Anda di halaman 1dari 6

Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan

(PDKB) PART 1
PENGERTIAN PDKB
PDKB adalah Suatu Pekerjaan Pemeliharaan yang dilakukan Listrik dalam keadaan
Menyala / bertegangan ,Pekerjaan pemeliharaan yang dapat dilakukan dengan PDKB seperti
Pemeliharaan Isolator Tumpu, Penggantian Travers, Pemeliharaan Jumper, LBS , Sisip
Tiang , Geser Jaringan . dengan adanya PDKB ini PLN dapat memperkecil Durasi dan
Frekwensi Pemadaman akibat adanya pekerjaan Pemeliharaan sehingga dapat memperbaiki
Citra PLN di masyarakat.
SEJARAH PDKB DI INDONESIA.
Dasar Pemikiran.
1. Meningkatnya Kebutuhan Listrik pada Sektor semua kegiatan merupakan bagian Integral
dari Masyarakat Moderen
2. Sektor Perindustrian, perdagangan, pendidikan & kegiatan umum lainnya semua
memerlukan Listrik
3. Ketergantungan Konsumen terhadap ketersediaan Listrik semakin Tinggi
4. Apapun penyebabnya, setiap terhentinya Aliran Listrik menimbulkan keluhan diterima
sebagai pengingkaran kontrak jual beli listrik.
5. Kontrak PLN dengan Konsumen adalah Kontrak Listrik Menyala kapanpun Konsumen
akan memanfaatkan.
Maka dari itu Pekerjaan pada Instalasi Listrik PLN harus dikerjakan tanpa PADAM..
Sejarah PDKB-TM
Perjalanan PDKB di PLN tidaklah mulus sesuai Rencana masih ada Pro dan Kontra , berikut
perjalanannya hingga terbentuknya PDKB di PLN
1.Tahun 1975 : Peralatan PDKB dibeli dan di tempatkan di PLN Semarang
2.Tahun 1976 : Usaha untuk memanfaatkan peralatan tersebut masih belum mendapat
persetujuan dari Manajemen atas PLN
3.Tahun 1985 : dilakukan Training PDKB 500 KV
4.Tahun 1986 : Pembangunan Udiklat Semarang
5.Tahun 1989 : Penyusunan SPLN PDKB

6.Tahun 1990 : Penyusunan SLI


7.Tahun 1991 : Beroperasi Udiklat PDKB di Semarang
8.Tahun 1992 : Sosialisasi PDKB
9.Tahun 1993 : tepatnya tanggal 10 Nopember 1993 sebagai Pencanangan PDKB-TM
10.Tahun 1994 : Training Pertama PDKB TM
sampai saat ini sudah seluruh Unit PLN sudah memiliki Minimal 1 Tim PDKB TM
11. Tahun 2000 : Konvensi PDKB Pertama
12.Tahun 2004 : terbentuknya PDKB TE dan TET Jawa Bali
TUJUAN AKHIR IMPLEMENTASI PDKB
1. Meningkatkan Kontinuitas catu daya Listrik sehingga Listrik tetap tersedia kapanpun
Konsumen memerlukan.
2. Meningkatkan Kenyamanan Konsumen pemakai Listrik.
3. Mendorong pertumbuhan dan pergerakan Ekonomi Nasional serta Meningkatkan Daya
Saing Investasi

PEKERJAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN TEGANGAN MENENGAH 20


KV
(PDKB TM 20KV)

4.1. TENTANG PDKB TM 20 KV


Pekerjaan dalam keadaan bertegangan tegangan menengah 20 KV
( PDKB TM)
adalah jenis pekerjaan yang dilakukan oleh petugas-petugas khusus yang melakukan
pekerjaan pemeliharaan pendistribusian tenaga listrik tanpa padam. Pekerjaan ini dilakukan
oleh Sumber daya manusia yang terlatih.
Dalam PDKB banyak hal yang dapat dilakukan. Hampir seluruh pekerjaan dapat dilakukan
oleh PDKB. Namun harus sesuai pada Prosedur Standar operasi (SOP). PDKB terbagi atas 3
metode. Metode Berjarak, Metode Sentuh langsung , dan Metode Potensial. PDKB yang ada
di Cabang Palembang adalah PDKB dengan metode Berjarak. Metode Berjarak adalah
sebuah metode dengan menggunakan jarak aman. Jarak yang diperbolehkan adalah 60 cm
dari konduktor (nilai maksimum) , dan tidak dizinkan untuk melanggar jarak tersebut.
4.2 PERSYARATAN DALAM PDKBTM 20KV
PDKB bukan pekerjaan yang bisa dilakukan setiap orang. Ada hal-hal yang harus
diperhatikan sebelum melakukan pekerjaan. Beberapa persyaratan tersebut adalah
1. Harus Ada Linemen
2. Harus Ada Groundmen
3. Harus Ada Pengawas K3, dan Pengawas Pekerjaan
4. Menandatangani SP2B (Surat Perintah melaksanakan Pekerjaan Bertegangan) untuk
Linesmen dan groundmen.
5. Menandatangani SP3B (Surat Perintah Pengawas Pekerjaan Bertegangan)

