Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN DENGAN PASCA OPERASI TOTAL KNEE REPLACEMENT


(TKR)

Nama : Sharima Chairunnisa Lubis

Nim : 231102010

Kelompok : 11

Stase : Keperawatan Medikah Bedah II

Pembimbin : Dr. Nur Asnah Sihotang, S.Kep.,Ns.,M.Kep

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


A.Pengertian Total Knee Replacement

Total Knee Replacement (TKR) adalah prosedur operasi penggantian


sendi lututyang tidak normal dengan material buatan. Pada TKR, ujung dari
tulang femur akandibuang dan diganti dengan metal shell dan ujung dari tibia
juga akan digantidengan metal stem dan diantara keduanya dihubungkan
dengan plastik sebagai peredam gerakan. Tergantung dari kondisi tempurung
lutut pasien biasanya di belakang tempurung lutut juga ditambahkan plastik.

Total knee replacemen diberikaan untuk kondisi perkapuran stadium


lanjut ataugrade IV, biasanya disertai dengan perubahan bentuk fisik dari kaki
menyerupai huruf ‘O’ atau ‘X.

B.Tujuan total knee replacement

1.Untuk membebaskan sendi dari rasa nyeri

2.Untuk menggembalikkan rentang gerak (ROM)

3.Untuk menggembalikkan fungsi normal bagi seorang pasien

4.Untuk membangun kembali akrivitas sehari-hari (ADL), dengan


modifikasiyang tetap menjaga ROM pasien.

C.Indikasi dan Kontraindikasi

Indikasi pasien yang membutuhkan tindakan TKR antara lain:

1.Pasien-pasien yang menderita osteoarthritis berat

2.Sakit lutut yang dialami pasien setiap hari, terutama bila berjalan
>100m

3.Sakit sampai membatasi pergerakan untuk aktivitas sehari-hari

4.Kekakuan sendi yang signifikan

5.Ketidakstabilan sendi lutut saat berjalan

6.Kelainan deformitas yang menonjol seperti kaki O atau X

7.fraktur kolum femoralis


8. kegagalan pembedahan rekontruksi sebelumnya (kerusakan
prostesis,osteotomi, penggantian kaput femoris)

Kontraindikasi total knee replacement :

1.Infeksi Lutut

2.Obesitas morbid (lebih besar dari 300 pound atau 136 kg)

3.Quadriceps sangat lemah, karena dapat menyebabkan kesulitan berjalan


danlutut karena kelemahan.

4.Kerusakan atau penyakit pada kulit di sekitar lutut.

5.Cacat mental yang berat.

6.Aliran darah yang buruk di kaki untuk penyakit pembuluh darah perifer.

7.Sebuah penyakit, jenis kanker terminal, yang telah menyebar.

D.Penatalaksanaan

1.Pre-Operasi

a.Antibiotic profilaksis harus diberikan tepat sebelum pembedahan


dimulaiatau selama operasi.

b.Biakan cairan sendi selama pembedaan, yang dilakukan sebelum


terapiantibiotic intraoperatif dimulai

2.Tindakan Operatif

a. Prosedur operasi memakan waktu beberapa jam. Ahli bedah ortopedi


akanmenghapus tulang rawan yang rusak dan tulang dan kemudian logam
posisi baru, plastik, atau permukaan sendi keramik untuk
mengembalikankeselarasan dan fungsi dari lutut klien .

b. Banyak jenis desain dan bahan yang saat ini digunakan dalam sendi
lutut buatan. Semua dari mereka terdiri dari dua komponen dasar:
komponen bola(yang terbuat dari logam yang kuat sangat halus atau
bahan keramik) dankomponen soket (secangkir tahan lama terbuat dari
plastik, keramik ataulogam, yang mungkin memiliki shell logam luar).
c. Semen bedah khusus dapat digunakan untuk mengisi kesenjangan
antaratulang alami prostesis dan yang tersisa untuk mengamankan sendi
buatan.

d. Sebuah prostesis noncemented juga telah dikembangkan dan


digunakan paling sering pada yang lebih muda, lebih aktif pasien dengan
tulang yangkuat. Prostesis dapat dilapisi dengan logam bertekstur atau zat
tulang sepertikhusus, yang memungkinkan tulang tumbuh ke dalam
prostesis.

e.Kombinasi bola disemen dan soket noncemented dapat digunakan.

f.Klien ahli bedah ortopedi akan memilih jenis prostesis yang paling
sesuaidengan kebutuhan klien.

g.Setelah operasi, Klien akan dipindahkan ke ruang pemulihan di mana


klienakan tetap selama 1 sampai 2 jam sementara pemulihan Anda dari
anestesidimonitor. Setelah klien terjaga, klien akan dibawa ke kamar
rumah sakit klien

