Gear Pump
Kelas : 3C – D4
Kelompok (4) :
1. Tujuan Praktikum
1) Menentukan efisiensi, input dan output power pompa tipe gear pump pada
kecepatan konstan
2) Mempelajari kurva karakteristik pompa tipe gear pump
2. Dasar Teori
Pompa merupakan mesin fluida yang banyak digunakan untuk mengalirkan fluida
dari tempat rendah ke tempat tinggi dari suatu tekanan rendah ke tekanan tinggi. Distribusi
fluida dengan menggunakan pompa dalam dunia industri dan juga dalam dunia perkapalan
memiliki peranan yang sangat besar. Pompa dapat digunakan sebagai bagian dari proses
pendinginan alat industri dan sebagai penyuplai air untuk sistem keseimbangan atau
kestabilitasan yang ada pada kapal. Menurut Samsudin, dkk (2008) pompa adalah mesin
konversi energi yang digunakan untuk memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah
ketempat yang lebih tinggi, atau dari suatu tempat yang bertekanan rendah ke tempat yang
bertekanan lebih tinggi dengan melewatkan fluida tersebut pada sistem perpipaan. Selain
dapat memindahkan fluida, pompa juga berfungsi untuk meningkatkan kecepatan,
tekanan, dan ketinggian fluida. Menurut Samsudin, dkk (2008) klasifikasi pompa dilihat
berdasaran head atau berdasarkan debit. Untuk positif displacement pump, yang
diinginkan adalah debit dan untuk dynamic pump, yang diinginkan adalah head. Pompa
positive displacement bekerja dengan memberikan gaya tertentu pada volume fluida tetap
dari sisi inlet menuju sisi outlet pompa. Contoh pompa yang termasuk dalam kategori ini
adalah reciprocating pump dan gear pump. Prinsip kerja gear pump yaitu fluida memasuki
tubuh pompa pada tekanan rendah = dan dipindahkan ke sisi outlet pada tekanan yang
lebih tinggi. Pompa jenis ini menggunakan roda gigi berputar untuk membuat rongga atau
ruang kemudian diisi fluida dari bagian inlet pompa.
Gear pump (pompa roda gigi) adalah jenis pompa positive displacement dimana
fluida akan mengalir melalui celah-celah roda gigi dengan dinding rumahnya. Disebut
sebagai pompa karena fluida yang dialirkan pada umumnya berupa cairan (liquid) atau
bubur (slurry). Sedangkan pompa positive displacement berarti pompa tersebut menghisap
sejumlah fluida yang terjebak yang kemudian ditekan dan dipindahkan ke arah keluaran
(outlet). Gear pump sering digunakan untuk aplikasi hydrolic fluid power. Terdapat dua
jenis gear pump, yaitu external gear pump dan internal gear pump. Pompa ini digolongkan
sebagai fixed displacement karena jumlah fluida yang dialirkan setiap putarannya selalu
tetap.
Dalam penggunaan pompa terdapat juga persyaratan dari tempat dimana pompa
tersebut akan dipasang, dari kemungkinan pemilihan komponen penggerak pompa, dan
dari masalah perawatan dan perbaikan pompa. Berikut merupakan cara Kerja Gear Pump
Menurut Marlenda, Gear pump bekerja dengan cara mengalirkan fluida melalui
celah-celah antara gigi dengan dinding. Kemudian fluida dikeluarkan melalui saluran
outlet karena sifat paasangan roda gigi yang selalu memiliki titik kontak. Suatu pasangan
roda gigi secara ideal akan selalu memiliki satu titik kontak dengan pasangannya meskipun
roda gigi tersebut berputar. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh mekanisme gear pump
untuk mengalirkan fluida. Dengan kata lain, secara ideal fluida tidak akan masuk melalui
titik kontak pasangan roda gigi tersebut. Jika jumlah gigi semakin sedikit maka volume
fluida yang dialirkan semakin besar karena rongga antara roda gigi dengan dinding
semakin besar pula. Sedangkan untuk meningkatkan flowrate dapat dilakukan juga dengan
meningkatkan rpm dari roda gigi tersebut. Pompa jenis ini tidak memerlukan katup/valve
seperti pada reciprocating pump sehingga loss dapat berkurang.
Gambar 2. Internal Gear Pump
Internal gear pump bekerja dengan memanfaatkan roda gigi dalam yang biasanya
dihubungkan dengan penggerak dan roda gigi luar yang biasanya bertindak sebagai idler.
