Anda di halaman 1dari 21

OPERASI DAN PEMELIHARAAN

JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH & MENENGAH

PEMELIHARAAN
GARDU DISTRIBUSI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK D-3
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
NOVEMBER 2019
DESKRIPSI UMUM
Gardu Distribusi adalah suatu bangunan gardu listrik terdiri dari Instalasi PHB-
TM, Trafo Distribusi, Instalasi PHB-TR untuk memasok kebutuhan tenaga listrik
bagi para pelanggan baik dengan tegangan menengah maupun tegangan
rendah

Jenis Gardu Distribusi:


Gardu Pasangan Dalam: G. Beton, G.Kios
a. Jenis Pemasangannya
Gardu Pasangan Luar: G. Portal, G. Cantol
b. Jenis Konstruksinya
Gardu Beton:
c. Jenis Penggunaanya Gardu Tiang
Gardu Kios

Gardu Pelanggan Umum


Gardu Pelanggan Khusus

1
GTT (GARDU JENIS PORTAL)

1. Parallel Groove (Live-line connect


2. Bimetal AL-CU.
3. LA
4. FCO
5. Transformator
6. PHB-TR
7. Elektroda bumi titik netral Trafo
8. Elektroda Bumi dan LA
9. Elektroda Bumi BKT
10. Pipa Galvanis
11. Pipa Galvanis
12. Jaringan TR
13. Ranjau Panjat

2
PHB-TM
Berikut adalah komponen utama PHB-TM yang sudah terpasang/terangkai
secara lengkap yang lazim disebut dengan Kubikel_TM, yaitu:
1. Pemisah/Disconnecting Switch (DS): Berfungsi sebagai pemisah atau
penghubung instalasi listrik 20 kV. Pemisah hanya dapat dioperasikan dalam
keadaan bertegangan.
2. Pemutus Beban/Load Break Switch (LBS): Berfungsi sebagai pemutus atau
penghubung instalasi listrik 20 kV. Pemutus beban dapat dioperasikan dalam
keadaan bertegangan dan berbeban, serta terpasang pada kabel masuk atau
keluar Gardu Distribusi.
3. Pemutus Tenaga/Circuit Breaker (CB): Berfungsi sebagai pemutus dan
penghubung arus listrik dengan cepat dalam keadaan normal maupun dalam
keadaan gangguan. Dan dapat dioperasikan pada keadaan bertegangan,
berbeban dan gangguan.
Peralatan pemutus tenaga ini sudah dilengkapi dengan rele proteksi over
current relay dan dapat difungsikan sebagai alat pembatas beban

3
PENGERTIAN & TUJUAN PEMELIHARAAN
PENGERTIAN : Adalah kegiatan yang meliputi rangkaian tahapan kerja mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pekerjaan
pemeliharaan instalasi dan sistem distribusi yang dilakukan secara terjadwal
ataupun tanpa jadwal.

TUJUAN : Agar instalasi jaringan distribusi beroperasi dengan:


1. Aman (Safe) bagi manusia dan lingkungan.
2. Andal (Reability).
3. Kesiapan (Avaibility) tinggi.
4. Unjuk kerja (Performance) baik.
5. Umur (live time) sesuai desain.
6. Waktu pemeliharaan (Down Time) Efektif.
7. Biaya pemeliharaan (Cost) Efisien /
Ekonomis.

