Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN

NO KETERANGAN PENJELASAN
1. Tindakan keperawatan : Pemberian Range of motion (ROM) adalah latihan gerak sendi
ROM Pasif yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan
Nama klien : Tn. P pergerakan otot, dimana klien menggerakkan
Usia : 55 Tahun masing-masing persendiannya sesuai gerakan
Diagnosa Medis : Hemoragik Stroke normal baik secara aktif ataupun pasif ( Potter and
Tanggal tindakan : Senin, 3 agustus Perry, 2005)
2020
2. Diagnosa keperawatan : Hambatan Hambatan mobilitas fisik adalah keterbatasan pada
mobilitas fisik berhubungan dengan gerakan fisik tubuh atau satuh atau lebih
kelemahan otot (Hemiparese) ekstremitas secara mandiri dan terarah, salah satu
penyebabnya ialah gangguan neuromuscular
(Riyadi, 2015)
3. Tujuan tindakan 1. Sebagai terapi mobilisasi, memelihara fungsi
dan mencegah kemunduran sendi dan otot
2. Pasien dapat menggerakkan ekstremitas yang
mengalami kelemahan serta memelihara dan
meningkatkan pergerakan sendi
3. Pasien dapat melakukan mobilisasi mandiri
4. Membantu kelancaran sirkulasi
5. Meminimalisir efek dari pembentukan
kontraktur
4. Kontraindikasi dan hal-hal yang harus 1. Latihan ROM tidak boleh diberikan apabila
diwaspadai pada latihan ROM gerakan dapat mengganggu proses cedera
- Gerakan yang terkontrol dengan seksama
dalam batas-batas gerakan yang bebas nyeri
selama fase awal penyembuhan akan
memperlihatkan manfaat terhadap
penyembuhan dan pemulihan
- Terdapatnya tanda-tanda terlalu banyak atau
gerakan yang salah, termasuk meningkatnya
rasa nyeri dan peradangan
2. ROM tidak boleh dilakukan bila respon pasien
atau kondisinya membahayakan.
- PROM dilakukan secara hati-hati pada sendi-
sendi besar, AROM pada sendi angkle dan kaki
untuk meminimalisasi venous statis dan
pembentukan thrombus.
- Pada keadaan setelah infark miokard, operasi
arteri koronaria AROM pada ekstremitas atas
masih dapat diberikan dalam pengawasan yang
ketat
5. Prinsip-prinsip dan rasional penerapan Pemeriksaan, penilaian dan rencana perlakuan :
teknik ROM 1. Pemeriksaan dan penilaian kelemahan pasien,
tentukan prognosis, pencegahan serta rencana
intervensi
2. Tentukan kemampuan pasien untuk mengikuti
program
3. Tentukan seberapa banyak gerakan yang dapat
diberikan
4. Tentukan pola gerak ROM
5. Pantau kondisi umum pasien
6. Catat serta komunikasikan temuan-temuan serta
intervensi
Penerapan teknik ROM
1. Untuk mengendalikan gerakan genggamlah
ekstremitas di sekitar sendi. Apabila persendian
terdapat nyeri modifikasi pegangan
2. Beri penunjang bagi daerah yang memiliki
integritas struktur yang lemah, mis; daerah yang
mengalami kelumpuhan
3. Gerakan segmen diseluruh ruang gerak yang
bebas rasa nyeri hingga sampai terdapat
resistensi/tahanan jaringan
4. Lakukan gerakan dengan lembut dan berirama
5-10 repetisi minimal 2 kali sehari.
6. Persiapan perawat Rasional :
1. Mengetahui dan memahami Agar tindakan dapat terlaksana sesuai dengan
prosedur tindakan yang akan prosedur
dilakukan
2. Posisi yang nyaman dan efisien
untuk perawat
3. Meminta persetujuan pasien
7. Persiapan pasien Rasional :
1. Pastikan identitas pasien Agar tidak terjadi kesalahan nama lengkap, tanggal
lahir, tahun dan rekam medik pasien.
2. Jelaskan kepada pasien dan keluarga Agar klien dan keluarga mengetahui dan mengerti
mengenai prosedur tidakan yang tindakan yang akan dilakukan.
akan dilakukan
3. Berikan posisi yang nyaman bagi Agar pasien berada dalam keadaan rilek saat
pasien dilakukan tindakan.
8. Persiapan lingkungan Rasional :
Pertahankan privasi pasien dengan Menjaga hak pasien
menutup sampiran tempat tidur
9. Persiapan alat: Rasional;
1. Handuk kecil Mengecek kelengkapan alat yang akan digunakan
2. Bantal penyangga
3. Minyak kayu putih/minyak telon
10. Langkah kerja : Rasional :
Mencuci tangan Mencegah penyebaran mikroorganisme
Bahu-Sendi Peluru:
 Fleksi. Angkat setiap lengan
dari posisi di samping tubuh ke
arah depan dan ke atas ke posisi
di samping kepala.
 Ekstensi. Gerakkan setiap
lengan dari posisi vertikal di
samping kepala menuju ke arah
depan dan ke bawah ke posisi
istirahat di samping tubuh.
 Abduksi. Gerakkan setiap
lengan kea arah lateral dari
posisi istirahat di samping
tubuh ke posisi samping di atas
kepala, telapak tangan menjauh
dari kepala.
 Aduksi (anterior). Gerakkan
setiap lengan dari posisi di
samping tubuh menyilang
bagian depan tubuh sejauh
mungkin. Siku dapat diluruskan
atau ditekuk.
 Rotasi eksternal. Letakkan
lengan disamping tubuh
setinggi bahu dan siku ditekuk
membentuk sudut siku-siku,
jari-jari menunjuk ke bawah,
gerakkan lengan ke arah atas
sehingga jari-jari menunjuk ke
atas.
 Rotasi internal. Letakkan
lengan di samping tubuh
setinggi bahu dan siku
ditekuk membentuk sudut siku-
siku, jari-jari menunjuk ke atas,
gerakkan lengan ke arah depan
dan bawah sehingga jari-jari
menunjuk ke bawah.
Siku-Sendi Engsel:

 Fleksi. Gerakkan setiap lengan


bawah ke arah depan dan ke
atas sehingga tangan berada di
bahu.
 Ekstensi. Gerakkan setiap
lengan bawah ke arah depan
dan ke bawah, luruskan lengan.
 Rotasi untuk supinasi.
Gerakkan setiap tangan dan
lengan bawah sehingga telapak
tangan menghadap ke atas.
 Rotasi untuk pronasi.
Gerakkan setiap tangan dan
lengan bawah sehingga
telapak tangan menghadap ke
bawah.
Pergelangan Tangan-Sendi
Kondiloid:
 Fleksi. Gerakkan jari setiap
tangan ke arah dalam lengan
bawah.

 Ekstensi. Luruskan setiap


tangan ke permukaan yang sama
seperti lengan.

 Hiperekstensi. Tekuk jari-jari


setiap tangan ke belakang sejauh
mungkin.

 Fleksi radialis (abduksi).


Tekuk setiap pergelangan
tangan ke arah lateral menuju
ke samping ibu jari dengan
tangan supinasi.
 Fleksi ulnaris (aduksi). Tekuk
setiap
pergelangan tangan ke arah
lateral menuju jari kelingking
dengan tangan supinasi.
Tangan dan Jari: Sendi
Metakarpofalangeal-Kondiloid;
Sendi Inferfalangeal-Engsel:
 Fleksi. Buat sebuah kepalan
pada setiap tangan.

 Ekstensi. Luruskan jari-jari di


setiap tangan.

 Hiperekstensi. Tekuk jari-jari


di setiap tangan ke arah
belakang sejauh mungkin.
 Abduksi. Renggangkan jari-jari
tangan.
Aduksi. Rapatkan jari-jari
tangan.
Ibu Jari-Sendi Pelana:
 Fleksi. Gerakkan setiap ibu jari
menyilang permukaan telapak
tangan ke arah jari kelingking.
 Ekstensi. Gerakkan setiap ibu
jari menjauhi tangan.
 Abduksi. Gerakkan setiap ibu
jari ke arah lateral.

 Aduksi. Gerakkan setiap ibu jari


kembali ke tangan.
 Oposisi. Sentuhkan ibu jari ke
bagian atas jari di tangan yang
sama. Pergerakan sendi ibu jari
terdiri atas abduksi, rotasi dan
fleksi
Lutut-Sendi Engsel:
 Fleksi. Tekuk setiap tungkai,
gerakkan tumit ke bagian
belakang paha.
 Ekstensi. Luruskan setiap
tungkai, kembalikan kaki ke
posisnya di samping kaki yang
lain.
Tungkai dan Sendi Engsel:
 Ekstensi (plantar fleksi).
Arahkan jari kaki pada setiap
kaki ke arah bawah.
 Fleksi (dorsofleksi). Arahkan
jari kaki pada setiap kaki ke arah
atas.
Kaki-Geser:
 Eversi. Gerakkan telapak kaki
setiap kaki ke arah lateral.
 Inversi. Gerakkan telapak kaki
setiap kaki ke arah medial.
Jari Kaki: Sendi Inferfalangeal-
Engsel; Sendi Metatarsofalangeal-
Engsel; Sendi Intertarsal-Geser:
 Fleksi. Lekukkan sendi jari kaki
pada setiap kaki ke arah bawah.
 Ekstensi. Luruskan jari kaki di
setiap kaki.
11 Pencapaian tujuan Tidak terjadi kekakuan sendi dan kekakuan otot-
otot seperti sebelumnya atau awalnya
kaku/mengalami kelemahan namun setelah
dilakukan tindakan pasien merasa lebih nyaman.
12 Identifikasi masalah Disamping pemberian tindakan ROM, melakukan
penyuluhan tentang edema pada tungkai yaitu
berikan bantal untuk penyangga.
Hentikan tindakan jika terjadi nyeri.
13 Evaluasi diri Perawat mampu melakukan tindakan ROM sesuai
prosedur.

Anda mungkin juga menyukai