6. Alat pelindung diri ( APD ) dalam keadaan baik yang dicek oleh pengawas K3
sebelum bekerja.
7. Peralatan diberi lapisan silikon untuk mencegah aliran air disaat pekerjaan dalam
keadaan hujan.
4.3 PERALATAN YANG DIGUNAKAN OLEH PDKB
Dalam PDKB digunakan peralatan-peralatan yang telah diuji dengan tegangan 100KV per 30
cm. Jumlah peralatan yang ada sekitar 120 buah alat berisolasi yang harus di uji tegangan
setiap 3 bulan sekali, sehingga jika terjadi kebocoran cepat diketahui. Secara umum peralatan
yang dipakai antara lain sebagai berikut:
1. A. Hook Pole
Hook pole adalah peralatan yang digunakan untuk pemasangan dan pembongkaran peralatan
yang akan dipasang di konduktor bertegangan.
B. Tie Pole
Tie pole adalah peralatan yang digunakan untk membuka dan memasang tie wire pada
konduktor sebagai pengikat di isolator.
C. By pass jumper
By pass jumper adalah peralatan yang digunakan untuk penyambungan, biasanya digunakan
pada pekerjaan jumper pada konstruksi Tegangan Menengah.
D. Conductor cover
Conductor Cover adalah penutup konduktor yang dipakai agar jarak linesmen dari konduktor
dapat sedekat mungkin. Biasanya dalam pekerjaan pemeliharaan PTS.
E. Tangga isolasi
Tangga Isolasi adalah tangga yang dipakai oleh linesmen agar tidak menyentuh langsung
dengan ground.
F. Tangga Alumunium
Tangga yang terbuat dari bahan alumunium yang digunakan sebagai pondasi agar tidak
meleset.
4.4. KEUNTUNGAN YANG DIBERIKAN OLEH PDKB
Banyak hal yang dapat diberikan oleh PDKB. Baik dari sisi pekerjaan, atau pun dari sisi
penjualan energi ke konsumen. Dari sisi pekerjaan,keuntungannya :
4.4
PDKB dapat ditunda pekerjaan jika tidak selesai dalam 1 hari dan dapat
diselesaikan pada esok harinya karena listrik tidak padam.

4.5

PDKB memiliki peralatan yang lengkap dan aman.

Dari sisi penjualan energi, karena tegangan tidak padam maka enegi yang disalurkan akan
maksimum dan menghasilkan keuntungan secara finansial perusahaan.
4.5 JENIS PEKERJAAN PDKB TM 20 KV
Pekerjaan dalam keadaan bertegangan 20 kV ( PDKB TM 20 kV) merupakan pekerjaan yang
bersifat memelihara dan memperbaiki. Semua jenis pekerjaan pemeliharaan dapat di kerjakan
dengan metode PDKB TM 20 kV.
Pada PDKB TM 20kV di cabang Palembang, mempunyai metode kerja berjarak. Artinya
pekerjaan tersebut menekankan jarak sebagai titik aman dan menggunakan stik atau alat
isolasi dengan kualitas uji yang sangat baik. Adapun jarak yang ditekankan untuk
keselamatan adalah 6 EP ( dibaca elemen pelindung) dengan 1 EP udara adalah 10 cm. Untuk
jarak kurang dari 6 EP tersebut merupakan pelanggaran keras, karena dapat membahayakan
jiwa linesmen.
4.6 Penggantian Isolator Tumpu Phase Pinggir Dengan Metode Lutut
Dalam laporan ini, Penulis mencoba untuk menjelaskan salah satu contoh jenis pekerjaan
PDKB TM 20 kV yang biasa di kerjakan, yaitu penggantian isolator tumpu untuk phase
pinggir. Adapun metode yang digunakan adalah metode Lutut.
Isolator phase pinggir sering mengalami gangguan, terlalu kencangnya tarikkan konduktor
sehingga membuat isolator bengkok, dan tak jarang membuat retak dan akhirnya pecah. Yang
akhirnya jika terjadi hujan yang sangat lebat akan membuat tegangan menjadi trip.
Adapun urutan kerja dari pekerjaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memasang tangga alumunium
2. Memasang tangga isolasi.
3. Memasang tali pelayanan.
4. Memasang Insulating Flexible Cover pada cross arm.
5. Memasang Coductor Support pole 63 mm.
6. Memasang Lift Type Saddle
7. Memasang Pole Type Saddle.
8. Memasang rope block.
9. Memasang Pole Type sadle , Extention dan Pole Clamp 38mm
10. Memasang Conductor Support Pole 38mm
11. Memasang Conductor Cover
12. Memasang Pin Type Insulator Cover

13. Menjauhkan konduktor dari isolator yang akan diganti.


14. Menurunkan Isolator yang rusak dan menaikkan isolator yang baru yang sebelumnya
memasang Tie Wire pada Isolator yang baru.
15. Mendekatkan Konductor ke isolator dan mengikat konduktor.
16. Melepas Trianggulasi Lutut, dilanjutkan melepas Conductor Cover dan Pin Type
Insulator Cover.
17. Melepas peralatan persiapan dan Pekerjaan Selesai.

Anda mungkin juga menyukai