Awalnya fluida masuk lewat suction port antara rotor (roda gigi besar) dan idler (roda gigi
kecil). Fluida kemudian masuk melalui celah-celah roda gigi. Bagian yang berbentuk
seperti bulan sabit membagi fluida dan bertindak sebagai seal antara suction dan discharge
port. Fluida yang membanjiri discharge port akan terus didorong oleh fluida dibelakangnya
sehingga fluida terus mengalir.
Gear pump memiliki beberapa bagian yaitu discharge nozzle, elbow discharge
nozzle, shaft, shaft sleeve, bearing, dan eye of impeller. Dimensi dari bagian – bagian
tersebut diukur menggunakan jangka sorong . Dimensi dari setiap bagian pompa meliputi
diameter, panjang, lebar, dan tebal. Masing–masing bagian memiliki fungsi berbeda.
Namun, Gear Pump sendiri memiliki kegunaan antara lain :
Buka software FM52 Gear Pump pada desktop kemudian tekan tombol
power IFD7
Klik “setup”, atur konfigurasi sampel pada model “manual” kemudian klik
“OK”
Atur pump setting pada 50% (atau sesuai dengan variabel yangdiberikan). Dan
klik “Pump On” pada interface diagram. Periksa display sensor dan laju alir pada
interface diagram untuk memastikan peralatan FM52 telah bekerja
Tunggu hingga bacaan flow rate mencapai kondisi steady state. Klik “GO”
untuk merekam data setting pompa dan hasil bacaan sensor ke dalam bentuk
tabel. Klik “Table” untuk melihat data yang telah direkam
Tutup secara bertahap (sesuai dengan variabel yang diberikan) bukaan needle
valve untuk memberikan perubahan pada outlet pressure dan flow rate. Tunggu
hingga kondisi steady state tercapai. Klik kembali “GO” untuk merekam data
lanjutan
Apabila bukaan needle valve telah tertutup sempurna, klik “Next” untuk
melakukan rangkaian perekaman data yang baru
Buka secara bertahap (sesuai dengan variabel yang diberikan) bukaan needle
valve. Klik “GO” untuk merekam data
Density
Outlet Motor Flow Total Output Input Overall Volumetric
of
Pump Bukaan Pressure Torque Rate Head Power Power Efficiency Efficiency
No water
Setting Valve P1 t Q H Po Pe E Ev
rho
[kPa] [Nm] [l/min] [m] [W] [W] [%] [%]
[kg/m³]
1 100 21,56 0,07 0 997,08 2,2 0 3,71 0 0
2 80 22,43 0,06 0 997,01 2,29 0 3,44 0 0
3 30 60 23,45 0,05 0 996,96 2,40 0 2,98 0 0
4 40 24,84 0,04 0 996,9 2,54 0 2,50 0 0
5 20 27,09 0,03 0 996,85 2,77 0 1,83 0 0
6 100 56,08 0,10 6,07 996,79 5,74 5,67 11,60 49,23 64,77
7 80 58,32 0,10 6,23 996,51 5,97 6,05 11,16 54,62 66,44
8 60 60 61,76 0,12 6,24 996,18 6,32 6,42 13,49 48,63 66,58
9 40 67,10 0,12 6,2 995,93 6,87 6,94 13,24 52,76 66,18
10 20 75,71 0,13 5,88 995,80 7,75 7,42 15,25 48,79 62,70
Mencari nilai flowrate, input power, dan overall efficiency yang bernilai 0 pada
pump setting 30 adalah sebagai berikut.
Tabel 2. Hasil data dengan pump setting 30
Density
Outlet Motor Flow Total Output Input Overall
of
Pump Bukaan Pressure Torque Rate Head Power Power Efficiency
No water
Setting Valve P1 t Q H Po Pe E
rho
[kPa] [Nm] [l/min] [m] [W] [W] [%]
[kg/m³]
1 100 21,56 0,07 2,16 997,08 2,2 0,773893613 3,71 20,85966611
2 80 22,43 0,06 2,22 997,01 2,29 0,827871242 3,44 24,06602446
3 30 60 23,45 0,05 2,19 996,96 2,40 0,855870221 2,98 28,72047721
4 40 24,84 0,04 2,1 996,9 2,54 0,868519218 2,50 34,74076872
5 20 27,09 0,03 1,98 996,85 2,77 0,892996173 1,83 48,7976051
Density
Outlet Motor Flow Total Output Input Overall
of
Pump Bukaan Pressure Torque Rate Head Power Power Efficiency
No water
Setting Valve P1 t Q H Po Pe E
rho
[kPa] [Nm] [l/min] [m] [W] [W] [%]
[kg/m³]
6 60 100 56,08 0,10 6,07 996,79 5,74 5,67 11,60 49,23
7 80 58,32 0,10 6,23 996,51 5,97 6,05 11,16 54,62
8 60 61,76 0,12 6,24 996,18 6,32 6,42 13,49 48,63
9 40 67,10 0,12 6,2 995,93 6,87 6,94 13,24 52,76
10 20 75,71 0,13 5,88 995,80 7,75 7,42 15,25 48,79
Grafik yang didapatkan untuk setiap hasil pada data adalah sebagai berikut.