3.Perawatan Pasca Operasi

a. Periksa tanda vital, termasuk suhu dan tingkat kesadaran, setiap 4 jam
atau lebih sering seperti yang dibutuhkan. Laporan perubahan signifikan
kedokter. Pemeriksaan ini memberikan informasi tentang
statuskardiovaskular klien dan dapat memberikan indikasi awal
komplikasiseperti perdarahan yang berlebihan, defisit volume cairan, dan
infeksi.

b. Melakukan pemeriksaan neurovaskular pada anggota tubuh yang


dioperasi per jam untuk 12-24 jam pertama, maka setiap 2-4 jam. Segera
melaporkantemuan abnormal ke dokter. Operasi dapat mengganggu
suplai darah atau persarafan pada bagian ekstremitas. Jika demikian,
intervensi cepat adalah penting untuk menjaga fungsi ekstremitas
tersebut.

c. Monitor perdarahan insisional dengan mengosongkan dan merekam


hisapdrainase setiap 4 jam dan menilai dressing sering. kehilangan darah
yangsignifikan dapat terjadi dengan penggantian sendi total, terutama
penggantian panggul total.
d.Menjaga asupan infus dan akurat dan output catatan selama periode
pascaoperasi awal.

e. Mempertahankan istirahat dan posisi yang ditentukan dari ekstremitas


yangterkena menggunakan sling, belat penculikan, brace, immobilizer,
atau perangkat lain yang ditentukan.

f. Bantu klien pergeseran posisi setidaknya setiap 2 jam sementara di


tempattidur beristirahat. Pergeseran posisi membantu mencegah luka
tekanan danlainnya komplikasi imobilitas

g. Mengingatkan klien untuk menggunakan spirometer insentif, batuk,


dan bernapas dalam setidaknya setiap 2 jam. Langkah-langkah ini penting
untukmencegah komplikasi pernafasan seperti pneumonia

.h. Menilai tingkat kenyamanan klien sering. Memelihara PCA, infus


epidural,atau analgesia yang diresepkan lainnya untuk meningkatkan
kenyamanan.manajemen nyeri yang memadai meningkatkan
penyembuhan danmobilitas.

i.Memulai terapi fisik dan latihan seperti yang ditentukan untuk


bersamaspesifik diganti, seperti paha depan pengaturan, menaikkan kaki,
dan pasifdan aktif berbagai-latihan-gerak. Latihan ini membantu
mencegah atrofi ototdan tromboemboli dan memperkuat otot-otot
ekstremitas yang terkenasehingga dapat mendukung sendi prostetik.

j. Gunakan perangkat kompresi berurutan atau stocking antiembolism


sepertiyang ditentukan. Ini membantu mencegah tromboemboli dan
pulmonaryembolus untuk klien yang harus tetap bergerak setelah operasi.

k. Menilai klien dengan total penggantian lutut tanda-tanda


prosthesisdislokasi, termasuk rasa sakit di lutut terpengaruh atau
shortening daninternal rotasi kaki yang terkena

E.KomplikasiKomplikasi dari penggantian lutut total (TKR):

1.Dislokasi prosthese (akibat infeksi atau tidak kuatnya phrotesa


menanggung beban berat badan penderita serta akibat dari aktivitas yang
dilakukan penderita)

2.Drainase Luka
3.Thrombosis (pembekuan darah di sekitar bidang operasi), thrombosis
VenaProfunda

4. Nabloding (infeksi akibat dari pembalutan yang berlapis-lapis)

F. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan meliputi:

1.Pemeriksaan radiologi

Foto Rontgent menunjukkan penurunan progresif massa kartilago sendi


sebagai penyempitan rongga sendi

2.Laboratorium

Laboratorium pre operatif dapat berbeda-beda tergantung dari keadaan


pasiendan keperluannya, tetapi biasanya meliputi pemeriksaan darah rutin,
kimiadasar dan koagulasi tes (protombine time, INR dan partial
thromboplastinetime). Pemeriksaan EKG dan rontgen toraks dilakukan
tergantung pada umur pasien dan kebijakan anestesi. Urinalisis dan kultur urin
juga dilakukan.

