NPM : 201814501195
Sumber : https://scholar.google.co.id/scholar?
start=10&q=produk+adalah&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p
%3DGK1KKaLWG5EJ
Contoh :
Secara komersial Yakult mulai diproduksi pada tanggal 1 Januari 1991 dari
pabrik di Jl. Kiwi Pekayon Pasar Rebo Jakarta. Pada tahun 1997 lokasi pabrik di
Pasar Rebo yang berkapasitas 720.000 botol per hari dipindahkan ke Desa
Pesawahan, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat dan kapasitas produksi
ditingkatkan menjadi 1.800.000 botol per hari.
Pada bulan Desember 2001 PT. Yakult Indonesia Persada menjadi PMA murni
dengan permodalan dari Yakult Honsha Co. Ltd dan Yakult Management
Service Co.Ltd di Jepang.
Saat ini PT. Yakult Indonesia Persada memiliki kurang lebih 1100 Yakult Lady
yang tersebar di 93 center-center di seluruh Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,
Bekasi, Serang, Cilegon, Bandung, Purwakarta, Cirebon, Semarang,
Yogyakarta, Surabaya, Medan, Bali dan Palembang.
Sumber :
https://www.academia.edu/30700344/PT_Yakult_Indonesia_Persada_analisis_b
rand.
Sumber : https://ejurnalunsam.id/index.php/jmk/article/view/756
Contoh :
https://www.academia.edu/30700344/PT_Yakult_Indonesia_Persada_analisis_b
rand
Kesimpulannya :
Bisa di lihat dari kasus di atas bahwa dalam pemasaran, produk adalah hal yang
penting untuk mencapai sebuah kepercayaan dengan mengenalnya langsung
melalui kunjungan pabrik tersebut. Dengan begitu konsumen lebih tertarik dan
mengenal lebih dekat dengan perusahaan. Iklan pun tidak cukup membuat orang
tertarik. Pemasaran ini yang membuat konsumen terkesan akan perusahaan
tersebut.
Berwujud (tangible)
Jasa bersifat intangible artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar,
atau diraba sebelum dikonsumsi. Seorang konsumen jasa tidak dapat menilai
dari sebuah jasa sebelum ia mengalami atau mengkonsumsinya. Bila pelanggan
membeli produk tertentu maka ia hanya dapat menggunakan, memanfaatkan,
atau menyewa jasa dan tidak langsung memilikinya. Jadi, produk ini adalah
suatu hasil dari terciptanya kenyamanan dan kepercayaan konsumen.
Sumber : http://jurnal.stmik-mi.ac.id/index.php/jcb/article/view/100
(Perpaduan antara sumber dengan jawaban saya)
Contoh :
Industri pariwisata seperti hotel dan restoran serta usaha boga lainnya, akhir-
akhir ini semakin berkembang yang menuntut adanya suatu penciptaan suasana
yang nyaman dari berbagai aspek untuk diberikan atau ditawarkan sebagai suatu
produk kepada calon pelanggannya. Secara umum, produk yang dijual oleh
pihak manajemen hotel terdiri dari dua produk utama yaitu produk nyata
(Tangible product) seperti kamar hotel, restoran, spa, dan berbagai fasilitas
hotel lainnya dan produk tidak nyata (Intangible Product) seperti kenyamanan,
suasana dan pelayanan. Sebuah hotel hendaknya memiliki standar safety dan
sanitasi yang ditekankan kepada setiap karyawan dalam memberikan layanan
kepada tamu khususnya aspek intangible produk sebagai salah satu jasa yang
siap dinikmati, utamanya pada bagian dapur (kitchen) restoran hotel perihal
keselamatan dan kesehatan (safety dan sanitasi) dalam pengelolaan makanan.
