Anda di halaman 1dari 7

Pertemuan 1 : Konsep dan Proses Manajemen Keperawatan

 Perawat memiliki peran yang lebih luas daripada hanya sebagai pelaksana perawatan.
Mereka dapat berperan sebagai koordinator, pemimpin, dan manajer, termasuk peran yang
sangat penting dalam manajemen diri sendiri.
 Manajemen adalah proses yang kompleks dan terstruktur yang memerlukan kerjasama
dengan orang lain untuk mencapai hasil yang optimal.
 Manajemen adalah seni atau ilmu yang digunakan untuk mengatur dan mengelola sumber
daya manusia dan sumber daya lainnya dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
 Proses manajemen mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian,
dan koordinasi.
 Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya
staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan, dan rasa aman
kepada pasien, keluarga, dan masyarakat.
 Fungsi manajemen keperawatan termasuk perencanaan, pengorganisasian, kepegawaian,
aktuatin (mengarahkan), dan pengendalian.
 Proses manajemen keperawatan dapat dilihat sebagai sistem terbuka dengan lima elemen
utama: input, proses, output, pengendalian, dan umpan balik.
 George Terry mengidentifikasi lima fungsi manajemen: perencanaan, pengorganisasian,
kepegawaian, pengarahan (actuating), dan pengendalian.
 Prinsip-prinsip manajemen keperawatan melibatkan pengambilan keputusan yang
mendorong peningkatan mutu kinerja perawat dan kepuasan pasien sebagai fokus utama.
 Manajemen keperawatan juga berlandaskan pada filosofi yang mendorong peningkatan
mutu kinerja perawat, pendidikan berkelanjutan, dan pemenuhan kebutuhan asuhan
pasien.
 Manajemen pelayanan keperawatan di rumah sakit terdiri dari tiga tingkatan manajemen:
manajemen puncak, manajemen menengah, dan manajemen bawah.
 Model penugasan unit ruang rawat mempertimbangkan faktor seperti tingkat
ketergantungan pasien, rasio perawat-pasien, jumlah staf, dan penjadwalan.
 Unit ruang rawat juga memperhatikan faktor tatanan fisik dan rute lalu lintas di ruangan.
 Pemilihan model penugasan unit ruang rawat harus memperhatikan biaya, efektivitas,
kualitas pelayanan, dan sumber daya yang diperlukan.
 Manajemen unit ruang rawat juga mempertimbangkan faktor pembiayaan dan sumber daya
yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan model penugasan yang dipilih.

Pertemuan 2 : Analisa SWOT

Analisis SWOT pada Ruang Kemuning Lantai 3 di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS):

1. Kekuatan (Strength):
 Visi, misi, dan kebijakan mutu yang kuat.
 Akreditasi JCI menegaskan kualitas pelayanan.
 Perawat berkualifikasi tinggi.
 Fasilitas kamar aman dan dilengkapi peralatan canggih.
 Keberadaan peralatan medis modern.
 Ruangan bersih dengan sistem informasi komputerisasi.
 Lokasi strategis dekat dengan fasilitas penting.
 Digunakan sebagai ruang praktik pendidikan.
2. Kelemahan (Weakness):
 Kekurangan tenaga perawat.
 Wastafel jauh dari nurse station.
 Struktur Organisasi yang belum jelas.
 Tidak ada penomoran bed pasien.
 Kurangnya media informasi kesehatan.
 Masalah dengan pengunjung anak di bawah umur.
3. Peluang (Opportunities):
 UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014 mendukung peran perawat.
 Menerima pasien dari berbagai segmen, termasuk BBPJS
 eluang pelatihan untuk perawat.
4. Ancaman (Threats):
 Informasi kesehatan mudah diakses melalui media sosial.
 Kemunculan rumah sakit pesaing.
 Tuntutan tinggi dari klien dan keluarga.