G.Diagnosa Keperawatan, Intervensi Dan Rasional

Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional


hasil
Pre Operasi
Ansietas Tujuan: NIC: Anxiety 1.Mengetahui
berhubungan Setelah dilakukan Control tanda-tandavital
dengan tindakan pasien 1.Monitor TTV dalam
prosedur mampu mengontrol 2.Gunakan batasnormal
penggantians kecemasannya pendekatanyang 2.Menciptakan
endi lutut Kriteria Hasil: menenangkan trust
total 1.Vital sign dalam 3.Jelaskan semua 3.Mengurangi rasa
batasnormal prosedurdan apa cemas pasien jika
2. Pasien yang dilakukantindakan
mampumengidentifika dirasakanselama 4.Agar pasien
si danmengungkapkan prosedur merasa
gejalacemas 4.Temani pasien bahwadirinya
3.Mengidentifikasi,me untukmemberikan tidak
ngungkapkan, dan keamanandan merasakesepian
menunjukkan teknik mengurangi takut 5.Mengurangi rasa
untuk mengontrol 5.Berikan cemasdan takut
cemas informasi pasien
4. Postur tubuh, faktualmengenai karenatindakan
ekspresiwajah, bahasa diagnosis,tindaka yang dilakukan
tubuh,dan tingkat n prognosis 6.Mencegah
aktivitas menunjukkan 6.Bantu pasien pasien agartidak
berkurangny mengenalsituasi semakin cemas
akecemasan. yangmenimbulka 7.Pasien merasa
n kecemasan dimotivasiuntuk
7.Dorong pasien perbaikan
untukmengungka yangoptimal
pkan perasaan, 8.Untuk
ketakutan, mengalihkan
persepsi perhatian dan
8.Instruksikan mengurangirasa
pasienmenggunak cemas
an teknik
relaksasi

Nyeri Tujuan: NIC:Pain 1.Mengetahui


berhubungan Setelah dilakukan management tanda-tandavital
dengan tindakankeperawatan 1.Monitor TTV dalam
terputusnya jam pasienterbebas 2.Lakukan batasnormal
kontinuitas dari nyeri / nyeri pengkajian 2. Mengetahui
jaringan berkurang nyerisecara tingkatannyeri
Kriteria Hasil: komprehensifter untuk
1.Mampu masuk menentukantindak
mengontrolnyeri (tahu lokasi,karakteristi an.
penyebabnyeri, k, 3.Memberikan
mampumenggunakan durasi,frekuensi, kenyamanan pada
tehniknonfarmakologi kualitas danfaktor pasien dan agar
untukmengurangi presipitasi pasien lebih
nyeri,mencari bantuan) 3.Gunakan terbuka
2.Melaporkan teknikkomunikasi 4.Menguragi
bahwanyeri berkurang terapeutikuntuk faktor penyebab
denganmenggunakanm mengetahui nyeri
anajemen nyeri pengalaman nyeri 5.Distraksi
3.Mampu mengenali pasien untukmengalihkan
nyeri(skala, 4.Kontrol perhatiandan
intensitas,frekuensi lingkungan membuat nyaman
dan tandanyeri) yangdapat pasien.
4.Menyatakan mempengaruhi 6.Mengurangi
rasanyaman setelah nyeriseperti suhu nyeri
nyeri berkurang ruangan,
5.Tanda vital pencahayaan
dalamrentang normal dankebisingan
5.Lakukan
penanganannyeri
non farrmakologi
6.Kolaborasi:pem
beriananalgetik

Intra Operasi
Resiko Tujuan : NIC : Manajemen 1.Mengetahui
kekurangan Pasien tidak cairan balance cairan
volume mengalamidehidrasi 1.Catat intake dan 2.Antisipasi tanda
cairan atau cairan tubuh output dehidrasi
berhubungan pasien adekuat 2.Monitor status 3.Mengatur
dengan Kriteria hasil : hidrasiseperti balance cairan
kehilangan a.Kulit dan membran
cairan membranmukosa mukosa,nadi,
lembab tekanan
b.Tidak terjadi demam darahdengan
cepat.
3.Beri cairan
yang
sesuaidengan
terapi

Post Operasi
Hipotermi Tujuan : pasien NIC 1.memonitor suhu
berhubungan tidakmenunjukan 1.Monitor suhu 2. memonitor ttv
dnegan tanda 2.ttv
perubahansuh tandahipotermiKriteria
u ruangan hasilPasien tidak
mengigil, akralhanga
DAFTAR PUSTAKA

Irawan. T (2012). knee replacement http://flash-


cl.blogspot.com/2012/02/kneereplacement.html - Diakses pada tanggal 07 Mei
2017

Medshisof (2012). Total Knee


Replacementhttp://medshisof.tumblr.com/post/30712392469/total-knee-
replacement-a-definisi-total-knee - Diakses pada tanggal 07 Mei2017

Phuspyta (2010). Total Knee


Replacement.http://Phuspyta.blogspot.com/2010/total kneereplacement.html –

Diakses pada tanggal 07 Mei 2017

Sjamsuhidajat. De Jong (2010). Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi: 3. Jakarta: EGC.
Hal: 966.

Anda mungkin juga menyukai