Pada umumnya sebuah kitchen di hotel terdiri dari beberapa bagian: yaitu cold
kitchen, main kitchen, small kitchen, settled kitchen, coffee shop kitchen. Di
Amaroossa hotel memiliki satu kitchen yang digunakan untuk hot kitchen,
saucier, pantry, cold kitchen, butcher, garde manger. Hal ini menyebabkan
safety dan sanitasi kurang terjamin terhadap makanan. Kitchen merupakan
bagian yang mengolah berbagai macam makanan untuk tamu, oleh sebab itu
safety dan sanitasi harus terjaga dengan baik. Area tempat kerja, tempat
peralatan dapur, harus diperhatikan kebersihannya. Keahlian seorang juru
masak dengan hidangan makanan yang delicious tanpa mengindahkan sanitasi
hygiene sehingga terkontaminasi, hal ini akan menyebabkan keracunan. Pada
dasarnya bekerja didapur harus aman, terhindar dari kecelakaan kerja, yang
sering terjadi dikarenakan faktor manusianya, lengah ataupun peralatan yang
sudah tidak memenuhi persyaratan (rusak). Proses ini tentunya sangat
menghambat pada semua kegiatan.produksi dan menyebabkan terjadinya
complain baik dari bagian lain di hotel maupun complain dari pihak tamu.
Sumber : https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp/article/view/338
4. Jelaskan hubungan antara produk dengan merk dan kenapa merk penting
dalam sebuah prdoduk
Contoh :
Salah satu jenis produk kecantikan yang beredar di pasaran adalah shampo.
Merek shampo yang terkenal diantaranya Loreal, Dove, Pantene, Sunsilk, Clear,
Lifebuoy dan masih banyak lagi yang lainnya. Setiap produk shampo memiliki
keistimewaan tersendiri dimata konsumennya. Shampo dengan merek terkenal
akan cenderung dipilih konsumen karena dipandang memiliki kualitas yang
baik, sehingga asosiasi merek pada shampo perlu dikaji. Tingginya jumlah
pengguna shampo mendorong perusahaan menciptakan dan memproduksi
berbagai macam shampo sehingga memberikan kesempatan yang lebih luas
kepada konsumen untuk memilih dan menggunakan shampo sesuai kebutuhan
dan keinginannya. Persaingan yang dilakukan perusahaan yaitu menciptakan
bermacam-macam produk baru yang dapat diterima oleh pasar. Semakin
banyaknya perusahaan menciptakan produk baru, maka semakin ketat pula
persaingan antar perusahaan.
Sumber : https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79019
Kesimpulannya :
Bisa di lihat dari kasus di atas bahwa merek itu penting karena konsumen akan
lebih mengingat dan menerima atau menggunakan jika produk tersebut baik di
pandang oleh semua kalangan. Jadi, jika produk dengan merek yang jarang
muncul meembuat konsumen tidak mengetahui produk tersebut dan
mengabaikannya dengan produk terkenal.
Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman
tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia,
suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk
(Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat
produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar . Siklus
Hidup Produk ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena
memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu
produk. Konsep ini dipopulerkan oleh Levitt (1978) yang kemudian
penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya. Jadi, PLC
inj merupakan riwayat hidup penting bagi perusahaan agar perusahaan mampu
berkembang dan bersaing untuk menciptakan suatu proses tercapainya sebuah
keberhasilan.
Sumber : http://103.97.100.145/index.php/MAX/article/view/1093
Contoh :
Produk makanan beng-beng yang sudah ada di tahap kedewasaan. Contoh ini
sama seperti di nomer 6.
6. Strategi produk apa yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam setiap
fase dalam PLC tersebut
Bila Siklus Hidup Produk dianggap sebagai nilai strategik bagi suatu
Hidup Produk produknya. Identifikasi tahapan Siklus Hidup Produk ini dapat
ditentukan dengan kombinasi tiga faktor yang menunjukan ciri status produk
dan membandingkan hasilnya dengan pola yang umum. Tahap Siklus Hidup
Produk
market volume, rate of change of market volume. Dalam keempat tahap dari
analisa Siklus Hidup Produk ini memiliki beberapa strategi (Kotler, 1997)
yaitu :
Peluncuran produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang
tinggi. Perusahaan berusaha menetapkan harga tinggi untuk memperoleh
dari pemasaran.
promosi yang besar. Strategi ini menjanjikan penetrasi pasar yang paling
harga rendah. Harga rendah ini dapat mendorong penerimaan produk yang
produknya.
kematangan.
cepat
Sumber : http://103.97.100.145/index.php/MAX/article/view/1093
Contoh :
SIKLUS HIDUP PRODUK BENG – BENG ( PT MAYORA INDAH)
Sejak pertama kali didirikan pada tahun 1977, PT Mayora Indah Tbk telah
menjadi salah satu industri makanan penting di Indonesia. Produk beng –beng
bisa dikatakan sudah terkenal di masyarakat, bahkan sudah menjadi top of mind
bahwa beng – beng cukup unggul dengan cita rasa wafer cokelatnya yang
tampil beda dengan slogan “ 4 kelezatan sekaligus dalam sekali gigit”.