Pertemuan 2 : Perencanaan Manajemen Keperawatan

 Pengertian Perencanaan: Perencanaan adalah fungsi manajemen pertama yang


memengaruhi keberhasilan fungsi lainnya.Perencanaan yang baik mengarahkan pencapaian
tujuan. Hasil dari perencanaan adalah rencana kerja yang mencakup alternatif terbaik untuk
mencapai tujuan.
 Prinsip Perencanaan:
1. Mempermudah tercapainya tujuan organisasi.
2. Dibuat oleh mereka yang memahami organisasi dan teknik perencanaan.
3. Rencana harus diikuti dengan program kegiatan terperinci.
4. Tidak terlepas dari pemikiran pelaksanaan.
5. Sederhana, sistematis, dan prioritasnya jelas terlihat.
6. Fleksibel dan dapat disesuaikan dengan perubahan
7. Involves tempat pengambilan risiko karena ketidakpastian masa depan.
8. Bersifat praktis dan sesuai dengan kondisi organisasi.
9. Merupakan prakiraan atas keadaan yang akan terjadi.
 Proses Perencanaan 5W1H:
1. What? Apa yang harus dikerjakan
2. Why? Mengapa harus dilaksanakan?
3. Where? Dimana tindakan itu harus dikerjakan
4. When? Kapan rencana itu harus dilaksanakan?
5. Who? Siapa yang melaksanakan? Berapa jumlahnya? Kompetensinya?
6. How? Bagaimana cara melaksanakan kegiatan tersebut?
 Proses Perencanaan Ilmiah:
1. Mengetahui sifat hakiki masalah yang dihadapi
2. Mempunyai data yang akurat sebelum menyusun rencana
3. Menganalisis dan menginterpretasi data yang telah dikumpulkan.
4. Menetapkan alternatif pemecahan masalah.
5. Melaksanakan rencana yang telah disusun.
6. Memilih cara terbaik untuk menyelesaikan masalah.
7. Menilai hasil yang telah dicapai.

 Skala dan Jenis Perencanaan:


1. Makro, Meso, Mikro.
2. Strategis, Manajerial, Operasional.
3. Dari atas ke bawah, dari bawah ke atas, menyerong ke samping, mendatar,
menggelinding.

 Urgensi Perencanaan:
1. Memberikan arahan.
2. Mengurangi ketidakpastian.
3. Meminimalisir pemborosan.
4. Menetapkan tujuan dan standar.
5. Pengendalian.

 Asas Perencanaan:
1. terkait dengan tujuan dan sifatnya.
2. Dalam penyusunan rencana.
3. Dalam proses perencanaan.

 Tahapan Perencanaan:
1. Menetapkan Tujuan
2. Merumuskan Keadaan
3. -Memilih Alternatif.
4. Mengembangkan Rencana/Kegiatan.
5. tujuan.

 Perencanaan dalam Manajemen Keperawatan:


1. perumusan visi dan misi.
2. Perumusan filosofi
3. Perumusan tujuan.
4. Prinsip-prinsip perencanaan.

Pertemuan 3 : Perencanaan/ perhitunangan jumlah tenaga kesehatan

 Manfaat Perencanaan Tenaga:


1. Meningkatkan pendayagunaan tenaga.
2. Penyelarasan aktivitas tenaga dengan sarana organisasi secara efektif dan efisien.
3. Penghematan dalam proses penerimaan tenaga.
4. Memberikan informasi untuk aktivitas manajemen sumber daya manusia.
5. Berfungsi sebagai alat koordinasi manajemen sumber daya manusia.

 Syarat-Syarat Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM):


1. Memahami masalah yang akan direncanakan secara jeta.
2. Mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM.
3. Memiliki pengalaman luas dalam job analysis, organisasi, dan situasi persediaan SDM.
4. Mampu membaca situasi SDM saat ini dan masa depan.
5. Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi di masa depan.
6. Mengetahui peraturan dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah.

