagai salah satu
organisasi dengan risiko tinggi dalam lingkungannya, rumah sakit tentu diharapkan menjadi
seperti HRO yang mampu meminimalisir kesalahan. Namun, rumah sakit sendiri masih jauh
dari gambaran HRO. Beberapa perbedaan utama rumah sakit dan HRO tradisional dapat
dilihat pada Tabel 1. Kelima prinsip HRO sendiri masih jarang ditemukan dalam lingkungan
rumah sakit. Jika dibandingkan dengan HRO yang mementingkan menghindari kegagalan,
rumah sakit dan organisasi kesehatan lain menerima kegagalan sebagai suatu yang tidak
dapat dihindari dari keseharian organisasi tersebut. Meskipun kesalahan fatal masih
tergolong jarang terjadi, namun hal ini justru mendukung ketenangan bahwa hal ini mungkin
tidak terjadi pada individu, yang kemudian menganggap bahwa sistem keamanan yang ada
sudah cukup baik. Sikap lainnya yang juga belum dimiliki adalah kemampuan untuk tidak
menyederhanakan usaha untuk mendorong keselamatan, dimana adanya kecenderungan
untuk menggunakan satu prosedur untuk menyelesaikan berbagai masalah. Contoh yang
dimaksud dalam hal ini, seperti usaha untuk mencegah terjadinya kesalahan lokasi operasi
dengan menggunakan tiga langkah sederhana yaitu memastikan identitas pasien dan
prosedur yang akan dijalankan, menandai lokasi operasi dan melakukan “time-out” sebelum
operasi dimulai. Ketiga langkah di atas belum dapat menutup kemungkinan kesalahan
terjadi pada saat proses penjadwalan operasi, sehingga kita dapat melihat bahwa solusi dari
suatu ancaman kesalahan tidak dapat menggunakan hanya satu prosedur.

Anda mungkin juga menyukai