Anda di halaman 1dari 4

Ujian Tengah Semester Tata Kelola Rumah Sakit

NPM : 2006506893
Nama : dr. Saza Fitria
Tempat Kerja : RS Hermina Palembang
Unit Kerja : Manajer Marketing
Lama Kerja : 6 Tahun
Jurusan : Kajian Administrasi Rumah Sakit

1. Five overaching themes postulated to enabele an organization to become agile?


2. The successful implementation of disruptive innovation greatly depends on?
3. Sebutkan elemen - elemen high reliability organization?
4. Apa yang dimaksud dengan system boundary dan terdiri dari apa saja?
5. Apa manfaat pelayanan terintegrasi?

Jawaban :
6. Five overaching themes postulated to enabele an organization to become agile?
1. Transparent and transient inter - organizational links at all levels
Hubungan antar organisasi yang transparan dan merata di tiap level.
2. Market sensitivity and customer focus
Sensitif terhadap pola pasar dan fokus pada kostumer.
3. Management by support for self - organizing employees
Sistim menejemen yang didukung oleh kinerja karyawan/staff yang ada di dalam
organisasi itu sendiri
4. Organic structures that are elastic and responsive
Struktur organisasi yang elastis (tidak bersifat kaku) dan responsif
5. Flexible human and resource capacity for timely delivery
Sumber daya manusia yang bersifat fleksibel terhadap perubahan seiring
perubahan waktu dan zaman.

3. Sebutkan elemen - elemen high reliability organization?


high reliability organisation adalah organisasi yang dapat menyelenggarakan
pelayan  kesehatan yang mengutamakan keselamatan bagi semua yang amat sangat
tinggi , penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang profesional oleh seluruh individu
memenuhi  komitmen yang amat tinggi pada keselamatan, patuh dan disiplin,
luaran yang diperoleh adalah terciptanya pelayanan kesehatan yang zero defect
( zero  mortalitas dan zero morbiditas ) Ada 5 Prinsip HRO yaitu:
1. Selalu memikirkan ada kemungkinan potensi kegagalan : Setiap orang sadar
dan berpikir  tentang potensi kegagalan. Orang-orang memahami bahwa
ancaman baru akan muncul  secara teratur dari situasi yang tidak seorang pun
bayangkan dapat terjadi, sehingga  semua personel secara aktif memikirkan apa
yang bisa salah dan waspada terhadap  tanda-tanda kecil masalah potensial.
Dalam praktiknya, ini berarti bahwa setiap karyawan  di setiap tingkatan dalam
organisasi dengan keandalan tinggi ditugasi memikirkan cara cara proses kerja
mereka mungkin menyimpang ( what can go wrong ? how can I or we  prevent
it, am I do it rght ? how can I do it better )

2. Keengganan untuk menyederhanakan : Orang - orang menolak


penyederhanaan,  pemahaman mereka tentang proses kerja dan bagaimana
dan mengapa segala  sesuatunya berhasil atau gagal dalam lingkungan mereka.
Orang-orang memahami  bahwa pekerjaan itu rumit dan dinamis. Mereka
mencari penjelasan detail yang  mendasarinya dan bukan hanya di permukaan
saja. Mengenali nilai standardisasi alur  kerja untuk mengurangi variasi ( ICP ) ,
mereka juga menghargai kompleksitas yang  melekat dalam jumlah tim, proses,
dan hubungan yang terlibat dalam melakukan operasi  sehari-hari, memiliki
aktifitas dan proses yang rumit dan kompleks, sehingga mereka  harus
menerima dan merangkul kompleksitas itu. 

PRINSIP 3 : 
3, Sensitif terhadap operasional: Setiap masukan dianggap penting, memahami
bahwa  gambaran terbaik dari situasi saat ini, terutama yang tidak terduga,
berasal dari garis  depan. Karena karyawan lini depan ( clinical microsystem )
lebih dekat dengan pekerjaan  daripada kepemimpinan eksekutif, mereka
diposisikan lebih baik untuk mengenali  potensi kegagalan dan mengidentifikasi
peluang untuk perbaikan, tidak ada asumsi  semuanya berbasis data.
Konsentrasi yang konsisten pada proses mengarah pada  pengamatan dalam
setiap proses, lalu komunikasikan serta pengambilan keputusan dan  inisiatif
baru yang cepat. Para pemimpin ( clinical leader – clinical leadership ) tidak
hanya  duduk dan menunggu karyawan untuk melaporkan masalah. Mereka
menciptakan  kondisi keterbukaan dengan berkomunikasi secara teratur
dengan karyawan dari seluruh  lini ( budaya terbuka, transparan, day to day
monitoring and evaluation ) . Mereka  menunjukkan rasa hormat kepada
individu dengan menganggap keprihatinan mereka  dengan serius dan
memberikan umpan balik ( feed back ) ketika informasi dibagikan.  Mereka
mengunjungi tempat-tempat di mana pekerjaan dilakukan untuk mengamati
dan  mengajukan pertanyaan, praktik yang biasa disebut walk round.
PRINSIP 4 : 
4. Menghormati keahlian : Untuk tunduk pada keahlian, pemimpin harus tahu siapa
di  dalam organisasi yang memiliki pengetahuan dan keahlian khusus. Selalu
menciptakan  para ahli dan membantu karyawan yang mahir agar keterampilan
mereka tetap tajam dan  terkini. Keterampilan untuk mengidentifikasi bahaya dan
memitigasi resiko diberikan bagi  semua lini organisasi. Orang-orang saling
menghargai ( respect ) bahwa orang yang paling  dekat dengan pekerjaan adalah
yang paling berpengetahuan tentang pekerjaan itu.  Dengan demikian, orang-orang
tahu bahwa dalam suatu krisis atau keadaan darurat,  orang dengan pengetahuan
terbesar tentang situasi mungkin bukan orang dengan status  dan senioritas
tertinggi. Kehormatan pada keahlian lokal dan situasi menghasilkan  semangat
penyelidikan dan penekanan pada hierarki dalam mendukung belajar sebanyak 
mungkin tentang potensi ancaman keselamatan. Setiap orang diharapkan untuk
berbagi  keprihatinan dengan orang lain dan iklim organisasi sedemikian rupa
sehingga semua  anggota staf merasa nyaman berbicara tentang potensi masalah
keselamatan. ( no blame  culture and learning culture ).