4
PENGERTIAN & TUJUAN PEMELIHARAAN
Untuk melaksanakan pemeliharaa yang baik perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Sistem harus direncanakan dengan baik dan benar memakai
bahan/peralatan yang berkualitas baik sesuai standar yang berlaku.
2. Sistem distribusi yang baru di bangun harus dieriksa secara teliti

5
MACAM PEMELIHARAAN
BERDASARKAN WAKTU PELAKSANAANYA
1. Planed Maintenance: Preventif dan Korektif.
2. UnPlaned Maintenance.
BERDASARKAN METODANYA
1. Time Base Maintenance.
2. On Condition Base.
3. Break Down Maintenance.
1. Pemeliharaan Rutin:
Terencana dan terjadwal.
Bila dari macam-macam pemeliharaan
tersebut digabungkan, maka 2.
3. Pemeliharaan Korektif:
Darurat:
pemeliharaan dibedakan menjadi : Terencana,
Keadaan darurat.
Faktor waktu,
Kondisi peralatan
6
PEMELIHARAAN RUTIN
Disebut juga dengan pemeliharaan PREVENTIF, yaitu
pemeliharaan untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan
yang lebih parah dan untuk mempertahankan unjuk kerja
jaringan agar tetap beroperasi dengan keandalan dan efisiensi
yang tinggi.
Kegiatan-Kegiatan:
1. Pemeriksaan/Inspeksi Rutin
2. Pemeliharaan Rutin.
3. Perbaikan/Penggantian peralatan.
4. Perubahan/penyempurnaan jaringan.
Contoh Pemeriksaan Rutin:
1. Inspeksi jaringan SUTM: Kondisi tiang, Bracket, Cross Arm, Pentanahan,
Penghantar, Isolator, FCO, LA, LBS dll.
2. Inspkesi Gardu Distribusi: Sipil, Ruang Gardu, Kubikel, Trafo, Panel TR, Termina,
Sepatu Kabel dll.
3. Inspeksi jaringan SUTR: Kondisi tiang, Hantaran, Terminal Out door, Konektor
hantaran dll. 7
PEMELIHARAAN RUTIN
Contoh Pemeriksaan Rutin:
1. Inspeksi jaringan SUTM: Kondisi tiang, Bracket, Cross Arm, Pentanahan,
Penghantar, Isolator, FCO, LA, LBS dll.
2. Inspkesi Gardu Distribusi: Sipil, Ruang Gardu, Kubikel, Trafo, Panel TR, Termina,
Sepatu Kabel dll.
3. Inspeksi jaringan SUTR: Kondisi tiang, Hantaran, Terminal Out door, Konektor
hantaran dll.
4. Pemeriksaan instalasi dengan infrared.
5. Pengukuran beban pada trafo Distribusi.
6. Pengukuran beban jurusan pada PHB-TR
7. Pengukuran tegangan ujung pada JTR
8. Test trip pada PMT Penyulag 20 kV di Gardu induk.

8
PEMELIHARAAN RUTIN
Contoh Pemeliharaan Rutin:
1. Pengecatan tiang pada SUTM dan SUTT.
2. Pemotongan ranting/dahan pada pohon yang dapat menganggu SUTM.
3. Pengecatan Gardu Sipil.
4. Revisi instalasi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung.
5. Revisi instalasi Gardu Induk disisi 20 kV

9
PEMELIHARAAN KOREKTIF
Pemeliharaan Korektif adalah pekerjaan pemeliharaan dengan
maksud untuk memperbaiki kerusakan yaitu suatu usaha untuk
memperbaiki kerusakan hingga kembali kepada kondisi /
kapasitas semula dan perbaikan untuk penyempurnaan
Suatu usaha untuk meningkatkan / penyempurnaan jaringan dengan cara
mengganti / mengubah jaringan agar dicapai daya guna atau keandalan yang
lebih baik dengan tidak
Contoh Pemeliharaan Korektif:
1. Penggantian jointing yang meledak.
2. Perbaikan JTM andongannya rendah.
3. Penggantian bushing trafo Distribusi yang pecah.
4. Penggantian tiang yang bengkok tertabrak mobil

10
PEMELIHARAAN DARURAT
Pemeliharaan ini sifatnya mendadak, tidak terencana ini akibat
gangguan atau kerusakan atau hal-hal lain di luar kemampuan
kita sehingga perlu dilakukan pemeriksaan / pengecekan
perbaikan maupun penggantian peralatan, tetapi masih dalam
kurun waktu pemeliharaan
Contoh Pemeliharaan Darurat:
1. Perbaikan/penggantian JTR yang rusak akibat kebakaran.
2. Perbaikan/penggantian instalasi gardu yang rusak akibat banjir.
3. Perbaikan/penggantian gardu dan jaringan yang rusak akibat huru-hara.

