Anda di halaman 1dari 3

Nama : Galang Satriaji (

Kelas : Penjas 5B
Mata Kuliah :
Tugas Resume BAB II Kesehatan
Sehat adalah nikmat yang diberikan Allah dan menjadi dasar bagi segala nikmat.
Misalnya makanan enak sekalipun jika dimakan saat sakit tentu tidak terasa nikmat. Oleh
karena itu, kita harus senantiasa memelihara bahkan meningkatkan kesehatan salah satunya
dengan Olahraga.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengatakan bahwa sehat adalah sejahtera
jasmani, rohani dan sosial; bukan hanya bebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan.
Keadaan sehat tersebut adalah keadaan sehat yang sempurna dan ideal. Namun, definisi sehat
tersebut nampaknya sulit dijumpai apalagi banyak ancaman bahaya yang bersifat biologis,
kimia, fisika, dan mental.
Berdasarkan ilmu faal, definisi sehat dilihat dari aspek jasmaniah, yaitu:
 Normalnya proses-proses fisiologi didalam tubuh
 Normalnya fungsi alat-alat tubuh
 Normalnya fungsi tubuh secara keseluruhan
Dikarenakan fungsi alat-alat tubuh berubah-ubah, maka sehat menurut ilmu faal
dibagi menjadi 2 yaitu:
 Sehat statis: yaitu normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu istirahat. Normalnya
fungsi alat-alat tubuh ini juga bertingkat-tingkat sehingga terdapat istilah derajat sehat
statis.
 Sehat dinamis: yaitu normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu bekerja/ berolahraga,
yang juga bertingkat-tingkat, tergantung pada beratnya kerja atau olahraga yang
dilakukan, sehingga terdapat istilah derajat sehat dinamis.
Dengan kata lain orang yang sehat dinamis juga termasuk sehat statis. Namun orang
yang sehat statis belum tentu sehat dinamis. Dalam ilmu faal, sehat dinamis adalah sasaran
yang harus dicapai melalui kegiatan olahraga, karena berolah-raga atau mengolah-raga dapat
melatih alat-alat tubuh agar tetap berfungsi normal baik pada waktu bekerja/berolahraga
maupun pada keadaan istirahat.
Usaha Pembinaan Kesehatan
Usaha pembinaan kesehatan pada dasarnya terdiri dari dua bidang yaitu :
1. Pembinaan kesehatan yang ditujukan pada faktor manusia
Meliputi usaha-usaha:
a. penyembuhan (kuratif) termasuk didalamnya usaha pemulihan (rehabilitatif).
b. Pencegahan (preventif) termasuk didalamnya usaha peningkatan (promotif).
2. Pembinaan kesehatan yang ditujukan pada faktor lingkungan
Umumnya sebagai bagian dari usaha pencegahan (preventif) yang melmiliki 2 sasaran,
yaitu:
a. Usaha pencegahan yang memperbaiki faktor manusia (faktor intrinsik), dengan
mengaktifkan unsur-unsur dalam tubuh manusia itu sendiri yang bertujuan
meningkatkan derajat sehat dan produktivitas manusia sebagai tenaga
kerja/olahragawan. Usaha ini meliputi:
 Pendidikan kesehatan
 Perilaku hidup sehat
 Pembinaan hidup sehat
 Imunisasi
 Gizi
 Peningkatan kebugaran jasmani
 Peningkatan ketrampilan kerja/olahraga
 Penyelenggaraan kesehatan kerja/olahraga
 Penyesuaian/penyerasian manusia terhadap macam dan alat kerja/olahraga
 Penataan waktu, durasi dan intensitas kerja.
b. Usaha pencegahan yang memperbaiki faktor lingkungan (faktor extrinsik),
memiliku tujuan menciptakan lingkungan hidup/kerja yang sehat. yang meliputi:
 Kebersihan lingkungan: pembuangan sampah
 Pembasmian sumber penularan/penyakit
 Penyediaan/penggunaan air bersih
 Pencegahan pencemaran lingkungan
 Penyehatan rumah/ruang kerja seperti cahaya/penerangan, ventilasi,
kelembaban, suhu, sinar/radiasi, ketenangan/kebisingan, getaran/vibrasi
 Perlindungan kerja seperti pemakaian alat pengaman, pengamanan alat-alat
kerja/mesin-mesin, penyesuaian/penyerasian alat dan macam kerja terhadap
manusianya, penataan waktu, durasi dan intensitas kerja.
Usaha kesehatan ini tentu memiliki tujuan yaitu menciptakan manusia yang sehat juga
produktif, maksudnya yaitu yang dapat menjamin kehidupannya sendiri, keluarganya,
masyarakatnya, bangsa serta negaranya dan bukannya menjadi beban bagi
masyarakat/negaranya.

Anda mungkin juga menyukai