5. Komitmen untuk tangguh : Untuk menumbuhkan ketahanan, para pemimpin


menekankan pentingnya bekerja bersama ( teamwork ) dalam tim multidisiplin
(  multidisciplinary teamwork ) dan menghilangkan hambatan untuk kolaborasi
lintas  fungsional. ( cross functional and managerial communication –
coordination ) Mereka  mendorong fleksibilitas anggota tim untuk
mengakomodasi perubahan kondisi atau  sumber daya. ( flexibility in human
resources management ) . Anggota tim dilatih secara  eksplisit tentang cara
mengelola peristiwa yang tidak terduga, membangun sense of crisis . Komitmen
terhadap ketahanan berakar pada pemahaman mendasar tentang sifat
kegagalan sistem yang seringkali tidak dapat diprediksi. ( early warning system
). Orang  orang menganggap sistem akan selalu beresiko untuk kegagalan, dan
mereka berlatih  melakukan komitmen penilaian cepat dan tanggapan terhadap
situasi yang menantang (  agility ). Tim mengembangkan penilaian situasi dan
pemantauan silang sehingga mereka  dapat mengidentifikasi potensi ancaman
keselamatan dengan cepat dan baik  menanggapi sebelum masalah
keselamatan menyebabkan bahaya atau mengurangi  keseriusan acara
keselamatan, memiliki proses pemulihan yang cepat. Ketahanan dalam 
organisasi yang terpercaya hingga mampu mengantisipasi titik-titik masalah
dan  berimprovisasi ketika hal-hal yang tidak terduga terjadi. Organisasi harus
dapat  mengidentifikasi kesalahan yang memerlukan koreksi sementara yang
cepat dan pada  saat yang sama berinovasi untuk mendapatkan solusi secara
keseluruhan ( agility )  Mereka mempersiapkan diri sebelumnya untuk keadaan
darurat dan memiliki sarana  komunikasi dan kontrol yang jelas. 

4. Apa yang dimaksud dengan sistem boundary? Sistem boundary adalah sistem
yang memiliki interaksi antara sesama. Zona nya terdiri dari waktu, tempat, proses
dan hirarki. Sistem boundary adalah Suatu rangkaian aktifitas, interaksi antar elemen
baik itu manusia maupun non manusia untuk menuju ke satu tujuan. Boundary ada 4
yaitu temporary boundary, special boundary, process boundary, dan hierarrchical
boundary

5. Dengan menggunakan Sistem Informasi Terintegrasi, maka layanan kesehatan


dapat lebih efektif dan efisien dalam mengelola data-data yang dibutuhkan selama
operasional. Mulai dari laporan kesehatan pasien, rekam medis, daftar stok obat-
obatan, hingga manajemen seluruh karyawan yang ada. Manfaat ini penting untuk
dipertimbangkan sebab jelas dapat meningkatkan produktivitas kerja di rumah sakit,
sehingga layanan kesehatan dapat diberikan secara lebih optimal. Selain itu, laporan
yang didapatkan juga memberi manfaat bagi pasien yang membutuhkan perawatan
cepat, di mana pihak rumah sakit atau klinik dapat dengan cepat memperoleh
informasi riwayat kesehatan pasien. Dengan begitu kita dapat segera memberi
rujukan ke poli, ke IGD, ruang rawat inap yang tepat atau bahkan memutuskan
tindakan medis dan pemberian obat dengan akurat. Sistem informasi terintegrasi
yang dipakai bahkan dapat menyelamatkan nyawa pasien melalui laporan yang
ada.dengan begitu tata kelola di rumah sakit dapat berjalan dengan lancar.

Anda mungkin juga menyukai