 Prosedur Perencanaan SDM:


1. Menetapkan kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan dengan jelas.
2. Mengumpulkan data dan informasi tentang SDM.
3. Mengelompokkan dan menganalisis data dan informasi.
4. Menetapkan beberapa alternatif.
5. Memilih alternatif terbaik sebagai rencana.
6. Menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.

 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Tenaga Keperawatan:


1. Faktor Pasien (Tingkat kompleksitas, jenis penyakit, usia, jumlah pasien, fluktuasi,
harapan pasien, dan keluarga).
2. Faktor Tenaga (Jumlah dan komposisi, kebijakan pengaturan dinas, peran, fungsi,
tanggung jawab, pendidikan, pengalaman, keterbatasan).
3. Faktor Lingkungan (Tipe dan lokasi rumah sakit, fasilitas, peralatan, pelayanan
penunjang).

 Bentuk Rumus Indicator Pelayanan Rawat Inap:


1. BOR (Bed Occupancy Ratio): Angka penggunaan tempat tidur.
2. AVLOS (Average Length of Stay): Rata-rata lama pasien dirawat.
3. TOI (Turn Over Interval): Tenggang perputaran tempat tidur.
4. BTO (Bed Turn Over): Angka perputaran tempat tidur.

 Jenis dan Komposisi Tenaga Keperawatan:


1. Bidan.
2. DIII Keperawatan / DIII Kebidanan.
3. DIV Keperawatan / Kebidanan.
4. S1 Keperawatan.
5. S2 Manajemen Keperawatan.
6. S2 Spesialis
7. S3 Keperawatan.

 Perbandingan Perawat Profesional dan Non-Profesional:


1. Gillies (55%:45%).
2. Sitorus (65%:35%).
3. Ilyas (67%:33%).
4. Kemenkes Ketehnisian Medik (80%:20%).

 Menentukan Kebutuhan Tenaga Perawat:


1. Berdasarkan derajat ketergantungan pasien.
2. Kualifikasi tenaga perawat.
3. Efektivitas kerja perawat.

 Metode Perhitungan Kebutuhan Tenaga Perawat: Douglas, Rasio, Gillies, PPNI, Depkes, Ilyas,
WISN (Workload Indicator of Staffing Need).
Pertemuan 4 :Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi:

 Pengertian
1. Kepemimpinan merupakan penentu keberhasilan pencapaian tujuan organisasi.
2. Pemimpin harus mampu mempengaruhi anggota dan menciptakan iklim kerja yang
demokratis.
3. Kepemimpinan adalah sifat yang diperlukan dalam manajemen organisasi.

 Faktor yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan:


1. Karakteristik bawahan
2. Sifat dan pekerjaan.
3. Lingkungan pekerjaan.

 Tahap Pemimpin Mencapai Tujuan :


1. tahap Pemaksaan: Menggunakan faktor ketakutan.
2. Tahap Mekanistik: Anggap karyawan sebagai mekanisme.
3. Tahap Motivasi Psikologis: Memotivasi dengan rasa kebanggaan, musyawarah, dan
semangat kebersamaan.

 Fungsi Pimpinan Terhadap Tugas:


1. Merumuskan tugas.
2. Membuat rencana.
3. Mengalokasikan pekerjaan dan SDM.
4. Mengendalikan pekerjaan.
5. Memeriksa pekerjaan anggota.
6. Menyelesaikan perencanaan.

 Fungsi Pimpinan Terhadap Anggota:


1. Memperhatikan persoalan anggota.
2. Bertindak sebagai motivator.
3. Memberikan status
4. Menghargai kemampuan anggota.
5. Memeriksa pekerjaan anggota.
6. Memberikan penghargaan dan hukuman kepada anggota.

 Cara Kerja Pemimpin Partisipatif:


1. identifikasi kebutuhan anggota
2. galang kekuatan SDM yang ada.
3. Musyawarahkan hal-hal yang akan dilaksanakan.
4. Rancang program partisipatif
5. Realisasikan program secara koordinatif.
6. Awasi jalannya kegiatan bersama-sama.