11
PEMELIHARAAN GARDU DISTRIBUSI
1. Jaringan
Identifik 2. Gardu
PEMELIHARAAN asi
3. Sambungan Rumah
4. APP
Macam

Pemadam Kebakaran
1. KOREKTIF
2. PREVENTIF Sedia Payung Sebelum Hujan

Mencegah Mengatasi
12
PERBEDAAN P. KOREKTIF & PREVENTIF

PADAM MENYALA

PEMELIHARAAN PREVENTIF

MENYALA PADAM MENYALA PADAM MENYALA

PEMELIHARAAN KOREKTIF

13
PEMELIHARAAN GARDU TRAFO TIANG
1. Mempersiapkan material, peralatan kerja dan peralatan K3.
2. Mengukur parameter tegangan operasi Trafo dan arus beban trafo sebelum
memulai pekerjaan.
3. Mengurangi beban Trafo:
- Pelanggan umum/Beban kecil, buka satu persatu NH Fuse, Kemudian
Saklar masuk.
- Pelanggan Industri, buka saklar utama, kemudian seluruh NH Fuse
4. Pembebasan tegangan dengan cara membuka FCO.
5. Hubungkan kabel pentanahan yang sudah dihubungkan ke elektroda
pentanahan mulai dari ke empat bushing trafo sisi TR, lalu ketiga bushing
trafo sisi TM.
6. Buka kabel/kawat yang terhubung pada terminal kabel masuk dan kabel
keluar.
7. Kabel/kawat yang sudah terlepas hubungkan jadi satu dan tersambung
pada kabel pentanahan.

14
PEMELIHARAAN KOMPONEN GTT
1. Pemeliharaan FCO
2. Pemeliharaan LA
3. Pemeliharaan Transformator
- Bushing Primer
- Bushing Sekunder
- Tap Changer
- Body Trafo
- Arde Body Trafo
4. Pemelihraan PHB-TR (LV-Board)

15
PEMELIHARAAN KOMPONEN GTT
1. Pemeliharaan FCO
1. Periksa kembali baut-baut dudukan FCO, kencangkan bila perlu.
2. Periksa kembali baut-baut pada terminal FCO, kencangkan bila perlu.
3. Berikan Inhibitor/grease pada lidah FCO dan engsel FCO.
4. Sesuaikan penggunaan fuse link FCO berdasarka kapasitas Trafo.
5. Ganti FCO apabila terjadi keruskan.
PROSEDUR PENGOPERASIAN
Prosedur pengoperasian kembali Gardu Tafo Tiang setelah dilakukan pemeliharaan:
1. Melepas semua grounding yang terpasang di bushing trafo.
2. Lakukan pengecekan secara visual, peralatan sudah terpasang dengan baik
dan tidak ada peralatan yang tertinggal.
3. Masukan FCO satu persatu.
4. Ukur tegangan masuk di LV Board, antara fasa dan fasa-netral. Jika normal
lakukan pembeban trafo.
5. Operasaikan saluran jurusan dengan cara:
- Pelanggan umum: Masukan saklar utama, kemudai NH Fuse satu persatu,
sambil di tes kemungkian adanya hubung singkat pada saluran jurusan.
- Pelanggan Besar: Masukan NH Fuse, sebelum saklar utama dimasukan.
6. Ukur parameter tegangan, arus dan temperature pada mur baut NH
Fuse,koneksi /sambungan.
7. Bila semua telah selesai dilakukan, dari pengamatan visual dan
pengukuran tidak ada kelaianan, maka pekerjaan selesai.
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA

16
DAFTAR REFERENSI

17

Anda mungkin juga menyukai