PENDAHULUAN
Dalam bab ini membahas tentang Pemeliharaan Jaringan Distribusi pada PT
PLN (Persero) Rayon Tobelo dan pengertian dari Panel Hubungan Bagi Tegangan Rendah
(PHB – TR).PT PLN (Persero) Rayon Tobelo.
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam bab ini membahas tentang pemeliharan Panel hubung bagi tegangan
Rendah (PHB – TR)
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini mebahas tentang Kesimpulan, Saran Dan Daftar Pustaka.
BAB II
1) Visi
● Diakui sebagai perusahan kelas dunia yang bertumbuh kembang,
unggul dan terpercaya dengan dengan bertumbuh pada potensi insani.
2) Misi
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelangan, anggota perusahan dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
a. Saling Percaya.
b. Integritas.
c. Peduli.
d. Pembelajar.
2.4 Struktur Organisasi ULP Tobelo
BAB III
DASAR TEORI
❖ Merupakan salah satu Komponen dari suatu sistem distribusi PLN yang
jaringan rumah tangga, yang berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan
Hubung Bagi ,Transformator Distribusi, dan Perlengkapan Hubung Bagi
Tegangan Rendah ( PHB TR ) Untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi
para pelanggan
Tegangan rendah ( TR 220/380 Volt )
Saluran sambungan SUTM menju ke unit Trafo Besar arus sambungan SUTM
menuju ke saluran Trafo distribusi sisi primer dihitung berdasarkan daya trafo yang
terpasang.
1.koponen atas gardu Distribusi
1.Trafo Distribusi
❖ Yaitu Komponen Utama dari gardu distribusi untuk menurunkan tegangan dari Sisi
2. Lightning Arrester ( LA )
❖ Berfungsi sebagai alat Proteksi atau pengaman Trafo distribusi dari teganganlebih
❖ Berfungsi sebagai proteksi atau pegaman lebur, Pada gardu distribusi khususnya,
FCO ini berfungsi sebagai alat pelindung Trafo dari Arus hubungan Singkat dan
sebagai alat untuk membebeskan sumber tegangan jika dilakukan pemeliharaan.
Proteksi pada FCO ini dipasang dalam bentuk Fuse Link yang dapat disesuaikan
dengan Arus Nominal Trafo distribusi yang terpasang.
dari
❖ Jaringan SUTM, Lightning Arrester ( LA ), dan Fused Cut Out ( FCO ) ke Trafo
Distribusi.
5. Tiang
❖ Tiang yang dipergunakan untuk Gardu distribusi jenis ini bisa berupa Tiang Beton
maupun Tiang Besi, yang memiliki kekuatan kerja dengan panjang 11 atau 12
meter
2. Kompon bawa gardu distribusi
❖ Fungsi kabel incoming dan out going : sebagai penghantar aliran listrik atau
daya listrik
2. Busbar incoming fasa.
❖ Busbar incoming (rel jurusan) : menerima dan menyalurkan tenaga listrik atau daya
listrik
❖ Busbar out going (rel jurusan) : menerima dan menyalurkan tenagalistrik atau daya
listrik
4. Busbar netral
❖ Busbar netral (rel jurusan) : menerima dan menyalurkan tenagalistrik atau daya listrik
4. Load break switch (Saklar beban) 630 A
❖ Yang berfungsi sebagai saklar beban yang dapat memutuskan dan juga
meyambungkan
arus listrik yang ada di dalam rangkaian ini apa bila apa bila di lakukan pemeliharaan.
2 Berdasarkan metodenya:
a. Pemeliharaan berdasarkan waktu ( time base maintenance )
b. Pemeliharaan berdasarkan kondisi ( on condition base maintenance)
c. Pemeliharaan darurat / khusus ( break down maintenace ).
❖ Bila dari macam-macam pemeliharaan tersebut digabungkan, maka pemeliharaan
dibedakan menjadi :
a. Pemeliharaan rutin : merupakan pemeliharaan yang terencana berdasarkam
waktu yang terjadwal.
b. Pemeliharaan korektif : merupakan pemeliharaan yang terencana
dikarenakan faktor waktu dimana peralatan memerlukan perbaikan atau
pemeliharaan yang tidak terencana tetapi berdasarkan kondisi peralatan
yang menunjukkan gejala kerusakan ataupun sudah terjadi kerusakan.
c. Pemeliharaan darurat : merupakan pemeliharaan karena keadaan yang
darurat tanpa diketahui gejala kerusakan sebelumnya.
3. Pemeliharaan rutin
Disebut juga dengan pemeliharaan preventif, yaitu pemeliharaan untuk
mencegah terjadinya kerusakan peralatan yang lebih parah dan untuk
mempertahankan unjuk kerja jaringan agar tetap beroperasi dengan keandalan dan
efisiensi yang tinggi.