 Alasan Pemimpin Tidak Mau Mendelegrasikan Wewenang:


1. Takut terjadi kesalahan
2. Takut bawahan melampaui dirinya.
3. Takut kehilangan kendali.
4. Takut kehilangan prestise.

 Manajemen:
1. Proses untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Melibatkan bimbingan kelompok orang ke arah tujuan organisasi.

 ungsi Manajemen:
1. perencanaan.
2. Pengorganisasian.
3. Kepegawaian
4. Aktualisasi
5. Memotivasi.
6. Pengendalian.

 Pengertian Organisasi:
1. Kumpulan dua organisasi atau lebih dalam satu wadah dengan tujuan tertentu.
2. mengorganisir adalah proses pengelompokan kegiatan dalam pembagian kerja oleh
seorang manajer.

 Komponen Pengorganisasian:
1. Pekerjaan.
2. Pegawai/karyawan.
3. Hubungan kerja.
4. Lingkungan kerja yang sehat.

 Fungsi Manajemen dalam Organisasi:


1. Perencanaan.
2. pengorganisasian.
3. Kepegawaian
4. Aktualisasi
5. Motivasi.
6. Pengendalian.

Pertemuan 5 : Konsep Dasar Kepemimpinan:

 Kepemimpinan atau Leadership:


1. Memengaruhi dan memotivasi orang lain tanpa unsur paksaan.
2. Universal dan diperlukan pada berbagai tingkatan dan konteks.
 Pengembangan Teori Kepemimpinan:
1. Teori “Trait” (Bakat): Ciri-ciri pemimpin yang melibatkan faktor bawaan dan Ciri-ciri
termasuk inteligensi, kepribadian, dan perilaku.
2. Teori Perilaku: Fokus pada apa yang pemimpin lakukan dan bagaimana menjalankan
fungsinya dan Menciptakan gaya kepemimpinan dalam organisasi.
3. Teori X dan Y (Douglas McGregor): Teori X: Bawahan tidak menyukai pekerjaan dan
kurang ambisius dan Teori Y: Bawahan senang bekerja, ambisius, dan mampu mandiri.
4. Rumah Menurut Robert: Petunjuk, Mendukung, Partisipatif, Berorientasi pada Prestasi.
 Gaya Kepemimpinan Menurut Beberapa Teori:
1. Menurut Tannenbau & Garansi H. Schmidt: Terdapat dua titik ekstrim: otoriter dan
demokratis. Dipengaruhi oleh faktor manajer, bawahan, dan situasi.
2. Menurut Likert: Sistem Otoriter-Eksploitatif, Sistem Kebajikan-Berwibawa, Sistem
Konsultatif, Sistem Partisipatif
3. Menurut Ronal Lippit & Raph K. White: Otorisasi, Demokratis, Liberal/Laissez Faire.
 Berdasarkan Kekuasaan & Wewenang: Otorisasi (orientasi pada tugas), Demokratis (orientasi
pada orang), Partisipatif (gabungan otoratif dan demokrasi), Bebas Tindak.
 Teori “Contingency & Situasional”: Manajer efektif bergantung pada faktor bawaan, perilaku,
dan situasi.
 Teori Motivasi: Berbagai teori seperti hierarki kebutuhan (Maslow), ERG (Clayton Alderfer),
Dua Faktor (Herzberg), Teori yang Dipelajari (McClelland), Teori Z (Ouchi), dan teori lainnya
mempengaruhi motivasi pemimpin dan bawahan.
 Empat Kriteria Pemimpin Sejati:
1. Visioner
2. Sukses Bersama
3. Mau Terus Menerus Belajar dan Diajar (Teachable and Learn continuous).
4. Mempersiapkan Calon-calon Pemimpin Masa depan.

Anda mungkin juga menyukai