10
8
Pump Setting 30
6
Pump Setting 60
4
2
0
0 20 40 60 80
Outlet Pressure
5
Flowrate
3 Pump Setting 30
Pump Setting 60
2
0
0 20 40 60 80
Outlet Pressure
50
40
Overall Efficiency
30
Pump Setting 30
20 Pump Setting 60
10
0
0 20 40 60 80
Outlet Pressure
c. Pembahasan
Eka Emiliana Putri (2041420015)
Praktikum kali ini menggunakan alat Gear Pump dengan prinsip kerja yaitu
fluida memasuki pompa pada tekanan rendah dan dipindahkan ke sisi outlet pada
tekanan yang lebih tinggi. Pompa ini menggunakan roda gigi berputar untuk
membuat rongga atau ruang yang kemudian diisi fluida dari bagian inlet pompa.
Setiap pompa memiliki karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi dan
desain pembuatannya. Hal ini dipengaruhi oleh ukuran besar dan desain pompa,
ukuran dari diameter impeler, serta besar putaran operasionalnya. Kurva
karateristik pompa biasa disebut dengan kurva performansi, menggunakan
hubungan antara outlet pressure, power input, flowrate, dan overall efficiency pada
kecepatan konstan.
Pada percobaan kali ini menggunakan variabel set point sebesar 30 dan 60 pada
pump setting serta bukaan dilakukan tiap variabel sebesar 100, 80, 60, 40 dan 20
bukaan dilakukan pada kondisi konstan. Data yang diamati pada gear pump
dipraktikum kali ini adalah flowrate, outlet pressure, input power dan overall
effiency. Data-data tersebut diolah dan menghasilkan grafik dimana grafik pompa
input power sebagai variabel Y dan outlet pressure sebagai x dengan variabel 30
dan 60 bukaan menghasilkan grafik yang berbanding terbalik, dikarenakan pada
variabel 30 terlihat menurun seiring waktu berjalan, sedangkan pada bukaan 60
akan semakin naik. Pada variabel 30 ini tidak sesuai dengan literatur, hal ini dapat
terjadi ketika power loses pada gear pump, daya yang hilang disebabkan oleh
adanya gap antara roda gigi dengan dinding, sehingga sebagian fluida meresap
melewati gap tersebut. Gap ini biasanya dibuat sangat kecil agar meningkatkan
tekanan yang dapat dihasilkan oleh gear pump. Apabila gap terlalu besar maka
pompa akan kehilangan kemampuan untuk menahan perbedaan tekanan antara inlet
dan outlet (Siregar,2004). Sedangkan pada literatur dikatakan jika nilai outlet
pressure berbanding lurus dengan power input yang berarti apabila outlet pressure
besar, maka power input akan semakin besar juga hal ini sesuai pada variabel 60
Pada grafik selanjutnya berupa aliran pompa flowrate dan outlet pressure
dengan variabel setting pump 30 dan 60 menghasilkan grafik yang berbanding
lurus, dimana pada setting pump 30 menghasilkan garis yang naik begitu juga
dengan variabel 60 menghasilkan data yang semakin naik, sehingga sesuai dengan
literatur yang menyatakan nilai semakin besar bukaan needle valve yang semakin
kecil maka outlet pressure akan semakin besar.
Sedangkan pada grafik selanjutnya yaitu Overall Effiency dengan outlet
pressure dengan variabel yang sama yaitu 30 dan 60 pada pump setting
menghasilkan grafik yang berbanding terbalik, dimana pada variabel 30
menghasilkan garis yang naik lurus, sedangkan pada grafik variabel 60 terjadi
grafik fluktuatif dimana nilainya naik turun. Menurut literatur (Ivantysyn &
Ivantysynova,2001) menyatakan bahwa keluaran flow rate akan berkurang saat
outlet pressure pada kecepatan konstan. Sehingga pada variabel 30 ini sudah sesuai
dengan literatur, karena nilai outlet pressure semakin besar maka nilai volume flow
rate akan semakin kecil.
