PENDAHULUAN
Maksud dari percobaan pompa seri dan parallel adalah mengetahui prestasi
pompa seri dan parallel.
1.3 Tujuan
Tujuan pengujian alat uji pompa rangkaian seri dan paralel ini adalah :
1. Melihat fenomena yang terjadi akibat dari pengaruh variasi debit terhadap
head pada pompa tunggal.
2. Melihat fenomena yang terjadi akibat dari pengaruh variasi debit terhadap
head pada pompa dengan menggunakan rangkaian seri.
3. Melihat fenomena yang terjadi akibat dari pengaruh variasi debit terhadap
head pada pompa dengan menggunakan rangkaian paralel.
BAB III
METODOLOGI
2. Hidupkan pompa 1
6. Tutup secara perlahan-lahan katup 6 sehingga tekanan pada pressure gauge (P1)
menunjukkan tekanan 0,2 bar
8. Ulangi langkah 6 dan 7 untuk tiap kenaikan tekanan 0,2 bar hingga tekanan
menunjukkan angka 2 bar
1. Buka penuh katup 4, 5dan 6 serta dan tutup penuh katup yang lain
2. Hidupkan pompa 2
4. Tutup secara perlahan-lahan katup 6 sehingga tekanan pada pressure gauge (P2)
menunjukkan tekanan 0,2 bar
6. Ulangi langkah 4 dan 5 untuk tiap kenaikan tekanan 0,2 bar hingga tekanan
menunjukkan angka 2 bar
c. Pengujian pompa seri
1. Buka penuh katup 1 dan 4 kemudian tutup penuh katup yang lain
6. Tutup secara perlahan-lahan katup 6 sehingga tekanan pada pressure gauge (P3)
menunjukkan tekanan 0,2 bar
8. Ulangi langkah 6 dan 7 untuk tiap kenaikan tekanan 0,2 bar hingga tekanan
menunjukkan angka 2 bar
1. Buka penuh katup 1, 4 dan 5 kemudian tutup penuh katup yang lain
6. Tutup secara perlahan-lahan katup 6 sehingga tekanan pada pressure gauge (P3)
menunjukkan tekanan 0,2 bar
8. Ulangi langkah 6 dan 7 untuk tiap kenaikan tekanan 0,2 bar hinggatekanan
menunjukkan angka 2 bar
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil yang ditampilkan berupa data pengukuran yang disajikan dalam bentuk
tabel. Sebagai berikut:
H(mm H(mm
P (bar) Head ) Q P (bar) Head ) Q
Pressure V- Pressure V-
gauge (m) Notch (m3/s) gauge (m) Notch (m3/s)
0,0000128
0,20 2,04285422 0,037 1 0,20 2,042854222 0,037 0,00001281
0,0000128
0,40 4,08567585 0,037 1 0,40 4,085675849 0,037 0,00001281
0,0000128
0,60 6,12849746 0,036 0 0,60 6,128497476 0,037 0,00001281
0,0000128
0,80 8,17131908 0,036 0 0,80 8,171319083 0,036 0,00001280
0,0000128
1,00 10,2141407 0,035 0 1,00 10,21414071 0,036 0,00001280
0,0000128
1,20 12,2569623 0,034 0 1,20 12,25696232 0,035 0,00001280
0,0000127
1,40 14,2997839 0,033 9 1,40 14,2997839 0,033 0,00001279
0,0000127
1,60 16,3426055 0,031 8 1,60 16,34260549 0,031 0,00001278
0,0000127
1,80 18,385427 0,027 7 1,80 18,38542704 0,027 0,00001277
0,0000127
2,00 20,4282485 0,021 4 2,00 20,42824854 0,021 0,00001274
Pompa Seri
P (bar) Head H(mm) Q
Pressure gauge (m) V-Notch (m3/s)
0,20 2,042854222 0,037 0,00001281
0,40 4,085675849 0,037 0,00001281
0,60 6,128497476 0,037 0,00001281
0,80 8,171319083 0,036 0,00001280
1,00 10,21414071 0,036 0,00001280
1,20 12,25696232 0,035 0,00001280
1,40 14,29978394 0,035 0,00001280
1,60 16,34260555 0,034 0,00001280
1,80 18,38542716 0,033 0,00001279
2,00 20,42824876 0,032 0,00001279
Pompa Paralel
P (bar) Head H(mm) Q
Pressure gauge (m) V-Notch (m3/s)
0,20 2,317626 0,049 0,001176
0,40 4,333532 0,048 0,001117
0,60 6,351589 0,047 0,00106
0,80 8,371667 0,046 0,001004
1,00 10,39364 0,045 0,000951
1,20 12,39996 0,043 0,000848
1,40 14,41248 0,041 0,000753
1,60 16,40141 0,036 0,000544
1,80 18,41326 0,031 0,000374
2,00 20,43219 0,021 0,000141
4.2 Pembahasan
Cd = 0,578
Kn = 0,008
P = 0,20 bar
H = 0,037 mm
g = 9,81 m/s2
ϴ = 90°
Ρ = 998 Kg/m3
D = 1 inch
b. Debit Q (m3/s)
8 ϴ
Q = Cd x x 2 g 0,5 t an He5 /2
15 2
He = H + Kn
= 0,037/1000 m + 0,008
= 0,00804
8 90
Q = 0,578 x x 29,810,5 t an 0.008045 /2
15 2
= 0,00001281 m3/s
p v2
Head pompa = +
ρ . g 2. g
Q
v=
A
1
A= x π x D2
4
1
= x 3,14 x 0,02542
4
= 0,0005064 m2
0,00001281
v=
0.0005064
= 0,02528 m/s
20.000 0,025282
Head pompa = +
998 . 9,81 2. 9,81
= 2,0428542 m
d. Analisa
Pada analisa akan ditampilkan grafik Q vs Head pompa yang telah didapat
melalui perhitungan, berikut penjelasannya:
Q vs Head pompa tunggal 1
0.00001282
0.00001281
0.00001280
0.00001279
0.00001278
0.00001277
0.00001276 Pompa tunggal 1
Q
0.00001275
0.00001274
0.00001273
0.00001272
0.00001271
0 5 10 15 20 25
Head Pompa
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa nilai debit (Q) berbanding terbalik
dengan nilai head Pompa. Pada grafik dapat dilihat trafik turun dengan makna
Semakin tinggi Head maka Debit akan semakin rendah sebaliknya jika Debit tinggi
maka Head pompa rendah. Ini dikarenakan persamaan Head menggunakan kecepatan
yang didapat dari pembagian Debit dengan luas penampang pipa.
0.00001275
0.00001274
0.00001273
0.00001272
0.00001271
0 5 10 15 20 25
Head pompa
0.00001278
0.00001277
0 5 10 15 20 25
Head Pompa
Dari grafik pompa seri debit berubah tidak secara derastis melainkan ada
suatu kekonstanan pada tiap waktu nya. Berbeda dengan pompa tunggal debit pada
pompa seri grafik yang dihasilkan seperti tangga ini dikarenakan terdapat kestabilan
Head yang dihasilkan pompa yang dirangkai secara seri.
Q vs Head Pompa Paralel
0
0
0
0
Q
0 Pompa Paralel
0
0
0
0 5 10 15 20 25
Head Pompa
Pada grafik ini debit turun dengan dengan perlahan atau terdapat konstan pada
beberapa titik . Head yang dihasilkan lebih tinggi dan tidak ada kekonstanan pada
Head seperti Pada pompa seri. Dengan kata lain jika ingin menaikan head maka
pasang pompa secara parallel. Sebaliknya jika inginkan debit yang tinggi pompa
dirangkai secara seri.