•kumpul
Kebijakan : tindakan staf segera setetelah insiden, langkah
fakta, dukungan kepada staf, pasien - keluarga
•Kebijakan : peran & akuntabilitas individual pada insiden
•Tumbuhkan budaya pelaporan & belajar dari insiden
•Lakukan asesmen dengan menggunakan survei penilaian KP.
Tim:
•insiden
Anggota mampu berbicara, peduli & berani lapor bila ada
•pelaksanaan
Laporan terbuka & terjadi proses pembelajaran serta
tindakan / solusi yg tepat.
• Kami merekrut
orang-orang yang
sangat kompeten,
lalu kami ciptakan
lingkungan dimana
mereka boleh
berbuat salah dan
mampu belajar
dan berkembang
dari kesalahannya
• Steve Jobs - Founder
of Apple Computer
1. Limiting Blame Minimalisir hukuman/mempermalukan (No
Blame and Shame Game)
2. Awareness Kesadaran akan besarnya potensi timbulnya
medical error di RS
3. Transparency and Learning Berbagi informasi secara
terbuka dan bebas dan berlaku adil saat terjadi kesalahan
(being open and Fair)
4. Systems Thinking Approach pendekatan berfikir
kesisteman
5. Accountability for Delivering Effective, Safe Care
Kesadaran ( awareness ) yang aktif dan konstan
tentang adanya potensi timbulnya kesalahan.
Staf dan organisasi mampu mengenali kesalahan-
kesalahan,belajar dari kesalahan tsb,dan
mengambil tindakan untuk memperbaikinya
Terbuka dan Adil ( open and fair ),artinya
berbagi informasi secara terbuka dan bebas,
perlakuan yang adil terhadap staf waktu terjadi
insiden.
Pendekatan Sistem ( systems approach )
terhadap keselamatan,artinya semua insiden juga
dikaitkan dengan sistem ditempat individu tsb.
bekerja.
Dalam organisasi ini,keselamatan pasien
selalu menjadi pemikiran utama dalam benak
setiap orang, bukan hanya waktu memberikan
layanan kesehatan tetapi juga pada saat
menentukan tujuan, mengembangkan proses
dan prosedur,membeli peralatan dan produk
baru,meredisain klinik,tempat perawatan,dan
mengembangkan unit-unit baru.
1. Causal Factors
2. Timing
3. Consequences
4. Mitigating Factors
terganggu)
3. High workload (tingginya beban kerja)
4. First-time evolution (evolusi pertama kali)
5. First working day after days off (hari
diri)
9. Imprecise communications (komunikasi tak
tepat)
10. Work stress (stres kerja)
Ikut mendukung terjadinya insiden, diantaranya
berhubungan dengan :
1. Pasien (patients)
2. Individu (individuals)
3. Tugas (tasks)
4. Komunikasi ( communication)
5. Faktor tim dan faktor sosial (team and social
factors)
6. Pendidikan dan pelatihan (education and training)
7. Peralatan dan sumberdaya (equipment and
resources)
8. Kondisi tempat kerja dan faktor lingkungan (working
conditions and environmental factors)
Kondisi yang melatarbelakangi penyebab
langsung,berhubungan dengan aspek sistem
6.
Safety Culture
Assessment
Langkah awal untuk mengembangkan budaya keselamatan
adalah menetapkan tingkat budaya organisasi saat ini.
Tersedia sejumlah tools untuk mengukur keyakinan,perilaku
dan sikap organisasi. Biasanya dalam bentuk checklist atau
kuesioner.
Tool-tool ini menilai berbagai issu,termasuk :
- komitmen manajemen senior untuk masalah
keselamatan
- komunikasi antara staf dan manajer
- sikap terhadap laporan insiden,menyalahkan dan
menghukum
- faktor lingkungan kerja yang mempengaruhi kinerja
( kelelahan, perhatian terpecah, peralatan)