Pada praktikum ini terjadi beberapa ketidakseimbangan dalam memperoleh
data, hal ini terjadi karena beberapa faktor diantaranya kurangnya teliti dalam
membuka valve, kurangnya teliti dalam perhitungan dan dan juga volumetric yang
tidak terbaca (pada pengambilan data hanya muncul nilai 0). Faktor lain yang
mungkin terjadi karena factor pada saat pengoperasian karena pada beberapa data
yang diambil tidak mencapai nilai konstan sudah dihentikan, yang dikarenakan
Selama proses pengamatan berlangsung pada bukaan pump setting 60% untuk
mencapai kondisi konstan lebih lama dari bukaan pump setting 30% dan pada
bukaan pump setting sulit mencapai kondisi konstan Oleh karena itu, data yang
diambil konstan hanya 2 data yang mengalami nilai sama padahal seharusnya harus
mencapai 3-4 data yang mengalami nilai sama.
Proses industri kimia baik skala kecil, menengah, maupun skala besar selalu
melibatkan transportasi fluida yang mencakup perpindahan fluida dari satu titik
lokasi ke lokasi lain melalui sistem perpipaan. Perpindahan fluida cair dapat
dilakukan dengan alat berupa pompa. Pompa merupakan suatu alat yang digunakan
untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan
tekanan fluida tersebut. Kenaikan tekanan cairan digunakan untuk mengatasi
hambatan-hambatan pengaliran. Hambatan pengaliran itu dapat berupa perbedaan
tekanan, perbedaan ketinggian atau hambatan gesek. Pompa juga didefinisikan
sebagai alat untuk memindahkan energi dari motor menuju ke tangki atau bejana
yang memiliki tekanan yang lebih tinggi. Selain dapat memindahkan fluida, pompa
juga berfungsi untuk meningkatkan kecepatan, tekanan, dan ketinggian fluida.
Pada percobaan kali ini bahan yang digunakan adalah air demineral dan
menggunakan 2 variabel pump setting yaitu 30% dan 60%. Dimana masing –
masing variabel dilakukan perubahan pada needle valve dari bukaan penuh (100)
sampai bukaan 20. Bukaan needle valve berfungsi untuk memberikan perubahan
pada outlet pressure dan flow rate. Setelah alat di setting sesuai keinginan maka
selanjutnya ditunggu hingga kondisi konstan tercapai dan alat bisa dihentikan untuk
pengambilan data. Kondisi konstan dapat dilihat jika nilai dari outlet pressure dan
flowrate sudah tidak berubah lagi (konstan). Namun pada praktikum hanya
dilakukan pengamatan pada nilai outlet pressure untuk variable pump setting
bukaan 30% karena nilai flowrate tidak terbaca. Untuk nilai flowrate pump setting
bukaan 30% dilakukan secara manual. Setelah mencapai kondisi konstan maka
pengambilan data dihentikan dan selanjutnya masing-masing data dari variable
pump setting 30% dan 60% dengan perubahan needle valve dari bukaan 100 sampai
bukaan 20 dilakukan rata-rata yang nantinya digunakan sebagai data untuk
perhitungan.
Pada saat bukaan pump setting 30% dan bukaan needle valve 100, 80, 60, 40,
20 didapatkan data outlet pressure secara bertutu-turut adalah 21,56; 22,43; 23,45;
24,84; dan 27,09. Lalu dilakukan perhitungan untuk nilai output power. Setelah
menghitung, data yang diperlukan untuk menghitung nilai output power yaitu
gravitasi (9,8 m/s^2); densitas; total head; dan flowrate yang didapatkan dari
pengambilan data secara otomatis pada alat. Nilai output power yang didapatkan
untuk bukaan pump setting 30% dan bukaan needle valve 100, 80, 60, 40, 20 secara
bertutu-turut adalah 0.773893613; 0.827871242; 0.855870221; 0.868519218;
0.892996173. Setelah itu dilakukan perhitungan untuk overall efficiency (E) dan
didapatkan nilai untuk bukaan pump setting 30% dan bukaan needle valve 100, 80,
60, 40, 20 secara bertutu-turut adalah 20.85966611; 24.06602446; 28.72047721;
34.74076872; 48.7976051. Pada saat bukaan pump setting 60% tidak dilakukan
pergitungan output power dan effieciency overall karena data telah didapatkan
secara otomatis pada alat.