Peluang bisnis di sektor wafer ini sangat pontensial dan mempunyai daya
tarik pasar yang sangat besar, karena wafer termasuk dalam consumer goods
yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Hal ini bisa kita liat dari pada
saat hari raya contohnya lebaran, secara ekonomis bisnis yang satu ini
pertumbuhannya semakin pesat, market size ( ukuran pasar ) dalam industri ini
sebesar 3 milyar per tahun
Dapat juga dilihat dari Market share produk beng – beng dengan
kompetitor produk wafer berlapis coklat dalam persaingan di industri wafer
coklat di masyarakat dilihat dari segi umur, gender, sosial ekonomi,
distribusinya di tahun 2011 produk beng –beng menduduki tingkat kedua
dengan nilai 15,0 %
Beng – beng juga sering sekali mengganti ukuran, dan harga yang tadinya
500 1 bunggukus menjadi 1500 1 bungkus.
Agar perusahaan tetap berjalan stabil penjualan wafer coklat beng – beng
memperkecil ukuran berat produk yang mengakibatkan perubahan ukuran
kemasan dan perusahaan membuat varians baru dengan cara menambah varians
coklat, sehingga penggemar atau konsume produk wafer coklat beng – beng
tidak merasa jenuh, selain itu beng – beng juga mengganti kemasan dan
mengeluarkan variasi rasa seperti topping nya di tambah agar rasanya tetap
enak.
Produk wafer berlapis coklat ini di sukai oleh semua kalangan dari mulai anak –
anak, remaja hingga orang dewasa. Beng – beng membuat marketing Gimmick
yang merangsang anak-anak untuk mencobanya.
Sumber :
http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Master-2440-Tesis%20Yuli
%20Budiyanti%20%282010-01-043%29.pdf
7. Cari sebuah kasus pemasaran mengenai produk (koran, jurnal, web, dll)
dan telaah dalam perspektif kajian pemasaran dan perilaku konsumen dari
materi yang kita bahas saat ini.
Selain itu, pemasar juga disarankan untuk membuat atribusi dan pengukuran
fondasi guna membangun rencana pemasaran saat berada di periode kritis.
Pemasar juga perlu mengukur secara bijaksana dan akurat, serta memasarkan
merek dan produk secara bertanggung jawab.
Pemasar juga perlu melindungi bisnis aplikasi dari sejumlah hal yang mungkin
terjadi seperti lonjakan pembelian dan transaksi, peningkatan kecanggihan
pelaku kecurangan, dan tetap berhati-hati namun tetap optimistis.
Sumber : https://m.medcom.id/teknologi/news-teknologi/5b2X76VK-dampak-
covid-19-terhadap-aplikasi-mobile-indonesia
Kesimpulan :
Dari kasus di atas bisa di simpulkan bahwa dampak covid-19 ini sangatlah
berpengaruh pada perekonomian di setiap negara, di indonesia misalnya dengan
setiap aplikasi yang penginstalannya menjadi meningkat contohnya penggunaan
aplikasi classroom untuk pembelajaran jarak jauh yang di gunakan saat ini.
Setiap orang pun berlomba-lomba menciptakan aplikasi yang mudah dan
bermanfaat dari dampak covid-19 ini. Pemasaran pun meningkat dalam setiap
mobile aplikasi yang digunakan. Maka dari itu pembisnis dalam perancangan
aplikasi ini harus bisa berprospek ke depan jika dampak ini berakhir. Apakah
aplikasi tersebut digunakan kembali? Atau dirancang ulang dan memperbaiki
segala kekurangan atau tetap di posisi awal. Jadi sebagai pemasarn yang baik
harus bisa melihat kebutuhan dan keinginan juga di masa mendatang.