❖ Kegiatan pemeliharaan rutin meliputi kegiatan :
2. Pemeliharaan rutin
3. Pemeriksaan prediktif
4. Pemeliharaan korektif
Pemeliharaan rutin / terencana adalah cara yang baik utnuk mencapai suatu tujuan
karena mencegah dan menghindari kerusakan peralatan . Dalam pelaksanaan
pemeliharaan rutin perlu direncanakan dengan baik berdasarkan hasil pengamatan
dan catatan serta pengalaman pemeliharaan terdahulu sehingga akan mendapatkan
hasil yang lebih baik untuk itu perlu dibuat jadwal pemeliharaan
Jadwal pemeliharaan dalam kurun waktu yang berbeda sesuai dengan kebutuhan
dan umur dari peralatan yang di pelihara, waktu tersebut adalah sebagai berikut :
a. Pemeliharaan mingguan
b. Pemeliharaan bulanan
c. Pemeliharaan triwulan
d. Pemeliharaan semesteran
e. Pemeliharaan tahunan
Karena volume fisik dari jaringan distribusi ini cukup banyak maka dalam
pelaksanaannya perlu diatur waktunya disesuaikan dengan kemampuan yang ada.
3.5 Pemeliharan dalam bebas tegangan
Contoh :
Pada waktu pemeliharaan PHB – TR pada gardu distribusi, maka pada sisi TM
FCO atau kubikel dan Trafo harus dipadamkan, tetapi pada keadaan tertentu tetap
dioperasikan.
Dengan demikian segi keamanan terhadap tegangan sentuh harus tetap
diperhatikan.
Kerugiaannya:
Contoh :
a. Pemeriksaan rutin kondisi gardu yang sedang beroperasi
b. Pengukuran beban dan tegangan gardu
Adalah kegiatan yang meliputi rangkaian tahapan kerja mulai dari perencanaan,
pelaksanaan hingga pengendalian dan evaluasi pekerjaan pemeliharaan instalasi PHB – TR
yang dilakukan secara terjadwal (schedul) ataupun tanpa jadwal
4.2 Tujuan Pemeliharaan PHB-TR
Jadwal pemeliharaan dalam kurun waktu yang berbeda sesuai dengan kebutuhan
dan umur dari peralatan yang di pelihara, waktu tersebut adalah sebagai berikut :
a. Pemeliharaan mingguan
b. Pemeliharaan bulanan
c. Pemeliharaan triwulan
d. Pemeliharaan semesteran
e. Pemeliharaan tahunan
Karena volume fisik dari jaringan distribusi ini cukup banyak maka dalam
pelaksanaannya perlu diatur waktunya disesuaikan dengan kemampuan yang ada.
Dalam persiapan pemeliharaan ini sesuai yang tertera pada Standing Operating
System ( SOP ).
4.2. Standar Operating Procedure
Perlengkapan kerja
a. perkakakas keja:
kunci shok,kunci ring tang pres,tang kombinasi obeng,gergaji beesi, cutter.
b. Alat bantu :
Tangga, skakel – stok, radio HT, tongkat Tester 20 kV, kendaraaanroda empat.
c. Alat Pelindung diri :
Sarung tangan kulit, Helm pengaman, Sepatu Berisolasi,Jas hujan,
Pakaian Kerja,Sabuk pengaman.
d. Alat ukur :
Megger 1000V, earth – tester ( megger tanah ), multi – tester,
4.2 Pelaporan pada pekerjan pemeliharan
Fungsi pelaporan
Setiap kegiatan dan kejadian dalam pemeliharaan jaringan harus selalu dibuatkan
laporannya.
1. Pemadaman.
a. Karena gangguan atau direncanakan.
b. Jumlah pelanggan yang padam.
c. Sebab pemadaman.
d. Kwh yang tak tersalurkan.
e. Pemakaian material untuk mengatasi gangguan.
Prosedur pengamanan dalam pekerjaan pada instalasi
tegangan tinggi.
2. Pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan pemeliharaan.
3. Pengoperasian kembali.
Tegangan :
Beban Jurusan A
Beban Jurusan B
5. dan cairan yang mudah menguap dan bila terlalu tebal gosok dengan sabut
plastik hijau
6. Adanya kotoran pada alat-alat kontak (saklar jenis terbuka) lakukan hal sama
seperti di atas
1. Pasang kembali kabel / kawat pada terminal sisi masuk dan sisi keluar
5. Masukkan FCO
6. Ukur tegangan dan urutan fasa sisi TR, pastikan bahwa besarnya tegangan dan
urutan fasa sudah benar
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
2. Pada dasarnya prinsip kerja dari konstruksi PHB baru dan PHB lama sama,
namun yang membedakan ialah konstruksi PHB baru yang lebih simple dan
dilengkapi oleh UVR (Under Voltage Relay) dan PFR (Phase Failure Relay).
5.2 Saran
Dalam pelaksanan KP (kulia praktek) di PT PLN (Persero) UP3 TOBELO
terdapat beberapa saran diantaranya :
4. Agar setiap pekerjaan berjalan dengan lancar, perlu adanya koordinasi antar
Pelaksanan pekerjaan.
5. K3 berkaitan erat dengan setiap disiplin ilmu yang ada oleh karena itu aspek K3
harus diperkhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan di dalam maupun diluar ruangan.
6. Data yang dituliskan sebelum dan sesudah pelaksanaan pekerjaan harus sesuai agar
tidak mengulur waktu dan tidak ada kesalahan komunikasi antar anggota.
DAFTAR PUSTAKA