Dari data yang telah didapatkan lalu dibuat grafik perbandingan antara
karakteristik Pompa Input Power vs Outlet Pressure, karakteristik Pompa Flowrate
vs Outlet Pressure, dan karakteristik Pompa Overall Efficiency vs Outlet Pressure
pada bukaan pump setting 30% dan juga 60%. Performa gear pump ditunjukkan
dengan kurva kontinyu yang disebut kurva karakteristik pompa. Di dalam kurva
karakteristik terdiri dari beberapa nilai data-data yang berbeda diantaranya nilai
total head, flowrate, power input, NPSHR, dan overall efficiency yang dinyatakan
dalam bentuk grafik tentang perilaku kompleks pompa. Kurva karakteristik gear
pump secara umum dapat dilihat pada (Gambar) Garis hitam menunjukkan kurva
total head capacity dengan skala gpm dan ft, garis biru menunjukkan kurva power
input capacity dengan skala bhp dan gpm, garis hijau menunjukkan kurva overall
efficiency dalam skala % efisiensi dan gpm, dan yang terakhir adalah garis merah
yang menunjukkan kurva NPSHR capacity dengan skala ft dan gpm.
6. Kesimpulan
1) Efisiensi, input power dan output power pompa tipe gear pump pada kecepatan
konstan dapat ditentukan dengan masing – masing rumus sebagai berikut.
- Penentuan overall efficiency didapatkan dari hubungan EO = EhEm, yaitu
𝐹𝑙𝑢𝑖𝑑 𝑝𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑒𝑑 (𝑃1 )
𝐸𝑂 = × 100%
𝑃𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑠𝑢𝑝𝑝𝑙𝑖𝑒𝑑 𝑏𝑦 𝑡ℎ𝑒 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 (𝑃𝑂 )
- Penentuan untuk menentukan input power, yaitu
2𝜋𝑛𝑡
𝑃𝑂 =
60
- Penentuan output power didapatkan dari persamaan, yaitu
𝑃1 = 𝜌𝑔𝑄𝐻 (Nm/s = Watts)
2) Kurva karakteristik terdiri dari beberapa data diantaranya flowrate, input power,
dan overall efficiency terhadap outlet pressure. Kurva input power terhadap outlet
pressure berbanding lurus yang berarti semakin tinggi outlet pressure maka nilai
input power juga semakin tinggi. Kurva flowrate terhadap outlet pressure dan nilai
overall efficiency terhadap outlet pressure berbanding terbalik yang berarti semakin
tinggi outlet pressure maka nilai flowrate dan nilai overall efficiency yang
dihasilkan semakin rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Agung. 2010. Pembuatan Alat Praktikum Perawatan Pompa Gear Pump. Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Geankoplis, C.J. 2003. Transport Process and Unit Operations. Inc. USA: Prentice-Hall
International.
Pranto, dkk. 2020. Analisis Kinerja Pompa Gear Pump Terhadap Kapasitas Aliran Minyak
CPO (Crude Palm Oil) di PTPN XXI PKS Rimba Belian. Fakultas Teknik Mesin.
Universitas Muhamadiyah Pontianak. Kalimantan Barat.
Wirosoedarmo, Ruslan. 2011. Pompa dan Penerapannya. Jurusan Teknik Kimia: Universitas
Brawijaya.
LAMPIRAN
Pada saat pump setting 30 nilai flowrate tidak terbaca pada alat sehingga nilai output power
dan overall efficiency pada Tabel 1 bernilai nol. Data nilai flowrate berdasarkan hasil
pengukuran manual yang didapatkan sebagai berikut.
Perhitungan nilai output power dan overall efficiency pada pump setting 30 dengan bukaan
needle valve 100 sebagai berikut.
𝑔×𝜌×𝑄×𝐻
𝑃1 =
60 × 1000
dimana:
𝑔×𝜌×𝑄×𝐻
𝑃1 =
60 × 1000
𝑚 𝑘𝑔 𝑙
9,8 × 997,08 3 × 2,16 × 2,2 𝑚
𝑃1 = 𝑠2 𝑚 𝑚𝑖𝑛
60 × 1000
𝑃1 = 0,773893613
𝑃1
𝐸𝑂 = × 100%
𝑃𝑂
0,773893613
𝐸𝑂 = × 100
3,71
𝐸𝑂 = 20,85966611%